SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
KIMIA ORGANIK
Kimia organik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat-sifat,
komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun
terutama oleh karbon dan hidrogen serta dapat mengandung unsur-unsur lain.
Pengertian
Perbedaan senyawa organik dan anorganik
Senyawa organik Senyawa anorganik
Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan cepat
Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi
Mudah terurai dengan pemanasan Lebih stabil dengan pemanasan
Molekulnya dapat membentuk isomer Tidak dapat membentuk isomer
Mudah larut dalam pelarut nonpolar,
kurang
larut dalam air atau pelarut polar
Mudah larut dalam air atau pelarut
polar,
kurang larut dalam pelarut nonpolar
Kekhasan atom karbon (C) Macam rantai karbon
- Termasuk atom non logam a. Rantai terbuka (alifatik)
- Memiliki 4 elektron valensi C – C – C – C
- Membentuk 4 ikatan kovalen b. Rantai tertutup (siklik)
Macam ikatan atom C
- Ikatan tunggal (ikatan jenuh)
C – C – C – C
- Ikatan rangkap (ikatan tak jenuh) c. Rantai lurus
a. Ikatan rangkap dua C – C – C – C
C – C = C – C d. Rantai cabang
b. Ikatan rangkap tiga C – C – C – C – C
C ≡ C – C – C ‫׀‬
C
Kimia Karbon
C
C C
Macam senyawa hidrokarbon
- Alkana ( – )  CnH2n+2
- Alkena ( = )  CnH2n
- Alkuna ( ≡ )  CnH2n-2
Alkana
Alkena
Alkuna
Rantai samping (Cabang)
Rantai samping atau cabang adalah suatu gugus alkil sebagai cabang dari
rantai induk. Gugus alkil dinamai menurut induk alkananya sendiri dengan
mengubah akhiran –ana menjadi –il.
Rumus dari gugus alkil adalah R = CnH2n+1
Contohnya CH4 adalah metana maka gugus –CH3 adalah gugus metil.
Struktur Nama
-CH3 Metil
-CH2CH3 Etil
-CH2CH2CH3 Propil
-CH2(CH2)2CH3 Butil
-CH2(CH2)3CH3 Amil
Penamaan berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) untuk rantai karbon bercabang sebagai berikut :
a. Menentukan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang
b. Menomori rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan
percabangan
c. Mengenali jenis cabang dan posisinya
d. Melekatkan nomor dan nama cabang pada nama rantai induk
Contoh :
C
C
C
C
C
C
C
C
Struktur garis
Contoh :
C C C
C CC
C
C
C
C
→
Isomer
Isomer merupakan senyawa-senyawa dengan rumus kimia sama namun
rumus strukturnya berbeda.
a. Isomer rangka/rantai
Terjadi karena adanya perbedaan rantai induk
b. Isomer posisi
Terjadi karena adanya perbedaan posisi cabang-cabang pada rantai induk
yang sama ataupun perbedaan letak ikatan rangkap pada alkena dan
alkuna
c. Isomer geometri
Terjadi karena tidak adanya rotasi bebas pada ikatan antaratom C
- Cis → atom atau gugus atom berada pada sisi yang sama
- Trans → atom atau gugus atom berada pada sisi yang berseberangan
a. Alkana
Sifat fisik :
- Bersifat nonpolar
- Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C
- Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan tiitk didih
- Larut dalam pelarut nonpolar
Sifat kimia :
- Cukup stabil atau tidak reaktif
- Mengalami tiga jenis reaksi yaitu :
1) Reaksi oksidasi atau pembakaran
2) Reaksi substitusi atau penggantian
3) Reaksi eliminasi atau pelepasan
Sifat fisik dan kimia alkana, alkena, alkuna
b. Alkena
Sifat fisik :
- Bersifat nonpolar
- Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C
- Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan titik didih
Sifat kimia :
- Lebih reaktif dibandingkan alkana
- Reaksi yang dapat terjadi :
1) Reaksi oksidasi
2) Reaksi adisi atau penambahan
3) Reaksi polimerisasi
c. Alkuna
Sifat fisik :
- Bersifat nonpolar
- Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C
- Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan titik didih
Sifat kimia :
- Lebih reaktif dibandingkan alkana dan alkena
- Reaksi yang dapat terjadi :
1) Reaksi oksidasi
2) Reaksi adisi
Sikloalkana merupakan rantai karbon yang saling terikat dan membentuk
cincin dengan ikatan jenuh dan dapat dikatakan sebagai modifikasi dari
alkana. Cincin-cincin sikloalkana terbentuk karena –CH2– yang saling
mengikat.
Karakteristik sikloalkana
- Memiliki rumus CnH2n
- Bersifat nonpolar, tidak larut dalam air
- Titik didih dan titik leleh sama dengan alkana dengan jumlah atom C sama
- Bersifat jenuh
Contoh sikloalkana :
Sikloalkana
Tata nama sikloalkana :
- Untuk sikloalkana tidak bercabang cukup menyebutkan nama sesuai
jumlah atom C dengan awalan siklo– dan akhiran –ana.
- Untuk sikloalkana bercabang dengan satu cabang maka harus ditentukan
yang mana rantai induknya.
- Untuk sikloalkana yang memiliki lebih dari satu cabang
maka penamaannya harus mengutamakan urutan terkecil
pada penomoran cabang.
- Apabila ada dua alkil yang memiliki kemungkinan
untuk mendapatkan nomor yang sama maka penomoran berdasarkan
urutan alfabet nama alkil tersebut.
cyclopropane
cyclobutane
cyclohexane
cycloheptane
cyclooctane
Compound Name Structure
cyclopentane
cyclopropyl
cyclobutyl
cyclohexyl
cycloheptyl
cyclooctyl
cyclopentyl
Group Name Structure
CH3
H3CH2C CH3
C
H
3
CH3
CH3
C H 3
C H 3
C H 3
Isomer geometri pada sikloalkana :
H H
C
H
3
H
3
C
H
3
C
H
C
H
3
H
Gugus Fungsi
Alkohol/alkanol
Eter/alkoksi alkana
Aldehid/alkanal
Keton/alkanon
Asam karboksilat/asam alkanoat
Ester/alkil alkanoat
Amina/alkil amina
Haloalkana/alkil halida
O
H
R
O
R
R
'
C
R
O
H
C
R R
'
O
R
C
O
O
R
'
R
C
O
O
H
N
H
2
R
X
R
Alkohol
Tiga jenis alkohol :
- Alkohol primer → atom C dengan gugus –OH mengikat satu atom C lain
Contoh :
- Alkohol sekunder → atom C dengan gugus –OH mengikat dua atom C lain
Contoh :
- Alkohol tersier → atom C dengan gugus –OH mengikat tiga atom C lain
Contoh :
Alkohol dan eter (CnH2n+2O)
C
C
C
C
O
H
C
C
C
C
O
H
C
C
C
C
O
H
C
Cara membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier :
Dengan reaksi oksidasi
Alkohol primer + 𝑂 → aldehid
Alkohol sekunder + 𝑂 → keton
Alkohol tersier + 𝑂 →
Tata nama
- Diambil dari nama alkana induk dengan akhiran –ol
- Penomoran atom C dimulai dari C yang mengikat gugus –OH
- Bila terdapat lebih dari satu gugus fungsi maka digunakan penandaan di,
tri, dst tepat sebelum akhiran -ol
Pembuatan alkohol
- Reaksi substitusi nukleofilik
Contoh :
- Reduksi senyawa karbonil
Contoh :
C
-
C
-
C
-
C
-
B
r
+
O
H
-
k
a
l
o
r
C
-
C
-
C
-
C
-
O
H
+
B
r
-
C
H
3
C
C
H
3
O
C
H
3
C
H
C
H
3
O
H
O O
H
Eter
Tata nama :
C
O
C
m
e
t
o
k
s
i
m
e
t
a
n
a
/
d
i
m
e
t
i
l
e
t
e
r
C
O
C
m
e
t
o
k
s
i
e
t
a
n
a
/
e
t
i
l
m
e
t
i
l
e
t
e
r
C
C
O
C 2
-
m
e
t
o
k
s
i
p
r
o
p
a
n
a
C
C
Pembuatan eter
Sintesis eter Williamson
Yaitu reaksi antara alkil halida dengan suatu alkoksida atau fenoksida
Contoh :
C
H
3
O
-
+
C
H
3
C
H
2
C
H
2
-
C
l C
H
3
O
C
H
2
C
H
2
C
H
3
+
C
l
-
i
o
n
m
e
t
o
k
s
i
d
a
1
-
k
l
o
r
o
p
r
o
p
a
n
a m
e
t
o
k
s
i
p
r
o
p
a
n
a
C
H
3
C
H
2
C
H
2
O
-
+
C
H
3
-
I C
H
3
O
C
H
2
C
H
2
C
H
3
+
I
-
i
o
n
p
r
o
p
o
k
s
i
d
a
i
o
d
o
m
e
t
a
n
a m
e
t
o
k
s
i
p
r
o
p
a
n
a
Cara membedakan alkohol dan eter
Direaksikan dengan natrium
- Alkohol + Na → gas H2
R-OH + Na → R-ONa + H2
- Eter + Na →
Aldehid
Tata nama :
Aldehid dan keton (CnH2nO)
H
C
O
H
m
e
t
a
n
a
l
/
f
o
r
m
a
l
d
e
h
i
d
/
m
e
t
i
l
a
l
d
e
h
i
d
C
H
3
C
O
H
e
t
a
n
a
l
/
e
t
i
l
a
l
d
e
h
i
d
C
2
H
5
C
H
O
p
r
o
p
a
n
a
l
/
p
r
o
p
i
l
a
l
d
e
h
i
d
Pembuatan aldehid
Reaksi oksidasi suatu alkohol primer
Contoh :
R
C
H
2
O
H
R
C
H
O
o
k
s
i
d
a
t
o
r
C
H
3
(
C
H
2
)
5
C
H
2
O
H
C
H
3
(
C
H
2
)
5
C
H
O
o
k
s
i
d
a
t
o
r
Keton
Tata nama
C
H
3
C
C
H
3
O
p
r
o
p
a
n
o
n
/
d
i
m
e
t
i
l
k
e
t
o
n
C
H
3
C
C
H
2
C
H
2
C
H
3
O
2
-
p
e
n
t
a
n
o
n
C
H
3
C
H
2
C
C
H
2
C
H
3
O
3
-
p
e
n
t
a
n
o
n
C
H
3
C
H
C
C
H
3
O
3
-
m
e
t
i
l
2
-
b
u
t
a
n
o
n
C
H
3
Pembuatan keton
Reaksi oksidasi suatu alkohol sekunder
Contoh :
R
-
C
H
-
R
' R
-
C
-
R
'
o
k
s
i
d
a
t
o
r
O
H
O
C
H
3
-
C
H
-
C
H
3
C
H
3
-
C
-
C
H
3
o
k
s
i
d
a
t
o
r
O
H
O
Cara membedakan aldehid dan keton
- Dengan pereaksi Fehling
Aldehid + P. Fehling → endapan merah bata
Keton + P. Fehling →
- Dengan pereaksi Tollens
Aldehid + P. Tollens → cermin perak
Keton + P. Tollens →
Tata nama
Asam karboksilat
HC
O
OH
asammetanoat/ asamformat
CH3C
O
OH
asametanoat/ asamasetat
CH3CH2C
O
OH
asam propanoat/ asam propionat
Pembuatan asam karboksilat
Reaksi oksidasi aldehida
R
C
O
H
+
O
R
C
O
O
H
Tata nama
Ester
H
C
O
O
C
2
H
5
e
t
i
l
m
e
t
a
n
o
a
t
/
e
t
i
l
f
o
r
m
a
t
C
H
3
C
O
O
C
2
H
5
e
t
i
l
e
t
a
n
o
a
t
Pembuatan ester
Reaksi esterifikasi
R
C
O
O
H
+ R
C
O
O
R
'
R
'
-
O
H +
H
2
O
Tata nama
Amina sederhana diberi nama berdasarkan sistem gugus fungsional. Gugus
alkil disebut terlebih dahulu kemudian ditambah akhiran –amina.
Contoh :
Amina
C
H
3
C
H
2
C
H
2
N
H
2
p
r
o
p
i
l
a
m
i
n
a
N
H
2 s
i
k
l
o
h
e
k
s
i
l
a
m
i
n
a
Pembuatan amina
Reaksi substitusi nukleofilik
Contoh :
R
X
+
N
H
3
R
N
H
3
+
X
-
R
N
H
2
C
H
3
C
l
+
N
H
3
C
H
3
N
H
3
+
C
l
-
C
H
3
N
H
2
Tata nama
Alkil halida
C
H
3
C
l
k
l
o
r
o
m
e
t
a
n
a
/
m
e
t
i
l
k
l
o
r
i
d
a
C
H
2
C
l
2
d
i
k
l
o
r
o
m
e
t
a
n
a
/
m
e
t
i
l
e
n
a
k
l
o
r
i
d
a
C
H
C
l
3
t
r
i
k
l
o
r
o
m
e
t
a
n
a
/
k
l
o
r
o
f
o
r
m
C
H
3
B
r
b
r
o
m
o
m
e
t
a
n
a
/
m
e
t
i
l
b
r
o
m
i
d
a
C
H
3
C
H
C
H
2
C
H
2
C
H
3
C
l
B
r
Reaksi pada alkil halida
- Reaksi substitusi nukleofilik
Reaksi SN2 → substitusi nukleofilik bimolekular. Alkil halida primer apa
saja bereaksi SN2 dengan nukleofil agak kuat seperti OH- dan CN- serta
nukleofil lemah seperti H2O. Alkil halida sekunder dapat bereaksi SN2
namun alkil halida tersier tidak dapat.
Reaksi SN1 → substitusi nukleofilik unimolekular. Alkil halida tersier
bereaksi SN1 dengan nukleofil berupa basa yg sangat lemah seperti H2O
atau CH3CH2OH. Reaksi ini kadang juga disebut reaksi solvolisis.
- Reaksi eliminasi
Reaksi E2 → eliminasi bimolekular. Dominan bila digunakan basa kuat
seperti OH- dan OR- dengan temperatur tinggi.
Reaksi E1 → eliminasi unimolekular. Dicirikan dengan terbentuknya
karbokation.
Struktur benzena
Sifat-sifat benzena
- Tidak reaktif
- Bersifat nonpolar
- Sukar mengalami adisi
- Mudah mengalami substitusi
Benzena dan turunannya (C6H6)
Turunan benzena
1. Satu subtituen
O H
h id r o k s i b e n z e n a / f e n o l
N H 2 C l
a m in o b e n z e n a / a n ilin k lo r o b e n z e n a
C H 3
m e til b e n z e n a / to lu e n a
N O 2 C O O H
n itr o b e n z e n a a s a m b e n z o a t
2. Dua subtituen
- Orto (o) - Para (p)
- Meta (m)
C l
1 ,2 - d ik lo r o b e n z e n a / o - d ik lo r o b e n z e n a
C l
F
1 ,3 -d iflo ro b e n z en a / m -d iflo ro b e n ze n a
F
1,4-diflorobenzena/ p-diflorobenzena
F
F
Apabila substitusi lebih dari dua atom H maka penomoran didasarkan pada
kereaktifan gugus-gugusnya. Gugus dengan kereaktifan lebih tinggi diberi
nomor terkecil.
Urutan kereaktifan gugus
-COOH > -SO3H > -COH > -CN > -NH3 > -OH > -R> -NO2 > -X
N
O
2
C
H
3
N
O
2
N
O
2
2
,
4
,
6
-
t
r
i
n
i
t
r
o
t
u
l
u
e
n
a
Tuliskan struktur dari
a. Propil benzena
b. 3,4-dikloroanisola
c. p-nitrofenol
d. m-kloroanilina
e. p-bromonitrobenzena
f. 3,5-diklorofenol
Substitusi elektrofilik pada benzena
Terdapat 4 tahap :
1. Pembentukan elektrofil, dengan katalis asam Lewis, dimana asam Lewis ini
akan bereaksi dengan reagensia (misal X2, HNO3) untuk menghasilkan
elektrofil
2. Pembentukan ion benzenonium
3. Deprotonasi
4. Pembentukan kembali asam lewis
Reaksi halogenasi
a. Tahap I = pembentukan elektrofil Br+
b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil Br+)
c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium
d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
Reaksi nitrasi
a. Tahap I = pembentukan elektrofil NO2
+
b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil NO2
+ )
c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium
d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
Reaksi alkilasi
a. Tahap I = pembentukan elektrofil R+
b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil R+ )
c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium
d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
Reaksi asilasi
a. Tahap I = pembentukan elektrofil RC+=O (ion asilium)
b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil RC+=O )
c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium
d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
Substitusi kedua
Posisi serangan kedua
Tuliskan bagaimana mensintesis senyawa berikut dari benzena
a. p-klorotoluena
b. m-bromonitrobenzena
Apa produk yang dihasilkan dari substitusi kedua untuk
a. C6H5OH + Br2
b. C6H5NO2 + CH3Cl
c. C6H5COOH + CH3Cl
Substitusi ketiga
1. Jika dua substituen itu mengarahkan suatu gugus masuk ke satu posisi,
maka posisi ini akan merupakan posisi utama (dari) substitusi ketiga.
2. Jika dua gugus bertentangan dalam efek-efek pengarahan mereka, maka
aktivator yang lebih kuat akan lebih diturut pengarahannya.
3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dari di mana posisi
mereka, dapat menyukarkan substitusi ketiga.
4. Jika dua gugus pada cincin berposisi-meta satu sama lain, biasanya cincin
itu tidak menjalani substitusi pada posisi yang mereka apit, meskipun
mungkin cincin itu teraktifkan (pada posisi itu). Tidak reakstifnya posisi ini
agaknya disebabkan oleh rintangan sterik.
Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul yang disusun dari
monomer-monomer melalui peristiwa polimerisasi.
Macam-macam polimer
Berdasarkan asalnya
- Polimer alam, contohnya karbohidrat, protein, lemak
- Polimer buatan , contohnya plastik, dakron, teflon
Berdasarkan monomer-monomer
- Homopolimer / sejenis
- Kopolimer / berlainan jenis
Berdasarkan sifat terhadap panas
- Termoplas
- Termoset
Berdasarkan reaksi pembentukan
- Adisi
- Kondensasi
Polimer
● Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam
● Dari namanya  molekul yang terdiri dari carbon (C) dan hydrate (air 
H2O)
● Mempunyai rumus molekul (CH2O)n untuk monosakarida
● Disintesis dari CO2 dan H2O dlm proses fotosintesis
● Dikenal juga sebagai sakarida
Karbohidrat
Berdasar kompleksitasnya, dapat dibagi menjadi 3 golongan
- Monosakarida  karbohidrat tunggal
Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa
- Oligosakarida  karbohidrat yang tersusun dari 2 sampai 10
monosakarida
Contoh : maltosa, sukrosa, laktosa
- Polisakarida karbohidrat yang tersusun dari lebih dari 10
monosakarida
Contoh : amilum, glikogen, selulosa
Monosakarida
Berdasarkan jenis gugus fungsinya dibedakan menjadi aldosa dan ketosa.
Aldosa → gugus fungsi aldehid
Ketosa → gugus fungsi keton
Berdasar jumlah karbon penyusunnya
Oligosakarida
- Maltosa
Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa.
Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
- Laktosa
Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa.
Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia.
Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
- Sukrosa
Hidrolisis sukrosa menghasilkan molekul glukosa dan fruktosa.
Bereaksi negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
Polisakarida
- Amilum
Amilum terhidrolisis pada suhu tinggi menghasilkan molekul-molekul
glukosa. Penambahan iodium ke dalam amilum akan memberikan warna
biru.
- Selulosa
Selulosa merupakan unsur utama pembentuk serat kayu. Selulosa selalu
bergabung dengan polisakarida lain seperti lignin, pektin, hemiselulosa,
dan xilan. Selulosa sukar mengalami hidrolisis.
- Glikogen
Dikenal sebagai gula darah dan terdapat pada otot dan hati sebagai
cadangan energi.
Asam amino
Asam amino merupakan senyawa karboksilat yang mempunyai gugus amina
pada rantai karbonnya.
Penggolongan asam amino berdasarkan nilai nutrisi
- Esensial, tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia
- Non esensial, dapat disintesis dalam tubuh manusia
Sifat-sifat asam amino
- Dapat membentuk ion zwitter
- Bersifat amfoter
- Dapat bergabung dengan asam amino lain membentuk polimer
Asam amino dan protein
Semua asam amino termasuk senyawa optis aktif kecuali glisin.
Protein konjugasi
- Nukleoprotein, protein yang terikat dengan asam nukleat. Terdapat pada
inti sel dan biji-bijian
- Glikoprotein, terikat dengan karbohidrat. Terdapat pada hati dan tendon
- Fosfoprotein, terikat dengan fosfat. Terdapat pada susu dan kuning telur
- Lipoprotein, terikat dengan lipid/lemak. Terdapat pada serum darah,
kuning telur, susu
- Kromoprotein/ metaloprotein, terikat dengan ion logam misalnya
hemoglobin
Struktur
Contoh pembentukan lemak
Lemak
Reaksi saponifikasi
Contoh
Penggolongan lemak
Berdasarkan panjang rantai karbon
- Lemak rantai pendek, jika asam lemaknya mempunyai atom karbon
antara 2 sampai 6
- Lemak rantai sedang, jika atom karbonnya antara 8 sampai 12
- Lemak rantai panjang, jika atom karbonnya lebih dari 14
Berdasarkan jenis ikatan
- Lemak jenuh
- Lemak tidak jenuh

More Related Content

Similar to KIMIA ORGANIK

senyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsenyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsumastikadharma
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptxNllyArynti
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanamfebri26
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Rio Anggala
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbonRiestu Rate
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonkimyuki444
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikWinda Wiranata
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikAde Kurniawan
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektroniksilviyamandasari
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikdanieletegarabadi
 
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptxWuwuhWijang
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumimfebri26
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1mief04
 

Similar to KIMIA ORGANIK (20)

senyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsenyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptx
 
Alkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentanaAlkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentana
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptx
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkana
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx
04. KIMIA DASAR - KIMIA ORGANIK.pptx
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

KIMIA ORGANIK

  • 2. Kimia organik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat-sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen serta dapat mengandung unsur-unsur lain. Pengertian
  • 3. Perbedaan senyawa organik dan anorganik Senyawa organik Senyawa anorganik Reaksi berjalan lambat Reaksi berjalan cepat Titik didih dan titik leleh rendah Titik didih dan titik leleh tinggi Mudah terurai dengan pemanasan Lebih stabil dengan pemanasan Molekulnya dapat membentuk isomer Tidak dapat membentuk isomer Mudah larut dalam pelarut nonpolar, kurang larut dalam air atau pelarut polar Mudah larut dalam air atau pelarut polar, kurang larut dalam pelarut nonpolar
  • 4. Kekhasan atom karbon (C) Macam rantai karbon - Termasuk atom non logam a. Rantai terbuka (alifatik) - Memiliki 4 elektron valensi C – C – C – C - Membentuk 4 ikatan kovalen b. Rantai tertutup (siklik) Macam ikatan atom C - Ikatan tunggal (ikatan jenuh) C – C – C – C - Ikatan rangkap (ikatan tak jenuh) c. Rantai lurus a. Ikatan rangkap dua C – C – C – C C – C = C – C d. Rantai cabang b. Ikatan rangkap tiga C – C – C – C – C C ≡ C – C – C ‫׀‬ C Kimia Karbon C C C
  • 5. Macam senyawa hidrokarbon - Alkana ( – )  CnH2n+2 - Alkena ( = )  CnH2n - Alkuna ( ≡ )  CnH2n-2 Alkana
  • 8. Rantai samping (Cabang) Rantai samping atau cabang adalah suatu gugus alkil sebagai cabang dari rantai induk. Gugus alkil dinamai menurut induk alkananya sendiri dengan mengubah akhiran –ana menjadi –il. Rumus dari gugus alkil adalah R = CnH2n+1 Contohnya CH4 adalah metana maka gugus –CH3 adalah gugus metil. Struktur Nama -CH3 Metil -CH2CH3 Etil -CH2CH2CH3 Propil -CH2(CH2)2CH3 Butil -CH2(CH2)3CH3 Amil
  • 9. Penamaan berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) untuk rantai karbon bercabang sebagai berikut : a. Menentukan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang b. Menomori rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan percabangan c. Mengenali jenis cabang dan posisinya d. Melekatkan nomor dan nama cabang pada nama rantai induk Contoh : C C C C C C C C
  • 10. Struktur garis Contoh : C C C C CC C C C C →
  • 11. Isomer Isomer merupakan senyawa-senyawa dengan rumus kimia sama namun rumus strukturnya berbeda. a. Isomer rangka/rantai Terjadi karena adanya perbedaan rantai induk b. Isomer posisi Terjadi karena adanya perbedaan posisi cabang-cabang pada rantai induk yang sama ataupun perbedaan letak ikatan rangkap pada alkena dan alkuna c. Isomer geometri Terjadi karena tidak adanya rotasi bebas pada ikatan antaratom C - Cis → atom atau gugus atom berada pada sisi yang sama - Trans → atom atau gugus atom berada pada sisi yang berseberangan
  • 12. a. Alkana Sifat fisik : - Bersifat nonpolar - Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C - Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan tiitk didih - Larut dalam pelarut nonpolar Sifat kimia : - Cukup stabil atau tidak reaktif - Mengalami tiga jenis reaksi yaitu : 1) Reaksi oksidasi atau pembakaran 2) Reaksi substitusi atau penggantian 3) Reaksi eliminasi atau pelepasan Sifat fisik dan kimia alkana, alkena, alkuna
  • 13. b. Alkena Sifat fisik : - Bersifat nonpolar - Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C - Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan titik didih Sifat kimia : - Lebih reaktif dibandingkan alkana - Reaksi yang dapat terjadi : 1) Reaksi oksidasi 2) Reaksi adisi atau penambahan 3) Reaksi polimerisasi
  • 14. c. Alkuna Sifat fisik : - Bersifat nonpolar - Titik didih meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C - Adanya gugus alkil atau cabang dapat menurunkan titik didih Sifat kimia : - Lebih reaktif dibandingkan alkana dan alkena - Reaksi yang dapat terjadi : 1) Reaksi oksidasi 2) Reaksi adisi
  • 15. Sikloalkana merupakan rantai karbon yang saling terikat dan membentuk cincin dengan ikatan jenuh dan dapat dikatakan sebagai modifikasi dari alkana. Cincin-cincin sikloalkana terbentuk karena –CH2– yang saling mengikat. Karakteristik sikloalkana - Memiliki rumus CnH2n - Bersifat nonpolar, tidak larut dalam air - Titik didih dan titik leleh sama dengan alkana dengan jumlah atom C sama - Bersifat jenuh Contoh sikloalkana : Sikloalkana
  • 16. Tata nama sikloalkana : - Untuk sikloalkana tidak bercabang cukup menyebutkan nama sesuai jumlah atom C dengan awalan siklo– dan akhiran –ana. - Untuk sikloalkana bercabang dengan satu cabang maka harus ditentukan yang mana rantai induknya. - Untuk sikloalkana yang memiliki lebih dari satu cabang maka penamaannya harus mengutamakan urutan terkecil pada penomoran cabang. - Apabila ada dua alkil yang memiliki kemungkinan untuk mendapatkan nomor yang sama maka penomoran berdasarkan urutan alfabet nama alkil tersebut.
  • 19. Isomer geometri pada sikloalkana : H H C H 3 H 3 C H 3 C H C H 3 H
  • 20. Gugus Fungsi Alkohol/alkanol Eter/alkoksi alkana Aldehid/alkanal Keton/alkanon Asam karboksilat/asam alkanoat Ester/alkil alkanoat Amina/alkil amina Haloalkana/alkil halida O H R O R R ' C R O H C R R ' O R C O O R ' R C O O H N H 2 R X R
  • 21. Alkohol Tiga jenis alkohol : - Alkohol primer → atom C dengan gugus –OH mengikat satu atom C lain Contoh : - Alkohol sekunder → atom C dengan gugus –OH mengikat dua atom C lain Contoh : - Alkohol tersier → atom C dengan gugus –OH mengikat tiga atom C lain Contoh : Alkohol dan eter (CnH2n+2O) C C C C O H C C C C O H C C C C O H C
  • 22. Cara membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier : Dengan reaksi oksidasi Alkohol primer + 𝑂 → aldehid Alkohol sekunder + 𝑂 → keton Alkohol tersier + 𝑂 → Tata nama - Diambil dari nama alkana induk dengan akhiran –ol - Penomoran atom C dimulai dari C yang mengikat gugus –OH - Bila terdapat lebih dari satu gugus fungsi maka digunakan penandaan di, tri, dst tepat sebelum akhiran -ol
  • 23. Pembuatan alkohol - Reaksi substitusi nukleofilik Contoh : - Reduksi senyawa karbonil Contoh : C - C - C - C - B r + O H - k a l o r C - C - C - C - O H + B r - C H 3 C C H 3 O C H 3 C H C H 3 O H O O H
  • 25. Pembuatan eter Sintesis eter Williamson Yaitu reaksi antara alkil halida dengan suatu alkoksida atau fenoksida Contoh : C H 3 O - + C H 3 C H 2 C H 2 - C l C H 3 O C H 2 C H 2 C H 3 + C l - i o n m e t o k s i d a 1 - k l o r o p r o p a n a m e t o k s i p r o p a n a C H 3 C H 2 C H 2 O - + C H 3 - I C H 3 O C H 2 C H 2 C H 3 + I - i o n p r o p o k s i d a i o d o m e t a n a m e t o k s i p r o p a n a
  • 26. Cara membedakan alkohol dan eter Direaksikan dengan natrium - Alkohol + Na → gas H2 R-OH + Na → R-ONa + H2 - Eter + Na →
  • 27. Aldehid Tata nama : Aldehid dan keton (CnH2nO) H C O H m e t a n a l / f o r m a l d e h i d / m e t i l a l d e h i d C H 3 C O H e t a n a l / e t i l a l d e h i d C 2 H 5 C H O p r o p a n a l / p r o p i l a l d e h i d
  • 28. Pembuatan aldehid Reaksi oksidasi suatu alkohol primer Contoh : R C H 2 O H R C H O o k s i d a t o r C H 3 ( C H 2 ) 5 C H 2 O H C H 3 ( C H 2 ) 5 C H O o k s i d a t o r
  • 30. Pembuatan keton Reaksi oksidasi suatu alkohol sekunder Contoh : R - C H - R ' R - C - R ' o k s i d a t o r O H O C H 3 - C H - C H 3 C H 3 - C - C H 3 o k s i d a t o r O H O
  • 31. Cara membedakan aldehid dan keton - Dengan pereaksi Fehling Aldehid + P. Fehling → endapan merah bata Keton + P. Fehling → - Dengan pereaksi Tollens Aldehid + P. Tollens → cermin perak Keton + P. Tollens →
  • 32. Tata nama Asam karboksilat HC O OH asammetanoat/ asamformat CH3C O OH asametanoat/ asamasetat CH3CH2C O OH asam propanoat/ asam propionat
  • 33. Pembuatan asam karboksilat Reaksi oksidasi aldehida R C O H + O R C O O H
  • 35. Pembuatan ester Reaksi esterifikasi R C O O H + R C O O R ' R ' - O H + H 2 O
  • 36. Tata nama Amina sederhana diberi nama berdasarkan sistem gugus fungsional. Gugus alkil disebut terlebih dahulu kemudian ditambah akhiran –amina. Contoh : Amina C H 3 C H 2 C H 2 N H 2 p r o p i l a m i n a N H 2 s i k l o h e k s i l a m i n a
  • 37. Pembuatan amina Reaksi substitusi nukleofilik Contoh : R X + N H 3 R N H 3 + X - R N H 2 C H 3 C l + N H 3 C H 3 N H 3 + C l - C H 3 N H 2
  • 39. Reaksi pada alkil halida - Reaksi substitusi nukleofilik Reaksi SN2 → substitusi nukleofilik bimolekular. Alkil halida primer apa saja bereaksi SN2 dengan nukleofil agak kuat seperti OH- dan CN- serta nukleofil lemah seperti H2O. Alkil halida sekunder dapat bereaksi SN2 namun alkil halida tersier tidak dapat. Reaksi SN1 → substitusi nukleofilik unimolekular. Alkil halida tersier bereaksi SN1 dengan nukleofil berupa basa yg sangat lemah seperti H2O atau CH3CH2OH. Reaksi ini kadang juga disebut reaksi solvolisis. - Reaksi eliminasi Reaksi E2 → eliminasi bimolekular. Dominan bila digunakan basa kuat seperti OH- dan OR- dengan temperatur tinggi. Reaksi E1 → eliminasi unimolekular. Dicirikan dengan terbentuknya karbokation.
  • 40. Struktur benzena Sifat-sifat benzena - Tidak reaktif - Bersifat nonpolar - Sukar mengalami adisi - Mudah mengalami substitusi Benzena dan turunannya (C6H6)
  • 41. Turunan benzena 1. Satu subtituen O H h id r o k s i b e n z e n a / f e n o l N H 2 C l a m in o b e n z e n a / a n ilin k lo r o b e n z e n a C H 3 m e til b e n z e n a / to lu e n a N O 2 C O O H n itr o b e n z e n a a s a m b e n z o a t
  • 42. 2. Dua subtituen - Orto (o) - Para (p) - Meta (m) C l 1 ,2 - d ik lo r o b e n z e n a / o - d ik lo r o b e n z e n a C l F 1 ,3 -d iflo ro b e n z en a / m -d iflo ro b e n ze n a F 1,4-diflorobenzena/ p-diflorobenzena F F
  • 43. Apabila substitusi lebih dari dua atom H maka penomoran didasarkan pada kereaktifan gugus-gugusnya. Gugus dengan kereaktifan lebih tinggi diberi nomor terkecil. Urutan kereaktifan gugus -COOH > -SO3H > -COH > -CN > -NH3 > -OH > -R> -NO2 > -X N O 2 C H 3 N O 2 N O 2 2 , 4 , 6 - t r i n i t r o t u l u e n a
  • 44. Tuliskan struktur dari a. Propil benzena b. 3,4-dikloroanisola c. p-nitrofenol d. m-kloroanilina e. p-bromonitrobenzena f. 3,5-diklorofenol
  • 45. Substitusi elektrofilik pada benzena Terdapat 4 tahap : 1. Pembentukan elektrofil, dengan katalis asam Lewis, dimana asam Lewis ini akan bereaksi dengan reagensia (misal X2, HNO3) untuk menghasilkan elektrofil 2. Pembentukan ion benzenonium 3. Deprotonasi 4. Pembentukan kembali asam lewis
  • 46. Reaksi halogenasi a. Tahap I = pembentukan elektrofil Br+ b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil Br+) c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
  • 47. Reaksi nitrasi a. Tahap I = pembentukan elektrofil NO2 + b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil NO2 + ) c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
  • 48. Reaksi alkilasi a. Tahap I = pembentukan elektrofil R+ b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil R+ ) c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
  • 49. Reaksi asilasi a. Tahap I = pembentukan elektrofil RC+=O (ion asilium) b. Tahap II = pembentukan ion benzenonium (serangan elektrofil RC+=O ) c. Tahap III = deprotonasi ion benzenonium d. Tahap IV = pembentukan kembali katalis asam Lewis
  • 51. Tuliskan bagaimana mensintesis senyawa berikut dari benzena a. p-klorotoluena b. m-bromonitrobenzena Apa produk yang dihasilkan dari substitusi kedua untuk a. C6H5OH + Br2 b. C6H5NO2 + CH3Cl c. C6H5COOH + CH3Cl
  • 52. Substitusi ketiga 1. Jika dua substituen itu mengarahkan suatu gugus masuk ke satu posisi, maka posisi ini akan merupakan posisi utama (dari) substitusi ketiga. 2. Jika dua gugus bertentangan dalam efek-efek pengarahan mereka, maka aktivator yang lebih kuat akan lebih diturut pengarahannya. 3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dari di mana posisi mereka, dapat menyukarkan substitusi ketiga. 4. Jika dua gugus pada cincin berposisi-meta satu sama lain, biasanya cincin itu tidak menjalani substitusi pada posisi yang mereka apit, meskipun mungkin cincin itu teraktifkan (pada posisi itu). Tidak reakstifnya posisi ini agaknya disebabkan oleh rintangan sterik.
  • 53. Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul yang disusun dari monomer-monomer melalui peristiwa polimerisasi. Macam-macam polimer Berdasarkan asalnya - Polimer alam, contohnya karbohidrat, protein, lemak - Polimer buatan , contohnya plastik, dakron, teflon Berdasarkan monomer-monomer - Homopolimer / sejenis - Kopolimer / berlainan jenis Berdasarkan sifat terhadap panas - Termoplas - Termoset Berdasarkan reaksi pembentukan - Adisi - Kondensasi Polimer
  • 54. ● Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam ● Dari namanya  molekul yang terdiri dari carbon (C) dan hydrate (air  H2O) ● Mempunyai rumus molekul (CH2O)n untuk monosakarida ● Disintesis dari CO2 dan H2O dlm proses fotosintesis ● Dikenal juga sebagai sakarida Karbohidrat
  • 55. Berdasar kompleksitasnya, dapat dibagi menjadi 3 golongan - Monosakarida  karbohidrat tunggal Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa - Oligosakarida  karbohidrat yang tersusun dari 2 sampai 10 monosakarida Contoh : maltosa, sukrosa, laktosa - Polisakarida karbohidrat yang tersusun dari lebih dari 10 monosakarida Contoh : amilum, glikogen, selulosa
  • 56. Monosakarida Berdasarkan jenis gugus fungsinya dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Aldosa → gugus fungsi aldehid Ketosa → gugus fungsi keton Berdasar jumlah karbon penyusunnya
  • 57.
  • 58.
  • 59. Oligosakarida - Maltosa Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa. Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens. - Laktosa Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa. Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia. Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens. - Sukrosa Hidrolisis sukrosa menghasilkan molekul glukosa dan fruktosa. Bereaksi negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
  • 60. Polisakarida - Amilum Amilum terhidrolisis pada suhu tinggi menghasilkan molekul-molekul glukosa. Penambahan iodium ke dalam amilum akan memberikan warna biru. - Selulosa Selulosa merupakan unsur utama pembentuk serat kayu. Selulosa selalu bergabung dengan polisakarida lain seperti lignin, pektin, hemiselulosa, dan xilan. Selulosa sukar mengalami hidrolisis. - Glikogen Dikenal sebagai gula darah dan terdapat pada otot dan hati sebagai cadangan energi.
  • 61. Asam amino Asam amino merupakan senyawa karboksilat yang mempunyai gugus amina pada rantai karbonnya. Penggolongan asam amino berdasarkan nilai nutrisi - Esensial, tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia - Non esensial, dapat disintesis dalam tubuh manusia Sifat-sifat asam amino - Dapat membentuk ion zwitter - Bersifat amfoter - Dapat bergabung dengan asam amino lain membentuk polimer Asam amino dan protein
  • 62. Semua asam amino termasuk senyawa optis aktif kecuali glisin.
  • 63. Protein konjugasi - Nukleoprotein, protein yang terikat dengan asam nukleat. Terdapat pada inti sel dan biji-bijian - Glikoprotein, terikat dengan karbohidrat. Terdapat pada hati dan tendon - Fosfoprotein, terikat dengan fosfat. Terdapat pada susu dan kuning telur - Lipoprotein, terikat dengan lipid/lemak. Terdapat pada serum darah, kuning telur, susu - Kromoprotein/ metaloprotein, terikat dengan ion logam misalnya hemoglobin
  • 66. Penggolongan lemak Berdasarkan panjang rantai karbon - Lemak rantai pendek, jika asam lemaknya mempunyai atom karbon antara 2 sampai 6 - Lemak rantai sedang, jika atom karbonnya antara 8 sampai 12 - Lemak rantai panjang, jika atom karbonnya lebih dari 14 Berdasarkan jenis ikatan - Lemak jenuh - Lemak tidak jenuh

Editor's Notes

  1. hir
  2. ngl
  3. .
  4. I seeldanng