SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Pilihlah 3 soal termudah dari 5 soal dibawah ini!
1. Bagaimana menurutmu jika terjadi kasus perzinaan sedangkan
salah satu pelakunya adalah non muslim? Apakah iatetap dikenai
hukuman had?
2. Apakah orang-orang yang mengkonsumsi ganja bisa disejajarkan
dengan peminum khamr? Jelaskan!
3. Jika seorang pencuri terbunuh karena pertikaian dengan pemilik
rumah yang akan dicurinya, apakah pemilik rumah yang berusaha
mempertahankan hartanya tersebut dikenai hukuman had?
4. Apakah hukuman penjara bagi para koruptor sudah sebanding dan
tepat bagi mereka? Jelaskan pendapatmu mengenai hal ini!
5. Bagaimanakah sikap penegak hukum jika menghadapi tindak
kriminal seperti penyamun, perampokan atau juga perompakan?
Apakah hukuman had bagi mereka sudah dapat mengurangi
tindakan pidana tersebut! coba eksplorasi pelaksanaan hudud di
Pengertian hudud
 Hudud adalah hukuman-hukuman tertentu yang telah
ditetapkan Allah sebagai sanksi hukum terhadap pelaku
tindak kejahatan selain pembunuhan dan penganiayaan
 Tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman had
diistilahkan dengan jarimul hudud
Macam jarimul hudud
 Zina
 Qadhaf
 Mencuri
 Meminum khamar
 Murtad
 Bughat
 Hirabah
 Pengertian zina
perbuatan dengan cara memasukkan alat kelamin
laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan yang
mendatangkan syahwat dan dilakukan oleh orang
orang yang tidak terikat hubungan pernikahan.
Status hukum zina : haaram dan termasuk dosa
besar.
 Dasar Hukum Dilarangnya Zina
. (QS.al-Isra’:32)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ ayat 32)
 Dasar Penetapan Adanya Perbuatan Zina
Ada 2 cara yang dijadikan dasar untuk menetapkan
bahwa menurut syara’ seseorang telan berbuat zina
yaitu :
a. 4 orang saksi dengan syarat : semuanya laki-laki, adil,
memberikan kesaksian yang sama tentang tempat,
waktu, dan cara melakukannya.
b. Pengakuan dari pelaku dengan syarat sudah baligh
dan berakal.
 Macam-macam zina
a. Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang
sudah / pernah menikah seperti suami, istri, duda, dan
janda.
b. Zina ghairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang
yang belum pernah menikah.
Note :
Ada satu bentuk lagi yaitu zina yang dilakukan oleh hamba
sahaya namun ini sudah tidak ada lagi karena sudah
dihapuskan dalam islam.
 Macam-macam hukuman bagi pezina :
a. Had bagi pelaku zina muhsan : dirajam
Sebagaimana hadis:
“Artinya: Ada seorang laki-laki yang dating kepada Rasulullah saw. Ketika beliau sedang
berada didalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil Nabi seraya mengatakan,” Hai
Rasulullah aku telah berbuat zina, tapi aku menyesal, “ Ucapan itu di ulanginya sampai
empat kali. Setelah Nabi mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu
beliau pun memanggilnya, seraya berkata, “Apakah engkau ini gila?’’‘’ Tidak, jawab laki-
lakiitu, Nabi bertanya lagi, ‘’ Adakah engkau ini orang yang muhsan?’’‘’Ya,’’ jawabnya.
Kemudian, Nabi bersabda lagi,’’ Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu
sekalian,’’(H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah : 6317 dan muslim dari Abu Hurairah:3202)
b. Had bagi pelaku zina ghairu muhsan : dicambuk 100 kali
dan dibuang ke daerah lain selama 1 tahun.
"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, dideralah masing-
masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah
(pelaksanaan) hukum mereka disaksikan oleh sebagian
orang-orang yang beriman." (Q.S. an-Nur /24:2)
 Hikmah diharamkan zina :
a. memelihara dan menjaga keturunan dengan baik,
b. menjaga harga diri dan kehormatan manusia,
c. menjaga ketertiban dan keteraturan rumah tangga.
 Pengertian Qadzaf
a. Secara bahasa : melempar dengan batu atau yang
semisalnya.
b. Secara istilah : melempar tuduhan zina kepada
seseorang yang dikenal baik zecara
terang-terangan.
Hukum Qadzaf adalah haram.
 Had Qadzaf
Orang yang menuduh seorang berbuat zina maka
hukuman di dunia adal didera sebanyak 80 kali.

ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬
ََ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬
َِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
َ
َّ‫م‬ُ‫ث‬
َ
ْ‫م‬َ‫ل‬
‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬
َ
ِ‫ب‬
َ
ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
َ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬
َ
ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ْ‫اج‬َ‫ف‬
َ
َ‫م‬َ‫ث‬
ََ‫ين‬ِ‫ن‬‫ا‬
َ
‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬
ََ
‫ل‬ َ‫و‬
‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ت‬
َ
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
َ
‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ش‬
‫ا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬
ََ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬
َ
ُ‫م‬ُ‫ه‬
َِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬
ََ‫ون‬ُ‫ق‬
)
4
)
ََّ
‫ل‬ِ‫إ‬
ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
‫وا‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬
َْ‫ن‬ِ‫م‬
َ
ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
َ
َ‫ذ‬
ََ‫ك‬ِ‫ل‬
‫وا‬ُ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ََّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
َ
َ َّ
‫ّللا‬
َ
‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬
َ
‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬
)
5
)
[
‫النور‬
:
4
–
6
]
 “Dan orang-orang yang menuduh wanita baik-baik kemudian tidak mendatangkan empat
orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh deraan dan jangan menerima kesaksian
mereka selamanya, karena mereka adalah orang-orang fasik. Kecuali orang-orang yang
bertaubat sesudah itu dan memperbaiki, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” An-Nur: 4-5.
 Syarat-syarat dikenakannya had qadzaf :
a. Orang tertuduh berzina adalah orang yang terpelihara,
b. Penuduh baligh, berakal, sehat, dan bukan orang tua si
tertuduh,
c. Saksi dalam kasus qadzaf adalah dua orang laki-laki
adil yang menyatakan bahwa penuduh telah menuduh
orang baik-baik berbuat zina atau pengakuan dari
penuduh sendiri.
 Syarat-syarat gugurnya had qadzaf :
a. penuduh dapat menghadirkan 4 orang saksi bahwa
tertuduh benar-benar berbuat zina,
b. Dengan li’an )sumpah seorang suami atas nama
Allah sebanyak 4 kali) jika suami menuduh istri
berzina dan tak mampu menghadirkan 4 orang
saksi,
c. tertuduh memaafkan.
d. Adanya pengakuan dari tertuduh
 Hikmah qadzaf :
a. menjaga kehormatan diri seseorang di mata
masyarakat,
b. menjaga keharmonisan pergaulan antara sesama
anggota masyarakat,
c. agar si penuduh merasa jera dan sadar dari
perbuatanya,
 Pengertiam minuman keras
Minuman keras adalah segala jenis minuman
atau selainnya yang memabukkan dan menghilangkan
fungsi akal.
 Hukum dilarangkannya meminum minuman keras :
Hukum minum minuman keras adalah haram, pelakunya
termasuk dosa besar.
Allah berfirman:
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.(QS Al-Maidah :90)
Rasulullah saw, bersabdah:
Artinya:
“apa pun yang banyak memabukan, maka sedikitnya pun haram”.(HR. Nasa’I dan Abu
Dawud)
 HAD MEMINUM MINUMAN KERAS :
a. Jumhur ulama’ : dipukul 80 kali
b. Imam’ syafi’i, Abu Daud, dan ulama’ Dzahiriyyah : 40 kali
cambuk, tetapi hakim boleh menambahkan menjadi 80
kali.
 Bahaya mimuman keras
1. Minuman keras menyebabkan lever membengkak
2. Minuman keras menyebabkan kerusakan Otak
3. Minuman keras dapat menyebabkan Penurunan Fungsi
Indra
4. Mempercepat Monopouse
5. Mengalami Nyeri Saat Haid
6. Cacat Pada Janin
8. Terkena Kanker Hati
9. Kerusakan Sistem Pencernaan.
10. Berefek Negatif Terhadap Hormon
11. Over Dosis
12. Kecanduan13. Kematian
14. Melakukan Hal-Hal Berbahaya
 Hikmah dilarangnya minuman keras :
a. masyarakat terhindar dari kejahatan seseorang
yang diakibatkan dari pengaruh minum khamr,
b. menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari
berbagai penyakityang disebabkan oleh pengaruh
minuman khamr.
 Pengertian Mencuri
mukallaf yang mengambil harta orang lain secara sembunyi-
sembunyi. Praktik pencurian yang pelakunya dikenai had, harus
memenuhi syarat sebagai berikut : pelakunya adalah mukallaf,
barang yang dicuri milik orang lain, dilakukan dengan diam-diam
dan sembunyi-sembunyi, barang yang dicuri disimpan di tempat
penyimpanan, pencuri tidak memiliki andil kepemilikan, barang
yang dicuri mencapai 1 nisab.
Hukum mencuri adalah haram
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang
lain diantara kamu dengan jalan bathil” (Q.S Al-Baqarah :188)
Pembuktian praktik pencurian, tertuduh harus dapat
dibuktikan melalui salah satu tiga kemungkinan berikut
:
a. kesaksian dari dua orang saksi yang adil dan
merdeka,
b. pengakuan dari pelaku pencurian,
c. sumpah dari penuduh.
Penetapan adanya perbuatan mencuri
 Mukallaf, yaitu baligh dan berakal
· Adanya pengakuan dari pelaku pencurian
· Dilakukan secara sembunyi-sembunyi
· Pelaku pencurian tidak memiliki saham terhadap barang yang
dicurinya
· Barang yang dicuri adalah benar milik orang lain
· Barang yang dicuri mencapai jumlah nishab
· Barang yang dicuri berada ditempat penyimpanan yang layak
 Had Mencuri
Secara umum, orang yang melakukan pencurian dikenakan had berupa
potong tangan. Dasar hukumnya adalah QS. Al-Maidah : 38.
Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan tingkatan potong tangan,
sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Syafi’i, sebagai berikut
urutannya :
a. Jika mencuri untuk pertama kali, dipotong tangan kanannya
b. Jika mencuri untuk kedua kalinya, dipotong kaki kirinya
c. Jika mencuri untuk ketiga kalinya, dipotong tangan kirinya
d. Jika mencuri untuk keempat kalinya, dipotong kaki kanannya
e. Jika mencuri untuk kelima kalinya dan seterusnya, dihukum ta’zir dan
dipenjara sampai bertaubat, menurut ijma ulama dibunuh
 Nisab Barang Yang Dicuri
a. menurut madzhab Hanafi, 10 dirham.
b. Sedangkan menurut jumhur ulama' ¼ dinar emas,
atau 3 dirham perak.
 Hikmah had Bagi pencuri
a. seseorang tidak akan dengan mudah mengambil
barang orang lain,
b. menghindarkan manusia dari sikap malas,
c. membuat jera
mengambil harta orang lain dengan menggunakan
cara kekerasan atau mengancam pemilik harta
dengan senjata dan terkadang disertai dengan
pembunuhan. (menyamun dan merampok di darat,
sedangkam merompak di laut).
dosa besar dan haram hukumnya.

potong tangan dan kaki secara menyilang, disalib,
dibunuh, dan diasingkan dari kediamannya. (QS.al-
Maidah : 33).
Secara lebih rinci adalah sebagai berikut :
a. Jika disertai membunuh maka hadnya adalah dihukum
mati kemudian disalib.
b. Jika tidak sempat merampas harta tetapi dia sudah
membunuhnya, maka hadnya adalah dihukum mati.
c. Jika tidak disertai membunuh maka hadnya dihikum
potong tangan dan kaki secara menyilang.
d. Jika tidak merampas harta dan tidak membunuhnya,
semisal kala dia hanya ingin menakut-nakuti, atau kala ia
melancarkan aksi jahatnya tetpai ia sudah tertangkap
terlebih dahulu maka hadnya adalah dipenjarakan atau
diasingkan keluar wilayahnya.
Bagi perampok yang bertaubat sebelum tertangkap, mereka lepas dari
tuntutan hukum yang berhubungan dengan Allah swt, tetapi harus
mengganti barang-barang yang telah dirampas atau diambil. Jika barang
yang diambil telah habis, maka harus menggantinya. Jika taubatnya setelah
tertangkap maka tidak dapat mengubah hukamannya. Firman Allah swt. :
“Kecuali orang-orang yang Taubat (di antara mereka) sebelum kamu dapat
menguasai (menangkap) mereka; Maka Ketahuilah bahwasanya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 34)
a. seseorang tidak akan dengan mudah mengambil
barang orang lain,
b. menghindarkan manusia dari sikap malas,
c. membuat jera
 Pengertian Bughat
orang-orang yang memberontak pemimpin Islam yang terpilih secara sah. Seorang
dikatakan bughat dan dikenai hukuman had apabila memenuhi kriteria sebagai berikut
: memiliki kekuatan, baik berupa pengikut maupun senjata, memiliki alasan atas
tindakan mereka keluar dari kepemimpinan imam yang sah atau tindakan mereka
menolak kewajiban, memiliki imam yang ditaati.
 Kaum muslim yang dikatakan buhgat apabila memenuhi syarat
berikut:
a. Memiliki kekuatan untuk melawan.
b. Mereka menyatakan keluar dan tidak mau memenuhi kewajiban yang
dibebankan kepada mereka.
c. Memiliki alasan mengapa mereka keluar dari imam.
d. Mereka memiliki pengikut.
e. Mereka memiliki pemimpin sendiri yang ditaati.
 Tindakan Hukum Terhadap Bughat
a. Mengirim utusan kepada mereka agar diketahui sebab-sebab
pemberontakan, apabila sebabnya karena ketidaktahuan dan
keraguan mereka maka mereka harus diyakinkan.
b. Apabila tindakan pertama tidak berhasil, maka selanjutnya
mereka harus dinasehati dan diajak agar mau mentaati imam.
c. Jika usaha kedua tidak berhasil, maka usaha berikutnya memberi
ultimatum atau ancaman bahwa mereka akan diperangi.
d. Jika mereka tidak taat maka mereka harus diperangi.
 Status hukum pembangkang
tidak dihukumi kafir. Dan apabila bertaubat maka
taubatnya diterima dan tidak boleh dibunuh. Dan harta
mreka tidak boleh disamakan ghanimah.
MENGERTIKAN HUKUM HUDUD

More Related Content

What's hot

Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointsknramadhaniah
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUMEvi Rohmatul Aini
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikahshafirahany22
 
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dll
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dllIlmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dll
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dllGalih Nurhavis
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabMarhamah Saleh
 
Usul fiqh, 'azimah.
Usul fiqh, 'azimah.Usul fiqh, 'azimah.
Usul fiqh, 'azimah.jimoh370
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabihqoida malik
 
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel Musharraf
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel MusharrafAl Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel Musharraf
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel MusharrafMuhammad Nabeel Musharraf
 

What's hot (20)

Fikih Mahar
Fikih  MaharFikih  Mahar
Fikih Mahar
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 
Talak dan perceraian
Talak dan perceraianTalak dan perceraian
Talak dan perceraian
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dll
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dllIlmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dll
Ilmu tajwid hukum nun sukun,mim sukun, ro,dll
 
Belajar tahsin
Belajar tahsinBelajar tahsin
Belajar tahsin
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhab
 
Usul fiqh, 'azimah.
Usul fiqh, 'azimah.Usul fiqh, 'azimah.
Usul fiqh, 'azimah.
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat NikahMahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
 
Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1
 
Usul Fiqh 1 - Topik 9: Qiyas
Usul Fiqh 1 - Topik 9: QiyasUsul Fiqh 1 - Topik 9: Qiyas
Usul Fiqh 1 - Topik 9: Qiyas
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Haji dan umrah
Haji dan umrahHaji dan umrah
Haji dan umrah
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
naskh wa mansukh
naskh wa mansukhnaskh wa mansukh
naskh wa mansukh
 
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel Musharraf
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel MusharrafAl Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel Musharraf
Al Waraqat of Imam Al-juvaini - Commentary by Muhammad Nabeel Musharraf
 

Similar to MENGERTIKAN HUKUM HUDUD

BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinataufikur rohman
 
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Juaria Muin
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxAinNaj1
 
Mengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaMengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaAchmad Khaerudin
 
Bahaya maksiat
Bahaya maksiatBahaya maksiat
Bahaya maksiatalaulawy
 
10. perilaku tercela sm t2
10. perilaku tercela sm t210. perilaku tercela sm t2
10. perilaku tercela sm t2adulcharli
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Marhamah Saleh
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiahabunasih
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiahabunasih
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Awanda Gita
 
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...MukarobinspdMukarobi
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunFARHAHAQIL
 
Bahaya zina
Bahaya zina  Bahaya zina
Bahaya zina mnir
 

Similar to MENGERTIKAN HUKUM HUDUD (20)

BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
 
Jinayat
JinayatJinayat
Jinayat
 
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
 
Mengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercelaMengenal dosa atau perilaku tercela
Mengenal dosa atau perilaku tercela
 
Bahaya maksiat
Bahaya maksiatBahaya maksiat
Bahaya maksiat
 
Zina Kelas X
Zina Kelas X Zina Kelas X
Zina Kelas X
 
Materi zina
Materi zinaMateri zina
Materi zina
 
Pendidikan syari'ah islamiah
Pendidikan syari'ah islamiahPendidikan syari'ah islamiah
Pendidikan syari'ah islamiah
 
Fiqh jinayat
Fiqh jinayatFiqh jinayat
Fiqh jinayat
 
10. perilaku tercela sm t2
10. perilaku tercela sm t210. perilaku tercela sm t2
10. perilaku tercela sm t2
 
Hudud
HududHudud
Hudud
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiah
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiah
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
 
Ghibah
GhibahGhibah
Ghibah
 
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...
X_Genap_1.-Menjaga-Kehormatan-Diri-dengan-Menjauhi-Pergaulan-Bebas-dan-Perbua...
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadun
 
Bahaya zina
Bahaya zina  Bahaya zina
Bahaya zina
 

More from MohammadSobri2

PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptxPPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptxMohammadSobri2
 
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.pptMohammadSobri2
 
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptx
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptxPOWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptx
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptxMohammadSobri2
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxMohammadSobri2
 
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptx
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptxBahan_Diyat_dan_Kafarat.pptx
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptxMohammadSobri2
 
KONSEP USHUL FIKIH.pdf
KONSEP USHUL FIKIH.pdfKONSEP USHUL FIKIH.pdf
KONSEP USHUL FIKIH.pdfMohammadSobri2
 

More from MohammadSobri2 (8)

PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptxPPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
PPT_USHUL_FIQH_pptx.pptx
 
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt
177481917-penyelenggaraan-jenazah-ppt.ppt
 
Zakat.pdf
Zakat.pdfZakat.pdf
Zakat.pdf
 
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptx
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptxPOWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptx
POWERPOINT-AMAR-DAN-NAHI-pptx.pptx
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptx
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptxBahan_Diyat_dan_Kafarat.pptx
Bahan_Diyat_dan_Kafarat.pptx
 
FIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.pptFIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.ppt
 
KONSEP USHUL FIKIH.pdf
KONSEP USHUL FIKIH.pdfKONSEP USHUL FIKIH.pdf
KONSEP USHUL FIKIH.pdf
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

MENGERTIKAN HUKUM HUDUD

  • 1.
  • 2.
  • 3. Pilihlah 3 soal termudah dari 5 soal dibawah ini! 1. Bagaimana menurutmu jika terjadi kasus perzinaan sedangkan salah satu pelakunya adalah non muslim? Apakah iatetap dikenai hukuman had? 2. Apakah orang-orang yang mengkonsumsi ganja bisa disejajarkan dengan peminum khamr? Jelaskan! 3. Jika seorang pencuri terbunuh karena pertikaian dengan pemilik rumah yang akan dicurinya, apakah pemilik rumah yang berusaha mempertahankan hartanya tersebut dikenai hukuman had? 4. Apakah hukuman penjara bagi para koruptor sudah sebanding dan tepat bagi mereka? Jelaskan pendapatmu mengenai hal ini! 5. Bagaimanakah sikap penegak hukum jika menghadapi tindak kriminal seperti penyamun, perampokan atau juga perompakan? Apakah hukuman had bagi mereka sudah dapat mengurangi tindakan pidana tersebut! coba eksplorasi pelaksanaan hudud di
  • 4. Pengertian hudud  Hudud adalah hukuman-hukuman tertentu yang telah ditetapkan Allah sebagai sanksi hukum terhadap pelaku tindak kejahatan selain pembunuhan dan penganiayaan  Tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman had diistilahkan dengan jarimul hudud
  • 5. Macam jarimul hudud  Zina  Qadhaf  Mencuri  Meminum khamar  Murtad  Bughat  Hirabah
  • 6.  Pengertian zina perbuatan dengan cara memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan yang mendatangkan syahwat dan dilakukan oleh orang orang yang tidak terikat hubungan pernikahan. Status hukum zina : haaram dan termasuk dosa besar.
  • 7.  Dasar Hukum Dilarangnya Zina . (QS.al-Isra’:32) “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ ayat 32)
  • 8.  Dasar Penetapan Adanya Perbuatan Zina Ada 2 cara yang dijadikan dasar untuk menetapkan bahwa menurut syara’ seseorang telan berbuat zina yaitu : a. 4 orang saksi dengan syarat : semuanya laki-laki, adil, memberikan kesaksian yang sama tentang tempat, waktu, dan cara melakukannya. b. Pengakuan dari pelaku dengan syarat sudah baligh dan berakal.
  • 9.  Macam-macam zina a. Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang sudah / pernah menikah seperti suami, istri, duda, dan janda. b. Zina ghairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah. Note : Ada satu bentuk lagi yaitu zina yang dilakukan oleh hamba sahaya namun ini sudah tidak ada lagi karena sudah dihapuskan dalam islam.
  • 10.  Macam-macam hukuman bagi pezina : a. Had bagi pelaku zina muhsan : dirajam Sebagaimana hadis: “Artinya: Ada seorang laki-laki yang dating kepada Rasulullah saw. Ketika beliau sedang berada didalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil Nabi seraya mengatakan,” Hai Rasulullah aku telah berbuat zina, tapi aku menyesal, “ Ucapan itu di ulanginya sampai empat kali. Setelah Nabi mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu beliau pun memanggilnya, seraya berkata, “Apakah engkau ini gila?’’‘’ Tidak, jawab laki- lakiitu, Nabi bertanya lagi, ‘’ Adakah engkau ini orang yang muhsan?’’‘’Ya,’’ jawabnya. Kemudian, Nabi bersabda lagi,’’ Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian,’’(H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah : 6317 dan muslim dari Abu Hurairah:3202)
  • 11. b. Had bagi pelaku zina ghairu muhsan : dicambuk 100 kali dan dibuang ke daerah lain selama 1 tahun. "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, dideralah masing- masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukum mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman." (Q.S. an-Nur /24:2)
  • 12.
  • 13.  Hikmah diharamkan zina : a. memelihara dan menjaga keturunan dengan baik, b. menjaga harga diri dan kehormatan manusia, c. menjaga ketertiban dan keteraturan rumah tangga.
  • 14.  Pengertian Qadzaf a. Secara bahasa : melempar dengan batu atau yang semisalnya. b. Secara istilah : melempar tuduhan zina kepada seseorang yang dikenal baik zecara terang-terangan. Hukum Qadzaf adalah haram.
  • 15.  Had Qadzaf Orang yang menuduh seorang berbuat zina maka hukuman di dunia adal didera sebanyak 80 kali.  ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ ََ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ ِ‫ب‬ َ ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ َ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ْ‫اج‬َ‫ف‬ َ َ‫م‬َ‫ث‬ ََ‫ين‬ِ‫ن‬‫ا‬ َ ‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ ََ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ش‬ ‫ا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ََ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ َ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ََ‫ون‬ُ‫ق‬ ) 4 ) ََّ ‫ل‬ِ‫إ‬ ََ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ َْ‫ن‬ِ‫م‬ َ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ َ‫ذ‬ ََ‫ك‬ِ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ََّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ َ َّ ‫ّللا‬ َ ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ ‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ) 5 ) [ ‫النور‬ : 4 – 6 ]  “Dan orang-orang yang menuduh wanita baik-baik kemudian tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh deraan dan jangan menerima kesaksian mereka selamanya, karena mereka adalah orang-orang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” An-Nur: 4-5.
  • 16.  Syarat-syarat dikenakannya had qadzaf : a. Orang tertuduh berzina adalah orang yang terpelihara, b. Penuduh baligh, berakal, sehat, dan bukan orang tua si tertuduh, c. Saksi dalam kasus qadzaf adalah dua orang laki-laki adil yang menyatakan bahwa penuduh telah menuduh orang baik-baik berbuat zina atau pengakuan dari penuduh sendiri.
  • 17.  Syarat-syarat gugurnya had qadzaf : a. penuduh dapat menghadirkan 4 orang saksi bahwa tertuduh benar-benar berbuat zina, b. Dengan li’an )sumpah seorang suami atas nama Allah sebanyak 4 kali) jika suami menuduh istri berzina dan tak mampu menghadirkan 4 orang saksi, c. tertuduh memaafkan. d. Adanya pengakuan dari tertuduh
  • 18.  Hikmah qadzaf : a. menjaga kehormatan diri seseorang di mata masyarakat, b. menjaga keharmonisan pergaulan antara sesama anggota masyarakat, c. agar si penuduh merasa jera dan sadar dari perbuatanya,
  • 19.  Pengertiam minuman keras Minuman keras adalah segala jenis minuman atau selainnya yang memabukkan dan menghilangkan fungsi akal.
  • 20.  Hukum dilarangkannya meminum minuman keras : Hukum minum minuman keras adalah haram, pelakunya termasuk dosa besar. Allah berfirman: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(QS Al-Maidah :90) Rasulullah saw, bersabdah: Artinya: “apa pun yang banyak memabukan, maka sedikitnya pun haram”.(HR. Nasa’I dan Abu Dawud)
  • 21.  HAD MEMINUM MINUMAN KERAS : a. Jumhur ulama’ : dipukul 80 kali b. Imam’ syafi’i, Abu Daud, dan ulama’ Dzahiriyyah : 40 kali cambuk, tetapi hakim boleh menambahkan menjadi 80 kali.
  • 22.
  • 23.  Bahaya mimuman keras 1. Minuman keras menyebabkan lever membengkak 2. Minuman keras menyebabkan kerusakan Otak 3. Minuman keras dapat menyebabkan Penurunan Fungsi Indra 4. Mempercepat Monopouse 5. Mengalami Nyeri Saat Haid 6. Cacat Pada Janin 8. Terkena Kanker Hati 9. Kerusakan Sistem Pencernaan. 10. Berefek Negatif Terhadap Hormon 11. Over Dosis 12. Kecanduan13. Kematian 14. Melakukan Hal-Hal Berbahaya
  • 24.  Hikmah dilarangnya minuman keras : a. masyarakat terhindar dari kejahatan seseorang yang diakibatkan dari pengaruh minum khamr, b. menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari berbagai penyakityang disebabkan oleh pengaruh minuman khamr.
  • 25.  Pengertian Mencuri mukallaf yang mengambil harta orang lain secara sembunyi- sembunyi. Praktik pencurian yang pelakunya dikenai had, harus memenuhi syarat sebagai berikut : pelakunya adalah mukallaf, barang yang dicuri milik orang lain, dilakukan dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi, barang yang dicuri disimpan di tempat penyimpanan, pencuri tidak memiliki andil kepemilikan, barang yang dicuri mencapai 1 nisab. Hukum mencuri adalah haram “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan bathil” (Q.S Al-Baqarah :188)
  • 26. Pembuktian praktik pencurian, tertuduh harus dapat dibuktikan melalui salah satu tiga kemungkinan berikut : a. kesaksian dari dua orang saksi yang adil dan merdeka, b. pengakuan dari pelaku pencurian, c. sumpah dari penuduh.
  • 27. Penetapan adanya perbuatan mencuri  Mukallaf, yaitu baligh dan berakal · Adanya pengakuan dari pelaku pencurian · Dilakukan secara sembunyi-sembunyi · Pelaku pencurian tidak memiliki saham terhadap barang yang dicurinya · Barang yang dicuri adalah benar milik orang lain · Barang yang dicuri mencapai jumlah nishab · Barang yang dicuri berada ditempat penyimpanan yang layak
  • 28.  Had Mencuri Secara umum, orang yang melakukan pencurian dikenakan had berupa potong tangan. Dasar hukumnya adalah QS. Al-Maidah : 38. Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan tingkatan potong tangan, sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Syafi’i, sebagai berikut urutannya : a. Jika mencuri untuk pertama kali, dipotong tangan kanannya b. Jika mencuri untuk kedua kalinya, dipotong kaki kirinya c. Jika mencuri untuk ketiga kalinya, dipotong tangan kirinya d. Jika mencuri untuk keempat kalinya, dipotong kaki kanannya e. Jika mencuri untuk kelima kalinya dan seterusnya, dihukum ta’zir dan dipenjara sampai bertaubat, menurut ijma ulama dibunuh
  • 29.
  • 30.  Nisab Barang Yang Dicuri a. menurut madzhab Hanafi, 10 dirham. b. Sedangkan menurut jumhur ulama' ¼ dinar emas, atau 3 dirham perak.
  • 31.  Hikmah had Bagi pencuri a. seseorang tidak akan dengan mudah mengambil barang orang lain, b. menghindarkan manusia dari sikap malas, c. membuat jera
  • 32. mengambil harta orang lain dengan menggunakan cara kekerasan atau mengancam pemilik harta dengan senjata dan terkadang disertai dengan pembunuhan. (menyamun dan merampok di darat, sedangkam merompak di laut). dosa besar dan haram hukumnya.
  • 33.  potong tangan dan kaki secara menyilang, disalib, dibunuh, dan diasingkan dari kediamannya. (QS.al- Maidah : 33).
  • 34. Secara lebih rinci adalah sebagai berikut : a. Jika disertai membunuh maka hadnya adalah dihukum mati kemudian disalib. b. Jika tidak sempat merampas harta tetapi dia sudah membunuhnya, maka hadnya adalah dihukum mati. c. Jika tidak disertai membunuh maka hadnya dihikum potong tangan dan kaki secara menyilang. d. Jika tidak merampas harta dan tidak membunuhnya, semisal kala dia hanya ingin menakut-nakuti, atau kala ia melancarkan aksi jahatnya tetpai ia sudah tertangkap terlebih dahulu maka hadnya adalah dipenjarakan atau diasingkan keluar wilayahnya.
  • 35. Bagi perampok yang bertaubat sebelum tertangkap, mereka lepas dari tuntutan hukum yang berhubungan dengan Allah swt, tetapi harus mengganti barang-barang yang telah dirampas atau diambil. Jika barang yang diambil telah habis, maka harus menggantinya. Jika taubatnya setelah tertangkap maka tidak dapat mengubah hukamannya. Firman Allah swt. : “Kecuali orang-orang yang Taubat (di antara mereka) sebelum kamu dapat menguasai (menangkap) mereka; Maka Ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 34)
  • 36. a. seseorang tidak akan dengan mudah mengambil barang orang lain, b. menghindarkan manusia dari sikap malas, c. membuat jera
  • 37.  Pengertian Bughat orang-orang yang memberontak pemimpin Islam yang terpilih secara sah. Seorang dikatakan bughat dan dikenai hukuman had apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : memiliki kekuatan, baik berupa pengikut maupun senjata, memiliki alasan atas tindakan mereka keluar dari kepemimpinan imam yang sah atau tindakan mereka menolak kewajiban, memiliki imam yang ditaati.
  • 38.  Kaum muslim yang dikatakan buhgat apabila memenuhi syarat berikut: a. Memiliki kekuatan untuk melawan. b. Mereka menyatakan keluar dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepada mereka. c. Memiliki alasan mengapa mereka keluar dari imam. d. Mereka memiliki pengikut. e. Mereka memiliki pemimpin sendiri yang ditaati.
  • 39.  Tindakan Hukum Terhadap Bughat a. Mengirim utusan kepada mereka agar diketahui sebab-sebab pemberontakan, apabila sebabnya karena ketidaktahuan dan keraguan mereka maka mereka harus diyakinkan. b. Apabila tindakan pertama tidak berhasil, maka selanjutnya mereka harus dinasehati dan diajak agar mau mentaati imam. c. Jika usaha kedua tidak berhasil, maka usaha berikutnya memberi ultimatum atau ancaman bahwa mereka akan diperangi. d. Jika mereka tidak taat maka mereka harus diperangi.
  • 40.  Status hukum pembangkang tidak dihukumi kafir. Dan apabila bertaubat maka taubatnya diterima dan tidak boleh dibunuh. Dan harta mreka tidak boleh disamakan ghanimah.