SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN
ASAS PERUNDANG-UNDANGAN DI
INDONESIA
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROLEG
1) Peraturan Perundangan
- Soebagyo, yaitu nama umum dari semua peraturan negara
- Amiroeddin Syarief, yaitu peraturan tentang perundangan, mungkin
tentang tata cara mengundang orang.
- Soly Lubis, yaitu peraturan perundangan atau peraturan-peraturan
perundang-undangan, contohnya peraturan mengenai tata cara
pembuatan peraturan negara.
2) Peraturan Perundang-undangan
- Bagir Manan, yaitu setiap putusan tertulis yang dibuat, ditetapkan dan
dikeluarkan oleh lembaga dan atau pejabat negara yang mempunyai
(menjalankan) fungsi legislatif sesuai dengan tata cara yang berlaku.
- Amiroeddin Sjarief, yaitu peraturan tentang perundang-undangan,
mungkin peraturan tentang tata cara perundang-undangan mengenai
tata urutan tentang cara atau prosedur membuat, mengumumkan atau
tentang institusi yang berwenang membuatnya.
LANJUTAN ISTILAH
3) Perundang-undangan
- Subagyo, yaitu segala hal yang berhubungan dengan peraturan
perundangan dan meliputi 4 aspek, antara lain :
a. Syarat bentuk peraturan perundangan
b. Asas-asas
c. Teknik
d. Politik.
- Farid Ali, yaitu pengetahuan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan undang-undang, baik dalam arti formal
maupun materi
- Hamid S. Attamimi, yaitu
a. Perbuatan membentuk dan mengeluarkan peraturan negara
b. Keseluruhan peraturan negara tingkat pusat maupun daerah.
LANJUTAN ISTILAH
4) Peraturan Negara
Soly Lubis, yaitu peraturan-peraturan tertulis yang diterbitkan oleh
instansi resmi, baik dalam pengertian lembaga atau pejabat tertentu
yang terdiri dari UU, perpu, PP, Perda, SK dan instruksi.
Soehino, yaitu peraturan perundang-undangan yang dapat dikeluarkan
oleh suatu negara yang dapat dilawankan dengan peraturan dengan
dikeluarkan oleh organisasi yang bukan milik negara, meliputi UUD 45,
Tap MPR, UU/Perpu, PP, Keppres, dan peraturan pelaksana lainnya.
Jadi, kesimpulannya adalah sebagai berikut :
Perundang-undangan adalah proses pembuatan atau penyusunan tentang
peraturan perundang-undangan.
Peraturan perundang-undangan, adalah jenis atau bentuk peraturan tertulis
yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum yang dibuat oleh pejabat
atau lembaga yang berwenang.
PENGERTIAN PROLEG
Farid Ali
Proses, yaitu rangkaian kegiatan yang secara pasti diketahui awalnya
namun akhirnya tidak pernah diketahui.
Legislatif, yaitu suatu badan pembuatan peraturan perundang-
undangan
Jadi, proses legislatif adalah proses yang berlangsung dalam
pembentukan suatu peraturan perundang-undangan.
Badudu Zein
Proses, yaitu jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir.
Legislatif, yaitu yang berhak dan berwenang membuat undang-
undang.
Jadi, proses legislatif adalah jalannya pembuatan undang-undang
oleh yang berhak dan berwenang membuat undang-undang.
LANJUTAN PENGERTIAN
Hamid S. Attamimi
Proses perundang-undangan yaitu runtutan kegiatan
pembentukan peraturan perundang-undangan dari mulai
sampai akhir yang meliputi :
Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
pemerintah dengan persetujuan DPR
Peraturan perundang-undangan yang dibentuk pemerintah
pusat.
Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
pemerintah daerah.
LANDASAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Landasan Filosofis, yaitu berkaitan dengan dasar filsafat, ide, gagasan yang menjadi
dasar atau cita-cita ketika menuangkan hasrat dan kebijaksanaan pemerintah ke
dalam suatu rencana atau draft peraturan perundang-undangan
Contoh : Pancasila
Landasan Yuridis, yaitu ketentuan hukum yang mendasari pembuatan suatu
peraturan perundang-undangan.
Landasan yuridis dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Landasan Yuridis dari segi formal, adalah landasan yuridis yang memberikan
kewenangan bagi institusi tertentu untuk membuat peraturan tertentu.
Contoh :
Pasal 5 (1) UUD 45, bunyinya “Presiden berhak mengajukan rancangan undang
undang kepada DPR”(Amandemen 1)
Pasal 21 UUD 45, bunyinya “Anggota DPR berhak mengajukan usul rancangan
undang-undang ”(Amandemen 1)
LANJUTAN (LANDASAN)
b. Landasan Yuridis dari segi materil, adalah dasar hukum yang
mengatur isi atau materi dari suatu peraturan perundang
undangan.
Contoh :
Pasal 18 UUD 45/Tap MPR No XV/1998 adalah landasan yuridis
materil dari UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Pasal 31 UUD 45 adalah landasan yuridis materil dari UU No. 20
Tahun 1999 tentang Sisdiknas.
Landasan politis, yaitu berkaitan dengan garis kebijaksanaan
politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan
negara.
Contoh : GBHN, yaitu Tap MPR No. IV/MPR/1999.
LANJUTAN (LANDASAN)
• Landasan sosiologis adalah suatu peraturan
perundang-undangan dapat dikatakan
memiliki landasan sosiologis jika sesuai
dengan keyakinan umum, kesadaran hukum
masyarakat, tata nilai, dan hukum yang hidup
dimasyarakat agar peraturan yang dibuat
dapat dijalankan
ASAS-ASAS PERUNDANG-
UNDANGAN
UU tidak berlaku surut.
Artinya suatu UU itu hanya berlaku untuk masa mendatang dan
tidak berlaku untuk masa sebelumnya.
Dasar hukumnya : Pasal 3 AB (Algamene Bepelingen) dan Pasal
KUHP
Lex Specialis derogat Legi Generalis
Artinya UU atau hukum yang lebih khusus mengatur suatu hal akan
mengesampingkan hukum atau UU yang lebih umum.
Contoh :
UU No. 5 Tahun 1974 → UU No. 5 tahun 1979
UU No. 39 Tahun 1999 → Pasal 27 – 34 UUD 45/Pasal 28 ayat a-j
KUH Perdata → KUH Dagang
LANJUTAN (ASAS PERUNDANGAN)
Lex Superior derogat Legi Imperiori
Artinya UU atau hukum yang dibuat oleh pejabat yang lebih tinggi
kedudukannya akan mengesampingkan UU atau peraturan yang dibuat oleh
pejabat yang lebih rendah tingkatannya.
Contoh :
UUD 45 → UU
UU/Keppres/PP → Perda
Lex Posteriori derogat Legi Priori
Artinya UU yang berlaku kemudian mengesampingkan UU yang berlaku
terdahulu.
Contoh :
UU tidak dapat diganggu gugat.
Artinya suatu UU itu sudah dinyatakan berlaku maka keberlakuannya tidak
dapat diganggu gugat kecuali bertentangan dengan rasa keadilan
Dasar : Pasal 95 (2) UUDS 1950.

More Related Content

Similar to 3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx

Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumJemsTandodo
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.pptPerryBoyChandraSiaha1
 
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1Abid Zamzami
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenasWorkshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenasBekti Eka Sari
 
08 sumber hukum
08 sumber hukum08 sumber hukum
08 sumber hukummudanp.com
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAIntan Irawati
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukumSeptiani Dwi Rahayu
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)sunnysidemochi
 

Similar to 3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx (20)

Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
 
Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenasWorkshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
08 sumber hukum
08 sumber hukum08 sumber hukum
08 sumber hukum
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
 
Kesimpulan
KesimpulanKesimpulan
Kesimpulan
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Mengenal Hukum
Mengenal Hukum Mengenal Hukum
Mengenal Hukum
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx

  • 1. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN ASAS PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
  • 2. ISTILAH-ISTILAH DALAM PROLEG 1) Peraturan Perundangan - Soebagyo, yaitu nama umum dari semua peraturan negara - Amiroeddin Syarief, yaitu peraturan tentang perundangan, mungkin tentang tata cara mengundang orang. - Soly Lubis, yaitu peraturan perundangan atau peraturan-peraturan perundang-undangan, contohnya peraturan mengenai tata cara pembuatan peraturan negara. 2) Peraturan Perundang-undangan - Bagir Manan, yaitu setiap putusan tertulis yang dibuat, ditetapkan dan dikeluarkan oleh lembaga dan atau pejabat negara yang mempunyai (menjalankan) fungsi legislatif sesuai dengan tata cara yang berlaku. - Amiroeddin Sjarief, yaitu peraturan tentang perundang-undangan, mungkin peraturan tentang tata cara perundang-undangan mengenai tata urutan tentang cara atau prosedur membuat, mengumumkan atau tentang institusi yang berwenang membuatnya.
  • 3. LANJUTAN ISTILAH 3) Perundang-undangan - Subagyo, yaitu segala hal yang berhubungan dengan peraturan perundangan dan meliputi 4 aspek, antara lain : a. Syarat bentuk peraturan perundangan b. Asas-asas c. Teknik d. Politik. - Farid Ali, yaitu pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan undang-undang, baik dalam arti formal maupun materi - Hamid S. Attamimi, yaitu a. Perbuatan membentuk dan mengeluarkan peraturan negara b. Keseluruhan peraturan negara tingkat pusat maupun daerah.
  • 4. LANJUTAN ISTILAH 4) Peraturan Negara Soly Lubis, yaitu peraturan-peraturan tertulis yang diterbitkan oleh instansi resmi, baik dalam pengertian lembaga atau pejabat tertentu yang terdiri dari UU, perpu, PP, Perda, SK dan instruksi. Soehino, yaitu peraturan perundang-undangan yang dapat dikeluarkan oleh suatu negara yang dapat dilawankan dengan peraturan dengan dikeluarkan oleh organisasi yang bukan milik negara, meliputi UUD 45, Tap MPR, UU/Perpu, PP, Keppres, dan peraturan pelaksana lainnya. Jadi, kesimpulannya adalah sebagai berikut : Perundang-undangan adalah proses pembuatan atau penyusunan tentang peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan, adalah jenis atau bentuk peraturan tertulis yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum yang dibuat oleh pejabat atau lembaga yang berwenang.
  • 5. PENGERTIAN PROLEG Farid Ali Proses, yaitu rangkaian kegiatan yang secara pasti diketahui awalnya namun akhirnya tidak pernah diketahui. Legislatif, yaitu suatu badan pembuatan peraturan perundang- undangan Jadi, proses legislatif adalah proses yang berlangsung dalam pembentukan suatu peraturan perundang-undangan. Badudu Zein Proses, yaitu jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir. Legislatif, yaitu yang berhak dan berwenang membuat undang- undang. Jadi, proses legislatif adalah jalannya pembuatan undang-undang oleh yang berhak dan berwenang membuat undang-undang.
  • 6. LANJUTAN PENGERTIAN Hamid S. Attamimi Proses perundang-undangan yaitu runtutan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan dari mulai sampai akhir yang meliputi : Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR Peraturan perundang-undangan yang dibentuk pemerintah pusat. Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pemerintah daerah.
  • 7. LANDASAN PERUNDANG- UNDANGAN Landasan Filosofis, yaitu berkaitan dengan dasar filsafat, ide, gagasan yang menjadi dasar atau cita-cita ketika menuangkan hasrat dan kebijaksanaan pemerintah ke dalam suatu rencana atau draft peraturan perundang-undangan Contoh : Pancasila Landasan Yuridis, yaitu ketentuan hukum yang mendasari pembuatan suatu peraturan perundang-undangan. Landasan yuridis dibagi menjadi dua, yaitu : a. Landasan Yuridis dari segi formal, adalah landasan yuridis yang memberikan kewenangan bagi institusi tertentu untuk membuat peraturan tertentu. Contoh : Pasal 5 (1) UUD 45, bunyinya “Presiden berhak mengajukan rancangan undang undang kepada DPR”(Amandemen 1) Pasal 21 UUD 45, bunyinya “Anggota DPR berhak mengajukan usul rancangan undang-undang ”(Amandemen 1)
  • 8. LANJUTAN (LANDASAN) b. Landasan Yuridis dari segi materil, adalah dasar hukum yang mengatur isi atau materi dari suatu peraturan perundang undangan. Contoh : Pasal 18 UUD 45/Tap MPR No XV/1998 adalah landasan yuridis materil dari UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 31 UUD 45 adalah landasan yuridis materil dari UU No. 20 Tahun 1999 tentang Sisdiknas. Landasan politis, yaitu berkaitan dengan garis kebijaksanaan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijaksanaan- kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan negara. Contoh : GBHN, yaitu Tap MPR No. IV/MPR/1999.
  • 9. LANJUTAN (LANDASAN) • Landasan sosiologis adalah suatu peraturan perundang-undangan dapat dikatakan memiliki landasan sosiologis jika sesuai dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai, dan hukum yang hidup dimasyarakat agar peraturan yang dibuat dapat dijalankan
  • 10. ASAS-ASAS PERUNDANG- UNDANGAN UU tidak berlaku surut. Artinya suatu UU itu hanya berlaku untuk masa mendatang dan tidak berlaku untuk masa sebelumnya. Dasar hukumnya : Pasal 3 AB (Algamene Bepelingen) dan Pasal KUHP Lex Specialis derogat Legi Generalis Artinya UU atau hukum yang lebih khusus mengatur suatu hal akan mengesampingkan hukum atau UU yang lebih umum. Contoh : UU No. 5 Tahun 1974 → UU No. 5 tahun 1979 UU No. 39 Tahun 1999 → Pasal 27 – 34 UUD 45/Pasal 28 ayat a-j KUH Perdata → KUH Dagang
  • 11. LANJUTAN (ASAS PERUNDANGAN) Lex Superior derogat Legi Imperiori Artinya UU atau hukum yang dibuat oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya akan mengesampingkan UU atau peraturan yang dibuat oleh pejabat yang lebih rendah tingkatannya. Contoh : UUD 45 → UU UU/Keppres/PP → Perda Lex Posteriori derogat Legi Priori Artinya UU yang berlaku kemudian mengesampingkan UU yang berlaku terdahulu. Contoh : UU tidak dapat diganggu gugat. Artinya suatu UU itu sudah dinyatakan berlaku maka keberlakuannya tidak dapat diganggu gugat kecuali bertentangan dengan rasa keadilan Dasar : Pasal 95 (2) UUDS 1950.