SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
LEMBAR INFORMASI
Sumber :
Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY
Widhiada, I Wayan. 2017. Manual Module (Introduction). Denpasar: Fakultas Teknik UNUD
MEMBUAT GAMBAR KERJA 2D
Setelah membuat model 3D, kita akan membuat gambar kerja 2D. Gambar kerja
merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang (Designeer) dengan pelaksana
(Production). Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap
meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Didalam Autodesk Inventor Professional, teknik
gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita
memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita juga masih dapat mengubah
beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
A. Kertas Gambar (Sheets)
Sheet adalah lembaran kertas gambar yang digunakan untuk meletakkan gambar
pandangan atau gambar assembly pada mode drawing. Format kertas gambar dapat diambil
dari Sheet Format pada Drawing Resources. Di sini kita dapat menentukan ukuran kertas
yang akan digunakan beserta standar yang dipakai untuk membuat gambar tekniknya.
Drawing Resources merupakan sebuah sumber yang terdiri dari Sheet Format
(ukuran kertas), Border (garis tepi) dan Title Block (kepala gambar). Anda dapat
memasukkan drawing resources tersebut ke dalam Sheet yang aktif dengan double click.
Jika ingin mengganti Resource yang sudah ada, anda harus menghapus terlebih dahulu
resources tersebut dari Sheet yang aktif. Anda dapat membuat beberapa lembar kertas
gambar dalam satu file dengan memasukkan beberapa sheet sekaligus. Anda juga dapat
mengedit format suatu sheet dengan klik kanan pada nama sheet di Browser Bar.
Gambar 5.1 Drawing Resources
2
B. Tool di Lembar Kerja Drawing
Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:
1. Base View
Merupakan Pandangan Utama dari sebuah gambar, pilihlah
pandangan yang paling banyak menunjukkan detail bentuk dari benda.
Gambar 5.2 Drawing View Dialog Box
File : Merupakan file inventor part, assembly atau presentation yang
akan dibuat gambar kerjanya. Jika file tersebut sedang terbuka, maka
otomatis dapat dipilih dari menu dropdown.
Design View : Jika file yang dipilih merupakan assembly, maka dapat dipilih salah
satu design view representation yang akan digunakan sebagai
pandangan Utama.
Orientation : Adalah pandangan dari benda atau assembly yang digunakan
sebagai pandangan utama. Selain enam sisi pandangan orthogonal,
dapat juga dipilih pandangan isometrik.
Scale : Merupakan skala yang akan digunakan pada gambar (dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya).
Label : Digunakan untuk memberi nama suatu pandangan untuk
membedakannya dengan pandangan lain.
3
Style : Untuk memilih bagaimana garis‐garis benda diperlihatkan. Tiga
pilihannya adalah garis tersembunyi ditampakkan dengan garis
putus‐putus (Hidden Line ), garis sembunyi tidak ditampakkan
(Hidden Line Removed ), dan tampilan
gambar padat (Shaded ).
2. Projected View
Projected view digunakan untuk menampilkan pandangan dari sisi lain dengan
memproyeksikan gambar dari Pandangan Utama (Base View). Projected view dapat
berupa proyeksi ortogonal maupun proyeksi isometrik. Untuk membuat Projected
View harus sudah ada Base View terlebih dahulu.
3. Auxiliary View
Auxiliary View adalah Pandangan Tambahan atau Pandangan Bantu.
Auxiliary View diproyeksikan tegak lurus terhadap suatu garis pada Base View atau
Projected View, untuk membantu menunjukkan detil pada bidang yang secara
ortogonal diwakili oleh garis tersebut.
4. Section View
Section View digunakan untuk membuat gambar irisan. Irisan dibuat dengan
membuat garis potong pada suatu pandangan, hasil irisan digambarkan tegak lurus
terhadap garis tersebut.
Gambar 5.3 Section View Dialog Box
4
5. Detail View
Apabila bagian sebuah pandangan terlalu kecil untuk diberikan keterangan,
maka perlu ditambahkan Gambar Detil atau Detail View. Gambar ini hanya
mengambil sebagian pandangan kemudian diperbesar dengan skala tertentu untuk
diberikan keterangan tambahan.
Gambar 5.4 Detail View Dialog Box
6. Broken View
Broken View digunakan untuk menyederhanakan gambar apabila benda
terlalu panjang bila dibuat gambarnya. Broken View memotong panjang benda
tersebut pada ruas tertentu dan diberikan simbol pemotongan dengan style yang
ditentukan. Orientation digunakan untuk memilih arah pemotongan. Gap diberikan
untuk menentukan jarak celah pada simbol. Broken View tidak mempengaruhi
panjang total apabila diberikan ukuran benda.
Gambar 5.5 Broken View Dialog Box
7. Break Out View
Break out View menghilangkan sebagian benda untuk memperlihatkan fitur
atau komponen yang terhalang. Pandangan utamanya harus memuat sketch yang dapat
digunakan untuk membuat bentuk potongannya. Profile dipilih pada sketch untuk
menentukan batas daerah pemotongan. Kedalaman pemotongan ditentukan oleh Depth
dan dapat dipilih apakah menggunakan
5
suatu titik pada benda (From Point), sketch pada pandangan lain (To Sketch),
menggunakan fitur lubang (To Hole), atau menentukan kedalaman dengan jarak
tertentu (Through Part).
Gambar 5.6 Break Out View Dialog Box
 Dimension
Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius,
Diameter, dan Angle.
 Baseline Dimension
Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok.
 Ordinate Dimension
Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok.
 Hole / Thread Notes
Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.
 Bend Notes
Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal (Plat).
6
 Chamfer Notes
Berfungsi membuat catatan Chamfer.
 Center Mark
Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.
 Surface Texture Symbol
Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu
permukaan.
 Welding Symbol
Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.
 Text
Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam gambar
kerja.
 Leader Text
Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk.
 Balloon
Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung dengan
nomor di Part List.
 Part List
Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.

More Related Content

Similar to 2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf

Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
Tugas tik tanggal 19 agustus 2014Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
Reza Padria
 
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Anindya N. Rafitricia
 

Similar to 2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf (20)

Buku jurus cepat belajar inventor.docx
Buku jurus cepat belajar inventor.docxBuku jurus cepat belajar inventor.docx
Buku jurus cepat belajar inventor.docx
 
Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
Tugas tik tanggal 19 agustus 2014Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
Tugas tik tanggal 19 agustus 2014
 
Powerpoint bab 4
Powerpoint bab 4Powerpoint bab 4
Powerpoint bab 4
 
TIK BAB 1
TIK BAB 1TIK BAB 1
TIK BAB 1
 
TIK Bab 1
TIK Bab 1TIK Bab 1
TIK Bab 1
 
power point bab 1
power point bab 1power point bab 1
power point bab 1
 
BS MS Visio 2003
BS MS Visio 2003BS MS Visio 2003
BS MS Visio 2003
 
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
 
Modul corel
Modul corelModul corel
Modul corel
 
Jm 3 d-max-part1
Jm 3 d-max-part1Jm 3 d-max-part1
Jm 3 d-max-part1
 
Modul materi corel_draw_x7
Modul materi corel_draw_x7Modul materi corel_draw_x7
Modul materi corel_draw_x7
 
Pengenalan Ms. Powerpoint 2007
Pengenalan Ms. Powerpoint 2007Pengenalan Ms. Powerpoint 2007
Pengenalan Ms. Powerpoint 2007
 
ms. power point 2007 Bab 1
ms. power point 2007 Bab 1ms. power point 2007 Bab 1
ms. power point 2007 Bab 1
 
Ms.Powerpoint 2007
Ms.Powerpoint 2007Ms.Powerpoint 2007
Ms.Powerpoint 2007
 
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
 
7708030019 m
7708030019 m7708030019 m
7708030019 m
 
Coreldraw1
Coreldraw1Coreldraw1
Coreldraw1
 
13. Materi CorelDraw X7_.pdf
13. Materi CorelDraw X7_.pdf13. Materi CorelDraw X7_.pdf
13. Materi CorelDraw X7_.pdf
 
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
1a. Lembar Informasi Assembly 3D.pdf
 
Coreldraw1
Coreldraw1Coreldraw1
Coreldraw1
 

More from MahbubMuttahid2

More from MahbubMuttahid2 (9)

2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
 
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
1b. Lembar Informasi Simulasi Perakitan.pdf
 
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
1. Buku Informasi Membuat Model 3D CAD.pdf
 
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
1. Buku Informasi Menggambar 2D Dengan CAD.pdf
 
Tugas Modul 1.pdf
Tugas Modul 1.pdfTugas Modul 1.pdf
Tugas Modul 1.pdf
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
 
Buku Informasi - Membaca Gambar Teknik- C.28LOG09.002.2.pdf
Buku Informasi - Membaca Gambar Teknik- C.28LOG09.002.2.pdfBuku Informasi - Membaca Gambar Teknik- C.28LOG09.002.2.pdf
Buku Informasi - Membaca Gambar Teknik- C.28LOG09.002.2.pdf
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 

2. Lembar Informasi Drawing 2D.pdf

  • 1. 1 LEMBAR INFORMASI Sumber : Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY Widhiada, I Wayan. 2017. Manual Module (Introduction). Denpasar: Fakultas Teknik UNUD MEMBUAT GAMBAR KERJA 2D Setelah membuat model 3D, kita akan membuat gambar kerja 2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang (Designeer) dengan pelaksana (Production). Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Didalam Autodesk Inventor Professional, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita juga masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan. A. Kertas Gambar (Sheets) Sheet adalah lembaran kertas gambar yang digunakan untuk meletakkan gambar pandangan atau gambar assembly pada mode drawing. Format kertas gambar dapat diambil dari Sheet Format pada Drawing Resources. Di sini kita dapat menentukan ukuran kertas yang akan digunakan beserta standar yang dipakai untuk membuat gambar tekniknya. Drawing Resources merupakan sebuah sumber yang terdiri dari Sheet Format (ukuran kertas), Border (garis tepi) dan Title Block (kepala gambar). Anda dapat memasukkan drawing resources tersebut ke dalam Sheet yang aktif dengan double click. Jika ingin mengganti Resource yang sudah ada, anda harus menghapus terlebih dahulu resources tersebut dari Sheet yang aktif. Anda dapat membuat beberapa lembar kertas gambar dalam satu file dengan memasukkan beberapa sheet sekaligus. Anda juga dapat mengedit format suatu sheet dengan klik kanan pada nama sheet di Browser Bar. Gambar 5.1 Drawing Resources
  • 2. 2 B. Tool di Lembar Kerja Drawing Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu: 1. Base View Merupakan Pandangan Utama dari sebuah gambar, pilihlah pandangan yang paling banyak menunjukkan detail bentuk dari benda. Gambar 5.2 Drawing View Dialog Box File : Merupakan file inventor part, assembly atau presentation yang akan dibuat gambar kerjanya. Jika file tersebut sedang terbuka, maka otomatis dapat dipilih dari menu dropdown. Design View : Jika file yang dipilih merupakan assembly, maka dapat dipilih salah satu design view representation yang akan digunakan sebagai pandangan Utama. Orientation : Adalah pandangan dari benda atau assembly yang digunakan sebagai pandangan utama. Selain enam sisi pandangan orthogonal, dapat juga dipilih pandangan isometrik. Scale : Merupakan skala yang akan digunakan pada gambar (dibandingkan dengan ukuran sebenarnya). Label : Digunakan untuk memberi nama suatu pandangan untuk membedakannya dengan pandangan lain.
  • 3. 3 Style : Untuk memilih bagaimana garis‐garis benda diperlihatkan. Tiga pilihannya adalah garis tersembunyi ditampakkan dengan garis putus‐putus (Hidden Line ), garis sembunyi tidak ditampakkan (Hidden Line Removed ), dan tampilan gambar padat (Shaded ). 2. Projected View Projected view digunakan untuk menampilkan pandangan dari sisi lain dengan memproyeksikan gambar dari Pandangan Utama (Base View). Projected view dapat berupa proyeksi ortogonal maupun proyeksi isometrik. Untuk membuat Projected View harus sudah ada Base View terlebih dahulu. 3. Auxiliary View Auxiliary View adalah Pandangan Tambahan atau Pandangan Bantu. Auxiliary View diproyeksikan tegak lurus terhadap suatu garis pada Base View atau Projected View, untuk membantu menunjukkan detil pada bidang yang secara ortogonal diwakili oleh garis tersebut. 4. Section View Section View digunakan untuk membuat gambar irisan. Irisan dibuat dengan membuat garis potong pada suatu pandangan, hasil irisan digambarkan tegak lurus terhadap garis tersebut. Gambar 5.3 Section View Dialog Box
  • 4. 4 5. Detail View Apabila bagian sebuah pandangan terlalu kecil untuk diberikan keterangan, maka perlu ditambahkan Gambar Detil atau Detail View. Gambar ini hanya mengambil sebagian pandangan kemudian diperbesar dengan skala tertentu untuk diberikan keterangan tambahan. Gambar 5.4 Detail View Dialog Box 6. Broken View Broken View digunakan untuk menyederhanakan gambar apabila benda terlalu panjang bila dibuat gambarnya. Broken View memotong panjang benda tersebut pada ruas tertentu dan diberikan simbol pemotongan dengan style yang ditentukan. Orientation digunakan untuk memilih arah pemotongan. Gap diberikan untuk menentukan jarak celah pada simbol. Broken View tidak mempengaruhi panjang total apabila diberikan ukuran benda. Gambar 5.5 Broken View Dialog Box 7. Break Out View Break out View menghilangkan sebagian benda untuk memperlihatkan fitur atau komponen yang terhalang. Pandangan utamanya harus memuat sketch yang dapat digunakan untuk membuat bentuk potongannya. Profile dipilih pada sketch untuk menentukan batas daerah pemotongan. Kedalaman pemotongan ditentukan oleh Depth dan dapat dipilih apakah menggunakan
  • 5. 5 suatu titik pada benda (From Point), sketch pada pandangan lain (To Sketch), menggunakan fitur lubang (To Hole), atau menentukan kedalaman dengan jarak tertentu (Through Part). Gambar 5.6 Break Out View Dialog Box  Dimension Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius, Diameter, dan Angle.  Baseline Dimension Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok.  Ordinate Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok.  Hole / Thread Notes Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.  Bend Notes Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal (Plat).
  • 6. 6  Chamfer Notes Berfungsi membuat catatan Chamfer.  Center Mark Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.  Surface Texture Symbol Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan.  Welding Symbol Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.  Text Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam gambar kerja.  Leader Text Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk.  Balloon Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung dengan nomor di Part List.  Part List Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.