SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
BUKU INFORMASI
MEMBACA GAMBAR TEKNIK
C.28LOG09.002.2
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 2 dari 43
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
A. Tujuan Umum ...............................................................................................3
B. Tujuan Khusus...............................................................................................3
BAB II MEMILIH GAMBAR TEKNIK............................................................................4
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik...........................4
1. Cara memvalidasi gambar............................................................................4
2. Versi Gambar yang Divalidasi.......................................................................7
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik...........................7
C. Sikap kerja ....................................................................................................7
BAB III MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK ..................................................8
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik ........8
1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar.........................................8
2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan ...................................................................................................9
3. Instruksi-instruksi pada gambar teknik .......................................................27
4. Mengidentifikasikan persyaratan material ...................................................28
5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar .....................................................30
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik......39
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik.........39
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................40
A. Dasar Perundang-undangan .........................................................................40
B. Buku Referensi ............................................................................................40
C. Majalah atau Buletin ....................................................................................40
D. Referensi Lainnya ........................................................................................40
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN...............................................................41
A. Daftar Peralatan/Mesin.................................................................................41
B. Daftar Bahan ...............................................................................................41
LAMPIRAN............................................................................................................42
DAFTAR PENYUSUN MODUL ..................................................................................43
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 3 dari 43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membaca gambar
teknik.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi membaca
gambar teknik ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memilih gambar kerja yang meliputi kegiatan pemvalidasian gambar terhadap
persyaratan atau perlatan; dan kegiatan memvalidasi versi gambar.
2. Menginterpretasikan gambar teknik yang meliputi kegiatan mengenali
komponen, rakitan atau obyek gambar; mengidentifikasi dimensi secara tepat
untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan; mengikuti instruksi-instruksi;
mengidentifikasi persyaratan material; dan mengenali simbol-simbol dalam
gambar.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 4 dari 43
BAB II
MEMILIH GAMBAR TEKNIK
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik
1. Cara memvalidasi gambar
Dalam sebuah perancangan teknik baik itu yang dilakukan oleh ahli arsitektur,
sipil, mesin ataupun lainnya, dibutuhkan sebuah gambar teknik yang menjadi
sebuah alat komunikasi atau biasa disebut dengan bahasa teknis untuk
menyatakan maksud dari seorang ahli teknik tersebut. Dalam sebuah gambar
teknik dibutuhkan kejelasan dari hal-hal teknis yang dimaksud agar dapat
meneruskan keterangan yang dimaksud didalamnya secara tepat dan akurat
sehingga gambar yang dibuat dapat dipahami dengan jelas. Gambar teknik harus
mampu meneruskan informasi yang dimaksud oleh ahli teknik kepada orang-
orang yang terkait didalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa,
kontraktor dan lainnya yang berhubungan. Oleh karena itu kebenaran dan
kejelasan informasi di dalam gambar teknik harus sangat diperhatikan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memvalidasi gambar teknik:
a. Mampu dibaca
Seperti diketahui bahwa bahasa orang teknik adalah gambar, sehingga sangat
perlu diperhatikan cara menyajikan gambar agar komunikatif dan mampu
baca. Hindari persilangan antar garis bantu ukur. Ukuran angka dimensi
proporsional dan mudah dibaca. Angka ukuran dimensi juga tidak terpotong
garis lain. Usahakan penulisan angka tersebut berada di luar arsiran. Ukuran
anak panah juga proporsional terhadap angka dimensi dan gambar secara
keseluruhan.
Dalam hal garis, perhatikan tebal tipis garis. Garis tebal menandakan tampilan
riil benda ketika sudah selesai dibuat. Selain untuk menunjukkan benda riil dan
kepala gambar, semua tipe garis adalah garis tipis. Perhatikan pula pemberian
garis sesuai keperluannya, seperti garis pusat, garis potong, garis arsir, garis
sumbu, dll.
Pada gambar assembly, pastikan penempatan balon nomor memudahkan
orang workshop melakukan assembly. Jika perlu lakukan "eksplode" pada
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 5 dari 43
assembly sehingga tampak komponen-komponen yang memiliki ukuran kecil
dan tersembunyi ketika sudah ter-assembly.
b. Mampu diukur
Hal yang terpenting dalam memberi ukuran adalah peletakan garis bantu
ukur. Letak garis ini menentukan bagaimana pengecek dapat mengukur
dimensi komponen mesin. Bayangkan dengan kondisi letak garis bantu ukur
tersebut apakah dapat diukur menggunakan alat ukur yang umum digunakan.
c. Estetika
Seperti halnya menulis, menggambar seharusnya rapi. Estetika menggambar
menunjukkan kepribadian seorang desainer atau drafter. Hal ini dapat dilihat
dengan memperhatikan peletakan gambar komponen relatif pada kertas
gambar, pilihan garis bantu/pemberian dimensi ukur, jarak gambar satu
dengan gambar yang lain, posisi garis ukur atau garis bantu ukur relatif
terhadap garis yang lain, penempatan balon nomor komponen pada gambar
assembly, dan lain-lain. Gambar yang lengkap dan rapi menunjukkan sang
desainer atau drafter mempunyai kemampuan komunikasi dan kecerdasan
spasial yang baik.
d. Estimasi dimensi raw material
Hal ini penting terutama sebagai input informasi dari desainer ke process
engineer tentang kebutuhan dimensi raw material dan kemungkinan proses
produksi atau manufaktur yang akan dilakukan. Dibutuhkan informasi lengkap
mengenai ukuran dimensi total dari komponen tergambar, meliputi panjang
total, lebar total dan tebal/tinggi total. Jika diketahui dimensi total komponen
jadi, process engineer akan menentukan kebutuhan dimensi raw material.
e. Memperhatikan standard dan ketentuan umum
Selain hal-hal tersebut di atas, seorang desainer atau drafter harus mengikuti
kaidah-kaidah yang umum dalam menggambar sesuai dengan standar gambar
yang digunakan. Jika itu di perusahaan, biasanya perusahaan punya buku
panduan tentang kaidah menggambar sendiri, bahkan ada perusahaan yang
mempunyai kepala gambar sendiri dengan ukuran tersendiri dan
menambahkan identitas nama perusahaan tersebut.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 6 dari 43
Gambar teknik (gambar kerja) digambar dan diperiksa oleh bagian gambar dan
diteruskan ke bagian pengawas gambar. Bagian ini bertanggung jawab atas
pemvalidasian gambar yaitu dengan cara memeriksa dan membandingkan
gambar. Pengawas gambar bertanggung jawab atas pemeriksaan gambar,
pencatatan, penggolongan, pengawetan, pembagian, perubahan, dan reproduksi
gambar.
a. Pemeriksaan gambar
Gambar yang telah selesai digambar oleh juru gambar (drafter) harus
diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas gambar sebelum diteruksan
kepada operator untuk diwujudkan. Pemeriksaan tersebut mencakup
semua aspek dan informasi yang ada di gambar, seperti dimensi dan
ukuran gambar, kepala gambar, toleransi yang diperlukan, proyeksi yang
digunakan, dan cara pengerjaan khusus yang diperlukan.
b. Pencatatan gambar
Semua gambar asli harus dicatat dalam catatan gambar atau kartu
gambar. Dalam catatan gambar harus dicatat no gambar, judul gambar,
tanggal perubahan atau revisi, ukuran gambar, inventarisasi tanggal
pemusnahan dan tanda tangan.
c. Pengawetan gambar asli
Lemari arsip untuk menyimpan gambar asli. Cara pertama gambar suatu
proyek disimpan suatu urutan nomor gambar. Cara kedua gambar–gambar
dengan ukuran sama di simpan di lemari.
d. Pengeluaran dan inventaris gambar
Gambar asli tidak dikeluarkan, kecuali untuk keperluan reproduksi atau
perubahan gambar. Pengeluaran gambar diawasi oleh petugas dalam
bagian pengawasan gambar. Pengeluaran harus dicatat pada catatan
pengeluaran dan sebuah kartu pengeluaran diletakkan pada tempat
menyimpan gambar asli tersebut, untuk menjelaskan bahwa gambarnya
sedang dikeluarkan.
Dalam suatu jangka waktu tertentu gambar asli diperbaiki dan di
inventaris, dalam inventaris harus diperiksa hal–hal tersebut :
- Penemuan kembali gambar yang telah dikeluarkan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 7 dari 43
- Pencocokan dengan catatan gambar.
- Pemeriksaan catatan gambar, nomor, revisi, tanggal revisi, proyek dan
judul. Oleh pencocokan dan pemeriksaan gambar asli yang hilang dan
rusak dapat ditemukan dan dapat dibuat gambar asli baru.
- Penanganan cetakan
Copy atau cetakan dibuat dari gambar asli, dan berikut ini merupakan
syarat yang harus dipenuhi untuk reproduksi :
- Copy yang jelas
- Reproduksi harus cepat
- Reproduksi harus murah
- Kemungkinan rusak, pengotoran atau terlipat dari gambar asli kecil
- Copy tidak boleh cepat hilang warnanya
- Mudah diawetkan dan pengiriman
2. Versi Gambar yang Divalidasi
Setiap gambar diperlukan revisi dan pembaharuan informasi dari waktu kewaktu,
hal ini sangat penting untuk memeriksa salinan dari gambar kerja terhadap
referensi yang digunakannya. Untuk perubahan gambar ini biasanya dicantumkan
ada kolom bagian atas dari lembaran gambar yang dipersiapkan untuk mencatat
revisi dari setiap perubahan tersebut, dst. Atau dalam bentuk tanggal perubahan
misalnya 20/11/2019.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik
1. Mengidentifikasikan gambar terhadap persyaratan atau peralatan.
2. Mengidentifikasikan versi gambar
C. Sikap kerja
Harus bersikap cermat dan teliti dalam:
1. Mengidentifikasikan gambar terhadap persyaratan atau peralatan
2. Mengidentifikasikan versi gambar
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 8 dari 43
BAB III
MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik
1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar
Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka
pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau
teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti
ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk
mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian
secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai ”bahasa teknik‟
di industri permesinan. Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di
industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di
antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan
dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan
manajemen atau staf ahli permesinan.
Gambar kerja akan menjadi pedoman seseorang yang akan membuat benda atau
produk tersebut, baik dari sisi ukuran, bahan, warna, tekstur, penyelesaian akhir
(finishing), dan lain-lain. Gambar kerja dapat digunakan sebagai alat komunikasi
seorang pembuat gambar (drafter) dengan pembuat benda.
Terdapat 3 (tiga) tipe di dalam penyajian gambar teknik ini, yaitu :
a. Gambar Rencana Lengkap (General Arrangement Drawings)
Gambar kerja yang digunakan akan menampilkan informasi dari produk secara
lengkap bergantung pada kompleksitas dari produk tersebut. Dimana produk
terdiri atas beberapa bagian yang direncanakan dan ditampilkan dalam gambar
susunan secara lengkap dan menyeluruh, ini yang kita sebut sebagai
gambar rencana lengkap (general arrangement drawings). Pada gambar ini
akan ditampilkan gambar secara lengkap hingga bagian akhir dimana
setiap komponen akan berhubungan satu sama lainnya. Pada gambar ini
dicantumkan pula sistem penandaan serta berbagai ketentuan bagi semua
komponen pada gambar tersebut. Komponen baik dalam bentuk rakitan
maupun tersendiri dibuat untuk satu pekerjaan atau bagian yang dibeli dan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 9 dari 43
memiliki standar khusus seperti baut atau mur. Komponen biasanya di dalam
gambar diberi tanda dengan nomor dan dikelompokan bersama di dalam
daftar bagian (part list) yang terdapat pada gambar tersebut. Gambar juga
harus menunjukkan dimensi dari posisi komponen sebagai intruksi dalam
perakitan.
b. Gambar Susunan atau Rakitan (Assembly Drawings)
Istilah ini diberikan untuk gambar yang menampilkan rakitan dari dua item
komponen atau lebih, dimana biasanya komponen tunggal yang tidak
merupakan bagian rakitan dari gambar rencana lengkap akan tetapi bagian
antara dua jenis yang tidak dipisahkan oleh pemotongan dan kadang-kadang
diberikan nama yang lain. Gambar rakitan (asembly drawings) juga sering
dipecah menjadi sub-rakitan (sub-assembly drawings). Sub-asembly drawings
digunakan apabila gambar rakitan yang telah ditampilkan dengan komponen
lain mengakibatkan gambar rakitan menjadi terlalu penuh, yakni apabila
gambar pandangan dari gambar rencana penuh terdapat komponen lain.
c. Gambar Bagian (Detail Drawings)
Gambar bagian (detail drawings) dipisahkan untuk proses pembentukan
sebuah komponen yang ditampilkan pada satu lembar untuk satu buah
komponen tunggal. Gambar ini menunjukkan spesifikasi secara lengkap dari
pembentukan yang diharapkan, yakni meliputi seluruh dimensi, bahan yang
harus digunakan, perlakuan panas (heat treatment), kekasaran permukaan
pada akhir pembentukan, serta persyaratan lain yang diperlukan seperti
pelapisan dan lain-lain, serta jumlah yang diperlukan.
2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan
a. Dimensi/ukuran
Dalam mempelajari gambar teknik, selain mempelajari cara menggambar suatu
bentuk atau obyek juga mempelajari cara mencantumkan ukuran-ukuran
dalam gambar teknik tersebut. Ketepatan ukuran benda dan cara
mencantumkan ukuran-ukuran benda sangat penting dan harus sesuai dengan
aturan-aturan gambar kerja. Yang dimaksud dengan ukuran disini adalah
ukuran untuk menyatakan ukuran panjang garis yang nyata atau sebenarnya
bukan ukuran dalam skala.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 10 dari 43
Ukuran dan garis ukuran mutlak dicantumkan dalam gambar kerja sebagai
pedoman untuk mewujudkan benda, maka penempatan dan ketepatan ukuran
dan garis ukuran harus jelas agar mudah dibaca dan diterjemahkan dalam
pembuatan benda. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran panjang, tinggi,
atau lebar juga harus memenuhi aturan-aturan yang dtelah disepakati dalam
gambar kerja.
Jika suatu benda terdiri atas bagian – bagian (bagian yang dirakit), maka
ukuran bagian yang satu dengan lainnya mempunyai fungsi yang sama,
sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan dan
pencantuman ukuran sebagai fungsi yang berpasangan. Jika benda kerja
yang digambar berdiri sendiri, tetapi dalam system pengerjaannya bertahap,
maka digambar sesuai dengan ukurannya sebagai fungsi pengerjaan.
- Dimensi fungsional, ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian
atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun, cara kerja
dari bagian dan lain sebagainya.
- Dimensi non fungsional, ukuran yang tidak langsung mempengaruhi
fungsi secara prinsipil.
- Dimensi tambahan, dimensi referansi yang telah disebut pada bagian
sebelumnya. Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa toleransi,
hanya sebagai bahan informasi.
Gambar 1 Ilustrasi jenis-jenis dimensi
b. Penulisan Dimensi
Ukuran dan garis ukuran mutlak dicantumkan dalam gambar kerja sebagai
pedoman untuk mewujudkan benda, maka penempatan dan ketepatan
ukuran dan garis ukuran harus jelas agar mudah dibaca dan diterjemahkan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 11 dari 43
dalam pembuatan benda. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran
panjang, tinggi, atau lebar juga harus memenuhi aturan-aturan yang telah
disepakati dalam gambar kerja.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran
horizontal dan vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah
gambar sedangkan ukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelah kanan
gambar. Hal ini menegaskan bahwa angka ukur horizontal harus terletak di
atas garis ukur dan ukuran vertikal harus terletak di sebelah kiri garis ukur.
Angka dan garis ukur mempunya sedikit jarak.
Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai
berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur,
angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal,
ukuran-ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar
arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah
ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang
terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan
tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain,
maka satuannya dicantumkan (misal inchi). Untuk membatasi bagian yang
diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan
ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan. Jika jarak
antara dua garis lebih kecil dari 7mm, garis ukuran pada kedua sisinya
diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan
untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti
anak panah.
Gambar 2 Penulisan angka ukuran, garis ukuran, dan garis pemisah yang benar
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 12 dari 43
Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus
dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis.
Jadi angka selalu harus di atas garis ukur.
Gambar 3 Penulisan ukuran sudut
Garis ukuran pada kedua ujungnya dinyatakan dengan anak panah yang sesuai
yang menunjukkan tepat pada garis pemisah. Cara membuat garis ukuran dan
anak panah tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4 Garis ukuran/dimensi dengan anak panah
Panjang garis yang menyatakan panjang ukuran, ditentukan oleh angka
ukuran pada garis ukuran. Untuk garis-garis mendatar angka-angka ukuran
dituliskan di atas garis ukuran, sedang untuk garis-garis vertikal (tegak) angka-
angka ukuran harus dituliskan di sebelah kiri garis ukuran dan angka tersebut
ditulis tegak pula. Untuk memisahkan garis-garis ukuran yang mendatar dari
garis gambar, maka dapat diletakkan di atas atau di bawah garis gambar,
sedang untuk garis-garis ukuran yang vertikal (tegak), garis tersebut
diletakkan di sebelah kiri atau kanan garis gambar.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 13 dari 43
Gambar 5 Penulisan angka dimensi yang salah
Gambar 6 Penulisan angka dimensi yang benar
Dalam gambar, kadang-kadang ada garis gambar yang pendek, maka arah
anak panah garis ukuran sebaiknya ke arah dalam, dan apabila garis ukuran
pendek sehingga angka ukuran tidak dapat dituliskan, maka angka tersebut
dituliskan di luar dengan ditunjukkan oleh anak panah.
Gambar 7 Penulisan garis dan angka dimensi untuk dimensi yang pendek
Gambar 8 Penulisan garis ukuran pada ruang yang sempit
Untuk benda yang memiliki bentuk lingkaran, maka ukurannya dapat
dinyatakan dengan jari-jarinya atau garis tengahnya.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 14 dari 43
Gambar 9 Penulisan garis dimensi jari-jari lingkaran
Gambar 10 Penulisan garis dimensi garis tengah lingkaran
Memberikan ukuran bagian yang harus dikerjakan secara khusus seperti
lubang yang dibor, di reamer, dan seterusnya diberi ukuran dengan garis
penunjuk, beserta ukuran dan catatannya. Garis penunjuk harus berujung anak
panah, yang berakhir pada titik potong antara garis gambar untuk gambar
berbentuk silinder, dan berakhir pada garis gambar untuk gambar lingkaran.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 15 dari 43
Gambar 11 Memberi dimensi lubang
Garis penunjuk harus ditarik miring, dan dianjurkan membuat kemiringan kira-
kira 60o dengan garis horisontal. Garis penunjuk juga dipergunakan untuk
memberi nomer bagian, dan memberikan keterangan tentang pengerjaan
khusus.
Gambar 12 Garis penunjuk
Gambar 13 Memberikan dimensi tali busur, busur, dan sudut
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 16 dari 43
Gambar 14 Garis bantu khusus
Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit/tirus, garis – garis bantu
horisontal maupun vertikal menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis –
garis bantu digambar miring dan sejajar.
Gambar 15 Memberikan dimensi pada benda tirus/miring
Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya
diatur sedemikian rupa sesuai dengan garis ukurannya. Ada daerah-daerah
yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah
30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis
vertikal bawah, pada gambar 16 adalah daerah yang diarsir.
Gambar 16 Penempatan angka dimensi pada bentuk miring
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 17 dari 43
Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan
memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi
adakalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu
penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali).
c. Garis sumbu
Menggambarkan ukuran dari dimensi yang tidak ditentukan dapat dilakukan
melalui garis sumbu walaupun garis sumbu mungkin melenceng dari posisinya
namun dapat diasumsikan pembagiannya sama terhadap bagian yang lain.
Gambar 17 Garis sumbu (centerlines)
d. Titik (dot)
Titik kadang kadang diperlukan untuk memperjelas pada posisi mana referensi
suatu ukuran tersebut ditentukan, sebagaimana dicontohkan pada gambar 18
dan 19 (gambar 19 diukur keliling lingkaran atau bentuk curve). Titik juga
digunakan sebagai posisi awal pengukuran gambar 19.
Gambar 18 Titik khayal hubungan antar bagian ditegaskan dengan titik bagian ujung
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 18 dari 43
Gambar 19 Pemakaian tanda titik (dot) referensi ukuran permukaan curve
e. Tanda dimensi untuk ulir (Screw Threads)
Dimensional yang diberikan oleh ISO (International Organization for
Standarization), ulir metric spesifikasi pada ukuran Mayor Diameter dan Pitch
misalnya : M 10 x 1,5, walaupun kadang-kadang hanya mayor diameternya
yang diperlihatkan, penunjukkan ukuran yang tidak lengkap ini menghendaki
standar ulir kasar, yaitu M 10 adalah diameter mayornya dan 1,5 adalah
pitchnya.
f. Alat bantu ukuran (Auxillary Dimension)
Dimensi yang berlebihan kadang-kadang terdapat didalam bentuk referensi.
Tanda ukuran bantu dicantumkan di dalam kurung (Gambar 20). Tipe dari
dimensi ini memerlukan perlakuan khusus sebab jika terjadi salah pengerjaan
akan mengakibatkan pengaruh kumulatif dari toleransi pada beberapa dimensi
yang saling melengkapi.
Gambar 20 Kelebihan dimensi panjang diberikan (87) tanda bantu (auxillary dimension)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 19 dari 43
g. Chamfer
Chamfer merupakan salah satu demensi dari benda kerja yang digambarkan
memanjang sepanjang garis gambar bersama dengan sudut sebesar 45o.
Bentuk Chamfer pada gambar kerja diperlihatkan pada gambar berikut.
Gambar 21 Dimensi dan chamfer
h. Dimensi/ukuran tidak diskala dan garis pemotongan (Breaklines)
Ukuran tidak diskala merupakan ukuran yang baik, namun jika tidak
memungkinkan maka pada ukurannya diberikan garis tebal dibawah angka
ukurnya. (lihat gambar 21).
Untuk benda yang berukuran sangat besar, maka pada bagian tersebut diberi
garis pemotongan (breaklines) gambar 21 pada ukuran ini ditulis tanpa
mempertimbangakan skala atau garis bawah.
i. Tabulasi dimensi
Pembuatan tanda ukuran pada tabel dilakukan apabila jumlah item dari benda
kerja memiliki bentuk yang sama maka ukuran dapat dibuat dengan bentuk
tabel seperti contoh berikut. Ukuran yang terdapat pada tabel ini juga dapat
digunakan dengan menentukan koordinat dimensi untuk posisi lubang dari
ujung serta diameter yang diinginkan.
Tabel 1 Data dimensi untuk gambar benda
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 20 dari 43
Gambar 22 Gambar dengan dimensi pada table 1
Tabel 2 Ukuran kertas gambar
Gambar 23 Tampilan dimensi gambar pada tabel 2
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 21 dari 43
j. Toleransi (Tolerences)
Toleransi (tolerances) merupakan penyimpangan yang diijinkan, merupakan
wewenang dari perencana dan telah melekat dengan proses manufaktur atau
pembentukannya. Produk benda kerja yang tidak memenuhi syarat toleransi
maka akan menjadi rongsokan yang tidak berguna dan menimbulkan kerugian
bahan (material), buruh serta pelayanan. Dalam keadaan khusus jarak
toleransi lengkap akan dicapai selama proses produksi, yakni dengan
melakukan percobaan untuk membuat produk dengan toleransi yang lebih kecil
dari kelebihan ukuran (allowance), untuk mengetahui ketercapaian ukuran
atau permukaan akhir serta toleransi geometrical, namun demikian kelebihan
ukuran yang terlalu besar juga akan merugikan, disamping waktu terbuang
juga meningkatnya biaya produksi.
Gambar 24 Bagan diagram daerah toleransi
Ada dua cara dalam menentukan besarnya ukuran toleransi yang dikehendaki
yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis poros. Pada sistem basis
lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi “H”
sebagai dasar, sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam
suaiannya. Pada sistem basis poros sebagai dasar dengan toleransi “h” dan
ukuran lubangnya berubah-ubah.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 22 dari 43
Gambar 25 Sistem satuan poros dan lubang (lubang dasar dan poros dasar)
Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka, maka
tidak semua huruf dipakai sebagai pembacaan toleransi. Adapun huruf-huruf
yang tidak dipakai adalah I, L, O, Q, dan W.
Ada beberapa jenis pembagian toleransi, diantaranya :
 Toleransi umum
Toleransi umum merupakan besaran angka toleransi yang berlaku untuk
semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang
telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Atau dengan kata lain,
ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harga
toleransi umum yang berlaku.
Toleransi umum terbagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu toleransi halus
(fine), sedang (medium), kasar (rough/crude), dan sangat kasar (very
crude). Untuk nilai toleransinya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3 Toleransi umum untuk pengukuran linier
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 23 dari 43
Tabel 4 Toleransi umum untuk pengukuran sudut
Tabel 5 Toleransi umum untuk pengukuran radius dan tinggi kemiringan
 Toleransi khusus
Toleransi khusus merupakan angka toleransi di luar angka toleransi umum,
dan diletakkan langsung setelah angka nominalnya.
Contoh toleransi khusus Ø35 ± 0.05
Artinya bahwa ukuran pokok nya adalah 35mm, dengan batas ukuran
maksimal pengerjaan yang diijinkan adalah 34.95mm (batas bawah) dan
35.05mm (batas atas).
Gambar 26 Contoh toleransi khusus dalam gambar
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 24 dari 43
 Toleransi Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit (assembling), hubungan yang
terjadi, yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran bagi
pasangan elemen geometrik sebelum mereka disatukan, disebut suaian
(fit). Ada 3 (tiga) jenis kemungkinan toleransi suaian, yaitu :
- Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini menghasilkan batas ukuran yang menjamin ruangan
bebas antara komponen yang berpasangan pada waktu dirakit.
- Suaian transisi/pas (transition fit)
Suaian ini memungkinkan terjadinya kesesakan kecil atau
kelonggaran yang kecil pada komponen yang berpasangan pada
waktu dirakit.
- Suaian sesak/paksa (interference fit)
Suaian ini menghasilkan kesesakan diantara dua komponen yang
saling berpasangan pada waktu dirakit.
Untuk memperoleh suaian yang tepat antara dua komponen yang saling
berpautan, maka perlu dihitung dahulu ukuran batas yang memodifikasi
ukuran nominal kedua komponen itu lalu baru ditentukan besarnya
penyimpangan (kelonggaran) yang diinginkan. Penyimpangan atas harus
ditulis pada kedudukan atas, dan penyimpangan bawah pada kedudukan
bawah, ini berlaku untuk lubang maupun poros. Gambar 24 di atas
memperlihatkan pembatasan-pembatasan ukuran dalam toleransi lubang
dan poros.
Dari gambar 24, didapatkan notasi-notasi dan definisi sebagai berikut:
- Ukuran nominal : ukuran yang tertulis pada gambar tanpa
memperhatikan toleransi.
- Ukuran aktual : ukuran dari hasil pengukuran.
- Penyimpangan atas : selisih antara ukuran nominal dan ukuran aktual
terbesar yang diijinkan.
- Penyimpangan bawah : selisih antara ukuran nominal dan ukuran
aktual terkecil yang diijinkan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 25 dari 43
- Toleransi : harga absolut dari selisih penyimpangan atas dan
penyimpangan bawah.
- Kelonggaran : selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros
pasangan suaiannya (disini ukuran lubang lebih besar dari poros).
- Kesesakan : selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros pasangan
suaiannya (disini ukuran poros lebih besar dari lubang).
Gambar 27 Bagan diagram daerah toleransi pada macam-macam suaian
International Organization for Standardization (ISO) telah menetapkan dua
buah sistem suaian yang dapat dipilih yaitu, sistem suaian berbasis poros
(shaft basic system) atau sistem suaian berbasis lubang (hole basic
system). Gambar berikut ini akan menjelaskan bagaimana mencapai jenis
suaian yang diinginkan menggunakan dua sistem suaian.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 26 dari 43
Gambar 28 Sistem suaian berbasis lubang
Gambar 29 Sistem suaian berbasis poros
Contoh :
45g7
Artinya : suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi
(penyimpangannya terhadap ukuran dasar) mengikuti aturan kode huruf g
(posisi daerah toleransi), serta nilai toleransinya mengikuti aturan kode
angka 7.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 27 dari 43
45H8/g7
Artinya : untuk ukuran dasar 45mm, lubang dengan penyimpangan H
dengan nilai toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan
g dengan nilai toleransi 7.
Untuk suaian 45 H8/g7 ini, sistem suaian yang dipakai adalah sistem
berbasis lubang. Karena daerah toleransi lubang terletak diatas daerah
toleransi poros, maka suaian yang terjadi adalah jenis suaian longgar.
3. Instruksi-instruksi pada gambar teknik
Instruksi yang diberikan untuk menggambar teknik pada umumnya ada 2 (dua),
yaitu berdasarkan proyeksi eropa dan proyeksi amerika.
a. Proyeksi amerika
Proyeksi ini beranggapan bahwa obyek berada di luar kubus. Asas proyeksi
amerika bahwa bidang gambar (bidang proyeksi) diletakkan di antara mata
dan benda yang digambar, sedang bidang gambar tersebut adalah bidang
gambar yang bening, seperti kaca. Setiap pandangan menunjukkan benda
yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terjauh
dengan pengamat.
Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang proyeksi, dan obyek (garis
proyeksi ditarik menuju pengamat).
Gambar 30 Contoh gambar proyeksi amerika
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 28 dari 43
Gambar 31 Lambang proyeksi amerika
b. Proyeksi eropa
Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan digambar
atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap pandangan
menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi
benda yang terdekat dengan pengamat.
Gambar 32 Contoh gambar proyeksi eropa
Gambar 33 Lambang proyeksi eropa
4. Mengidentifikasikan persyaratan material
Pemilihan bahan untuk keperluan bukan suatu hal yang sulit, asalkan tidak
disertai dengan berbagai persyaratan, seperti misalnya mudah diperoleh, mudah
dikerjakan atau diproses sehingga menghasilkan mutu yang sesuai dengan
spesifikasi dan harga yang murah.
Sebenarnya prinsip pemilihan bahan sederhana saja hanya perlu
mempertimbangkan syarat-syarat sifat yang diminta oleh desain konstruksi
dengan sifat-sifat kemampuan bahan yang dapat dipergunakan. Hanya saja
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 29 dari 43
dalam penentuan persyaratan masih ada kesulitan mungkin informasi tentang
bahan yang tersedia tidak lengkap atau informasi tentang sifat bahan belum
lengkap ada.
Walaupun informasi itu sudah lengkap mungkin saja akan dijumpai bahwa tidak
ada bahan yang mampu memenuhi semua persyaratan. Dalam hal ini perlu
diadakan suatu pemilihan ulang dengan mengurangi persyaratan lagi sehingga
didapat suatu pilihan yang optimum.
Biasanya persyaratan yang diminta oleh suatu desain kontruksi meliputi sifat-sifat
sebagai berikut :
a. Sifat mekanik meliputi: kekuatan, ketanguhan, kekerasan, keuletan
kegetasan dan lainya.
b.Sifat fisik seperti heat conductivity, electrical coductivity, heat expansion,
dimensi dan struktur mikro.
c. Sifat kimia seperti : tahan korosi, aktivitas terhadap bahan kimia.
d.Dan lain-lainya.
Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam desain adalah:
a. Teknologi yang tersedia untuk pengolahan bahan tersebut sampai menjadi
produk yang siap digunakan.
b.Faktor ekonomis misal : harga bahan produk, ongkos produk, harga
material, dll.
c. Avaibility dari bahan, seperti apakah bahan tersedia di pasaran, dimana
dapat diperoleh seberapa banyak bahan yang tersedia.
Proses pemilihan bahan seringkali juga dapat disederhanakan misalnya dengan
mempersempit daerah pemilihan, dengan memberi prioritas pada yang biasa
digunakan untuk konstruksi yang sejenis. Seperti misalnya pada teknik
permesinan baja karbon akan mendapat prioritas pertama untuk dipertimbangkan
(karena dalam konstruksi biasanya orang banyak menggunakan baja karbon,
mudah diperoleh, harga relatif murah), baru kemudian bila baja karbon tidak
memenuhi syarat dicoba mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan lain,
seperti baja paduan, besi cor, paduan non besi.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 30 dari 43
5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar
a. Simbol sama dengan
Tanda sama dengan (=) kadang-kadang digunakan sebagai pengganti angka
ukuran dimana sebuah ukuran dimensi benda kerja dibagi dalam sejumlah
bagian yang sama.
Gambar 34 Contoh penggunaan simbol sama dengan (=)
b. Simbol dua mata panah
Tanda dua mata panah (double Arrowhead) pada garis ukuran digunakan
untuk menunjukkan ukuran lengkap pada bagian gambar yang sangat besar
(lihat gambar).
Gambar 35 Simbol dua mata panah (double arrowhead)
c. Simbol diamater Ø
Gambar 36 Contoh penggunaan simbol Ø pada gambar
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 31 dari 43
d. Simbol jari-jari/radius R
Gambar 37 Contoh penggunaan simbol R pada gambar
e. Simbol bujur sangkar □
Gambar 38 Contoh penggunaan simbol □ pada gambar
f. Simbol Bola S Ø atau SR
Gambar 39 Contoh penggunaan simbol bola pada gambar
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 32 dari 43
g. Simbol tebal t
Gambar 40 Contoh penggunaan simbol tebal pada gambar
h. Simbol Chamfer C
Gambar 41 Contoh penggunaan simbol chamfer pada gambar
i. Simbol dasar penunjukan dan simbol pengerjaan
Untuk memperjelas pada operator mesin maka pada gambar perlu adanya
simbol yang menunjukkan proses pengerjaan, kualitas kekasaran, dan lain-lain.
Simbol dasar (gambar 42 (a)) terdiri dari dua garis yang membentuk sudut 60O
dengan garis yang tidak sama panjang, garis sisi kiri minimal 4mm dan garis
sisi kanan dua kali lipatnya sisi kiri (2 x panjang sisi kiri). Ketebalan garis
disesuaikan dengan besar gambar, biasanya diambil ketebalan garis 0.35mm.
Gambar 42 Simbol dasar penunjukan
Simbol dasar tersebut diatas belum memiliki arti sebelum ada simbol tambahan
yang lain. Simbol dasar yang diberi garis mendatar (gambar 42 (b))
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 33 dari 43
merupakan simbol pengerjaan yang artinya permukaan tersebut harus
dikerjakan dengan mesin. Sedangkan simbol pokok yang ditambah dengan
lingkaran memiliki arti bahwa permukaan tersebut tidak boleh dikerjakan
sedikitpun untuk mendapatkan nilai kekasaran permukaan yang dimisalkan
menggunakan huruf a.
Berikut ini merupakan pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang
telah diberi keterangan :
Gambar 43 Simbol tanda pengerjaan dan keterangannya
Tabel 6 Harga dan kelas kekasaran
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 34 dari 43
Tabel 7 Simbol arah pengerjaan
Beberapa simbol pengerjaan yang lainnya seperti ditunjukkan pada gambar 44
merupakan simbol pengerjaan dengan kekasaran minimum dan maksimum. N8
merupakan kekasaran permukaan maksimum dan N2 merupakan kekasaran
minimum. Nilai kekasaran ini dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 44 Simbol pengerjaan dengan batas kekasaran
Simbol pengerjaan dengan keterangan, seperti contoh pada gambar 45
menunjukkan pengerjaan akhir dengan cara di polis dan angka kekasaran
permukaannya N5. Proses pengerjaan akhir (misal frais, gerinda, bubut, dll)
dan nilai kekasaran permukaan dapat dirubah sesuai kebutuhan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 35 dari 43
Gambar 45 Contoh simbol penunjukan cara produksi
Sedangkan untuk gambar 46 merupakan simbol penunjukan yang
mencantumkan panjang sampel (sampling length).
Gambar 46 Contoh simbol pengerjaan dengan panjang sampel
Gambar 47 menunjukkan contoh simbol pengerjaan untuk pelapisan.
Gambar 47 Contoh simbol pengerjaan pelapisan khrom
Berikut ini sebagai perbandingan beberapa keterangan dari simbol lama dan
simbol baru, yang dapat dilihat pada gambar 48 dibawah ini :
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 36 dari 43
Gambar 48 Keterangan simbol lama dan baru
j. Simbol ulir luar dan ulir dalam
Ulir luar, contohnya baut (bolt) dapat ditemukan pada gambar teknik dengan
simbol sebagai berikut:
Gambar 49 Simbol ulir luar
Ulir dalam, contohnya mur (nut) dapat ditemukan pada gambar teknik dengan
simbol sebagai berikut:
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 37 dari 43
Gambar 50 Simbol ulir dalam
k. Ulir selain ulir segitiga
Pemotongan setempat dari ulir untuk menunjukkan bentuk profil ulir, sebagai
contoh pada ulir segi empat.
Gambar 51 Simbol ulir segiempat
l. Rack Gear
Bentuk profil gigi lurus serta panjang keseluruhan dari gigi rack dapat dilihat
pada gambar (a), sedangkan batas panjang diperlihatkan pada gambar (b).
Gambar 52 Profil rack gear
Penampilan gigi lurus dari gigi rack diperlihatkan pada gambar (c), dan batas
panjang diperlihatkan pada gambar (d).
Gambar 53 Penampilan rack gear
m. Spur Gear (Roda Gigi Lurus)
Satu atau beberapa gigi akan digambar jika diperlukan untuk memberikan
perhatian khusus pada beberapa bagian penting seperti alur pasak dan lain-
lain.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 38 dari 43
Gambar 54 Simbol spur gear
n. Roda gigi helix (Helical Gear)
Gambar 55 Simbol roda gigi helix tunggal Gambar 56 Simbol roda gigi helix ganda
o. Knurling
Gambar 57 Simbol knurling lurus
Gambar 58 Simbol knurling diamond
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 39 dari 43
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik
1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar.
2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan.
3. Mempraktekkan instruksi-instruksi.
4. Mengidentifikasikan persyaratan material.
5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar.
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik
Harus bersikap cermat dan teliti dalam:
1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar.
2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan
pekerjaan.
3. Mempraktekkan instruksi-instruksi.
4. Mengidentifikasikan persyaratan material.
5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 40 dari 43
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-
Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-
Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-
Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-
Teknik Sepeda Motor
Daryanto
Yrama Widya
2006
Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor
M. Suratman
Pustaka Grafika
2003
Servis Sepeda Motor
Handoko Soesilo
Karya Utama
-
Panduan Perawatan Mesin Sepeda Motor Supra X 125
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
Panduan Perawatan Sepada Motor Vega ZR
Yamaha
Yamaha Motor Co, Ltd
2009
C. Majalah atau Buletin
1. –
D. Referensi Lainnya
1.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 41 dari 43
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
A. Daftar Peralatan/Mesin
No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan
1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Printer
3. Hechmachine (stapler/penjepret) 24 dan 10
4. Pelubang kertas
5. Penjepit kertas ukuran kecil dan sedang
6. Standar chart dan kelengkapannya
7. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian
peserta (untuk evaluasi praktik)
B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja,
buku penilaian)
Setiap peserta
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
5. Kertas chart (flip chart)
6. Tinta printer
7. ATK siswa
8. Brosur, leaflet
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 42 dari 43
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum
Kode Modul
C.28LOG09.002.2
Judul Modul: Membaca Gambar Teknik
Buku Modul Versi: 2019
Halaman: 43 dari 43
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO. NAMA PROFESI
1. Francisca Dwi Listyaningsih, S. T. Instruktur Kejuruan Teknik
Manufaktur BBPLK Bandung

More Related Content

What's hot

Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Belajar mastercam lathe x5
Belajar mastercam lathe x5Belajar mastercam lathe x5
Belajar mastercam lathe x5yudhi prasetyo
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Materi Gambar Teknik (Pertemuan-2 dan 3).ppt
Materi Gambar Teknik  (Pertemuan-2 dan 3).pptMateri Gambar Teknik  (Pertemuan-2 dan 3).ppt
Materi Gambar Teknik (Pertemuan-2 dan 3).pptRahmat Anggi Marvianto
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potonganNetroadi Adi
 
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMask Black
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasanFathu Rahman
 
Laporan milling
Laporan milling Laporan milling
Laporan milling Aswar Asdar
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxAndreaHiden
 
Auto cad kelas_2_sem_1
Auto cad kelas_2_sem_1Auto cad kelas_2_sem_1
Auto cad kelas_2_sem_1Khairul Jakfar
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKAsadCungkring97
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusMha AMha Aathifah
 
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongPpt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongIrwanWitono
 

What's hot (20)

Buku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventorBuku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventor
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Belajar mastercam lathe x5
Belajar mastercam lathe x5Belajar mastercam lathe x5
Belajar mastercam lathe x5
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Materi Gambar Teknik (Pertemuan-2 dan 3).ppt
Materi Gambar Teknik  (Pertemuan-2 dan 3).pptMateri Gambar Teknik  (Pertemuan-2 dan 3).ppt
Materi Gambar Teknik (Pertemuan-2 dan 3).ppt
 
Modul inventor baru
Modul inventor baruModul inventor baru
Modul inventor baru
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potongan
 
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Laporan milling
Laporan milling Laporan milling
Laporan milling
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 
Auto cad kelas_2_sem_1
Auto cad kelas_2_sem_1Auto cad kelas_2_sem_1
Auto cad kelas_2_sem_1
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongPpt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
 
Buku soliworks
Buku soliworksBuku soliworks
Buku soliworks
 

Similar to MEMBACA GAMBAR TEKNIK

Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerEi003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerQiyad N
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuRd Rosyadi
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknikemodul-learning
 
Gambar teknik elektronika
Gambar teknik elektronikaGambar teknik elektronika
Gambar teknik elektronikaPT.goLom na
 
Memberikan ukuran pada gambar kerja
Memberikan ukuran pada gambar kerjaMemberikan ukuran pada gambar kerja
Memberikan ukuran pada gambar kerjaMOSES HADUN
 
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerjaMemberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerjaMOSES HADUN
 
Menggambar bagian mesin secara terperinci
Menggambar bagian mesin secara terperinciMenggambar bagian mesin secara terperinci
Menggambar bagian mesin secara terperinciSarwanto.S.Pd.T
 
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdf
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdfModul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdf
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdfkhristiantarigan
 
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdfMahbubMuttahid2
 
Membaca gambar teknik mesin (1)
Membaca gambar teknik mesin (1)Membaca gambar teknik mesin (1)
Membaca gambar teknik mesin (1)rifa tika
 
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputer
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputerMenggambar teknik elektronika_berbantuan_komputer
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputerEko Supriyadi
 
KB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
KB 1 Mendeskripsikan Gambar TeknikKB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
KB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknikemodul-learning
 
Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Eko Supriyadi
 
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letakMOSES HADUN
 
Gambar teknik manual dan visio
Gambar teknik manual dan visioGambar teknik manual dan visio
Gambar teknik manual dan visioEkky Dipayana
 
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak DesainBuku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak DesainFarhan Machfudz
 
Logam mesin drawing,design and drafting 2
Logam mesin drawing,design and drafting 2Logam mesin drawing,design and drafting 2
Logam mesin drawing,design and drafting 2Eko Supriyadi
 

Similar to MEMBACA GAMBAR TEKNIK (20)

Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerEi003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
Okpr10 009 b
Okpr10 009 bOkpr10 009 b
Okpr10 009 b
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknik
 
Materi_Gambar_Teknik (1).pdf
Materi_Gambar_Teknik (1).pdfMateri_Gambar_Teknik (1).pdf
Materi_Gambar_Teknik (1).pdf
 
Gambar teknik elektronika
Gambar teknik elektronikaGambar teknik elektronika
Gambar teknik elektronika
 
Memberikan ukuran pada gambar kerja
Memberikan ukuran pada gambar kerjaMemberikan ukuran pada gambar kerja
Memberikan ukuran pada gambar kerja
 
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerjaMemberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
 
Menggambar bagian mesin secara terperinci
Menggambar bagian mesin secara terperinciMenggambar bagian mesin secara terperinci
Menggambar bagian mesin secara terperinci
 
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdf
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdfModul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdf
Modul-Gambar-Teknik-Mesin-2.pdf
 
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
 
Membaca gambar teknik mesin (1)
Membaca gambar teknik mesin (1)Membaca gambar teknik mesin (1)
Membaca gambar teknik mesin (1)
 
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputer
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputerMenggambar teknik elektronika_berbantuan_komputer
Menggambar teknik elektronika_berbantuan_komputer
 
KB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
KB 1 Mendeskripsikan Gambar TeknikKB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
KB 1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
 
Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)
 
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
 
Gambar teknik manual dan visio
Gambar teknik manual dan visioGambar teknik manual dan visio
Gambar teknik manual dan visio
 
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak DesainBuku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
Buku Informasi Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
 
KERTAS TUGASAN
KERTAS TUGASANKERTAS TUGASAN
KERTAS TUGASAN
 
Logam mesin drawing,design and drafting 2
Logam mesin drawing,design and drafting 2Logam mesin drawing,design and drafting 2
Logam mesin drawing,design and drafting 2
 

More from MahbubMuttahid2

2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdfMahbubMuttahid2
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdfMahbubMuttahid2
 
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdfMahbubMuttahid2
 
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdfMahbubMuttahid2
 
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdfMahbubMuttahid2
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdfMahbubMuttahid2
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxMahbubMuttahid2
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxMahbubMuttahid2
 

More from MahbubMuttahid2 (9)

2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
 
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
 
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
 
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
 
Tugas Modul 1.pdf
Tugas Modul 1.pdfTugas Modul 1.pdf
Tugas Modul 1.pdf
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

MEMBACA GAMBAR TEKNIK

  • 1. BUKU INFORMASI MEMBACA GAMBAR TEKNIK C.28LOG09.002.2 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2019
  • 2. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 2 dari 43 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3 A. Tujuan Umum ...............................................................................................3 B. Tujuan Khusus...............................................................................................3 BAB II MEMILIH GAMBAR TEKNIK............................................................................4 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik...........................4 1. Cara memvalidasi gambar............................................................................4 2. Versi Gambar yang Divalidasi.......................................................................7 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik...........................7 C. Sikap kerja ....................................................................................................7 BAB III MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK ..................................................8 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik ........8 1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar.........................................8 2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan ...................................................................................................9 3. Instruksi-instruksi pada gambar teknik .......................................................27 4. Mengidentifikasikan persyaratan material ...................................................28 5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar .....................................................30 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik......39 C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik.........39 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................40 A. Dasar Perundang-undangan .........................................................................40 B. Buku Referensi ............................................................................................40 C. Majalah atau Buletin ....................................................................................40 D. Referensi Lainnya ........................................................................................40 DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN...............................................................41 A. Daftar Peralatan/Mesin.................................................................................41 B. Daftar Bahan ...............................................................................................41 LAMPIRAN............................................................................................................42 DAFTAR PENYUSUN MODUL ..................................................................................43
  • 3. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 3 dari 43 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membaca gambar teknik. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi membaca gambar teknik ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memilih gambar kerja yang meliputi kegiatan pemvalidasian gambar terhadap persyaratan atau perlatan; dan kegiatan memvalidasi versi gambar. 2. Menginterpretasikan gambar teknik yang meliputi kegiatan mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar; mengidentifikasi dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan; mengikuti instruksi-instruksi; mengidentifikasi persyaratan material; dan mengenali simbol-simbol dalam gambar.
  • 4. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 4 dari 43 BAB II MEMILIH GAMBAR TEKNIK A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik 1. Cara memvalidasi gambar Dalam sebuah perancangan teknik baik itu yang dilakukan oleh ahli arsitektur, sipil, mesin ataupun lainnya, dibutuhkan sebuah gambar teknik yang menjadi sebuah alat komunikasi atau biasa disebut dengan bahasa teknis untuk menyatakan maksud dari seorang ahli teknik tersebut. Dalam sebuah gambar teknik dibutuhkan kejelasan dari hal-hal teknis yang dimaksud agar dapat meneruskan keterangan yang dimaksud didalamnya secara tepat dan akurat sehingga gambar yang dibuat dapat dipahami dengan jelas. Gambar teknik harus mampu meneruskan informasi yang dimaksud oleh ahli teknik kepada orang- orang yang terkait didalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa, kontraktor dan lainnya yang berhubungan. Oleh karena itu kebenaran dan kejelasan informasi di dalam gambar teknik harus sangat diperhatikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memvalidasi gambar teknik: a. Mampu dibaca Seperti diketahui bahwa bahasa orang teknik adalah gambar, sehingga sangat perlu diperhatikan cara menyajikan gambar agar komunikatif dan mampu baca. Hindari persilangan antar garis bantu ukur. Ukuran angka dimensi proporsional dan mudah dibaca. Angka ukuran dimensi juga tidak terpotong garis lain. Usahakan penulisan angka tersebut berada di luar arsiran. Ukuran anak panah juga proporsional terhadap angka dimensi dan gambar secara keseluruhan. Dalam hal garis, perhatikan tebal tipis garis. Garis tebal menandakan tampilan riil benda ketika sudah selesai dibuat. Selain untuk menunjukkan benda riil dan kepala gambar, semua tipe garis adalah garis tipis. Perhatikan pula pemberian garis sesuai keperluannya, seperti garis pusat, garis potong, garis arsir, garis sumbu, dll. Pada gambar assembly, pastikan penempatan balon nomor memudahkan orang workshop melakukan assembly. Jika perlu lakukan "eksplode" pada
  • 5. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 5 dari 43 assembly sehingga tampak komponen-komponen yang memiliki ukuran kecil dan tersembunyi ketika sudah ter-assembly. b. Mampu diukur Hal yang terpenting dalam memberi ukuran adalah peletakan garis bantu ukur. Letak garis ini menentukan bagaimana pengecek dapat mengukur dimensi komponen mesin. Bayangkan dengan kondisi letak garis bantu ukur tersebut apakah dapat diukur menggunakan alat ukur yang umum digunakan. c. Estetika Seperti halnya menulis, menggambar seharusnya rapi. Estetika menggambar menunjukkan kepribadian seorang desainer atau drafter. Hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan peletakan gambar komponen relatif pada kertas gambar, pilihan garis bantu/pemberian dimensi ukur, jarak gambar satu dengan gambar yang lain, posisi garis ukur atau garis bantu ukur relatif terhadap garis yang lain, penempatan balon nomor komponen pada gambar assembly, dan lain-lain. Gambar yang lengkap dan rapi menunjukkan sang desainer atau drafter mempunyai kemampuan komunikasi dan kecerdasan spasial yang baik. d. Estimasi dimensi raw material Hal ini penting terutama sebagai input informasi dari desainer ke process engineer tentang kebutuhan dimensi raw material dan kemungkinan proses produksi atau manufaktur yang akan dilakukan. Dibutuhkan informasi lengkap mengenai ukuran dimensi total dari komponen tergambar, meliputi panjang total, lebar total dan tebal/tinggi total. Jika diketahui dimensi total komponen jadi, process engineer akan menentukan kebutuhan dimensi raw material. e. Memperhatikan standard dan ketentuan umum Selain hal-hal tersebut di atas, seorang desainer atau drafter harus mengikuti kaidah-kaidah yang umum dalam menggambar sesuai dengan standar gambar yang digunakan. Jika itu di perusahaan, biasanya perusahaan punya buku panduan tentang kaidah menggambar sendiri, bahkan ada perusahaan yang mempunyai kepala gambar sendiri dengan ukuran tersendiri dan menambahkan identitas nama perusahaan tersebut.
  • 6. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 6 dari 43 Gambar teknik (gambar kerja) digambar dan diperiksa oleh bagian gambar dan diteruskan ke bagian pengawas gambar. Bagian ini bertanggung jawab atas pemvalidasian gambar yaitu dengan cara memeriksa dan membandingkan gambar. Pengawas gambar bertanggung jawab atas pemeriksaan gambar, pencatatan, penggolongan, pengawetan, pembagian, perubahan, dan reproduksi gambar. a. Pemeriksaan gambar Gambar yang telah selesai digambar oleh juru gambar (drafter) harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas gambar sebelum diteruksan kepada operator untuk diwujudkan. Pemeriksaan tersebut mencakup semua aspek dan informasi yang ada di gambar, seperti dimensi dan ukuran gambar, kepala gambar, toleransi yang diperlukan, proyeksi yang digunakan, dan cara pengerjaan khusus yang diperlukan. b. Pencatatan gambar Semua gambar asli harus dicatat dalam catatan gambar atau kartu gambar. Dalam catatan gambar harus dicatat no gambar, judul gambar, tanggal perubahan atau revisi, ukuran gambar, inventarisasi tanggal pemusnahan dan tanda tangan. c. Pengawetan gambar asli Lemari arsip untuk menyimpan gambar asli. Cara pertama gambar suatu proyek disimpan suatu urutan nomor gambar. Cara kedua gambar–gambar dengan ukuran sama di simpan di lemari. d. Pengeluaran dan inventaris gambar Gambar asli tidak dikeluarkan, kecuali untuk keperluan reproduksi atau perubahan gambar. Pengeluaran gambar diawasi oleh petugas dalam bagian pengawasan gambar. Pengeluaran harus dicatat pada catatan pengeluaran dan sebuah kartu pengeluaran diletakkan pada tempat menyimpan gambar asli tersebut, untuk menjelaskan bahwa gambarnya sedang dikeluarkan. Dalam suatu jangka waktu tertentu gambar asli diperbaiki dan di inventaris, dalam inventaris harus diperiksa hal–hal tersebut : - Penemuan kembali gambar yang telah dikeluarkan.
  • 7. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 7 dari 43 - Pencocokan dengan catatan gambar. - Pemeriksaan catatan gambar, nomor, revisi, tanggal revisi, proyek dan judul. Oleh pencocokan dan pemeriksaan gambar asli yang hilang dan rusak dapat ditemukan dan dapat dibuat gambar asli baru. - Penanganan cetakan Copy atau cetakan dibuat dari gambar asli, dan berikut ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk reproduksi : - Copy yang jelas - Reproduksi harus cepat - Reproduksi harus murah - Kemungkinan rusak, pengotoran atau terlipat dari gambar asli kecil - Copy tidak boleh cepat hilang warnanya - Mudah diawetkan dan pengiriman 2. Versi Gambar yang Divalidasi Setiap gambar diperlukan revisi dan pembaharuan informasi dari waktu kewaktu, hal ini sangat penting untuk memeriksa salinan dari gambar kerja terhadap referensi yang digunakannya. Untuk perubahan gambar ini biasanya dicantumkan ada kolom bagian atas dari lembaran gambar yang dipersiapkan untuk mencatat revisi dari setiap perubahan tersebut, dst. Atau dalam bentuk tanggal perubahan misalnya 20/11/2019. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Gambar Teknik 1. Mengidentifikasikan gambar terhadap persyaratan atau peralatan. 2. Mengidentifikasikan versi gambar C. Sikap kerja Harus bersikap cermat dan teliti dalam: 1. Mengidentifikasikan gambar terhadap persyaratan atau peralatan 2. Mengidentifikasikan versi gambar
  • 8. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 8 dari 43 BAB III MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik 1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai ”bahasa teknik‟ di industri permesinan. Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan. Gambar kerja akan menjadi pedoman seseorang yang akan membuat benda atau produk tersebut, baik dari sisi ukuran, bahan, warna, tekstur, penyelesaian akhir (finishing), dan lain-lain. Gambar kerja dapat digunakan sebagai alat komunikasi seorang pembuat gambar (drafter) dengan pembuat benda. Terdapat 3 (tiga) tipe di dalam penyajian gambar teknik ini, yaitu : a. Gambar Rencana Lengkap (General Arrangement Drawings) Gambar kerja yang digunakan akan menampilkan informasi dari produk secara lengkap bergantung pada kompleksitas dari produk tersebut. Dimana produk terdiri atas beberapa bagian yang direncanakan dan ditampilkan dalam gambar susunan secara lengkap dan menyeluruh, ini yang kita sebut sebagai gambar rencana lengkap (general arrangement drawings). Pada gambar ini akan ditampilkan gambar secara lengkap hingga bagian akhir dimana setiap komponen akan berhubungan satu sama lainnya. Pada gambar ini dicantumkan pula sistem penandaan serta berbagai ketentuan bagi semua komponen pada gambar tersebut. Komponen baik dalam bentuk rakitan maupun tersendiri dibuat untuk satu pekerjaan atau bagian yang dibeli dan
  • 9. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 9 dari 43 memiliki standar khusus seperti baut atau mur. Komponen biasanya di dalam gambar diberi tanda dengan nomor dan dikelompokan bersama di dalam daftar bagian (part list) yang terdapat pada gambar tersebut. Gambar juga harus menunjukkan dimensi dari posisi komponen sebagai intruksi dalam perakitan. b. Gambar Susunan atau Rakitan (Assembly Drawings) Istilah ini diberikan untuk gambar yang menampilkan rakitan dari dua item komponen atau lebih, dimana biasanya komponen tunggal yang tidak merupakan bagian rakitan dari gambar rencana lengkap akan tetapi bagian antara dua jenis yang tidak dipisahkan oleh pemotongan dan kadang-kadang diberikan nama yang lain. Gambar rakitan (asembly drawings) juga sering dipecah menjadi sub-rakitan (sub-assembly drawings). Sub-asembly drawings digunakan apabila gambar rakitan yang telah ditampilkan dengan komponen lain mengakibatkan gambar rakitan menjadi terlalu penuh, yakni apabila gambar pandangan dari gambar rencana penuh terdapat komponen lain. c. Gambar Bagian (Detail Drawings) Gambar bagian (detail drawings) dipisahkan untuk proses pembentukan sebuah komponen yang ditampilkan pada satu lembar untuk satu buah komponen tunggal. Gambar ini menunjukkan spesifikasi secara lengkap dari pembentukan yang diharapkan, yakni meliputi seluruh dimensi, bahan yang harus digunakan, perlakuan panas (heat treatment), kekasaran permukaan pada akhir pembentukan, serta persyaratan lain yang diperlukan seperti pelapisan dan lain-lain, serta jumlah yang diperlukan. 2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan a. Dimensi/ukuran Dalam mempelajari gambar teknik, selain mempelajari cara menggambar suatu bentuk atau obyek juga mempelajari cara mencantumkan ukuran-ukuran dalam gambar teknik tersebut. Ketepatan ukuran benda dan cara mencantumkan ukuran-ukuran benda sangat penting dan harus sesuai dengan aturan-aturan gambar kerja. Yang dimaksud dengan ukuran disini adalah ukuran untuk menyatakan ukuran panjang garis yang nyata atau sebenarnya bukan ukuran dalam skala.
  • 10. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 10 dari 43 Ukuran dan garis ukuran mutlak dicantumkan dalam gambar kerja sebagai pedoman untuk mewujudkan benda, maka penempatan dan ketepatan ukuran dan garis ukuran harus jelas agar mudah dibaca dan diterjemahkan dalam pembuatan benda. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran panjang, tinggi, atau lebar juga harus memenuhi aturan-aturan yang dtelah disepakati dalam gambar kerja. Jika suatu benda terdiri atas bagian – bagian (bagian yang dirakit), maka ukuran bagian yang satu dengan lainnya mempunyai fungsi yang sama, sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan dan pencantuman ukuran sebagai fungsi yang berpasangan. Jika benda kerja yang digambar berdiri sendiri, tetapi dalam system pengerjaannya bertahap, maka digambar sesuai dengan ukurannya sebagai fungsi pengerjaan. - Dimensi fungsional, ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun, cara kerja dari bagian dan lain sebagainya. - Dimensi non fungsional, ukuran yang tidak langsung mempengaruhi fungsi secara prinsipil. - Dimensi tambahan, dimensi referansi yang telah disebut pada bagian sebelumnya. Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa toleransi, hanya sebagai bahan informasi. Gambar 1 Ilustrasi jenis-jenis dimensi b. Penulisan Dimensi Ukuran dan garis ukuran mutlak dicantumkan dalam gambar kerja sebagai pedoman untuk mewujudkan benda, maka penempatan dan ketepatan ukuran dan garis ukuran harus jelas agar mudah dibaca dan diterjemahkan
  • 11. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 11 dari 43 dalam pembuatan benda. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran panjang, tinggi, atau lebar juga harus memenuhi aturan-aturan yang telah disepakati dalam gambar kerja. Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal dan vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar sedangkan ukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar. Hal ini menegaskan bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur dan ukuran vertikal harus terletak di sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur mempunya sedikit jarak. Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal inchi). Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan. Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah. Gambar 2 Penulisan angka ukuran, garis ukuran, dan garis pemisah yang benar
  • 12. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 12 dari 43 Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis. Jadi angka selalu harus di atas garis ukur. Gambar 3 Penulisan ukuran sudut Garis ukuran pada kedua ujungnya dinyatakan dengan anak panah yang sesuai yang menunjukkan tepat pada garis pemisah. Cara membuat garis ukuran dan anak panah tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4 Garis ukuran/dimensi dengan anak panah Panjang garis yang menyatakan panjang ukuran, ditentukan oleh angka ukuran pada garis ukuran. Untuk garis-garis mendatar angka-angka ukuran dituliskan di atas garis ukuran, sedang untuk garis-garis vertikal (tegak) angka- angka ukuran harus dituliskan di sebelah kiri garis ukuran dan angka tersebut ditulis tegak pula. Untuk memisahkan garis-garis ukuran yang mendatar dari garis gambar, maka dapat diletakkan di atas atau di bawah garis gambar, sedang untuk garis-garis ukuran yang vertikal (tegak), garis tersebut diletakkan di sebelah kiri atau kanan garis gambar.
  • 13. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 13 dari 43 Gambar 5 Penulisan angka dimensi yang salah Gambar 6 Penulisan angka dimensi yang benar Dalam gambar, kadang-kadang ada garis gambar yang pendek, maka arah anak panah garis ukuran sebaiknya ke arah dalam, dan apabila garis ukuran pendek sehingga angka ukuran tidak dapat dituliskan, maka angka tersebut dituliskan di luar dengan ditunjukkan oleh anak panah. Gambar 7 Penulisan garis dan angka dimensi untuk dimensi yang pendek Gambar 8 Penulisan garis ukuran pada ruang yang sempit Untuk benda yang memiliki bentuk lingkaran, maka ukurannya dapat dinyatakan dengan jari-jarinya atau garis tengahnya.
  • 14. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 14 dari 43 Gambar 9 Penulisan garis dimensi jari-jari lingkaran Gambar 10 Penulisan garis dimensi garis tengah lingkaran Memberikan ukuran bagian yang harus dikerjakan secara khusus seperti lubang yang dibor, di reamer, dan seterusnya diberi ukuran dengan garis penunjuk, beserta ukuran dan catatannya. Garis penunjuk harus berujung anak panah, yang berakhir pada titik potong antara garis gambar untuk gambar berbentuk silinder, dan berakhir pada garis gambar untuk gambar lingkaran.
  • 15. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 15 dari 43 Gambar 11 Memberi dimensi lubang Garis penunjuk harus ditarik miring, dan dianjurkan membuat kemiringan kira- kira 60o dengan garis horisontal. Garis penunjuk juga dipergunakan untuk memberi nomer bagian, dan memberikan keterangan tentang pengerjaan khusus. Gambar 12 Garis penunjuk Gambar 13 Memberikan dimensi tali busur, busur, dan sudut
  • 16. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 16 dari 43 Gambar 14 Garis bantu khusus Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit/tirus, garis – garis bantu horisontal maupun vertikal menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis – garis bantu digambar miring dan sejajar. Gambar 15 Memberikan dimensi pada benda tirus/miring Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian rupa sesuai dengan garis ukurannya. Ada daerah-daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada gambar 16 adalah daerah yang diarsir. Gambar 16 Penempatan angka dimensi pada bentuk miring
  • 17. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 17 dari 43 Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi adakalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali). c. Garis sumbu Menggambarkan ukuran dari dimensi yang tidak ditentukan dapat dilakukan melalui garis sumbu walaupun garis sumbu mungkin melenceng dari posisinya namun dapat diasumsikan pembagiannya sama terhadap bagian yang lain. Gambar 17 Garis sumbu (centerlines) d. Titik (dot) Titik kadang kadang diperlukan untuk memperjelas pada posisi mana referensi suatu ukuran tersebut ditentukan, sebagaimana dicontohkan pada gambar 18 dan 19 (gambar 19 diukur keliling lingkaran atau bentuk curve). Titik juga digunakan sebagai posisi awal pengukuran gambar 19. Gambar 18 Titik khayal hubungan antar bagian ditegaskan dengan titik bagian ujung
  • 18. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 18 dari 43 Gambar 19 Pemakaian tanda titik (dot) referensi ukuran permukaan curve e. Tanda dimensi untuk ulir (Screw Threads) Dimensional yang diberikan oleh ISO (International Organization for Standarization), ulir metric spesifikasi pada ukuran Mayor Diameter dan Pitch misalnya : M 10 x 1,5, walaupun kadang-kadang hanya mayor diameternya yang diperlihatkan, penunjukkan ukuran yang tidak lengkap ini menghendaki standar ulir kasar, yaitu M 10 adalah diameter mayornya dan 1,5 adalah pitchnya. f. Alat bantu ukuran (Auxillary Dimension) Dimensi yang berlebihan kadang-kadang terdapat didalam bentuk referensi. Tanda ukuran bantu dicantumkan di dalam kurung (Gambar 20). Tipe dari dimensi ini memerlukan perlakuan khusus sebab jika terjadi salah pengerjaan akan mengakibatkan pengaruh kumulatif dari toleransi pada beberapa dimensi yang saling melengkapi. Gambar 20 Kelebihan dimensi panjang diberikan (87) tanda bantu (auxillary dimension)
  • 19. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 19 dari 43 g. Chamfer Chamfer merupakan salah satu demensi dari benda kerja yang digambarkan memanjang sepanjang garis gambar bersama dengan sudut sebesar 45o. Bentuk Chamfer pada gambar kerja diperlihatkan pada gambar berikut. Gambar 21 Dimensi dan chamfer h. Dimensi/ukuran tidak diskala dan garis pemotongan (Breaklines) Ukuran tidak diskala merupakan ukuran yang baik, namun jika tidak memungkinkan maka pada ukurannya diberikan garis tebal dibawah angka ukurnya. (lihat gambar 21). Untuk benda yang berukuran sangat besar, maka pada bagian tersebut diberi garis pemotongan (breaklines) gambar 21 pada ukuran ini ditulis tanpa mempertimbangakan skala atau garis bawah. i. Tabulasi dimensi Pembuatan tanda ukuran pada tabel dilakukan apabila jumlah item dari benda kerja memiliki bentuk yang sama maka ukuran dapat dibuat dengan bentuk tabel seperti contoh berikut. Ukuran yang terdapat pada tabel ini juga dapat digunakan dengan menentukan koordinat dimensi untuk posisi lubang dari ujung serta diameter yang diinginkan. Tabel 1 Data dimensi untuk gambar benda
  • 20. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 20 dari 43 Gambar 22 Gambar dengan dimensi pada table 1 Tabel 2 Ukuran kertas gambar Gambar 23 Tampilan dimensi gambar pada tabel 2
  • 21. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 21 dari 43 j. Toleransi (Tolerences) Toleransi (tolerances) merupakan penyimpangan yang diijinkan, merupakan wewenang dari perencana dan telah melekat dengan proses manufaktur atau pembentukannya. Produk benda kerja yang tidak memenuhi syarat toleransi maka akan menjadi rongsokan yang tidak berguna dan menimbulkan kerugian bahan (material), buruh serta pelayanan. Dalam keadaan khusus jarak toleransi lengkap akan dicapai selama proses produksi, yakni dengan melakukan percobaan untuk membuat produk dengan toleransi yang lebih kecil dari kelebihan ukuran (allowance), untuk mengetahui ketercapaian ukuran atau permukaan akhir serta toleransi geometrical, namun demikian kelebihan ukuran yang terlalu besar juga akan merugikan, disamping waktu terbuang juga meningkatnya biaya produksi. Gambar 24 Bagan diagram daerah toleransi Ada dua cara dalam menentukan besarnya ukuran toleransi yang dikehendaki yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis poros. Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi “H” sebagai dasar, sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam suaiannya. Pada sistem basis poros sebagai dasar dengan toleransi “h” dan ukuran lubangnya berubah-ubah.
  • 22. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 22 dari 43 Gambar 25 Sistem satuan poros dan lubang (lubang dasar dan poros dasar) Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka, maka tidak semua huruf dipakai sebagai pembacaan toleransi. Adapun huruf-huruf yang tidak dipakai adalah I, L, O, Q, dan W. Ada beberapa jenis pembagian toleransi, diantaranya :  Toleransi umum Toleransi umum merupakan besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Atau dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harga toleransi umum yang berlaku. Toleransi umum terbagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu toleransi halus (fine), sedang (medium), kasar (rough/crude), dan sangat kasar (very crude). Untuk nilai toleransinya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Toleransi umum untuk pengukuran linier
  • 23. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 23 dari 43 Tabel 4 Toleransi umum untuk pengukuran sudut Tabel 5 Toleransi umum untuk pengukuran radius dan tinggi kemiringan  Toleransi khusus Toleransi khusus merupakan angka toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung setelah angka nominalnya. Contoh toleransi khusus Ø35 ± 0.05 Artinya bahwa ukuran pokok nya adalah 35mm, dengan batas ukuran maksimal pengerjaan yang diijinkan adalah 34.95mm (batas bawah) dan 35.05mm (batas atas). Gambar 26 Contoh toleransi khusus dalam gambar
  • 24. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 24 dari 43  Toleransi Suaian Apabila dua buah komponen akan dirakit (assembling), hubungan yang terjadi, yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik sebelum mereka disatukan, disebut suaian (fit). Ada 3 (tiga) jenis kemungkinan toleransi suaian, yaitu : - Suaian longgar (clearance fit) Suaian ini menghasilkan batas ukuran yang menjamin ruangan bebas antara komponen yang berpasangan pada waktu dirakit. - Suaian transisi/pas (transition fit) Suaian ini memungkinkan terjadinya kesesakan kecil atau kelonggaran yang kecil pada komponen yang berpasangan pada waktu dirakit. - Suaian sesak/paksa (interference fit) Suaian ini menghasilkan kesesakan diantara dua komponen yang saling berpasangan pada waktu dirakit. Untuk memperoleh suaian yang tepat antara dua komponen yang saling berpautan, maka perlu dihitung dahulu ukuran batas yang memodifikasi ukuran nominal kedua komponen itu lalu baru ditentukan besarnya penyimpangan (kelonggaran) yang diinginkan. Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukan atas, dan penyimpangan bawah pada kedudukan bawah, ini berlaku untuk lubang maupun poros. Gambar 24 di atas memperlihatkan pembatasan-pembatasan ukuran dalam toleransi lubang dan poros. Dari gambar 24, didapatkan notasi-notasi dan definisi sebagai berikut: - Ukuran nominal : ukuran yang tertulis pada gambar tanpa memperhatikan toleransi. - Ukuran aktual : ukuran dari hasil pengukuran. - Penyimpangan atas : selisih antara ukuran nominal dan ukuran aktual terbesar yang diijinkan. - Penyimpangan bawah : selisih antara ukuran nominal dan ukuran aktual terkecil yang diijinkan.
  • 25. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 25 dari 43 - Toleransi : harga absolut dari selisih penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. - Kelonggaran : selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros pasangan suaiannya (disini ukuran lubang lebih besar dari poros). - Kesesakan : selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros pasangan suaiannya (disini ukuran poros lebih besar dari lubang). Gambar 27 Bagan diagram daerah toleransi pada macam-macam suaian International Organization for Standardization (ISO) telah menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih yaitu, sistem suaian berbasis poros (shaft basic system) atau sistem suaian berbasis lubang (hole basic system). Gambar berikut ini akan menjelaskan bagaimana mencapai jenis suaian yang diinginkan menggunakan dua sistem suaian.
  • 26. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 26 dari 43 Gambar 28 Sistem suaian berbasis lubang Gambar 29 Sistem suaian berbasis poros Contoh : 45g7 Artinya : suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi (penyimpangannya terhadap ukuran dasar) mengikuti aturan kode huruf g (posisi daerah toleransi), serta nilai toleransinya mengikuti aturan kode angka 7.
  • 27. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 27 dari 43 45H8/g7 Artinya : untuk ukuran dasar 45mm, lubang dengan penyimpangan H dengan nilai toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan g dengan nilai toleransi 7. Untuk suaian 45 H8/g7 ini, sistem suaian yang dipakai adalah sistem berbasis lubang. Karena daerah toleransi lubang terletak diatas daerah toleransi poros, maka suaian yang terjadi adalah jenis suaian longgar. 3. Instruksi-instruksi pada gambar teknik Instruksi yang diberikan untuk menggambar teknik pada umumnya ada 2 (dua), yaitu berdasarkan proyeksi eropa dan proyeksi amerika. a. Proyeksi amerika Proyeksi ini beranggapan bahwa obyek berada di luar kubus. Asas proyeksi amerika bahwa bidang gambar (bidang proyeksi) diletakkan di antara mata dan benda yang digambar, sedang bidang gambar tersebut adalah bidang gambar yang bening, seperti kaca. Setiap pandangan menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terjauh dengan pengamat. Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang proyeksi, dan obyek (garis proyeksi ditarik menuju pengamat). Gambar 30 Contoh gambar proyeksi amerika
  • 28. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 28 dari 43 Gambar 31 Lambang proyeksi amerika b. Proyeksi eropa Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan digambar atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap pandangan menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terdekat dengan pengamat. Gambar 32 Contoh gambar proyeksi eropa Gambar 33 Lambang proyeksi eropa 4. Mengidentifikasikan persyaratan material Pemilihan bahan untuk keperluan bukan suatu hal yang sulit, asalkan tidak disertai dengan berbagai persyaratan, seperti misalnya mudah diperoleh, mudah dikerjakan atau diproses sehingga menghasilkan mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan harga yang murah. Sebenarnya prinsip pemilihan bahan sederhana saja hanya perlu mempertimbangkan syarat-syarat sifat yang diminta oleh desain konstruksi dengan sifat-sifat kemampuan bahan yang dapat dipergunakan. Hanya saja
  • 29. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 29 dari 43 dalam penentuan persyaratan masih ada kesulitan mungkin informasi tentang bahan yang tersedia tidak lengkap atau informasi tentang sifat bahan belum lengkap ada. Walaupun informasi itu sudah lengkap mungkin saja akan dijumpai bahwa tidak ada bahan yang mampu memenuhi semua persyaratan. Dalam hal ini perlu diadakan suatu pemilihan ulang dengan mengurangi persyaratan lagi sehingga didapat suatu pilihan yang optimum. Biasanya persyaratan yang diminta oleh suatu desain kontruksi meliputi sifat-sifat sebagai berikut : a. Sifat mekanik meliputi: kekuatan, ketanguhan, kekerasan, keuletan kegetasan dan lainya. b.Sifat fisik seperti heat conductivity, electrical coductivity, heat expansion, dimensi dan struktur mikro. c. Sifat kimia seperti : tahan korosi, aktivitas terhadap bahan kimia. d.Dan lain-lainya. Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam desain adalah: a. Teknologi yang tersedia untuk pengolahan bahan tersebut sampai menjadi produk yang siap digunakan. b.Faktor ekonomis misal : harga bahan produk, ongkos produk, harga material, dll. c. Avaibility dari bahan, seperti apakah bahan tersedia di pasaran, dimana dapat diperoleh seberapa banyak bahan yang tersedia. Proses pemilihan bahan seringkali juga dapat disederhanakan misalnya dengan mempersempit daerah pemilihan, dengan memberi prioritas pada yang biasa digunakan untuk konstruksi yang sejenis. Seperti misalnya pada teknik permesinan baja karbon akan mendapat prioritas pertama untuk dipertimbangkan (karena dalam konstruksi biasanya orang banyak menggunakan baja karbon, mudah diperoleh, harga relatif murah), baru kemudian bila baja karbon tidak memenuhi syarat dicoba mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan lain, seperti baja paduan, besi cor, paduan non besi.
  • 30. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 30 dari 43 5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar a. Simbol sama dengan Tanda sama dengan (=) kadang-kadang digunakan sebagai pengganti angka ukuran dimana sebuah ukuran dimensi benda kerja dibagi dalam sejumlah bagian yang sama. Gambar 34 Contoh penggunaan simbol sama dengan (=) b. Simbol dua mata panah Tanda dua mata panah (double Arrowhead) pada garis ukuran digunakan untuk menunjukkan ukuran lengkap pada bagian gambar yang sangat besar (lihat gambar). Gambar 35 Simbol dua mata panah (double arrowhead) c. Simbol diamater Ø Gambar 36 Contoh penggunaan simbol Ø pada gambar
  • 31. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 31 dari 43 d. Simbol jari-jari/radius R Gambar 37 Contoh penggunaan simbol R pada gambar e. Simbol bujur sangkar □ Gambar 38 Contoh penggunaan simbol □ pada gambar f. Simbol Bola S Ø atau SR Gambar 39 Contoh penggunaan simbol bola pada gambar
  • 32. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 32 dari 43 g. Simbol tebal t Gambar 40 Contoh penggunaan simbol tebal pada gambar h. Simbol Chamfer C Gambar 41 Contoh penggunaan simbol chamfer pada gambar i. Simbol dasar penunjukan dan simbol pengerjaan Untuk memperjelas pada operator mesin maka pada gambar perlu adanya simbol yang menunjukkan proses pengerjaan, kualitas kekasaran, dan lain-lain. Simbol dasar (gambar 42 (a)) terdiri dari dua garis yang membentuk sudut 60O dengan garis yang tidak sama panjang, garis sisi kiri minimal 4mm dan garis sisi kanan dua kali lipatnya sisi kiri (2 x panjang sisi kiri). Ketebalan garis disesuaikan dengan besar gambar, biasanya diambil ketebalan garis 0.35mm. Gambar 42 Simbol dasar penunjukan Simbol dasar tersebut diatas belum memiliki arti sebelum ada simbol tambahan yang lain. Simbol dasar yang diberi garis mendatar (gambar 42 (b))
  • 33. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 33 dari 43 merupakan simbol pengerjaan yang artinya permukaan tersebut harus dikerjakan dengan mesin. Sedangkan simbol pokok yang ditambah dengan lingkaran memiliki arti bahwa permukaan tersebut tidak boleh dikerjakan sedikitpun untuk mendapatkan nilai kekasaran permukaan yang dimisalkan menggunakan huruf a. Berikut ini merupakan pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah diberi keterangan : Gambar 43 Simbol tanda pengerjaan dan keterangannya Tabel 6 Harga dan kelas kekasaran
  • 34. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 34 dari 43 Tabel 7 Simbol arah pengerjaan Beberapa simbol pengerjaan yang lainnya seperti ditunjukkan pada gambar 44 merupakan simbol pengerjaan dengan kekasaran minimum dan maksimum. N8 merupakan kekasaran permukaan maksimum dan N2 merupakan kekasaran minimum. Nilai kekasaran ini dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan. Gambar 44 Simbol pengerjaan dengan batas kekasaran Simbol pengerjaan dengan keterangan, seperti contoh pada gambar 45 menunjukkan pengerjaan akhir dengan cara di polis dan angka kekasaran permukaannya N5. Proses pengerjaan akhir (misal frais, gerinda, bubut, dll) dan nilai kekasaran permukaan dapat dirubah sesuai kebutuhan.
  • 35. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 35 dari 43 Gambar 45 Contoh simbol penunjukan cara produksi Sedangkan untuk gambar 46 merupakan simbol penunjukan yang mencantumkan panjang sampel (sampling length). Gambar 46 Contoh simbol pengerjaan dengan panjang sampel Gambar 47 menunjukkan contoh simbol pengerjaan untuk pelapisan. Gambar 47 Contoh simbol pengerjaan pelapisan khrom Berikut ini sebagai perbandingan beberapa keterangan dari simbol lama dan simbol baru, yang dapat dilihat pada gambar 48 dibawah ini :
  • 36. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 36 dari 43 Gambar 48 Keterangan simbol lama dan baru j. Simbol ulir luar dan ulir dalam Ulir luar, contohnya baut (bolt) dapat ditemukan pada gambar teknik dengan simbol sebagai berikut: Gambar 49 Simbol ulir luar Ulir dalam, contohnya mur (nut) dapat ditemukan pada gambar teknik dengan simbol sebagai berikut:
  • 37. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 37 dari 43 Gambar 50 Simbol ulir dalam k. Ulir selain ulir segitiga Pemotongan setempat dari ulir untuk menunjukkan bentuk profil ulir, sebagai contoh pada ulir segi empat. Gambar 51 Simbol ulir segiempat l. Rack Gear Bentuk profil gigi lurus serta panjang keseluruhan dari gigi rack dapat dilihat pada gambar (a), sedangkan batas panjang diperlihatkan pada gambar (b). Gambar 52 Profil rack gear Penampilan gigi lurus dari gigi rack diperlihatkan pada gambar (c), dan batas panjang diperlihatkan pada gambar (d). Gambar 53 Penampilan rack gear m. Spur Gear (Roda Gigi Lurus) Satu atau beberapa gigi akan digambar jika diperlukan untuk memberikan perhatian khusus pada beberapa bagian penting seperti alur pasak dan lain- lain.
  • 38. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 38 dari 43 Gambar 54 Simbol spur gear n. Roda gigi helix (Helical Gear) Gambar 55 Simbol roda gigi helix tunggal Gambar 56 Simbol roda gigi helix ganda o. Knurling Gambar 57 Simbol knurling lurus Gambar 58 Simbol knurling diamond
  • 39. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 39 dari 43 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik 1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar. 2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan. 3. Mempraktekkan instruksi-instruksi. 4. Mengidentifikasikan persyaratan material. 5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar. C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menginterpretasikan Gambar Teknik Harus bersikap cermat dan teliti dalam: 1. Mengenali komponen, rakitan atau obyek gambar. 2. Mengidentifikasikan dimensi secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan. 3. Mempraktekkan instruksi-instruksi. 4. Mengidentifikasikan persyaratan material. 5. Mengenali simbol-simbol dalam gambar.
  • 40. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 40 dari 43 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan 1. - B. Buku Referensi Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1 Astra Honda Training Centre Astra Honda Motor - Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2 Astra Honda Training Centre Astra Honda Motor - Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar Divisi Servis Suzuki PT Indomobil Suzuki Internasional - Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan Divisi Servis Suzuki PT Indomobil Suzuki Internasional - Teknik Sepeda Motor Daryanto Yrama Widya 2006 Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor M. Suratman Pustaka Grafika 2003 Servis Sepeda Motor Handoko Soesilo Karya Utama - Panduan Perawatan Mesin Sepeda Motor Supra X 125 Astra Honda Training Centre Astra Honda Motor Panduan Perawatan Sepada Motor Vega ZR Yamaha Yamaha Motor Co, Ltd 2009 C. Majalah atau Buletin 1. – D. Referensi Lainnya 1.
  • 41. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 41 dari 43 DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan 1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori 2. Printer 3. Hechmachine (stapler/penjepret) 24 dan 10 4. Pelubang kertas 5. Penjepit kertas ukuran kecil dan sedang 6. Standar chart dan kelengkapannya 7. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian peserta (untuk evaluasi praktik) B. Daftar Bahan No. Nama Bahan Keterangan 1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, buku penilaian) Setiap peserta 2. Kertas HVS A4 3. Spidol whiteboard 4. Spidol marker 5. Kertas chart (flip chart) 6. Tinta printer 7. ATK siswa 8. Brosur, leaflet
  • 42. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 42 dari 43 LAMPIRAN - LAMPIRAN
  • 43. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Bidang Industri Mesin & Keperluan Umum Kode Modul C.28LOG09.002.2 Judul Modul: Membaca Gambar Teknik Buku Modul Versi: 2019 Halaman: 43 dari 43 DAFTAR PENYUSUN MODUL NO. NAMA PROFESI 1. Francisca Dwi Listyaningsih, S. T. Instruktur Kejuruan Teknik Manufaktur BBPLK Bandung