3. Direktorat Akuntansi dan Laporan Keuangan memiliki kewajiban
untuk menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat. Dalam penyusunan laporan keuangan
harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Laporan keuangan
pemerintah pusat harus memberikan informasi secara terbuka,
jujur, dan menyeluruh kepada stakeholders agar terhindar dari
kebiasaan karena kesalahan atas pengelolaan keuangan, baik itu
berupa kesalahan atas pencatatan maupun penyelenggaraan dalam
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan pemerintah pusat.
LATAR BELAKANG
4. 1.Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan
sebagai berikut: “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
2. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1
(IAI:2004:04) mengemukakan bahwa: Laporan keuangan merupakan laporan
periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.”
PENGERTIAN LAPORAN
KEUANGAN
5. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu.
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
1.Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
2.Memberikan informasi jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
3.Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu.
4.Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam satu periode tertentu.
5.Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6.Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam satu
periode.
7.Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
6. Sedangkan berdasarkan paragraf 30 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS), dinyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan menurut KDPPLKS adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syari’ah
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai berikut :
1.Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha.
2.Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah, serta informasi
aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syari’ah
bila ada, serta bagaimana perolehan dan penggunaannya.
3.Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas
syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada
tingkat keuntungan yang layak.
4.Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal
dan pemilik dana serta informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial
entitas syari’ah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan
wakaf.
7. Setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu.
Berikut ini beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan.
1.Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, dimana data-data
diambil dari masa lalu.
2.Laporan keuangan dibuat umum artinya bukan hanya untuk pihak tertentu
saja.
3.Proses penyusunan tidak lepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan –
pertimbangan tertentu.
4.Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian.
5.Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat
formalnya
KETERBATASAN LAPORAN
KEUANGAN
8. 1.oleh pihak Dalam perusahaan, artinya oleh pemeriksaan yang memang sudah
disiapkan perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data secara
bebas sesuai dengan data aslinya. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data
secara bebas sesuai dengan data aslinya
2.Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan publik yang
sudah memperoleh izin. Akuntan akan memberi penilaian setelah meneliti
dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim.
*laporan keuangan harus diperiksa (audit) dengan tujuan agar laporan keuangan
tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak,
baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Pihak yang melakukan
pengeditan atau audit ada dua pihak yaitu pihak dari dalam perusaraan , dan
pihak dari luar perusahaan yang berupa akuntan publik.
PEMERIKSAAN LAPORAN
KEUANGAN (AUDIT)
9. 1.Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial.
Komponen ini meliputi posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas.
2.Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial.
Komponen ini meliputi laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
3.Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan
tanggung jawab khusus entitas syari’ah tersebut.
Diantara berbagai laporan keuangan tersebut, laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi merupakan dua laporan utama. Laporan keuangan lain
seperti laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
dipengaruhi oleh perubahan yang terdapat pada kedua laporan keuangan yang
utama.
UNSUR-UNSUR LAPORAN
KEUANGAN
10. 1.Pemilik pada saat ini adalah mereka yang memiliki usaha tersebut. Hal ini
tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya.
2.Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin
kinerja mereka dalam satu periode tertentu.
3.Kreditor adalah pihak yang menyandang dana bagi perusahaan. Artinya
pihak pemberi dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
4.Pemerintah melalui Departemen Keuangan mengharuskan kepada setiap
perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara
periodik.
5.Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana disuatu perusahaan.
PIHAK-PIHAK YANG
MEMERLUKAN LAPORAN
KEUANGAN
11. Laporan keuangan merupakan pencatatan dan pengihtisaran dan
pelaporan laporan keuangan perusahaan secara priodik sesuai
prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan dapat
memberikan informasi keuangan dan keadaan perusahaan yang
dapat digunakan pemakainya dalam mengambil keputusan
kedepannya. Biasanya laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas.
KESIMPULAN