SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama amphibi berasal dari bahasa Yunani dengan kata amphi yang berarti
rangkap dan bios berarti hidup. Amphibi merupakan suatu kelompok chordata yang
pertama kali keluar dalam kehidupan dalam air. Beberapa pola menunjukan pola baru
yang disesuaikan dengan kehidupan di darat, misalnya : kaki, paru-paru dan nostril.
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan
di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas
dengan insang) ke dewasa (amfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa
jenis amfibia tetap mempunyai insang dalam hidupnya. Salah satu yang tergolong
kedalamnya adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora) (Brotowidjoyo, 1994).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki ciri-ciri khusus diantaranya
memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak bersisik luar. Memiliki dua
pasang kaki untuk berjalan dan berenang, berjari 4 pada kaki bagian depan dan berjari
5 pada kaki bagian belakang. Tidak memiliki sirip dan pernapasannya dengan
menggunakan insang ketika masih berbentuk berudu dan menggunakan kulit dan paru-
paru ketika telah dewasa. Cor terbagi atas 3 ruangan, yakni dua ruangan auricula dan
satu ventriculum. Terdapat 2 buah nares, mata berkelopak yang dapat digerakan, mulut
bergigi dan berlidah (Storer, 1975).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki karakter yang unik. Katak
sawah (Fejervarya cancrivora) digunakan untuk preparat pada praktikum kali ini
sebagai wakil dari kelas amphibia. Selain banyak terdapat di alam sehingga mudah
diperoleh juga ukurannya cukup besar. Katak sawah (Fejervarya
cancrivora) menunjukan banyak persamaan bentuk dan fungsi dengan vertebrata
tinggi termasuk manusia. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) susunan tubuhnya
mudah dipelajari dan diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
Morfologi dan Anatomi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan adalah gunting bedah, pinset, dan bak preparat.
Bahan yang digunakan adalat Katak Sawah (Fejervarya cancrivora),
kloroform, sarung tangan, masker.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)di bius dengan klorform sampai mati.
2. Diambil dan kemudian diletakan di bak preparat
3. Mempersiapkan bahan yang digunakan
4. Setelah itu Katak dikuliti dengan gunting bedah, dari arah posterior menuju
posterior sampai kulitnya terlepas.
5. Beri keterangan pada organ yang diamati.
B. Pembahasan
Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) termasuk dalam kingdom Animalia,
phylum Chordata, subphylum Vertebrata, class Amphibia, ordo Anura, family
Ranidae, genus Fejervarya. Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) terdiri dari empat
bagian yaitu caput, truncus, extrimitas anterior dan extrimitas posterior. Caput
berbentuk segi tiga dan memiliki beberapa organ yaitu cavum oris, organon visus,
membrane tymphani dan nares externa. Cavum oris berukuran lebar dan tidak berada
diujung kepala, tetapi sedikit ke bawah. Cavum oris membelah secara horizontal
hampir keseluruh bagian kepala. Nares externa berukuran kecil, membran tymphani
berbentuk cincin berwarna coklat kehitam-hitaman (Pujaningsih, 2007).
Truncus pendek dan kompak, memipih pada bagian distal yaitu daerah yang
menempati vertebrae sacrales. Lubang cloaca terletak terminal. Extrimitas anterior
pendek tetapi bagian-bagian dapat dikenal, karena adanya 4 buah jari disetiap
bagiannya. Extrimitas posterior lebih panjang dengan 5 buah jari yang disela-selanya
terdapat selaput renang (web) yang membantu katak berenang. Extrimitas posterior
terdiri dari femur, crus dan pes. Kulit katak dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan lendir pada epidermis dan salurannya bermuara dipermukaan kulit
(Pujaningsih, 2007).
Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut (cavum oris),
pharynk, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon dan cloaca. Bangunan-
bangunan yang berada di dalam cavum oris ialah dentis dan lingua. Cavum oris sebelah
anterior berpangkal lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior. Ujungnya
berlekuk sehingga tampak bercabang dan oleh karena itu disebut bifida. Lingua dapat
dijulurkan keluar dengan cepat yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan
mangsanya ke dalam mulut (Radiopoetro, 1977). Kerongkongan adalah salah satu
organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan.
Kerongkongan pada bangsa ikan dan amphibian lebih pendek dari pada bangsa
reptilian karena pada bangsa ikan dan amphibian tidak mempunyai leher (Kent,
1983).Menurut Djuhanda (1982), rongga mulut (cavum oris) pada katak terdapat
beberapa organ yang dapat dilihat antara lain lidah (lingua). Pangkal lingua melekat
pada ujung anterior dan ujung dari lingua bifurkat (bercabang). Katak terdapat choane
di bagian langit-langit. Menurut Radiopoetro (1977) sistem ekskretori pada katak
sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria dan papilla
urogenitalis yang terdapat pada sepasang ren yang memanjang. Ureter adalah saluran
yang keluar dari ren. Pada dinding ventral kloaka terdapat sebuah tonjolan ke luar
berupa kantung dua lobi yang meluas ke dalam cavum abdominale. Kantung ini
berfungsi untuk menyimpan urin sehingga disebut vesica urinaria. Cairan yang
terdapat di dalamnya dapat mengalami reabsorbsi ke dalam peredaran darah dan
berfungsi untuk mencegah kekeringan tubuhnya.
Reproduksi pada vertebrata umumnya sama, tetapi karena tempat hidup,
perkembangan anatomi dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan
pada proses fertilisasi. Sistem reproduksi pada katak jantan terdiri atas testis, vassa
efferentia, vesica seminalis, corpus adiposum yang merupakan bahan cadangan
makanan yang digunakan pada musim perkelaminan. Katak jantan mempunyai
sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak di sebelah atas
ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesorchium. Testis
terdapat saluran yang disebut vassa efferentia yang bermuara di cloaca. Bagian ureter
yang dekat cloaka mengalami pembesaran yang disebut vesica seminalis yang
berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa (Zug, 1993). Organ reproduksi
katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga
tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Katak betina ketika
musim kawin pada ovarium terpadat, ovum yang masak akan menuju ke saluran yang
disebut oviduct. Bagian posterior oviduct membesar membentuk uterus. Selanjutnya
telur dikeluarkan melalui cloaka keluar dari tubuh. Katak sendiri terjadi fertilisasi
eksternal (pembuahan di luar tubuh) dan pada musim kawin terjadi isyarat kawin oleh
katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan
menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel–sel
gametnya ke luar tubuh (Zug, 1993).
Organ utama sekresi pada katak yaitu ginjal dan organ yang lainnya terdiri
atas kandung kemih, ureter. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu
berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeabel
terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Katak yang berada di darat harus melakukan konservasi air dan
tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air
sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan
oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi.
Kantong urin merupakan derivat ektodermal dari cloaka. Ureter pada katak bermuara
pada cloaka dan urin dari sini akan diserap kembali ke dalam kantong urin (Villee et
al.; 1988).
Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada
bagian kepala, sistem otot daerah pectoral, sistem otot daerah abdomen atau
ventral dan sistem otot pada extrimitas posterior. Hasildari pengamatan yang didapat
adalah bahwa sistem otot daerah abdomen atau ventral dari katak sawah (Fejervarya
cancrivora) terdiri dari musculus rectus abdominis, musculus obliqus externus,
musculus obliqus internus. Musculus rectus abdominis terdapat medio ventral tubuh
yang ditengahnya terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan juga
terdapat inscriptio tendinae yang berjumlah empat pasang (Moment, 1967).
Sistem otot pada extrimitas posterior dari Katak sawah (Fejervarya
cancrivora) terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian femur (paha) dan crus (betis).
Pada bagian femur dapat dikenali otot dari arah lateral ke medial antara lain : musculus
trisep femoris, musculus sartorius, musculus adductor magnus, musculus gracillis
mayor dan musculus gracillis minor. Sedangkan otot yang membangun bagian dari
betis katak sawah antara lain : musculus gastronimeus, musculus tibialis anticus
longus, musculus tibialis anticus brevis dan musculus tibialis posticus. Hal ini sesuai
pernyataan dari Moment (1967) yang menyatakan bahwa Daerah extrimitas posterior
terdapat musculus trisep femoris, musculus gracillis minor, musculus gracillis mayor,
musculus sartorius, musculus adductor magnus. Bagian crus dibangun oleh musculus
gastronimeus, musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis,
musculus tibialis posticus dan juga terdapat otot tendon dan tulang tibio fibula.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagian tubuh katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri atas empat bagian
yaitu: caput (kepala), badan (truncus), extrimitas anterior dan extrimitas
posterior.
2. Organ yang menyusun sistem pencernaan pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) secara berurutan adalah cavum oris, pharynk, oesophagus,
gastrum, intestine, colon dan berakhir di cloaca.
3. Organ ekskresi dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) yaitu ren, ureter,
vesica urinaria dan papilla urogenitalis
4. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) jantan terdiri dari : testis, vassa efferentia, vesica seminalis dan
corpus adiposum.
5. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) betina terdiri atas sepasang ovarium, oviduct, uterus dan cloaca.
B. Saran
Sebaiknya alat yang digunakan dalam praktikum lebih lengkap dan
menggunakan alat-alat yang tajam, tidak tumpul. Selain gunting bedah disiapkan pula
alat-alat yang lain untuk mendukung praktikum yang sedaang berlangsung.
DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico,
Bandung.
Kent, George C. 1983. Comparative Anatomy of the Vertebrata. C. V. Mosby
Company St. Louis.
Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston.
Pujaningsih, R. I. 2007. Kodok Lembu. Kanisius, Yogyakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Storer dan Usinger. 1975. General Zoologi. Mc Graw-Hill, New Dehli.
Villee, C. A., W. F. Walker dan R. D. Barries. 1988. General Zoology. W. B.
Sauders Company, Philadelphia.
Zug, George R. 1993. Herpetolology: an Introduction Biology of Ampibians and
Reptiles. Academic Press, London.

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahSitti Nur Fadillah
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
Marsilea crenata
Marsilea crenataMarsilea crenata
Marsilea crenataAyu Lestari
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewidewisetiyana52
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunAgustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Marsilea crenata
Marsilea crenataMarsilea crenata
Marsilea crenata
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 

Viewers also liked

240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrataReni Pratiwy
 
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015sunaryono
 

Viewers also liked (6)

GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Peredaran darah ikan
Peredaran darah ikanPeredaran darah ikan
Peredaran darah ikan
 
Anatomi internal
Anatomi internalAnatomi internal
Anatomi internal
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015
Materi Pengayaan UN IPA Biologi SMP/MTs 2015
 

Similar to Morfologi dan Anatomi Katak Sawah

3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katakIo rona
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutMonika Sari
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bMaratus Solikhah
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1Witri Afrilian
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxOrzonPrintingTravel
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptx
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptxBiologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptx
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptxrifazahidalistiani
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAPPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAAmalina Berliana
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermataImawaty Yulia
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxbungaihdaNorra
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataSeptian Muna Barakati
 

Similar to Morfologi dan Anatomi Katak Sawah (20)

3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak
 
Xmia4 arthropoda
Xmia4 arthropodaXmia4 arthropoda
Xmia4 arthropoda
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmut
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptx
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptxBiologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptx
Biologi Umum_6_invertebrata, chotdata,vertebrata.pptx
 
Mammae (Mammalia)
Mammae (Mammalia)Mammae (Mammalia)
Mammae (Mammalia)
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAPPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
 
Xmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermataXmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermata
 
Reptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamaliaReptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamalia
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Morfologi dan Anatomi Katak Sawah

  • 1. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nama amphibi berasal dari bahasa Yunani dengan kata amphi yang berarti rangkap dan bios berarti hidup. Amphibi merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dalam kehidupan dalam air. Beberapa pola menunjukan pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan di darat, misalnya : kaki, paru-paru dan nostril. Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang dalam hidupnya. Salah satu yang tergolong kedalamnya adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora) (Brotowidjoyo, 1994). Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki ciri-ciri khusus diantaranya memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak bersisik luar. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan dan berenang, berjari 4 pada kaki bagian depan dan berjari 5 pada kaki bagian belakang. Tidak memiliki sirip dan pernapasannya dengan menggunakan insang ketika masih berbentuk berudu dan menggunakan kulit dan paru- paru ketika telah dewasa. Cor terbagi atas 3 ruangan, yakni dua ruangan auricula dan satu ventriculum. Terdapat 2 buah nares, mata berkelopak yang dapat digerakan, mulut bergigi dan berlidah (Storer, 1975). Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki karakter yang unik. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) digunakan untuk preparat pada praktikum kali ini sebagai wakil dari kelas amphibia. Selain banyak terdapat di alam sehingga mudah diperoleh juga ukurannya cukup besar. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) menunjukan banyak persamaan bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) susunan tubuhnya mudah dipelajari dan diamati. B. Tujuan Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui Morfologi dan Anatomi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora).
  • 2. II. MATERI DAN METODE A. Materi Alat yang digunakan adalah gunting bedah, pinset, dan bak preparat. Bahan yang digunakan adalat Katak Sawah (Fejervarya cancrivora), kloroform, sarung tangan, masker. B. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut : 1. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)di bius dengan klorform sampai mati. 2. Diambil dan kemudian diletakan di bak preparat 3. Mempersiapkan bahan yang digunakan 4. Setelah itu Katak dikuliti dengan gunting bedah, dari arah posterior menuju posterior sampai kulitnya terlepas. 5. Beri keterangan pada organ yang diamati.
  • 3. B. Pembahasan Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) termasuk dalam kingdom Animalia, phylum Chordata, subphylum Vertebrata, class Amphibia, ordo Anura, family Ranidae, genus Fejervarya. Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) terdiri dari empat bagian yaitu caput, truncus, extrimitas anterior dan extrimitas posterior. Caput berbentuk segi tiga dan memiliki beberapa organ yaitu cavum oris, organon visus, membrane tymphani dan nares externa. Cavum oris berukuran lebar dan tidak berada diujung kepala, tetapi sedikit ke bawah. Cavum oris membelah secara horizontal hampir keseluruh bagian kepala. Nares externa berukuran kecil, membran tymphani berbentuk cincin berwarna coklat kehitam-hitaman (Pujaningsih, 2007). Truncus pendek dan kompak, memipih pada bagian distal yaitu daerah yang menempati vertebrae sacrales. Lubang cloaca terletak terminal. Extrimitas anterior pendek tetapi bagian-bagian dapat dikenal, karena adanya 4 buah jari disetiap bagiannya. Extrimitas posterior lebih panjang dengan 5 buah jari yang disela-selanya terdapat selaput renang (web) yang membantu katak berenang. Extrimitas posterior terdiri dari femur, crus dan pes. Kulit katak dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir pada epidermis dan salurannya bermuara dipermukaan kulit (Pujaningsih, 2007). Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut (cavum oris), pharynk, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon dan cloaca. Bangunan- bangunan yang berada di dalam cavum oris ialah dentis dan lingua. Cavum oris sebelah anterior berpangkal lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior. Ujungnya berlekuk sehingga tampak bercabang dan oleh karena itu disebut bifida. Lingua dapat dijulurkan keluar dengan cepat yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan mangsanya ke dalam mulut (Radiopoetro, 1977). Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan. Kerongkongan pada bangsa ikan dan amphibian lebih pendek dari pada bangsa reptilian karena pada bangsa ikan dan amphibian tidak mempunyai leher (Kent, 1983).Menurut Djuhanda (1982), rongga mulut (cavum oris) pada katak terdapat beberapa organ yang dapat dilihat antara lain lidah (lingua). Pangkal lingua melekat pada ujung anterior dan ujung dari lingua bifurkat (bercabang). Katak terdapat choane di bagian langit-langit. Menurut Radiopoetro (1977) sistem ekskretori pada katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria dan papilla
  • 4. urogenitalis yang terdapat pada sepasang ren yang memanjang. Ureter adalah saluran yang keluar dari ren. Pada dinding ventral kloaka terdapat sebuah tonjolan ke luar berupa kantung dua lobi yang meluas ke dalam cavum abdominale. Kantung ini berfungsi untuk menyimpan urin sehingga disebut vesica urinaria. Cairan yang terdapat di dalamnya dapat mengalami reabsorbsi ke dalam peredaran darah dan berfungsi untuk mencegah kekeringan tubuhnya. Reproduksi pada vertebrata umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Sistem reproduksi pada katak jantan terdiri atas testis, vassa efferentia, vesica seminalis, corpus adiposum yang merupakan bahan cadangan makanan yang digunakan pada musim perkelaminan. Katak jantan mempunyai sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak di sebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesorchium. Testis terdapat saluran yang disebut vassa efferentia yang bermuara di cloaca. Bagian ureter yang dekat cloaka mengalami pembesaran yang disebut vesica seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa (Zug, 1993). Organ reproduksi katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Katak betina ketika musim kawin pada ovarium terpadat, ovum yang masak akan menuju ke saluran yang disebut oviduct. Bagian posterior oviduct membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui cloaka keluar dari tubuh. Katak sendiri terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh) dan pada musim kawin terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel–sel gametnya ke luar tubuh (Zug, 1993). Organ utama sekresi pada katak yaitu ginjal dan organ yang lainnya terdiri atas kandung kemih, ureter. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeabel terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Katak yang berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
  • 5. diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Kantong urin merupakan derivat ektodermal dari cloaka. Ureter pada katak bermuara pada cloaka dan urin dari sini akan diserap kembali ke dalam kantong urin (Villee et al.; 1988). Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada bagian kepala, sistem otot daerah pectoral, sistem otot daerah abdomen atau ventral dan sistem otot pada extrimitas posterior. Hasildari pengamatan yang didapat adalah bahwa sistem otot daerah abdomen atau ventral dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari musculus rectus abdominis, musculus obliqus externus, musculus obliqus internus. Musculus rectus abdominis terdapat medio ventral tubuh yang ditengahnya terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan juga terdapat inscriptio tendinae yang berjumlah empat pasang (Moment, 1967). Sistem otot pada extrimitas posterior dari Katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian femur (paha) dan crus (betis). Pada bagian femur dapat dikenali otot dari arah lateral ke medial antara lain : musculus trisep femoris, musculus sartorius, musculus adductor magnus, musculus gracillis mayor dan musculus gracillis minor. Sedangkan otot yang membangun bagian dari betis katak sawah antara lain : musculus gastronimeus, musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis dan musculus tibialis posticus. Hal ini sesuai pernyataan dari Moment (1967) yang menyatakan bahwa Daerah extrimitas posterior terdapat musculus trisep femoris, musculus gracillis minor, musculus gracillis mayor, musculus sartorius, musculus adductor magnus. Bagian crus dibangun oleh musculus gastronimeus, musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis, musculus tibialis posticus dan juga terdapat otot tendon dan tulang tibio fibula.
  • 6. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bagian tubuh katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri atas empat bagian yaitu: caput (kepala), badan (truncus), extrimitas anterior dan extrimitas posterior. 2. Organ yang menyusun sistem pencernaan pada katak sawah (Fejervarya cancrivora) secara berurutan adalah cavum oris, pharynk, oesophagus, gastrum, intestine, colon dan berakhir di cloaca. 3. Organ ekskresi dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) yaitu ren, ureter, vesica urinaria dan papilla urogenitalis 4. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya cancrivora) jantan terdiri dari : testis, vassa efferentia, vesica seminalis dan corpus adiposum. 5. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya cancrivora) betina terdiri atas sepasang ovarium, oviduct, uterus dan cloaca. B. Saran Sebaiknya alat yang digunakan dalam praktikum lebih lengkap dan menggunakan alat-alat yang tajam, tidak tumpul. Selain gunting bedah disiapkan pula alat-alat yang lain untuk mendukung praktikum yang sedaang berlangsung.
  • 7. DAFTAR REFERENSI Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta. Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung. Kent, George C. 1983. Comparative Anatomy of the Vertebrata. C. V. Mosby Company St. Louis. Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston. Pujaningsih, R. I. 2007. Kodok Lembu. Kanisius, Yogyakarta. Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta. Storer dan Usinger. 1975. General Zoologi. Mc Graw-Hill, New Dehli. Villee, C. A., W. F. Walker dan R. D. Barries. 1988. General Zoology. W. B. Sauders Company, Philadelphia. Zug, George R. 1993. Herpetolology: an Introduction Biology of Ampibians and Reptiles. Academic Press, London.