SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Laporan Jurnal
UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI
REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH
DI MAN 1 MEDAN
TAHUN 2018
Oleh :
Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons.
Muhammad Amran
Rizkya Paulita Nasution
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA
SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018
Oleh :
Dra.Rahmulyani, M.Pd.,Kons.,(1) Muhammad Amran(2)
, Rizkya Paulita Nasution(3)
Universitas Negeri Medan
Email : rahmulyani@yahoo.co.id
muhammadamranbaru@gmail.com
rizkyapaulita.nst@gmail.com
Abstrak
Masa remaja merupakan “golden age periode”, artinya merupakan masa emas untuk
seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik, kognisi, emosi maupun sosial. Salah satu
aspek perkembangan yang penting bagi remaja dini adalah aspek emosi. Remaja merupakan
generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita–cita bangsa. Harapan dan masa depan
bangsa merupakan tanggung jawab remaja. Oleh karena itu masyarakat sangat
mendambakan sosok remaja yang mampu mengembangkan potensi dirinya atau tugas
perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya yang dilakukan guru bidang studi
dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (2) mengetahui
upaya yang dilakukan wali kelas dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia
sekolah menengah; (3) mengetahui upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengendalikan
perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (4) mengetahui upaya yang dilakukan
PKS III dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (5)
mengetahui upaya yang dilakukan orang tua mengendalikan perkembangan emosi remaja usia
sekolah menengah.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 MAN 1 Medan dengan jumlah
responden sebanyak 31 siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, masing-masing pendidik
sudah cukup maksimal dalam menjalankan upaya-upaya yang mendukung perkembangan.
Keywords: Perkembangan; emosi
LATAR BELAKANG MASALAH
Masa remaja merupakan “golden age
periode”, artinya merupakan masa emas untuk
seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik,
kognisi emosi maupun sosial. Salah satu aspek
perkembangan yang penting bagi remaja dini
adalah aspek emosi. Remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang akan melanjutkan cita–cita
bangsa. Harapan dan masa depan bangsa
merupakan tanggung jawab remaja. Oleh karena
itu masyarakat sangat mendambakan sosok
remaja yang mampu mengembangkan potensi
dirinya atau tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual,
sosial, dan moral-spiritual). Sehubungan dengan
aspek perkembangan remaja, pada saat mencapai
tugas ini ditemukan banyak permasalahan
emosional remaja berupa gejala-gejala tekanan
perasaan, frustrasi, atau konflik internal maupun
eksternal pada diri individu. Konflik internal
maupun eksternal ini melanda individu yang
masih dalam proses perkembangannya.
Perkembangan dewasa ini
mengindikasikan berbagai permasalahan
emosional remaja disebabkan oleh dampak kasus
dalam keluarga atau lingkungan sekitar remaja,
diantaranya ketidakharmonisan anatara anggaota
keluarga perselisihan dengan teman sebaya dan
lain-lain. Permasalahan emosional remaja yang
muncul ialah perilaku agresif, impulsif,
mengalami gangguan perhatian seperti kurang
konsentrasi, kecemasan, kehilangan harapan-
harapan, dan lain-lain.
Sehubungan dengan aspek perkembangan
remaja, pada saat mencapai tugas ini ditemukan
banyak permasalahan emosional remaja berupa
gejala-gejala tekanan perasaan, frustrasi, atau
konflik internal maupun konflik eksternal pada
diri individu. Konflik-konflik internal maupun
konflik-konflik eksternal ini telah ditemukan
dan melanda individu yang masih dalam proses
perkembangannya.
Singkat kata emosi membantu anak
sepanjang waktu untuk bertahan dan
berkomunikai dengan lingkungan. Emosi
berkembang sepanjang waktu, emosi pada remaja
berkembang dari kondisi yang sederhana ke yang
lebih kompleks. Emosi berkembang sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu,
yang dapat dilakukan adalah membantu remaja
untuk melibatkan dan mendorong remaja untuk
mencoba dan mengalami.
LANDASAN TEORI
Sejalan dengan pendapat Syamsu Yusuf
(2003) bahwa remaja (siswa Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama dan siswa Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas) adalah siswa yang sedang berada
dalam proses berkembang ke arah kematangan.
Namun da lam menjalani proses perkembangan
ini, tidak semua remaja dapat mencapainya
secara mulus. Di antara para remaja masih banyak
yang mengalami masalah, yaitu remaja yang
menampilkan sikap dan perilaku menyimpang,
tidak wajar dan bahkan a-moral, seperti:
membolos dari sekolah, tawuran, tindak
kriminal, mengkonsumsi minuman keras
(miras), menjadi pecandu Napza, dan free sex
(berhubungan sebadan sebelum nikah).
Berbagai kajian dan ahli banyak
mendefinisikan tentang remaja berdaasarkan
keilmuan dan sudut pandang yang berbeda,
menurut Piaget (121) dalam Elizabeth B. Hurlock
(206), Secara psikologis, masa remaja adalah usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Integrasi dalam masyarakat mempunyai banyak
aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan
masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual
yang mencolok. Transformasi intelektual yang
khas dari cara berfikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi
dalam hubungan social orang dewasa, yang
kenyataannya merupakan ciri khas yang umum
dari periode perkembangan ini.
Muhammad Ali dan Muhammad Asrori
(2004 : 18) mengatakan bahwa remaja pada
umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
sehingga seringkali ingin mencoba-coba,
mengkhayal, dan merasa gelisah, serta berani
melakukan pertentangan jika dirinya disepelekan
atau tidak “ dianggap “ untuk itu mereka sangat
memerlukan keteladan, konsistensi, komunikasi
yang tulus dan empatik dari orang dewasa.
Dari pendapat diatas termuat beberapa
aspek emosi, yang selanjutnya akan kita paparkan
pengertiannya dengan merujuk pendapat
beberapa ahli. Soegarda Poerbakawatja (1982)
dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori
(2004 : 62-63) menyatakan bahwa emosi adalah
suatu respon terhadap suatu perangsang yang
menyebabkan perubahan fisiologis disertai
perasaan yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus. Respon demikian
terjadi baik terhadap perangsang-perangsang
eksternal maupun internal.
A. HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN
TINGKAH LAKU
Melalui teori kecerdasan emosional yang
dikembangkan oleh Daniel Goleman (1995)
mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran
emosional sebagai bukti bahwa emosi
memainkan peranan penting dalam pola pikir
maupun tingkah laku individu. Adapun ciri utama
pikiran emosional tersebut ialah :
1. Respons yang cepat tetapi ceroboh
2. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran
3. Memperlakukan realitas sebagai realitas
simbolik
4. Masa lampau diposisikan sebagai masa
sekarang
5. Realitas yang ditemukan oleh keadaan
B. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EMOSI
1. Pematangan
Perkembangan intelektual menghasilkan
kemampuan untuk memahami makna yang
belum kita mengerti, memperhatikan suatu
rangsangan, yang lebih lama, memutuskan
ketegangan emosi pada suatu objek. Dengan
demikian kita menjadi lebih reaktif terhadap
rangsanganyang tadinya tidak mempengaruhi
kita pada usia yang lebih muda.
2. Belajar
Pengalaman belajar menentukan reaksi
yang bagaimana yang akan digunakan untuk
menyatakan emosi.
C. EMPAT FUNGSI EMOSI (COLEMAN DAN
HAMMEN, 1974, H.462)
1. Pembangkit energi
Emosi dapat membangkitkan dan
memobilisasi energy kita. Tanpa emosi kita
tidak akan dapat merasa, mengalami, bereaksi,
dan bertindak terhadap berbagai situasi yang
kita hadapi.
2. Pembawa informasi
Kita dapat mengetahui bagaimana
keadaan diri kita melalui emosi kita. Ketika
marah, kita tahu kita dihambat atau diganggu;
sedih berarti kehilangan sesuatu yang kita
senangi; bahagia berarti kita memperoleh apa
yang kita senangi atau berhasil menghindari hal
yang tidak kita senangi
3. Pembawa pesan dalam komunikasi
Komunikasi dengan orang lain dapat
berlangsung dengan baik jika masing-masing
pihak mampu mempelajari dan memahami
bahasa tubuh lawan bicara sebagai ekspresi
emosi.
4. Sumber informasi tentang keberhasilan kita
Keberhasilan kita dalam mencapai sesuatu
dapat kita ekspresikan dengan rasa senang atau
gembira. Sedang kegagalan dapat kita
ungkapkan dengan kesedihan.
D. KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA
DAPAT DILIHAT DARI :
1. Tidak meluapkan emosinya dihadapan orang
lain, tetapi menunggu saat dan tempat yang
lebih tepat untuk mengngkapkan emosinya
dengan cara-cara yang lebih diterima.
2. Remaja mampu menilai situasi secara kritis
terlebih dahulu sebelum bereaksi secara
emosional
3. Memberikan emosi yang stabil, tidak
berubah dari satu emosi/suasaba hati ke
suasana hati yang lain.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA :
1. Perubahan jasmani
2. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
3. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
4. Perubahan pandangan luar
F. STRATEGI UNTUK MENDUKUNG
PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL
REMAJA
1. Memahami kepentingan masing-masing dan
adanya pola kelekatan.
2. Hindari adanya konflik yang berlarut-larut.
3. Pahami arti penting dari teman sebaya,
oranisasi, dan pengajar mereka.
4. Bantu remaja untuk lebih memahami
perbedaan dan nilai konflik.
5. Membiarkan remaja mengeksplorasi dirinya
untuk mencari identitasnya.
G. ATURAN DALAM MENGHADAPI DAN
MEMBANTU REMAJA (ADAMS &
GULLOTA (1983))
1. Trustworthiness (kepercayaan) dimana kita
harus saling percaya kepada siapapun remaja
yang kita hadapi.
2. Genuineness yaitu maksud murni yang tidak
pura-pura
3. Emphaty yaitu kemampuan untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan remaja
4. Honesty yaitu menampilkan kejujuran dan
kepercayaan ketika menghadapi remaja.
H. CIRI-CIRI EMOSI (SYAMSU YUSUF
(2004))
1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa
psikologi lainnya seperti pengamatan dan
berfikir.
2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap).
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa
pengenalan panca indra.
Pada dasarnya emosi memiliki beberapa
bentuk seperti yang diungkapkan Daniel
Goleman (dalam Asrori : 2005), mengidentifikasi
sejumlah kelompok emosi, antara lain :
1. Amarah; didalamnya meliputi beringas,
mengamuk, benci, marah besar, tersingung,
jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit,
berang, tersinggung
2. Bermusuhan, tindak kekerasan, dan
kebencian patologis.
3. Kesedihan; didalamnya meliputi sedih,
muram, suram, melankolis, mengasihani diri,
kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.
4. Rasa takut; didalamnya meliputi cemas,
takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan
takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang,
ngeri, kecut, panik, fobia.
5. Kenikmatan; didalamnya meliputi bahagia,
gembira, ringan, puas, riang, senang,
terhibur, bangga, kenikmatan inderawi,
takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi,
girang, senang sekali, dan mania.
Metodologi Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IIS 1
MAN 1 MEDAN yang terletak di Jalan Williem
Iskandar Nomor 7B. Penelitian ini dilaksanakan
pada :
Hari/tanggal : Kamis, 26 April 2018
Pukul : 10:00 WIB.
2. Jenis dan pendekatan penelitian
Dasar penelitian yang digunakan adalah
studi kasus yaitu penelitian yang digunakan dan
dilakukan secara intensif dan menjelaskan fakta
secara terinci, faktual, dan akurat. Jenis penelitian
ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang
merupakan penelitian yang memberikan
gambaran atau penjabaran data-data yang
diperoleh berdasarkan wawancara baik secara
tertulis maupun secara lisan dari narasumber dan
pengamatan perilaku seseorang. Menurut Umar
(2000 : 38) menyebutkan “tujuan penelitian
kualitatif adalah memaparkan atau
mendeskripsikan hal – hal yang berhubungan
dengan objek penelitian.”
Analisis dilakukan dengan pendekatan
observasi.
3. Jenis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
dapat dibedakan atas :
a. Data Primer dalam penelitian ini merujuk
pada data yang langsung dari informan dalam
hal ini para remaja yang berada pada usia
sekolah menengah atas.
b. Data Sekunder, yaitu menurut Umar (2000 :
81) menyebutkan bahwa “data sekunder
adalah data primer yang telah diolah lebih
lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel,
grafik, diagram, gambar, dan sebagainya
sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak
lain”.
4. Populasi dan Sampel
Sesuai dengan jenis penelitian bahwa
penelitian kualitatif tidak menggunakan
pendekatan populasi dan sampel tetapi yang
digunakan dengan pendekatan secara intensif ke
informan yang akan dijadikan sebagai sumber
data dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, informan merupakan
subjek yang menjadi sumber peneliti dalam
mendapatkan informasi sebagai data yang
diperlukan sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhan peneliti.
Teknik penentuan informan yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling yaitu pemilihan informan
yang ada dalam posisi terbaik dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan. Pemilihan informan
berdasarkan penilaian atau karakteristik yang
diperoleh data sesuai dengan maksud penelitian
(Silalahi, 2010: 272).
Pada penelitian ini penulis menetapkan
sebanyak 31 orang yang dijadikan sebagai
informan penelitian, yang mana informan tersebut
merupakan remaja usia sekolah menengah atas
kelas X IIS 1 di MAN 1 Medan.
Subjek Penelitian
Pada penelitian ini sejumlah 31 siswa kelas
X IIS-1 MAN 1 yang berada di Jalan Willem
Iskandar Nomor 7-B, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi
subjek penelitian. Siswa yang menjadi subjek
penelitian memiliki latar belakang keluarga yang
berbeda, mulai dari golongan kurang mampu
hingga golongan mampu.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan angket yang
disebarkan kepada siswa kelas X IIS 1 MAN 1
Medan, untuk mengetahui secara langsung upaya-
upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi
perkembangan emosi remaja usia menengah.
Definisi Operasional Penelitian
Soegarda Poerbakawatja (1982) dalam
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2004 ;
62-63) menyatakan bahwa emosi adalah suatu
respon terhadap suatu perangsang yang
menyebabkan perubahan fisiologis disertai
perasaan yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus. Respon demikian
terjadi baik terhadap perangsang-perangsang
eksternal maupun internal.
Pembahasan
Tabel 1
Upaya yang dilakukan orang tua
No Pernyataan
Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1.
Membiasakan diri
dalam
mengendalikan
27 87,1 4 12,9
emosi didepan anak
(menjadi model bagi
anak)
2.
Meminimalisir
jumlah anggota
keluarga didalam
rumah (diluar
keluarga inti)
22 71 9 30
3.
Menjaga keutuhan
dan keharmonisan
rumah tangga
30 96,8 1 3,2
4.
Memperhatikan pola
makan anggota
keluarga
30 96,8 1 3,2
5.
Menanamkan budaya
demokrasi
dilingkungan
keluarga
30 96,8 1 3,2
6.
Berdomisili di
lingkungan yang
kondusif untuk
perkembangan emosi
27 87,1 4 12,9
Tabel 2
Upaya yang dilakukan guru bidang studi
(secara umum)
No Pernyataan
Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1.
Tidak membawa
masalah pribadi ke
lingkungan sekolah
27 87,1 4 12,9
2.
Menyikapi perilaku
siswa yang
menjengkelkan
dengan cara yang
positif
25 80,6 6 19,4
3.
Menyadari akan
kelemahan yang
dimiliki
17 54,8 14 45,2
4.
Menyadari dampak
negatif dari sifat
tempramen dan
emosional
26 83,9 5 16,1
5.
Menghormati potensi
siswa
27 87,1 4 12,9
6.
Membuat etika
berdebat
29 93,5 2 6,5
7.
Melakukan
pembelajaran yang
bermoral dalam KBM
29 93,5 2 6,5
8.
Berusaha untuk tidak
memicu / memancing
emosi negatif
27 87,1 4 12,9
9.
Berusaha untuk jadi
guru yang disiplin
dengan masuk dan
keluar tepat waktu
27 87,1 4 12,9
10.
Tidak membanding-
bandingkan karakter
antar siswa
18 58,1 13 41,9
Tabel 3
Upaya yang dilakukan wali kelas
No Pernyataan
Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1.
Memotivasi siswa
dengan menyikapi
setiap masalah yang
dihadapi
31 100 0 0
2.
Pada saat tertentu,
menempatkan diri
sebagaisahabat siswa
26 83,9 5 16,1
3.
Menjadi mediator
saat dibutuhkan siswa
27 87,1 4 12,9
4.
Memberikan ilustrasi
tentang dampak
negatif dari emosi
yang tidak terkendali
26 83,9 5 16,1
5.
Meminimalisir
konflik dalam kelas
29 93,5 2 6,5
6.
Tidak mudah
tersinggung
27 87,1 4 12,9
7.
Tidak bersikap
otoriter
27 87,1 4 12,9
8.
Memposisikan diri
sebagaiorang tua
siswa di sekolah
27 87,1 4 12,9
9.
Memahami karakter
siswa secara
individual
23 74,2 8 25,8
Tabel 4
Upaya yang dilakukan PKS III
No Pernyataan
Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1.
Tidak bertengkar
dan berusaha untuk
mengendalikan
emosi ketika
berhadapan dengan
siswa
28 90,3 3 9,7
2.
Mengusulkan dan
mengkoordinir
peyelenggaraan
seminar dengan
tema “Cara
Mengendalikan
Emosi di Usia
Remaja”
23 74,1 8 25,8
Tabel 5
Upaya yang dilakukan kepala sekolah
No Pernyataan
Ya Tidak
Jlh % Jlh %
1.
Memberikan tips
dalam mengendalikan
emosi ke arah positif
pada upacara bendera
30 96,8 1 3,2
2.
Mongontrolemosi
dalam bersikap dan
bertindak
31 100 0 0
3.
Mengundang alumni
untuk memberikan
wacana tentang cara
mengendalikan emosi
22 71 9 29
4.
Menyetujui
peyelenggaraan
seminar dengan tema
“Cara Mengendalikan
27 87,1 4 12,9
Emosi di Usia
Remaja”
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa :
a. Orang tua
Orang tua sudah cukup maksimal dalam
menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga ;
memperhatikan pola makan anggota keluarga ; serta
menanamkan budaya demokrasi di lingkungan
keluarga.
b. Guru bidang studi
Guru bidang studi sudah cukup maksimal
dalam membuat etika berebat serta melakukan
pembelajaran yang bermoral dalam KBM.
c. Wali kelas
Wali kelas sudah cukup maksimal dalam
memotivasi siswa.
d. PKS III
PKS III sudah cukup maksimal dalam
bertindak tidak bertengkar dan berusaha untuk
mengendalikan emosi ketika berhadapan dengan
siswa.
e. Kepala sekolah
Kepala sekolah sudah cukup maksimal
dalam mengontrol emosi dalam bersikap dan
bertindak.
2. Saran
Bedasarkan hasil penelitian, peneliti
menyarankan :
a. Orang tua
Orang tua masih perlu meminimalisir
jumlah anggota keluarga di dalam rumah
(diluar keluarga inti).
b. Guru bidang studi
Guru bidang studi masih perlu
menyadari akan kelemahan yang dimiliki
c. Wali kelas
Wali kelas masih perlu memahami
karakter siswa secara individual.
d. PKS III
PKS III masih perlu mengusulkan dan
mengkoordinir penyelenggaraan seminar
dengan tema “Cara Mengendalikan Emosi di
Usia Remaja”
e. Kepala sekolah
Kepala sekolah masih perlu mengundang
alumni untuk memberikan wacana tentang cara
mengendalikan emosi.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare, 1982, Psikologi Remaja,
Surabaya : Usaha Nasional
Ansori, AM, 2005, Psikologi Remaja, Jakarta :
Bumi Aksara
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka
Cipta.
Moks., Haditono, RS, 2006, Psikologi
Perkembangan Pengantar dalam berbagai
Bagiannya, Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Munandar, Ashar Suyono, 1996, Mengenal dan
Memahami Masalah Remaja, Jakarta :
Pustaka Antara.
Sarwono, WS, 1989, Psikologi Remaja :
Rajawalis.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17.
Bandung. Alfabeta.
Sumantri. M. nana Sayodih. Perkembangan
Peserta Didik, Bandung : Rosda Karya.
Syarif, Kemali. 2015. Perkembangan Peserta
Didik, Medan : Unimed Press.
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN  TAHUN 2018
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN  TAHUN 2018

More Related Content

What's hot

Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanNursestikes
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingYabniel Lit Jingga
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...atone_lotus
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakuncus
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakDaliaNovitasari
 
Prinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembanganPrinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembanganevi07
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasipjj_kemenkes
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBayu Vibi
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanChanica Aninditya
 
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdfNorma Gladme Rambe
 

What's hot (20)

Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene king
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
STRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASISTRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASI
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anak
 
Prinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembanganPrinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembangan
 
emosi
emosiemosi
emosi
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasi
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf
03.-RPS-MKM-1036-EKONOMI-KESEHATAN.pdf
 

Similar to JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018

Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Yeti Rohayati
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfhy
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Perkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaPerkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaholilahmitro
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptxPerspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptxSuzuyaJuuzo1
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]NurZahro4
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 

Similar to JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018 (20)

Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Perkembangan masa remaja
Perkembangan masa remajaPerkembangan masa remaja
Perkembangan masa remaja
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptxPerspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
Perspektif Perkembangan Masa Hidup.pptx
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
 
kls 12.ppt
kls 12.pptkls 12.ppt
kls 12.ppt
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018

  • 1. Laporan Jurnal UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018 Oleh : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons. Muhammad Amran Rizkya Paulita Nasution UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
  • 2. UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2018 Oleh : Dra.Rahmulyani, M.Pd.,Kons.,(1) Muhammad Amran(2) , Rizkya Paulita Nasution(3) Universitas Negeri Medan Email : rahmulyani@yahoo.co.id muhammadamranbaru@gmail.com rizkyapaulita.nst@gmail.com Abstrak Masa remaja merupakan “golden age periode”, artinya merupakan masa emas untuk seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik, kognisi, emosi maupun sosial. Salah satu aspek perkembangan yang penting bagi remaja dini adalah aspek emosi. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita–cita bangsa. Harapan dan masa depan bangsa merupakan tanggung jawab remaja. Oleh karena itu masyarakat sangat mendambakan sosok remaja yang mampu mengembangkan potensi dirinya atau tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya yang dilakukan guru bidang studi dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (2) mengetahui upaya yang dilakukan wali kelas dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (3) mengetahui upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (4) mengetahui upaya yang dilakukan PKS III dalam mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah; (5) mengetahui upaya yang dilakukan orang tua mengendalikan perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 MAN 1 Medan dengan jumlah responden sebanyak 31 siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, masing-masing pendidik sudah cukup maksimal dalam menjalankan upaya-upaya yang mendukung perkembangan. Keywords: Perkembangan; emosi
  • 3. LATAR BELAKANG MASALAH Masa remaja merupakan “golden age periode”, artinya merupakan masa emas untuk seluruh aspek perkembangan manusia, baik fisik, kognisi emosi maupun sosial. Salah satu aspek perkembangan yang penting bagi remaja dini adalah aspek emosi. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita–cita bangsa. Harapan dan masa depan bangsa merupakan tanggung jawab remaja. Oleh karena itu masyarakat sangat mendambakan sosok remaja yang mampu mengembangkan potensi dirinya atau tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Sehubungan dengan aspek perkembangan remaja, pada saat mencapai tugas ini ditemukan banyak permasalahan emosional remaja berupa gejala-gejala tekanan perasaan, frustrasi, atau konflik internal maupun eksternal pada diri individu. Konflik internal maupun eksternal ini melanda individu yang masih dalam proses perkembangannya. Perkembangan dewasa ini mengindikasikan berbagai permasalahan emosional remaja disebabkan oleh dampak kasus dalam keluarga atau lingkungan sekitar remaja, diantaranya ketidakharmonisan anatara anggaota keluarga perselisihan dengan teman sebaya dan lain-lain. Permasalahan emosional remaja yang muncul ialah perilaku agresif, impulsif, mengalami gangguan perhatian seperti kurang konsentrasi, kecemasan, kehilangan harapan- harapan, dan lain-lain. Sehubungan dengan aspek perkembangan remaja, pada saat mencapai tugas ini ditemukan banyak permasalahan emosional remaja berupa gejala-gejala tekanan perasaan, frustrasi, atau konflik internal maupun konflik eksternal pada diri individu. Konflik-konflik internal maupun konflik-konflik eksternal ini telah ditemukan dan melanda individu yang masih dalam proses perkembangannya. Singkat kata emosi membantu anak sepanjang waktu untuk bertahan dan berkomunikai dengan lingkungan. Emosi berkembang sepanjang waktu, emosi pada remaja berkembang dari kondisi yang sederhana ke yang lebih kompleks. Emosi berkembang sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan adalah membantu remaja untuk melibatkan dan mendorong remaja untuk mencoba dan mengalami. LANDASAN TEORI Sejalan dengan pendapat Syamsu Yusuf (2003) bahwa remaja (siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) adalah siswa yang sedang berada dalam proses berkembang ke arah kematangan. Namun da lam menjalani proses perkembangan ini, tidak semua remaja dapat mencapainya secara mulus. Di antara para remaja masih banyak yang mengalami masalah, yaitu remaja yang menampilkan sikap dan perilaku menyimpang, tidak wajar dan bahkan a-moral, seperti: membolos dari sekolah, tawuran, tindak kriminal, mengkonsumsi minuman keras (miras), menjadi pecandu Napza, dan free sex (berhubungan sebadan sebelum nikah). Berbagai kajian dan ahli banyak mendefinisikan tentang remaja berdaasarkan keilmuan dan sudut pandang yang berbeda, menurut Piaget (121) dalam Elizabeth B. Hurlock (206), Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (2004 : 18) mengatakan bahwa remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga seringkali ingin mencoba-coba, mengkhayal, dan merasa gelisah, serta berani melakukan pertentangan jika dirinya disepelekan atau tidak “ dianggap “ untuk itu mereka sangat
  • 4. memerlukan keteladan, konsistensi, komunikasi yang tulus dan empatik dari orang dewasa. Dari pendapat diatas termuat beberapa aspek emosi, yang selanjutnya akan kita paparkan pengertiannya dengan merujuk pendapat beberapa ahli. Soegarda Poerbakawatja (1982) dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2004 : 62-63) menyatakan bahwa emosi adalah suatu respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. A. HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Daniel Goleman (1995) mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan peranan penting dalam pola pikir maupun tingkah laku individu. Adapun ciri utama pikiran emosional tersebut ialah : 1. Respons yang cepat tetapi ceroboh 2. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran 3. Memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik 4. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang 5. Realitas yang ditemukan oleh keadaan B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI 1. Pematangan Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk memahami makna yang belum kita mengerti, memperhatikan suatu rangsangan, yang lebih lama, memutuskan ketegangan emosi pada suatu objek. Dengan demikian kita menjadi lebih reaktif terhadap rangsanganyang tadinya tidak mempengaruhi kita pada usia yang lebih muda. 2. Belajar Pengalaman belajar menentukan reaksi yang bagaimana yang akan digunakan untuk menyatakan emosi. C. EMPAT FUNGSI EMOSI (COLEMAN DAN HAMMEN, 1974, H.462) 1. Pembangkit energi Emosi dapat membangkitkan dan memobilisasi energy kita. Tanpa emosi kita tidak akan dapat merasa, mengalami, bereaksi, dan bertindak terhadap berbagai situasi yang kita hadapi. 2. Pembawa informasi Kita dapat mengetahui bagaimana keadaan diri kita melalui emosi kita. Ketika marah, kita tahu kita dihambat atau diganggu; sedih berarti kehilangan sesuatu yang kita senangi; bahagia berarti kita memperoleh apa yang kita senangi atau berhasil menghindari hal yang tidak kita senangi 3. Pembawa pesan dalam komunikasi Komunikasi dengan orang lain dapat berlangsung dengan baik jika masing-masing pihak mampu mempelajari dan memahami bahasa tubuh lawan bicara sebagai ekspresi emosi. 4. Sumber informasi tentang keberhasilan kita Keberhasilan kita dalam mencapai sesuatu dapat kita ekspresikan dengan rasa senang atau gembira. Sedang kegagalan dapat kita ungkapkan dengan kesedihan. D. KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA DAPAT DILIHAT DARI : 1. Tidak meluapkan emosinya dihadapan orang lain, tetapi menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengngkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih diterima. 2. Remaja mampu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional 3. Memberikan emosi yang stabil, tidak berubah dari satu emosi/suasaba hati ke suasana hati yang lain. E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA : 1. Perubahan jasmani 2. Perubahan pola interaksi dengan orang tua 3. Perubahan interaksi dengan teman sebaya 4. Perubahan pandangan luar F. STRATEGI UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL REMAJA 1. Memahami kepentingan masing-masing dan adanya pola kelekatan. 2. Hindari adanya konflik yang berlarut-larut. 3. Pahami arti penting dari teman sebaya, oranisasi, dan pengajar mereka. 4. Bantu remaja untuk lebih memahami perbedaan dan nilai konflik. 5. Membiarkan remaja mengeksplorasi dirinya untuk mencari identitasnya. G. ATURAN DALAM MENGHADAPI DAN MEMBANTU REMAJA (ADAMS & GULLOTA (1983)) 1. Trustworthiness (kepercayaan) dimana kita harus saling percaya kepada siapapun remaja yang kita hadapi.
  • 5. 2. Genuineness yaitu maksud murni yang tidak pura-pura 3. Emphaty yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan remaja 4. Honesty yaitu menampilkan kejujuran dan kepercayaan ketika menghadapi remaja. H. CIRI-CIRI EMOSI (SYAMSU YUSUF (2004)) 1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologi lainnya seperti pengamatan dan berfikir. 2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap). 3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indra. Pada dasarnya emosi memiliki beberapa bentuk seperti yang diungkapkan Daniel Goleman (dalam Asrori : 2005), mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi, antara lain : 1. Amarah; didalamnya meliputi beringas, mengamuk, benci, marah besar, tersingung, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung 2. Bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis. 3. Kesedihan; didalamnya meliputi sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi. 4. Rasa takut; didalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik, fobia. 5. Kenikmatan; didalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan inderawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania. Metodologi Penelitian 1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IIS 1 MAN 1 MEDAN yang terletak di Jalan Williem Iskandar Nomor 7B. Penelitian ini dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Kamis, 26 April 2018 Pukul : 10:00 WIB. 2. Jenis dan pendekatan penelitian Dasar penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian yang digunakan dan dilakukan secara intensif dan menjelaskan fakta secara terinci, faktual, dan akurat. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan penelitian yang memberikan gambaran atau penjabaran data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara baik secara tertulis maupun secara lisan dari narasumber dan pengamatan perilaku seseorang. Menurut Umar (2000 : 38) menyebutkan “tujuan penelitian kualitatif adalah memaparkan atau mendeskripsikan hal – hal yang berhubungan dengan objek penelitian.” Analisis dilakukan dengan pendekatan observasi. 3. Jenis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dibedakan atas : a. Data Primer dalam penelitian ini merujuk pada data yang langsung dari informan dalam hal ini para remaja yang berada pada usia sekolah menengah atas. b. Data Sekunder, yaitu menurut Umar (2000 : 81) menyebutkan bahwa “data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain”. 4. Populasi dan Sampel Sesuai dengan jenis penelitian bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan pendekatan populasi dan sampel tetapi yang digunakan dengan pendekatan secara intensif ke informan yang akan dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, informan merupakan subjek yang menjadi sumber peneliti dalam mendapatkan informasi sebagai data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan peneliti. Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan informan yang ada dalam posisi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Pemilihan informan berdasarkan penilaian atau karakteristik yang diperoleh data sesuai dengan maksud penelitian (Silalahi, 2010: 272). Pada penelitian ini penulis menetapkan sebanyak 31 orang yang dijadikan sebagai
  • 6. informan penelitian, yang mana informan tersebut merupakan remaja usia sekolah menengah atas kelas X IIS 1 di MAN 1 Medan. Subjek Penelitian Pada penelitian ini sejumlah 31 siswa kelas X IIS-1 MAN 1 yang berada di Jalan Willem Iskandar Nomor 7-B, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi subjek penelitian. Siswa yang menjadi subjek penelitian memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, mulai dari golongan kurang mampu hingga golongan mampu. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan angket yang disebarkan kepada siswa kelas X IIS 1 MAN 1 Medan, untuk mengetahui secara langsung upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi perkembangan emosi remaja usia menengah. Definisi Operasional Penelitian Soegarda Poerbakawatja (1982) dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2004 ; 62-63) menyatakan bahwa emosi adalah suatu respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. Pembahasan Tabel 1 Upaya yang dilakukan orang tua No Pernyataan Ya Tidak Jlh % Jlh % 1. Membiasakan diri dalam mengendalikan 27 87,1 4 12,9 emosi didepan anak (menjadi model bagi anak) 2. Meminimalisir jumlah anggota keluarga didalam rumah (diluar keluarga inti) 22 71 9 30 3. Menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga 30 96,8 1 3,2 4. Memperhatikan pola makan anggota keluarga 30 96,8 1 3,2 5. Menanamkan budaya demokrasi dilingkungan keluarga 30 96,8 1 3,2 6. Berdomisili di lingkungan yang kondusif untuk perkembangan emosi 27 87,1 4 12,9 Tabel 2 Upaya yang dilakukan guru bidang studi (secara umum) No Pernyataan Ya Tidak Jlh % Jlh % 1. Tidak membawa masalah pribadi ke lingkungan sekolah 27 87,1 4 12,9 2. Menyikapi perilaku siswa yang menjengkelkan dengan cara yang positif 25 80,6 6 19,4 3. Menyadari akan kelemahan yang dimiliki 17 54,8 14 45,2 4. Menyadari dampak negatif dari sifat tempramen dan emosional 26 83,9 5 16,1 5. Menghormati potensi siswa 27 87,1 4 12,9 6. Membuat etika berdebat 29 93,5 2 6,5 7. Melakukan pembelajaran yang bermoral dalam KBM 29 93,5 2 6,5 8. Berusaha untuk tidak memicu / memancing emosi negatif 27 87,1 4 12,9 9. Berusaha untuk jadi guru yang disiplin dengan masuk dan keluar tepat waktu 27 87,1 4 12,9 10. Tidak membanding- bandingkan karakter antar siswa 18 58,1 13 41,9 Tabel 3 Upaya yang dilakukan wali kelas No Pernyataan Ya Tidak Jlh % Jlh %
  • 7. 1. Memotivasi siswa dengan menyikapi setiap masalah yang dihadapi 31 100 0 0 2. Pada saat tertentu, menempatkan diri sebagaisahabat siswa 26 83,9 5 16,1 3. Menjadi mediator saat dibutuhkan siswa 27 87,1 4 12,9 4. Memberikan ilustrasi tentang dampak negatif dari emosi yang tidak terkendali 26 83,9 5 16,1 5. Meminimalisir konflik dalam kelas 29 93,5 2 6,5 6. Tidak mudah tersinggung 27 87,1 4 12,9 7. Tidak bersikap otoriter 27 87,1 4 12,9 8. Memposisikan diri sebagaiorang tua siswa di sekolah 27 87,1 4 12,9 9. Memahami karakter siswa secara individual 23 74,2 8 25,8 Tabel 4 Upaya yang dilakukan PKS III No Pernyataan Ya Tidak Jlh % Jlh % 1. Tidak bertengkar dan berusaha untuk mengendalikan emosi ketika berhadapan dengan siswa 28 90,3 3 9,7 2. Mengusulkan dan mengkoordinir peyelenggaraan seminar dengan tema “Cara Mengendalikan Emosi di Usia Remaja” 23 74,1 8 25,8 Tabel 5 Upaya yang dilakukan kepala sekolah No Pernyataan Ya Tidak Jlh % Jlh % 1. Memberikan tips dalam mengendalikan emosi ke arah positif pada upacara bendera 30 96,8 1 3,2 2. Mongontrolemosi dalam bersikap dan bertindak 31 100 0 0 3. Mengundang alumni untuk memberikan wacana tentang cara mengendalikan emosi 22 71 9 29 4. Menyetujui peyelenggaraan seminar dengan tema “Cara Mengendalikan 27 87,1 4 12,9 Emosi di Usia Remaja” KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : a. Orang tua Orang tua sudah cukup maksimal dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga ; memperhatikan pola makan anggota keluarga ; serta menanamkan budaya demokrasi di lingkungan keluarga. b. Guru bidang studi Guru bidang studi sudah cukup maksimal dalam membuat etika berebat serta melakukan pembelajaran yang bermoral dalam KBM. c. Wali kelas Wali kelas sudah cukup maksimal dalam memotivasi siswa. d. PKS III PKS III sudah cukup maksimal dalam bertindak tidak bertengkar dan berusaha untuk mengendalikan emosi ketika berhadapan dengan siswa. e. Kepala sekolah Kepala sekolah sudah cukup maksimal dalam mengontrol emosi dalam bersikap dan bertindak. 2. Saran Bedasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan : a. Orang tua Orang tua masih perlu meminimalisir jumlah anggota keluarga di dalam rumah (diluar keluarga inti). b. Guru bidang studi Guru bidang studi masih perlu menyadari akan kelemahan yang dimiliki c. Wali kelas Wali kelas masih perlu memahami karakter siswa secara individual. d. PKS III PKS III masih perlu mengusulkan dan mengkoordinir penyelenggaraan seminar
  • 8. dengan tema “Cara Mengendalikan Emosi di Usia Remaja” e. Kepala sekolah Kepala sekolah masih perlu mengundang alumni untuk memberikan wacana tentang cara mengendalikan emosi. DAFTAR PUSTAKA Andi Mappiare, 1982, Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional Ansori, AM, 2005, Psikologi Remaja, Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta. Moks., Haditono, RS, 2006, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Munandar, Ashar Suyono, 1996, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta : Pustaka Antara. Sarwono, WS, 1989, Psikologi Remaja : Rajawalis. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung. Alfabeta. Sumantri. M. nana Sayodih. Perkembangan Peserta Didik, Bandung : Rosda Karya. Syarif, Kemali. 2015. Perkembangan Peserta Didik, Medan : Unimed Press.