SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
“WACANA”
Untung Yuwono
Nama : Eka Rahayu
NIM : 1403349
Peta Konsep
Pengantar
Wacana dan
Konteks
Jenis Wacana
Leksikal
Gramatikal
Struktur
Wacana
Kepaduan
Wacana: Kohesi
Kepaduan Wacana:
Koherensi
Pengantar
Setiap bidang dalam linguistik mempunyai satuan analisis.
• Fonologi Fonem sebagai objek telaah.
• Peneliti morfologi Mengkaji morf, morfem dan alomorf.
• Ahli sintaksis Meneliti kata, frasa, klausa dan kalimat
sebagai satuan analisisnya.
Wacana merupakan satuan yang ditelaah dalam bidang
analisis wacana.
Wacana
• Wacana adalah kesatuan makna (semantis)
antarbagian di dalam suatu bangun bahasa.
• Sebagai kesatuan yang abstrak, wacana
dibedakan dari:
• Yang mengacu pada makna yang sama yaitu:
‘wujud konkret yang terlihat, terbaca, atau
terdengar’.
Teks
Tuturan/inskripsi
Bacaan
Tullisan
Kesatuan makna
antarbagian
Antarkata
Antara teras berita
(lead) dan tubuh
berita (body)
Antarparagraf
Antarkalimat
Antara judul dan
isi
Dapat
dipahami
dengan
mudah
Wacana dan Konteks
Ada bermacam-macam konteks di dalam
wacana:
1. Wacana lisan Speaking (Hymes, 1974)
2. Wacana Tulis Ko-teks (Kalimat lain yang
sebelum dan sesudahnya.
Jenis Wacana
 Wacana berdasarkan fungsi bahasa;
 Wacana berdasarkan saluran komunikasi;
 Wacana berdasarkan tanggapan mitra tutur
atau pembaca;
 Wacana berdasarkan pemaparan;
 Wacana berdasarkan banyaknya peserta
komunikasi.
Wacana berdasarkan fungsi bahasa
Wacana
ekspersif
Wacana
informasional
Wacana
direktif
Wacana
estetik
Wacana fatis
Wacana berdasarkan saluran
komunikasi
Wacana Lisan Wacana Tulisan
Adanya penutur dan mitra tutur,
bahasa yang dituturkan dan alih
tutur (turn taking) yang
menandai pergantian giliran
bicara.
Adanya penulis dan pembaca,
bahasa yang dituliskan, dan
penerapan sistem ejaan.
Wacana berdasarkan tanggapan mitra
tutur atau pembaca
Wacana Transaksional
Wacana Interaksional
Adanya pemenuhan oleh mitra
tutur/pembaca atas harapan
atau keinginan penutur/penulis,
seperti dalam perintah atau
surat permohonan.
Adanya tanggapan timbal-balik
dari penutur dan mitra tutu,
seperti dalam jual-beli.
Wacana berdasarkan pemaparan
Wacana
Naratif
Wacana
Argumentatif
Wacana
Prosedural
Wacana
Persuasif
Wacana
Hortatoris
Wacana
Deskriptif
Wacana
Ekspositoris
Wacana berdasarkan banyaknya
peserta komunikasi
Wacana
Wacana
Monolog
Wacana
Dialog
Wacana
Polilog
Struktur Wacana
• Sinclair & Coulthard (1975)
diawali dengan
yang berupa pengajaran guru kepada siswa diikuti oleh
yang dapat berupa diskusi, lalu
dapat dilanjutkan dengan atau
yang berupa perilaku, kegiatan atau tindakan lain di
dalam kelas.
Struktur wacana
interaksi kelas
(Classroom interaction)
Struktur Wacana
• Struktur wacana berita, Hoed (1976)
Kesimpulan/fakta
Penjelasan
Analisis
Kepaduan Wacana: Kohesi
Ada sesuatu yang menciptakan suatu wacana (the
property of being a text), yaitu
(Hallidays & Hasan, 1976)
KOHESI
Kohesi
• Kohesi diciptakan secara formal oleh alat
bahasa, yang disebut
(cohesive maker).
Pemarkah
Kohesi
Kata ganti (pronomina)
Kata tunjuk
(demonstrativa)
Kata sambung
(konjungsi)
Kata yang diulang
Jenis Kohesi
Kohesi
Gramatikal Leksikal
Kohesi Gramatikal
• Hubungan semnatis antarunsur yang dimarkahi alat
gramatikal –alat bahasa yang digunakan dalam
kaitannya dengan tata bahasa.
Kohesi
Gramatikal
Referensi atau pengacuan
Subtitusi atau penyulihan
Elipsis atau pelepasan
Konjungsi atau
penghubungan
Kohesi Gramatikal
• Referensi • Subtitusi
– Alat gramatikal yang
digunakan adalah
demonstrative.
Referensi
dengan objek
Endoforis
Eksoforis
Tipe objeknya Demonstratif
Personal
Komparatif
Hubungan
subtitusi
Verbal
Nominal
Klausal
Kohesi Gramatikal
• Elipsis
– Penghilangan kata(-kata)
yang dapat dimunculkan
kembali dalam
pemahamannya.
• Konjungsi
– Jenis kohesi gramatikal
sekaligus alat gramatikal.
Sebagai alat
gramatikal
Antarkalimat
Intrakalimat
Kohesi Leksikal
• Hubungan sistematis antarunsur pembentuk wacana dengan
memanfaatkan unsur leksikal atau kata.
Leksikal
Riterasi Kolokasi
1. Repetisi
2. Sinonimi
3. Hiponimi
4. Metonimi
5. Antonimi
Kepaduan Wacana: Koherensi
• Keberterimaan suatu tuturan atau teks karena kepaduan
semantisnya, secara lebih spesifik, koherensi diartikan
sebagai ‘hubungan antara teks dan faktor diluar teks
berdasarkan pengetahuan seseorang.
Pengetahuan
seseorang Pengetahuan
bersama (Shared-
knowledge)
Konteks bersama
(Shared context)
Konteks dan
Pengetahuan
Mitra tutur
Pendengar/
pembaca
Peranggapan
Implikatur
Penunjang Koherensi Wacana
• Penunjang Koherensi Wacana adalah
konektivitas. Suatu wacana tidak harus
secara tersurat memuat alat gramatikal
(konjungsi) yang dapat menghungankan
satu gagasan dengan gagasan lain.

More Related Content

What's hot

Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikRicky Subagya
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikkholid harras
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Eman Syukur
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Foggy Ganteng
 
Proposal linguistik
Proposal linguistikProposal linguistik
Proposal linguistikYeti Dwi
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranheniwahyuarini95
 

What's hot (20)

Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Bahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku dan tidak bakuBahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku dan tidak baku
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologiAnalisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
 
Konteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacanaKonteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacana
 
Proposal penelitian kebahasaan dan sosial
Proposal penelitian kebahasaan dan sosialProposal penelitian kebahasaan dan sosial
Proposal penelitian kebahasaan dan sosial
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Proposal linguistik
Proposal linguistikProposal linguistik
Proposal linguistik
 
Makalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasaMakalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasa
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Jenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasaJenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiran
 

Similar to Wacana.pptx

Wacana, discourse dan discursus
Wacana, discourse dan discursusWacana, discourse dan discursus
Wacana, discourse dan discursusAhyaniyani
 
Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)aisy27
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysisjuniato
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysisjuniato
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysisjuniato
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)azam_hazel
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswaMakarina
 
PPT Wacana Linguistik
PPT Wacana LinguistikPPT Wacana Linguistik
PPT Wacana Linguistikrahmatjr06
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysisMerdina Ziraluo
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacanafebrino
 

Similar to Wacana.pptx (20)

Wacana, discourse dan discursus
Wacana, discourse dan discursusWacana, discourse dan discursus
Wacana, discourse dan discursus
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)
 
Jenis Wacana.pptx
Jenis Wacana.pptxJenis Wacana.pptx
Jenis Wacana.pptx
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysis
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswa
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
Definisi analisis wacana
Definisi analisis wacanaDefinisi analisis wacana
Definisi analisis wacana
 
PPT Wacana Linguistik
PPT Wacana LinguistikPPT Wacana Linguistik
PPT Wacana Linguistik
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysis
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Wacana.pptx

  • 1. “WACANA” Untung Yuwono Nama : Eka Rahayu NIM : 1403349
  • 2. Peta Konsep Pengantar Wacana dan Konteks Jenis Wacana Leksikal Gramatikal Struktur Wacana Kepaduan Wacana: Kohesi Kepaduan Wacana: Koherensi
  • 3. Pengantar Setiap bidang dalam linguistik mempunyai satuan analisis. • Fonologi Fonem sebagai objek telaah. • Peneliti morfologi Mengkaji morf, morfem dan alomorf. • Ahli sintaksis Meneliti kata, frasa, klausa dan kalimat sebagai satuan analisisnya. Wacana merupakan satuan yang ditelaah dalam bidang analisis wacana.
  • 4. Wacana • Wacana adalah kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. • Sebagai kesatuan yang abstrak, wacana dibedakan dari: • Yang mengacu pada makna yang sama yaitu: ‘wujud konkret yang terlihat, terbaca, atau terdengar’. Teks Tuturan/inskripsi Bacaan Tullisan
  • 5. Kesatuan makna antarbagian Antarkata Antara teras berita (lead) dan tubuh berita (body) Antarparagraf Antarkalimat Antara judul dan isi Dapat dipahami dengan mudah
  • 6. Wacana dan Konteks Ada bermacam-macam konteks di dalam wacana: 1. Wacana lisan Speaking (Hymes, 1974) 2. Wacana Tulis Ko-teks (Kalimat lain yang sebelum dan sesudahnya.
  • 7. Jenis Wacana  Wacana berdasarkan fungsi bahasa;  Wacana berdasarkan saluran komunikasi;  Wacana berdasarkan tanggapan mitra tutur atau pembaca;  Wacana berdasarkan pemaparan;  Wacana berdasarkan banyaknya peserta komunikasi.
  • 8. Wacana berdasarkan fungsi bahasa Wacana ekspersif Wacana informasional Wacana direktif Wacana estetik Wacana fatis
  • 9. Wacana berdasarkan saluran komunikasi Wacana Lisan Wacana Tulisan Adanya penutur dan mitra tutur, bahasa yang dituturkan dan alih tutur (turn taking) yang menandai pergantian giliran bicara. Adanya penulis dan pembaca, bahasa yang dituliskan, dan penerapan sistem ejaan.
  • 10. Wacana berdasarkan tanggapan mitra tutur atau pembaca Wacana Transaksional Wacana Interaksional Adanya pemenuhan oleh mitra tutur/pembaca atas harapan atau keinginan penutur/penulis, seperti dalam perintah atau surat permohonan. Adanya tanggapan timbal-balik dari penutur dan mitra tutu, seperti dalam jual-beli.
  • 12. Wacana berdasarkan banyaknya peserta komunikasi Wacana Wacana Monolog Wacana Dialog Wacana Polilog
  • 13. Struktur Wacana • Sinclair & Coulthard (1975) diawali dengan yang berupa pengajaran guru kepada siswa diikuti oleh yang dapat berupa diskusi, lalu dapat dilanjutkan dengan atau yang berupa perilaku, kegiatan atau tindakan lain di dalam kelas. Struktur wacana interaksi kelas (Classroom interaction)
  • 14. Struktur Wacana • Struktur wacana berita, Hoed (1976) Kesimpulan/fakta Penjelasan Analisis
  • 15. Kepaduan Wacana: Kohesi Ada sesuatu yang menciptakan suatu wacana (the property of being a text), yaitu (Hallidays & Hasan, 1976) KOHESI
  • 16. Kohesi • Kohesi diciptakan secara formal oleh alat bahasa, yang disebut (cohesive maker). Pemarkah Kohesi Kata ganti (pronomina) Kata tunjuk (demonstrativa) Kata sambung (konjungsi) Kata yang diulang
  • 18. Kohesi Gramatikal • Hubungan semnatis antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal –alat bahasa yang digunakan dalam kaitannya dengan tata bahasa. Kohesi Gramatikal Referensi atau pengacuan Subtitusi atau penyulihan Elipsis atau pelepasan Konjungsi atau penghubungan
  • 19. Kohesi Gramatikal • Referensi • Subtitusi – Alat gramatikal yang digunakan adalah demonstrative. Referensi dengan objek Endoforis Eksoforis Tipe objeknya Demonstratif Personal Komparatif Hubungan subtitusi Verbal Nominal Klausal
  • 20. Kohesi Gramatikal • Elipsis – Penghilangan kata(-kata) yang dapat dimunculkan kembali dalam pemahamannya. • Konjungsi – Jenis kohesi gramatikal sekaligus alat gramatikal. Sebagai alat gramatikal Antarkalimat Intrakalimat
  • 21. Kohesi Leksikal • Hubungan sistematis antarunsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal atau kata. Leksikal Riterasi Kolokasi 1. Repetisi 2. Sinonimi 3. Hiponimi 4. Metonimi 5. Antonimi
  • 22. Kepaduan Wacana: Koherensi • Keberterimaan suatu tuturan atau teks karena kepaduan semantisnya, secara lebih spesifik, koherensi diartikan sebagai ‘hubungan antara teks dan faktor diluar teks berdasarkan pengetahuan seseorang. Pengetahuan seseorang Pengetahuan bersama (Shared- knowledge) Konteks bersama (Shared context) Konteks dan Pengetahuan Mitra tutur Pendengar/ pembaca Peranggapan Implikatur
  • 23. Penunjang Koherensi Wacana • Penunjang Koherensi Wacana adalah konektivitas. Suatu wacana tidak harus secara tersurat memuat alat gramatikal (konjungsi) yang dapat menghungankan satu gagasan dengan gagasan lain.