1. Amphibi merupakan kelompok chordata yang pertama kali keluar dari air dan memiliki ciri-ciri seperti kaki, paru-paru, dan nostril yang memungkinkan mereka hidup di darat.
1. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama amphibi berasal dari bahasa Yunani dengan kata amphi yang berarti
rangkap dan bios berarti hidup. Amphibi merupakan suatu kelompok chordata yang
pertama kali keluar dalam kehidupan dalam air. Beberapa pola menunjukan pola baru
yang disesuaikan dengan kehidupan di darat, misalnya : kaki, paru-paru dan nostril.
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan
di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas
dengan insang) ke dewasa (amfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa
jenis amfibia tetap mempunyai insang dalam hidupnya. Salah satu yang tergolong
kedalamnya adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora) (Brotowidjoyo, 1994).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki ciri-ciri khusus diantaranya
memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak bersisik luar. Memiliki dua
pasang kaki untuk berjalan dan berenang, berjari 4 pada kaki bagian depan dan berjari
5 pada kaki bagian belakang. Tidak memiliki sirip dan pernapasannya dengan
menggunakan insang ketika masih berbentuk berudu dan menggunakan kulit dan paru-
paru ketika telah dewasa. Cor terbagi atas 3 ruangan, yakni dua ruangan auricula dan
satu ventriculum. Terdapat 2 buah nares, mata berkelopak yang dapat digerakan, mulut
bergigi dan berlidah (Storer, 1975).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki karakter yang unik. Katak
sawah (Fejervarya cancrivora) digunakan untuk preparat pada praktikum kali ini
sebagai wakil dari kelas amphibia. Selain banyak terdapat di alam sehingga mudah
diperoleh juga ukurannya cukup besar. Katak sawah (Fejervarya
cancrivora) menunjukan banyak persamaan bentuk dan fungsi dengan vertebrata
tinggi termasuk manusia. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) susunan tubuhnya
mudah dipelajari dan diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
Morfologi dan Anatomi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora).
2. II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan adalah gunting bedah, pinset, dan bak preparat.
Bahan yang digunakan adalat Katak Sawah (Fejervarya cancrivora),
kloroform, sarung tangan, masker.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)di bius dengan klorform sampai mati.
2. Diambil dan kemudian diletakan di bak preparat
3. Mempersiapkan bahan yang digunakan
4. Setelah itu Katak dikuliti dengan gunting bedah, dari arah posterior menuju
posterior sampai kulitnya terlepas.
5. Beri keterangan pada organ yang diamati.
3. B. Pembahasan
Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) termasuk dalam kingdom Animalia,
phylum Chordata, subphylum Vertebrata, class Amphibia, ordo Anura, family
Ranidae, genus Fejervarya. Katak sawah ( Fejervarya cancrivora ) terdiri dari empat
bagian yaitu caput, truncus, extrimitas anterior dan extrimitas posterior. Caput
berbentuk segi tiga dan memiliki beberapa organ yaitu cavum oris, organon visus,
membrane tymphani dan nares externa. Cavum oris berukuran lebar dan tidak berada
diujung kepala, tetapi sedikit ke bawah. Cavum oris membelah secara horizontal
hampir keseluruh bagian kepala. Nares externa berukuran kecil, membran tymphani
berbentuk cincin berwarna coklat kehitam-hitaman (Pujaningsih, 2007).
Truncus pendek dan kompak, memipih pada bagian distal yaitu daerah yang
menempati vertebrae sacrales. Lubang cloaca terletak terminal. Extrimitas anterior
pendek tetapi bagian-bagian dapat dikenal, karena adanya 4 buah jari disetiap
bagiannya. Extrimitas posterior lebih panjang dengan 5 buah jari yang disela-selanya
terdapat selaput renang (web) yang membantu katak berenang. Extrimitas posterior
terdiri dari femur, crus dan pes. Kulit katak dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan lendir pada epidermis dan salurannya bermuara dipermukaan kulit
(Pujaningsih, 2007).
Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut (cavum oris),
pharynk, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon dan cloaca. Bangunan-
bangunan yang berada di dalam cavum oris ialah dentis dan lingua. Cavum oris sebelah
anterior berpangkal lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior. Ujungnya
berlekuk sehingga tampak bercabang dan oleh karena itu disebut bifida. Lingua dapat
dijulurkan keluar dengan cepat yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan
mangsanya ke dalam mulut (Radiopoetro, 1977). Kerongkongan adalah salah satu
organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan.
Kerongkongan pada bangsa ikan dan amphibian lebih pendek dari pada bangsa
reptilian karena pada bangsa ikan dan amphibian tidak mempunyai leher (Kent,
1983).Menurut Djuhanda (1982), rongga mulut (cavum oris) pada katak terdapat
beberapa organ yang dapat dilihat antara lain lidah (lingua). Pangkal lingua melekat
pada ujung anterior dan ujung dari lingua bifurkat (bercabang). Katak terdapat choane
di bagian langit-langit. Menurut Radiopoetro (1977) sistem ekskretori pada katak
sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria dan papilla
4. urogenitalis yang terdapat pada sepasang ren yang memanjang. Ureter adalah saluran
yang keluar dari ren. Pada dinding ventral kloaka terdapat sebuah tonjolan ke luar
berupa kantung dua lobi yang meluas ke dalam cavum abdominale. Kantung ini
berfungsi untuk menyimpan urin sehingga disebut vesica urinaria. Cairan yang
terdapat di dalamnya dapat mengalami reabsorbsi ke dalam peredaran darah dan
berfungsi untuk mencegah kekeringan tubuhnya.
Reproduksi pada vertebrata umumnya sama, tetapi karena tempat hidup,
perkembangan anatomi dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan
pada proses fertilisasi. Sistem reproduksi pada katak jantan terdiri atas testis, vassa
efferentia, vesica seminalis, corpus adiposum yang merupakan bahan cadangan
makanan yang digunakan pada musim perkelaminan. Katak jantan mempunyai
sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak di sebelah atas
ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesorchium. Testis
terdapat saluran yang disebut vassa efferentia yang bermuara di cloaca. Bagian ureter
yang dekat cloaka mengalami pembesaran yang disebut vesica seminalis yang
berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa (Zug, 1993). Organ reproduksi
katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga
tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Katak betina ketika
musim kawin pada ovarium terpadat, ovum yang masak akan menuju ke saluran yang
disebut oviduct. Bagian posterior oviduct membesar membentuk uterus. Selanjutnya
telur dikeluarkan melalui cloaka keluar dari tubuh. Katak sendiri terjadi fertilisasi
eksternal (pembuahan di luar tubuh) dan pada musim kawin terjadi isyarat kawin oleh
katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan
menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel–sel
gametnya ke luar tubuh (Zug, 1993).
Organ utama sekresi pada katak yaitu ginjal dan organ yang lainnya terdiri
atas kandung kemih, ureter. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu
berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeabel
terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Katak yang berada di darat harus melakukan konservasi air dan
tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air
sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan
oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
5. diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi.
Kantong urin merupakan derivat ektodermal dari cloaka. Ureter pada katak bermuara
pada cloaka dan urin dari sini akan diserap kembali ke dalam kantong urin (Villee et
al.; 1988).
Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada
bagian kepala, sistem otot daerah pectoral, sistem otot daerah abdomen atau
ventral dan sistem otot pada extrimitas posterior. Hasildari pengamatan yang didapat
adalah bahwa sistem otot daerah abdomen atau ventral dari katak sawah (Fejervarya
cancrivora) terdiri dari musculus rectus abdominis, musculus obliqus externus,
musculus obliqus internus. Musculus rectus abdominis terdapat medio ventral tubuh
yang ditengahnya terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan juga
terdapat inscriptio tendinae yang berjumlah empat pasang (Moment, 1967).
Sistem otot pada extrimitas posterior dari Katak sawah (Fejervarya
cancrivora) terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian femur (paha) dan crus (betis).
Pada bagian femur dapat dikenali otot dari arah lateral ke medial antara lain : musculus
trisep femoris, musculus sartorius, musculus adductor magnus, musculus gracillis
mayor dan musculus gracillis minor. Sedangkan otot yang membangun bagian dari
betis katak sawah antara lain : musculus gastronimeus, musculus tibialis anticus
longus, musculus tibialis anticus brevis dan musculus tibialis posticus. Hal ini sesuai
pernyataan dari Moment (1967) yang menyatakan bahwa Daerah extrimitas posterior
terdapat musculus trisep femoris, musculus gracillis minor, musculus gracillis mayor,
musculus sartorius, musculus adductor magnus. Bagian crus dibangun oleh musculus
gastronimeus, musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis,
musculus tibialis posticus dan juga terdapat otot tendon dan tulang tibio fibula.
6. IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagian tubuh katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri atas empat bagian
yaitu: caput (kepala), badan (truncus), extrimitas anterior dan extrimitas
posterior.
2. Organ yang menyusun sistem pencernaan pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) secara berurutan adalah cavum oris, pharynk, oesophagus,
gastrum, intestine, colon dan berakhir di cloaca.
3. Organ ekskresi dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) yaitu ren, ureter,
vesica urinaria dan papilla urogenitalis
4. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) jantan terdiri dari : testis, vassa efferentia, vesica seminalis dan
corpus adiposum.
5. Organ reproduksi atau genitalia pada katak sawah (Fejervarya
cancrivora) betina terdiri atas sepasang ovarium, oviduct, uterus dan cloaca.
B. Saran
Sebaiknya alat yang digunakan dalam praktikum lebih lengkap dan
menggunakan alat-alat yang tajam, tidak tumpul. Selain gunting bedah disiapkan pula
alat-alat yang lain untuk mendukung praktikum yang sedaang berlangsung.
7. DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico,
Bandung.
Kent, George C. 1983. Comparative Anatomy of the Vertebrata. C. V. Mosby
Company St. Louis.
Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston.
Pujaningsih, R. I. 2007. Kodok Lembu. Kanisius, Yogyakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Storer dan Usinger. 1975. General Zoologi. Mc Graw-Hill, New Dehli.
Villee, C. A., W. F. Walker dan R. D. Barries. 1988. General Zoology. W. B.
Sauders Company, Philadelphia.
Zug, George R. 1993. Herpetolology: an Introduction Biology of Ampibians and
Reptiles. Academic Press, London.