SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KELOMPOK I
Deni Akbar Asnu
Musrianto
Rika Ananda
Sriwahyuni
Syarifah Ningsih
KONSEP MEDIS
Stroke adalah deficit neurologist akut yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah yang
timbul secara mendadak dengan tanda dan
gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang
terkena (WHO, 1989).
A. DEFINISI
B. KLASIFIKASI STROKE
1. Stroke Hemoragik
2. Stroke Non Hemoragik
C. ETIOLOGI
1. Hipertensi,
2. Aneurisma pembuluh darah cerebral
3. Kelainan jantung / penyakit jantung
4. Diabetes mellitus (DM)
5. Usia lanjut
D. PATOFISIOLOGI
1. Stroke non hemoragik
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus
atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya
aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi
tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan
iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada
jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri
serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut
menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan
neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding
pembuluh darah oleh emboli.
2. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah
mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang
menimbulkan perubahan komponen intracranial yang
seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen
intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan
menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan
menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian.
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESIS
Identitas klien
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
2. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum
2) B1 (Breathing)
3) B2 (Blood)
4) B3 (Brain)
5) B4 (Bladder)
6) B5 (Bowl)
7) B6 (Bone)
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Angiografi serebral
2) Lumbal fungsi
3) ST Scan
4) MRI
5) USG Doppler
6) EEG
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan adanya
meningkatnya volume intracranial, penekanan jaringan otak, dan
edema serebral.
2. Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan
perdarahan intraserebral, oklusi otak, vasospasme, dan oedema
otak.
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
akumulasi secret, kemampuan batuk menurun, penurunan
mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat kesadaran.
C. INTERVENSI
DX I (Risiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan adanya meningkatnya volume
intracranial, penekanan jaringan otak, dan edema serebral.
Tujuan :
Dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi peningkatan TIK pada klien
Kriteria :
Klien tidak gelisah, klien tidak mengeluh nyeri kepala, mual dan muntah, GCS : 4,5,6, tidak
terdapat papiledema. TTV dalam batas normal
1. Kaji factor penyebab dari situasi/ keadaan individu/penyebab, penurunan perfusi
jaringan dan kemungkinan penyebab peningkatan TIK
Rasional : deteksi dini untuk memprioritaskan intervensi, mengkaji status neurologi/
tanda-tanda kegagalan untuk menentukan perawatan kegawatan atau tindakan
pembedahan
2. Monitor TTV tiap 4 jam
Rasional : suatu keadaan normal bila sirkulasi serebral terpelihara dengan baik atau
fluktuasi ditandai dengan tekanan darah sistemik, penurunan dari outoregulator
kebanyakan merupakan tanda penurunan difusi likal vaskularisasi darah serebral.
Dengan peningkatan tekanan darah atau diastolic maka dibarengi dengan
peningkatan tekanan darah intracranial.
3. Evaluasi pupil
Rasional : reaksi pupil dan pergerakan kembali dari bola mata
merupakan tanda dari gabungan nervus/saraf jika batang otak
terkoyak
4. Monitor temperature dan pengaturan suhu lingkungan
Rasional : panas merupakan reflex dari hipotalamus, peningkatan
kebutuhan metabolism dan O2 akan menunjang peningkatan TIK
5. Pertahankan kepala/leher pada posisi yang netral, usahakan
dengan sedikit bantal. Hindari pengggunaan bantal yang tinggi pada
kepala.
Rasional : perubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan
penekanan pada vena jugularis dan menghambat aliran darah otak,
untuk itu dapat meningkatkan tekanan intracranial.
DX II (Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan
intraserebral, oklusi otak, vasospasme, dan oedema otak.
Tujuan :
Dalam waktu 2x24 jam perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal
Kriteria :
Klien tidak gelisah, tidak ada keluhan nyeri kepala, mual dan kejang. GCS 4,5,6, pupil
isokor, reflex cahaya (+) TTV normal
1. Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan TIK
dan akibatnya
Rasional : Keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan
2. Baringkan klien (bedrest total) dengan posisi terlentang tanpa bantal
Rasional : perubahan pada tekanan intracranial akan dapat
menyebabkan resiko terjadinya herniasi otak.
3. Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS
Rasional : dapat mengurangi kerusakan otak lebih lanjut
4. Monitor TTV
Rasional : pada keadaan normal autoregulasi
mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik
berubah secara fluktuasi.
5. Monitor input dan output
Rasional : hipertermi dapat menyebabkan peningkatan
IWL dan meningkatkan risiko dehidrasi terutama pada
pasien tidak sadar, nausea yang menurunkan intake per
oral.
DX III (Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi secret,
kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat
kesadaran.
Tujuan :
Dalam waktu 2x24 jam klien mampu meningkatkan dan mempertahankan keefektifan jalan
nafas agar tetap bersih dan mencegah aspirasi.
Kriteria :
Bunyi nafas terdengar bersih, ronchi tidak terdengar, trachealtube bebas sumbatan,
menunjukkan batuk yang efektif, tidak ada lagi penumpukan secret di saluran pernafasan.
1. Kaji keadaan jalan nafas
Rasional : obstruksi mungkin dapat disebabkan oleh akumulasi secret,
sisa cairan mucus, perdarahan, bronchospasme, dan posisi dari
tracheostomi/selang endotracheal yang berubah.
2. Evaluasi pergerakan dada dan auskultasi suara nafas pada kedua paru
Rasional : pergerakan dada yang simetris dengan suara nafas yang
keluar dari paru-paru menandakan jalan nafas tidak terganggu.
3. Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan, batasi durasi pengisapan
dengan 15 detik atau lebih. Gunakan kateter pengisap yang sesuai,
cairan fisiologi steril. Berikan oksigen 100% sebelum dilakukan
pengisapan dengan ambubag
Rasional : pengisapan lendir tidak selama dilakukan terus menerus,
dan durasinya pun dapat dikurangi untuk mencegah bahaya hipoksia.
4. Anjurkan klien mengenai teknik batuk selama pengisapan, seperti :
waktu bernafas panjang, batuk kuat, bersin jika ada indikasi
Rasional : batuk yang efektif dapat mengeluarkan secret dari
saluran nafas
5. Atur/ubah posisi secara teratur (tiap 2 jam )
Rasional : mengatur pengeluaran secret dan ventilasi segmen paru-
paru, mengurangi risiko atelektasis.
STROKE

More Related Content

What's hot (20)

Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUTAMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalus
Asuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalusAsuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalus
Asuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalus
 
Hydrocephalus
HydrocephalusHydrocephalus
Hydrocephalus
 
Askep anak hydrocephalus3 (hidrosefalus)
Askep anak hydrocephalus3 (hidrosefalus)Askep anak hydrocephalus3 (hidrosefalus)
Askep anak hydrocephalus3 (hidrosefalus)
 
Askep hidrosefalus AKPER PEMDA MUNA
Askep hidrosefalus AKPER PEMDA MUNA Askep hidrosefalus AKPER PEMDA MUNA
Askep hidrosefalus AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah anak kritis gagal nafas ok
Makalah anak kritis   gagal nafas okMakalah anak kritis   gagal nafas ok
Makalah anak kritis gagal nafas ok
 
Hidrosefalus
HidrosefalusHidrosefalus
Hidrosefalus
 
hidrosefalus nra (fitria, francisca, hernik)
hidrosefalus nra (fitria, francisca, hernik)hidrosefalus nra (fitria, francisca, hernik)
hidrosefalus nra (fitria, francisca, hernik)
 
Kelompok 9/NRB/III
Kelompok 9/NRB/IIIKelompok 9/NRB/III
Kelompok 9/NRB/III
 
Pp gagal nafas
Pp gagal nafasPp gagal nafas
Pp gagal nafas
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Askep stenosis aorta
Askep stenosis aortaAskep stenosis aorta
Askep stenosis aorta
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaruAskep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaru
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
Askep Gagal Nafas
Askep Gagal NafasAskep Gagal Nafas
Askep Gagal Nafas
 

Viewers also liked

262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragikHusen Aminudin
 
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạch
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạchĂn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạch
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạchgonzalo152
 
Branding på Sociale Medier
Branding på Sociale MedierBranding på Sociale Medier
Branding på Sociale MedierKasper Bengtson
 
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gì
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gìPhụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gì
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gìted823
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพBest'z Sdc
 
Business model canvas tuting
Business model canvas tutingBusiness model canvas tuting
Business model canvas tutingJnel Tuting
 
การตักบาตร
การตักบาตรการตักบาตร
การตักบาตรBest'z Sdc
 
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรม
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรมกรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรม
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรมBest'z Sdc
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพBest'z Sdc
 
Business model canvas2 tuting
Business model canvas2 tutingBusiness model canvas2 tuting
Business model canvas2 tutingJnel Tuting
 
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagne
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagneOpskriften på en succesfuld Facebook kampagne
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagneKasper Bengtson
 
Social Media Trends for SMV´er i 2016
Social Media Trends for SMV´er i 2016Social Media Trends for SMV´er i 2016
Social Media Trends for SMV´er i 2016Kasper Bengtson
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพBest'z Sdc
 

Viewers also liked (15)

262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạch
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạchĂn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạch
Ăn gì để ngừa chứng xơ cứng động mạch
 
Branding på Sociale Medier
Branding på Sociale MedierBranding på Sociale Medier
Branding på Sociale Medier
 
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gì
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gìPhụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gì
Phụ nữ trên 70 cần khám những bệnh gì
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพ
 
Business model canvas tuting
Business model canvas tutingBusiness model canvas tuting
Business model canvas tuting
 
การตักบาตร
การตักบาตรการตักบาตร
การตักบาตร
 
Easy home loan
Easy home loanEasy home loan
Easy home loan
 
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรม
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรมกรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรม
กรวดน้ำ ถวายสังฆทาน-และการฟังธรรม
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพ
 
Business model canvas2 tuting
Business model canvas2 tutingBusiness model canvas2 tuting
Business model canvas2 tuting
 
Askep cva
Askep cvaAskep cva
Askep cva
 
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagne
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagneOpskriften på en succesfuld Facebook kampagne
Opskriften på en succesfuld Facebook kampagne
 
Social Media Trends for SMV´er i 2016
Social Media Trends for SMV´er i 2016Social Media Trends for SMV´er i 2016
Social Media Trends for SMV´er i 2016
 
เล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพเล่าเรื่องจากภาพ
เล่าเรื่องจากภาพ
 

Similar to STROKE

stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSallyYaman
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiRanie28
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfikhsan1611
 
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptxRefresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptxhamdhaniWs
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxsandylabulu1
 
UA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxUA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxAhmadabubasir
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak beratf' yagami
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tikAmi Islah
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docNsBahagiaHasbi
 

Similar to STROKE (20)

stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
 
Trauma kepala
Trauma kepalaTrauma kepala
Trauma kepala
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologi
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
 
referat PDPH.pdf
referat PDPH.pdfreferat PDPH.pdf
referat PDPH.pdf
 
440097912-ppt-herniasi.pptx
440097912-ppt-herniasi.pptx440097912-ppt-herniasi.pptx
440097912-ppt-herniasi.pptx
 
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptxRefresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
UA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxUA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptx
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak berat
 
68839012 hemiparese
68839012 hemiparese68839012 hemiparese
68839012 hemiparese
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tik
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

STROKE

  • 1. KELOMPOK I Deni Akbar Asnu Musrianto Rika Ananda Sriwahyuni Syarifah Ningsih
  • 2. KONSEP MEDIS Stroke adalah deficit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena (WHO, 1989). A. DEFINISI
  • 3. B. KLASIFIKASI STROKE 1. Stroke Hemoragik 2. Stroke Non Hemoragik
  • 4. C. ETIOLOGI 1. Hipertensi, 2. Aneurisma pembuluh darah cerebral 3. Kelainan jantung / penyakit jantung 4. Diabetes mellitus (DM) 5. Usia lanjut
  • 5. D. PATOFISIOLOGI 1. Stroke non hemoragik Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
  • 6. 2. Stroke hemoragik Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian.
  • 7. KONSEP KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. ANAMNESIS Identitas klien Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
  • 8. 2. PEMERIKSAAN FISIK 1) Keadaan umum 2) B1 (Breathing) 3) B2 (Blood) 4) B3 (Brain) 5) B4 (Bladder) 6) B5 (Bowl) 7) B6 (Bone) 3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1) Angiografi serebral 2) Lumbal fungsi 3) ST Scan 4) MRI 5) USG Doppler 6) EEG
  • 9. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan adanya meningkatnya volume intracranial, penekanan jaringan otak, dan edema serebral. 2. Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral, oklusi otak, vasospasme, dan oedema otak. 3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat kesadaran.
  • 10. C. INTERVENSI DX I (Risiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan adanya meningkatnya volume intracranial, penekanan jaringan otak, dan edema serebral. Tujuan : Dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi peningkatan TIK pada klien Kriteria : Klien tidak gelisah, klien tidak mengeluh nyeri kepala, mual dan muntah, GCS : 4,5,6, tidak terdapat papiledema. TTV dalam batas normal 1. Kaji factor penyebab dari situasi/ keadaan individu/penyebab, penurunan perfusi jaringan dan kemungkinan penyebab peningkatan TIK Rasional : deteksi dini untuk memprioritaskan intervensi, mengkaji status neurologi/ tanda-tanda kegagalan untuk menentukan perawatan kegawatan atau tindakan pembedahan 2. Monitor TTV tiap 4 jam Rasional : suatu keadaan normal bila sirkulasi serebral terpelihara dengan baik atau fluktuasi ditandai dengan tekanan darah sistemik, penurunan dari outoregulator kebanyakan merupakan tanda penurunan difusi likal vaskularisasi darah serebral. Dengan peningkatan tekanan darah atau diastolic maka dibarengi dengan peningkatan tekanan darah intracranial.
  • 11. 3. Evaluasi pupil Rasional : reaksi pupil dan pergerakan kembali dari bola mata merupakan tanda dari gabungan nervus/saraf jika batang otak terkoyak 4. Monitor temperature dan pengaturan suhu lingkungan Rasional : panas merupakan reflex dari hipotalamus, peningkatan kebutuhan metabolism dan O2 akan menunjang peningkatan TIK 5. Pertahankan kepala/leher pada posisi yang netral, usahakan dengan sedikit bantal. Hindari pengggunaan bantal yang tinggi pada kepala. Rasional : perubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada vena jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan tekanan intracranial.
  • 12. DX II (Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral, oklusi otak, vasospasme, dan oedema otak. Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal Kriteria : Klien tidak gelisah, tidak ada keluhan nyeri kepala, mual dan kejang. GCS 4,5,6, pupil isokor, reflex cahaya (+) TTV normal 1. Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan TIK dan akibatnya Rasional : Keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan 2. Baringkan klien (bedrest total) dengan posisi terlentang tanpa bantal Rasional : perubahan pada tekanan intracranial akan dapat menyebabkan resiko terjadinya herniasi otak. 3. Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS Rasional : dapat mengurangi kerusakan otak lebih lanjut
  • 13. 4. Monitor TTV Rasional : pada keadaan normal autoregulasi mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik berubah secara fluktuasi. 5. Monitor input dan output Rasional : hipertermi dapat menyebabkan peningkatan IWL dan meningkatkan risiko dehidrasi terutama pada pasien tidak sadar, nausea yang menurunkan intake per oral.
  • 14. DX III (Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat kesadaran. Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam klien mampu meningkatkan dan mempertahankan keefektifan jalan nafas agar tetap bersih dan mencegah aspirasi. Kriteria : Bunyi nafas terdengar bersih, ronchi tidak terdengar, trachealtube bebas sumbatan, menunjukkan batuk yang efektif, tidak ada lagi penumpukan secret di saluran pernafasan. 1. Kaji keadaan jalan nafas Rasional : obstruksi mungkin dapat disebabkan oleh akumulasi secret, sisa cairan mucus, perdarahan, bronchospasme, dan posisi dari tracheostomi/selang endotracheal yang berubah. 2. Evaluasi pergerakan dada dan auskultasi suara nafas pada kedua paru Rasional : pergerakan dada yang simetris dengan suara nafas yang keluar dari paru-paru menandakan jalan nafas tidak terganggu.
  • 15. 3. Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan, batasi durasi pengisapan dengan 15 detik atau lebih. Gunakan kateter pengisap yang sesuai, cairan fisiologi steril. Berikan oksigen 100% sebelum dilakukan pengisapan dengan ambubag Rasional : pengisapan lendir tidak selama dilakukan terus menerus, dan durasinya pun dapat dikurangi untuk mencegah bahaya hipoksia. 4. Anjurkan klien mengenai teknik batuk selama pengisapan, seperti : waktu bernafas panjang, batuk kuat, bersin jika ada indikasi Rasional : batuk yang efektif dapat mengeluarkan secret dari saluran nafas 5. Atur/ubah posisi secara teratur (tiap 2 jam ) Rasional : mengatur pengeluaran secret dan ventilasi segmen paru- paru, mengurangi risiko atelektasis.