SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I
Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia dan Cara Peyebarannya
Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia di Medan (1963 M) dan di
Banda Aceh (1978 M) menghasilkan 3 butir kesimpulan:
1) Islam masuk ke Indonesia sejak abad 1 Hijriyah (VII M)
2) Islam masuk ke Indonesia langsung dari Makkah, tidak melalui India
3) Madzhab Syafi’i merupakan madzhab yang mewarnai Islam di Indonesia
Hasil seminar ini dikuatkan dengan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Pada tahun 651 M, Khalifah Utsman mengirimkan delegasi ke China
untuk memperkenalkan Daulah Islam. Delegasi tsb. sempat singgah di
Kepulauan Nusantara. Tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan
pangkalan dagang di pantai barat Sumatera.
2. Thomas Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam menyatakan
bahwa tahun 684 M di pantai barat Sumatera terdapat perkampungan arab.
3. Berita dari Dinasti Tang (China) yang menyebutkan adanya ekspansi
orang-orang Ta Cheh (Sebutan untuk orang Arab) pada tahun 674 M
terhadap Kerajaan Holing (Kalingga) yang dipimpin oleh Ratu Shima.
4. Menurut pendapat HAMKA berdasarkan hikayat raja-raja Pasai
menyebutkan bahwa Syekh Ismail yang berangkan menuju Samudera
Pasai bertemu dengan Sultan Muhammad (keturunan Sayyidina Abu
Bakar as-Siddiq) di Malabar. Keduanya menuju Samudera Pasai dan
bertemu Meurah Silu, yang setelah masuk Islam mengganti namanya
dengan Malik as-Saleh. Gelar al-Malik adalah gelar yang sering digunakan
raja-raja Mesir.
5. Di Negara Arab pada abad VII dan VIII M telah berkembang madzhab,
salah satunya adalah madzhab Syafi’i. Orang-orang yang datang ke
Indonesia untuk menyebarkan Islam sebagian besar pengikut madzhab
Syafi’i yang berhaluan ASWAJA.
Para pakar sejarah berbeda pendapat mengenai siapa dan dari mana Islam
dibawa ke Indonesia. Berikut di antaranya:
 Snouck Hourgronje da Moquette dari Belanda berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia melalui Gujarat (India) berdasarkan penemuan
beberapa batu nisan yang ditemukan, seperti makam Maulana Malik
Ibrahim (Gresik) yang memiliki kesamaan bentuk dengan batu nisan di
Cambay (Gujarat). Soetjipto Wirjosoeparto juga sependapat, dibuktikan
dengan salah satu makam raja Islam Samudera Pasai yang dibuat dari
marmer buatan Gujarat.
 Hoesein Djajadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara
melalui Persia (Iran). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan arab
diistilahkan dengan bahasa Iran, yaitu jabar (zabar) untuk menyebut
fathah, jer (zer) untuk menyebut kasrah dan pes (pjes) untuk menyebut
dhammah, penulisan huruf sin yang tidak bergigi, serta pemakaian gelar
Syah bagi raja pada abat XV.
 Alwi Shihab berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh
pedagang sufi – Muslim Arab yang memasuki Cina lewat jalur bagian
barat. Hal ini berdasarkan berita dari Dinasti Tang (Cina) yang
menyatakan adanya pemukiman sufi Arab di Cina yang penduduknya
diizinkan oleh penguasa untuk sepenuhnya menikmati kebebasan
beragama. Kata Cina yang dimaksud adalah gugusan pulau-pulau di timur,
termasuk Nusantara.
 H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Makkah, yang didasarkan pada
hikayat raja-raja Pasai dalam sejarah Melayu.
Perkembangan Islam di Indonesia
Para sejarawan secara umum berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara
pada abad ke VII. Hal ini didasarkan pada perkembangan perdagangan dan
pelayaran di perairan laut sekitar kepulauan Indonesia. Di pulau Sumatera, secara
spesifik disebutkan bahwa Islam masuk pada abad ke VII sebagaimana pendapat
Sayyid Alwi Bin Thahir al-Haddari Mufsi bahwa Islam masuk ke Sumatera pada
tahun 650 M. Zaenal Arifin Abbas pun sepakat, ia menjelaskan bahwa pada tahun
684 M, seorang pemimpin Arab Islam yang berangkat ke Tiongkok telah memiliki
pengikut di Sumatera Utara. Kota pelabuhan yang disinggahi adalah Barus yang
terletak di sisi barat Sumatera, selanjutnya ke pesisir timur seperti Lamuri, Perlak,
dan Samudera Pasai.
Ulama yang menyebarkan agama Islam di Sumatera Barat di antaranya
adalah Syekh Baharuddin, sementara yang menyebarkan Islam ke Sumatera
Selatan adalah Raden Rahmat dan raja Minak Kumala Bumi (Lampung)
Perkembangan Islam di Jawa ditandai dengan catatan-catatan sejarah
berikut:
 Datangnya utusan Raja Ta Cheh ke Kerajaan Kalingga (Jepara) pada tahun
674-675 M. Menurut Hamka, raja Ta Cheh adalah raja Arab Islam yag
mengirimkan utusan untuk mengunjungi kerajaan tsb yang dipimpin Ratu
Sima. Adapun tujuannya adalah untuk melihat keadaan sebenarnya tentang
situasi keamanan, kemakmuran, dan keadilan negeri tsb.
 Adanya makam Fatimah binti Maimun bin Bibatullah yang tertulis angka
tahun Hijriyah 475 H/ 1082 M di desa Leran, Gresik.
 Prabu Mudingsari dari Pajajaran telah masuk Islam pada tahun 1190 yang
memiliki sebutan Haji Purba.
Masa perkembangan Islam di Jawa di bawah pimpinan Walisongo,
menyebarkan Islam dengan cara damai melalui jalur pendidikan, sosial-politik,
ekonomi, dan kebudayaan. Tatanan sosial keagamaan dan pemerintahan lambat
laun terbentuk dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Demak,
Pajang, mataram, Banten, dsb. Berikut ini adalah nama-nama Walisongo dan
wilayah dakwahnya.
1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) di Leran, Gresik.
2) Sunan Ampel (Raden Rahmat) di Ampel Denta (Surabaya).
3) Sunan Giri (Raden Paku/ M. Ainul Yaqin/ Jaka Samudra) di Sidomukti,
selatan Gresik.
4) Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) di Bonang, Kediri, Tuban, Lasem,
Rembang.
5) Sunan Kalijaga (Raden Said) di pesisir utara Jawa Tengah (Demak)
6) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) di Pesisir Cirebon, Pasundan/
Priangan, Banten.
7) Sunan Drajat (Raden Qosim/ R. Syaifuddin) di Pesisir Gresik, Lamongan.
8) Sunan Kudus (R. Ja’far Shodiq) di Kudus, Sragen, Gunung Kidul.
9) Sunan Muria (R. Umar Sa’id) di Muria (Kudus), Jepara, Tayu, Juwana (Pati)
Pada masa penjajahan Hindia Belanda, para ulama menggunakan strategi
politik non-cooperatif, yaitu dengan cara menolak bekerjasama dengan
pemerintah Belanda, mengambil jarak pemisah dalam menentukan langkah positif
untuk menyelamatkan umat dan generasi bangsa dari imperialisme. Pasca
kemerdekaan, pada ulama Indonesia khususnya yang tergabung dalam organisasi
NU memproklamirkan Resolusi Jihad demi utuhnya NKRI pada tanggal 21
Oktober 1945.
Cara Penyebaran Islam di Indonesia
BAB II
Pondok Pesantren dan Perannya Terhadap Berdirinya NU
A. Pengertian Pondok Pesantren
Pondok pesantren terdiri dari dua kata yaitu “Pondok” dan “Pesantren”
kata “Pondok” berasal dari bahasa arab “funduq” yang berarti tempat tidur,
asrama atau hotel. Sedangkan kata “pesantren” berasal dari kata dasar “santri”
yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pesantrian”. Orang jawa
mengucapkannya ”pesantren” yang berarti ”tempat tinggal santri”.
Dalam ilmu pendidikan Islam, pondok pesantren didefinisikan sebagia
lembaga pendidikan untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati
dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral
keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Pondok pesantren merupakan
sebuah komplek pendidikan yang memiliki lima unsur (elemen) pokok, yaitu :
1. Kiai
Kiai merupakan cikal bakal dan unsur paling pokok dari sebuah pondok
pesantren. Ia mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan.
Selain sebagai guru (mu’alim) yang mengajarkan ilmu agama Islam, kiai
merupakan pemimpin yang menentukan arah, bentuk, dan corak pendidikan
di pesantrennya. Itulah sebabnya pertumbuhan, perkembangan dan
keberlangsungan hidup suatu pondok pesantren sangat tergantung kepada
kemampuan pribadi kiai dalam mengelolanya.
2. Santri
Santri adalah para pelajar di pondok pesantren guna menyerahkan diri
kepada kiai. Dalam tradisi pesantren santri dibedakan menjadi dua macam,
yaitu; santri mukim yang menetap di pondok pesantren dan santri kalong
yang pulang ke rumah masing-masing setiap selesai mengikuti pelajaran.
Para santri mukim hidup mandiri dan sederhana. Mereka mengurus
keperluannya sendiri, berpenampilan sederhana, hormat kepada kiai dan
selalu riyadlah melaksanakan amaliyah sunnah seperti puasa sunnah (senin
dan kamis), dan shalat malam. Pola hidup para santri diliputi suasana
keagamaan, keikhlasan dan kedisiplinan dibawah pengawasan kiai dan para
ustadz (guru).
3. Asrama
Asrama memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai tempat tinggal para
santri, tempat belajar dan tempat latihan hidup mandiri. Gabungan dari
ketiga fungsi ini menunjukkan sifat dasar pondok pesantren yang
menekankan pendidikan agama dan kehidupan bersama dalam satu komplek
belajar yang berdampingan secara berimbang.
4. Masjid
Masjid merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan
pesantren dan merupakan tempat paling tepat untuk mendidik santri. Selain
berfungsi sebagai tempat praktik shalat lima waktu, khutbah dan shalat
jum’at, masjid juga berfungsi sebagai tempat pembelajaran kitab. Biasanya
penetapan waktu belajar dikaitkan dengan waktu menunaikan shalat fardlu
baik sebelum atau sesudahnya. Misalnya : pengajian ba’da ashar, ba’da
maghrib dan ba’da shubuh.
5. Kitab Salaf
Pengajian kitab salaf (kitab kuning) merupakan unsur pokok pondok
pesantren yang membedakan dengan lembaga pendidikan lainnya.
Pembelajarannya dimulai dari kitab-kitab tingkat dasar (elementer) yang
berisi teks ringkas dan sederana, kemudian dilanjutkan dengan kitab tingkat
menengah dan kitab-kitab dasar. Dilihat dari segi ilmu yang dipelajari,
kitab-kitab salaf yang diajarkan pondok pesantren meliputi : akidah, fikih,
akhlak/tasawuf, usul fikih, tafsir, hadis, nahwu, sharaf, dan tarikh (sejarah).
Selain lima elemen dasar tersebut, pondok pesantren memiliki
“pancajiwa” yang menjadi ciri khas dan tata nilai yang dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Jiwa keikhlasan
2. Jiwa kesederhanaan tapi agung
3. Jiwa persaudaraan
4. Jiwa kemandirian
5. Jiwa kebebasan atau kemerdekaan
B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren
Pondok pesantren sudah dikenal sejak abad ke-15 Masehi. Tokoh yang
dianggap sebagai perintis berdirinya pondok pesantren adalah Maulana Malik
Ibrahim. Dlaam melaksanakan dakwah Islam beliau menggunakan masjid dan
pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran. Model dakwah Islam tersebut
dilanjutkan oleh para wali songo sehingga pondok pesantren menjadi lembaga
pendidikan Islam tertua di Indonesia dalam perkembangan berikutnya pondok
pesantren didirikan oleh para kiai yang bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan
agama Islam.
Pada tahun 1619 Raden Rahmatullah (Sunan Ampel) mendirikan masjid
dan pondok pesantren di Kembangkuning, kemudian dipindahkan ke Ampel
Surabaya. Pondok pesantren ini sangat terkenal dan mempunyai pengaruh yang
sangat luas di seluruh Jawa Timur. Banyak santri yang datang dari berbagai
daerah untuk belajar di pondok pesantren ini. Para santri Ampel yang telah
menyelesaikan belajarnya kembali ke daeahnya masing-masing dan mendirikan
pondok pesantren baru, seperti : Sunan Giri di Gresik, Sunan Bonang di Tuban,
Sunan Drajat di Lamongan dan Raden Patah di Demak Jawa Tengah.
Dalam perkembangan berikutnya pondok pesantren didirkan oleh para kiai
yang bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan agama islam. Pada mulanya
mereka mendirikan masjid/langgar sebagai tempat shalat berjama’ah dan
pengajian tentang keimanan, ibadah dan akhlak. Kedalam ilmu agama kepribadian
dan perilaku yang dilandasi keikhlasan dan akhlakul karimah dapat menarik para
penduduk untuk mengikuti kegiatan dakwahnya. Bukan hanya orang sedesanya
yang mengikuti pengajian, tetapi banyak juga orang dan desa lain yang
mengikutinya.
Untuk menampung para santri dari desa lain yang ingin belajar agama
Islam secara mendalam, maka muncullah gagasan untuk mendirikan asrama bagi
mereka. Gagasan itu disampaikannya kepada para jama’ah dan merekapun
memberikan dukungan dengan ikut berperan serta membangun pondok pesantren.
Demikianlah pondok pesantren tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak
awal pertumbuhan dan perkembangan agama Islam. Tujuannya selain
mengajarkan agama Islam, juga mencetak kader-kader ulama dan mubaligh.
Karena itu wajar jika dikatakan bahwa pondok pesantren merupakan benteng
pertahanan bagi keberlangsungan dakwah Islam di Indonesia.
C. Peran Pondok Pesantren Terhadap Berdirinya NU
Peranan pondok pesantren dalam proses lahirnya Nahdlatul Ulama ada empat,
yaitu:
1. Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan
Pesantren sebagai lembaga pendidikan secara umum bertanggung jawab
terhadap proses pencerdasan bangsa. Sedangkan secara khusus, pesantren
bertanggung jawab atas kelangsungan tradisi keagamaan(Islam). Dari titik
pandang ini pesantren berangkat secara kelembagaan maupun inspiratif,
memilih model yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan
hakikat pendidikan manusia itu sendiri yaitu membentuk mukminin sejati
yang mempunyai kualitas moral dan intelektual.
Pada dasarnya pendidikan pesantren mengutamakan aspek keagamaan
dengan metode klasiknya. Dalam pesantren bukan hanya tempat belajar,
melainkan tempat proses hidup itu sendiri karena dalam pesantren pada
dasarnya tidak ada pemisahan yang jelas antara sekolah dan lingkungan
hidup.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki intelektual yang tinggi
karena model-model pendidikan yang dilakukan tidak terikat secara
psikologis oleh waktu. Di samping para santri bebas belajar menurut
materi yang disuguhkan selama kapasitas intelektualnya mampu. Kitab-
kitab yang dikaji juga tidak kalah dengan materi di perguruan tinggi.
2. Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Dakwah
Pondo pesantren sebagai lembaga pendidikan bertugas melaksanakan
amar ma'ruf nahi munkar. Pendidikan pesantren mampu mencetak kader-
kader yang menguasai agama dan dapat memberikan ajaran agama melalui
dakwah secara aktual. Seorang da'i mampu terlibat langsung dengan
masyarakat dalam berbagai persoalan yang dihadapinya baik dalam
ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.
Pondok pesantren mampu mempersiapkan dan mencetak para santri
berkepribadian muslim, yaitu berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT., berkhalak mulia, bermanfaat bagi masyarakat,
berkhidmah kepada masyarakat. Di samping itu, mampu berdiri sendiri,
bebas, teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama, menegakkan Islam,
dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat.
3. Peranan Pondok Pesantren sebagai Tempat Pengabdian dan
Pelayanan Masyarakat
Pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga pengabdian masyarakat,
karena:
o Cara memandang kehidupan sebagai peribadatan meliputi ritual
keagamaan murni maupun kegairahan untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat. Hal ini mendorong tumbuhnya
kesediaan untuk melakukan pengabdian tanpa memikirkan
imbalannya.
o Kecintaan mendalam terhadap peribadatan dan pengabdian kepada
masyarakat.
o Sanggup memberikan pengabdian apapun bagi kepentingan
masyarakat pendukungnya telah mendorong munculnya kesediaan
untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
perseorangan.
Pesantren sebagai tempat pelayanan masyarakat, karena pesantren
berperan besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat dengan
memberikan pelayanan kepada masyarakat, membantu kebutuhan
masyarakat, baik material maupun spiritual.
4. Peran Pondok Pesantren dalam Proses Lahirnya Nahdlatul Ulama
Sejarah lahirnya NU tidak bisa terlepas dari peran pesantren karena
pesantren merupakan bagian integral dari NU. NU lahir juga dibidani oleh
kiai pesantren dan bisa ditelusuri secara historis maupun empiris. Hampir
sebagian besar pesantren yang ada di Indonesia beraviliasi kepada NU.
Keinginan untuk mendirikan organisasi formal struktural dimulai dengan
kelompok-kelompok pengajian keliling. Selain itu, para ualam juga
membentuk diskusi yang diberi nama Tashwirul Afkar (1918) di Ampel
suci Surabaya. Forum diskusi untuk membahas berbagai masalah yang
dihadapi umat dipelopori oleh K.H. A. Wahab Hasbullah dan K.H. Mas
Mansyur. Namun akhirnya, K.H. Mas Mansyur masuk Muhammadiyah,
sedangkan kiai Wahab mendirikan NU.
Sebelum NU lahir, para ulama pesantren telah membentuk organisasi atau
jamiah untuk mewadahi diri dalam kiprahnya. Antara lain dalam
Nahdlatul Tujjar yaitu organisasi yang bertujuan untuk memperbaiki
ekonomi umat. Nahdlatul Wathon (1918) adalah sebuah organisasi yang
didirikan di kampung Kawatan Surabaya dan Nahdlatul Syubban adalah
organisasi kepemudaan.
Pesantren terutama yang terletak di daerah pedesaan adalah "NU kecil (NU
Jamiah). Kiai, ustad, santri, dan berbagai unsur lain dalam pesantren
merupakan rumah NU yang sejak awal didirikan sebagai "Jamiah Diniah
Ijtimaiyah" (organisasi sosial keagamaan) yang dibentuk sebagai wadah
perjuangan para ulama dan pra pengikutnya untuk membina syiar Islam
dan membangun kehidupan Islam.
Nahdlatul Ulam tidak berarti bahwa NU hanya beranggotakan para ulama,
namun anggotanya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan selalu
terbuka untuk siapapun juga.
D. Proses Lahirnya NU
Ada tiga alasan yang melatarbelakangi lahirnya Nahdlatul Ulama 31 Januari 1926:
1. Motif Agama.
Bahwa Nahdlatul Ulama lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan
Agama Allah di Nusantara, meneruskan perjuangan Wali Songo. Terlebih
Belanda-Portugal tidak hanya menjajah Nusantara, tapi juga menyebarkan agama
Kristen-Katolik dengan sangat gencarnya. Mereka membawa para misionaris-
misionaris Kristiani ke berbagai wilayah.
2. Motif Nasionalisme.
NU lahir karena niatan kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh-tokoh
agama dalam melawan penjajahan. Semangat nasionalisme itu pun terlihat juga
dari nama Nahdlatul Ulama itu sendiri yakni Kebangkitan Para Ulama. NU
pimpinan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari sangat nasionalis. Sebelum RI
merdeka, para pemuda di berbagai daerah mendirikan organisasi bersifat
kedaerahan, seperti Jong Cilebes, Pemuda Betawi, Jong Java, Jong Ambon, Jong
Sumatera, dan sebagainya. Tapi, kiai-kiai NU justru mendirikan organisasi
pemuda bersifat nasionalis.
3. Motif Mempertahankan Faham Ahlussunnah wal Jama’ah.
NU lahir untuk membentengi umat Islam khususnya di Indonesia agar tetap teguh
pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Para Pengikut Sunnah Nabi,
Sahabat dan Ulama Salaf Pengikut Nabi-Sahabat), sehingga tidak tergiur dengan
ajaran-ajaran baru (tidak dikenal zaman Rasul-Sahabat-Salafus Shaleh/ajaran ahli
bid'ah). Ketika aliran Salafi-Wahhabi berkembang di Dir’iyyah maupun Najed itu
belumlah membuat risau umat Islam dunia. Tetapi ketika mereka menguasai pusat
Islam yakni dua kota suci di Hijaz, maka hal ini menimbulkan dampak yang luar
biasa, termasuk dalam persebarannya ke seluruh dunia. Melihat perubahan ajaran
yang terjadi di Hijaz, maka hampir semua umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah
di seluruh dunia memprotes rencana pemerintahan baru di Hijaz yang ingin
memberlakukan asas tunggal, yakni madzhab Wahhabi.
Protes luar biasa pun muncul di Indonesia, ketika bulan Januari 1926 ulama-ulama
Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas
perubahan ajaran di dua kota suci. Dari pertemuan tersebut lahirlah panita Komite
Hijaz yang diberi mandat untuk mengahadap raja Ibnu Sa'ud guna menyampaikan
masukan dari ulama-ulama Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia. Akan tetapi
karena belum ada organisasi induk yang menaungi delegasi Komite Hijaz, maka
pada tanggal 31 Januari 1926, ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Indonesia
kembali berkumpul dan membentuk organisasi Induk yang diberi nama Nahdlatul
Ulama (Kebangkitan Para Ulama) dengan Rois Akbar Hadhratus Syaikh KH.
Hasyim Asy’ari .
Susunan delegasi Komite Hijaz NU untuk menghadap raja Ibnu Sa'ud adalah
sebagai berikut:
Penasehat : KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Masyhuri Lasem, KH. Kholil
Lasem Ketua : KH. Hasan Gipo, Wakil Ketua : H. Shaleh Syamil Sekretaris :
Muhammad Shadiq Pembantu : KH. Abdul Halim
Materi pokok yang hendak disampaikan langsung ke hadapan raja Ibnu Sa'ud
adalah:
1) Meminta kepada raja Ibnu Sa'ud untuk memberlakukan kebebasan bermadzhab
empat: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. 2) Meminta tetap diramaikannya
tempat bersejarah karena tempat tersebut telah diwakafkan untuk masjid. 3)
Mohon agar disebarluaskan ke seluruh dunia setiap tahun sebelum jatuhnya
musim haji, baik ongkos haji, perjalanan keliling Makkah maupun tentang Syekh.
4) Mohon hendaknya semua hukum yang berlaku di negeri Hijaz, ditulis sebagai
undang-undang supaya tidak terjadi pelanggaran hanya karena belum ditulisnya
undang-undang tersebut. 5) Jam'iyyah NU mohon jawaban tertulis yang
menjelaskan bahwa utusan sudah menghadap raja Ibnu Sa'ud dan sudah pula
menyampaikan usul-usul NU tersebut.
BAB III
Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama
A. Memuliakan Al Qur’an
Al Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
melalui perantara malaikat Jibril dan sampai kepada kita melalui jalan
mutawatir.
Fungsi al Qur’an :
1. Sumber pertama ajaran Islam
2. Petunjuk dan pembimbing umat manusia
3. Kitab suci dan syiar umat islam
4. Pengobat hati
Adapun usaha uuntuk memuliakan dan mensucikan al Quran adalah :
1. Mempelajari dan mengajarkan al Quran
Nabi Muhammad SAW bersabda
‫عن‬ ‫ثمان‬ ‫ع‬ ‫ضي‬ ‫ر‬ ‫هللا‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫عن‬ ‫بي‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫يه‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ق‬ : ( ‫م‬ ‫يرك‬ ‫خ‬ ‫من‬
‫لم‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬ ‫لمه‬ ‫وع‬ )
Dari Ustman ra berkata Nabi Muhammad SAW bersabda : sebaik-baik kamu
adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya ( HR. Bukhori)
2. Membaca dan menyiarkan al Quran
Membaca al Qur’an termasuk ibadah yang mendapatkan pahala dan
terrmasuk mensyiarkan agama Islam .
Nabi SAW bersabda :
‫عن‬ ‫ي‬ ‫أب‬ ‫رة‬ ‫هري‬ ‫ال‬ ‫ق‬ : - ‫ال‬ ‫ق‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫هللا‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫يه‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬ ( ‫لموا‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬
‫رأوه‬ ‫واق‬ ‫قدوا‬ ‫وارق‬ . ‫إن‬ ‫ف‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬ ‫ومن‬ ‫لمه‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قام‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫جراب‬ ‫شو‬ ‫مح‬ ‫كا‬ ‫س‬ ‫م‬
‫فوح‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ري‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫كان‬ ‫م‬ . ‫ثل‬ ‫وم‬ ‫من‬ ‫لمه‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫د‬ ‫رق‬ ‫ف‬ ‫وهو‬ ‫يف‬ ‫ه‬ ‫جوف‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫جراب‬ ‫ي‬ ‫أوك‬ ‫لى‬ ‫ع‬
‫سك‬ ‫م‬ )
Dari Abu Huroiroh Rosululloh bersabda : belajarlah al Quran dan bacalah ia,
sesungguhnya perumpamaan al Quran baginorang yang mempelajarinya lalu
membacanya dan tidak tidur adalah seperti mangkok yerdipenuhi minyak
kasturi baunya semerbak menyebar keseluruh tempat. Dan perumpamaan
orang yang mempelajari al Quran tetapi ia tidur dan alquran berada dalam
hatinya adalah seperti minyak kasturi dalam mangkok yang tertutup (HR ibnu
majah)
Adab membaca al quran menurut Imam Ghozali :
1. Pikiran tertuju kepada yang dibaca
2. Memahami kebesaran kalam Alloh
3. Membaca dengan tartil
4. Konsentrasi
5. Kita meyakini perintah dan larangan itu ditujukan kepada kita
6. Terkesan terhadap al Qur’an
Amaliyah untuk mencintai dan membaca alqur’an :
1. Khotaman al Qur’an
2. Semaan al Qur’an
3. Tadarrus al Qur’an
4. Musabaqoh tilawatil qur’an (MTQ)
3. Mensucikan al Qur’an
Cara mensucikan al Quran :
a. Mendengarakan dengan tenang ketika al Qur’an dibaca
b. Ketika membaca harus berpakaian yang sopan
c. Menemptkan mushaf di tempat yang tinggi
d. Sebelum menyentuh al qur’an harus berwudlu dulu
B. Doa Qunut
Doa qunut adalah doa yang dibaca dalam sholat sambil berdiri setelah I’tidal
pada rokaat terakhir.
Qunut ada 3 macam
1. Qunut subuh
2. Qunut witir ( dibaca dalam sholat witir setelah romadlon dapat 15 hari)
3. Qunut nazilah ( dibaca ketika umat Islam mendapat musibah)
Menurut imam syafii hukum membaca qunut subuh adalah sunah ab’adl jadi
apabila lupa tidak membacanya maka diganti dengan sujud sahwi
Bacaan Qunut
‫لهم‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫هدن‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫هدي‬ ‫ني‬ ‫وعاف‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫عاف‬ ‫ني‬ ‫ول‬ ‫وت‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫ول‬ ‫ت‬ ‫ارك‬ ‫وب‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫يما‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫أعط‬ ‫ني‬ ‫وق‬ ‫شر‬ ‫ما‬ ‫يت‬ ‫ض‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫إن‬ ‫ف‬ ‫ضي‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ضى‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫يك‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫وإن‬ ‫ال‬ ‫ذل‬ ‫ي‬ ‫من‬
‫يت‬ ‫وال‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫عز‬ ‫ي‬ ‫من‬ ‫ت‬ ‫عادي‬ ‫ت‬ ‫بارك‬ ‫ت‬ ‫نا‬ ‫رب‬ ‫يت‬ ‫عال‬ ‫وت‬ ‫لك‬ ‫ف‬ ‫حمد‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ما‬ ‫يت‬ ‫ض‬ ‫ق‬
‫فرك‬ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫أ‬ ‫وب‬ ‫وأت‬ ‫يك‬ ‫إل‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫هلل‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫يدن‬ ‫س‬ ‫محمد‬ ‫لى‬ ‫وع‬ ‫هال‬ ‫به‬ ‫صح‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬
C. Sholat tarawih
Sholat tarowih adalah sholat yang dilakukan pada malam bulan romadlon yang
waktunya setelah sholat isya’ sampai subuh
Pada awalnya shalat tarawih dilaksanakan Nabi saw. dengan sebagian sahabat
secara berjamaah di Masjid Nabawi. Namun setelah berjalan tiga malam, Nabi
membiarkan para sahabat melakukan Shalat Tarawih secara sendiri-sendiri.
Hingga dikemudian hari, ketika menjadi Khalifah, Umar bin Khattab
menyaksikan adanya fenomena shalat tarawih terpencar-pencar di dalam
Masjid Nabawi. Terbersit di benak Umar untuk menyatukannya.Umar
memerintahkan Ubay bin Kaab untuk memimpin para sahabat melaksanakan
shalat tarawih secara berjamaah. Dan jamaah putri di imami oleh Sulaiman bin
abi Hastmah
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Dalam riwayat Yazid bin Ar-Rumman dikabarkan jumlah rakaat shalat tarawih
yang dilaksanakan di zaman Umar adalah 23 rakaat. di masa Umar bin Abdul
Aziz, kaum muslimin shalat tarawih hingga 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat.

More Related Content

What's hot

Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinahkhairunfirda
 
Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANUmi Sa'adah
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistNur Afifah
 
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islamkreasi_cerdik
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHandri zulfikar
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdfMuhammad Iqbal
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
Hadis arbain an nawawi
Hadis arbain an nawawiHadis arbain an nawawi
Hadis arbain an nawawiSof Wan
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
 
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contohRPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contohkreasi_cerdik
 
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2Lili Rohily
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatKhairul Muttaqin
 
Indahnya saling menghargai dalam keberagaman
Indahnya saling menghargai dalam keberagamanIndahnya saling menghargai dalam keberagaman
Indahnya saling menghargai dalam keberagamanNengZahraNafisa
 
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...musniumar
 

What's hot (20)

MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAMMASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
 
Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHAN
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadist
 
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
Hadis arbain an nawawi
Hadis arbain an nawawiHadis arbain an nawawi
Hadis arbain an nawawi
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contohRPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP SKI Kelas 7 MTs K-13 contoh
 
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Indahnya saling menghargai dalam keberagaman
Indahnya saling menghargai dalam keberagamanIndahnya saling menghargai dalam keberagaman
Indahnya saling menghargai dalam keberagaman
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
 

Similar to Materi Ke-NU-an 7 smt gasal

Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaFernalia Halim
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesiairdadarmaputri
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMyAdobe
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]Lydia Nurkumalawati
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaMuhammad Firdaus
 
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesiaProses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesiaArmadira Enno
 
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptxDakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptxAsihAgustina
 
Presentasi mpkta agama islam 1
Presentasi mpkta agama islam 1Presentasi mpkta agama islam 1
Presentasi mpkta agama islam 1grasyida
 
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxversi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxnurmilazubaidah
 
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxAfifJuniansyah
 
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMaya Sy
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaHIA Class.
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARANamaku Merah
 
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Dedy Irawan
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaMAN Sumpiuh
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaMAN Sumpiuh
 
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2akmalwailissa
 

Similar to Materi Ke-NU-an 7 smt gasal (20)

Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajibPpt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
 
ham makalah
ham makalahham makalah
ham makalah
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesiaProses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
 
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptxDakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
 
Presentasi mpkta agama islam 1
Presentasi mpkta agama islam 1Presentasi mpkta agama islam 1
Presentasi mpkta agama islam 1
 
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxversi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
 
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
 
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di Indonesia
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
 
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
 
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesia
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesia
 
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
 

More from MTs Nurul Huda Karangtalok (7)

Profil ku
Profil kuProfil ku
Profil ku
 
Model pengkur
Model pengkurModel pengkur
Model pengkur
 
Profil ku
Profil kuProfil ku
Profil ku
 
Pondok pesantren dan perannya terhadap berdirinya nu
Pondok pesantren dan perannya terhadap berdirinya nuPondok pesantren dan perannya terhadap berdirinya nu
Pondok pesantren dan perannya terhadap berdirinya nu
 
Profil ku
Profil kuProfil ku
Profil ku
 
Makalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialismeMakalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialisme
 
Se sekjen ttg penyesuaian ak guru
Se sekjen ttg penyesuaian ak guruSe sekjen ttg penyesuaian ak guru
Se sekjen ttg penyesuaian ak guru
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Materi Ke-NU-an 7 smt gasal

  • 1. BAB I Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia dan Cara Peyebarannya Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia di Medan (1963 M) dan di Banda Aceh (1978 M) menghasilkan 3 butir kesimpulan: 1) Islam masuk ke Indonesia sejak abad 1 Hijriyah (VII M) 2) Islam masuk ke Indonesia langsung dari Makkah, tidak melalui India 3) Madzhab Syafi’i merupakan madzhab yang mewarnai Islam di Indonesia Hasil seminar ini dikuatkan dengan bukti-bukti sebagai berikut: 1. Pada tahun 651 M, Khalifah Utsman mengirimkan delegasi ke China untuk memperkenalkan Daulah Islam. Delegasi tsb. sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. 2. Thomas Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam menyatakan bahwa tahun 684 M di pantai barat Sumatera terdapat perkampungan arab. 3. Berita dari Dinasti Tang (China) yang menyebutkan adanya ekspansi orang-orang Ta Cheh (Sebutan untuk orang Arab) pada tahun 674 M terhadap Kerajaan Holing (Kalingga) yang dipimpin oleh Ratu Shima. 4. Menurut pendapat HAMKA berdasarkan hikayat raja-raja Pasai menyebutkan bahwa Syekh Ismail yang berangkan menuju Samudera Pasai bertemu dengan Sultan Muhammad (keturunan Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq) di Malabar. Keduanya menuju Samudera Pasai dan bertemu Meurah Silu, yang setelah masuk Islam mengganti namanya dengan Malik as-Saleh. Gelar al-Malik adalah gelar yang sering digunakan raja-raja Mesir. 5. Di Negara Arab pada abad VII dan VIII M telah berkembang madzhab, salah satunya adalah madzhab Syafi’i. Orang-orang yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam sebagian besar pengikut madzhab Syafi’i yang berhaluan ASWAJA. Para pakar sejarah berbeda pendapat mengenai siapa dan dari mana Islam dibawa ke Indonesia. Berikut di antaranya:
  • 2.  Snouck Hourgronje da Moquette dari Belanda berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat (India) berdasarkan penemuan beberapa batu nisan yang ditemukan, seperti makam Maulana Malik Ibrahim (Gresik) yang memiliki kesamaan bentuk dengan batu nisan di Cambay (Gujarat). Soetjipto Wirjosoeparto juga sependapat, dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam Samudera Pasai yang dibuat dari marmer buatan Gujarat.  Hoesein Djajadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui Persia (Iran). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan arab diistilahkan dengan bahasa Iran, yaitu jabar (zabar) untuk menyebut fathah, jer (zer) untuk menyebut kasrah dan pes (pjes) untuk menyebut dhammah, penulisan huruf sin yang tidak bergigi, serta pemakaian gelar Syah bagi raja pada abat XV.  Alwi Shihab berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang sufi – Muslim Arab yang memasuki Cina lewat jalur bagian barat. Hal ini berdasarkan berita dari Dinasti Tang (Cina) yang menyatakan adanya pemukiman sufi Arab di Cina yang penduduknya diizinkan oleh penguasa untuk sepenuhnya menikmati kebebasan beragama. Kata Cina yang dimaksud adalah gugusan pulau-pulau di timur, termasuk Nusantara.  H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Makkah, yang didasarkan pada hikayat raja-raja Pasai dalam sejarah Melayu. Perkembangan Islam di Indonesia Para sejarawan secara umum berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke VII. Hal ini didasarkan pada perkembangan perdagangan dan pelayaran di perairan laut sekitar kepulauan Indonesia. Di pulau Sumatera, secara spesifik disebutkan bahwa Islam masuk pada abad ke VII sebagaimana pendapat Sayyid Alwi Bin Thahir al-Haddari Mufsi bahwa Islam masuk ke Sumatera pada tahun 650 M. Zaenal Arifin Abbas pun sepakat, ia menjelaskan bahwa pada tahun 684 M, seorang pemimpin Arab Islam yang berangkat ke Tiongkok telah memiliki
  • 3. pengikut di Sumatera Utara. Kota pelabuhan yang disinggahi adalah Barus yang terletak di sisi barat Sumatera, selanjutnya ke pesisir timur seperti Lamuri, Perlak, dan Samudera Pasai. Ulama yang menyebarkan agama Islam di Sumatera Barat di antaranya adalah Syekh Baharuddin, sementara yang menyebarkan Islam ke Sumatera Selatan adalah Raden Rahmat dan raja Minak Kumala Bumi (Lampung) Perkembangan Islam di Jawa ditandai dengan catatan-catatan sejarah berikut:  Datangnya utusan Raja Ta Cheh ke Kerajaan Kalingga (Jepara) pada tahun 674-675 M. Menurut Hamka, raja Ta Cheh adalah raja Arab Islam yag mengirimkan utusan untuk mengunjungi kerajaan tsb yang dipimpin Ratu Sima. Adapun tujuannya adalah untuk melihat keadaan sebenarnya tentang situasi keamanan, kemakmuran, dan keadilan negeri tsb.  Adanya makam Fatimah binti Maimun bin Bibatullah yang tertulis angka tahun Hijriyah 475 H/ 1082 M di desa Leran, Gresik.  Prabu Mudingsari dari Pajajaran telah masuk Islam pada tahun 1190 yang memiliki sebutan Haji Purba. Masa perkembangan Islam di Jawa di bawah pimpinan Walisongo, menyebarkan Islam dengan cara damai melalui jalur pendidikan, sosial-politik, ekonomi, dan kebudayaan. Tatanan sosial keagamaan dan pemerintahan lambat laun terbentuk dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Demak, Pajang, mataram, Banten, dsb. Berikut ini adalah nama-nama Walisongo dan wilayah dakwahnya. 1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) di Leran, Gresik. 2) Sunan Ampel (Raden Rahmat) di Ampel Denta (Surabaya). 3) Sunan Giri (Raden Paku/ M. Ainul Yaqin/ Jaka Samudra) di Sidomukti, selatan Gresik. 4) Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) di Bonang, Kediri, Tuban, Lasem, Rembang. 5) Sunan Kalijaga (Raden Said) di pesisir utara Jawa Tengah (Demak)
  • 4. 6) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) di Pesisir Cirebon, Pasundan/ Priangan, Banten. 7) Sunan Drajat (Raden Qosim/ R. Syaifuddin) di Pesisir Gresik, Lamongan. 8) Sunan Kudus (R. Ja’far Shodiq) di Kudus, Sragen, Gunung Kidul. 9) Sunan Muria (R. Umar Sa’id) di Muria (Kudus), Jepara, Tayu, Juwana (Pati) Pada masa penjajahan Hindia Belanda, para ulama menggunakan strategi politik non-cooperatif, yaitu dengan cara menolak bekerjasama dengan pemerintah Belanda, mengambil jarak pemisah dalam menentukan langkah positif untuk menyelamatkan umat dan generasi bangsa dari imperialisme. Pasca kemerdekaan, pada ulama Indonesia khususnya yang tergabung dalam organisasi NU memproklamirkan Resolusi Jihad demi utuhnya NKRI pada tanggal 21 Oktober 1945. Cara Penyebaran Islam di Indonesia
  • 5. BAB II Pondok Pesantren dan Perannya Terhadap Berdirinya NU A. Pengertian Pondok Pesantren Pondok pesantren terdiri dari dua kata yaitu “Pondok” dan “Pesantren” kata “Pondok” berasal dari bahasa arab “funduq” yang berarti tempat tidur, asrama atau hotel. Sedangkan kata “pesantren” berasal dari kata dasar “santri” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pesantrian”. Orang jawa mengucapkannya ”pesantren” yang berarti ”tempat tinggal santri”. Dalam ilmu pendidikan Islam, pondok pesantren didefinisikan sebagia lembaga pendidikan untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Pondok pesantren merupakan sebuah komplek pendidikan yang memiliki lima unsur (elemen) pokok, yaitu : 1. Kiai Kiai merupakan cikal bakal dan unsur paling pokok dari sebuah pondok pesantren. Ia mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan. Selain sebagai guru (mu’alim) yang mengajarkan ilmu agama Islam, kiai merupakan pemimpin yang menentukan arah, bentuk, dan corak pendidikan di pesantrennya. Itulah sebabnya pertumbuhan, perkembangan dan keberlangsungan hidup suatu pondok pesantren sangat tergantung kepada kemampuan pribadi kiai dalam mengelolanya. 2. Santri Santri adalah para pelajar di pondok pesantren guna menyerahkan diri kepada kiai. Dalam tradisi pesantren santri dibedakan menjadi dua macam, yaitu; santri mukim yang menetap di pondok pesantren dan santri kalong yang pulang ke rumah masing-masing setiap selesai mengikuti pelajaran. Para santri mukim hidup mandiri dan sederhana. Mereka mengurus keperluannya sendiri, berpenampilan sederhana, hormat kepada kiai dan selalu riyadlah melaksanakan amaliyah sunnah seperti puasa sunnah (senin dan kamis), dan shalat malam. Pola hidup para santri diliputi suasana
  • 6. keagamaan, keikhlasan dan kedisiplinan dibawah pengawasan kiai dan para ustadz (guru). 3. Asrama Asrama memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai tempat tinggal para santri, tempat belajar dan tempat latihan hidup mandiri. Gabungan dari ketiga fungsi ini menunjukkan sifat dasar pondok pesantren yang menekankan pendidikan agama dan kehidupan bersama dalam satu komplek belajar yang berdampingan secara berimbang. 4. Masjid Masjid merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan pesantren dan merupakan tempat paling tepat untuk mendidik santri. Selain berfungsi sebagai tempat praktik shalat lima waktu, khutbah dan shalat jum’at, masjid juga berfungsi sebagai tempat pembelajaran kitab. Biasanya penetapan waktu belajar dikaitkan dengan waktu menunaikan shalat fardlu baik sebelum atau sesudahnya. Misalnya : pengajian ba’da ashar, ba’da maghrib dan ba’da shubuh. 5. Kitab Salaf Pengajian kitab salaf (kitab kuning) merupakan unsur pokok pondok pesantren yang membedakan dengan lembaga pendidikan lainnya. Pembelajarannya dimulai dari kitab-kitab tingkat dasar (elementer) yang berisi teks ringkas dan sederana, kemudian dilanjutkan dengan kitab tingkat menengah dan kitab-kitab dasar. Dilihat dari segi ilmu yang dipelajari, kitab-kitab salaf yang diajarkan pondok pesantren meliputi : akidah, fikih, akhlak/tasawuf, usul fikih, tafsir, hadis, nahwu, sharaf, dan tarikh (sejarah). Selain lima elemen dasar tersebut, pondok pesantren memiliki “pancajiwa” yang menjadi ciri khas dan tata nilai yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : 1. Jiwa keikhlasan 2. Jiwa kesederhanaan tapi agung 3. Jiwa persaudaraan 4. Jiwa kemandirian
  • 7. 5. Jiwa kebebasan atau kemerdekaan B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Pondok pesantren sudah dikenal sejak abad ke-15 Masehi. Tokoh yang dianggap sebagai perintis berdirinya pondok pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim. Dlaam melaksanakan dakwah Islam beliau menggunakan masjid dan pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran. Model dakwah Islam tersebut dilanjutkan oleh para wali songo sehingga pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dalam perkembangan berikutnya pondok pesantren didirikan oleh para kiai yang bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan agama Islam. Pada tahun 1619 Raden Rahmatullah (Sunan Ampel) mendirikan masjid dan pondok pesantren di Kembangkuning, kemudian dipindahkan ke Ampel Surabaya. Pondok pesantren ini sangat terkenal dan mempunyai pengaruh yang sangat luas di seluruh Jawa Timur. Banyak santri yang datang dari berbagai daerah untuk belajar di pondok pesantren ini. Para santri Ampel yang telah menyelesaikan belajarnya kembali ke daeahnya masing-masing dan mendirikan pondok pesantren baru, seperti : Sunan Giri di Gresik, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan dan Raden Patah di Demak Jawa Tengah. Dalam perkembangan berikutnya pondok pesantren didirkan oleh para kiai yang bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan agama islam. Pada mulanya mereka mendirikan masjid/langgar sebagai tempat shalat berjama’ah dan pengajian tentang keimanan, ibadah dan akhlak. Kedalam ilmu agama kepribadian dan perilaku yang dilandasi keikhlasan dan akhlakul karimah dapat menarik para penduduk untuk mengikuti kegiatan dakwahnya. Bukan hanya orang sedesanya yang mengikuti pengajian, tetapi banyak juga orang dan desa lain yang mengikutinya. Untuk menampung para santri dari desa lain yang ingin belajar agama Islam secara mendalam, maka muncullah gagasan untuk mendirikan asrama bagi mereka. Gagasan itu disampaikannya kepada para jama’ah dan merekapun memberikan dukungan dengan ikut berperan serta membangun pondok pesantren.
  • 8. Demikianlah pondok pesantren tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak awal pertumbuhan dan perkembangan agama Islam. Tujuannya selain mengajarkan agama Islam, juga mencetak kader-kader ulama dan mubaligh. Karena itu wajar jika dikatakan bahwa pondok pesantren merupakan benteng pertahanan bagi keberlangsungan dakwah Islam di Indonesia. C. Peran Pondok Pesantren Terhadap Berdirinya NU Peranan pondok pesantren dalam proses lahirnya Nahdlatul Ulama ada empat, yaitu: 1. Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Pesantren sebagai lembaga pendidikan secara umum bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan bangsa. Sedangkan secara khusus, pesantren bertanggung jawab atas kelangsungan tradisi keagamaan(Islam). Dari titik pandang ini pesantren berangkat secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri yaitu membentuk mukminin sejati yang mempunyai kualitas moral dan intelektual. Pada dasarnya pendidikan pesantren mengutamakan aspek keagamaan dengan metode klasiknya. Dalam pesantren bukan hanya tempat belajar, melainkan tempat proses hidup itu sendiri karena dalam pesantren pada dasarnya tidak ada pemisahan yang jelas antara sekolah dan lingkungan hidup. Pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki intelektual yang tinggi karena model-model pendidikan yang dilakukan tidak terikat secara psikologis oleh waktu. Di samping para santri bebas belajar menurut materi yang disuguhkan selama kapasitas intelektualnya mampu. Kitab- kitab yang dikaji juga tidak kalah dengan materi di perguruan tinggi. 2. Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Dakwah Pondo pesantren sebagai lembaga pendidikan bertugas melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Pendidikan pesantren mampu mencetak kader- kader yang menguasai agama dan dapat memberikan ajaran agama melalui
  • 9. dakwah secara aktual. Seorang da'i mampu terlibat langsung dengan masyarakat dalam berbagai persoalan yang dihadapinya baik dalam ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Pondok pesantren mampu mempersiapkan dan mencetak para santri berkepribadian muslim, yaitu berkepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., berkhalak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, berkhidmah kepada masyarakat. Di samping itu, mampu berdiri sendiri, bebas, teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama, menegakkan Islam, dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat. 3. Peranan Pondok Pesantren sebagai Tempat Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat Pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga pengabdian masyarakat, karena: o Cara memandang kehidupan sebagai peribadatan meliputi ritual keagamaan murni maupun kegairahan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini mendorong tumbuhnya kesediaan untuk melakukan pengabdian tanpa memikirkan imbalannya. o Kecintaan mendalam terhadap peribadatan dan pengabdian kepada masyarakat. o Sanggup memberikan pengabdian apapun bagi kepentingan masyarakat pendukungnya telah mendorong munculnya kesediaan untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan. Pesantren sebagai tempat pelayanan masyarakat, karena pesantren berperan besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat, membantu kebutuhan masyarakat, baik material maupun spiritual. 4. Peran Pondok Pesantren dalam Proses Lahirnya Nahdlatul Ulama Sejarah lahirnya NU tidak bisa terlepas dari peran pesantren karena pesantren merupakan bagian integral dari NU. NU lahir juga dibidani oleh
  • 10. kiai pesantren dan bisa ditelusuri secara historis maupun empiris. Hampir sebagian besar pesantren yang ada di Indonesia beraviliasi kepada NU. Keinginan untuk mendirikan organisasi formal struktural dimulai dengan kelompok-kelompok pengajian keliling. Selain itu, para ualam juga membentuk diskusi yang diberi nama Tashwirul Afkar (1918) di Ampel suci Surabaya. Forum diskusi untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi umat dipelopori oleh K.H. A. Wahab Hasbullah dan K.H. Mas Mansyur. Namun akhirnya, K.H. Mas Mansyur masuk Muhammadiyah, sedangkan kiai Wahab mendirikan NU. Sebelum NU lahir, para ulama pesantren telah membentuk organisasi atau jamiah untuk mewadahi diri dalam kiprahnya. Antara lain dalam Nahdlatul Tujjar yaitu organisasi yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi umat. Nahdlatul Wathon (1918) adalah sebuah organisasi yang didirikan di kampung Kawatan Surabaya dan Nahdlatul Syubban adalah organisasi kepemudaan. Pesantren terutama yang terletak di daerah pedesaan adalah "NU kecil (NU Jamiah). Kiai, ustad, santri, dan berbagai unsur lain dalam pesantren merupakan rumah NU yang sejak awal didirikan sebagai "Jamiah Diniah Ijtimaiyah" (organisasi sosial keagamaan) yang dibentuk sebagai wadah perjuangan para ulama dan pra pengikutnya untuk membina syiar Islam dan membangun kehidupan Islam. Nahdlatul Ulam tidak berarti bahwa NU hanya beranggotakan para ulama, namun anggotanya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan selalu terbuka untuk siapapun juga. D. Proses Lahirnya NU Ada tiga alasan yang melatarbelakangi lahirnya Nahdlatul Ulama 31 Januari 1926: 1. Motif Agama. Bahwa Nahdlatul Ulama lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan Agama Allah di Nusantara, meneruskan perjuangan Wali Songo. Terlebih Belanda-Portugal tidak hanya menjajah Nusantara, tapi juga menyebarkan agama
  • 11. Kristen-Katolik dengan sangat gencarnya. Mereka membawa para misionaris- misionaris Kristiani ke berbagai wilayah. 2. Motif Nasionalisme. NU lahir karena niatan kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh-tokoh agama dalam melawan penjajahan. Semangat nasionalisme itu pun terlihat juga dari nama Nahdlatul Ulama itu sendiri yakni Kebangkitan Para Ulama. NU pimpinan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari sangat nasionalis. Sebelum RI merdeka, para pemuda di berbagai daerah mendirikan organisasi bersifat kedaerahan, seperti Jong Cilebes, Pemuda Betawi, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, dan sebagainya. Tapi, kiai-kiai NU justru mendirikan organisasi pemuda bersifat nasionalis. 3. Motif Mempertahankan Faham Ahlussunnah wal Jama’ah. NU lahir untuk membentengi umat Islam khususnya di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Para Pengikut Sunnah Nabi, Sahabat dan Ulama Salaf Pengikut Nabi-Sahabat), sehingga tidak tergiur dengan ajaran-ajaran baru (tidak dikenal zaman Rasul-Sahabat-Salafus Shaleh/ajaran ahli bid'ah). Ketika aliran Salafi-Wahhabi berkembang di Dir’iyyah maupun Najed itu belumlah membuat risau umat Islam dunia. Tetapi ketika mereka menguasai pusat Islam yakni dua kota suci di Hijaz, maka hal ini menimbulkan dampak yang luar biasa, termasuk dalam persebarannya ke seluruh dunia. Melihat perubahan ajaran yang terjadi di Hijaz, maka hampir semua umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di seluruh dunia memprotes rencana pemerintahan baru di Hijaz yang ingin memberlakukan asas tunggal, yakni madzhab Wahhabi. Protes luar biasa pun muncul di Indonesia, ketika bulan Januari 1926 ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas perubahan ajaran di dua kota suci. Dari pertemuan tersebut lahirlah panita Komite Hijaz yang diberi mandat untuk mengahadap raja Ibnu Sa'ud guna menyampaikan masukan dari ulama-ulama Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia. Akan tetapi karena belum ada organisasi induk yang menaungi delegasi Komite Hijaz, maka
  • 12. pada tanggal 31 Januari 1926, ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Indonesia kembali berkumpul dan membentuk organisasi Induk yang diberi nama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Para Ulama) dengan Rois Akbar Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari . Susunan delegasi Komite Hijaz NU untuk menghadap raja Ibnu Sa'ud adalah sebagai berikut: Penasehat : KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Masyhuri Lasem, KH. Kholil Lasem Ketua : KH. Hasan Gipo, Wakil Ketua : H. Shaleh Syamil Sekretaris : Muhammad Shadiq Pembantu : KH. Abdul Halim Materi pokok yang hendak disampaikan langsung ke hadapan raja Ibnu Sa'ud adalah: 1) Meminta kepada raja Ibnu Sa'ud untuk memberlakukan kebebasan bermadzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. 2) Meminta tetap diramaikannya tempat bersejarah karena tempat tersebut telah diwakafkan untuk masjid. 3) Mohon agar disebarluaskan ke seluruh dunia setiap tahun sebelum jatuhnya musim haji, baik ongkos haji, perjalanan keliling Makkah maupun tentang Syekh. 4) Mohon hendaknya semua hukum yang berlaku di negeri Hijaz, ditulis sebagai undang-undang supaya tidak terjadi pelanggaran hanya karena belum ditulisnya undang-undang tersebut. 5) Jam'iyyah NU mohon jawaban tertulis yang menjelaskan bahwa utusan sudah menghadap raja Ibnu Sa'ud dan sudah pula menyampaikan usul-usul NU tersebut.
  • 13. BAB III Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama A. Memuliakan Al Qur’an Al Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dan sampai kepada kita melalui jalan mutawatir. Fungsi al Qur’an : 1. Sumber pertama ajaran Islam 2. Petunjuk dan pembimbing umat manusia 3. Kitab suci dan syiar umat islam 4. Pengobat hati Adapun usaha uuntuk memuliakan dan mensucikan al Quran adalah : 1. Mempelajari dan mengajarkan al Quran Nabi Muhammad SAW bersabda ‫عن‬ ‫ثمان‬ ‫ع‬ ‫ضي‬ ‫ر‬ ‫هللا‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫عن‬ ‫بي‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫يه‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ق‬ : ( ‫م‬ ‫يرك‬ ‫خ‬ ‫من‬ ‫لم‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬ ‫لمه‬ ‫وع‬ ) Dari Ustman ra berkata Nabi Muhammad SAW bersabda : sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya ( HR. Bukhori) 2. Membaca dan menyiarkan al Quran Membaca al Qur’an termasuk ibadah yang mendapatkan pahala dan terrmasuk mensyiarkan agama Islam . Nabi SAW bersabda : ‫عن‬ ‫ي‬ ‫أب‬ ‫رة‬ ‫هري‬ ‫ال‬ ‫ق‬ : - ‫ال‬ ‫ق‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫هللا‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫يه‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬ ( ‫لموا‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬ ‫رأوه‬ ‫واق‬ ‫قدوا‬ ‫وارق‬ . ‫إن‬ ‫ف‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫قرآن‬ ‫ال‬ ‫ومن‬ ‫لمه‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫قام‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫جراب‬ ‫شو‬ ‫مح‬ ‫كا‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫فوح‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ري‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫كان‬ ‫م‬ . ‫ثل‬ ‫وم‬ ‫من‬ ‫لمه‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫د‬ ‫رق‬ ‫ف‬ ‫وهو‬ ‫يف‬ ‫ه‬ ‫جوف‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫جراب‬ ‫ي‬ ‫أوك‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫سك‬ ‫م‬ ) Dari Abu Huroiroh Rosululloh bersabda : belajarlah al Quran dan bacalah ia, sesungguhnya perumpamaan al Quran baginorang yang mempelajarinya lalu membacanya dan tidak tidur adalah seperti mangkok yerdipenuhi minyak kasturi baunya semerbak menyebar keseluruh tempat. Dan perumpamaan
  • 14. orang yang mempelajari al Quran tetapi ia tidur dan alquran berada dalam hatinya adalah seperti minyak kasturi dalam mangkok yang tertutup (HR ibnu majah) Adab membaca al quran menurut Imam Ghozali : 1. Pikiran tertuju kepada yang dibaca 2. Memahami kebesaran kalam Alloh 3. Membaca dengan tartil 4. Konsentrasi 5. Kita meyakini perintah dan larangan itu ditujukan kepada kita 6. Terkesan terhadap al Qur’an Amaliyah untuk mencintai dan membaca alqur’an : 1. Khotaman al Qur’an 2. Semaan al Qur’an 3. Tadarrus al Qur’an 4. Musabaqoh tilawatil qur’an (MTQ) 3. Mensucikan al Qur’an Cara mensucikan al Quran : a. Mendengarakan dengan tenang ketika al Qur’an dibaca b. Ketika membaca harus berpakaian yang sopan c. Menemptkan mushaf di tempat yang tinggi d. Sebelum menyentuh al qur’an harus berwudlu dulu B. Doa Qunut Doa qunut adalah doa yang dibaca dalam sholat sambil berdiri setelah I’tidal pada rokaat terakhir. Qunut ada 3 macam 1. Qunut subuh 2. Qunut witir ( dibaca dalam sholat witir setelah romadlon dapat 15 hari) 3. Qunut nazilah ( dibaca ketika umat Islam mendapat musibah) Menurut imam syafii hukum membaca qunut subuh adalah sunah ab’adl jadi apabila lupa tidak membacanya maka diganti dengan sujud sahwi
  • 15. Bacaan Qunut ‫لهم‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫هدن‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫هدي‬ ‫ني‬ ‫وعاف‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫عاف‬ ‫ني‬ ‫ول‬ ‫وت‬ ‫يمن‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫ول‬ ‫ت‬ ‫ارك‬ ‫وب‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫يما‬ ‫ف‬ ‫يت‬ ‫أعط‬ ‫ني‬ ‫وق‬ ‫شر‬ ‫ما‬ ‫يت‬ ‫ض‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫إن‬ ‫ف‬ ‫ضي‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ضى‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫يك‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫وإن‬ ‫ال‬ ‫ذل‬ ‫ي‬ ‫من‬ ‫يت‬ ‫وال‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫عز‬ ‫ي‬ ‫من‬ ‫ت‬ ‫عادي‬ ‫ت‬ ‫بارك‬ ‫ت‬ ‫نا‬ ‫رب‬ ‫يت‬ ‫عال‬ ‫وت‬ ‫لك‬ ‫ف‬ ‫حمد‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ما‬ ‫يت‬ ‫ض‬ ‫ق‬ ‫فرك‬ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫أ‬ ‫وب‬ ‫وأت‬ ‫يك‬ ‫إل‬ ‫لى‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫هلل‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫يدن‬ ‫س‬ ‫محمد‬ ‫لى‬ ‫وع‬ ‫هال‬ ‫به‬ ‫صح‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫لم‬ ‫س‬ C. Sholat tarawih Sholat tarowih adalah sholat yang dilakukan pada malam bulan romadlon yang waktunya setelah sholat isya’ sampai subuh Pada awalnya shalat tarawih dilaksanakan Nabi saw. dengan sebagian sahabat secara berjamaah di Masjid Nabawi. Namun setelah berjalan tiga malam, Nabi membiarkan para sahabat melakukan Shalat Tarawih secara sendiri-sendiri. Hingga dikemudian hari, ketika menjadi Khalifah, Umar bin Khattab menyaksikan adanya fenomena shalat tarawih terpencar-pencar di dalam Masjid Nabawi. Terbersit di benak Umar untuk menyatukannya.Umar memerintahkan Ubay bin Kaab untuk memimpin para sahabat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Dan jamaah putri di imami oleh Sulaiman bin abi Hastmah Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Dalam riwayat Yazid bin Ar-Rumman dikabarkan jumlah rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan di zaman Umar adalah 23 rakaat. di masa Umar bin Abdul Aziz, kaum muslimin shalat tarawih hingga 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat.