Dokumen tersebut membahas tentang sertifikasi halal dan pentingnya sertifikasi halal bagi pengembangan bisnis UMKM. Dokumen menjelaskan konsep halal haram menurut agama Islam beserta dasar-dasar hukumnya dari Alquran dan Hadis. Dokumen juga menyinggung mengenai kebutuhan pasar produk halal yang semakin besar seiring bertambahnya jumlah umat Islam di dunia.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Seminar jhc ke 1 - ms
1. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Antara Kewajiban dan Manfaat
Sertifikat HALAL
dalam membangun Bisnis
UMKM
Rabu, 8 September 2021
Narasumber:
Mochamad Sutarsono, ST., MT.
2. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
OUTLINE
• Konsep halal haram dan latar belakang sertifikasi halal
• Regulasi halal
3. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Konsep Halal Haram Dan Latar
Belakang
Sertifikasi Halal
Mengapa Halal itu Penting
Perintah Allah subhanahu wa ta'ala menjauhi diri dari maksiat dan
ciri muslim (QS 2: 168 dan QS 2: 172)
Setiap muslim wajib mengkonsumsi halal
Perlu adanya jaminan kehalalan
4. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-Baqorah (QS. 2 ayat 172)
َبِيَط ْنِم واُلُك واُنَمآ َينِذَّال اَهُّيَأ اَي
ْمُكَانْقَزَر اَم ِتا
ُبْعَت ُهاَّيِإ ْمُتْنُك ْنِإ ِ َّ ِ
ّلِل واُرُكْشا َو
َُونُد
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu,
dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah.
5. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-Baqorah (QS. 2 ayat 168)
َح ِ
ض ْرَ ْ
اْل يِف اَّمِم واُلُك ُاسَّنال اَهُّيَأ اَي
ا ابِيَط ا
ً َ
اَل
َّنِإ ۚ ِانَطْيَّشال ِتا َوُطُخ واُعِبَّتَت َ
ً َو
ينِبُم ُوُدََ ْمُكَل ُه
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
6. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dasar Hukum Halal Dan Haram:
Syariat Islam
• Alquran
• Hadis Nabi
• Untuk kasus-kasus tertentu perlu penjabaran lebih teknis dan rinci
• Perlu adanya penetapan hukum atau fatwa
7. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Kebutuhan Pasar Halal
• Populasi muslim di dunia: 28, 68% dari populasi dunia atau2,18 miliar
sumber : muslimpopulation.com tahun 2019
• Sementara populasi dunia diproyeksikan tumbuh 32 persen dalam
beberapa dekade mendatang, jumlah Muslim diperkirakan akan meningkat
70 persen dari 1,8 miliar pada 2015 menjadi hampir tiga miliar pada 2060.
sumber : republika.co.id tahun 2021
• Populasi muslim di Indonesia 87,18% dari 23 7.641.326 penduduk
Indonesia (sensus 2010) - Populasi muslim terbesar di dunia
• Data Global Religious Futures menunjukkan pada tahun 2020 pemeluk
Islam di Indonesia mencapai 229,6 juta jiwa atau 87,2% dari total
penduduk Indonesia dan 13 persen dari populasi muslim dunia.
sumber : new.detik.com tahun 2021
8. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Kebutuhan Pasar Halal
Dengan bertambahnya populasi ummat Islam didunia maka:
• Permintaan pasar untuk produk produksi Islam sangat besar
• Halal menjadi issue yang sangat sensitif di Indonesia
• Tren wisata halal yang mulai mendunia
9. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Konsep Halal Haram
Halal haram adalah bagian dari ajaran Islam
Aturan halal-haram tercantum dengan jelas dalam Alquran dan hadis
Hukum Halal Haram berdasarkan perbuatan dan benda
Hukum asal benda adalah mubah selama tidak ada dalil yang
mengharamkannya - Menjadi dasar proses sertifikasi halal
10. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Definisi Haram – Haram - Najis
Halal
• Sesuatu Yang dibolehkan
Menurut ketentuan syariat Islam
• Segala Sesuatu Halal kecuali
dilarang di Quran dan hadis
Thayyib
• suatu yang aman, baik, Suci,
bersih tidak berbahaya bagi
kesehatan Halal harus selalu di dikombinasikan dengan Toyib
(HALALAN TOYYIBAN)
Maksud sesuatu yang halal adalah segala yang diizinkan oleh Allah. Sementara makna thayyib, yaitu
segala yang suci, tidak najis dan tidak menjijikkan yang dijauhi jiwa manusia. Dengan demikian, dzat
makanan (dan minuman) tersebut baik, tidak membahayakan tubuh dan akal mereka.
(Tafsir Ibnu Katsir 1/482, Aisarut Tafâsir 1/70)
11. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Definisi Halal- Haram- Najis
Haram : Sesuatu yang dilarang menurut syariat Islam
Al-Quran:
• QS Al-Baqarah ayat 173, Al-Maidah ayat 3, Al-An’am ayat 145 dan An-Nahl ayat 115
• Contoh yang diharamkan : Babi, khomer, darah, bangkai dan hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah.
• Pengecualian semua hewan yang berasal dari laut atau hidup di air adalah halal walaupun tidak disembelih
(HR. Bukhori dan Muslim)
Al-Hadist :
• Hewan buas atau bertaring, hewan yang menjijikan, hewan yang hidup di dua alam
Fatwa MUI :
• Bagian dari tubuh manusia
12. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-Baqorah (QS. 2 ayat 173)
َو َمَُّدال َو َةَتْيَمْال ُمُكْيَلََ َمَّرَح اَمَّنِإ
ِل ِهِب َّلِهُأ اَم َو ِ
ير ِ
زْن ِخْال َمْحَل
ِ
ْريَغ
ۖ ِ َّ
اّلِل
ْثِإ َ
اَلَف ٍُداََ َ
ً َو ٍاغَب َْريَغ َّرُطْضا ِنَمَف
ورُفَغ َ َّ
اّلِل َّنِإ ۚ ِهْيَلََ َم
يم ِحَر
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
13. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-Maidah (QS. ayat 3)
ْٱل َو ۦِهِب ِ َّ
ٱّلِل ِ
ْريَغِل َّلِهُأ ٓاَم َو ِ
ير ِ
نز ِخْٱل ُمْحَل َو ُمَُّدٱل َو ُةَتْيَمْٱل ُمُكْيَلََ ْتَم ِ
رُح
ْوَمْٱل َو ُةَقِنَخْنُم
َكَأ ٓاَم َو ُةَحيِطَّنٱل َو ُةَيُِدَرَتُمْٱل َو ُةَذوُق
ْمُتْيَّكَذ اَم َّ
ًِإ ُعُبَّسٱل َل
ِئَي َم ْوَيْٱل ۗ قْسِف ْمُكِلََٰذ ۚ ِمََٰل ْزَ ْ
ٱْلِب ۟واُمِسْقَتْسَت نَأ َو ِبُصُّنٱل ىَلََ َحِبُذ اَم َو
نِم ۟واُرَفَك َِينذَّٱل َس
ۚ ِن َْوشْٱخ َو ْمُه َْوشْخَت َ
اَلَف ْمُكِنِيُد
ََٰلْسِ ْ
ٱْل ُمُكَل ُيت ِ
ضَر َو ىِتَمْعِن ْمُكْيَلََ ُتْمَمْتَأ َو ْمُكَنِيُد ْمُكَل ُتْلَمْكَأ َم ْوَيْٱل
ِف َّرُطْضٱ ِنَمَف ۚ ا انِيُد َم
ۙ ٍمْثِ ِ
ْل ٍفِناَجَتُم َْريَغ ٍةَصَمْخَم ى
ورُفَغ َ َّ
ٱّلِل َّنِإَف
يم ِحَّر
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah
itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu,
sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-
Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
14. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-An’am (QS. 6 Ayat 145)
َٰ
ىَلََ ا امَّرَحُم َّىَلِإ َى ِوحُأ ٓاَم ىِف ُُد ِجَأ ٓ َّ
ً لُق
وُكَي نَأ ٓ َّ
ًِإ ٓۥُهُمَعْطَي ٍمَِاَط
َن
ِإَف ٍ
ير ِ
نز ِخ َمْحَل ْوَأ ا احوُفْسَّم ا امَُد ْوَأ اةَتْيَم
ْيَغِل َّلِهُأ ا اقْسِف ْوَأ سْج ِ
ر ُۥهَّن
ِ َّ
ٱّلِل ِ
ر
َّنِإَف ٍُداََ َ
ً َو ٍاغَب َْريَغ َّرُطْضٱ ِنَمَف ۚ ۦِهِب
يم ِحَّر ورُفَغ ََّكبَر
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor --
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang
dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang".
15. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Al-Nahl (QS. 16 Ayat 115)
َمْحَل َو َمَُّدٱل َو َةَتْيَمْٱل ُمُكْيَلََ َمَّرَح اَمَّنِإ
ِ َّ
ٱّلِل ِ
ْريَغِل َّلِهُأ ٓاَم َو ِ
ير ِ
نز ِخْٱل
ۖ ۦِهِب
َ َّ
ٱّلِل َّنِإَف ٍُداََ َ
ً َو ٍاغَب َْريَغ َّرُطْضٱ ِنَمَف
يم ِحَّر ورُفَغ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai,
darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama
selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan
tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
16. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Definisi Najis
Najasah atau najis secara bahasa artinya kotoran.
Najasah atau najis dalam istilah syariat adalah segala sesuatu
yang dianggap kotor oleh syariat.
Tidak semua kotoran adalah Najis
Maka:
wajib diketahui bahwa hukum asal dari segala sesuatu itu suci,
maka tidak boleh mengatakan ia sesuatu itu najis atau
menajiskan kecuali ada dalil dari syariat.
17. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Perintah Mensucikan dari Najis
Allah Ta’ala juga berfirman:
ُّالر َو َينِفِكاَعْال َو َينِفِئاَّلطِل َيِتْيَب ا َرِهَط نَأ َليَِاَمْسِإ َو َيمِها َْربِإ ىَلِإ َانُْدِهََ َو
ُِدوُجُّسال ِعَّك
“Dan kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail untuk mensucikan rumah-Ku bagi orang-
orang yang ber-thawaf, ber-i’tikaf dan orang-orang yang rukuk dan sujud” (QS. Al Baqarah:
125).
Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
َعُيَل اَمُهَّنِإ اَمَأ َلاَقَف ِْني َْربَق ىَلََ َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُ َّ
اّلِل ىَّلَص ِ َّ
اّلِل ُلوُس َر َّرَم
َبَّذَعُي اَم َو ِانَبَّذ
يِشْمَي َانَكَف اَمُهُُدَحَأ اَّمَأ ٍ
يرِبَك يِف ِان
اَّمَأ َو ِةَميِمَّنالِب
ِهِل ْوَب ْنِم ُرِتَتْسَي ً َانَكَف َُرخاآل
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melewati dua kuburan. Lalu beliau bersabda:
“kedua orang ini sedang diadzab, dan mereka diazab bukan karena dosa besar. Orang
yang pertama diadzab karena berbuat namimah (adu domba). Adapun yang kedua, ia
diadzab karena tidak membersihkan diri dari sisa kencingnya”” (HR. Muslim no. 292).
Dan dalil-dalil yang lainnya.
18. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Macam-macam Tingkatan Najis
Najis Berat
Najasahmughallazhah (berat)
atau najasah tsaqilah
Najis Sedang
Najasah mutawashitah
(pertengahan)
Najis Ringan
Najasah mukhaffafah (ringan)
Jilatan (air liur) anjing. Babi dan
turunannya
Bangkai, produk turunan hewani yang
tidak diketahui status halalnya, darah,
khamr dan kotoran hewan
Air kencing bayi laki-laki yang hanya
minum asi
Disucikan dengan dibasuh 7 Kali dengan
air yang salah satunya dicampur tanah
bahan pembersih kimia
cara mensucikan bejana dari seseorang di antara
kalian jika dijilat anjing adalah dengan mencucinya
tujuh kali, cucian yang pertama menggunakan tanah”
(HR. Al Bukhari no. 182, Muslim no. 279).
• Disucikan dengan dicuci hingga
hilang warna bau dan najis dan rasa
• Bisa dengan air atau yang lainnya,
seperti batu, kayu atau sesuatu yang
bisa menghilangkan kotoran.
• Disucikan dengan diperciki air
• Dengan menyiramnya sekali
siram atau secukupnya
• Dengan menyentuhkan pada debu
atau tanah
Mutanajis: benda yang terkena najis hukumnya haram
19. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dalil cara membersihkan Najis
Dalilnya, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ْبَس ُهَلِسْغَي ْنَأ ،ُبْلَكْال ِهيِف َغَل َو اَذِإ ْمُكُِدَحَأ َِاءنِإ ُورُهَط
ِباَرُّتالِب َّنُه َ
ًوُأ ٍتاَّرَم َع
”Cara mensucikan bejana dari seseorang di antara kalian jika
dijilat anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, cucian yang
pertama menggunakan tanah”
(HR. Al Bukhari no. 182, Muslim no. 279).
20. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dalil cara membersihkan Najis
Hadits dari Abu Samh Malik radhiallahu’anhu, ia berkata:
ِمَاَلُغْال ِل ْوَب ْنِم ُّش َرُي َو ِةَي ِ
ارَجْال ِل ْوَب ْنِم ُلَسْغُي
“Air kencing anak perempuan itu dicuci, sedangkan air kencing anak laki-laki itu
dipercikkan” (HR. Abu Daud 377, An Nasa’i 303, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih An Nasa’i).
Berdasarkan hadits Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, ia berkata:
َنِم ُجُرْخَي ِيْذَمال َن هَلفسأ، وسلم َليه هللا صلى ِهللا ِلرسو إلى ٍُداْلسو َبن َُدَّاُدْقِالم ناْلَسأر
به ُلَعْفَي َكيف ِاْلنسان
فقال ؟
وسلم َليه هللا صلى ِهللا ُلرسو
:
َكَج ْرَف ْحَّضْنوا، ْأَّض َوَت
“Miqdad bin Al Aswad mengutusku kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Lalu aku bertanya mengenai madzi yang keluar dari seseorang, bagaimana
menyikapinya? Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‘berwudhulah dan percikkan kemaluanmu dengan air‘” (HR. Muslim 303).
21. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dalil cara membersihkan Najis
Dalilnya hadits Anas bin Malik radhiallahu’anhu, beliau berkata:
، ُاسَّنال ُه َرَجَزَف ،ُِد ِجْسَمال ِةَفِئاَط يِف َلاَبَف يِباَْرََأ َءاَج
«
َس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص ُّيِبَّنال ُمُهاَهَنَف
اَّمَلَف َمَّل
ُنَذِب َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص ُّيِبَّنال َرَمَأ ُهَل ْوَب ىَضَق
ِهْيَلََ َيق ِ
رْهُأَف ٍاءَم ْنِم ٍبو
»
“Seorang arab badwi kencing di satu bagian masjid, maka orang-
orang pun hendak memarahinya. Namun Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam mereka. Ketika ia selesai kencing, Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan untuk menyiram air
kencingnya dengan seember air” (HR. Bukhari no. 221, Muslim
no. 284).
22. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dalil cara membersihkan Najis
Dalilnya hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu:
َلْعَن َعَلَخ ْذِإ ِهِباَحْصَأِب يِلَصُي َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص ِ َّ
اّلِل ُلوُس َر اَمَنْيَب
اَسَي ْنََ اَمُهَعَض َوَف ِهْي
ْوَقْلَأ ُم ْوَقْال َكِلَذ ىَأ َر اَّمَلَف ،ِه ِ
ر
ىَضَق اَّمَلَف ،ْمُهَلاَعِن ا
َلاَق ،ُهَت َ
اَلَص َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص ِ َّ
اّلِل ُلوُس َر
:
«
ِلاَعِن ِاءَقْلِإ ىَلََ ْمُكَلَمَح اَم
ْمُك
»
واُلاَق ،
:
اَعِن َانْيَقْلَأَف َْكيَلْعَن َْتيَقْلَأ ََاكنْيَأ َر
ِ َّ
اّلِل ُلوُس َر َلاَقَف ،َانَل
َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص
:
”
َرَبْخَأَف يِناَتَأ َمَّلَس َو ِهْيَلََ ُهللا ىَّلَص َلي ِ
ْرب ِج َّنِإ
ا ارَذَق اَمِهيِف َّنَأ يِن
–
َلاَق ْوَأ
:
ى اذَأ
–
”
َلاَق َو
:
”
ُكُُدَحَأ َءاَج اَذِإ
ىَلِإ ْم
ْرُظْنَيْلَف ُِد ِجْسَمْال
:
ِلَصُيْل َو ُهْحَسْمَيْلَف ى اذَأ ْوَأ ا ارَذَق ِهْيَلْعَن يِف ىَأ َر ْنِإَف
اَمِهيِف
“
“Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam shalat bersama para sahabatnya, beliau
melepaskan kedua sandalnya dan meletakannya di sebelah kirinya. Ketika para sahabat
(yang bermakmum) melihat hal itu, mereka pun melemparkan sandal-sandal mereka.
Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam selesai shalat beliau bertanya: ‘Mengapa
kalian melemparkan sandal-sandal kalian?’. Para sahabat menjawab: ‘Kami melihat anda
melemparkan sandal anda, maka kami pun melemparkan sandal kami’. Lalu Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya aku melihat Jibril ‘alaihissalam
mendatangiku dan mengabarkanku bahwa pada kedua sandalku ada najis (dalam riwayat
lain: kotoran)’. Lalu beliau bersabda: ‘Jika salah seorang dari kalian datang ke masjid maka
perhatikanlah kedua sandalnya, jika ia melihat ada najis atau kotoran maka sentuhkanlah
(ke tanah) lalu shalatlah dengan keduanya‘” (HR. Abu Daud no. 650, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih Abi Daud).
23. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Dalil cara membersihkan Najis
Juga hadits dari Ummu Salamah radhiallahu’anha. Dari jalan
Ummu Walad (disebut juga: Hamidah), ia berkata:
َةَمَلَس ِمُْل ُتْلُق
:
َمْال يِف يِشْمَأ َو يِلْيَذ ُليِطُأ ةَأَرْام يِنِإ
ْتَلاَقَف ؟ ِ
رِذَقال ِانَك
:
َّلَص ِهللا ُلوُس َر َلاَق
ُ َّ
اّلِل ى
َمَّلَس َو ِهْيَلََ
:
ُهَُدْعَب اَم ُهُرِهَطُي
“Aku bertanya kepada Ummu Salamah: ‘saya ini wanita yang
panjang gaunnya dan saya biasa berjalan di tempat yang kotor’.
Ummu Salamah berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda: ‘tanah yang setelahnya sudah
membersihkannya””(HR. Tirmidzi 143, ia berkata: “hadits ini
shahih”).
24. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Apa Itu Produk Halal
Produk yang diproduksi dari bahan yang halal di fasilitas yang tidak
terkontaminasi dengan bahan haram najis.
25. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Definisi Halal = jelas
Definisi Haram = jelas
Syubhat:
Produk olahan teknologi
Kompleksitas bahan
Diperlukan Fatwa halal melalui proses sertifikasi halal
26. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Halal (Madu + lemon) Subhat (Minuman Madu Rasa Lemon)
Komposisi :
Madu Murni
Air Putih
Lemon
Komposisi :
Madu Murni
Air Putih
Prisa
27. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Contoh hasil olahan tekhnologi
menggunakan bahan haram
BABI DAN TURUNANNYA:
• Daging
• Bulu
• Kulit
• Lemak
• Tulang
• Gelatin
• Jeroan
28.
29. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Contoh hasil olahan tekhnologi
menggunakan bahan haram
BAHAN-BAHAN HARAM DILUAR BABI:
• Bangkai hewan ternak
• Organ manusia
• Binatang buas
• Khamer
• Darah (apa saja)
30. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Sikap seorang muslim terhadap perkara syubhat :
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas.
Diantara keduanya terdapat perkara syubhat (yang masih samar) yang
tidak diketahui oleh Kebanyakan orang, barangsiapa menjaga diri dari
perkara yang syubhat itu berarti ia telah menjaga agama dan
kehormatannya. Barangsiapa terjatuh kepada yang syubhat berarti ia
telah terjatuh dalam yang haram. ketahuilah di dalam tubuh terdapat
segumpal darah Jika ia baik maka akan Baiklah seluruh tubuh namun
jika ia rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuh. ketahuilah bahwa
segumpal darah tersebut adalah hati” (HR Bukhari dan Muslim)
31. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Ketetapan Halal MUI
diputuskan berdasarkan:
1. Seintiste/Auditor:
Menjelaskan tentang fakta kandungan produk dari sisi sains dan
teknologi proses produksi dan penerapan SJH
2. Komisi fatwa (MUI):
Memberikan status hukum terhadap suatu produk berdasarkan dasar
hukum Halal Haram
32. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syariat Islam
Merupakan syarat untuk mendapatkan izin mencantumkan label halal
pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang
33. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
REGULASI HALAL UU NO. 33/2014
(JAMINAN PRODUK HALAL)
• Semua produk wajib bersertifikat halal (pasal 4) kecuali untuk produk
haram (pasal 26)
• Produk atau barang dan atau jasa yang terkait dengan makanan
minuman obat kosmetik produk kimiawi produk biologi produk
rekayasa genetik serta barang gunaan (pasal 1.1)
• Kewajiban bersertifikat halal bagi produk yang beredar dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 mulai berlaku 5 (lima) tahun terhitung sejak undang-undang
ini diundangkan (pasal 67)
34. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Proses Sertifikasi Halal
PP 31 Tahun 2019
Sebelum UU JPH Setelah UU JPH
17 Oktober 2019
LPPOM MUI BPJPH
MUI MUI LPH
Proses Saat ini : BPJPH LPPOM MUI MUI
35. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Proses Sertifikasi Halal
BPJPH (badan penyelenggara jaminan produk halal)
Badan di bawah Kementerian Agama yang bertugas dalam proses sertifikasi dan jaminan produk
halal
LPH (Lembaga Pemeriksa Halal)
Lembaga yang bertugas melakukan proses audit dan pemeriksaan
MUI (Majelis Ulama Indonesia) induk organisasi Islam di Indonesia (sekitar 63 anggota)
LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia)
adalah institusi yang dibentuk oleh MUI untuk menjalankan fungsi MUI dalam sertifikasi halal
dengan melakukan pengkajian terhadap pangan obat dan kosmetik
36. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Sertifikasi Halal Produk Makanan dan
Minuman
Dalam Penjelasan Undang-Undang No. 31 Tahun 2019 disebutkan bahwa:
• Yang dimaksud dengan "makanan" adalah bahan yang berasal dari tumbuhan atau
hewan atau campuran keduanya dalam bentuk kemasan maupun non kemasan yang
dikonsumsi oleh manusia untuk memperoleh tenaga dan nutrisi.
• Yang dimaksud dengan “minuman" adalah bahan yang bersifat cair, mudah ditelan, tidak
memabukkan dan diedarkan dalam bentuk kemasan maupun non kemasan untuk
dikonsumsi oleh manusia.
• PP RI No. 39 tahun 2021 menyebutkan bahwa kewajiban sertifikasi halal untuk jenis
produk dilakukan secara bertahap, tahap pertama diwajibkan untuk:
• Produk makanan dan minuman;
• Bahan baku, Bahan tambahan pangan, dan Bahan penolong untuk produk makanan dan
minuman; dan
• hasil sembelihan dan jasa penyembelihan.
37. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
Sertifikasi Halal Produk Non Pangan
• Tidak ada penjelsan batasan bahwa sertifikasi halal hanya untuk produk pangan. Dalam UU No. 33 tahun 2014
dijelaskan yang dimaksud dengan produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat,
kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau
dimanfaatkan oleh masyarakat.
• Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 33 Tahun 2014 disebutkan barang yang berasal dari dan/atau mengandung unsur
hewan.
• barang gunaan yang dipakai terdiri atas:
a. sandang;
b. penutup kepala; dan
c. aksesoris.
• Jenis-jenis dari barang gunaan tersebut, yaitu:
a. perbekalan kesehatan rumah tangga;
b. peralatan rumah tangga:
c. perlengkapan peribadatan bagi umat Islam;
d. kemasan makanan dan minuman; dan
e. alat tulis dan perlengkapan kantor.
38. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
PP 31 Tahun 2019 Bab VII
(Penahapan Jenis Produk yang Sertifikasi Halal)
1) Produk yang wajib bersertifikat halal terdiri atas:
2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
3) Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi layanan
usaha yang terkait dengan:
39. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
PP 31 Tahun 2019 Bab VII
(Penahapan Jenis Produk yang Sertifikasi Halal)
1) Produk yang wajib bersertifikat halal terdiri atas:
a. barang; dan/atau
b. jasa.
40. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
PP 31 Tahun 2019 Bab VII
(Penahapan Jenis Produk yang Sertifikasi Halal)
2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. makanan;
b. minuman;
c. obat;
d. kosmetik;
e. produk kimiawi;
f. produk biologi;
g. produk rekayasa genetik; dan
h. barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan.
41. Jakarta Halal Center
MUI DKI Jakarta
PP 31 Tahun 2019 Bab VII
(Penahapan Jenis Produk yang Sertifikasi Halal)
3) Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi layanan
usaha yang terkait dengan:
a. penyembelihan;
b. pengolahan;
c. penyimpanan;
d. pengemasan;
e. pendistribusian;
f. penjualan; dan
g. penyajian.