SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
RISIKO KOMPLIKASI ANESTESI
EMANUEL I. LEWAR
Pendahuluan
• Efek anestesia diperoleh dari konsentrasi
terapetik di sistem saraf pusat.
• Langkah –langkah terdistribusi zat anestetik
inhalasi mulai dari vaporisasi di mesin anestesi
atau secara sistemik  terdeposisi di jaringan
otak.
Mekanisme distribusi obat Inhalasi
1. Konsentrasi Inspiratori (FI)
• Gas anestesi dari mesin anestesia bercampur
dengan gas di sirkuit pernapasan sebelum dihirup
oleh pasien,  pasien mendapatkan konsentrasi
yang sesuai dengan pengaturan di vaporiser.
• Agen inhalasi yang terhirup akan semakin dekat
dengan konsentrasi yang keluar dari mesin
anestesia apabila laju aliran gas segar tinggi,
volume sirkuit napas sedikit, dan absorpsi mesin
rendah.
• Komposisi gas yang diinspirasi dipengaruhi
oleh :
- Laju aliran gas
- Volume dalam sirkuit pernapasan,
- Absorpsi mesin anestesia
2. Konsentrasi Alveolar (FA)
Faktor yang menentukan konsentrasi alveolar:
1) Ambilan
2) Ventilasi
3) Konsentrasi
1) Ambilan anestesi
• Ambilan anestesi menghasilkan kurva
konsentrasi alveolar per waktu untuk
masing-masing anestetik
• Mula-mula konsentrasi alveolar meningkat
tajam oleh karena pengisian alveolar
melalui ventilasi.  kemudian melambat
sesuai dengan ambilan jaringan  hingga
mencapai kapasitas totalnya.
2) Ventilasi.
- Penurunan Pa alveolar oleh ambilan jaringan,
 dapat kembali ditingkatkan dengan
ventilasi.
- Pemberian anestetik secara konstan dapat
menstabilisasi konsentrasi alveolar.
Meningkatkan ventilasi secara langsung akan
meningkatkan rasio FA:FI untuk anestetik
solubel.
- Agen inhalasi dapat mendepresi curah
jantung, shg mendepresi ventilasi (misalnya
halotan)  menurunkan laju peningkatan
konsentrasi alveolar
3) Konsentrasi.
- Efek ambilan berkurang krn peningkatan
konsentrasi inspirasi (FI)
N. Meningkatkan konsentrasi inspirasi tidak
hanya meningkatkan konsentrasi alveolar, tetapi
juga laju peningkatan tersebut (disebut efek
konsentrasi (concentration effect).
- efek aliran teraugmentasi (augmented inflow
effect).  untuk mencegah kolapsnya alveoli
N. Anestetik yang diabsorpsi oleh sirkulasi
pulmoner harus digantikan oleh gas campuran
dengan konsentrasi inspirasi
I. Risiko General Anestesi
1. Pernapasan
• Gas anestesi, volatile agent, obat sedasi
dan opioid  depresi pusat respirasi dan
SSP terjadi perubahan pola ventilasi paru
dan alveolar
• Selain itu depresi respirasi akibat prosedur
pembedahan dan posisi pembedahan 
pertukaran gas
Cont..
• Upaya complaint paru menurun  penyempitan
pembuluh darah paru  penurunan sirkulasi
alveolar  hipoventilasi paru menurun  hipoxic
pulmonary vasocantriction
• Efek pembedahan  peningkatan intravaskuler
 bersifat kardiogenik ( kegagalan pompa
intrinsink),  peningkatan tekanan negatif
intrathoraks  meningkatkan venus return, after
load dan tekanan vena pulmonalis  edema paru
• Contoh lain obat N2O pada akhir anestesi 
mengencerkan gas alveolar  penurunan PaO2
dan PaCO2
Resiko Kommplikasi a.l :
• Obstruksi jalan napas
• Aspirasi
• Hipoksemia
• Penurunan PaO2 Alveloar
• Penurunan tidal volume
• Penurunan kapasiti difusi
Risiko GA
2. Kardiovaskuler
• Vasodilatasi
• penurunan curah jantung
• depresi tekanan arteri akibat penurunan
tahanan vascular
• hipotensi, hipertensi, disritmia dan payah
jantung , henti jantung
Cont..
• Px riwayat Hipertensi  stres opersi 
peninkatan vasokonstriksi  hipertensi sistemik
• Vasodilatasi  penurunan sirkulasi  hipotensi
sitemik  hipovolemik kardiogenik, hipotensi
distributif ( penurunan pre load )
• Stres operasi  penurunan perfusi jaringan
• Disritmia atau aritmia, akibat dari hipoksemia,
hipoventilasi, ketidakseimbangan elektrolit
selama intra anestesi
• Henti jantung, akibat dari perdarahan, emboli,
gangguan metabolik, gangguan airway dan
iatrogenik
Cont..
• Pemberian halotan dan enfluran, isfluran, desfluran
 penurunan tekanan arteri, disebabkan penurunan
curah jantung karena sedikitnya perubahan dalam
tahanan vascular sistemik.
• Hipertensi dapat terjadi periode induksi dan
pemulihan anesthesia, disebabkan oleh analgesik
dan hipnosis yang tidak adekuat, batuk, penyakit
hipertensi yang tidak diterapi, dan ventilasi yang
tidak adekuat
Risiko GA
3. Persarafan
• Penurunan laju metabolik
• meningkatkan aliran darah serebrum
karena penurunan tahanan vaskuler
serebrum
• Agen enfluran  kejang
Risiko GA
4. Ginjal
Penurunan filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal,
serta meningkatkan fraksi filtrasi, sehingga dapat
mennyebabkan :
• Meningkatkan tahanan vascular ginjal 
mengganggu autoregulasi aliran darah ginjal 
oliguri ( N.urine : 0,5 ml/kgBB/jam )
• Retensi urine krn ketidakmampuan utk
mengosongkan kandung kemih > 500 – 600 ml, akibat
dari obat antikolinergik. Α-bloker, opioid, kurang
cairan, durasi operasi yg lama, usia diatas 50 thn
Risiko GA
6. Hati
• Inhalasi akan menurunkan aliran darah ke
hati
7. Otot Polos Uterus
• N2O mempunyai efek yang kecil terhadap
otot polos uterus.
Risiko GA
8. Perdarahan
• Akibat dari trauma dan manipulasi jaringan
pada area pembedahan
• Perdarahan  Dehidrasi  syok
hipovelemia
Risiko GA
9. Gagguan Suhu
a. Hipertermi Maligna
• agen anestesi inhalasi (halotan, sevofluran) dan
relaksan otot (suksinilkolin) dapat memicu terjadinya
hipertermi malignan.
b.Hipotermia
• akibat dari anestesi GA atau RA  mempengaruhi
homeostasis termal menyebabkan terganggnya
mekanisme termoregulator sentral
• Hipotermi  shivering ( kondisi menggigil ) krn
pemulihan yg tdk bersamaan antara otak dan medula
spinalis ( jk medula spinalis lebih cepat pulih  tdk
adanya hambatan refleks spinal sbg aktivitas klonik )
• Shivering  disfungsi trombosit  meningaktkan
perdarahan, blokade neurumoskuler dan pulih sadar
memanjang, meningkatkan konsumsi oksigen, dan juga
menhambat metabolisme obat
Risiko GA
9. Reaksi Hipersensitif
• karena terbentuknya mediator kimia
endogen seperti histamin dan serotonin dll
• Sering terjadi pada pemberian induksi
intravena dan obat pelumpuh otot.
10. Nyeri
Efek Samping GA
• Reaksi alergi terhadap obat anestetik
• Rasa mual dan muntah
• Kerusakan gigi krn tindakan laringoscopi
• Penurunan suhu tubuh hingga hipotermia
• Sakit kepala
• Tersadar ditengah-tengah proses operasi
II. Risiko RA
1. Hipotensi
Terjadi pada menit ke 20 setelah injeksi obat
anestesi lokal karena :
• Kecepatan masuknya obat anestesi lokal ke
dalam ruang subarakhnoid (iatrogenik )
• Blok simpatis yg berlebihan  menurunkan
tonus vaskuler  blok saraf cardio
accelerator
Cont..Risiko RA
2. Blokade spinal tinggi/total
• akibat dari kesalahan perhitungan dosis 
paralisis motorik
• menyebabkan blok simpatetik  dilatasi
arterial dan kapasitas pembuluh darah
vena  penurunan sirkulasi darah ke
organ vital terutama otak dan jantung,
yang cenderung menimbulkan sequele
Cont..Risiko RA
3. Mual dan muntah (Post Operative Nausea
Vomitting :PONV)
krn hipotensi  penurunan blood flow ke pusat
koordinasi refleks muntah, yaitu chemoreceptor
trigger zone (CTZ) dan central vomiting centre (CVC)
di medula oblongata shg mengalami ggn fungsi 
merangsang aktifitas parasimpatik pada GI 
peningkatan peristaltik usus
Cont..Risiko RA
4. Penurunan panas tubuh
• Hipotermia terjadi karena sekresi
katekolamin ditekan sehingga produksi
panas oleh metabolisme berkurang.
Cont..Risiko RA
5. Post Dural Puncture Headache (PDPH)
• karena adanya kebocoran cairan
cerebrospinalis (LCS) akibat tindakan
penusukan jaringan spinal
6. Cauda Equina Sindrom
• Terjadi ketika cauda equina terluka atau
tertekan.
7. Meningitis
Munculnya bakteri pada ruang subarachnoid
akibat karena penanganan klinis dilakukan tidak
dengan baik.
Cont..Risiko RA
8. Retensi Urine
• Blokade sakral menyebabkan atonia vesika
urinaria sehingga volume urin di vesika urinaria
jadi lebih banyak.
• Blokade simpatik eferen (T5-L1) menyebabkan
kenaikan tonus sfinkter yang menghasilkan retensi
urine.
9 . Spinal hematoma
• akibat trauma jarum spinal pada pembuluh darah
di medula spinalis
10. Toksisitas
Efek Samping RA
• Nyeri Punggung (Backache)
• Sakit kepala
• Hipotensi
• Hipotermia
• Perdarahan
• Reaksi alergi
• Infeksi tulang belakang
III. Risiko Anestesi Lokal
• Komplikasi lokal
– Nyeri
– Perdarahan
– Kerusakan sebagian kecil saraf
– Kematian sel
– Infeksi pasca operasi
• Komplikasi Sistemik
a) SSP
– Depresi jalur penghambatan kortikal
– Jika kadar anestesi lokal dalam darah meningkat
 depresi SSP kejang  meninggal
b) Sistem saraf perifer (neurotoksisitas)
– Krn dosis yg berlbeihan
Cont.. Komplikasi Sistemik
c) KVS
– menghambat saluran Na di jantung 
meningkatkan aktivitas CO , eksitabilitas, dan
konduksi jantung menjadi abnormal.
d) Reaksi alergi
- Tipe ester dimetabolisir menjadi turunan asam p-
aminobenzoat  reaksi alergi.
- Tipe amida tidak dimetabolisir menjadi p-
aminobenzoat, sehingga jarang tejadi reaksi alergi
The End

More Related Content

What's hot

Dana Cordell Phosphorus scarcity
Dana Cordell Phosphorus scarcityDana Cordell Phosphorus scarcity
Dana Cordell Phosphorus scarcity
Development Futures
 

What's hot (11)

Fast Tracking Ambulatory Surgery Patients
Fast Tracking Ambulatory Surgery PatientsFast Tracking Ambulatory Surgery Patients
Fast Tracking Ambulatory Surgery Patients
 
Dana Cordell Phosphorus scarcity
Dana Cordell Phosphorus scarcityDana Cordell Phosphorus scarcity
Dana Cordell Phosphorus scarcity
 
Neuromuscular blocking
Neuromuscular blockingNeuromuscular blocking
Neuromuscular blocking
 
Drugs in anaesthesia
Drugs in anaesthesiaDrugs in anaesthesia
Drugs in anaesthesia
 
Temperature Humidity & Anesthesia
Temperature Humidity & AnesthesiaTemperature Humidity & Anesthesia
Temperature Humidity & Anesthesia
 
Luận văn: Quyền kháng cáo của bị cáo trong Tố tụng hình sự, 9đ - Gửi miễn phí...
Luận văn: Quyền kháng cáo của bị cáo trong Tố tụng hình sự, 9đ - Gửi miễn phí...Luận văn: Quyền kháng cáo của bị cáo trong Tố tụng hình sự, 9đ - Gửi miễn phí...
Luận văn: Quyền kháng cáo của bị cáo trong Tố tụng hình sự, 9đ - Gửi miễn phí...
 
Bronchopleural fistula anesthetic concerns
Bronchopleural fistula  anesthetic concernsBronchopleural fistula  anesthetic concerns
Bronchopleural fistula anesthetic concerns
 
Luận văn: Giải quyết khiếu nại trong thi hành án dân sự, HOT
Luận văn: Giải quyết khiếu nại trong thi hành án dân sự, HOTLuận văn: Giải quyết khiếu nại trong thi hành án dân sự, HOT
Luận văn: Giải quyết khiếu nại trong thi hành án dân sự, HOT
 
Cerebral physiology and effects of anaesthetic agents
Cerebral physiology and effects of anaesthetic agentsCerebral physiology and effects of anaesthetic agents
Cerebral physiology and effects of anaesthetic agents
 
Intravenous inductional agents ( anesthesiology & critical care)
Intravenous inductional agents ( anesthesiology & critical care)Intravenous inductional agents ( anesthesiology & critical care)
Intravenous inductional agents ( anesthesiology & critical care)
 
Controlled hypotension in anesthesia
Controlled hypotension in anesthesiaControlled hypotension in anesthesia
Controlled hypotension in anesthesia
 

Similar to RISIKO KOMPLIKASI ANESTESI.pptx

stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
Sri Nala
 
303816350 prinsip-dasar-ventilator
303816350 prinsip-dasar-ventilator303816350 prinsip-dasar-ventilator
303816350 prinsip-dasar-ventilator
TianAlyasin
 
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Jumraini Tammasse
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
Warnet Raha
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
Septian Muna Barakati
 

Similar to RISIKO KOMPLIKASI ANESTESI.pptx (20)

MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 
5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
 
303816350 prinsip-dasar-ventilator
303816350 prinsip-dasar-ventilator303816350 prinsip-dasar-ventilator
303816350 prinsip-dasar-ventilator
 
Chf
Chf Chf
Chf
 
tentang shock
tentang shocktentang shock
tentang shock
 
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone pada meningitis tuberkulosa (1)
 
UA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxUA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptx
 
Bone Cement Implantation Syndrome & management.pptx
Bone Cement Implantation Syndrome & management.pptxBone Cement Implantation Syndrome & management.pptx
Bone Cement Implantation Syndrome & management.pptx
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Anestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyAnestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopy
 
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdfKonsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
 
kegawatan paru.ppt
kegawatan paru.pptkegawatan paru.ppt
kegawatan paru.ppt
 
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
 

Recently uploaded

Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
FloricaAmanda
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 

Recently uploaded (15)

Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptxGIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 

RISIKO KOMPLIKASI ANESTESI.pptx

  • 2. Pendahuluan • Efek anestesia diperoleh dari konsentrasi terapetik di sistem saraf pusat. • Langkah –langkah terdistribusi zat anestetik inhalasi mulai dari vaporisasi di mesin anestesi atau secara sistemik  terdeposisi di jaringan otak.
  • 3. Mekanisme distribusi obat Inhalasi 1. Konsentrasi Inspiratori (FI) • Gas anestesi dari mesin anestesia bercampur dengan gas di sirkuit pernapasan sebelum dihirup oleh pasien,  pasien mendapatkan konsentrasi yang sesuai dengan pengaturan di vaporiser. • Agen inhalasi yang terhirup akan semakin dekat dengan konsentrasi yang keluar dari mesin anestesia apabila laju aliran gas segar tinggi, volume sirkuit napas sedikit, dan absorpsi mesin rendah.
  • 4. • Komposisi gas yang diinspirasi dipengaruhi oleh : - Laju aliran gas - Volume dalam sirkuit pernapasan, - Absorpsi mesin anestesia
  • 5. 2. Konsentrasi Alveolar (FA) Faktor yang menentukan konsentrasi alveolar: 1) Ambilan 2) Ventilasi 3) Konsentrasi
  • 6. 1) Ambilan anestesi • Ambilan anestesi menghasilkan kurva konsentrasi alveolar per waktu untuk masing-masing anestetik • Mula-mula konsentrasi alveolar meningkat tajam oleh karena pengisian alveolar melalui ventilasi.  kemudian melambat sesuai dengan ambilan jaringan  hingga mencapai kapasitas totalnya.
  • 7. 2) Ventilasi. - Penurunan Pa alveolar oleh ambilan jaringan,  dapat kembali ditingkatkan dengan ventilasi. - Pemberian anestetik secara konstan dapat menstabilisasi konsentrasi alveolar. Meningkatkan ventilasi secara langsung akan meningkatkan rasio FA:FI untuk anestetik solubel. - Agen inhalasi dapat mendepresi curah jantung, shg mendepresi ventilasi (misalnya halotan)  menurunkan laju peningkatan konsentrasi alveolar
  • 8. 3) Konsentrasi. - Efek ambilan berkurang krn peningkatan konsentrasi inspirasi (FI) N. Meningkatkan konsentrasi inspirasi tidak hanya meningkatkan konsentrasi alveolar, tetapi juga laju peningkatan tersebut (disebut efek konsentrasi (concentration effect). - efek aliran teraugmentasi (augmented inflow effect).  untuk mencegah kolapsnya alveoli N. Anestetik yang diabsorpsi oleh sirkulasi pulmoner harus digantikan oleh gas campuran dengan konsentrasi inspirasi
  • 9. I. Risiko General Anestesi 1. Pernapasan • Gas anestesi, volatile agent, obat sedasi dan opioid  depresi pusat respirasi dan SSP terjadi perubahan pola ventilasi paru dan alveolar • Selain itu depresi respirasi akibat prosedur pembedahan dan posisi pembedahan  pertukaran gas
  • 10. Cont.. • Upaya complaint paru menurun  penyempitan pembuluh darah paru  penurunan sirkulasi alveolar  hipoventilasi paru menurun  hipoxic pulmonary vasocantriction • Efek pembedahan  peningkatan intravaskuler  bersifat kardiogenik ( kegagalan pompa intrinsink),  peningkatan tekanan negatif intrathoraks  meningkatkan venus return, after load dan tekanan vena pulmonalis  edema paru • Contoh lain obat N2O pada akhir anestesi  mengencerkan gas alveolar  penurunan PaO2 dan PaCO2
  • 11. Resiko Kommplikasi a.l : • Obstruksi jalan napas • Aspirasi • Hipoksemia • Penurunan PaO2 Alveloar • Penurunan tidal volume • Penurunan kapasiti difusi
  • 12. Risiko GA 2. Kardiovaskuler • Vasodilatasi • penurunan curah jantung • depresi tekanan arteri akibat penurunan tahanan vascular • hipotensi, hipertensi, disritmia dan payah jantung , henti jantung
  • 13. Cont.. • Px riwayat Hipertensi  stres opersi  peninkatan vasokonstriksi  hipertensi sistemik • Vasodilatasi  penurunan sirkulasi  hipotensi sitemik  hipovolemik kardiogenik, hipotensi distributif ( penurunan pre load ) • Stres operasi  penurunan perfusi jaringan • Disritmia atau aritmia, akibat dari hipoksemia, hipoventilasi, ketidakseimbangan elektrolit selama intra anestesi • Henti jantung, akibat dari perdarahan, emboli, gangguan metabolik, gangguan airway dan iatrogenik
  • 14. Cont.. • Pemberian halotan dan enfluran, isfluran, desfluran  penurunan tekanan arteri, disebabkan penurunan curah jantung karena sedikitnya perubahan dalam tahanan vascular sistemik. • Hipertensi dapat terjadi periode induksi dan pemulihan anesthesia, disebabkan oleh analgesik dan hipnosis yang tidak adekuat, batuk, penyakit hipertensi yang tidak diterapi, dan ventilasi yang tidak adekuat
  • 15. Risiko GA 3. Persarafan • Penurunan laju metabolik • meningkatkan aliran darah serebrum karena penurunan tahanan vaskuler serebrum • Agen enfluran  kejang
  • 16. Risiko GA 4. Ginjal Penurunan filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal, serta meningkatkan fraksi filtrasi, sehingga dapat mennyebabkan : • Meningkatkan tahanan vascular ginjal  mengganggu autoregulasi aliran darah ginjal  oliguri ( N.urine : 0,5 ml/kgBB/jam ) • Retensi urine krn ketidakmampuan utk mengosongkan kandung kemih > 500 – 600 ml, akibat dari obat antikolinergik. Α-bloker, opioid, kurang cairan, durasi operasi yg lama, usia diatas 50 thn
  • 17. Risiko GA 6. Hati • Inhalasi akan menurunkan aliran darah ke hati 7. Otot Polos Uterus • N2O mempunyai efek yang kecil terhadap otot polos uterus.
  • 18. Risiko GA 8. Perdarahan • Akibat dari trauma dan manipulasi jaringan pada area pembedahan • Perdarahan  Dehidrasi  syok hipovelemia
  • 19. Risiko GA 9. Gagguan Suhu a. Hipertermi Maligna • agen anestesi inhalasi (halotan, sevofluran) dan relaksan otot (suksinilkolin) dapat memicu terjadinya hipertermi malignan. b.Hipotermia • akibat dari anestesi GA atau RA  mempengaruhi homeostasis termal menyebabkan terganggnya mekanisme termoregulator sentral • Hipotermi  shivering ( kondisi menggigil ) krn pemulihan yg tdk bersamaan antara otak dan medula spinalis ( jk medula spinalis lebih cepat pulih  tdk adanya hambatan refleks spinal sbg aktivitas klonik ) • Shivering  disfungsi trombosit  meningaktkan perdarahan, blokade neurumoskuler dan pulih sadar memanjang, meningkatkan konsumsi oksigen, dan juga menhambat metabolisme obat
  • 20. Risiko GA 9. Reaksi Hipersensitif • karena terbentuknya mediator kimia endogen seperti histamin dan serotonin dll • Sering terjadi pada pemberian induksi intravena dan obat pelumpuh otot. 10. Nyeri
  • 21. Efek Samping GA • Reaksi alergi terhadap obat anestetik • Rasa mual dan muntah • Kerusakan gigi krn tindakan laringoscopi • Penurunan suhu tubuh hingga hipotermia • Sakit kepala • Tersadar ditengah-tengah proses operasi
  • 22. II. Risiko RA 1. Hipotensi Terjadi pada menit ke 20 setelah injeksi obat anestesi lokal karena : • Kecepatan masuknya obat anestesi lokal ke dalam ruang subarakhnoid (iatrogenik ) • Blok simpatis yg berlebihan  menurunkan tonus vaskuler  blok saraf cardio accelerator
  • 23. Cont..Risiko RA 2. Blokade spinal tinggi/total • akibat dari kesalahan perhitungan dosis  paralisis motorik • menyebabkan blok simpatetik  dilatasi arterial dan kapasitas pembuluh darah vena  penurunan sirkulasi darah ke organ vital terutama otak dan jantung, yang cenderung menimbulkan sequele
  • 24. Cont..Risiko RA 3. Mual dan muntah (Post Operative Nausea Vomitting :PONV) krn hipotensi  penurunan blood flow ke pusat koordinasi refleks muntah, yaitu chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan central vomiting centre (CVC) di medula oblongata shg mengalami ggn fungsi  merangsang aktifitas parasimpatik pada GI  peningkatan peristaltik usus
  • 25. Cont..Risiko RA 4. Penurunan panas tubuh • Hipotermia terjadi karena sekresi katekolamin ditekan sehingga produksi panas oleh metabolisme berkurang.
  • 26. Cont..Risiko RA 5. Post Dural Puncture Headache (PDPH) • karena adanya kebocoran cairan cerebrospinalis (LCS) akibat tindakan penusukan jaringan spinal 6. Cauda Equina Sindrom • Terjadi ketika cauda equina terluka atau tertekan. 7. Meningitis Munculnya bakteri pada ruang subarachnoid akibat karena penanganan klinis dilakukan tidak dengan baik.
  • 27. Cont..Risiko RA 8. Retensi Urine • Blokade sakral menyebabkan atonia vesika urinaria sehingga volume urin di vesika urinaria jadi lebih banyak. • Blokade simpatik eferen (T5-L1) menyebabkan kenaikan tonus sfinkter yang menghasilkan retensi urine. 9 . Spinal hematoma • akibat trauma jarum spinal pada pembuluh darah di medula spinalis 10. Toksisitas
  • 28. Efek Samping RA • Nyeri Punggung (Backache) • Sakit kepala • Hipotensi • Hipotermia • Perdarahan • Reaksi alergi • Infeksi tulang belakang
  • 29. III. Risiko Anestesi Lokal • Komplikasi lokal – Nyeri – Perdarahan – Kerusakan sebagian kecil saraf – Kematian sel – Infeksi pasca operasi
  • 30. • Komplikasi Sistemik a) SSP – Depresi jalur penghambatan kortikal – Jika kadar anestesi lokal dalam darah meningkat  depresi SSP kejang  meninggal b) Sistem saraf perifer (neurotoksisitas) – Krn dosis yg berlbeihan
  • 31. Cont.. Komplikasi Sistemik c) KVS – menghambat saluran Na di jantung  meningkatkan aktivitas CO , eksitabilitas, dan konduksi jantung menjadi abnormal. d) Reaksi alergi - Tipe ester dimetabolisir menjadi turunan asam p- aminobenzoat  reaksi alergi. - Tipe amida tidak dimetabolisir menjadi p- aminobenzoat, sehingga jarang tejadi reaksi alergi