SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Jenis Wacana
Dr. Aswadi, S.Pd., M.Pd.
Definisi Wacana
• Definisi wacana Menurut Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati dalam buku Analisis Wacana
(Konsep, Teori, dan Aplikasi) (2019), wacana merupakan satuan bahasa yang paling lengkap
dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar.
• Wacana mempunyai bentuk serta proposisi yang berkesinambungan. Ada awalan dan akhiran
yang jelas dalam sebuah wacana. Bentuk penyampaiannya bisa lewat media lisan ataupun tertulis.
Keberadaannya bisa dilihat dari suatu rangkaian kalimat yang utuh dan serasi sehingga akhirnya
membentuk makna pada sebuah wacana.
•
• Mengutip dari buku Keutuhan Wacana (2010) karya Junaiyah H. M. dan E. Zaenal
Arifin, wacana juga dapat diartikan sebagai unsur bahasa terlengkap dan menjadi
satuan tertinggi dalam sebuah hierarki gramatikal, direalisasikan dalam karangan
utuh dengan kelengkapan amanat, karena ada hubungan isi (koherensi) dan
hubungan bahasa (kohesi) yang erat dan serasi.
•
Ciri Wacana
• Ciri wacana Wacana memiliki sejumlah ciri, yaitu:
• Satuan gramatikal.Wacana merupakan satuan gramatikal, yaitu tata bahasa yang telah ditentukan.
• Satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap .Wacana termasuk dalam satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap dalam sebuah
kajian linguistik atau kebahasaan.
• Punya hubungan proposisi :Proposisi merupakan ungkapan yang dapat dipercaya atau dibuktikan kebenarannya. Berarti,
wacana harus bisa dibuktikan kebenarannya atau dapat dipercaya.
• Bisa dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Cara penyampaian wacana bisa dalam bentuk tulisan (teks) ataupun lisan (ujaran).
• Membahas topik atau hal tertentu. Wacana berisikan pembahasan tentang topik atau hal tertentu yang ingin disampaikan.
• Memiliki hubungan kontinuitas. Artinya wacana disusun secara berkelanjutan atau berkesinambungan.
• Memiliki hubungan kohensi dan koherensi. Artinya wacana memiliki keterikatan antar unsur dalam suatu teks, serta memiliki
hubungan logis antar kalimat dalam suatu paragraf.
Jenis Wacana
• Dalam buku Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa
(2007) karya Josep Hayon, berdasarkan sudut pandang bentuk bahasanya,
wacana dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Wacana lisan
2. Wacana tulis
Wacana Lisan
• Wacana lisan merupakan penyampaian wacana lewat media lisan atau langsung.
• Jenis wacana ini memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi dalam penyampaiannya tidak
terputus.
• Wacana lisan juga sulit untuk diulang, artinya susah untuk diulang sesuai dengan ujaran pertama.
• Dalam penyampaiannya, wacana lisan jauh lebih pendek dibanding wacana tulis.
• Selain itu, penyampai wacana ini juga harus memakai gerakan tubuh yang sesuai untuk
memperjelas konteks apa yang sedang disampaikan.
Wacana Tulis
• Wacana tulis merupakan penyampaian wacana lewat media tulis atau teks.
• Jenis wacana ini dianggap lebih efektif dan lebih mudah dibanding wacana lisan, terlebih lagi dalam menyampaikan
ilmu pengetahuan serta gagasan.
• Dalam penyampaiannya, wacana tulis jauh lebih panjang dan menggunakan bahasa baku.
• Selain itu, jenis wacana ini juga memiliki unsur kebahasaan yang lengkap, artinya tidak menghilangkan satu atau
dua bagiannya.
• Wacana tulis memungkinkan orang lain untuk melihat kembali isi wacana, tanpa adanya perbedaan unit
kebahasaan.
• jenis wacana juga bisa dibedakan berdasarkan pemakaiannya, yaitu:
• Wacana monolog :merupakan jenis wacana yang disampaikan oleh satu orang, tanpa melibatkan
orang lain. Wacana monolog bisa ditemui dalam khotbah, orasi, dan lainnya. Wacana monolog
terjadi ketika pendengar tidak menanggapi secara langsung apa yang disampaikan oleh
penyampai wacana.
• Wacana dialog Merupakan jenis wacana yang dipakai dalam bentuk interaksi. Wacana ini terjadi
ketika ada dua orang atau lebih saling berinteraksi dan terjadi pergantian peran antar keduanya.
Misal pembicara jadi pendengar. Jenis wacana ini mudah ditemui dalam percakapan sehari-hari.
• Wacana polilog Merupakan jenis wacana yang melibatkan lebih dari dua orang dan semuanya
berperan aktif dalam sebuah interaksi. Biasanya jenis wacana ini menggunakan topik yang luas
sebagai bahan pembicaraannya. Wacana polilog bisa ditemui dalam debat atau diskusi.
Wacana Berdasarkan Bentuk
1. Narasi
Wacana Berdasarkan Bentuk
• Wacana Narasi
• Narasi merupakan cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau
peristiwa. Narasi dapat berbentuk narasi ekspositoris dan narasi imajinatif. Unsur
yang penting dalam sebuah narasi adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta
latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.
• Wacana Deskripsi
• Deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan/suatu objek berdasarkan
hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. untuk mencapai
kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta,
dan citraan. Jika dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam,
yait deskripsi Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.
• Wacana eksposisi
• Karangan eksposisi yakni merupakan karangan yang memaparkan atau
menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan
informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacana.
• Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel
ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran.
• Tahap-Tahap menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan,
menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkn data atau bahan,
menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.
• Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi bisa berpola penyajian
urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
• Wacana Argumentasi
• Karangan argumentasi ialah karangn yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian
terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-
pernyataan yang logis. Tujuan dari karangan argumentasi adalah berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengaran.
• Tahapan menulis karangn argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik
permasalahan, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan data atau bahan
berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung, menyusun
kerangka karangana, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.
• Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat,
akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.

More Related Content

Similar to JenisWacana

Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaNur Agustinus
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacanafebrino
 
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptxQurrotaAyuNeina
 
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMA
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMAMenulis Esai Bahsa Indonesia SMA
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMAFadila Rahayu
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaSiti Hardiyanti
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysisMerdina Ziraluo
 
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisan
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisanJenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisan
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisanamirah aisyah
 
Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)aisy27
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
PPT Wacana Linguistik
PPT Wacana LinguistikPPT Wacana Linguistik
PPT Wacana Linguistikrahmatjr06
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Tiv Sam
 
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)azam_hazel
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 

Similar to JenisWacana (20)

Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
 
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMA
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMAMenulis Esai Bahsa Indonesia SMA
Menulis Esai Bahsa Indonesia SMA
 
Wacana.pptx
Wacana.pptxWacana.pptx
Wacana.pptx
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysis
 
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisan
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisanJenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisan
Jenis jenis, ciri-ciri dan gaya penulisan
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)Wacana penulisan (tajuk 1)
Wacana penulisan (tajuk 1)
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
PPT Wacana Linguistik
PPT Wacana LinguistikPPT Wacana Linguistik
PPT Wacana Linguistik
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
 
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
Bahasa melayu Sem 3 F6 (wacana)
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

JenisWacana

  • 2. Definisi Wacana • Definisi wacana Menurut Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati dalam buku Analisis Wacana (Konsep, Teori, dan Aplikasi) (2019), wacana merupakan satuan bahasa yang paling lengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar. • Wacana mempunyai bentuk serta proposisi yang berkesinambungan. Ada awalan dan akhiran yang jelas dalam sebuah wacana. Bentuk penyampaiannya bisa lewat media lisan ataupun tertulis. Keberadaannya bisa dilihat dari suatu rangkaian kalimat yang utuh dan serasi sehingga akhirnya membentuk makna pada sebuah wacana. •
  • 3. • Mengutip dari buku Keutuhan Wacana (2010) karya Junaiyah H. M. dan E. Zaenal Arifin, wacana juga dapat diartikan sebagai unsur bahasa terlengkap dan menjadi satuan tertinggi dalam sebuah hierarki gramatikal, direalisasikan dalam karangan utuh dengan kelengkapan amanat, karena ada hubungan isi (koherensi) dan hubungan bahasa (kohesi) yang erat dan serasi. •
  • 4. Ciri Wacana • Ciri wacana Wacana memiliki sejumlah ciri, yaitu: • Satuan gramatikal.Wacana merupakan satuan gramatikal, yaitu tata bahasa yang telah ditentukan. • Satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap .Wacana termasuk dalam satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap dalam sebuah kajian linguistik atau kebahasaan. • Punya hubungan proposisi :Proposisi merupakan ungkapan yang dapat dipercaya atau dibuktikan kebenarannya. Berarti, wacana harus bisa dibuktikan kebenarannya atau dapat dipercaya. • Bisa dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Cara penyampaian wacana bisa dalam bentuk tulisan (teks) ataupun lisan (ujaran). • Membahas topik atau hal tertentu. Wacana berisikan pembahasan tentang topik atau hal tertentu yang ingin disampaikan. • Memiliki hubungan kontinuitas. Artinya wacana disusun secara berkelanjutan atau berkesinambungan. • Memiliki hubungan kohensi dan koherensi. Artinya wacana memiliki keterikatan antar unsur dalam suatu teks, serta memiliki hubungan logis antar kalimat dalam suatu paragraf.
  • 5. Jenis Wacana • Dalam buku Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa (2007) karya Josep Hayon, berdasarkan sudut pandang bentuk bahasanya, wacana dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Wacana lisan 2. Wacana tulis
  • 6. Wacana Lisan • Wacana lisan merupakan penyampaian wacana lewat media lisan atau langsung. • Jenis wacana ini memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi dalam penyampaiannya tidak terputus. • Wacana lisan juga sulit untuk diulang, artinya susah untuk diulang sesuai dengan ujaran pertama. • Dalam penyampaiannya, wacana lisan jauh lebih pendek dibanding wacana tulis. • Selain itu, penyampai wacana ini juga harus memakai gerakan tubuh yang sesuai untuk memperjelas konteks apa yang sedang disampaikan.
  • 7. Wacana Tulis • Wacana tulis merupakan penyampaian wacana lewat media tulis atau teks. • Jenis wacana ini dianggap lebih efektif dan lebih mudah dibanding wacana lisan, terlebih lagi dalam menyampaikan ilmu pengetahuan serta gagasan. • Dalam penyampaiannya, wacana tulis jauh lebih panjang dan menggunakan bahasa baku. • Selain itu, jenis wacana ini juga memiliki unsur kebahasaan yang lengkap, artinya tidak menghilangkan satu atau dua bagiannya. • Wacana tulis memungkinkan orang lain untuk melihat kembali isi wacana, tanpa adanya perbedaan unit kebahasaan.
  • 8. • jenis wacana juga bisa dibedakan berdasarkan pemakaiannya, yaitu: • Wacana monolog :merupakan jenis wacana yang disampaikan oleh satu orang, tanpa melibatkan orang lain. Wacana monolog bisa ditemui dalam khotbah, orasi, dan lainnya. Wacana monolog terjadi ketika pendengar tidak menanggapi secara langsung apa yang disampaikan oleh penyampai wacana. • Wacana dialog Merupakan jenis wacana yang dipakai dalam bentuk interaksi. Wacana ini terjadi ketika ada dua orang atau lebih saling berinteraksi dan terjadi pergantian peran antar keduanya. Misal pembicara jadi pendengar. Jenis wacana ini mudah ditemui dalam percakapan sehari-hari. • Wacana polilog Merupakan jenis wacana yang melibatkan lebih dari dua orang dan semuanya berperan aktif dalam sebuah interaksi. Biasanya jenis wacana ini menggunakan topik yang luas sebagai bahan pembicaraannya. Wacana polilog bisa ditemui dalam debat atau diskusi.
  • 10. Wacana Berdasarkan Bentuk • Wacana Narasi • Narasi merupakan cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berbentuk narasi ekspositoris dan narasi imajinatif. Unsur yang penting dalam sebuah narasi adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana. • Wacana Deskripsi • Deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Jika dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yait deskripsi Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.
  • 11. • Wacana eksposisi • Karangan eksposisi yakni merupakan karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacana. • Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. • Tahap-Tahap menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkn data atau bahan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan. • Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi bisa berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
  • 12. • Wacana Argumentasi • Karangan argumentasi ialah karangn yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan- pernyataan yang logis. Tujuan dari karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengaran. • Tahapan menulis karangn argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung, menyusun kerangka karangana, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan. • Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.