SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
SistemneuroBEHAVIOR
KELOMPOK II
SUFIANA T. 12.1101.027
INDAH RATNA SARI 12.1101.009
LIBERATA SERMATAN 12.1101.017
ROSIDA RUSE 12.1101.002
RISKA AMIR
12.1101.035
SUHARDI 12.1101.041
MUHAMMAD RUSTAN 12.1101.057
IQRA NURUL ARSITA 12.1101.047
AGUSTINA 10.1101.385
NURHALIMAH 11.1101.027
ULFIAH 11.1101.059
MIDUN 11.1101.022
YULITA 11.1101.060
TAUFIK H. 11.1101.049
KASUS I
1. Proses terjadinya nyeri pada kasus diatas
Jawab :
Terjadinya nyeri akibat cedera kepala primer dan
sekunder menyebabkan kerusakan pada saraf otak
dan terjadinya laserasi dimana ADO menurun
sehingga suplai nutrisi ke otak menurun maka
terjadilah perubahan metabilisme anaerob dan darah
dalam jaringan berkurang(Hipoksia) menyebabkan
edema pada jaringan otak sehingga terjadi
peningkatan Tekanan intra kranial dan
menyebabkan NYERI pada kepala
2. Hubungan nyeri kepala dengan pusing bahkan mual
muntah
Jawab :
- Akibat dari cedera kepala menyebabkan
peningkatan
tekanan intra kranial menyebabkan nyeri dan dapat
merangsang pusat muntah (medula oblungata) dan
juga merangsang sistem saraf Vagus di lambung
untuk memberikan refleks sehingga menyebabkan
mual dan muntah
- Nyeri pada kepala akibat tekan an intrakarnial
meningkat derjadi penurunan ADO dapat juga
menyebabkan pusing karena memburuknya
aliran darah pada arteri yang bertugas mengirim
O2 dan unsur-unsur lainnya ke otak
3. Hubungan posisi kepala dengan proses
terjadinya nyeri, pusing bahkan mual muntah
jawab :
posisi kepala yang baik dapat memberikan
kenyamanan pada klien dan tidak
memberikan tekanan pada klien sehingga
dapat membantu melancarkan
4. Hubungan tekanan darah meningkat pada
kasus di atas
Jawab :
pada kasus tersebut, klien mengalami
penurunan kesadaran akibat aliran darah dan
suplai O2 yang kurang ke
otak sehingga jantung dipaksa untuk bekerja
semaksimal mungkin untuk memenuhi suplai O2
ke otak dan jaringan tubuh lainnya. Akibat dari
kerja jantung yang cepat itulah makanya
tekanan darah juga meningkat
5. Pemeriksaan fisik pada kasus diatas berdasarkan keluhan yang
dirasakan
Jawab :
 TTV
 Tingkat kesadaran dengan glas gow coma scale
 Ada tidaknya cedera luar yang terlihat
 Tanda neorologis fokal seperti pola aktivitas motorik dan fungsi
batang otak sesuai gejala muntah yang diakui pasien
6. Hubungan pemberian posisi kepala 45 C pada kasus diatas
• Dengan posisi 45 dapat meningkatkan aliran balik vena dari kepala,
sehingga mengurangi kongesti dan edema
/ resiko terjadinya peningkatan TIK.sehingga menyebabkan nyeri
kepala,mual muntah dan sesak.
• Memberi rasa nyaman bagi klien
• Mengurangi nyeri
• Membantu pernapasan pasien (memberikan kemudahan kepada klien
untuk bernapas)
7. Tindakan emergensi apa yang dapat diberikan pada kasus diatas
Jawab :
• atur posisi pasien senyaman mungkin dan mencegah tertutupnya
jalan nafas
• pemberian O2
• pemberian Infus
• Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain
dari factor mempertahankan fungsi ABC (airway, breathing,
circulation) dan menilai status neurologis (disability, exposure),
maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi
iskemia serebri yang terjadi. Keadaan ini dapat dibantu dengan
pemberian oksigen dan glukosa sekalipun pada otak yang
mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa
yang lebih rendah.
8. Manfaat pemberian O2 pada kasus diatas
Jawab :
Mengurangi hipoksemia, dimana dapat meningkatkan
vasodilatasi serebral, volume darah, dan menaikkan TIK. Serta
memenuhi kebutuhan O2 ke seluruh jaringan tubuh terutama
otak.
9. Hubungan pemberian terapi manitol pada kasus diatas
Jawab :
Manitol merupakan molekul gula manosa yang bersifat osmotic
diuretic dan manitol dipercaya hanya menurunkan kadar air di
otak tidak di jaringan lain.
Adapun indikasi pasien yang akan diberikan manitol adalah:
- Adanya tanda – tanda herniasi transtentorial /
perburukan keadaan neurologis
- Pada pasien dengan cedera kepala dengan hipotensi
berfungsi sebagai resusitasi cairan
10.Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang di
jumpai pada kasus tersebut
Jawab :
- Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kurangnya suplai O2
- Nyeri berhubungan dengan adanya trauma jaringan
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan intake
11. Membuat perencanaan / implementasi / evaluasi &
dokumentasikan dengar benar
Jawab :
Diagnosa 1 : resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kurangnya suplai O2
Intervensi :
1. Kaji TTV
rasional : mengetahui keadaan umum dan standar untuk menetukan
intervensi berikutnya
2. Akultasi bunyi nasfas,frekuensi,irama, dan kedalaman pernapasan
Rasional : perubahan dapat menandakan luasnya keterlibatan otak
3. Berikan posisi yang senyaman mungkin
Rasional : memberikan rasa nyaman kepada klien dan memberikan
kemudahan klien dalam bernapas
4. Anjurkan klien batuk efektif dalam melakukan nafas dalam jika klien
sadar
rasional : mencegah ateloktosis
5. Kolaborasi dalam pemberian terapi O2
rasional : membantu pernapasan klien
Diagnosa 2 : Nyeri berhubungan dengan adanya trauma jaringan
Intervensi :
1. Observasi dan catat keluhan lokasi nyeri dan efek yang ditimbulkan
oleh nyeri
rasional : membantu membedakan penyebab nyeri
dan memberikan informasi tentang kemajuan atau
perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan
kefektifan intervensi.
2. Pantau tanda-tanda vital
rasional : peningkatan nyeri akan meningkatkan TTV
3. Ajarkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi dan nafas dalam
atau teknik distraksi
rasional : membantu mengontrol dan mengalihkan nyeri,
memusatkan perhatian dan dapat meningkatkan koping
4. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi
rasional : mengurangi nyeri
Diagnosa 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake
Intervensi :
1. Observasi TTV dan keadaan umum klien
rasional : untuk mengetahui kesehatan aktual klien
2. Kaji keluhan mual, muntah dan nafsu makan klien
rasional : untuk mengetahui berat ringannya keluhan sebagai standar
untuk menentukan intervensi berikutnya yang tepat
3. Beri makan cair yang mudah di telan seperti bubur setelah klien sadar.
rasional : makanan yang mudah ditelan dapat mengurangi kerja lambung
4. Catat porsi makan yang di berikan atau di habiskan
rasional : untuk mengetahui berapa banyak nutrisi yang masuk
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi parental
rasional : untuk mencukupi intake yang kurang dan
mengurangi mual dan muntah
Implementasi
1. mengkaji lokasi ketidaknyamanan nyeri
2. mengabsorvasi TTV
3. Melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
evaluasi
1. bersihkan jalan nafas kembali efektif
2. nyeri klien teratasi
3. kelabuhan nutrisi klien terpenuhi setelah dilakukan
tindakan
KASUS II
1. pemahaman tentang konsep fisiologis dari tumor otak
Jawab :
Sebuah tumor otak merupakan sebuah lesi yang
terletak pada intra kranial yang menempati ruang di
dalam tengkorak.Tumor-tumor selalu bertumbuh
sebagai sebua masa yang terbentuk bola tetapi juga
dapat tumbu menyebar masuk ke dalam
jaringan.Neuplasma terjadi akibat dari kompresi dan
infiltrasi jaringan.akibat perubahan fisik berfariasi,yang
menyebabkan beberapa atau semua kejadian
patofisiologis Sebagai berikut:
• Peningkatan tekanan intra kranial (TIK) dan edema
serebral
• Aktifitas kejang dan tanda-tanda neurologis vokal
• Hidrosefalus
• Gangguan hipofisis
2.. hubungan tahanan perifer dengan peningkatan tekanan darah
Jawab :
Dimana tahanan pembuluh darah perifer adalah tahan
terhadap aliran darah yang di bentuk oleh tonus otot vaskuler dan
diameter pembuluh darah. Dimana semakin kecil lumen pembuluh
darah maka semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran
darah sehingga volume sirkulasi darah dalam system vaskuler
dapat mempengaruhi tekanan darah dimana apapbila volume
tumor darah meningkat maka tekanan pada dinding arteri akan
menjadi lebih besar sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.
3. Pemahaman tentang nyeri kepala pada kasus di atas
jawab :
diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala
awal tumor otak adalah nyeri kepal. Sedangkan gejala lanjut ditemukan
70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai
berat dan berdenyut. Umumnya bertambah berat pada malam hari dan
pada saat bangun tidur pagi serta padakeadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan tinggi intrakarnial. Adanya nyeri kepala dengan
psikometer asthenia perlu dicurigai tumor otak
4. Proses muntah proyektil pada kasus timor kepala
Jawab :
Terdapat pada kasus 30% kasus dan umumnya menyertai
nyeri kepala lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior,
umumnya muntah bersifat progresif dan disertai dengan mual.
Muntah terjadi sebagai akibat rangsangan pada pusat muntah pada
medulla oblongata akibat terjadinya peningkatan TIK. Muntah dapat
terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyekti
5. Hubungan antara nyeri kepala pada keadaan lelah
Jawab :
Pada awalnya, dipengaruhi adanya gangguan keseimbangan
antara otak, cairan serebrospinal dan darah serebral, karena
adanya pertumbuhan tumor secara replikasi maka kompensasi
penekanan pada vena-vena intracarnial maka mengakibatkan sakit
kepala. Dan pada aliran darah serebral massa jaringan otak
menurun. Maka suplai darah ke otak ikut jg menurun maka energi
berkurang akibat terjadi kelelahan
6. Kaitan asam mefenamat dengan nyeri
Jawab :
Asam mefenamat termasuk obat pereda nyeri yang
digolongkan sebagai NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory
Drugs). Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai jenis rasa
nyeri di mana menghambat sintesa prostaklandin dengan
menghambat kerja enzim cycloozygenase (COX-1& COX-2 )
7. Proses terjadinya penglihatan kabur pada kasus di atas
Jawab :
Gangguan penglihatan (Papiledema) disebabkan oleh
statis vena yang menimbulkan pembengkakan papilla saraf
optikus. Bila terlihat pada pemeriksaan funduskopi, hal ini
mengisyaratkan peningkatan TIK. Menyertai papiledema dapat
terjadi ggn penglihatan, termasuk pembesaran bintik mata dan
amaurosis fugaks (saat dimana penglihatan berkurang)
8. Proses terjadinya peningkatan tekanan darah menjadi normal
(120/80 mmhg)
Jawab :
9. Hubungan tekanan darah dengan peningkatan TIK
Jawab :
apabila tekanan intrakarnial meningkat maka aliran darah ke otak
menurun. Menurunnya aliran darah ke otak inilah yang menyebabkan
jantung untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan suplai O2 ke otak. Dari
kerja jantung inilah yang menyebabkan tekanan darah meningkat.
10. Hubungan aktifitas rumah tangga dengan terjadinya tumor otak
Jawab :
11. Pemeriksaan dignostik yang dilakukan
Jawab :
a. Arterigrafi atau ventricolugram,untukmendeteksi
kondisi patologi pada system ventricel dan siterna
b. CT-Scan dasar dalam menentukan dignosa
c. Radiogram, memberikan informasi yang sangat berharga
mengenai struktur penebalan dan klasifikasi posisi
kelenjar pinelal yang mengapur dan posisi selasorfika
d. elektroensefalogram (EEG) memberi informasi mengenai
pergeseran kandungan intra serebral
e. ekoensefe memberi informasi mengenai perubahan
neuron
f. sidik otak radio aktif, memperhatikan daerah-daerah
akumulasi abnormal dari zat radioaktif, tumor otak
mengakibatkan kerusakan sawar darah otak yang
menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif
12. Merumuskan Diagnosa keperawatan yang di jumpai pada kasus
tersebut
jawab :
1. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah
2. nyeri kepala berhubungan dengan pertumbuhan sel-sel
kanker
3. gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan aliran darah
ke otak
13. Menyusun perencanaan/ implementasi/ evaluasi asuhan
keperawatan pada kasus tersebut dan dokumentasikan dengan
benar
Jawab :
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Setelah dilakukan askep
…. jam perawat akan
mengatasi dan atau
mengurangi episode dari
peningkatan TIK.
KASUS III
1. Coba anda jelaskan proses terjadinya pembesaran kepala pada os
jawab :
Ada tiga faktor yang menyebabkan hydrochepalus yaitu infeksi, perdarahan
dan neoplasma.
Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan dapat terjadi perlahan atau
progresif, menyebabkan ventrikel melebar, kemudian menekan jaringan otak
sekitarnya. Tulang tengkorak bayi di bawah dua tahun yang belum menutup
akan memungkinkan kepala bayi membesar. Gangguan itu menyebabkan
cairan tersebut bertambah banyak dan selanjutnya akan menekan jaringan otak
di sekitarnya khususnya pusat – pusat saraf yang vital.
Hydrochhepalus internal menyebabkan peningkatan tekanan intraventrikuler dan
pembesaran sistem ventrikuler. Mantel serebral ( meningen ) terengang dan
menipis. Sentrum oval talamus dan ganglia basal tertekan. Akson kortikospinal
tertekan dan teregang, serta mielinasinya terganggu. Giri hemisfer serebral
mendatar dan vaskular terenggang. Septum peludisum menjadi tipis, dan dasar
tengkorak rongga subarachnoid serta sisterna di luar hemisfer serebral
berdilatasi, umumnya dengan tidak mengindahkan jenis dari hydrochepalus.
Nekrosis subependimal serta edema akibat pendataran dan robeknya lapisan
ependimal serta pembesaran ruang extraseluler.
Secara klinis peninggian tekanan intraventrikuler, volume CSS, dan ukuran
ventrikel menimbulkan kelainan berikut : pembesaran kepala, penonjolan
fontanela separasi future, tanda sunset eye, scalp yang mengkilap, dilatasi vena
scalp, strabismus convergen/divergen, tangis yang high pitched, dan kegagalan
untuk berkembang.
=2. Mengapa mata OS selalu melihat ke bawah
Jawab :
Mata OS yg selalu melihat kebawah dikenal dengan fenomena
“matahari terbenam” (sunset phenomena) Fenomena ini timbul
karena tekanan intrakranial yang tinggi dapat menekan tulang atap
orbita yang sangat tipis. Tulang atap orbita ini lantas menekan
pada bola mata sehingga bola-bola mata itu terputar ke bawah
(Huttenlocher, 1983). Dengan kedudukan mata demikian, banyak
putih sklera terlihat diantara limbus atas dari kornea dan tepi
kelopak mata atas.
3. coba anda jelaskan pemeriksaan fisik yang paling penting yang
ada hubungannya dengan kasus tersebut
Jawab :
Pemeriksaan yang penting yaitu
KEPALA: tampak membesar,asimetris,berbenjol pada
bagian pariental dan frontal.ubun-ubun besar
menonjol,terbuka.sutura melebar,pada benjolan teraba
fluktuasi,perkusi: cracked potsign.di sebabkan karena keadaan
patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
cerebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intrakranial
yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya cairan serebro spinal dan merupakan hydrocphalus
yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan sehingga pada saat
lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil, terdesak oleh
banyaknya cairan dalam kepala dan tingginya tekanan
intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
4. Apakah ada gangguan nervus pada OS
Jawab :
Ada kelainan pada nervus III, IV dan VI berkaitan dengan
(pergerakkan bola mata) seperti tanda sunset,
5. Jelaskan apa itu refleks fisiologis dan patologis
Jawab :
Refleks yang muncul pada orang normal disebut sebagai
refleks fisiologi. Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu
kesatuan dengan pemeriksaan neurologi lainnya, dan terutama
dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan,
kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak,
gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri punggung/pinggang
gangguan fungsi otonom.
Kerusakan pada sistem syaraf dapat menimbulkan refleks
yang seharusnya tidak terjadi atau refleks patologis
6. Jelaskan cara pemeriksaanya
Jawab :
Reflek Fisiologis
1. Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon periosteum dan kulit
2. Anggota gerak yang akan dites harus dalam keadaan santai.
3. Dibandingkan dengan sisi lainnya dalam posisi yang simetris
Refleks Fisiologis Ekstremitas Atas
1. Refleks Bisep
a. Pasien duduk di lantai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit
pronasi, lengan diletakkan di atas lengan pemeriksa
Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa pada tendon m.biceps brachii, posisi
lengan setengah ditekuk pada sendi siku. Respon : fleksi lengan pada sendi
siku
Afferent : n.musculucutaneus (C 5-6); Efferent : idem
2. Refleks Trisep
a. Pasien duduk dengan rileks
b. Lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
Stimulus : ketukan pada tendon otot triceps brachii, posisi lengan fleksi
pada sendi siku dan sedikit pronasi .Respon : ekstensi lengan bawah
disendi siku .
Afferent : n.radialis (C6-7-8); Efferent : idem
3. Reflesk Brakhioradialis
a. Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu refleks
c. Respon: muncul terakan menyentak pada lengan
4. Refleks Periosteum radialis
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit
dipronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
c. Respon: fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
5. Refleks Periosteum ulnaris
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara
supinasi dan
pronasi
b.Ketukan pada periosteum os. Ulnaris
c. Respon: pronasi tangan
Refleks Fisiologis Ekstremitas Bawah
1. Refleks Patela
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk menentukan daerah yang
tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendo patela dengan palu refleks menggunakan tangan yang
lain
e. Respon: pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep,
ekstensi tungkai bawah
Stimulus : ketukan pada tendon patella
Respon : ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps femoris
Afferent : n.femoralis (L 2-3-4)
Efferent :idem
2. Refleks Kremaster
a. Ujung tumpul palu refleks digoreskan pada paha bagian medial
b. Respon: elevasi testis ipsilateral
3. Reflesk Plantar
a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks
b. Respon: plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki
4. Refleks Gluteal
a. Bokong pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks
b. Respon: kontraksi otot gluteus ipsilateral
5. Refleks Anal Eksterna
a. Kulit perianal digores dengan ujung tumpul palu refleks
Respon: kontraksi otot sfingter ani eksterna
Dan lain-lain ........
7. Apa hubungan antara pemeriksaan penunjang laboratorium dengan
kasus tersebut
Jawab :
Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit
yang diderita klien seperti CT scan dapat memastikan diagnosis
hidrosefalus dalam waktu yang relatif singkat (Harsono, 1996).
Pemeriksaan dengan CT scan ini dapat memperlihatkan susunan
ventrikel yang membesar secara simetris (Ngoerah, 1991). Dengan CT
scan ini sistem ventrikel dan seluruh isi intrakranial dapat tampak lebih
terperinci, serta dalam memperkirakan prognosa kasus tersebut di
masa depan. CT scan merupakan cara yang aman dan dapat
diandalkan untuk membedakan hidrosefalus dari penyakit lain yang
juga menyebabkan pembesaran kepala abnormal, serta untuk
identifikasi tempat obstruksi aliran CSS.
8. kelainan apa yang sering nampak pada pemeriksaan toraks untuk
kasus
di tersebut
Jawab :
pada pemeriksaan thorak tidak ada kelainan untuk kasus
hidrosefalus. Hanya saja pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat
9. Coba anda jelaskan hasil Ct-scen pada kasus tersebut
Jawab :
Pada hidrosefalus CT Scan smenunjukkan adanya
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di
atas ventrikel lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar.
Ventrikel IV sering ukurannya normal dan adanya penurunan
densitas oleh karena terjadi reabsorpsi transependimal dari CSS.
Sindrom Dandy-Walker Merupakan atresia congenital
Luscha dan Magendie yang menyebabkan hidrosefalus obtruktif
dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel IV, yang
dapat sedemikian besarnya sehingga merupakan suatu kista yang
besar di daerah fosa pasterior.
10. Jelaskan pemberian terapi non operasi cepriakson pada kasus
tersebut
Jawab :
Ceftriaxone adalah infeksi-infeksi berat dan yang
disebabkan oleh bakteri gram positif maupun gram
negatif yang resisten atau kebal terhadap antibiotika
lain :
• Infeksi saluran pernapasan
• Infeksi saluran kemih
• Infeksi gonore
• Sepsis
• Meningitis
• Infeksi tulang dan jaringan lunak
• Infeksi kulit
• CARA PENGGUNAAN
Injeksi intravena dan intramuskuler.
11.Terapi tersebut termasuk jenis apa dan bagaimana proses kerjanya
dalam tubuh
Jawab :
Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin. Ceftriaxone mempunyai
spektrum luas dan waktu paruh eliminasi 8 jam. Ceftriaxone efektif
terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Ceftriaxone
juga sangat stabil terhadap enzim beta laktamase yang dihasilkan oleh
bakteri.
12.Jelaskan tindakan pemasangan VP Shunt pada kasus tersebut
1. TUJUAN TINDAKAN
· Untuk membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas
drainase.
· Untuk mengalirkan cairan yang diproduksi di dalam otak ke
dalam rongga perut untuk kemudian diserap ke dalam
pembuluh darah.
2. CARA KERJA
· Posisi kepala pasien supine dengan kepala diganjal dengan
bantal bulat (donat).
· Posisi sedikit head up (15† - 30†)
· Pasang body strapping (doek steril)
· Tim operasi melakukan scrubbing, gowning and gloving.
· Desinfeksi area operasi
· Drapping area operasi
· Pasang sterile drapes (opsite)
· Pasang kauter bipolar, selang suction + canule suction.
· Injeksi dengan adrenalin 1:200000 pada lokasi insisi.
· Berikan mess 1 untuk insisi kulit subcutis
· Berikan mess 2 untuk insisi fat-galea-otot-periosteum.
· Rawat pendarahan dengan kauter bipolar, irigasi dengan larutan
NaCl
saat bipolar difungsikan, sambil dilakukan suction.
· Berikan respatorium untuk menyisihkan periousteum.
· Tutup luka insisi kepala sementara dengan kassa basah.
· Berikan mess 1 untuk insisi kulit abdomen bagian atas.
· Perdalam insisi sampai dengan fasia (sampai kelihatan fasia).
· Berikan spaner VP-Shunt untuk memasang ventrikel VP Shunt, dari
kepala-leher-abdomen keluar pada daerah insisi di abdomen.
· Ujung mandrin VP-Shunt diikat dengan benang Seide no 1.
· Tarik mandrin VP-Shunt ke atas (bagian insisi kepala).
· Berikan ventrikel VP-Shunt kemudian diikat dengan benang Seide
NO
· Seide no 1 ditarik ke bagian bawah (insisi pada abdomen)
ventrikel VP- Shunt sudah masuk dan terhubung dari kepala ke
abdomen.
· Pasang konektor VP-Shunt kemudian di spool dengan NaCl
sampai lancar tidak ada hambatan.
· Berikan bor set craniotomi untuk bor hole kemudian rawat
pendarahan.
· Berikan desector dan klem pean bengkok untuk ambil sisa
tulang.
· Berikan kauter bipolar untuk cess dura.
· Berikan speed mess untuk insisi dura.
· Berikan ventrikel katheter + mandrin dimasukkan ke dalam intra
cerebral sampai keluar cairan (hidrocephalus).
· Sambung ventrikel katheter dengan ventrikel VP-Shunt.
· Sambungan difiksasi.
· Tarik ventrikel VP-Shunt ke arah distal (abdomen).
· Pastikan aliran cairan pada ventrikel lancar.
· Berikan pinset anatomis 2 buah + gunting metzenbaum untuk
insisi peritonium ± 1 cm.
· Masukkan ventrikel VP Shunt kedalam peritoneum.
· Tutup luka insisi.
· Berikan benang absorbable untuk jahit fasia, fat pada kepala dan
abdomen.
· Berikan jahitan benang non-absorbable untuk jahit kulit.
· Bersihkan luka dengan kassa basah kemudian keringkan.
· Beri sufratul-kassa-hipafic.
· Bereskan alat.
· Operasi selesai.
13. Apa diagnosis keperawatan yang dapat muncul pada kasus
diatas
Jawab :
1) Gangguan perfusi jaringan serebral b/d peningkatan
tekanan intrakranial.
2) Gangguan kebututhan nutrisi dan cairan berhubungan
dengan tidak adekuatnya intake makanan
3) Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penigkatan
tekanan intrakranial
KASUS IV
1. Apa jenis penyakit pada kasus tersebut
Jawab :
Jenis penyakit pada kasus diatas adalah meningitis bakterial .
diagnosa ini didasarkan pada 2 gejala dari trias meningitis yaitu demam
dan kaku kuduk, selain ini pada ppemeriksaan kultu darah ditemukan
bakteri meningokokus.
2. Bagaimana proses terjadinya kasus tersebut
Jawab :
Meningitis bakteri di mulai sebagai infeksi dari orofaring dan
diikuti septicemia yang menyebar ke meningen otak dan medula
spinalis bagian atas.faktor factor predisposisi mencakup infeksi jalan
nafas bagian atas otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan
hemoglobinopatis lain prosedur bedah saraf, trauma kepala dan
pengaruh imunologis.saluran vena yang melalui nasofaring posterior
telinga bagian tengah,dan saluran mastoid menuju otak dan dekat
saluran vena meningen , semuanya ini penghubung yang menyokong
perkembangan bakteri.
3. Mengapa bisa terjadi peningkatan suhu pada kasus tersebut
Peningkatan suhu terjadi akibat adanya infeksi yang disebabkan
oleh bakteri meningokokus.
4. Bagaimana bisa terjadi peningkatan suhu pada kasus diatas
Jawab :
Proses terjadinya peningkatan suhu dimulai saat Organisme
masuk kedalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang didalam
menigen dan dibawah daerah kortex. Radang inilah yang menimbulkan
gejala demam .
5. Mengapa bisa terjadi kaku kuduk
Jawab :
Kaku kuduk terjadi akibat adanya iritasi menigen . kaku kuduk
diakibatkan oleh meregangnya otot-otot ekstensor tengluk karena
peningkatan tonus otot leher
6. Bagaimana proses terjadinya kaku kuduk pada kasus diatas
Jawab :
Proses terjadi kaku kuduk akibat radang menigen sehingga upaya
untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme oto
leher.
7. Apa itu fungsi lumbal
Jawab :
Fungsi lumbal adalah suatu tindakan medis yang dilakukan dengan
memasukkan jarum ke dalam ruang subarakhnoid untuk mengeluarkan
CSS yang bertujuan untuk diagnostik atau pengobatan.
8. Bagaimana proses penatalaksanaannya
Jawab :
Proses palaksanaan fungsi lumbal:
Praprosedur
-Yakinkan pasein bahwa penusukan jarum kedalam tulang
belakangtidak akan menyebabkan nyeri.
-Periksa apakah sudah melakukan pengosongan usus besar atau
kandung kemih .
Praprosedur ( dilakukan oleh dokter )
-Posisi pasien adalah sebagai berikut :
-Pasien diletakan dengan miring dan punggung berhadapan dengan
dokter.
-Paha dan kaki difleksi sehingga banyak kemungkinan peningkatan
ruang antara prosesus spinosus dengan tulang belakang , sehingga
memudahkan jarum masuk keruang subrakhnoid
-Bantal kecil di tempatkan dibawah kepala pasien untuk
mempertahankan posisi tulang belakang dalam keadaan horizontal .
-Bantal diletakan diantara kaki untuk mencegah kaki bagian atas
memutar progresif .
-Perawat boleh membantu pasien untuk mempertahankan
posisi untuk menghindari gerakan tiba- tiba , yang dapat
menyebabkan traumatik pada tusukan ( berdarah ).
- Pasien diinstrusikan untuk bernapas dengan normal karena
hiperventilasi dapat mengurangi peninggian tekanan
-Dokter memasukkan jarum ke ruangan subarakhnoid pada
ruang antara lumbal ke -3 dan -4 atau ke -4 dan -5
-Pascaprosedur
-Instruksikan pasien untuk berbaring 2-3 jam untuk
mensejajarkan fungsi jarum dural dan arakhnoid di dalam
meningen , untuk menurunkan kebocoran CSS
-Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menurunkan risiko
pusing setelah prosedur.
9. Apa kegunaan anti biotic pada kasus diatas
Jawab :
Antibiotic digunakan untuk mengehentikan perkembangbiakan
bakteri yang melewati darah barier otak kedalam ruang subarakhnoid .
10.Apa diagnosa keperawatan yang dapat diberikan pada kasus diatas
jawab :
-Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan ICP/edema otak
-Hiperthermia b.d proses infeksi
-Gangguan orientasi b.d defisit neurologis
11.Intervensi apa yang dapat diberikan sesuai kasus diatas.
1.Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan ICP/edema otak
Intervensi :
- Kaji tingkat kesadaran, TTV, dan status neurologic.
-Ciptakan lingkungan tenang (cegah agitasi-peningkatan TIK).
Pertahankan tirah baring dengan posisi datar.
-Pantau sesuai indikasi setelah dilakukan punksi lumbal
-Kaji adanya rigiditas nuksi, gemetar, kegelisahan yang meningkat,
peka rangsangan , dan adanya serangan kejang.
-Catat kejadian berhubngan status neurologis: Kejang, disorientasi.
2.Hiperthermia b.d proses infeksi dan edema cerebral
Intervensi :
1. Kaji TTV,
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien.
2. Berikan Kompres hangat.
R/ untuk membantu penurunan suhu tubuh.
3. Monitor temperatur secara kontinue
R/ untuk memantau apakah ada kenaikan atau penurunan suhu
tubuh
klien.
4. Ganti baju kain bila basah
R/ untuk mengurangi resiko adanya iritasi pada kulit.
5. Berikan antibiotik dan antipiretik sesuai program
R/ untuk terapi pengobatan penurunan suhu tubuh.
3. Gangguan orientasi b.d defisit neurologis
Intervensi :
1. Pantau status neorologi klien.
R/ untuk mengetahui status kesadaran klien.
2. Berikan motivasi pada klien bila klien sadar.
R/ untuk menguranggi stress atau ketidak nyamanan klien
3. Ikutkan keluarga pada setiap prosedur yang akan dilakukan.
R/ untuk kenyamanan klien dan mengurangi ketegangan.
4. Hindari perkataan yang menyinggung perasaan klien.
R/ untuk menghindari tingkat stress klien.
KASUS V
1. Apa jenis penyakit kasus tersebut diatas
Jawab :
Penyakit yang dialami adalah stroke
2. Bagaimana proses terjadinya penyakit kasus diatas
Jawab :
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area
tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor
seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya
sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah
yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lmbat
atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan
dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia
karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik
sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap ortak, thrombus
dapat berasal dari flak arterosklerotik , atau darah dapat beku pada
area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi
turbulensi. Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah
terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Thrombus
mengakibatkan ;
1. Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang
bersangkutan.
2. Edema dan kongesti disekitar area.
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar
daripada area infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam
beberapa jam atau kadang-kadang sesudah beberapa hari. Dengan
berkurangnya edema pasien mulai menunjukan perbaikan,CVA.
Karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan
masif. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus
menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. Jika terjadi
septik infeksi akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan
terjadi abses atau ensefalitis , atau jika sisa infeksi berada pada
pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma
pembuluh darah. Hal iniakan me yebabkan perdarahan cerebral, jika
aneurisma pecah atau ruptur. Perdarahan pada otak lebih disebabkan
oleh ruptur arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah..
Perdarahanintraserebral yang sangat luas akan menyebabkan
kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro vaskuler.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral.
Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk
jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversibel bila anoksia lebih dari
10 menit.
3. Mengapa bisa terjadi kelemahan pada sisi kiri klien
Jawab :
Kelemahan pada sisi kiri disebabnya karena adanya lesi (
pembuluh darah yang tersumbat ) pada daerah otak kanan ,
sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke otak sebelah
kiri maupun ekstermitas kiri, hipoperfusi menyebabkan
berkurangnya nutrisi maupun oksigen untuk menghidupi
jaringan otak maupun ekstermitas . hal inilah yang membuat
terjadinya kelemahan.
4. Mengapa lidah klien lebih jatuh keposisi kiri pada kasus diatas
Jawab :
Lidah klien lebih jatuh ke posisi kiri karena terjadi lesi pada
daerah otak kanan sehingga terjadi penurunan sulai darah pada
jaringan sebelah kiri termasuk pada lidah sehingga bagian kiri
lidah mengalami kelemahan / kelumpuhan.
5. Pemeriksaan neurologis apa yang biasa dilakukan pada kasus
diatas
Jawab :
a. Fungsi serebral ( status mental, fungsi intelektual , daya pilar
, status emosional , persepsi )
b. Glasgow coma scale ( GCS )
c. Pemeriksaan saraf kranial
d. Pemeriksaan sistem motorik
e. Pemeriksaan refleks
f. Pemeriksaan sensorik
6. Coba anda klasifikasi kelemahan otot yang diderita oleh klien
tersebut
Jawab :
Klien mengalami kelemahan pada lengan kiri dan kelemahan
lebih ringan pada tungkai kiri . maka kelemahan otot pada klien
adalah ekstermitas kanan ( 5555 atas / 5555 bawah ) menunjukan
nilai normal sedang kan ekstermitas kiri atas / bawah ( 4444/3333 )
menunjukan dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal.
5555 4444
5555 3333
7. Jelaskan tingkat kesadaran pada kasus diatas , kemudian
tentukan GCSnya
Jawab :
Tingkat kesadaran pada pasien diatas adalah compos mentis ,
dimana belum terjadi gangguan kesadaran yang berat dengan
nilai GCSnya:
-E4 ( karena pasien sadar )
-M6 ( pasien sadar )
-V4 ( Bicaranya tidak jelas / kata-kata membigungkan
Maka GCSnya adalah E4,M6,V4 (14)
8. Mengapa bisa terjadi nadi ireguler dan rekaman EKG bisa
terjadi fibrilasi atrium pada kasus diatas
Jawab :
Alasan Mengapa Fibrilasi Atrium Meningkatkan Risiko
Stroke yaitu Bekuan darah dalam jantung dapat menyebabkan
masalah karena sebagian atau semua bekuan dapat terlepas
dan melewati pembuluh darah utama menuju otak. Oleh
karena pembuluh darah yang sangat besar terpecah
bercabang-cabang dan diameternya semakin berkurang, pada
suatu ketika bekuan ataupun pecahan bekuan darah akan
relatif terlalu besar untuk dapat melanjutkan perjalanannya
lebih lanjut dan menghambat pembuluh darah yang
dilewatinya. Hal ini artinya area otak yang diperdarahi
pembuluh darah tersebut tidak dapat menerima oksigen dan
zat nutrisi lebih lanjut dibanding dengan keadaan normal,
menyebabkan sel saraf berhenti bekerja dan kemudian mati.
Hal inilah yang terjadi pada suatu kejadian stroke – atau lebih jelasnya
stroke iskemik (yaitu stroke yang disebabkan terganggunya asupan
darah). Jika bekuan darah berukuran cukup besar, ia akan
menyumbat cabang pembuluh darah yang lebih besar yang
memperdarahi area otak yang lebih luas. Oleh karena itu, stroke yang
disebabkan terjadinya fibrilasi atrium dapat berakibat fatal, sehingga
pencegahannya amatlah penting.
9. Tentukan diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada kasus diatas
Jawab :
a. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan hemiparesis
, kehilangan keseimbangan dan koordinasi , spastisitas, dan
cedera otak.
b. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan
kerusakan otak.
10. Implementasikan apa yang bisa diberikan.
Jawab :
DIAGNOSA
a. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler,
kerusakan persepsi sensori, penurunan kekuatan otot
Implementasi
Latihan : gerakan sendi (ROM)
- mengkaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas
fisik
- menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
- Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
- mengkaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan
- Jaga keamanan klien
- membantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif
maupun aktif.
- memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan.
Terapi latihan : kontrol otot
- mengkaji kesiapan klien utk melakukan latihan
- mengevaluasi fungsi sensorik
- Kolaborasi dengan fisioterapi
- memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan
DIAGNOSA
b. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi ke otak
IMPLEMENTASI
Mendengar aktif:
- mengkaji kemampuan berkomunikasi
- menjelaskan tujuan interaksi
- Perhatikan tanda nonverbal klien
- Klarifikasi pesan bertanya dan feedback.
- Hindari barrier/ halangan komunikasi
Peningkatan komunikasi: Defisit bicara
- Libatkan keluarga utk memahami pesan klien
- Sediakan petunjuk sederhana
- Perhatikan bicara klien dg cermat
- Gunakan kata sederhana dan pendek
- Berdiri di depan klien saat bicara, gunakan isyarat tangan.
- Beri reinforcement positif
- Dorong keluarga utk selalu mengajak komunikasi denga
KASUS VI
1. Apa jenis penyakit anak tersebut berdasarkan kasus diatas
Jawab :
Jenis penyakit anak adalah epilepsi
2. Bagaimana proses terjadinya kasus tersebut
Jawab :
Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1°C akan
mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10-15% dan
meningkatnya kebutuhan oksigen sebesar 20%. Pada seorang
anak usia 3 tahun, sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh
sirkulasi tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya
15%. Jadi kenaikan suhu tubuh pada seorang anak dapat
mengakibatkan adanya perubahan keseimbangan membran
neuron dan dalam waktu singkat terjadi difusi ion Kalium dan ion
Natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas
muatan listrik. Lepasnya muatan listrik ini demikian besar
sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel
tetangga dengan perantaraan neurotransmiter sehingga
terjadilah kejang.
3. Mengapa bisa terjadi kaku pada seluruh badan dan anggota
geraknya
Jawab :
karena pada pasien epilepsi terjadi kelainan fungsi otak
penyebabnya itu adalah kurangnya oksigen yang ada pada otak
sehingga aliran darah juga ikut terganggu dan metabolisme
tubuh juga terganggu sehingga menyebabkan energi kurang
jadi kaku . Atau di sebabkan karena adanya gangguan atau luka
pada otak besar (cerebrum) yang mengakibatkan wajah
ataupun alat gerak atas dan bawah terasa kaku, meskipun tidak
kehilangan kesadaran
4. Mengapa mulut bisa kaku dan mengeluarkan busa
Jawab :
nervus facial pada otot wajah mengalami peregangan akibat
serabut otot yang mengalami penyempitanaliran darah ke
wajah sehingga terjadi kekakuan. Kenapa mengeluarkan busa
karena saraf-saraf vagus tidak berfungsi, maka respon
resistensimeningkat maka terjadilah mengeluaran busa yang
berlebihan
1. Letakkan anak ditempat yang aman dan pada
permukaan yang rata dan tidak di tempat yang tinggi,
misalnya di lantai atau kasur. Pindahkan semua
benda yang mungkin berbahaya atau dapat
menimbulkan luka dari sekitar anak.
2. Jika memungkinkan, miringkan anak sehingga cairan
atau air liur yang berbusa dapat mengalir keluar.
3. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak,
misalnya jari tangan, sendok, atau kayu yang dulu
biasa dilakukan untuk mencegah tergigitnya lidah,
karena justru benda-benda ini dapat patah atau
menyebabkan gigi anak patah sehingga dapat
mengganggu jalan nafas.
4. Jika memungkinkan, kendurkan pakaian anak yang
dirasa ketatuntuk memudahkan pernafasan.
5. Jangan mengguncang-guncang atau berusaha
membangunkan anak atau menahan tubuh anak
yang kejang. Biarkan gerakan kejang berlangsung
apa adanya.
6. Sambil melakukan hal-hal diatas, upayakan meminta
bantuan.
7. Segera bawa anak ke dokter, puskesmas, atau
rumah sakit terdekat.
8. Catat lamanya kejang dan bagaimana gejala/apa
yang dialami anak selama kejang. Catatan ini penting
bagi dokter atau praktisi medis untuk menilai kejang
demam anak.
TERIMAKASIH…

More Related Content

Similar to Klp 2 sistem neurologi

Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Syarifha Ningsih Al-aidid
 
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptxVentilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
RTISanglah
 

Similar to Klp 2 sistem neurologi (20)

Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
 
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Iii. obat susunan saraf pusat
Iii. obat susunan saraf pusatIii. obat susunan saraf pusat
Iii. obat susunan saraf pusat
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptxVentilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
Ventilasi Mekanis RSUD Asy Syifa' Sumbawa.pptx
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Prolong apneu
Prolong apneuProlong apneu
Prolong apneu
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Trauma kepala
Trauma kepalaTrauma kepala
Trauma kepala
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasiPertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
 
Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 

Recently uploaded

Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
pkmkaliangkrik1
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 

Recently uploaded (19)

Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptxjabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 

Klp 2 sistem neurologi

  • 1. SistemneuroBEHAVIOR KELOMPOK II SUFIANA T. 12.1101.027 INDAH RATNA SARI 12.1101.009 LIBERATA SERMATAN 12.1101.017 ROSIDA RUSE 12.1101.002 RISKA AMIR 12.1101.035 SUHARDI 12.1101.041 MUHAMMAD RUSTAN 12.1101.057 IQRA NURUL ARSITA 12.1101.047 AGUSTINA 10.1101.385 NURHALIMAH 11.1101.027 ULFIAH 11.1101.059 MIDUN 11.1101.022 YULITA 11.1101.060 TAUFIK H. 11.1101.049
  • 3. 1. Proses terjadinya nyeri pada kasus diatas Jawab : Terjadinya nyeri akibat cedera kepala primer dan sekunder menyebabkan kerusakan pada saraf otak dan terjadinya laserasi dimana ADO menurun sehingga suplai nutrisi ke otak menurun maka terjadilah perubahan metabilisme anaerob dan darah dalam jaringan berkurang(Hipoksia) menyebabkan edema pada jaringan otak sehingga terjadi peningkatan Tekanan intra kranial dan menyebabkan NYERI pada kepala
  • 4. 2. Hubungan nyeri kepala dengan pusing bahkan mual muntah Jawab : - Akibat dari cedera kepala menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial menyebabkan nyeri dan dapat merangsang pusat muntah (medula oblungata) dan juga merangsang sistem saraf Vagus di lambung untuk memberikan refleks sehingga menyebabkan mual dan muntah - Nyeri pada kepala akibat tekan an intrakarnial meningkat derjadi penurunan ADO dapat juga menyebabkan pusing karena memburuknya aliran darah pada arteri yang bertugas mengirim O2 dan unsur-unsur lainnya ke otak
  • 5. 3. Hubungan posisi kepala dengan proses terjadinya nyeri, pusing bahkan mual muntah jawab : posisi kepala yang baik dapat memberikan kenyamanan pada klien dan tidak memberikan tekanan pada klien sehingga dapat membantu melancarkan
  • 6. 4. Hubungan tekanan darah meningkat pada kasus di atas Jawab : pada kasus tersebut, klien mengalami penurunan kesadaran akibat aliran darah dan suplai O2 yang kurang ke otak sehingga jantung dipaksa untuk bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi suplai O2 ke otak dan jaringan tubuh lainnya. Akibat dari kerja jantung yang cepat itulah makanya tekanan darah juga meningkat
  • 7. 5. Pemeriksaan fisik pada kasus diatas berdasarkan keluhan yang dirasakan Jawab :  TTV  Tingkat kesadaran dengan glas gow coma scale  Ada tidaknya cedera luar yang terlihat  Tanda neorologis fokal seperti pola aktivitas motorik dan fungsi batang otak sesuai gejala muntah yang diakui pasien 6. Hubungan pemberian posisi kepala 45 C pada kasus diatas • Dengan posisi 45 dapat meningkatkan aliran balik vena dari kepala, sehingga mengurangi kongesti dan edema / resiko terjadinya peningkatan TIK.sehingga menyebabkan nyeri kepala,mual muntah dan sesak. • Memberi rasa nyaman bagi klien • Mengurangi nyeri • Membantu pernapasan pasien (memberikan kemudahan kepada klien untuk bernapas)
  • 8. 7. Tindakan emergensi apa yang dapat diberikan pada kasus diatas Jawab : • atur posisi pasien senyaman mungkin dan mencegah tertutupnya jalan nafas • pemberian O2 • pemberian Infus • Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan fungsi ABC (airway, breathing, circulation) dan menilai status neurologis (disability, exposure), maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri yang terjadi. Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih rendah.
  • 9. 8. Manfaat pemberian O2 pada kasus diatas Jawab : Mengurangi hipoksemia, dimana dapat meningkatkan vasodilatasi serebral, volume darah, dan menaikkan TIK. Serta memenuhi kebutuhan O2 ke seluruh jaringan tubuh terutama otak. 9. Hubungan pemberian terapi manitol pada kasus diatas Jawab : Manitol merupakan molekul gula manosa yang bersifat osmotic diuretic dan manitol dipercaya hanya menurunkan kadar air di otak tidak di jaringan lain. Adapun indikasi pasien yang akan diberikan manitol adalah: - Adanya tanda – tanda herniasi transtentorial / perburukan keadaan neurologis - Pada pasien dengan cedera kepala dengan hipotensi berfungsi sebagai resusitasi cairan
  • 10. 10.Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang di jumpai pada kasus tersebut Jawab : - Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai O2 - Nyeri berhubungan dengan adanya trauma jaringan - Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake 11. Membuat perencanaan / implementasi / evaluasi & dokumentasikan dengar benar Jawab :
  • 11. Diagnosa 1 : resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai O2 Intervensi : 1. Kaji TTV rasional : mengetahui keadaan umum dan standar untuk menetukan intervensi berikutnya 2. Akultasi bunyi nasfas,frekuensi,irama, dan kedalaman pernapasan Rasional : perubahan dapat menandakan luasnya keterlibatan otak 3. Berikan posisi yang senyaman mungkin Rasional : memberikan rasa nyaman kepada klien dan memberikan kemudahan klien dalam bernapas 4. Anjurkan klien batuk efektif dalam melakukan nafas dalam jika klien sadar rasional : mencegah ateloktosis 5. Kolaborasi dalam pemberian terapi O2 rasional : membantu pernapasan klien
  • 12. Diagnosa 2 : Nyeri berhubungan dengan adanya trauma jaringan Intervensi : 1. Observasi dan catat keluhan lokasi nyeri dan efek yang ditimbulkan oleh nyeri rasional : membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan kefektifan intervensi. 2. Pantau tanda-tanda vital rasional : peningkatan nyeri akan meningkatkan TTV 3. Ajarkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi dan nafas dalam atau teknik distraksi rasional : membantu mengontrol dan mengalihkan nyeri, memusatkan perhatian dan dapat meningkatkan koping 4. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi rasional : mengurangi nyeri
  • 13. Diagnosa 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake Intervensi : 1. Observasi TTV dan keadaan umum klien rasional : untuk mengetahui kesehatan aktual klien 2. Kaji keluhan mual, muntah dan nafsu makan klien rasional : untuk mengetahui berat ringannya keluhan sebagai standar untuk menentukan intervensi berikutnya yang tepat 3. Beri makan cair yang mudah di telan seperti bubur setelah klien sadar. rasional : makanan yang mudah ditelan dapat mengurangi kerja lambung 4. Catat porsi makan yang di berikan atau di habiskan rasional : untuk mengetahui berapa banyak nutrisi yang masuk 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi parental rasional : untuk mencukupi intake yang kurang dan mengurangi mual dan muntah
  • 14. Implementasi 1. mengkaji lokasi ketidaknyamanan nyeri 2. mengabsorvasi TTV 3. Melakukan tehnik relaksasi nafas dalam evaluasi 1. bersihkan jalan nafas kembali efektif 2. nyeri klien teratasi 3. kelabuhan nutrisi klien terpenuhi setelah dilakukan tindakan
  • 16. 1. pemahaman tentang konsep fisiologis dari tumor otak Jawab : Sebuah tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intra kranial yang menempati ruang di dalam tengkorak.Tumor-tumor selalu bertumbuh sebagai sebua masa yang terbentuk bola tetapi juga dapat tumbu menyebar masuk ke dalam jaringan.Neuplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan.akibat perubahan fisik berfariasi,yang menyebabkan beberapa atau semua kejadian patofisiologis Sebagai berikut: • Peningkatan tekanan intra kranial (TIK) dan edema serebral • Aktifitas kejang dan tanda-tanda neurologis vokal • Hidrosefalus • Gangguan hipofisis
  • 17. 2.. hubungan tahanan perifer dengan peningkatan tekanan darah Jawab : Dimana tahanan pembuluh darah perifer adalah tahan terhadap aliran darah yang di bentuk oleh tonus otot vaskuler dan diameter pembuluh darah. Dimana semakin kecil lumen pembuluh darah maka semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran darah sehingga volume sirkulasi darah dalam system vaskuler dapat mempengaruhi tekanan darah dimana apapbila volume tumor darah meningkat maka tekanan pada dinding arteri akan menjadi lebih besar sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. 3. Pemahaman tentang nyeri kepala pada kasus di atas jawab : diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepal. Sedangkan gejala lanjut ditemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut. Umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta padakeadaan dimana terjadi peningkatan tekanan tinggi intrakarnial. Adanya nyeri kepala dengan psikometer asthenia perlu dicurigai tumor otak
  • 18. 4. Proses muntah proyektil pada kasus timor kepala Jawab : Terdapat pada kasus 30% kasus dan umumnya menyertai nyeri kepala lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat progresif dan disertai dengan mual. Muntah terjadi sebagai akibat rangsangan pada pusat muntah pada medulla oblongata akibat terjadinya peningkatan TIK. Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyekti 5. Hubungan antara nyeri kepala pada keadaan lelah Jawab : Pada awalnya, dipengaruhi adanya gangguan keseimbangan antara otak, cairan serebrospinal dan darah serebral, karena adanya pertumbuhan tumor secara replikasi maka kompensasi penekanan pada vena-vena intracarnial maka mengakibatkan sakit kepala. Dan pada aliran darah serebral massa jaringan otak menurun. Maka suplai darah ke otak ikut jg menurun maka energi berkurang akibat terjadi kelelahan
  • 19. 6. Kaitan asam mefenamat dengan nyeri Jawab : Asam mefenamat termasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai jenis rasa nyeri di mana menghambat sintesa prostaklandin dengan menghambat kerja enzim cycloozygenase (COX-1& COX-2 ) 7. Proses terjadinya penglihatan kabur pada kasus di atas Jawab : Gangguan penglihatan (Papiledema) disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan papilla saraf optikus. Bila terlihat pada pemeriksaan funduskopi, hal ini mengisyaratkan peningkatan TIK. Menyertai papiledema dapat terjadi ggn penglihatan, termasuk pembesaran bintik mata dan amaurosis fugaks (saat dimana penglihatan berkurang)
  • 20. 8. Proses terjadinya peningkatan tekanan darah menjadi normal (120/80 mmhg) Jawab : 9. Hubungan tekanan darah dengan peningkatan TIK Jawab : apabila tekanan intrakarnial meningkat maka aliran darah ke otak menurun. Menurunnya aliran darah ke otak inilah yang menyebabkan jantung untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan suplai O2 ke otak. Dari kerja jantung inilah yang menyebabkan tekanan darah meningkat. 10. Hubungan aktifitas rumah tangga dengan terjadinya tumor otak Jawab :
  • 21. 11. Pemeriksaan dignostik yang dilakukan Jawab : a. Arterigrafi atau ventricolugram,untukmendeteksi kondisi patologi pada system ventricel dan siterna b. CT-Scan dasar dalam menentukan dignosa c. Radiogram, memberikan informasi yang sangat berharga mengenai struktur penebalan dan klasifikasi posisi kelenjar pinelal yang mengapur dan posisi selasorfika d. elektroensefalogram (EEG) memberi informasi mengenai pergeseran kandungan intra serebral e. ekoensefe memberi informasi mengenai perubahan neuron f. sidik otak radio aktif, memperhatikan daerah-daerah akumulasi abnormal dari zat radioaktif, tumor otak mengakibatkan kerusakan sawar darah otak yang menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif
  • 22. 12. Merumuskan Diagnosa keperawatan yang di jumpai pada kasus tersebut jawab : 1. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah 2. nyeri kepala berhubungan dengan pertumbuhan sel-sel kanker 3. gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan aliran darah ke otak 13. Menyusun perencanaan/ implementasi/ evaluasi asuhan keperawatan pada kasus tersebut dan dokumentasikan dengan benar Jawab :
  • 23. No Diagnosa Tujuan Intervensi 1 Setelah dilakukan askep …. jam perawat akan mengatasi dan atau mengurangi episode dari peningkatan TIK.
  • 25. 1. Coba anda jelaskan proses terjadinya pembesaran kepala pada os jawab : Ada tiga faktor yang menyebabkan hydrochepalus yaitu infeksi, perdarahan dan neoplasma. Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan dapat terjadi perlahan atau progresif, menyebabkan ventrikel melebar, kemudian menekan jaringan otak sekitarnya. Tulang tengkorak bayi di bawah dua tahun yang belum menutup akan memungkinkan kepala bayi membesar. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak dan selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya khususnya pusat – pusat saraf yang vital. Hydrochhepalus internal menyebabkan peningkatan tekanan intraventrikuler dan pembesaran sistem ventrikuler. Mantel serebral ( meningen ) terengang dan menipis. Sentrum oval talamus dan ganglia basal tertekan. Akson kortikospinal tertekan dan teregang, serta mielinasinya terganggu. Giri hemisfer serebral mendatar dan vaskular terenggang. Septum peludisum menjadi tipis, dan dasar tengkorak rongga subarachnoid serta sisterna di luar hemisfer serebral berdilatasi, umumnya dengan tidak mengindahkan jenis dari hydrochepalus. Nekrosis subependimal serta edema akibat pendataran dan robeknya lapisan ependimal serta pembesaran ruang extraseluler. Secara klinis peninggian tekanan intraventrikuler, volume CSS, dan ukuran ventrikel menimbulkan kelainan berikut : pembesaran kepala, penonjolan fontanela separasi future, tanda sunset eye, scalp yang mengkilap, dilatasi vena scalp, strabismus convergen/divergen, tangis yang high pitched, dan kegagalan untuk berkembang.
  • 26. =2. Mengapa mata OS selalu melihat ke bawah Jawab : Mata OS yg selalu melihat kebawah dikenal dengan fenomena “matahari terbenam” (sunset phenomena) Fenomena ini timbul karena tekanan intrakranial yang tinggi dapat menekan tulang atap orbita yang sangat tipis. Tulang atap orbita ini lantas menekan pada bola mata sehingga bola-bola mata itu terputar ke bawah (Huttenlocher, 1983). Dengan kedudukan mata demikian, banyak putih sklera terlihat diantara limbus atas dari kornea dan tepi kelopak mata atas. 3. coba anda jelaskan pemeriksaan fisik yang paling penting yang ada hubungannya dengan kasus tersebut Jawab :
  • 27. Pemeriksaan yang penting yaitu KEPALA: tampak membesar,asimetris,berbenjol pada bagian pariental dan frontal.ubun-ubun besar menonjol,terbuka.sutura melebar,pada benjolan teraba fluktuasi,perkusi: cracked potsign.di sebabkan karena keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal dan merupakan hydrocphalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan sehingga pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil, terdesak oleh banyaknya cairan dalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
  • 28. 4. Apakah ada gangguan nervus pada OS Jawab : Ada kelainan pada nervus III, IV dan VI berkaitan dengan (pergerakkan bola mata) seperti tanda sunset, 5. Jelaskan apa itu refleks fisiologis dan patologis Jawab : Refleks yang muncul pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologi. Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri punggung/pinggang gangguan fungsi otonom. Kerusakan pada sistem syaraf dapat menimbulkan refleks yang seharusnya tidak terjadi atau refleks patologis
  • 29. 6. Jelaskan cara pemeriksaanya Jawab : Reflek Fisiologis 1. Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon periosteum dan kulit 2. Anggota gerak yang akan dites harus dalam keadaan santai. 3. Dibandingkan dengan sisi lainnya dalam posisi yang simetris Refleks Fisiologis Ekstremitas Atas 1. Refleks Bisep a. Pasien duduk di lantai b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan di atas lengan pemeriksa Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku. Respon : fleksi lengan pada sendi siku Afferent : n.musculucutaneus (C 5-6); Efferent : idem 2. Refleks Trisep a. Pasien duduk dengan rileks b. Lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
  • 30. Stimulus : ketukan pada tendon otot triceps brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi .Respon : ekstensi lengan bawah disendi siku . Afferent : n.radialis (C6-7-8); Efferent : idem 3. Reflesk Brakhioradialis a. Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks bisep b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu refleks c. Respon: muncul terakan menyentak pada lengan 4. Refleks Periosteum radialis a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit dipronasikan b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis c. Respon: fleksi lengan bawah dan supinasi lengan 5. Refleks Periosteum ulnaris a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi b.Ketukan pada periosteum os. Ulnaris c. Respon: pronasi tangan
  • 31. Refleks Fisiologis Ekstremitas Bawah 1. Refleks Patela a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk menentukan daerah yang tepat c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien d. Ketuk tendo patela dengan palu refleks menggunakan tangan yang lain e. Respon: pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep, ekstensi tungkai bawah Stimulus : ketukan pada tendon patella Respon : ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps femoris Afferent : n.femoralis (L 2-3-4) Efferent :idem 2. Refleks Kremaster a. Ujung tumpul palu refleks digoreskan pada paha bagian medial b. Respon: elevasi testis ipsilateral
  • 32. 3. Reflesk Plantar a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks b. Respon: plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki 4. Refleks Gluteal a. Bokong pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks b. Respon: kontraksi otot gluteus ipsilateral 5. Refleks Anal Eksterna a. Kulit perianal digores dengan ujung tumpul palu refleks Respon: kontraksi otot sfingter ani eksterna Dan lain-lain ........
  • 33. 7. Apa hubungan antara pemeriksaan penunjang laboratorium dengan kasus tersebut Jawab : Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit yang diderita klien seperti CT scan dapat memastikan diagnosis hidrosefalus dalam waktu yang relatif singkat (Harsono, 1996). Pemeriksaan dengan CT scan ini dapat memperlihatkan susunan ventrikel yang membesar secara simetris (Ngoerah, 1991). Dengan CT scan ini sistem ventrikel dan seluruh isi intrakranial dapat tampak lebih terperinci, serta dalam memperkirakan prognosa kasus tersebut di masa depan. CT scan merupakan cara yang aman dan dapat diandalkan untuk membedakan hidrosefalus dari penyakit lain yang juga menyebabkan pembesaran kepala abnormal, serta untuk identifikasi tempat obstruksi aliran CSS. 8. kelainan apa yang sering nampak pada pemeriksaan toraks untuk kasus di tersebut Jawab : pada pemeriksaan thorak tidak ada kelainan untuk kasus hidrosefalus. Hanya saja pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat
  • 34. 9. Coba anda jelaskan hasil Ct-scen pada kasus tersebut Jawab : Pada hidrosefalus CT Scan smenunjukkan adanya pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi transependimal dari CSS. Sindrom Dandy-Walker Merupakan atresia congenital Luscha dan Magendie yang menyebabkan hidrosefalus obtruktif dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel IV, yang dapat sedemikian besarnya sehingga merupakan suatu kista yang besar di daerah fosa pasterior. 10. Jelaskan pemberian terapi non operasi cepriakson pada kasus tersebut Jawab :
  • 35. Ceftriaxone adalah infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh bakteri gram positif maupun gram negatif yang resisten atau kebal terhadap antibiotika lain : • Infeksi saluran pernapasan • Infeksi saluran kemih • Infeksi gonore • Sepsis • Meningitis • Infeksi tulang dan jaringan lunak • Infeksi kulit • CARA PENGGUNAAN Injeksi intravena dan intramuskuler.
  • 36. 11.Terapi tersebut termasuk jenis apa dan bagaimana proses kerjanya dalam tubuh Jawab : Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin. Ceftriaxone mempunyai spektrum luas dan waktu paruh eliminasi 8 jam. Ceftriaxone efektif terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Ceftriaxone juga sangat stabil terhadap enzim beta laktamase yang dihasilkan oleh bakteri. 12.Jelaskan tindakan pemasangan VP Shunt pada kasus tersebut 1. TUJUAN TINDAKAN · Untuk membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase. · Untuk mengalirkan cairan yang diproduksi di dalam otak ke dalam rongga perut untuk kemudian diserap ke dalam pembuluh darah. 2. CARA KERJA · Posisi kepala pasien supine dengan kepala diganjal dengan bantal bulat (donat). · Posisi sedikit head up (15† - 30†) · Pasang body strapping (doek steril) · Tim operasi melakukan scrubbing, gowning and gloving.
  • 37. · Desinfeksi area operasi · Drapping area operasi · Pasang sterile drapes (opsite) · Pasang kauter bipolar, selang suction + canule suction. · Injeksi dengan adrenalin 1:200000 pada lokasi insisi. · Berikan mess 1 untuk insisi kulit subcutis · Berikan mess 2 untuk insisi fat-galea-otot-periosteum. · Rawat pendarahan dengan kauter bipolar, irigasi dengan larutan NaCl saat bipolar difungsikan, sambil dilakukan suction. · Berikan respatorium untuk menyisihkan periousteum. · Tutup luka insisi kepala sementara dengan kassa basah. · Berikan mess 1 untuk insisi kulit abdomen bagian atas. · Perdalam insisi sampai dengan fasia (sampai kelihatan fasia). · Berikan spaner VP-Shunt untuk memasang ventrikel VP Shunt, dari kepala-leher-abdomen keluar pada daerah insisi di abdomen. · Ujung mandrin VP-Shunt diikat dengan benang Seide no 1. · Tarik mandrin VP-Shunt ke atas (bagian insisi kepala). · Berikan ventrikel VP-Shunt kemudian diikat dengan benang Seide NO
  • 38. · Seide no 1 ditarik ke bagian bawah (insisi pada abdomen) ventrikel VP- Shunt sudah masuk dan terhubung dari kepala ke abdomen. · Pasang konektor VP-Shunt kemudian di spool dengan NaCl sampai lancar tidak ada hambatan. · Berikan bor set craniotomi untuk bor hole kemudian rawat pendarahan. · Berikan desector dan klem pean bengkok untuk ambil sisa tulang. · Berikan kauter bipolar untuk cess dura. · Berikan speed mess untuk insisi dura. · Berikan ventrikel katheter + mandrin dimasukkan ke dalam intra cerebral sampai keluar cairan (hidrocephalus). · Sambung ventrikel katheter dengan ventrikel VP-Shunt. · Sambungan difiksasi. · Tarik ventrikel VP-Shunt ke arah distal (abdomen). · Pastikan aliran cairan pada ventrikel lancar. · Berikan pinset anatomis 2 buah + gunting metzenbaum untuk insisi peritonium ± 1 cm. · Masukkan ventrikel VP Shunt kedalam peritoneum. · Tutup luka insisi.
  • 39. · Berikan benang absorbable untuk jahit fasia, fat pada kepala dan abdomen. · Berikan jahitan benang non-absorbable untuk jahit kulit. · Bersihkan luka dengan kassa basah kemudian keringkan. · Beri sufratul-kassa-hipafic. · Bereskan alat. · Operasi selesai. 13. Apa diagnosis keperawatan yang dapat muncul pada kasus diatas Jawab : 1) Gangguan perfusi jaringan serebral b/d peningkatan tekanan intrakranial. 2) Gangguan kebututhan nutrisi dan cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake makanan 3) Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penigkatan tekanan intrakranial
  • 41. 1. Apa jenis penyakit pada kasus tersebut Jawab : Jenis penyakit pada kasus diatas adalah meningitis bakterial . diagnosa ini didasarkan pada 2 gejala dari trias meningitis yaitu demam dan kaku kuduk, selain ini pada ppemeriksaan kultu darah ditemukan bakteri meningokokus. 2. Bagaimana proses terjadinya kasus tersebut Jawab : Meningitis bakteri di mulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti septicemia yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.faktor factor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain prosedur bedah saraf, trauma kepala dan pengaruh imunologis.saluran vena yang melalui nasofaring posterior telinga bagian tengah,dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena meningen , semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan bakteri. 3. Mengapa bisa terjadi peningkatan suhu pada kasus tersebut Peningkatan suhu terjadi akibat adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri meningokokus.
  • 42. 4. Bagaimana bisa terjadi peningkatan suhu pada kasus diatas Jawab : Proses terjadinya peningkatan suhu dimulai saat Organisme masuk kedalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang didalam menigen dan dibawah daerah kortex. Radang inilah yang menimbulkan gejala demam . 5. Mengapa bisa terjadi kaku kuduk Jawab : Kaku kuduk terjadi akibat adanya iritasi menigen . kaku kuduk diakibatkan oleh meregangnya otot-otot ekstensor tengluk karena peningkatan tonus otot leher 6. Bagaimana proses terjadinya kaku kuduk pada kasus diatas Jawab : Proses terjadi kaku kuduk akibat radang menigen sehingga upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme oto leher. 7. Apa itu fungsi lumbal Jawab : Fungsi lumbal adalah suatu tindakan medis yang dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam ruang subarakhnoid untuk mengeluarkan CSS yang bertujuan untuk diagnostik atau pengobatan.
  • 43. 8. Bagaimana proses penatalaksanaannya Jawab : Proses palaksanaan fungsi lumbal: Praprosedur -Yakinkan pasein bahwa penusukan jarum kedalam tulang belakangtidak akan menyebabkan nyeri. -Periksa apakah sudah melakukan pengosongan usus besar atau kandung kemih . Praprosedur ( dilakukan oleh dokter ) -Posisi pasien adalah sebagai berikut : -Pasien diletakan dengan miring dan punggung berhadapan dengan dokter. -Paha dan kaki difleksi sehingga banyak kemungkinan peningkatan ruang antara prosesus spinosus dengan tulang belakang , sehingga memudahkan jarum masuk keruang subrakhnoid -Bantal kecil di tempatkan dibawah kepala pasien untuk mempertahankan posisi tulang belakang dalam keadaan horizontal . -Bantal diletakan diantara kaki untuk mencegah kaki bagian atas memutar progresif .
  • 44. -Perawat boleh membantu pasien untuk mempertahankan posisi untuk menghindari gerakan tiba- tiba , yang dapat menyebabkan traumatik pada tusukan ( berdarah ). - Pasien diinstrusikan untuk bernapas dengan normal karena hiperventilasi dapat mengurangi peninggian tekanan -Dokter memasukkan jarum ke ruangan subarakhnoid pada ruang antara lumbal ke -3 dan -4 atau ke -4 dan -5 -Pascaprosedur -Instruksikan pasien untuk berbaring 2-3 jam untuk mensejajarkan fungsi jarum dural dan arakhnoid di dalam meningen , untuk menurunkan kebocoran CSS -Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menurunkan risiko pusing setelah prosedur.
  • 45. 9. Apa kegunaan anti biotic pada kasus diatas Jawab : Antibiotic digunakan untuk mengehentikan perkembangbiakan bakteri yang melewati darah barier otak kedalam ruang subarakhnoid . 10.Apa diagnosa keperawatan yang dapat diberikan pada kasus diatas jawab : -Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan ICP/edema otak -Hiperthermia b.d proses infeksi -Gangguan orientasi b.d defisit neurologis 11.Intervensi apa yang dapat diberikan sesuai kasus diatas. 1.Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan ICP/edema otak Intervensi : - Kaji tingkat kesadaran, TTV, dan status neurologic. -Ciptakan lingkungan tenang (cegah agitasi-peningkatan TIK). Pertahankan tirah baring dengan posisi datar. -Pantau sesuai indikasi setelah dilakukan punksi lumbal
  • 46. -Kaji adanya rigiditas nuksi, gemetar, kegelisahan yang meningkat, peka rangsangan , dan adanya serangan kejang. -Catat kejadian berhubngan status neurologis: Kejang, disorientasi. 2.Hiperthermia b.d proses infeksi dan edema cerebral Intervensi : 1. Kaji TTV, R/ untuk mengetahui perkembangan pasien. 2. Berikan Kompres hangat. R/ untuk membantu penurunan suhu tubuh. 3. Monitor temperatur secara kontinue R/ untuk memantau apakah ada kenaikan atau penurunan suhu tubuh klien. 4. Ganti baju kain bila basah R/ untuk mengurangi resiko adanya iritasi pada kulit. 5. Berikan antibiotik dan antipiretik sesuai program R/ untuk terapi pengobatan penurunan suhu tubuh.
  • 47. 3. Gangguan orientasi b.d defisit neurologis Intervensi : 1. Pantau status neorologi klien. R/ untuk mengetahui status kesadaran klien. 2. Berikan motivasi pada klien bila klien sadar. R/ untuk menguranggi stress atau ketidak nyamanan klien 3. Ikutkan keluarga pada setiap prosedur yang akan dilakukan. R/ untuk kenyamanan klien dan mengurangi ketegangan. 4. Hindari perkataan yang menyinggung perasaan klien. R/ untuk menghindari tingkat stress klien.
  • 49. 1. Apa jenis penyakit kasus tersebut diatas Jawab : Penyakit yang dialami adalah stroke 2. Bagaimana proses terjadinya penyakit kasus diatas Jawab : Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lmbat atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap ortak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik , atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Thrombus mengakibatkan ;
  • 50. 1. Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan. 2. Edema dan kongesti disekitar area. Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah beberapa hari. Dengan berkurangnya edema pasien mulai menunjukan perbaikan,CVA. Karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis , atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal iniakan me yebabkan perdarahan cerebral, jika aneurisma pecah atau ruptur. Perdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah.. Perdarahanintraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro vaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral. Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversibel bila anoksia lebih dari 10 menit.
  • 51. 3. Mengapa bisa terjadi kelemahan pada sisi kiri klien Jawab : Kelemahan pada sisi kiri disebabnya karena adanya lesi ( pembuluh darah yang tersumbat ) pada daerah otak kanan , sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke otak sebelah kiri maupun ekstermitas kiri, hipoperfusi menyebabkan berkurangnya nutrisi maupun oksigen untuk menghidupi jaringan otak maupun ekstermitas . hal inilah yang membuat terjadinya kelemahan. 4. Mengapa lidah klien lebih jatuh keposisi kiri pada kasus diatas Jawab : Lidah klien lebih jatuh ke posisi kiri karena terjadi lesi pada daerah otak kanan sehingga terjadi penurunan sulai darah pada jaringan sebelah kiri termasuk pada lidah sehingga bagian kiri lidah mengalami kelemahan / kelumpuhan.
  • 52. 5. Pemeriksaan neurologis apa yang biasa dilakukan pada kasus diatas Jawab : a. Fungsi serebral ( status mental, fungsi intelektual , daya pilar , status emosional , persepsi ) b. Glasgow coma scale ( GCS ) c. Pemeriksaan saraf kranial d. Pemeriksaan sistem motorik e. Pemeriksaan refleks f. Pemeriksaan sensorik 6. Coba anda klasifikasi kelemahan otot yang diderita oleh klien tersebut Jawab : Klien mengalami kelemahan pada lengan kiri dan kelemahan lebih ringan pada tungkai kiri . maka kelemahan otot pada klien adalah ekstermitas kanan ( 5555 atas / 5555 bawah ) menunjukan nilai normal sedang kan ekstermitas kiri atas / bawah ( 4444/3333 ) menunjukan dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal.
  • 53. 5555 4444 5555 3333 7. Jelaskan tingkat kesadaran pada kasus diatas , kemudian tentukan GCSnya Jawab : Tingkat kesadaran pada pasien diatas adalah compos mentis , dimana belum terjadi gangguan kesadaran yang berat dengan nilai GCSnya: -E4 ( karena pasien sadar ) -M6 ( pasien sadar ) -V4 ( Bicaranya tidak jelas / kata-kata membigungkan Maka GCSnya adalah E4,M6,V4 (14)
  • 54. 8. Mengapa bisa terjadi nadi ireguler dan rekaman EKG bisa terjadi fibrilasi atrium pada kasus diatas Jawab : Alasan Mengapa Fibrilasi Atrium Meningkatkan Risiko Stroke yaitu Bekuan darah dalam jantung dapat menyebabkan masalah karena sebagian atau semua bekuan dapat terlepas dan melewati pembuluh darah utama menuju otak. Oleh karena pembuluh darah yang sangat besar terpecah bercabang-cabang dan diameternya semakin berkurang, pada suatu ketika bekuan ataupun pecahan bekuan darah akan relatif terlalu besar untuk dapat melanjutkan perjalanannya lebih lanjut dan menghambat pembuluh darah yang dilewatinya. Hal ini artinya area otak yang diperdarahi pembuluh darah tersebut tidak dapat menerima oksigen dan zat nutrisi lebih lanjut dibanding dengan keadaan normal, menyebabkan sel saraf berhenti bekerja dan kemudian mati.
  • 55. Hal inilah yang terjadi pada suatu kejadian stroke – atau lebih jelasnya stroke iskemik (yaitu stroke yang disebabkan terganggunya asupan darah). Jika bekuan darah berukuran cukup besar, ia akan menyumbat cabang pembuluh darah yang lebih besar yang memperdarahi area otak yang lebih luas. Oleh karena itu, stroke yang disebabkan terjadinya fibrilasi atrium dapat berakibat fatal, sehingga pencegahannya amatlah penting. 9. Tentukan diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada kasus diatas Jawab : a. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan hemiparesis , kehilangan keseimbangan dan koordinasi , spastisitas, dan cedera otak. b. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan kerusakan otak. 10. Implementasikan apa yang bisa diberikan. Jawab : DIAGNOSA a. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, kerusakan persepsi sensori, penurunan kekuatan otot
  • 56. Implementasi Latihan : gerakan sendi (ROM) - mengkaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik - menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan - Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan - mengkaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan - Jaga keamanan klien - membantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif maupun aktif. - memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan. Terapi latihan : kontrol otot - mengkaji kesiapan klien utk melakukan latihan - mengevaluasi fungsi sensorik - Kolaborasi dengan fisioterapi - memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan
  • 57. DIAGNOSA b. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi ke otak IMPLEMENTASI Mendengar aktif: - mengkaji kemampuan berkomunikasi - menjelaskan tujuan interaksi - Perhatikan tanda nonverbal klien - Klarifikasi pesan bertanya dan feedback. - Hindari barrier/ halangan komunikasi Peningkatan komunikasi: Defisit bicara - Libatkan keluarga utk memahami pesan klien - Sediakan petunjuk sederhana - Perhatikan bicara klien dg cermat - Gunakan kata sederhana dan pendek - Berdiri di depan klien saat bicara, gunakan isyarat tangan. - Beri reinforcement positif - Dorong keluarga utk selalu mengajak komunikasi denga
  • 59. 1. Apa jenis penyakit anak tersebut berdasarkan kasus diatas Jawab : Jenis penyakit anak adalah epilepsi 2. Bagaimana proses terjadinya kasus tersebut Jawab : Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1°C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10-15% dan meningkatnya kebutuhan oksigen sebesar 20%. Pada seorang anak usia 3 tahun, sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh sirkulasi tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi kenaikan suhu tubuh pada seorang anak dapat mengakibatkan adanya perubahan keseimbangan membran neuron dan dalam waktu singkat terjadi difusi ion Kalium dan ion Natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepasnya muatan listrik ini demikian besar sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel tetangga dengan perantaraan neurotransmiter sehingga terjadilah kejang.
  • 60. 3. Mengapa bisa terjadi kaku pada seluruh badan dan anggota geraknya Jawab : karena pada pasien epilepsi terjadi kelainan fungsi otak penyebabnya itu adalah kurangnya oksigen yang ada pada otak sehingga aliran darah juga ikut terganggu dan metabolisme tubuh juga terganggu sehingga menyebabkan energi kurang jadi kaku . Atau di sebabkan karena adanya gangguan atau luka pada otak besar (cerebrum) yang mengakibatkan wajah ataupun alat gerak atas dan bawah terasa kaku, meskipun tidak kehilangan kesadaran 4. Mengapa mulut bisa kaku dan mengeluarkan busa Jawab : nervus facial pada otot wajah mengalami peregangan akibat serabut otot yang mengalami penyempitanaliran darah ke wajah sehingga terjadi kekakuan. Kenapa mengeluarkan busa karena saraf-saraf vagus tidak berfungsi, maka respon resistensimeningkat maka terjadilah mengeluaran busa yang berlebihan
  • 61. 1. Letakkan anak ditempat yang aman dan pada permukaan yang rata dan tidak di tempat yang tinggi, misalnya di lantai atau kasur. Pindahkan semua benda yang mungkin berbahaya atau dapat menimbulkan luka dari sekitar anak. 2. Jika memungkinkan, miringkan anak sehingga cairan atau air liur yang berbusa dapat mengalir keluar. 3. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak, misalnya jari tangan, sendok, atau kayu yang dulu biasa dilakukan untuk mencegah tergigitnya lidah, karena justru benda-benda ini dapat patah atau menyebabkan gigi anak patah sehingga dapat mengganggu jalan nafas. 4. Jika memungkinkan, kendurkan pakaian anak yang dirasa ketatuntuk memudahkan pernafasan.
  • 62. 5. Jangan mengguncang-guncang atau berusaha membangunkan anak atau menahan tubuh anak yang kejang. Biarkan gerakan kejang berlangsung apa adanya. 6. Sambil melakukan hal-hal diatas, upayakan meminta bantuan. 7. Segera bawa anak ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat. 8. Catat lamanya kejang dan bagaimana gejala/apa yang dialami anak selama kejang. Catatan ini penting bagi dokter atau praktisi medis untuk menilai kejang demam anak.