SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Obat Anastesi
dr. Zulkarnain Rangkuty, MSi
Anestesi
LOKAL
UMUM
Anestesi
Umum
Intravena
Inhalasi
Anestesi Inhalasi
 Eter
 Siklopropan
 Kloroform
 Nitrogen oksida
 Halotan
 Enfluran
 Isofluran
 Metoksifluran
 Desfluran
 Sevofluran
Anestesi Intravena
 Barbiturat (Teopental,
Metoheksital)
 Benzodiazepin (Midazolam,
Diazepam)
 Opioid Analgetik & Neuroleptik
 Profopol, Etomidat
 Ketamin
Anestesi Inhalasi
 Farmakokinetik
◦ Konsentrasi masing – masing gas dalam
satu campuran gas anestesi sebanding
dengan tekanan atau tegangan parsialnya.
◦ Tercapai konsentrasi obat anestesi yang
adekuat dalam otak → memerlukan
transfer obat anestesi dari udara – alveolar
kedalam darah dan otak.
◦ Kecepatan pencapaian konsentrasi bergantung
pada :
 Kelarutan anestesi
 Konsentrasi anastesi didalam udara
inspirasi
 Laju ventilasi paru
 Aliran darah paru
 Gradien konsentrasi arteri – vena
◦ Pembuangan
 Waktu pemulihan anestesi inhalasi
bergantung pada kecepatan pembuangan
obat anestesi dari otak setelah konsentrasi
obat ansetesi yang dihisap menurun.
 Faktor – faktor yang mengontrol kecepatan
pemulihan anestesi :
◦ Aliran darah paru
◦ Besarnya ventilasi
◦ Kelarutan obat anestesi dalam jaringan dan
darah
◦ Dalamnya fase gas dalam paru
 Anestesi inhalasi yang relatif tidak larut
dalam darah dan otak akan dibuang dalam
kecepatan yg lebih tinggi dibandingkan obat
anestesi yg lebih larut (N2O dan Desfluran)
 Bersihan ansetesi inhalasi dari paru
kedalam udara ekspirasi merupakan jalur
utama pembuangannya dari tubuh
 Farmakodinamik
◦ Mekanisme kerja
 Kerja neurofisiologi yg penting pada obat
anestesi umum adalah dengan meningkatkan
ambang rangsang sel → terjadi penurunan
aktivitas neuronal
◦ Efek anestesi inhalasi terhadap sistem organ
 Efek kardiovaskular
◦ Penurunan tekanan arteri rata-rata yg
berbanding langsung dengan konsentrasi
alveolar (halotan,desfluran, enfluran, isofluran)
◦ Bradikardi → depresi langsung atas kecepatan
natrium (halotan)
◦ Meningkatnya denyut jantung (metoksifluran &
enfluran)
◦ Hiperkapnea
◦ Tekanan darah menurun (lebih sedikit setelah 5
jam pemberian dibandingkan setelah 1 jam)
 Efek terhadap sistem pernafasan
◦ Penurunan volume tidal dan meningkatkan
frekuensi pernafasan (kecuali N2O)
◦ Meningkatkan ambang apnoe
◦ Depresi pernafasan
◦ Menekan fungsi mukosilia saluran peranfasan →
penimbunan mukus dan dapat mengakibatkan
atelektasis dan infeksi saluran pernafasan
 Efek terhadap otak
◦ Meningkatkan aliran darah otak →
meningkatkan vol darah otak → menambah
tekanan intrakranial (N20 <<)
 Efek terhadap ginjal
◦ Menurunkan konsentrasi glomerulus dan aliran
plasma ginjal
 Efek terhadap hati
◦ Penurunan aliran darah di hati
 Efek terhadap otot polor uterus
◦ Relaksasi otot uterus (N20 <<)
◦ Toksisitas
 Hepatotoksisitas (halotan)
 Nefrotoksisitas (metoksifluran)
 Hipertermia berat
 Toksisitas kronik
◦ Mutagenisitas (anestesi konvensional yg
mengandung gugus venil → fluroksen dan divinil eter)
◦ Karsinogenisitas (terpapar obat anestesi pada
konsentrasi rendah)
◦ Efek pada reproduksi
 insiden keguguran lebih tinggi
◦ Hematotoksisitas
 Anemia megaloblastik → penurunan
aktivitas enzim metionin sintetase (N20)
Anestesi Lokal
 Menghambat impuls konduksi secara
reversible sepanjang akson saraf dan
membran eksitabel lainnya yang
menggunakan saluran natrium sebagai
alat utama pembangkit potensial aksi
 Anestesi lokal bersifat basa lemah
 pKa anestesi lokal berkisar 8 – 9 → fraksi
terbesar dalam cairan tubuh pada pH faali
menjadi bentuk bermuatan yaitu bentuk
kation (bentuk yg paling aktif pada bagian
reseptor), tetapi bentuk tak bermuatan
menjadi sangat penting untuk penetrasi
cepat kedalam membran biologi.
Potensi Lama Kerja
Ester
Kokain 2 Menengah
Prokain 1 Singkat
Tetrakain 16 Panjang
Benzokain Hanya digunakan untuk permukaan
Amida
Lidokain 4 Menengah
Mepivakain 2 Menengah
Bupivakain 16 Panjang
Etidokain 16 Panjang
Prilokain 3 menengah
Anestesi Lokal
 Farmakokinetik
◦ Anestesi lokal biasanya diberikan secara
suntikan kedalam daerah serabut saraf yang
akan dihambat → penyerapan dan distribusi
tidak begitu penting dalam memantau mula
kerja efek anestesi
◦ Absorbsi sisitemik suntikan anestesi lokal dari
tempat suntikan dipengaruhi oleh : dosis,
tempat suntikan, ikatan obat jaringan, adanya
bahan vasokonstriktor, sifat fisikokimia obat.
◦ Aplikasi anestesi lokal pada daerah yg kaya
vaskularisasi (mukosa trakea) → penyerapan
obat yg sangat cepat → kadar obat dalam
darah tinggi (dibanding tempat perfusi jelek
seperti tendon)
◦ Distribusi anestesi lokal amida disebar meluas
dalam tubuh setelah pemberian bolus
intravena.
◦ Distribusi anestesi lokal ester tidak diketahui
karena waktu paruh plasma yg sangat singkat
◦ Anestesi lokal diubah dalam hati dan plasma
menjadi metabolit yg mudah larut dalam air
dan kemudian diekskresikan dalam urin
 Farmakodinamik
◦ Mekanisme kerja
 Anestesi lokal mencegah pembentukan dan
konduksi impuls saraf, tempat kerjanya terutama
dimembran sel, efek nya pada aksoplasma hanya
sedikit
 Kerja utama obat anestesi lokal ialah bergabung
dengan reseptor spesifik yg terdapat dalam kanal
natrium, sehingga mengakibatkan terjadinya
blokade pada kanal tersebut,dan hal ini
mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui
membran
 Bila anestesi lokal dikenakan pada saraf sensorik
maka yg hilang berturut2 adalah modalitas nyeri,
dingin, panas, rabaan dan tekanan dalam
◦ Toksisitas
 Sistem saraf pusat
◦ Kokain menyebabkan perasaan nyaman dan
mengurangi keletihan (euforia)
◦ Kepala terasa ringan, mengantuk, gangguan
visual dan pendengaran dan kecemasan.
◦ Pada kadar yg lebih tinggi timbul nistagmus
dan menggigil akhirnya kejang tonik klonik
yg diikuti depresi susunan saraf pusat →
kematian
 Sistem saraf perifer
◦ Dosis yg sangat berlebihan, semua anestesi
lokal akan menjadi toksik terhadap jaringan
saraf (neurotoksisitas)
 Sistem kardiovaskular
◦ Ansetesi lokal menghambat saluran natrium
jantung sehingga menekan aktiivtas pacu
jantung, eksitabilitas, dan konduksi jantung
menjadi abnormal
◦ Anestesi lokal dapat menekan kekuatan
kontraksi jantung → dilatasi arteriol →
hipotensi
◦ Pemberian dosis sangat tinggi → kolaps
kardiovaskular dan kematian
◦ Kecuali kokain efek kardiovaskularnya →
hambatan ambilan kembali norepinefrin dapat
menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi dan
aritmia jantung
 Darah
◦ Pemberian prilokain dosis besar selama
anestessi regional akan menimbulkan
penumpukan metabolik toluidin (zat
pengoksidasi) → mengubah hemoglobin menjadi
methemoglobin
 Reaksi alergi
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Obat Anastesi.pptx

Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)Jumraini Tammasse
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptFirstiafinaTiffany1
 
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar Syarifha Ningsih Al-aidid
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokaltarmizitaher
 
Pr journal reading
Pr journal readingPr journal reading
Pr journal readingshintasissy
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiRanie28
 
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdfNeuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdfssuserad091e
 
Anestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-urAnestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-urAldi Rauf
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumTitis Utami
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluannervaeria
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmAnggunNs
 

Similar to Obat Anastesi.pptx (20)

Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
 
Anestesi-Lokal.pptx
Anestesi-Lokal.pptxAnestesi-Lokal.pptx
Anestesi-Lokal.pptx
 
TERAPI OBAT ANASTESI.pptx
TERAPI OBAT ANASTESI.pptxTERAPI OBAT ANASTESI.pptx
TERAPI OBAT ANASTESI.pptx
 
440097912-ppt-herniasi.pptx
440097912-ppt-herniasi.pptx440097912-ppt-herniasi.pptx
440097912-ppt-herniasi.pptx
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
Pr journal reading
Pr journal readingPr journal reading
Pr journal reading
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologi
 
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdfNeuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
 
Anestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-urAnestesi umum-fk-ur
Anestesi umum-fk-ur
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Prolong apneu
Prolong apneuProlong apneu
Prolong apneu
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Penyimpangan kdm
Penyimpangan kdmPenyimpangan kdm
Penyimpangan kdm
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
 
Anestesi inhalasi
Anestesi inhalasiAnestesi inhalasi
Anestesi inhalasi
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugm
 

Recently uploaded

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Obat Anastesi.pptx

  • 4. Anestesi Inhalasi  Eter  Siklopropan  Kloroform  Nitrogen oksida  Halotan  Enfluran  Isofluran  Metoksifluran  Desfluran  Sevofluran
  • 5. Anestesi Intravena  Barbiturat (Teopental, Metoheksital)  Benzodiazepin (Midazolam, Diazepam)  Opioid Analgetik & Neuroleptik  Profopol, Etomidat  Ketamin
  • 6. Anestesi Inhalasi  Farmakokinetik ◦ Konsentrasi masing – masing gas dalam satu campuran gas anestesi sebanding dengan tekanan atau tegangan parsialnya. ◦ Tercapai konsentrasi obat anestesi yang adekuat dalam otak → memerlukan transfer obat anestesi dari udara – alveolar kedalam darah dan otak.
  • 7. ◦ Kecepatan pencapaian konsentrasi bergantung pada :  Kelarutan anestesi  Konsentrasi anastesi didalam udara inspirasi  Laju ventilasi paru  Aliran darah paru  Gradien konsentrasi arteri – vena
  • 8. ◦ Pembuangan  Waktu pemulihan anestesi inhalasi bergantung pada kecepatan pembuangan obat anestesi dari otak setelah konsentrasi obat ansetesi yang dihisap menurun.  Faktor – faktor yang mengontrol kecepatan pemulihan anestesi : ◦ Aliran darah paru ◦ Besarnya ventilasi ◦ Kelarutan obat anestesi dalam jaringan dan darah ◦ Dalamnya fase gas dalam paru
  • 9.  Anestesi inhalasi yang relatif tidak larut dalam darah dan otak akan dibuang dalam kecepatan yg lebih tinggi dibandingkan obat anestesi yg lebih larut (N2O dan Desfluran)  Bersihan ansetesi inhalasi dari paru kedalam udara ekspirasi merupakan jalur utama pembuangannya dari tubuh
  • 10.  Farmakodinamik ◦ Mekanisme kerja  Kerja neurofisiologi yg penting pada obat anestesi umum adalah dengan meningkatkan ambang rangsang sel → terjadi penurunan aktivitas neuronal
  • 11. ◦ Efek anestesi inhalasi terhadap sistem organ  Efek kardiovaskular ◦ Penurunan tekanan arteri rata-rata yg berbanding langsung dengan konsentrasi alveolar (halotan,desfluran, enfluran, isofluran) ◦ Bradikardi → depresi langsung atas kecepatan natrium (halotan) ◦ Meningkatnya denyut jantung (metoksifluran & enfluran) ◦ Hiperkapnea ◦ Tekanan darah menurun (lebih sedikit setelah 5 jam pemberian dibandingkan setelah 1 jam)
  • 12.  Efek terhadap sistem pernafasan ◦ Penurunan volume tidal dan meningkatkan frekuensi pernafasan (kecuali N2O) ◦ Meningkatkan ambang apnoe ◦ Depresi pernafasan ◦ Menekan fungsi mukosilia saluran peranfasan → penimbunan mukus dan dapat mengakibatkan atelektasis dan infeksi saluran pernafasan
  • 13.  Efek terhadap otak ◦ Meningkatkan aliran darah otak → meningkatkan vol darah otak → menambah tekanan intrakranial (N20 <<)  Efek terhadap ginjal ◦ Menurunkan konsentrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal  Efek terhadap hati ◦ Penurunan aliran darah di hati  Efek terhadap otot polor uterus ◦ Relaksasi otot uterus (N20 <<)
  • 14. ◦ Toksisitas  Hepatotoksisitas (halotan)  Nefrotoksisitas (metoksifluran)  Hipertermia berat  Toksisitas kronik ◦ Mutagenisitas (anestesi konvensional yg mengandung gugus venil → fluroksen dan divinil eter) ◦ Karsinogenisitas (terpapar obat anestesi pada konsentrasi rendah)
  • 15. ◦ Efek pada reproduksi  insiden keguguran lebih tinggi ◦ Hematotoksisitas  Anemia megaloblastik → penurunan aktivitas enzim metionin sintetase (N20)
  • 16. Anestesi Lokal  Menghambat impuls konduksi secara reversible sepanjang akson saraf dan membran eksitabel lainnya yang menggunakan saluran natrium sebagai alat utama pembangkit potensial aksi  Anestesi lokal bersifat basa lemah
  • 17.  pKa anestesi lokal berkisar 8 – 9 → fraksi terbesar dalam cairan tubuh pada pH faali menjadi bentuk bermuatan yaitu bentuk kation (bentuk yg paling aktif pada bagian reseptor), tetapi bentuk tak bermuatan menjadi sangat penting untuk penetrasi cepat kedalam membran biologi.
  • 18. Potensi Lama Kerja Ester Kokain 2 Menengah Prokain 1 Singkat Tetrakain 16 Panjang Benzokain Hanya digunakan untuk permukaan Amida Lidokain 4 Menengah Mepivakain 2 Menengah Bupivakain 16 Panjang Etidokain 16 Panjang Prilokain 3 menengah
  • 19. Anestesi Lokal  Farmakokinetik ◦ Anestesi lokal biasanya diberikan secara suntikan kedalam daerah serabut saraf yang akan dihambat → penyerapan dan distribusi tidak begitu penting dalam memantau mula kerja efek anestesi
  • 20. ◦ Absorbsi sisitemik suntikan anestesi lokal dari tempat suntikan dipengaruhi oleh : dosis, tempat suntikan, ikatan obat jaringan, adanya bahan vasokonstriktor, sifat fisikokimia obat. ◦ Aplikasi anestesi lokal pada daerah yg kaya vaskularisasi (mukosa trakea) → penyerapan obat yg sangat cepat → kadar obat dalam darah tinggi (dibanding tempat perfusi jelek seperti tendon)
  • 21. ◦ Distribusi anestesi lokal amida disebar meluas dalam tubuh setelah pemberian bolus intravena. ◦ Distribusi anestesi lokal ester tidak diketahui karena waktu paruh plasma yg sangat singkat ◦ Anestesi lokal diubah dalam hati dan plasma menjadi metabolit yg mudah larut dalam air dan kemudian diekskresikan dalam urin
  • 22.  Farmakodinamik ◦ Mekanisme kerja  Anestesi lokal mencegah pembentukan dan konduksi impuls saraf, tempat kerjanya terutama dimembran sel, efek nya pada aksoplasma hanya sedikit
  • 23.  Kerja utama obat anestesi lokal ialah bergabung dengan reseptor spesifik yg terdapat dalam kanal natrium, sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut,dan hal ini mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui membran  Bila anestesi lokal dikenakan pada saraf sensorik maka yg hilang berturut2 adalah modalitas nyeri, dingin, panas, rabaan dan tekanan dalam
  • 24. ◦ Toksisitas  Sistem saraf pusat ◦ Kokain menyebabkan perasaan nyaman dan mengurangi keletihan (euforia) ◦ Kepala terasa ringan, mengantuk, gangguan visual dan pendengaran dan kecemasan. ◦ Pada kadar yg lebih tinggi timbul nistagmus dan menggigil akhirnya kejang tonik klonik yg diikuti depresi susunan saraf pusat → kematian
  • 25.  Sistem saraf perifer ◦ Dosis yg sangat berlebihan, semua anestesi lokal akan menjadi toksik terhadap jaringan saraf (neurotoksisitas)  Sistem kardiovaskular ◦ Ansetesi lokal menghambat saluran natrium jantung sehingga menekan aktiivtas pacu jantung, eksitabilitas, dan konduksi jantung menjadi abnormal
  • 26. ◦ Anestesi lokal dapat menekan kekuatan kontraksi jantung → dilatasi arteriol → hipotensi ◦ Pemberian dosis sangat tinggi → kolaps kardiovaskular dan kematian ◦ Kecuali kokain efek kardiovaskularnya → hambatan ambilan kembali norepinefrin dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi dan aritmia jantung
  • 27.  Darah ◦ Pemberian prilokain dosis besar selama anestessi regional akan menimbulkan penumpukan metabolik toluidin (zat pengoksidasi) → mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin  Reaksi alergi