SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Analisis Isi Media
Halomoan Harahap
Disampaikan pada Diklat Jurnalistik Badan Intelijen Negara
Jakarta, 19 Juni – 16 Juli 2012
Pengertian
 Analisis isi adalah metode penelitian untuk
menggambarkan isi pesan yang tersurat secara
obyektif, sistematis, dan kuantitatif.
◦ Tersurat, artinya pesan komunikasi yang tertulis dalam
media cetak, terucap dalam media audio, atau
tergambar dalam media visual. Analisis terhadap apa
yang benar-benar ada dan tertera dalam naskah
tulisan, naskah audio, atau naskah audio visual. Bukan
yang tersirat (tidak tertulis).
◦ Obyektif, artinya menggunakan alat ukur kategori yang
distandarisasi lebih dahulu. Syarat objektif baru dapat
dilakukan oleh peneliti bila tersedia kategori-kategori
analisis yang sudah didefinisikan secara jelas dan
operasional sehingga peneliti lain dapat mengikutinya
dengan reliabilitas tinggi. Ciri objektif ini juga berarti,
siapapun yang akan melakukan analisis akan
menghasilkan temuan yang sama jika kategori yang
dipakai benar.
Pengertian
◦ Sistematis, adalah mengikuti langkah-langkah
yang tersusun secara bertahap sehingga hasil
yang diperoleh lebih baik dan dapat dilakukan
replikasi atau pengulangan bila diperlukan. Isi
pernyataan atau isi pesan yang relevan diteliti
dengan menggunakan prosedur yang sama.
Bila unit penelitian yang digunakan per paragraf
misalnya, untuk semua bahan penelitian
dianalisis dengan unit analisis per paragraf
◦ Kuantitiatif, artinya data yang dikumpulkan akan
dihitung atau diukur dengan satuan angka-
angka dalam merumuskan kesimpulan
Kegunaan Analisis Isi
 Metode analisis isi pada umumnya berguna
untuk melihat isi media yang tersurat meliputi
perhatian media terhadap isu, tokoh atau
lembaga, kelengkapan informasi,
kecenderungan, keberpihakan, jenis isu, arah
isu, dan penempatan isu oleh media.
 Mengetahui faktor-faktor tersebut dapat
berguna untuk mengetahui isu yang sedang
berkembang, pendapat umum, arah pendapat
umum, persepsi dan citra suatu lembaga.
Dengan demikian dapat dijadikan dasar dalam
membuat keputusan seperti melaksanakan
kampanye untuk men-counter isu, meluruskan
pemberitaan, memperbaiki citra dan
menggalang pendapat umum.
Prosedur Analisis Isi
1. Merumuskan tujuan analisis isi
2. Menetapkan kategori dan definisi
kategori
3. Menetapkan unit analisis
4. Menyiapkan lembar koding
5. Menetapkan populasi dan pengambilan
sampel
6. Melakukan pengkodean (coding)
7. Menganalisis data
8. Kesimpulan
1. Merumuskan tujuan analisis isi
 Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih
dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan
analisis isi.
 Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.
 Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui
penelitian analisis isi yang dilakukan?
 Misalnya Bagaimana frekuensi isu dan arah
isu kebebasan beragama di Indonesia?
 Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan
tujuan analisis isi adalah untuk
mendeskripsikan banyaknya isu dan arah isu
pemberitaan media terhadap kebebasan
beragama di Indonesia yang dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
 1) Jumlah isu kebebasan beragama di
Indonesia
2. Menetapkan kategori dan
definisi kategori
 Kategori adalah obyek apa yang ingin
dilihat dalam naskah. Kategori sering
juga disebut konsep yang hendak diukur
 Setelah ditetapkan kemudian
dirumuskan definisi masing-masing
kategori
 Dari contoh di atas, perlu ditetapkan
konsep atau istilah apa saja yang akan
diukur, yaitu :
◦ Isu
◦ Kebebasan beragama
◦ Jumlah isu kebebasan beragama
◦ Arah isu
Contoh kategori dan definisi
 Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dan
berkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang
berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media massa
suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.
 Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota masyarakat
memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas
tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
 Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa (suratkabar,
majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan memilih, menganut,
meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari
pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
 Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah isu
kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa
(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk
memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas
tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
 Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi dan
on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut,
meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari
pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
 Bebas artinya tidak ada halangan dari pihak manapun
 Tidak bebas artinya ada halangan dari pihak tertentu
Menetapkan Unit analisis
 Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat
dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.
 Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul,
paragraf, atau satuan berita.
 Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata
harus diteliti untuk menemukan kategori yang
dimaksud. Bila unit analisis adalah kalimat,
maka semua kalimat harus diteliti untuk
menemukan kategori. Bila unit analisis
paragraf, maka semua paragraf harus diteliti
untuk menemukan kategori begitu juga dengan
satuan naskah berita.
Membuat lembar koding
 Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom
apa saja yang hendak diukur dan dicatat
 Dari contoh di atas, yang hendak dicatat
adalah:
◦ Nama media
◦ Hari/Tanggal terbit/siar
◦ Rubrik/Halaman untuk media cetak atau
Program acara dan waktu pada siaran *
◦ Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom,
Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog,
Ulasan dsb.) **
◦ Judul
◦ Isi yang meliputi narasumber dan penilaian
Contoh lembar koding
No. Nama Media Hari/
Tanggal
Rubrik/
Halaman*
Bentuk **
pemberitaan
Judul Isi pemberitaan
Narasumber Arah isu
1
2
3
4
dst
No. Nama Media Hari/
Tangg
al
Rubrik/
Halaman*
Bentuk **
pemberita
an
Judul Isi pemberitaan
Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst
Narasumbe
r
Arah isu Narasumber Arah isu Narasumb
er
Arah
isu
1
2
3
4
5
6
Dst
Melakukan uji kategori
 Sebelum penelitian, definisi kategori
yang telah dirumuskan perlu diuji coba.
 Gunakan koder ganjil
 Hitung nilai reliabilitas kategori dengan
rumus Holsti
Reliabel bila nilai r ≥ 0,7
Keterangan:
r = nilai reliabilitas
2M = jumlah kesepakan 2 orang coder
N1 = jumlah item yang dinilai koder 1
N2 = jumlah item yang dinilai koder 2
5. Menetapkan Populasi dan Memilih Sampel
 Populasi adalah suluruh bahan yang akan
dianalisis.
 Bila terlalu banyak media dapat dibatasi pada
media tertentu atau priode tertentu.
 Misalnya priode pemberitaan Suratkabar dari
Januari – Juni 2012.
 Bila tidak dibatasi, kita tidak mampu menelitinya
Media Jumlah
Suratkabar ± 1100
Majalah ± 150
Radio ± 330
Televisi ± 13
Online (Portal) ± 10
Contoh Populasi
 Untuk kasus kita di atas, dapat kita batasi pada
suratkabar berita yang beredar secara nasional
saja dengan masa pemberitan Januari – Juni
2012.
 Dengan demikian populasi penelitian adalah:
 Kompas
 Media Indonesia
 Seputar Indonesia
 Suara Pembaruan
 Sinar Harapan
 Koran Tempo
 Jumlah Populasi
Jumlah media x hari terbit x bulan
6 x 7 x 6 = 256 edisi
Populasi
 Dalam contoh di atas, pemberitaan
kebebasan beragama di Indonesia tidak
setiap hari muncul di suratkabar.
 Bila demikian halnya, alangkah baiknya
pengambilan sampel tidak dilakukan.
 Kumpulkan semua berita tentang kebebasan
beragama dari 6 suratkabar dalam priode
penelitian.
 Penelitian dilakukan menggunakan sensus.
Memilih Sampel
 Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih
sampel. Sampel adalah wakil dari
populasi yang dijadikan bahan penelitian
 Sampel harus representatif (benar-benar
mewakili populasi)
 Sifat populasi sama dengan sifat sampel
 Besar sampel ditentukan oleh beberapa
faktor:
◦ Keragaman populasi
◦ Tingkat kesalahan yang ditolerir
◦ Tingkat kepercayaan yang diinginkan
a. Tingkat keragaman populasi
100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50
KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI
BESAR SAMPEL
• Semakin heterogen
populasi sampel makin
besar dan sebaliknya.
Semakin hoogen populasi
sampel makin kecil.
• Keragaman populasi
adalah rasio perbedaan
anggota populasi.
Heterogen 50 : 50,
Homogen 100:1
• Lihat ilustrasi di samping
b. Tingkat kesalahan yang ditolerir (sampling
error)
 Jika semua anggota
populasi diteliti
semua sebagai
sampel, maka nilai
sampling error
adalah 0%.
 Semakin besar
sampel, semakin
kecil angka
sampling error.
Sebaliknya semakin
kecil sampel,
semakin besar
angka sampling
error.
0 % 10 % 20 % 30 %
SAMPLING ERROR
BESAR SAMPEL
POPULASI
SAMPEL
40 %
c. Tingkat kepercayaan
 Tingkat kepercayaan itu
tidak mungkin berupa
100%. Karena betapapun
sampel diambil secara
ketat selalu ada
kemungkinan salah.
 Tingkat kepercayaan yang
kerap dipakai dipakai
adalah 90%, 95% dan
99%. Tingkat kepercayaan
90% berarti probabilitas
kemungkinan hasil sampel
sama dengan populasi
adalah 90%. Kemungkinan
salah adalah sebesar 10%.
Sementara tingkat
kepercayaan 95% berarti
probabilitas kemungkinan
hasil sampel sama dengan
populasi adalah 95%.
1 SE
-1SE
99 %
95%
90 %
MEAN
68 %
1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE
-1.65 SE
-1.96 SE
-2.58 SE
MEAN POPULASI
Nilai X
Distribsi
sampel
Nilai di dalam
interval
Nilai di luar
interval
Rumus sampling
Keterangan:
Z = Mengacu pda nilai Z (tingkat kepercayaan). Jika tingkat kepercayaan yang
dipakai 90% maka nilai z = 1.65. Tingkat kepercayaan 95 % maka nilai z = 1.96.
Tingkat kepercayaan 99 % maka nilai z = 2.58
p(p-1) variasi pupulasi. Variasi populasi dinyatakan dalam proporsi. Proporsi dibagi
dua bagian dengan total 100 atau 1. Misalnya 0.5
E = Tingkat kesalahan yang dikehendaki (sampling error) Misalnya 10 % (0.1) atau 5
% (0.05)
N = jumlah populasi
Teknik sampling
 Acak Sederhana
◦ Memilih sampel dengan cara memilih secara
acak (probabilistik) Seperti diundi
 Sistematis
◦ Memilih sampel dengan rumus sederhana
(sistem). Misalnya kelipatan
 Stratifikasi
◦ Bila populasi memiliki strata (lapisan). Sampel
harus dipilih mewakili masing-masing strata
 Cluster (gugus)
◦ Bila populasi memiliki gugus (kelompok) maka
harus diambil sampel mewakili gugus
Sampling Rotated
 Dalam analisis isi media, dikenal metode
pengambilan sampel dengan sistem
rotated.
 Bila isi media yang akan dianalisis
muncul secara rutin dalam setiap
penerbitan, maka sampel dapat diambil
dengan rotated.
 Misalnya : Jenis isu yang diberitakan oleh
Harian Kompas Bulan Januari – Juni
2012
◦ Jenis isu permasalahan yang diberitakan
◦ Pemuatannya di Kompas setiap hari
 Untuk masalah seperti ini, sangat tepat
digunakan sampling rotated
Rotated
 Sample diambil mewakili
◦ Hari dalam seminggu
◦ Minggu dalam satu bulan
◦ Bulan dalam satu tahun
◦ Sample dalam 1 bulan hanya 7 edisi (mewakili hari dan minggu)
Juni 2012
Hari
Mingg
u
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
I 1 2 3
II 4 5 6 7 8 9 10
III 11 12 13 14 15 16 17
IV 18 19 20 21 22 23 24
V 25 26 27 28 29 30
17 Juni Israj’ Mi’raj
6. Melakukan Penelitian (Proses coding)
 Meneliti (membaca) naskah dan menandai
setiap unit analisis dengan kode.
 Pengkodean dapat dilakukan di lembar
koding
No. Nama Media Hari/
Tangga
l
Rubrik/
Halaman*
Bentuk **
pemberitaa
n
Judul Isi pemberitaan
Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst
Narasumber Arah
isu
Narasumbe
r
Arah
isu
Narasumber Arah
isu
1 Kompas Adi Bebas Ulil Tidak Bejo Bebas
2 Kompas
3 Media Indonesia
4 Media Indonesia
5 Seputar Indonesia
6 Seputar Indonesia
7 Suara Pembaruan
8 Suara Pembaruan
9 Sinar Harapan
10 Sinar Harapan
11 Koran Tempo
12 Koran Tempo
13
14
7. Pengolahan data
 Setelah semua bahan dianalisis dan diberi kode.
 Menghitung data dengan statistik (sesuai
kebutuhan)
◦ Misal : Statistik Deskriptif
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Tidak
Bebas
Kesimpulan
 Dari hasil penelitian terhadap isi
media suratkabar nasional dapat
disimpulkan:
◦ Terdapat 200 berita yang memuat
masalah kebebasan beragama di
Indonesia selama priode Januari – Juni
2012
◦ Penilaian masyarakat terhadap
kebebasan beragama di Indonesia
cenderung bebas.
Referensi
Emmert, Philip & Barker, Larry L., (1989) Measurement of Communication Behavior,
Longman, New York.
Kippendorf, Klaus, (1993) Analisis Isi: Pengatar ke Metodologi, Alihbahasa Farid
Waliji, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Neumann, W. Lawrence, (2000) Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches, Fourth Edition, Allyn and Bacon, Boston.
Rakhmat, Jalaluddin, (1984) Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya,
Bandung.
Ruben, Rebecca B.; Palmgreen, Philip; Sypher, Howard E., (2004) Communication
Research Measures A Sourcebook, Lawrence Erlbaum Associates, Publisher,
New Jersey.
Stempel III, Guido H.; Weaver, David H; Wilhoit, G. Cleveland (Editor) (2003) Mass
Communication Research and Theory, Pearson Edudation, New York.
Wimmer, Roger D. and Dominick, Joseph R., (2000) Mass Media Research An
Introduction, Wadsworth Publishing Company, Belmont C.A.

More Related Content

What's hot

Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbalKomunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
UIN Surabaya
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
mankoma2013
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
mankoma2013
 
Komunikasi massa dan pemerintah
Komunikasi massa dan pemerintahKomunikasi massa dan pemerintah
Komunikasi massa dan pemerintah
UIN Surabaya
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
Jhosua Korwa
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
Puspita Yudaningrum
 

What's hot (20)

uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbalKomunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
Teori Model jarum suntik
Teori Model jarum suntikTeori Model jarum suntik
Teori Model jarum suntik
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Komunikasi massa dan pemerintah
Komunikasi massa dan pemerintahKomunikasi massa dan pemerintah
Komunikasi massa dan pemerintah
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theory
 
Penelitian analisis isi
Penelitian analisis isiPenelitian analisis isi
Penelitian analisis isi
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
 
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massaKomunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
 
Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 

Similar to 13-14.-Analisis-isi.pptx

metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
Sadad Magrabi
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuran
anihdx
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
saidil1
 
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptxTugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
skuymufid
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninforman
BifiSafa
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
Awang Deswari
 

Similar to 13-14.-Analisis-isi.pptx (20)

Penelitian sosial
Penelitian sosialPenelitian sosial
Penelitian sosial
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Metode Penelitian Kualitatif Untuk Studi Ilmu Komunikasi
Metode Penelitian Kualitatif Untuk Studi Ilmu KomunikasiMetode Penelitian Kualitatif Untuk Studi Ilmu Komunikasi
Metode Penelitian Kualitatif Untuk Studi Ilmu Komunikasi
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuran
 
Penelitian Deskriptif
Penelitian DeskriptifPenelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 
Tugas tik makalah erland
Tugas tik makalah erlandTugas tik makalah erland
Tugas tik makalah erland
 
BAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docxBAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docx
 
makalah metode analisis
makalah metode analisismakalah metode analisis
makalah metode analisis
 
PPT Kelompok 1 Analisis Jurnal Internasional.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Jurnal Internasional.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Jurnal Internasional.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Jurnal Internasional.pptx
 
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptxTugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
Tugas dr. Jhon - Ahmad Mufid NA- metodologi penelitian.pptx
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninforman
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

13-14.-Analisis-isi.pptx

  • 1. Analisis Isi Media Halomoan Harahap Disampaikan pada Diklat Jurnalistik Badan Intelijen Negara Jakarta, 19 Juni – 16 Juli 2012
  • 2. Pengertian  Analisis isi adalah metode penelitian untuk menggambarkan isi pesan yang tersurat secara obyektif, sistematis, dan kuantitatif. ◦ Tersurat, artinya pesan komunikasi yang tertulis dalam media cetak, terucap dalam media audio, atau tergambar dalam media visual. Analisis terhadap apa yang benar-benar ada dan tertera dalam naskah tulisan, naskah audio, atau naskah audio visual. Bukan yang tersirat (tidak tertulis). ◦ Obyektif, artinya menggunakan alat ukur kategori yang distandarisasi lebih dahulu. Syarat objektif baru dapat dilakukan oleh peneliti bila tersedia kategori-kategori analisis yang sudah didefinisikan secara jelas dan operasional sehingga peneliti lain dapat mengikutinya dengan reliabilitas tinggi. Ciri objektif ini juga berarti, siapapun yang akan melakukan analisis akan menghasilkan temuan yang sama jika kategori yang dipakai benar.
  • 3. Pengertian ◦ Sistematis, adalah mengikuti langkah-langkah yang tersusun secara bertahap sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan dapat dilakukan replikasi atau pengulangan bila diperlukan. Isi pernyataan atau isi pesan yang relevan diteliti dengan menggunakan prosedur yang sama. Bila unit penelitian yang digunakan per paragraf misalnya, untuk semua bahan penelitian dianalisis dengan unit analisis per paragraf ◦ Kuantitiatif, artinya data yang dikumpulkan akan dihitung atau diukur dengan satuan angka- angka dalam merumuskan kesimpulan
  • 4. Kegunaan Analisis Isi  Metode analisis isi pada umumnya berguna untuk melihat isi media yang tersurat meliputi perhatian media terhadap isu, tokoh atau lembaga, kelengkapan informasi, kecenderungan, keberpihakan, jenis isu, arah isu, dan penempatan isu oleh media.  Mengetahui faktor-faktor tersebut dapat berguna untuk mengetahui isu yang sedang berkembang, pendapat umum, arah pendapat umum, persepsi dan citra suatu lembaga. Dengan demikian dapat dijadikan dasar dalam membuat keputusan seperti melaksanakan kampanye untuk men-counter isu, meluruskan pemberitaan, memperbaiki citra dan menggalang pendapat umum.
  • 5. Prosedur Analisis Isi 1. Merumuskan tujuan analisis isi 2. Menetapkan kategori dan definisi kategori 3. Menetapkan unit analisis 4. Menyiapkan lembar koding 5. Menetapkan populasi dan pengambilan sampel 6. Melakukan pengkodean (coding) 7. Menganalisis data 8. Kesimpulan
  • 6. 1. Merumuskan tujuan analisis isi  Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan analisis isi.  Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.  Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian analisis isi yang dilakukan?  Misalnya Bagaimana frekuensi isu dan arah isu kebebasan beragama di Indonesia?  Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan analisis isi adalah untuk mendeskripsikan banyaknya isu dan arah isu pemberitaan media terhadap kebebasan beragama di Indonesia yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:  1) Jumlah isu kebebasan beragama di Indonesia
  • 7. 2. Menetapkan kategori dan definisi kategori  Kategori adalah obyek apa yang ingin dilihat dalam naskah. Kategori sering juga disebut konsep yang hendak diukur  Setelah ditetapkan kemudian dirumuskan definisi masing-masing kategori  Dari contoh di atas, perlu ditetapkan konsep atau istilah apa saja yang akan diukur, yaitu : ◦ Isu ◦ Kebebasan beragama ◦ Jumlah isu kebebasan beragama ◦ Arah isu
  • 8. Contoh kategori dan definisi  Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dan berkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media massa suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.  Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota masyarakat memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.  Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.  Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah isu kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.  Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.  Bebas artinya tidak ada halangan dari pihak manapun  Tidak bebas artinya ada halangan dari pihak tertentu
  • 9. Menetapkan Unit analisis  Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.  Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul, paragraf, atau satuan berita.  Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata harus diteliti untuk menemukan kategori yang dimaksud. Bila unit analisis adalah kalimat, maka semua kalimat harus diteliti untuk menemukan kategori. Bila unit analisis paragraf, maka semua paragraf harus diteliti untuk menemukan kategori begitu juga dengan satuan naskah berita.
  • 10. Membuat lembar koding  Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom apa saja yang hendak diukur dan dicatat  Dari contoh di atas, yang hendak dicatat adalah: ◦ Nama media ◦ Hari/Tanggal terbit/siar ◦ Rubrik/Halaman untuk media cetak atau Program acara dan waktu pada siaran * ◦ Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom, Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog, Ulasan dsb.) ** ◦ Judul ◦ Isi yang meliputi narasumber dan penilaian
  • 11. Contoh lembar koding No. Nama Media Hari/ Tanggal Rubrik/ Halaman* Bentuk ** pemberitaan Judul Isi pemberitaan Narasumber Arah isu 1 2 3 4 dst No. Nama Media Hari/ Tangg al Rubrik/ Halaman* Bentuk ** pemberita an Judul Isi pemberitaan Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumbe r Arah isu Narasumber Arah isu Narasumb er Arah isu 1 2 3 4 5 6 Dst
  • 12. Melakukan uji kategori  Sebelum penelitian, definisi kategori yang telah dirumuskan perlu diuji coba.  Gunakan koder ganjil  Hitung nilai reliabilitas kategori dengan rumus Holsti Reliabel bila nilai r ≥ 0,7 Keterangan: r = nilai reliabilitas 2M = jumlah kesepakan 2 orang coder N1 = jumlah item yang dinilai koder 1 N2 = jumlah item yang dinilai koder 2
  • 13. 5. Menetapkan Populasi dan Memilih Sampel  Populasi adalah suluruh bahan yang akan dianalisis.  Bila terlalu banyak media dapat dibatasi pada media tertentu atau priode tertentu.  Misalnya priode pemberitaan Suratkabar dari Januari – Juni 2012.  Bila tidak dibatasi, kita tidak mampu menelitinya Media Jumlah Suratkabar ± 1100 Majalah ± 150 Radio ± 330 Televisi ± 13 Online (Portal) ± 10
  • 14. Contoh Populasi  Untuk kasus kita di atas, dapat kita batasi pada suratkabar berita yang beredar secara nasional saja dengan masa pemberitan Januari – Juni 2012.  Dengan demikian populasi penelitian adalah:  Kompas  Media Indonesia  Seputar Indonesia  Suara Pembaruan  Sinar Harapan  Koran Tempo  Jumlah Populasi Jumlah media x hari terbit x bulan 6 x 7 x 6 = 256 edisi
  • 15. Populasi  Dalam contoh di atas, pemberitaan kebebasan beragama di Indonesia tidak setiap hari muncul di suratkabar.  Bila demikian halnya, alangkah baiknya pengambilan sampel tidak dilakukan.  Kumpulkan semua berita tentang kebebasan beragama dari 6 suratkabar dalam priode penelitian.  Penelitian dilakukan menggunakan sensus.
  • 16. Memilih Sampel  Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih sampel. Sampel adalah wakil dari populasi yang dijadikan bahan penelitian  Sampel harus representatif (benar-benar mewakili populasi)  Sifat populasi sama dengan sifat sampel  Besar sampel ditentukan oleh beberapa faktor: ◦ Keragaman populasi ◦ Tingkat kesalahan yang ditolerir ◦ Tingkat kepercayaan yang diinginkan
  • 17. a. Tingkat keragaman populasi 100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50 KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI BESAR SAMPEL • Semakin heterogen populasi sampel makin besar dan sebaliknya. Semakin hoogen populasi sampel makin kecil. • Keragaman populasi adalah rasio perbedaan anggota populasi. Heterogen 50 : 50, Homogen 100:1 • Lihat ilustrasi di samping
  • 18. b. Tingkat kesalahan yang ditolerir (sampling error)  Jika semua anggota populasi diteliti semua sebagai sampel, maka nilai sampling error adalah 0%.  Semakin besar sampel, semakin kecil angka sampling error. Sebaliknya semakin kecil sampel, semakin besar angka sampling error. 0 % 10 % 20 % 30 % SAMPLING ERROR BESAR SAMPEL POPULASI SAMPEL 40 %
  • 19. c. Tingkat kepercayaan  Tingkat kepercayaan itu tidak mungkin berupa 100%. Karena betapapun sampel diambil secara ketat selalu ada kemungkinan salah.  Tingkat kepercayaan yang kerap dipakai dipakai adalah 90%, 95% dan 99%. Tingkat kepercayaan 90% berarti probabilitas kemungkinan hasil sampel sama dengan populasi adalah 90%. Kemungkinan salah adalah sebesar 10%. Sementara tingkat kepercayaan 95% berarti probabilitas kemungkinan hasil sampel sama dengan populasi adalah 95%. 1 SE -1SE 99 % 95% 90 % MEAN 68 % 1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE -1.65 SE -1.96 SE -2.58 SE MEAN POPULASI Nilai X Distribsi sampel Nilai di dalam interval Nilai di luar interval
  • 20. Rumus sampling Keterangan: Z = Mengacu pda nilai Z (tingkat kepercayaan). Jika tingkat kepercayaan yang dipakai 90% maka nilai z = 1.65. Tingkat kepercayaan 95 % maka nilai z = 1.96. Tingkat kepercayaan 99 % maka nilai z = 2.58 p(p-1) variasi pupulasi. Variasi populasi dinyatakan dalam proporsi. Proporsi dibagi dua bagian dengan total 100 atau 1. Misalnya 0.5 E = Tingkat kesalahan yang dikehendaki (sampling error) Misalnya 10 % (0.1) atau 5 % (0.05) N = jumlah populasi
  • 21. Teknik sampling  Acak Sederhana ◦ Memilih sampel dengan cara memilih secara acak (probabilistik) Seperti diundi  Sistematis ◦ Memilih sampel dengan rumus sederhana (sistem). Misalnya kelipatan  Stratifikasi ◦ Bila populasi memiliki strata (lapisan). Sampel harus dipilih mewakili masing-masing strata  Cluster (gugus) ◦ Bila populasi memiliki gugus (kelompok) maka harus diambil sampel mewakili gugus
  • 22. Sampling Rotated  Dalam analisis isi media, dikenal metode pengambilan sampel dengan sistem rotated.  Bila isi media yang akan dianalisis muncul secara rutin dalam setiap penerbitan, maka sampel dapat diambil dengan rotated.  Misalnya : Jenis isu yang diberitakan oleh Harian Kompas Bulan Januari – Juni 2012 ◦ Jenis isu permasalahan yang diberitakan ◦ Pemuatannya di Kompas setiap hari  Untuk masalah seperti ini, sangat tepat digunakan sampling rotated
  • 23. Rotated  Sample diambil mewakili ◦ Hari dalam seminggu ◦ Minggu dalam satu bulan ◦ Bulan dalam satu tahun ◦ Sample dalam 1 bulan hanya 7 edisi (mewakili hari dan minggu) Juni 2012 Hari Mingg u Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu I 1 2 3 II 4 5 6 7 8 9 10 III 11 12 13 14 15 16 17 IV 18 19 20 21 22 23 24 V 25 26 27 28 29 30 17 Juni Israj’ Mi’raj
  • 24. 6. Melakukan Penelitian (Proses coding)  Meneliti (membaca) naskah dan menandai setiap unit analisis dengan kode.  Pengkodean dapat dilakukan di lembar koding No. Nama Media Hari/ Tangga l Rubrik/ Halaman* Bentuk ** pemberitaa n Judul Isi pemberitaan Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumber Arah isu Narasumbe r Arah isu Narasumber Arah isu 1 Kompas Adi Bebas Ulil Tidak Bejo Bebas 2 Kompas 3 Media Indonesia 4 Media Indonesia 5 Seputar Indonesia 6 Seputar Indonesia 7 Suara Pembaruan 8 Suara Pembaruan 9 Sinar Harapan 10 Sinar Harapan 11 Koran Tempo 12 Koran Tempo 13 14
  • 25. 7. Pengolahan data  Setelah semua bahan dianalisis dan diberi kode.  Menghitung data dengan statistik (sesuai kebutuhan) ◦ Misal : Statistik Deskriptif 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Tidak Bebas
  • 26. Kesimpulan  Dari hasil penelitian terhadap isi media suratkabar nasional dapat disimpulkan: ◦ Terdapat 200 berita yang memuat masalah kebebasan beragama di Indonesia selama priode Januari – Juni 2012 ◦ Penilaian masyarakat terhadap kebebasan beragama di Indonesia cenderung bebas.
  • 27. Referensi Emmert, Philip & Barker, Larry L., (1989) Measurement of Communication Behavior, Longman, New York. Kippendorf, Klaus, (1993) Analisis Isi: Pengatar ke Metodologi, Alihbahasa Farid Waliji, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Neumann, W. Lawrence, (2000) Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Fourth Edition, Allyn and Bacon, Boston. Rakhmat, Jalaluddin, (1984) Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya, Bandung. Ruben, Rebecca B.; Palmgreen, Philip; Sypher, Howard E., (2004) Communication Research Measures A Sourcebook, Lawrence Erlbaum Associates, Publisher, New Jersey. Stempel III, Guido H.; Weaver, David H; Wilhoit, G. Cleveland (Editor) (2003) Mass Communication Research and Theory, Pearson Edudation, New York. Wimmer, Roger D. and Dominick, Joseph R., (2000) Mass Media Research An Introduction, Wadsworth Publishing Company, Belmont C.A.