Teks tersebut membahas tentang kohesi dan koherensi dalam wacana. Kohesi adalah hubungan antarelemen dalam kalimat sehingga wacana menjadi utuh, sedangkan koherensi adalah keterpaduan makna antarbagian wacana sehingga wacana tidak hanya utuh namun juga padu.
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
1.
2.
3. Kohesi adalah istilah yang digunakan dalam
wacana yang membahas hubungan
antarunsur dalam kalimat (wacana).
Wacana yang memenuhi syarat kohesi
disebut kohesif yang artinya utuh.
Jika wacana memiliki ide pokok dan ide
penjelas, tidak hanya dituntut keutuhan
namun juga dituntut keterpaduan
antarbagian (ide, pikiran atau gagasan)
yang terkandung di dalamnya
Wacana utuh belum tentu padu
Karena itu, sebuah wacana selain kohesif,
harus koheren
Koherensi adalah kepaduan hubungan
maknawi antarbagian dalam wacana
4.
5.
6. Contoh
wacana
lisan
Pelayan : “Selamat sore Mas.”
Pelanggan : “Sore.”
Pelayan : “pesan apa Mas?”
Pelanggan : “Kopi tubruk ya.”
Lisan Tulis
Adanya penutur dan petutur
(mitra tutur)
Bahasa tutur
Alih tutur (giliran bicara)
Konteks
Kurang perhatikan tata
Bahasa/gramatika
Bentuk: dialog, wawancara,
ceramah, pidato, diskusi.
Tidak menggunakan struktur yang
benar
Memahami walau tanpa tanda
kohesi
Dapat menangkap isi wacana
karena didukung oleh konteks
Adanya penulis, pembaca, tulisan,
dan penerapan kaidah Bahasa
Bentuk: buku, artikel, prosa, dll
Berdasarkan saluran
komunikasi
7. Wacana ekspresif
Kegiatan komunikasi yang menggambarkan
hasil pemikiran, pengalaman atau perasaan
secara ekspresif
Wacana fatis
Wacana informasional
Wacana direktif
Wacana estetis
Bertujuan untuk memperlancar komunikasi
seperti memperkenalkan diri
Wacana yang menekankan pada segi
keindahan
Bertujuan memberi informasi kepada
seseorang atau khalayak
Wacana yang mengarah pada tindakan atau
reaksi dari mitra tutur
Berdasarkan fungsi Bahasa
8. Yudit : “Pagi Rama.”
Rama : “Pagi. Berangkat ya?”
Yudit : “Iya! Kamu gak kuliah?”
Rama : “Aku kuliah siang.”
Yudit : “Hm. Aku berangkat ya,
daa.”
Bu Ani : “Pak ke Jalan Limau
Kebayoran ya Pak!”
Sopir Taksi : “Baik Bu.”
Berdasarkan mitra tutur
9. Wacana Monolog
Wacana Polilog
Wacana Dialog
Pelakunya hanya satu orang
Pelakunya lebih dari dua orang
Pelakunya dua orang
Pidato
Diskusi
Ceramah
interaktif
Wawancara
Drama
Berdasarkan jumlah peserta
10. Narasi
Deskripsi
Eksposisi
Argumentasi
Persuasi
Unsur waktu, pelaku, dan peristiwa
Mengangkat imajinasi penulis
Menginformasikan sesuatu; pengetahuan,
konsep, petunjuk
Berusaha mempengaruhi pembaca/pendengar
agar menerima pernyataan yang dipertahankan
baik logis maupun emosional
Biasa digunakan dalam kampanye dan iklan
Berdasarkan cara memaparkan