Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
#1 Paparan Karoren-Pertemuan Dit. Fasyankes_14 Des 2021.pdf
1. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DAK BIDANG KESEHATAN TA 2022
Plt. KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
14 Desember 2021
2. Pemanfaatan DAK Fisik Bidang
Kesehatan Tahun 2021
01.
Perencanaan dan Penganggaran
DAK Fisik Bidang Kesehatan TA
2022
Perencanaan dan Penganggaran DAK
Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2022
02.
03.
Table of contents
4. TREN ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN
4
TAHUN 2016 - 2022
Nonfisik
Fisik
Total
-
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5 6 7
Nonfisik 4.351.301.684.900 6.617.200.000.000 8.551.232.700.000 10.258.632.745.000 9.650.420.121.000 10.528.193.000.000 9.933.130.000.000
Fisik 15.769.908.004.000 16.603.785.382.000 17.454.114.999.000 19.243.411.000.000 20.161.000.000.000 20.106.200.000.000 15.175.909.555.000
Total 20.121.209.688.900 23.220.985.382.000 26.005.347.699.000 29.502.043.745.000 29.811.420.121.000 30.634.393.000.000 25.109.039.555.000
Nonfisik Fisik Total
• DAK Bidang Kesehatan cenderung meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 20,1 trilyun menjadi 30,6 Triyun di tahun
2021.
• Tren peningkatan ini untuk memenuhi alokasi anggaran sebesar 5% sesuai amanat UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
• Terdapat penurunan alokasi Tahun 2022 disesuaikan dengan kondisi keuangan negara akibat pandemi Covid-19
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
5. Tren Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan
Tahun 2016 - 2020
Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan
Tahun 2016-2020 secara nasional
cenderung mengalami peningkatan,
menunjukkan adanya perbaikan proses
perencanaan dan penganggaran, serta
pelaksanaan di daerah.
(dlm Triliun Rupiah)
60,34%
83,59%
86,67% 85,22%
87,77%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
Trillions
2016 2017 2018 2019 2020
Alokasi 15,77 16,604 17,98 19,251 20,161
Realisasi 9,516 13,88 15,582 16,406 17,696
% 60,34% 83,59% 86,67% 85,22% 87,77%
6. Evaluasi Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2021
6
Nasional
Sumber: SIKD Kemenkeu, 13 Desember 2021
Subbidang Pagu Nilai Kontrak Nilai Penyaluran Realisasi % Realisasi
Terhadap
Penyaluran
D A K Fisik Reguler 14.307.009.162.000 12.977.164.136.181 9.066.780.480.439 3.512.535.802.277 38,74%
Pelayanan Dasar 4.716.645.068.000 4.372.077.185.214 3.106.691.831.078 1.703.898.211.047 54,85%
Pelayanan Kefarmasian 2.196.477.163.000 1.997.545.959.697 1.224.341.453.221 199.451.323.029 16,29%
Pelayanan Rujukan 6.319.628.812.000 5.618.758.849.151 4.027.804.069.734 1.287.684.798.349 31,97%
Peningkatan Kesiapan Sistem Kesehatan 1.074.258.119.000 988.782.142.119 707.943.126.406 321.501.469.852 45,41%
D A K Fisik Penugasan 4.816.121.839.000 4.330.385.231.168 3.027.968.963.796 982.610.539.171 32,45%
Penguatan Intervensi Stunting (Penurunan Stunting) 600.687.692.000 498.004.674.032 324.049.604.628 61.318.218.812 18,92%
Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 4.215.434.147.000 3.832.380.557.137 2.703.919.359.168 921.292.320.359 34,07%
Grand Total 19.123.131.001.000 17.307.549.367.349 12.094.749.444.235 4.495.146.341.448 37,17%
7. Indikator Capaian Jangka Pendek (Immediate Outcome)
7
DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2021
§ Laporan indikator capaian hasil jangka pendek digunakan untuk mengukur pemanfaatan hasil
keluaran (output) kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2021.
§ Dasar Hukum:
1. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik 2021, pasal 8
ayat (1) dan (3).
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 8 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Penggunaan
DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2021.
§ Definisi Operasional dan Cara Perhitungan setiap indikator capaian hasil jangka pendek DAK
Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2021 diatur dalam Permenkes Nomor 8 Tahun 2021 Tentang
Jukop DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2021.
§ Bappenas dan Kemenkes akan melakukan sosialisasi terhadap mekanisme pelaporan capaian
hasil jangka pendek (immediate outcome) DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2021.
8. Ketentuan Pelaporan Capaian Hasil Jangka Pendek
8
DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2021
01
02
03
04
Capaian hasil jangka pendek dilaporkan oleh Kepala Daerah sebagai bagian dari laporan
pelaksanaan DAK Fisik Tahun 2022
Capaian hasil jangka pendek menjadi pertimbangan penilaian DAK Fisik Bidang
Kesehatan Tahun 2023
Laporan capaian hasil jangka pendek disampaikan paling lambat bulan 31 Maret 2022 melalui
sistem informasi perencanaan dan penganggaran terintegrasi (Aplikasi KRISNA)
Indikator capaian DAK Fisik Bidang Kesehatan yang akan tertuang dalam aplikasi
KRISNA adalah indikator pada Rincian Menu Kegiatan
05 Dinas Kesehatan melakukan input data capaian dan upload data dukung ke dalam KRISNA,
kemudian disubmit oleh Bappeda yang dilengkapi dengan surat pengantar Kepala Daerah.
9. Contoh Indikator Capaian Hasil Jangka Pendek
9
DAK Fisik Penugasan Bidang Kesehatan TA 2021
Menu Indikator Target Satuan Definisi Operasional Data Dukung
Penguatan Alat
Kesehatan
Pelayanan Ibu
dan Anak
Puskesmas
PONED
Persentase Alat
Kesehatan
Penguatan
Pelayanan Ibu
dan Anak
Puskesmas
PONED yang
telah
dimanfaatkan
100% Alat
kesehatan
Puskesmas
(persentase alat
kesehatan yang sudah
dioperasionalkan dan
sudah dilaporkan melalui
aplikasi erenggar dan
ASPAK)
1. Foto kegiatan
pemanfaatan
alkes
puskesmas
PONED
bersumber
DAK Fisik
2021 untuk
pelayanan
2. Laporan
pelaksanaan
Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
11. Tahapan Perencanaan dan Penganggaran DAK TA 2022
Multilateral Meeting
DAK Bidang Kesehatan
(31 Maret – 1 April
2021)
Penyusunan
Arah Kebijakan
DAK Tahun 2022
Sosialisasi dan
Pengusulan
Daerah
Sosialisasi Kebijakan
dan Menu DAK Bidang
Kesehatan
(24 – 25 Mei 2021)
Pengusulan DAK oleh
Daerah
(21 Mei – 30 Juni 2021)
Verifikasi Usulan
dan Penilaian
Awal Usulan
Verifikasi Usulan DAK
oleh Kemendagri dan
Provinsi
(14 Juni – 7 Juli 2021)
Penilaian Awal Usulan
DAK oleh K/L dan
Bappenas
(1 - 23 Juli 2021)
Usulan Pagu Indikatif
(23 Juli 2021)
Sinkronisasi
dan
Harmonisasi
Sinkronisasi dan
Harmonisasi Usulan
DAK
(4 Agustus– 3
September 2021)
Penganggaran
dan
Pengalokasian
Pembahasan Pagu
DAK per bidang
bersama DPR
(September 2021)
Penetapan UU APBN
dan Alokasi Anggaran
(Oktober 2021)
Penyusunan
Rencana
Kegiatan (RK)
Penyusunan
Rencana Kegiatan
(Okt – Des 2021)
Penetapan Rencana
Kegiatan
(Desember 2021)
12. Arah Kebijakan DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2022
12
02
Meningkatkan kualitas dan akses
pelayanan kesehatan remaja,
calon pengantin, pasangan usia
subur (PUS), ibu hamil,
melahirkan, dan nifas melalui
pemenuhan standar sarana,
prasarana, dan alat kesehatan
(SPA) di Rumah Sakit Mampu
Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK)
dan Puskesmas Mampu Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) serta akses
pelayanan penunjangnya
03
Mempercepat penurunan
prevalensi balita stunting
melalui optimalisasi
intervensi spesifik dalam
pemenuhan gizi ibu hamil
dan balita serta
penguatan surveilans gizi,
edukasi, dan pengasuhan
01
Mendukung 8 area
reformasi Sistem
Kesehatan Nasional (SKN)
dalam penguatan
ketahanan kesehatan,
penguatan promotif,
preventif, dan
pemenuhan supply side
pelayanan kesehatan
13. Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
13
Pemilihan menu untuk DAK Fisik tahun 2022 selaras dengan pilar-pilar Transformasi Kesehatan yang baru
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkankesehatan ibu,
anak, keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi
Mempercepatperbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
Sub Bidang
(5)
Hasil Sistem
Kesehatan
Transformasi Layanan Rujukan
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Transformasi SDM
Kesehatan
Transformasi teknologi
kesehatan
3
Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
4 5 6
Penguatan Penurunan
Angka Kematian Ibu dan
Bayi
Menu:
1. Sarana Puskesmas
Mampu PONED
2. Alat Kesehatan
Puskesmas Mampu
PONED
3. Telekonsultasi
Penguatan Percepatan
Penurunan Stunting
Menu:
1. Penyediaan makanan
tambahan (pabrikan)
2. Penguatan promosi,
surveilans dan tata
laksana gizi
Pengendalian Penyakit
Menu:
1. Bahan Habis Pakai
(BHP)
2. Peralatan
Penguatan Sistem
Kesehatan
Menu:
1. Pembangunan dan
rehabilitasi Puskesmas
2. Prasarana Puskesmas
3. Penyediaan alat
kesehatan Puskesmas
Penguatan Sistem Kesehatan
Menu:
1. Pembangunan dan rehabilitasi
RS
2. Penyediaan prasarana RS
3. Penyediaan alat kesehatan RS
4. Penguatan layanan unggulan
RS
5. Pembangunan RS Pratama
Kefarmasian
Menu:
Penyediaan obat dan
Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
Penguatan Sistem
Kesehatan
Menu:
Peningkatan kapasitas
laboratorium kesehatan
daerah (Labkesda) menuju
standar BSL-2
Menu Bidang
Kesehatan
(21)
Penguatan Penurunan
Angka Kematian Ibu
dan Bayi
Menu:
1. Sarana Rumah Sakit
Mampu PONEK
2. Alat Kesehatan
Rumah Sakit Mampu
PONEK
3. Penguatan PSC 119
4. Unit Transfusi Darah
(UTD)
1 2
Transformasi Layanan Primer
Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Menu:
1. Telekonsultasi
Rincian Menu
(92)
14. Prioritisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2022
14
Kebijakan menu prioritas DAK Fisik yang dipenuhi mengingat jumlah nilai usulan sebesar Rp.70 T dan pagu
sebesar 15,17T
• Mengacu pada arah kebijakan RPJMN 2020 – 2024 bidang kesehatan berupa meningkatkan
pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi, maka kebijakan pemenuhan
anggaran DAK Fisik bidang kesehatan TA 2022 memiliki prioritas pada kegiatan penguatan
pelayanan kesehatan dasar (primer).
• Mendukung percepatan pencapaian Major Project RPJMN 2020 – 2024 dalam penurunan
angka kematian ibu dan bayi, serta intervensi stunting.
• Menentukan menu/rincian menu prioritas 1, 2, dan 3
15. Pagu DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2022
15
Berdasarkan informasi resmi portal DJPK Kemenkeu
No Subbidang Pagu (Rp.)
1 Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Bayi
2.626.362.927.000
2 Penguatan Percepatan Penurunan Stunting 750.388.932.000
3 Pengendalian Penyakit 1.448.345.586.000
4 Penguatan Sistem Kesehatan 8.075.255.435.000
5 Kefarmasian 2.275.556.675.000
Total 15.175.909.555.000
16. Evaluasi Usulan DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2022
16
Per Subbidang
Hasil Advokasi
Approve Stock Program
01-Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 2.528.412.152.084 1.896.837.786.818 2.626.362.927.653 2.626.362.927.000
02-Penguatan Percepatan Penurunan Stunting 1.493.210.560.164 1.483.580.279.993 749.998.844.000 197.491.629.000 750.388.932.000
03-Pengendalian Penyakit 2.543.338.578.696 2.007.697.454.040 1.447.592.669.139 202.617.081.814 1.448.345.586.000
04-Penguatan Sistem Kesehatan 60.938.350.306.034 46.778.528.210.010 8.071.057.542.297 32.822.222.326.669 8.075.255.435.000
05-Kefarmasian 3.447.322.730.730 2.675.542.289.344 2.275.556.675.344 2.275.556.675.000
Grand Total 70.950.634.327.708 54.842.186.020.205 15.170.568.658.433 33.222.331.037.483 15.175.909.555.000
Subbidang Nilai Usulan Penilaian Aw al
(Discuss )
Hasil Sinkronisasi Pagu
Subbidang Jumlah Rincian Nilai Usulan
01-Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 2.823 1.229.748.411.845
04-Penguatan SistemKesehatan 60 63.468.075.946
Grand Total 2.883 1.293.216.487.791
17. Pengalokasian DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2022
17
Perhitungan alokasi per daerah yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan dengan
menyusun formula yang menggunakan kriteria:
1. Hasil sinkronisasi dan harmonisasi yang telah dilakukan penilaian secara teknis oleh
Kemenkes dan Bappenas;
2. Kapasitas fiskal daerah; dan
3. Kinerja pelaksanaan DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun 2020 dan 2021, dengan menilai:
a. Penyerapan anggaran terhadap pagu alokasi
b. Kinerja perencanaan dengan membandingkan pagu dan nilai RK yang telah disetujui
c. Persentase nilai penyaluran dan nilai kontrak terhadap RK yang telah disetujui
d. Capaian output per rincian menu.
Kapasitan fiskal dan kinerja pelaksanaan DAK Fisik digunakan sebagai dasar
pemberian reward dan punishment alokasi per daerah, sehingga terdapat
selisih lebih/kurang pagu antara hasil sinkronisasi dengan pagu resmi
Kemenkeu.
18. Dukungan DAK Fisik 2022 untuk Pelaksanaan PONED
18
Nilai Usulan dan Hasil Sinkronisasi
N ilai Ju m lah D etail
Rin cian
N ilai Ju m lah D etail
Rin cian
0 1 -S aran a Pu sk esm as M am p u PO N E D 1 .1 2 4 .5 2 0 .6 8 2 .1 2 2 8 0 4 9 2 1 .1 3 0 .1 7 1 .1 8 9 6 6 5
-Renovasi/Penam bahan ruang Puskesm as 1.124.520.682.122 804 921.130.171.189 665
0 2 -A lat Keseh atan Pu sk esm as M am p u PO N E D 2 7 8 .0 4 9 .6 9 1 .0 2 8 3 .9 4 8 1 7 3 .3 7 7 .8 2 7 .3 5 5 3 .5 4 1
-Set pem eriksaan kesehatan ibu dan anak 61.076.427.838 1.060 42.672.167.367 940
-Set obsgyn 38.439.219.857 937 24.044.723.363 798
-Set kegaw atdaruratan m aternal dan neonatal 132.356.629.214 985 76.031.698.233 948
-Set peraw atan pasca persalinan 46.177.414.119 966 30.629.238.392 855
G ran d To tal 1 .4 0 2 .5 7 0 .3 7 3 .1 5 0 4 .7 5 2 1 .0 9 4 .5 0 7 .9 9 8 .5 4 4 4 .2 0 6
U su lan A w al H asil S in k ro n isasi (A p p ro ve )
M en u / Rin cian M en u
Kriteria Lokpri:
Diprioritaskan untuk Puskesmas Mampu PONED berdasarkan Keputusan Dirjen BUK
No.HK No 02.03/II/1911/2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas mampu
PONED di 299 Kab/Kota
19. Dukungan DAK Fisik 2022 untuk Pelaksanaan PONED
Kelengkapan data dukung yang
dipersyaratkan sesuai Jukop
Penambahan ruang dilakukan
bagi puskesmas yang sudah
memiliki nomor registrasi.
Renovasi/ Penambahan ruang
Puskesmas harus sesuai dengan
PermenPUPR Nomor 22 Tahun 2018
Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara dan Pedoman
Pembangunan dan Peningkatan
Fungsi Bangunan Puskesmas yang
diterbitkan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan
Renovasi / Penambahan ruang
puskesmas adalah untuk
menambah ruang baru yaitu ruang
tindakan dan gawat darurat
dan/atau ruang persalinan
dan/atau ruang pasca persalinan
dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
19
1. Sarana Puskesmas PONED
20. Dukungan DAK Fisik 2022 untuk Pelaksanaan PONED
Alkes berupa:
• Set pemeriksaan kesehatan ibu dan
anak
• Set obsgyn
• Set kegawatdaruratan maternal dan
neonatal
• Set perawatan pasca persalinan
Penyediaan Alat Kesehatan untuk
puskesmas yang tidak memiliki
alat, dan/atau mengganti alat
yang sudah tidak dapat
digunakan sesuai dengan
fungsinya.
Penyediaan Alat Kesehatan mengacu
pada Permenkes Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Penyediaan alat kesehatan untuk
penguatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak
20
2. Alat Kesehatan Puskesmas PONED
22. O1 O2 O3
Mendukung 8 area reformasi Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) dalam
penguatan ketahanan kesehatan
termasuk kualitas laboratorium
menuju standar BSL-2, inovasi
pengendalian penyakit, peningkatan
upaya promotif, preventif serta
peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
Meningkatkan kualitas dan akses
pelayanan kesehatan ibu hamil,
melahirkan dan nifas melalui
pendidikan kesehatan reproduksi,
jaminan ketersediaan sarana
transportasi dan pembiayaan
persalinan serta penguatan
pelayanan maternal di Puskesmas
Mempercepat penurunan
prevalensi balita stunting
melalui optimalisasi
koordinasi lintas sektor di
daerah serta penguatan
intervensi spesifik dan
sensitif
22
ARAH KEBIJAKAN DAK NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TA 2022
23. DUKUNGAN DAK NONFISIK TERHADAP TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN 2021-2024
23
Pemilihan menu untuk DAK Nonfisik tahun 2022 selaras dengan pilar-pilar Transformasi Kemenkes yang baru
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkankesehatan ibu,
anak, keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi
Mempercepatperbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
Menu
(7)
Hasilsistem
kesehatan
Transformasi teknologi
kesehatan
Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
BOK Provinsi
1. Upaya Penurunan
AKI-AKB
2. Upaya Percepatan
Perbaikan Gizi
3. Upaya Germas
4. Akselerasi Program
PIS-PK
BOK Kabupaten/Kota
1. Upaya Penurunan
AKI-AKB
2. Upaya Percepatan
Perbaikan Gizi
3. Upaya Germas
4. Akselerasi Program
PIS-PK
5. Upaya Penyehatan
Lingkungan
BOK Puskesmas
1. AKI-AKB
2. Upaya Percepatan
Perbaikan Gizi
3. Upaya Germas
4. STBM
Desa/Kelurahan
5. Fungsi Manajemen
Puskesmas
(P1,P2,P3)
6. Akselerasi Program
PIS-PK
7. Upaya Penyehatan
Lingkungan
Peleyanan Kesehatan
Bergerak
1. Pelayanan
Kesehatan Dasar
dan Spesialistik
2. Pemberdayaan
Masyarakat
3. Peningkatan
Pengetahuan dan
Keterampilan/OJT
BOK Provinsi
1. Peningkatan Mutu
Labkesda menuju
standar BSL-2
2. Upaya Dteksi Dini
dan Respon
PenyakitPencegahan
dan pengendaalian
Covid 19
3. Distribusi Obat dan E-
Logistik dari Provisni
Ke Kabupaten/Kota
BOK Kabupaten/Kota
1. Peningkatan Mutu
laboratorium kesehat
Labkesdamenuju
standar BSL-2
2. Upaya Deteksi Dini
dan Respon Penyakit
3. Pencegahan dan
pengendaalian Covid
19
4. Distribus Obat dan E-
Logistik dari Jab/Kota
ke Puskesmas
5. Upaya Kesehatan
Lansia
Rincian
Menu
(44)
Transformasi Layanan Primer
Transformasi Sistem Pembiayaan
Kesehatan
Transformasi SDM
BOK Puskesmas
1. Penyediaan Tenaga
dengan Perjanjian
Kerja (Tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Tenaga
Sanitasi Lingkungan,
Tenaga Nutrisionis,
Ahli teknologi
labotorium medik,
Apoteker, Tenaga
Epidemiologi, dan
Tenaga administrasi
Keuangan)
2. Dukungan Operasional
UKM Tim Nusantara
Sehata
BOK Puskesmas
1. Pencegahan dan
pengendaalian Covid
19
2. Upaya deteksi dini,
preventif, dan
respons penyakit
3. Upaya Kesehatan
Lansia
Transformasi Pelayanan Rujukan
1 3
2
Komponen
(179)
6
5
4
BOK Stunting
1. Penyusunan regulasi
2. Pemetaan & analisis
situasi
3. Rembuk stunting
4. Pembinaan kader
pembangunan
manusia
5. Pengukuran dan
publikasi stunting
6. Pencatatan dan
pelaporan
7. Reviu Kinerja Stunting
24. 75%
25%
Orientasi tentang Peran
Dinas, Puskesmas, Desa,
Koordinasi Dengan Satgas
a.Manajemen Data
Kegiatan Tracing,
Sumberdaya, Dll
b.Pendampingan
10-25 %
75-90 %
PEMANFAATAN BOK
PROVINSI, KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS
§ Upaya Penurunan AKI, AKB
§ Upaya Perbaikan gizi masyarakat
§ Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)
§ Upaya deteksi dini, preventif, dan respons
penyakit
§ STBM Desa/ Kelurahan Prioritas
§ Dukungan operasional UKM Tim Nusantara
§ Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian
§ Kegiatan Lain yang telah disepakati dalam
forum multilateral meeting
(Kemenkes,Kemkeu & Bappenas)
25. Pagu DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2022
25
Berdasarkan informasi resmi portal DJPK Kemenkeu
No Menu Kegiatan Pagu
1 Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi 100,000,000,000
2 Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten/Kota 1,028,000,000,000
3 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas 8,217,879,184,000
4 Bantuan Operasional Kesehatan Stunting 238,999,206,000
5 Jampersal (Transportasi dan RTK) 200,000,000,000
6 Pelayanan Kesehatan Bergerak 36,458,512,000
Total 9,821,336,902,000
26. INDIKATOR KINERJA
DALAM PENGALOKASIAN DAK NONFISIK
Kepatuhan menyampaikan
Laporan
Realisasi Penyerapan
Anggaran Realisasi
Penyerapan Anggaran a. Persalinan di Fasilitas Kesehatan
(PF) dengan target nasional 2020
sebesar 91%;
b. Kunjungan Neonatal pertama (KN-
1) dengan target nasional 2020
sebesar 90 %;
c. Success rate TB (SR) dengan
target nasional 2020 sebesar 90%;
dan
d. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL) dengan terget capaian
nasional 2020 sebesar 94,1%. 26
Capaian Program
Prioritas Nasional
03
01
02
27. Evaluasi Usulan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2022
27
Per Jenis
Sumber: e-renggar
DAK Nonfisik Pagu Usulan RK Jumlah Daerah
BOK Kabupaten/Kota 1.028.000.000.000 1.011.238.260.215 508
BOK Pelayanan Kesehatan Bergerak 36.458.512.000 34.913.007.035 33
BOK Provinsi 100.000.000.000 99.715.509.476 34
BOK Puskesmas 8.217.879.184.000 8.001.697.041.150 514
BOK Stunting 238.999.206.000 237.944.315.853 514
Jampersal 200.000.000.000 194.432.487.545 508
Grand Total 9.821.336.902.000 9.579.940.621.274 2.111
28. Dukungan DAK Nonfisik 2022 Untuk Pelaksanaan PONED
28
BOK Kabupaten/Kota
Rincian Menu Komponen Rincian Komponen
Upaya penurunan angka
kematian ibu dan angka
kematian bayi
Peningkatan Kapasitas Tenaga
Kesehatan, Pengelola
Program, Lintas Sektor dalam
upaya penurunan AKI AKB
1) Peningkatan kapasitas tim
rujukan terpadu tentang maternal
neonatal tingkat kabupaten/kota
2) In House Training Maternal
Neonatal Bagi Tenaga Kesehatan
Di RS kabupaten/kota dan
Puskesmas (on the job
training/OJT USG obstetri dasar
dan terbatas bagi dokter, OJT
tatalaksana penyebab kematian
ibu dan bayi terbanyak)
3) Pelatihan kegawatdaruratan
maternal neonatal
29. TERIMA KASIH
S A L A M SEHAT
PRODUKTIF
S E M A N G A T Niat baik – Kerja keras – Rasional – Ikhlas