Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
KELOMPOK 3 IK C 2016
1. KELOMPOK 3 IK C 2016
Stefanie Jessica Henny (26020116130164)
Meylisa Setyaning Ayu (26020116130165)
Gesit Wahyu Ilzadama (26020116140166)
Kelvin Galuh Dwi A (26020116130168)
Setya Wibawa (26020116140169)
Annisa Roro S (26020116140170)
Alwaly Turfau M (26020116140171)
Ikmal Harazi (26020116130172)
Faiq Muhammad R (26020116140173)
Nadya Oktavia (26020116130174)
Erick Samuel Frederico H (26020116140175)
Mangatur Sahata S (26020116130176)
Muhammad Jeckha O (26020116140177)
Muhammad Habib Naufal (26020116130178
Fadhel Muhammad J (26020116130180)
Ilham Kuncahyo (26020116140182)
Ivan Reinhard (26020114170001)
2.
3. SIKLUS SEL
G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif
berekspresi
S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom
dua kromatid
G2 (gap 2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen untuk
mengontrol pembentukan protein/ enzim untuk keperluan
mitosis
G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot, sel darah
merah)
Dalam kultur sel tertentu, G1: 16-24 jam, M: 1-2 jam
Terdapat variasi yang besar dalam lamanya siklus sel
4. MITOSIS
Pembelahan sel somatis 2 anak sel yang
mengandung jumlah kromosom/ materi
hereditas yang sama atau identik.
Tujuan:
1. Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi
2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak
3. Membentuk individu baru (reproduksi sel baru)
pada individu bersel tunggal
Secara umum, pembelahan sel terbagi
menjadi 2 tahap, yaitu: Kariokinesis dan
sitokinesis
5. KARIOKINESIS
Profase:
Membran inti mulai hilang
Nukleolus (anak inti) mulai
hilang
Kromosom terlihat tebal dan
panjang (terdiri dari 2 kromatid)
Di sitoplasma terdapat sentriol
yang membelah menjadi 2 dan
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan, terbentuk benang
spindel (mikrotubul)
Metafase
Kromosom mengadakan
spiralisasi sehingga menjadi
pendek
Ada 3 kegiatan: Proses
kongregasi (kromosom bergerak
menuju bidang ekuatorial),
proses distribusi (kromosom
menyebar ke tepi), proses
orientasi (kromosom
melekatkan diri dengan benang
spindel pada sentromer/
kinetokor)
6. KARIOKINESIS
Anafase
Sentromer/ kinetokor
membelah menjadi 2
Kromatid ditarik oleh
benang spindel ke kutub
berlawanan
Telofase
Kromatid tunggal sampai
di kutub kembali menjadi
benang kromatin,
membentuk dinding inti
kembali
Sitokinesis berlangsung
sehingga terjadi dua anak
sel yang identik
(furrowing).
7. MEIOSIS
Meiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat pada
organ/ alat reproduksi, menghasilkan gamet/ sel kelamin,
memiliki jumlah kromosom ½ dari jumlah kromosom
induknya (46 23), terjadi pembelahan reduksi
Tujuan: mendapatkan individu yang memiliki jumlah
kromosom normal (46) berasal ½ dari ayah dan ½ dari
ibu
Meiosis I: profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten,
diakinesis), metafase 1, anafase 1, telofase 1
Meiosis II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2
8. PROFASE 1
Leptoten
Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang,
yang ujung-ujungnya mengarah ke suatu tempat
(polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah
yang tebal (kromomer) dan daerah yang tipis
Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit dibedakan
(dilihat)
Zigoten
Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal)
saling berdekatan dan berpasangan sinapsis
Pachyten
Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat
erat, masing-masing bivalen terdiri dari 4 benang
kromatid (tetrad)
9. Profase 1
Diploten
Benang-benang kromosom homolog
meregangkan diri (2 kromatid 4 kromatid),
namun masih ada bagian-bagian yang melekat
(khiasmata). Pada khiasmata terjadi proses
crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing
over adalah terjadi rekombinasi gen-gen. Kira-
kira 30-40 cross overs atau 1-2 perkromosom
terjadi selama meiosis pada sel gamet manusia
Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal
10. MEIOSIS I
Metafase 1:
Membran nukleus hilang, terbentuk benang
spindel, sentriol menuju ke masing-masing kutub
Terjadi proses kongregasi, distribusi, dan orientasi
Anafase 1: kromosom yang telah mengalami
crossing over memisahkan diri ke kutub yang
berlawanan
Telofase 1: terjadi sitokinesis, terbentuk 2 sel
dengan jumlah kromosom yang haploid (n),
masing-masing terdiri dari 2 kromatid
11. MEIOSIS II
Profase 2: sering ke fase berikutnya
Metafase 2, anafase 2, telofase 2 = fase pada
mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel haploid
Anafase 2: terjadi pembelahan sentromer dan
bergerak ke kutub yang berlawanan
Telofase 2: terjadi pengelompokan kromosom yang
haploid menjadi nukleus
12. AMITOSIS
Pembelahan sel pada bakteri (prokariota), sel
kanker, tanpa melalui tahapan tertentu (profase s.d.
telofase), tetapi melalui pembelahan binair oleh
materi hereditas tidak terkemas di dalam inti
Pertumbuhan sel kanker terjadi karena kegagalan
dalam kontrol siklus sel
13. Meiosis
MEIOSIS
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis
terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan
kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa
diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
14. Meiosis I
Profase I
Pada profase I terjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai
berikut.
· Leptonema (leptoten), kromatin membentuk
kromosom.
· Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom
homolog.
· Pakinema (pakiten), kromosom mengganda
menjadi 2 kromatid.
· Diplonema (diploten), kromatid menebal,
membesar, rapat, dan bergandengan.
· Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen,
dan sentriol berpisah.
15. Metafase I
· Pasangan kromosom homolog mengatur diri
dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah
dari pasangan kromosom homolog mengarah ke
kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom
homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain
16. Anafase I
· Kromosom homolog berpisah dan menuju
kutub yang berlawanan.
· Kromatid belum berpisah karena sentromer
masih satu untuk satu kromosom.
17. Telofase 1
Ini adalah tahap penghentian Meiosis I. Pada awal
tahap ini, masing-masing setengah dari sel berisi satu
set haploid lengkap kromosom yang memiliki dua
kromatid . Pada Telofase I, reformasi selubung nukleus
terjadi di sekitar set kromosom dan spindle yang
secara bertahap menghilang. Proses Sitokinesis
dimulai bersamaan dengan Telofase I dan
menghasilkan dua sel anak haploid di akhir.
18. Profase 2
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat
pada tiap sentromer kromosom. Tahap ini kadang
terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap
berikutnya.
19. Metafase 2
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua
kromatid) merentang pada bidang ekuator. Terbentuk
benang-benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke
kutub pembelahan yang berlawanan arah.
20. Anafase 2
Pada anafase II benang spindel mulai menarik
kromatid menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom
memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju
kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini
dinamakan kromosom.
21. Telofase 2
Pada telofase II, kromatid telah mencapai kutub
pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah
terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah
pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA
(1n,1c).