Terapi anestesi umum memberikan ringkasan tentang berbagai jenis obat anestesi umum yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan kesadaran pasien selama pembedahan. Terdapat anestesi inhalasi seperti eter, halotan, dan isofluran serta anestesi non-inhalasi seperti propofol, ketamin, dan tiopental yang bekerja secara intravena. Setiap jenis anestesi memiliki kelebihan dan efek samping yang berbeda-beda.
1. TERAPI ANASTESI UMUM
Disampaikan pada : Kuliah Prodi Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar
MADE ARY SARASMITA, S.FARM, M.FARM.KLIN, APT
J U R U S A N F A R M A S I F A K U L T A S M I P A
U N I V E R S I T A S U D A Y A N A
2. ANASTESI
Bhs Yunani an = tanpa; aisthesis = perasaan
Anastesi = obat yang dpt menimbulkan depresi
umum dr berbagai pusat di SSP yg REVERSIBEL,
dimana seluruh perasaan & kesadaran ditiadakan.
Umumnya digunakan pd pembedahan :
Mencapai keadaan tidak sadar
Merintangan rangsangan nyeri
Memblokir reaksi refleks thd pembedahan
Pelemasan otot
Diberikan kombinasi hipnotika, analgetika dan relaksan otot
Narkotika sudah lama ditinggalkan karena efek
ketergantungan (dulu narkotikum = obat bius)
3. Tahapan Narkosa
Menekan SSP scr bertingkat & berturut2
menghentikan aktivitas :
Analgetik kesadaran <<, euforia, nyaman, rasa nyeri hilang,
halusinasi. Cth : eter, nitrogen monoksida
Eksitasi kesadaran hilang & timbul kegelisahan (induksi)
Anastesia pernapasan dangkal, cepat dan teratur, spt tidur,
gerak & refleks mata hilang, otot lemas
Kelumpuhan sutul aktivitas jantung & nafas terhenti. Tahap
ini dihindari.
4. Premedikasi & Postmedikasi
Analgetika ideal mula kerja cepat, ESO <<, tdk merangsang
mukosa, pemulihan cepat tnp efek sisa, tdk meningkatkan
perdarahan
Kombinasi anastesi + obat lain premedikasi kurang dr 1
jam pre induksi dimulai
Tujuan :
Meniadakan kegelisahan morfin, petidin, sedatif klorpromazin,
diazepam, tiopental
Menghentikan sekresi ludah & dahak kejang & gg nafas. Cth: atropin,
skopolamin (bersama morfin)
Memperkuat efek anastesi bekerja lbh “dalam” / dosisnya dpt
diturunkan
Memperkuat relaksasi otot slm narkosa dicapai tubokurarin & galamin
Postmedikasi utk menghilangkan ESO spt gelisah, mual,
muntah post op/anastesi misal klorpromazin, ondansentron,
metoklopramid, analgesik
5. Penggolongan Obat Anastesi
Anastetika Inhalasi halotan, enfluran, isofluran,
sevofluran
Diberikan sbg uap pd saluran nafas resorpsi cepat &
ekskresi di alveoli dlm bentuk utuh
Mudah dipantau, setiap waktu dpt dihentikan
Cth anastesi yg jarang digunakan: eter, kloroform, trikloretilen
dan siklopropan
Anastetika I.V
Juga dpt diberikan per rektal (suppos) resorpsi kurang baik
Digunakan utk mendahului (induksi) anastesi total/
pemeliharaan, anastesi pd pembedahan singkat
6. Mekanisme Kerja Anastesi Inhalasi
Utk dpt efek cepat dimulai dosis tinggi diturunkan
perlahan sd memelihara keseimbangan pemberian &
pengeluaran (ekshalasi)
Benefit : lbh cepat mengubah kedalaman anastesi dg
mengurangi konsentrasi uap/gas yg diinhalasi
Tidak dimetabolisme tubuh tdk bereaksi scr kimiawi
Scr fisika : tek parsial dlm udara yg diinhalasi, daya
difusi, kelarutan dlm air, lemak & darah semakin
besar kelarutan zat dlm lemak, difusi makin cepat ke jar.
Lemak & semakin cepat tercapai kadar yg diinginkan dlm
SSP
Mekanisme : membentuk hidrat dg air yg bersifat stabil
di SSP merintangi transmisi rangsangan di sinaps
menimbulkan efek anastesi
7. ESO Anastesi Inhalasi
Menekan pernapasan
Menekan sistem kardiovaskular ESO pd eter lebih
ringan drpd halotan, enfluran, isofluran
Merusak hepar & ginjal kloroform
Oligouri (reversibel) karena pengurangan aliran
darah di ginjal pasien perlu dihidrasi
Menekan sistem regulasi suhu timbul rasa
menggigil / kedinginan pasca bedah
8. Teknik Pemberian Anastesi Inhalasi
Insuflasi
Gas/uap ditiupkan ke dlm mulut/tenggorok dg bantuan mesin.
Digunakan pd pembedahan yg tdk memakai kap, misal tonsilektomia
Sistem terbuka
Cairan diteteskan tetes demi tetes ke atas sehelai kasa di bawah suatu kap dr
kawat yg menutupi mulut & hidung pasien.
Ekshalasi berlangsung keluar shg byk zat terbuang, kurang ekonomis,
menganggu lingkungan, risiko abortus pd org lain yg menghirup
Sistem tertutup
Mesin khusus menyalurkan campuran gas + O2 ke dlm kap CO2 dr
ekshalasi dimasukkan kembali cth: N2O, siklopropan, halotan
Fungsi: mengisi kembali kebutuhan O2 basal, fungsi CO2 memperdalam
pernapasan & mencegah apnea.
Utk mengurangi CO2 berlebih, diinstalasi dg soda-lime absorber (campuran
Ca(OH)2 + KOH atau KOH + NaOH) Lebih tepat & mengawasi anestesi dg
baik.
10. ETER
Cairan bau khas, mudah menguap, eksplosif
Efek analgetik dan anastesi kuat, relaksasi otot baik
Sebagian besar diinhalasi dikeluarkan mll paru,
metabolisme di hati
Indeks terapi / batas keamanan lebar namun mudah
melewati plasenta
ESO: merangsang mukosa sal. Napas (sekret bronki dan
ludah) (+) premed morfin-atropin 10-0,25 mg
Kelarutan dlm darah baik
Induksi berjalan lambat dan disertai ketegangan
Pengeluaran urine berkurang saat menggunakan eter,
pemulihan lambat & disertai rasa tak enak
Biasa digunakan campuran 6-7% dg udara mll sistem terbuka
/ tertutup
11. Trikloroetilen
Cairan dg bau & rasa spt CHCl3 (kloroform), tdk
berwarna, tdk eksplosif
Khasiat anastesi lemah & lbh ringan dr kloroform dan
kerja lbh lambat, tapi sifat analgetik lbh kuat & toksisitas
lbh ringan.
Jarang digunakan lg, kec sbg anastesi bantuan pd
pembedahan singkat di ked.gigi & kebidanan
Dikombinasi dg gas N2O & O2 dg sist. Terbuka krn CO2
bereaksi mjd fosgen yg sgt beracun
ESO : bradikardi, penghambatan fungsi ginjal & hati, stlh
siuman, sering kali timbul mual, muntah, sakit kepala,
pikiran kacau
Melewati plasenta
12. N2O
Gas tdk berwarna dg bau khas, rasa manis, tdk bersifat
merangsang, tdk eksplosif
Induksi cepat stlh melewati fase eksitasi, begitu juga pemulihannya
Khasiat analgetik kuat, tapi anastesinya lemah, tdk merelaksasi otot
hy digunakan utk anastesi singkat/lanjutan stlh induksi dg
anastesi injeksi
Resorpsinya stlh inhalasi cepat & sebagian besar dieskresikan dg
cepat dlm keadaan utuh via paru
Digunakan sbg campuran dg 30% oksigen & disimpan dlm silinder
hitam & biru
ESO: timbul hipoksia, penggunaan lama timbul anemia
megaloblaster akibat oksidasi dari atom kobal & vit B12.
Bekerja jauh lbh kurang depresif thd sist nafas & kardiovaskuler,
tidak mempengaruhi SSP
Pasca bedah 15% kasus timbul mual dan muntah
Dosis = tracheal v/v 50-66% bersama oksigen
13. Halotan = Fluothan
Cairan dg sifat fisika spt kloroform
Khasiat anastesi sgt kuat (2x CHCl3 & 4x eter) tp analgetis rendah &
daya relaksasi otot ringan, yg baru adekuat pd anastesi dalam
Halotan digunakan dlm dosis rendah & dikombinasi dg relaksan
otot spt galamin, suksametonium
Kelarutan dlm darah rendah induksi lambat, mdh digunakan, tdk
merangsang mukus sal. Napas, menekan refleks dr faring & laring,,
melebarkan bronkioli & mengurangi sekresi ludah & bronki.
Pemulihan lancar byk digunakan sbg anastesi pokok & pembantu
pd narkosa dg obat yg bekerja lemah / short acting spt N20.
Halotan digunakan dg sistem tertutup dg kadar 1,5-3% dlm
campuran O2, cairan mengandung thymol 0,01%
Sebagian dimetabolisme di hepar jd bromida & klorida anorganik
serta trifluoacetic acid diekskresi dlm keadaan utuh mll paru2
60-80% rata2 24 jam pasca pemberian
ESO : menekan pernapasan & kegiatan jantung, hipotensi. Halotan
membuat jantung lbh peka dg adrenalin & toksik pd hepar
14. Enfluran = Enthrane, Alyrane
Senyawa klor-pentafluor anestesi-inhalasi kuat
Digunakan pd byk pembedahan, analgetik pd persalinan
krn daya relaksasi otot & analgetik yg baik, efek tidur >>,
namun tdk menekan SSP spt halotan
Resorpsi cepat dg waktu induksi 2-3 menit.
Dieskresikan 80-90% via paru dlm kondisi utuh hy
2,5-10% diubah jd ion florida bebas & metabolit organis
ESO : hipotensi, aritmia, menekan nafas, hipotermia
pasca bedah, mual, muntah, melemaskan otot uterus
(meningkatkan perdarahan pd saat persalinan, s.c dan
abortus)
Dosis = 0,5-4% v/v
15. Isofluran = Forane, Aerrane
Isomer dari enfluren dg bau tdk enak, tdk eksplosif
Efek anastesi-inhalasi kuat dg sifat analgesi & relaksasi
otot baik, daya kerja dan penekanan pd SSP = enfluran
Biasa digunakan kombinasi dg anastesi iv utk induksi
Tidak menimbulkan gangguan ginjal krn kadar fluorid
dlm ginjal rendah
ESO: hipotensi, aritmia, menggigil, konstriksi bronki,
WBC meningkat, pasca bedah timbul mual, muntah,
keadaan tegang
Dosis : tracheal v/v 0,5-3% dalam O2 atau bersama O2
dan N2O
17. Propofol = Diprivan
Derivat isopropilfenol utk induksi & pemeliharaan
anastesi umum
Setelah injeksi iv, propofol cepat disalurkan ke otak,
jantung, hati, ginjal redistribusi sgt cepat ke otot, kulit,
tulang, lemak kadar dlm otak menurun cepat
Dirombak jd metabolit inaktif di hati & diekskresi mll
urin
ESO: sesak napas, depresi sistem kardiovaskular
(hipotensi, bradikardia), eksitasi ringan & tromboplebitis,
stlh siuman timbul mual, muntah, nyeri kepala
Dosis : 2-12 mg/kg bobot badan (iv/infus)
18. Ketamin = Ketalar, special K, street K
Derivat sikloheksanon digunakan pd pembedahan singkat
yg menimbulkan rasa sakit & utk induksi.
Metabolisme mll konjugasi di hati & ekskresi via urin
Metabolit efek analgetis (t1/2 2 jam) berlangsung lbh lama
drpd efek hipnotisnya
Ketamin efek analgesi dalam
Tidak efektif thd nyeri perut & dada.
Disalahgunakan sbg halusinogen halusinasi & penglihatan
kacau o.k blokade bbrp NT ttt di otak
ESO: hipertensi, kejang, sekresi ludah >>, tekanan
intraokuler >>, mengurangi kerja jantung & paru, stlh pulih
dapat timbul halusinasi
Dosis : im 10 mg/kgbb; iv 2 mg/kgbb
19. Tiopental = thiopentone, penthiobarbital, pentothal
Gol barbital ultra-shortacting sbg anastesi iv
Efek baik tp sgt singkat (t1/2 5 menit), mula kerja cepat (tanpa fase
eksitasi), begitu pula pemulihan, tetapi efek analgetik & relaksasi otot
tdk cukup kuat
Hy digunakan utk induksi & narkosa singkat pd pembedahan kecil
(mulut) & sbg anastesi pokok bersamaan dg suatu anastesi lanjutan &
relaksan otot
Terikat pd prot plasma 80% di hati dirombak sgt lambat jd 3-5%
pentobarbital, sisanya tdk aktif, diekskresi via urin
Kadar pd jar lemak 6-12x lbh besar drpd kadar plasma
ESO: depresi nafas (trtm injeksi yg sgt cepat & dosis tinggi) tdk dpt
digunakan pd insufisiensi sirkulasi, jantung/ hipertensi
ESO : sering menguap, batuk & kejang laring pd tahap awal anastesi,
dpt timbul hipotensi, tembus plasenta & ASI
Dosis : iv 100-150 mg larutan 2,5-5% (perlahan), rektal 40 mg/kg
maksimal 2 g
20. Midazolam = dormicum
Derivat benzodiazepin efek: hipnotis, anxiolitis, relaksasi
otot & antikonvulsi, efek tidur
Digunakan pd taraf induksi & utk memelihara anastesi
Resorpsi agak cepat p.o, BA 40-50% krn mengalami
metabolisme lintas pertama di hati injeksi im BA 90%,
terikat dg prot plasma 96%
Perombakan di hati berjalan cepat & sempurna 60-80% jd
metabolit aktif 1-hidroksimetil-midazolam yg dikeluarkan via
urine dlm btk glukuronida
T1/2 obat 1,5 – 2,5 jam, metabolit hidroksi 60-80 mnt
ESO: dosis > 0,1-0,15 mg/kgbb hambatan pernapasan yg
bisa fatal. Nyeri pd tempat injeksi, tromboflebitis
Dosis : premedikasi oral 25 mg 45 menit pra bedah, iv 2,5 mg
21. Droperidol = thalamonal
Derivat benzimidazolinon = antidopamin kuat &
antiserotonin lemah digunakan sbg antipsikosis & utk
premedikasi / induksi anastesi.
Biasa dikombinasi dg analgetik opioid fentanyl (thalamonal).
Dlm darah sebagian besar terikat pd protein plasma
Dirombak di hati dan dieskresi mll urine 10% dan feses dlm
keadaan utuh & metabolitnya
ESO: eksitasi, hipotensi ringan, pd dosis tinggi timbul gejala
ekstrapiramidal syndrome dg kekakuan otot, melewati
plasenta
Dosis : oral pd nyeri kronis 2,5 – 20 mg sehari, pd kondisi
eksitasi hebat iv 25-50 mg, utk induksi anastesi iv 15-20 mg
22. TERAPI ANASTESI LOKAL
Disampaikan pada : Kuliah Prodi Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar
MADE ARY SARASMITA, S.FARM, M.FARM.KLIN, APT
J U R U S A N F A R M A S I F A K U L T A S M I P A
U N I V E R S I T A S U D A Y A N A
23. ANASTESI LOKAL
Penghilang rasa setempat = merintangi scr reversibel
penerusan impuls saraf ke SSP shg menghilangkan /
mengurangi rasa nyeri, gatal, panas, dingin.
Byk senyawa pny efek dmkn, tp tdk reversibel & merusak
sel saraf mematikan rasa dg pendinginan yg kuat atau
keracunan fenol
Sejarah anastesi lokal pertama: kokain blokade
transmisi pd batang saraf penghilang nyeri pd mata &
ked.gigi, pembedahan
Dikembangkan anastesi lokal sintetis prokain &
benzokain, tetrakain, cinchokain, lidokain, mepivakain,
prilokain, bupivakain
24. Persyaratan Anastesi Lokal
Tidak merangsang jaringan
Tidak merusak susunan saraf scr permanen
Toksisitas sistemik rendah
Efektif dg jalan injeksi / penggunaan setempat pd
selaput lendir
Mula kerja sesingkat mungkin, tapi bertahan lama
Dpt larut dlm air & menghasilkan larutan yg stabil,
jg stabil pd proses pemanasan (sterilisasi)
25. Penggolongan
Berdasarkan struktur kimia :
Gugus amino hidrofil (sekunder / tersier) yg dihubungkan dg
suatu ikatan alkohol (ester) atau amida dg gugus aromatis
lipofil semakin panjang gugus alkohol, daya anastesi >>,
toksisitas >>>
Golongan (semuanya sintetis, kec. kokain) :
• Senyawa ester : kokain dan ester PABA (benzokain, prokain,
oksibuprokain, tetrakain)
• Senyawa amida : lidokain, prilokain, mepivakain, bupivakain,
cinchokain
• Lainnya : fenol, benzilalkohol, etilklorida
26. Mekanisme Kerja Anastesi Lokal
Pusat mekanisme kerja tltk di membran sel
Anestesi lokal menghambat penerusan impuls dg
menurunkan permeabilitas membran sel saraf utk Ion Na
(bersaing dg ion Ca) turunnya laju depolarisasi ambang
kepekaan thd rangsangan listrik lambat laun meningkat, shg
tjd kehilangan rasa setempat scr reversibel.
Pd proses stabilisasi membran, Ion Ca berperan molekul
lipofil anestesi lokal mendesak ion Ca dlm membran sel tnp
mengambil alih fungsinya shg membran sel jd lbh padat &
stabil lbh baik dlm melawan sgl hal perubahan ttg
permeabilitas.
Penghambatan penerusan impuls dpt dicapai dg pendinginan
kuat (etilklorida) atau meracuni protoplasma sel (fenol)
27. Efek Lain Penggunaan Anastesi Lokal
Menekan SSP
Stlh resorpsi pertama stimulasi eksitasi gemetar konvulsi
depresi terhambatnya nafas koma mati
Dibandingkan kokain, anastesi lokal sintetis kurang kuat merangsang
pusat2 kegiatan di otak & tdk adiksi
Menekan sist kardiovaskular
Pemberian scr iv pd kadar tinggi mempengaruhi otot jantung
penurunan kepekaan thd rangsang listrik, kecepatan penerusan impuls
& daya kontraksi jantung (spt kinidin)
Cepat dirombak olh tubuh
O.k efek kerja kardiodepresif, lidokain & prokainamid juga digunakan
sbg obat antiaritmia
Vasodilatasi
Pd dosis besar dmn anastesi mencapai sirkulasi menimbulkan
vasodilatasi sbg akibat blokade langsung saraf adrenergik (prokain,
tetrakain, cinchokain, bupivakain)
Meningkatkan risiko & efek toksik
Kecuali kokain yg bersifat vasokonstriksi
28. Farmakokinetik Anastesi Lokal
Resorpsinya dari kulit & selaput lendir sgt cepat & baik, cth:
kokain,lidokain, prilokain & tetrakain
Distribusi berlangsung pesat ke semua organ & jaringan,
sebaliknya resorpsi prokain di kulit buruk tdk digunakan
dlm sediaan lokal
Kecepatan daya kerja & lama ditentukan lipofilisitas, pKa,
derajat pengikatan pd protein & derajat vasodilatasi
Metabolisme kebanyakan gol ester di hati dg hidrolisa enzim
esterase & dlm plasma dg enzim kolinesterase
Metabolisme gol amida di hati & diekskresi via urin
Toksisitas tergantung pd keseimbangan kec. Resorpsi &
degradasi toksisitas dpt diperkecil dg vasokonstriktor pd
saat bersamaan
Benefit : daya kerja diperpanjang & berkurangnya kehilangan darah pd
luka tempat bedah, misal Norepinefrin 1:100.000 atau epinefrin
1:200.000 dg ESO lbh minimal.
Kombinasi tdk boleh digunakan pd bagian tubuh tertentu spt jari
tangan/ kaki, hidung, telinga, penis krn bisa timbul iskemia dan jaringan
mati.
29. ESO Anastesi Lokal
Selain efek depresi SSP dan kardiodepresif ESO
lainnya :
Reaksi hipersensitivitas : exantema, urtikaria,
bronkospasme, shock anafilaktik (letal)
Cth : klp ester prokain & tetrakain shg tdk
digunakan dlm sediaan lokal
Reaksi disebabkan olh PABA (para-amino-benzoic
acid) yg terbentuk mll hidrolisa meniadakan efek
antibakteri sulfonamid o.k pasien dg terapi sulfa
tdk boleh dikombinasi dg penggunaan ester ini.
30. CARA PENGGUNAAN ANASTESI LOKAL
Secara parenteral
Infiltrasi bbrp injeksi diberikan pd/sekitar jaringan yg dianestesi shg rasa
di kulit dan jar.lbh dlm hilang mis pd praktek THT & gigi/gusi (ekstraksi)
Konduksi/blokade saraf perifer injeksi di tulbel pd suatu tmp berkumpul
byk saraf efek anastesi lbh luas misal operasi lengan/kaki,bahu,rasa nyeri
hebat
Spinal (intratekal) injeksi pd tulbel yg berisi cairan otak (liquor) injeksi
melintasi selaput luar sutul (durameter) besarnya antara ruas lumbal L3-L4
dicapai dlm bbrp menit pembiusan dr bag bawah tubuh, dr kaki s/d tulang
dada kesadaran pasien tdk dihilangkan & pasca bedah kurang timbul rasa
mual
Epidural disuntik di epidural (antara kedua selaput luar sutul) dicapai
dlm ½ jam tgt efek yg dikehendaki diberikan di lokasi yg berbeda2 misal
scr lumbal utk persalinan s.c, pembedahan perut bag bawah. Scr servical utk
mencapai bius pd daerah tengkuk, scr thoracal utk pemotongan di paru2 dan
perut again atas. Bila digunakan kateter utk pembedahan yg waktunya lama
/ pasca bedah sbg antinyeri
Permukaan suntikan utk penghilang rasa nyeri o.k cabut gigi geraham atau
pembedahan kecil, jahit luka, prosedur diagnostik : bronkoskopi, gastroskopi,
sitoskopi
31. CARA PENGGUNAAN ANASTESI LOKAL
Secara oral
Anastesi lokal digunakan sbg larutan utk nyeri di mulut atau tablet
hisap, dalam btk tetes mata utk mengukur tekanan intraokuler /
mengeluarkan benda asing, dlm btk salep utk gatal2 atau nyeri luka
bakar, dan dlm btk pil taruh anti wasir.
Senyawa ester alergi di kulit gunakan senyawa amida
Anastesi lokal sering dianggap dopping restriksi pemakaian
Dipengaruhi PH krn basa bebas sukar larut & tdk stabil
umumnya digunakan garam Cl yg mudah larut dlm air bersifat
asam, di dlm jar tdk aktif & stlh dinetralkan barulah basanya (lipofil)
dpt menembus jaringan & menimbulkan efek
Penambahan vasokonstriktor utk memperpanjang daya kerja spt
adrenalin 1: 2-400.000 , benefit : resorpsi anastesi diperlambat,
toksisitas turun, mula kerja cepat, kerja lbh kuat, lokasi pembedahan
tdk banyak berdarah
32. KOKAIN = benzoylmetilekgonin
Derivat tropan dg struktur atropin tdpt alami pd daun Erythroxylon coca
(Peru, Bolivia) dg kadar 0,8 – 1,5%.
Efek vasokonstriksi & kerja lbh lama mekanisme: merintangi re-uptake
noradrenalin di ujung neuron adrenergik shg kadarnya di reseptor
meningkat
Efek simpatomimetik sentral & perifer daya kerja stimulasinya thd SSP
(korteks) : gejala gelisah, ketegangan, konvulsi, euforia, meningkatnya
kapasitas & tenaga tanpa lelah, melebarkan pupil mata (midriasis).
Banyak disalahgunakan adiksi fisik & psikis stimulasi sentral lalu
disusul dg depresi & berhenti nafas (pd dosis tinggi)
Penggunaan : anastesi permukaan pd pembedahan THT/ mata tdk
digunakan lg sbg tetes mata krn risiko cacat kornea & midriasis.
Penggunaan sistemis : kokain toksik menimbulkan angina pektoris &
infark otot jantung penggunaan sering & dosis tinggi : nekrosis akibat
vasokonstriksi, cth mukosa hidung
Resorpsi dr selaput lendir baik efek nampak stlh 1 menit & bekerja
selama 1 jam, daya kerja relatif singkat dg t ½ = 50 menit.
Dirombak oleh enzim kolinesterase di hati & dieskresikan via urine.
Kehamilan : dpt meningkatkan abortus dan risiko cacat janin (trtm sal.
Kemih)
Dosis : kedokteran mata : larutan (HCl) 1-4 %, anestesi THT 1 – 10%
33. BENZOKAIN = anastesin, etilaminobenzoat,
benzomid, rako
Derivat PABA yg resorpsi lambat
Khasiat anastetik lokal lemah, shg hy digunakan pd
anastesi permukaan utk menghilangkan nyeri & gatal
(pruritus)
Digunakan dlm btk suppos (250-500 mg/rako) atau
salep 2% antiwasir (borraginol), juga dlm salep kulit,
bedak tabur 5-20% & lotion anti sunburn (benzomid
3%).
Menimbulkan efek sensibilisasi jangan digunakan
sembarangan
Secara per oral dpt utk mematikan rasa di mukosa
lambung, pemakaian kombinasi dg antasida pada peptik
ulcer.
34. PROKAIN = novocain, etokain, gerovital
Derivat benzoat efek tdk setoksik kokain dg kerja singkat
dan tdk menimbulkan adiksi
Dlm tubuh, dihidrolisis cepat olh enzim kolinesterase jd
dietilaminoetanol & PABA yg mengantagonis kerja sulfonamid.
Resorpsi di kulit buruk, maka sering hanya digunakan sbg
injeksi & sering bersama dg adrenalin utk memperpanjang
daya kerja.
Sbg anastetik lokal, prokain sdh byk digantikan dg lidokain dg
ESO lbh ringan.
ESO serius: hipersensitivitas dosis rendah bs timbul kolaps
& kematian, reaksi alergi thd sediaan kombinasi prokain-
penisilin
Dosis : anastesi infiltrasi 0,25 – 0,5 %, blokade saraf 1 – 2%
35. OKSIBUPROKAIN = benoxinate, novesine
Derivat oksibutil tidak bersifat merangsang, trtm
digunakan pd THT & mata.
Pemakaian harus hati-hati bila ada selaput lendir yg
rusak / peradangan setempat.
Mula kerja cepat & kuat (dlm 1 menit) & bertahan 10
menit.
Toksisitas ringan & tdk menimbulkan reaksi alergi
Efeknya kurang merangsang (lemah) dibandingkan tetes
mata tetrakain
Memiliki efek bakteriostatis lemah
Dosis : tetes mata 0,1 – 0,4 %, untuk THT 10 mg/ml dan
dlm salep 1%
36. TETRAKAIN = ametokain
Derivat benzoat dg gugus metil pd atom H efek 10x lbh kuat dr
prokain, tp lbh toksik.
Mulai kerja cepat & berlangsung lama, sdgkn resorpsinya dr
mukosa jauh lbh baik dr prokain.
Terikat pd prot plasma 76% stlh injeksi, efeknya timbul dlm
waktu 15 menit & berlangsung 2-3 jam, pd penggunaan lokal efek
bertahan slm 45 menit.
Hidrolisisnya olh enzim kolinesterase lbh lambat dibandingkan
anastesi ester lain.
Karena daya kerja kuat, jarang digunakan utk anastesi infiltrasi
/konduksi.
Dosis : dlm tetes mata 0,5-1% dan bekerja lbh kuat drpd tetes mata
oksibuprokain, tp lbh merangsang.
Tetes mata tetrakain kurang efektif krn perasaan nyeri berlokasi di
telinga bagian tengah (mid-ear) & tdk dicapai olh obat ini
Campuran kokain, tetrakain & epinefrin (TAC) digunakan utk
anestesi permukaan pd kulit
Tersedia dlm tablet hisap mengandung 60 mg tetrakain.
37. LIDOKAIN = lignokain, xylocaine, emla
Derivat asetanilid pilihan utama pd anestesi permukaan / infiltrasi
Digunakan pd selaput lendir & kulit utk nyeri, rasa terbakar & gatal.
Efek lbh kuat & lbh cepat kerja (cepat, bbrp menit efek lgsg muncul) & bertahan
lbh lama (t ½ 1,5-2jam, lama kerja 60-90 menit) dr prokain
Penggunaan: tdk menyebabkan hipersensitasi byk dipakai dlm sediaan topikal
Digunakan stlh infark jantung sbg pencegahan aritmia ventrikular (antiaritmia)
Resorpsi : melalui kulit ke dlm saraf berlangsung cepat.
90% dirombak di hati jd metabolit aktif Monoetilglisin-xilidida (MEGX) & glisin-
xilidida (GX) dg t ½ @ 2 jam & 10 jam ekskresi mll kemih dlm keadaan utuh
10% & sisanya sbg metabolit
ESO : mengantuk, pusing, sukar bicara, hipotensi, konvulsi, semua efek SSP pd
dosis besar hati2 pd pasien gangguan fungsi hati, gagal jantung, depresi
pernapasan & shock.
Dosis: larutan injeksi 0,5 – 5% dengan atau tanpa adrenalin, dlm suppositoria
50-100 mg dan salep 2,5 – 5%, utk tenggorok 2 – 4 %, larutan semprot 100
mg/ml, tetes mata 4% dan tetes telinga 5 mg/g atau 6,3 mg/ml dlm gliserol
Sebagai tetes telinga, obat jangan digunakan pd perforasi selaput gendang
38. PRILOKAIN = citanest, emla
Mula kerja & kekuatan = lidokain, tapi toksisitas lbh
rendah dr lidokain, krn efek vasodilatasinya lbh ringan
shg resorpsinya jg lbh lambat & perombakan lbh cepat.
Di dalam hati dirombak jd o-toluidin & metabolit lain
ekskresi mll urine < 1%.
Digunakan pd anastesi permukaan (4%) dan scr
parenteral 1 – 1,5% dg atau tanpa adrenalin
ESO: methemoglobinemia & sianosis terutama pd dosis
besar o.k metabolit o-toluidin
Dosis : maks 400 mg/kali pemakaian, 600 mg bersama
vasokonstriktor
Emla cream mengandung lidokain 2,5% + prilokain 2,5%
39. MEPIVAKAIN = scandicaine, estradurin
Derivat piperidin mulai kerja & kekuatan mirip lidokain
tetapi bertahan sedikit lebih lama
Tidak berefek vasodilatasi shg tdk perlu (+)
vasokonstriktor.
Digunakan sbg anastesi infiltrasi & jenis anestesi parenteral
lainnya sbg larutan 1-2% pd pembedahan mata, THT & gigi.
Efek tampak setelah 4 menit & berlangsung 1-4 jam.
Terikat prot plasma 60-85% dimetabolisme mll N-
demetilasi jd pipekoloksilidin (PPX) utuh 5-10%, sisanya sbg
metabolit, 5% diekskresikan via paru sbg CO2
Plasma t ½ mencapai 2-3 jam.
Dosis: parenteral 350-400 mg, maks 1 g/24 jam sbg larutan 5-
30 mg/ml
40. BUPIVAKAIN = marcaine
Derivat butil yg bersifat 3x lbh kuat dr lidokain & long
acting (5-8 jam)
Digunakan utk anestesi daerah luas (larutan 0,25 –
0,5%) dikombinasi adrenalin 1:200.000 derajat
relaksasi otot tergantung pd kadarnya.
Terikat dg prot plasma 82-96%
Dimetabolisme melalui N-dealkilasi pipekoloksilidin
(PPX)
Ekskresinya mll kemih 5% dlm keadaan utuh, sebagian
kecil dlm PPX & sisanya metabolit lain dg waktu paruh
1,5 – 5,5 jam.
Dapat digunakan pd kehamilan dg kadar 2,5 – 5 mg/ml
(paling sedikit melintasi plasenta)
41. SENYAWA AMIDA
CINCHOKAIN = dibukain, proctosedyl, scheriproct
Derivat kinolin efek > kuat drpd lidokain tapi > toksik
Kerjanya bertahan lbh lama dr lidokain & bersifat vasodilatasi
banyak digunakan sbg anastesi permukaan suppositoria
antiwasir (1-5 mg) atau dlm salep (0,5-1%) untuk nyeri & gatal.
Tidak menimbulkan reaksi hipersensitivitas
Efeknya tampak setelah 15 menit pasca pemakaian dan
berlangsung cukup lama, 2-4 jam.
42. SENYAWA AMIDA
ARTIKAIN = carticaine, ultracain
Derivat tiofen masa kerja panjang
Terikat pd protein plasma 95% efek timbul setelah 3 menit
& berlangsung agak lama (45-90 menit).
Digunakan pd pembedahan kecil di kedokteran gigi karena
penetrasi ke tulang & gigi yg lebih baik dibandingkan lidokain
ESO : pada orang yg alergi thd zat pengisi lubang gigi
(amalgam/tembelan) dan artikain menyebabkan reaksi
hipersensitivitas.
Dosis dewasa 400 mg/kali pemakaian.
43. SENYAWA LAIN
ETIL KLORIDA = kloretan, kloretil
Gas mudah menyala & eksplosif tekanan ringan jd cair
Bau spt eter, rasa pedas dan beredar dlm btk ampul gelas
besar / aerosol.
Khasiat anastesi kuat tp singkat (1 menit)
Toksik pd hati dan jantung hy digunakan scr lokal utk
anastesi pembekuan cepat pd pembedahan kecil (spray kulit),
cth: operasi kutil.
Mekanisme : menguapnya kloretil dg cepat berkat titik
didihnya yg rendah bila disemprotkan di atas kulit
ESO : nyeri, kejang otot bila pendinginan terlalu kuat
jangan digunakan pd kulit yg rusak/tdk utuh/luka, atau
selaput lendir.
44. SENYAWA LAIN
FENOL = asam karbol, acidum carbolicum, calamine
lotion
Khasiat anastetik & antigatal
Berdaya bakterisid dan fungisid pd kadar > 1% dan > 1,3%
Sering digunakan utk terapi gatal (urtikaria) e.c biang keringat
(prickly heat) dg kadar 1-2% dalam lotion kalamine
(caladine®).
Larutan air dg kadar > 2% dpt merusak kulit e.c sifat kausatik
(membakar)
Penggunaan lain: sbg konservans dlm larutan injeksi
45. SENYAWA LAIN
BENZILALKOHOL
Cairan ini melarut dlm air
Efek anastetik & antigatal lemah, begitu pula efek
bakteriostatik thd kuman gram (+), virustatis dan fungistatis
lemah.
Kerja optimal dlm suasana asam, tdk merangsang alergi, tdk
toksik sering digunakan dlm bentuk krim 10% benzilalkohol
utk gatal-gatal (urtikaria) atau sunburn, juga pd sakit gigi
(dosis 1-2 tetes)
Dalam larutan injeksi im atau sk, digunakan sbg konservan
dan anastetik (10 mg/ml)
46. CAPEK YA ??
PUCING PALA
BARBIE….
SUDAH DULU
YA…
MA’ACIEE...
arysarasmita@yahoo.com