2. Secara khusus, Pemanfaatan TI dalam pembelajaran
dipercaya dapat:
1) meningkatkan kualitas pembelajaran,
2) mengembangkan keterampilan TI (IT skills) yang
diperlukan oleh siswa ketika bekerja
3) memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran,
4) menjawab the technological imperative (keharusan
berparpartisipasi dalam TI).
5) mengurangi biaya pendidikan.
6) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.
3. Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media
komunikasi seperti
telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi
juga dilakukan dengan menggunakan media-
media tersebut.
Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya cyber teaching (pengajaran
maya) atau istilah populernya adalah e-
learning.
4. 1. TIK Dalam Pendidikan
Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan
satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas
yang berlandaskan tiga kriteria yaitu:
a) e-learning merupakan jaringan dengan
kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan
membagi materi ajar atau informasi,
b) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui
komputer dengan menggunakan teknologi internet
yang standar,
c) memfokuskan pada pandangan yang paling luas
tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional.
5. Satu bentuk produk TIK adalah internet
yang kehadirannya telah memberikan
dampak yang cukup besar terhadap
kehidupan umat manusia dalam berbagai
aspek dan dimensi. Pada dunia pendidikan
khususnya proses pembelajaran cepat atau
lambat tidak dapat terlepas dari
keberadaan komputer dan internet sebagai
alat bantu utama.
6. Meskipun TIK dalam bentuk komputer dan
internet telah terbukti banyak menunjang proses
pembelajaran anak secara lebih efektif dan
produktif, namun di sisi lain masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Terkadang anak-anak
lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri
dibandingkan dengan materi yang dipelajari.
Selain itu juga dalam proses pembelajaran lebih
bersifat individual sehingga mengurangi
pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek
informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya
ketepatan informasi dari internet sehingga sangat
berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis
terhadap informasi yang diperoleh.
7. 2. Pergeseran pandangan tentang pembelajaran
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal
yang harus diwujudkan yaitu :
a) siswa dan guru harus memiliki akses kepada
teknologi digital dan internet dalam
kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru,
b) harus tersedia materi yang
berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural
bagi siswa dan guru,
c) guru harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan
sumber-sumber digital untuk membantu siswa
agar mencapai standar akademik.
8. 3. Kreativitas dan kemandirian belajar
Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut
kreativitas dan kemandirian diri sehingga
memungkinkan mengembangkan semua potensi
yang dimilikinya.
Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini
dengan beberapa alasan antara lain:
a) kreativitas memberikan peluang bagi individu
untuk mengaktualisasikan dirinya;
b) kreativitas memungkinkan orang dapat
menemukan berbagai alternatif dalam
pemecahan masalah;
c) kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup,
d) kreativitas memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
9. 4. Peran guru
Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru
maupun dan orang tuanya dalam melakukan
proses pembelajaran dengan dukungan TIK.
Dalam kaitan ini guru memegang peran
penting dan harus menguasai seluk beluk TIK.
Peran guru sebagai pemberi informasi harus
bergeser menjadi manajer pembelajaran
dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena
guru bukan satu-satunya sumber informasi
melainkan hanya salah satu sumber informasi.
10. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing
Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan
bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru
mengalami perluasan yaitu guru sebagai:
a) Sebagai pelatih (coaches), guru harus
memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi
siswa untuk mengembangkan cara-cara
pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi
masing-masing.
b) Sebagai konselor, guru harus mampu
menciptakan satu situasi interaksi belajar-
mengajar.
c) Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki
kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya
dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-
mengajar.
11. d) Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku
mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar
dari interaksinya dengan siswa.
e) Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu
menjadi seseorang yang mampu menggerakkan
orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju
tujuan bersama.
f) Sebagai pembelajar, guru harus secara terus
menerus belajar dalam rangka menyegarkan
kompetensinya serta meningkatkan kualitas
profesionalnya.
g) Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan
inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
profesionalnya.
12. 5. TI dan penerapannya dalam bidang pendidikan
Keunggulan TI yang diperankan oleh Internet
dalam menyediakan informasi apa saja, yang
ditayangkan secara multimedia, telah
membawa perubahan dalam budaya belajar
khususnya dalam Proses Relajar Mengajar
(PBM). Saat ini, banyak lembaga pendidikan
telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh
dengan menggunakan bantuan TI. Pendidikan
seperti ini dinamakan sebagal e-Education, e-
Learning, e-Campusi, e-dgital, Tele-
Educaton, Cyber-Campus, Virtual
Universiy, dll. yang juga dilengkapi dengan
digital library atau virtual-library termasuk
didalamnya e-book.
13. 6. Optimalisasi Pemanfaatan TI dalam Pembelajaran
Kehadiran TI pada saat ini sudah tidak mungkin
dihindarkan lagi. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan
untuk menerima TI, dan kemampuan untuk
memanfaatkanya seoptimal mungkin. Untuk dapat
memanfaatkan TI dalam pembelajaram secara
optimal, diperlukan hal – hal berikut:
a) Visi Pembelajaran yang menjelaskan bagaimana
pembelajaran seharusnya termasuk
karakteristik, proses dan paradigmanya, karena di
masa mendatang TI membawa perubahan dalam
berbagai aspek pembelajaran, termasuk paradigma
pernbelajarannya.
b) Realokasi sumber daya. Hal ini sangat penting karena
dari waktu ke waktu penerimaan setiap lembaga
pendidikan relatif tidak meningkat. Alokasi
sumberdaya ini dapat dibuat secara bertahap dan
sistematis.
14. d) Strategi implementasi perlu dilakukan secara
bertahap dan sistematik. Pentahapan dapat
memberikan gambaran tentang keuntungan dari
pemanfaatan TI, misalnya keterampilan tenaga
pengajar, siswa.
e) Infrastruktur, yaitu mengenai sarana dan prasarana
menjadi sangat penting dalam upaya pemanfaaran TI
dalam pembelajaran.
f) Akses siswa kepada TI dapat dilakukan dengan
penyediakan TI yang dapat diakses oleh siswa
melalui penyediaan daftar warnet, computer and
internet rental.
g) Kesiapan tenaga pengajar. Persiapan tenaga pengajar
dimulai dari tahap penyadaran, sampai tahap adopsi
dan pemanfaatan perlu dilakukan, melalui berbagai
cara, seperli pelatihan, learning by doing, juga
sekolah lanjut.
15. d) Kendali mutu dan penjaminan mutu .
Pemantauan inisiasi selama dilaksanakan juga
merupakan mekanisme pengendalian mutu
yang tidak dapat dihindarkan, kemudian
evaluasi keberhasilan (cost-efftctiveness dan
cost efficiency) menjadi mata rantai akhir untuk
menentukan sejauhmana pembelajaran berbasis
TI dapat memberikan hasil yang optimal.
e) Kolaborasi dan konsorsium. Kolaborasi dan
pengembangan jejaring keahlian merupakan
landasan dasar dari keberhasilan pembelajaran
berbasis TI. Artinya, dituntut kerjasama dari
berbagai pihak dalam beragam peran untuk
dapat mengembangkan pembelajaran berbasis
TI, melaksanakannya, serta mengevaluasi serta
merevisi untuk kemudian meningkatkan
16. Kesimpulan
1. Mengajak siswa mampu memanfaatkan TI dalam
kehidupan sehari-hari,
2. Dengan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran
berbasis internet maka terjadi pergeseran metode
pembelajaran yang ditandai dengan pergeseran peran
guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan hasil belajar,
3. Kegiatan Browsing, pembuatan dan pemanfaatan Blog
site, e-mail dan e-learning sebagai penunjang kegiatan
pembelajaran siswa sangat bermanfaat bagi
peningkatan kompetensi siswa terutama dalam
berekplorasi, berkreasi, menuangkan ide dan gagasan
siswa melalui pembelajaran berbasis TIK,
4. Perubahan paradigma dari pembelajaran konvensional
ke pembelajaran yang berbasis pada penerapan TIK
akan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan.