Dokumen tersebut membahas tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah. Tujuannya adalah menyediakan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah bagi penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor, dan para pemakai laporan keuangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai istilah penting seperti transaksi syariah komersial dan nonkomersial, dana syirkah
1. Mega SuciaSaraswati 43214010024
Pratiwi Andini 43214010293
PerbankanSyariah(UniversitasMercubuana)
1. Jelaskan tujuan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan syariah bagi penyusun standar, penyusun laporan
keuangan, auditor, dan para pemakai laporan keuangan.
Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku
untuk semua jenistransaksi syariah yang di laporkan oleh entitas syariah
maupun entitas konvensional baik sektor publik maupun swasta. Tujuannya
adalah : penyusun dasar akuntansi syariah, dalam pelaksanaan tugasnya,
penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi
syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah,
auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum.
2. Uraikan maksud paradigma transaksi syariah.
Transaksi syariah didasarkan pada paradigma dasar bahwa alam semesta
diciptakan oleh tuhan sebagai amanah (kepercayaan Ilahi) dan sarana
kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan
hakiki secara material dan spiritual (al-falah). Substansinya adalah bahwa
setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai illahiah yang
menempatkan perangkat syariah an akhlak sebagai parameter baik dan
buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha. Dengan cara ini, akan terbentuk
intergritas yang akhirnya akan membentuk karakter tata kelola yang baik
(good governance) dan disiplin pasar (market disiplinera yang baik)
3. Jelaskan yang dimaksud dengan asas ukhuwah, ‘adalah,
mashlahah, tawazun, dan syumuliyah beserta kaitannya dengan
akuntansi.
Prinsip persaudaraan (ukhuwah) esensinya merupakan nilai
universal yang menata interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan
para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling
tolong-menolong. Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai
kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing economic)
sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan diatas
kerugian orang lain.
2. Prinsip keadilan (’adalah) esensinya menempatkan sesuatu hanya
pada tempatna dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak
serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan posisinya.
Prinsip kemaslahatan (mashlahah) esensinya merupakan segala
bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi,
material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Kemashlahatan
yang diakui harus memenuhi dua unsur yakni kepatuhan syariah
(halal) serta bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam
semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan
kemudharatan.
Prinsip keseimbangan (tawazun) esensinya meliputi keseimbangan
aspek material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor
keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan aspek
pemanfaatan dan pelestarian. Transaksi syariah tidak menekankan
pada maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk
kepentingan pemilik (shareholder)
4. Transaksi syariah dapat berupa komersial dan non-komersial,
jelaskan kedua bentuk transaksi tersebut.
Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat
komersial maupun aktivitas sosial yang bersifat nonkomersial.
Transaksi syariah komersial dilakukan antara lain berupa: investasi
untuk mendapatkan bagi hasil; jual beli barang untukmendapatkan
laba; dan atau pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan.
Transaksi syariah nonkomersial dilakukan antara lain berupa:
pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh); penghimpunan dan
penyaluran dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan
hibah.
5. Sebutkan pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan.
Secara umum, ada dua pihak nan membuthkan laporan keuangan
perusahaan yaitu dari pihak internal perusahaan dan dari pihak eksternal
perusahaan. Untuk pihak interal perusahaan, laporan keuangan perusahaan
3. ini dibutuhkan misalnya pemilik perusahaan, pihak manajemen dan
pimpinan perusahaan.
Sementara buat pihak dari luar perusahaan nan memiliki kepentingan atas
laporan keuangan perusahaan ini antara lain investor, kreditur dan juga
pemerintah.
6. Jelaskan yang di maksud dengan pemberi dana qardh dan
informasi apakah yang di perlukannya dari laporan keuangan.
Pemberi dana qardh, pemberi dana qardh tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
7. Jelaskan yang dimaksud dengan pemilik dana syariah temporer
dan informasi apakah yang di perlukannyadari laporan keuangan.
Dana Syirkah Temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan
jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas
syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana
tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
8. Jelaskan yang di maksud dengan pemilik dana titipan dan
informasi apakah yang di perlukannya dari laporan keuangan.
Jadi, orang atau badan usaha dapat “menitipkan” dana di dalam Bank
Syariah selaku pihak yang menerima dana titipan dimaksud dapat
menyimpan dana tersebut dalam rekening yang berbebntuk Giro atau dalam
bentuk tabungan biasa. Karena hanya “menitipkan” dana/uangnya, maka
nasabah tidak berhak mendapatkan hasil apapun. Akan tetapi nasabah dapat
mengambil dananya kapanpun dia kehendaki. Sebaliknya bank tidak
mempunyai kewajiban memberikan hasil dari penitipan dana tersebut.
4. 9. Jelaskan informasi yang di perlukan oleh pembayar dan penerima
zakat, infak, sedekahdan wakaf.
Manajemen zakat yang baik adalah suatu keniscayaan. Dalam Undang-
Undang (UU) No.38 Tahun 1999 dinyatakan bahwa “Pengelolaan zakat
adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta
pendayagunaan zakat”. Agar LPZ dapat berdaya guna, maka pengelolaan
atau manajemennya harus berjalan dengan baik. Kualitas manajemen suatu
organisasi pengelola zakat (Widodo, 2003) harus dapat diukur. Untuk itu,
ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan sebagai alat ukurnya.Pertama,
amanah. Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh
setiap amil zakat. Tanpa adanya sifat ini, hancurlah semua sistem yang
dibangun.Kedua, sikap profesional. Sifat amanah belumlah cukup. Harus
diimbangi dengan profesionalitas pengelolaannya. Ketiga, transparan.
Dengan transparannya pengelolaan zakat, maka kita menciptakan suatu
sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya melibatkan pihak intern
organisasi saja, tetapi juga akan melibatkan pihak eksternal. Dan dengan
transparansi inilah rasa curiga dan ketidakpercayaan masyarakat akan dapat
diminimalisasi.
10. Jelaskan kepentingan pengawas syariah terhadap laporan
keuangan perusahaan.
Pentingnya keberadaan pengawas syariah atau biasa disebut dengan audit
syariah tersebut untuk membantu LKS dalam menjalankan bisnis agar
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, meningkatkan kepercayaan
stakeholder, menjamin kehalalan atas keuntungan yang dihasilkan, serta
sebagai komitmen LKS dalam melakukan bisnis dengan prinsip syariah.
11. Apakah tujuan utama dan tujuan lain laporan keuangan syariah?
a. Tujuan lain
mengingkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam
semua transaksi dan kegiatan usaha;
5. informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah,
serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang
tidak sesuai dengan prinsip syariah, bila ada dan bagaimana
perolehan dan penggunaannya;
informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan
tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam
mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
keuntungan yang layak
b. Tujuan utama
Menyediakan informasi keuangan
Menyediakan informasi kepatuhan terhadap prinsip syariah
Menyediakan informasi mengenai pemenuhan tanggung
jawab sosial
12. Apakah yang dimaksud dengan asumsi dasar akrual?
Asumsi dasar akrual adalah asumsi ini (dasar akrual) maka aktiva,
kewajiban, ekuitas (modal), pendapatan, dan beban diakui pada saat
kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Dan
kemudian hal tersebut dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan di
periode yang bersangkutan.
13. Apakah yang di maksud dengan asumsi kelangsungan usaha?
Asumsi ini menyatakan perusahaan adalah unit usaha yang terpisah dari
pemiliknya, sehingga kekayaan dibedakan antara perusahaan dan
pemiliknya.
14. Jelaskan empat karakteristik kualitatif informasi keuangan syariah.
1. Dapat dipahami; Kualitas penting informasi yang ditampung
dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera
dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai
diasumsikan untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
6. 2. Relevan; Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaliuasi mereka
di masa lalu.
3. Keadaan; Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakaianya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
4. Dapat dibandingkan; Pemakai harus dapat membandingkan
laporan keuangan entisas syariah antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keungan.
Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
antar entitas syariah untuk mengevaluasai posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
15. Dalam bentuk apakah manfaat ekonomi masa depan dalam suatu
aset mengalir dalam entitas syariah?
Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan
bagian dari aktivitas operasional entitas syariah. Mungkin pula berbentuk
sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk
kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya
akibat penggunaan proses produksi alternatif
16. Dengan cara apakah penyelesaian kewajiban suatu entitas syariah
dapat dilakukan di masa depan?
Entitas syariah biasanya memperoleh aset melalui pembelian atau produksi
sendiri, tetapi transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan aset;
misalnya properti yang diterima entitas syariah dari pemerintah sebagai
7. bagian dari program untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu
wilayah.
17. Apakah yang di maksud dengan dana syirkah temporer?
Dana Syirkah Temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan
jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas
syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana
tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
18. Sebutkan beberapacontoh dana syirkah temporer?
1. Tabungan mudharabah. Dana tabungan mudharabah yang diterima
oleh bank syariah atau BMT dicatat sebagai dana syirkah temporer.
2. Deposito / simpananan berjangka mudharabah. Dana Deposito /
simpananan berjangka mudharabah yang diterima oleh bank syariah
atau BMT dicatat sebagai dana syirkah temporer.
19. Kenapa dana syirkah temporertidak dapat di golongkan sebagai
kewajiban maupun ekuitas?
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini
karena entitas syariah tidak berkewajiban, ketika mengalami kerugian,
untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat
kelalaian atau wanprestasi entitas syariah.
20. Jelaskan yang di maksud dengan penghasilan, beban, dan hak
pihak ketiga atas bagi hasil.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian bagi
hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama
entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil tidak bisa dikelompokkan sebagai beban
(ketika untung) atau pendapatan (ketika rugi). Namun, hak pihak ketiga atas
8. bagi hasil merupakan alokasi keuntungan dan kerugian kepada pemilik dana
atas investasi yang dilakukan bersama dengan entitas syariah.
21. Kapankah suatu aset diakui ?
Aset diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan bahwa
manfaat ekonominya di masa depan diperoleh entitas syariah dan aset
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
22. Kapankah suatu kewajiban di akui?
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup
pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk
mentransferk aset atau menyediakan / menyerahkan jasa kepada kesatuan
lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
23. Kapankah dana syirkah temporer di akui?
Dana syirkah temporer muncul karena ada transaksi investasi yang
menggunakan akad syirkah (kerja sama) yaitu mudharabah dan musyarakah.
Disebut temporer karena syirkah yang dilakukan memiliki jangka waktu
tertentu.
24. Kapankah suatu penghasilan di akui?
penghasilan dapat dianggap diperoleh dalam suatu tahun(pengakuan).
Pada umumnya diakui cara yang terbaik untuk mengukur panghasilan
dengan menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang dan jasa.
25. Kapankah suatu beban di akui?
Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan proses pemisahan
cost. Oleh karena itu agar informasi yang dihasilkan akurat, bagian cost
yang telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang
9. akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya periode mendatang)
harus dapat ditentukan dengan jelas.