2. Masuknya Islam ke
Indonesia
Kedatangan Islam di Indonesia
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7, memiliki 2
jalur:
1. Mekkah&Madinah - Damaskus - Baghdad - Gujarat –
Sri Lanka - Indonesia
2. Mekkah&Madinah - Yaman – Gujarat - Sri Lanka –
Indonesia
4. Proses penyebaran
agama Islam di Indonesia
Perdagangan
Pernikahan
Dakwah
Pembebasan Kasta
Pendidikan
Kesenian
5. Kerajaan Islam di Pulau
Sumatera
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Malaka
Kerajaan Aceh
6. Kerajaan Samudera
Pasai
Kerajaan ini adalah kerajaan Islam yang pertama kali
berdiri di Indonesia, terletak di Pesisir Timur Aceh
tepatnya di Lhokseumawe atau Aceh Utara sekarang.
Kerajaan ini didirikan pada abad XIII oleh Marah Selu
atau Marah Sile yang bergelar Sultan Malik as-Saleh.
Hal itu didukung adanya nisan kuburan yang
bertuliskan sultan Malik As saleh tahun 696 H/ 1297
M.
7. Kerajaan Malaka
Kerajaan ini didirikan oleh seorang bangsawan yang
masih keturunan Majapahit yang bernama
Paramisora. Setelah beliau masuk islam dan
menjadikan agama Islam sebagai agama kerajaan
beliau menggunakan gelar Sultan Muhammad syah.
Dan mulai saat itu Malaka menjadi pusat
perdagangan Asia Tenggara dan pusat penyebaran
Islam. Dari Malaka Islam berkembang di kepulauan
Nusantara, bahkan sampai ke Brunai dan Filifina
Selatan (Mindanao).
8. Kerajaan Aceh
Raja pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah.
Adapun masa kejayaanya terjadi pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636 M).
Hampir dua pertiga Pulau Sumatera menjadi wilayah
Aceh. Pada masa ini juga hidup seorang ulama besar
yang bernama Nurudin Ar-Raniry, beliau mengarang
sebuah buku sastra yang bernilai tinggi dengan judul
“Bustanus Salatina” (taman raja-raja). Buku ini terdiri
atas tujuh jilid berisikan sejarah Tanah Aceh dalam
hubungannya dengan sejarah Islam.
9. Kerajaan Islam di Pulau
Jawa
Kerajaan islam juga ikut membantu dalam proses
penyebaran Islam di Pulau Jawa. Kerajaan islam yang
ikut membantu proses penyebaran islam di Pulau
Jawa :
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Islam Pajang
3. Kerajaan Islam Banten
4. Kerajaan Islam Mataram
10. Kerajaan Demak
Rajanya: Raden Pattah, Adipati Unus (Pangeran Sebraang
lor), Sultan Trenggono (1470-1546M).
Kerajaan Demak didirikan di akhir abad ke-15 dan
diperkirakan didirikan oleh seorang Tionghoa Muslim
bernama Cek Ko-poKerajaan ini tercatat menjadi pelopor
penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia
pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan segera
mengalami kemunduran karena terjadi perebutan
kekuasaan di antara kerabat kerajaan.
Raden Patah dan dibantu para wali, Demak tampil sebagai
pusat penyebaran Islam. Raden Patah kemudian
membangun sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid
Demak.
11. Kerajaan Islam Pajang
Rajanya: Sultan Adiwijaya Sutawijaya (1546-1596M)
Pada zaman Kerajaan Demak, majelis ulama Wali Songo memiliki peran
penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang
secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik
Demak.Sepeninggal Trenggana, peran Wali Songo ikut memudar. Sunan
Kudus bahkan terlibat pembunuhan terhadap Sunan Prawoto, raja baru
pengganti Trenggana. Meskipun tidak lagi bersidang secara aktif, sedikit
banyak para wali masih berperan dalam pengambilan kebijakan politik
Pajang. Misalnya, Sunan Prapen bertindak sebagai pelantik Hadiwijaya
sebagai raja. Ia juga menjadi mediator pertemuan Hadiwijaya dengan para
adipati Jawa Timur tahun 1568. Sementara itu, Sunan Kalijaga juga pernah
membantu Ki Ageng Pemanahan meminta haknya pada Hadiwijaya atas
tanah Mataram sebagai hadiah sayembara menumpas Arya Penangsang.
Wali lain yang masih berperan menurut naskah babad adalah Sunan
Kudus. Sepeninggal Hadiwijaya tahun 1582, ia berhasil menyingkirkan
Pangeran Benawa dari jabatan putra mahkota, dan menggantinya Arya
Pangiri. Mungkin yang dimaksud dengan Sunan Kudus dalam naskah
babad adalah Panembahan Kudus, karena Sunan Kudus sendiri sudah
meninggal tahun 1550.
12. Kerajaan Islam Banten
Rajanya: Fatahillah Sultan Hasanuddin, Sultan Yusuf.
(1552-1508M).
Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat
perdagangan selain karena letaknya sangat strategis,
Banten juga didukung oleh beberapa faktor di
antaranya jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511)
sehingga para pedagang muslim berpindah jalur
pelayarannya melalui Selat Sunda. Faktor lainnya,
Banten merupakan penghasil lada dan beras,
komoditi yang laku di pasaran dunia.
13. Kerajaan Mataram
Rajanya: Panembahan Senopati, Mas Jolang
(Panembahan Seda Ingkrapyak), Sultan Agung (1586-
1645M)
Kehidupan sosial ekonomi Mataram cukup maju. Sebagai
kerajaan besar, Mataram maju hampir dalam segala
bidang, pertanian, agama, budaya. Pada zaman Kerajaan
Majapahit, muncul kebudayaan Kejawen, gabungan antara
kebudayaan asli Jawa, Hindu, Buddha, dan Islam,
misalnya upacara Grebeg, Sekaten. Karya kesusastraan
yang terkenal adalah Sastra Gading karya Sultan Agung.
Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan
tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari
dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan.
14. Wali Songo
Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, berasal dari Turki ahli mengatur
negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik pada tahun 1419
M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik Semen
Gresik.
Maulana Ishaq berasal dari Samarkad dekat Bukhara-uzbekistan/Rusia.
Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa selesai Maulana Ishak
pindah ke Samudra Pasai dan wafat di sana
Syekh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling.
Makamnya di Troloyo Trowulan, Mojokerto Jawa Timur.
Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko, beliau berdakwah
keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.
Maulana Malik Isroil berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun
1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
15. Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia Iran. Ahli pengobatan.
Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina Berdakwah keliling. Wafat
pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada
tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (metode rukyah) tanah
angker yang dihuni jin-jin jahat tukang menyesatkan manusia. Setelah para
Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah netral dijadikan pesantren.
Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah Asma Suci) maka
Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di sana.
Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah
utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Disana ada peninggalan Syekh Subakir
berupa sajadah yang terbuat dari batu kuno.
16. Organisasi-Organisasi Islam Saat
Ini
1. Nahdhatul ‘Ulama
2. Muhammadiyah
3. Majelis Rasulullah SAW
4. Muhammadiyah
5. Hizbut Tahrir Indonesia
6. FPI (Front Pembela Islam)
17. Nahdhatul ‘Ulama
1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah
dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak
pada semangat persatuan dalam perbedaan.
2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan
yang sesuai dengan nilai- nilai Islam, untuk membentuk
muslim yang bertakwa, berbudi luhur,
berpengetahuan luas.Hal ini terbukti dengan
lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU
dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di
Pulau Jawa.
3. Di bidang sosial budaya, mengusahakan
kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai
dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
18. 4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan
kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan,
dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi
rakyat.Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan
Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti
membantu masyarakat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat
bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan
menjadi yang terbaik bagi masyrakat.
19. Muhammadiyah
1. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan
seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam
bercampur baur dengan kebiasaan di daerah tertntu
dengan alasan adaptasi.
2. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun
tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan
terdidik (ini dibuktikan dengan jumlah lembaga pendidikan
yang dimiliki Muhammadiyah yang berjumlah ribuan).
3. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang
bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan
berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam
segala aspeknya.
20. Majelis Rasulullah SAW
• Aktifitas dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Almusawa
lulus dari Study-nya di Yaman. Beliau kembali ke Jakarta
dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan
mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi SAW.’
• Hb Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah
kerumah, mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat
kurang bersemangat menerima bimbingannya.
• Maka Hb Munzir merubah penyampaiannya, ia tidak lagi
membahas permasalahan Fiqih dan kerumitannya,
melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-
nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat
Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar
21. • Mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberi nama, Hb
Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah?",
karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran
Rasul SAW dan membimbing mereka untuk mencintai
Allah dan Rasul Nya, dan pada dasarnya semua Majelis
taklim adalah Majelis Rasulullah SAW.
• Karena hadirin semakin bertambah, maka Hb Munzir
akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid
Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini
dihadiri berkisar antara 10.000 hadirin setiap minggunya.
• Hb Munzir juga meluas hampir ke seluruh wilayah Pulau
Jawa. Majelis Rasulullah tersebar di sepanjang Pantai
Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin
meluas ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan Singapura,
Johor dan Kualalumpur, demikian pula di stasion stasion
TV Swasta, majalah bulanan, dll.
22. Hizbut Tahrir Indonesia
adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam. Politik
merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya.
Hizbut Tahrir bergerak di tengah-tengah umat, dan
bersama-sama mereka berjuang untuk menjadikan Islam
sebagai permasalahan utamanya, serta membimbing
mereka untuk mendirikan kembali sistem Khilafah dan
menegakkan hukum yang diturunkan Allah dalam realitas
kehidupan. Hizbut Tahrir merupakan organisasi politik,
bukan organisasi kerohanian (seperti tarekat), bukan
lembaga ilmiah (seperti lembaga studi agama atau badan
penelitian), bukan lembaga pendidikan (akademis), dan
bukan pula lembaga sosial (yang bergerak di bidang sosial
kemasyarakatan). Ide-ide Islam menjadi jiwa, inti, dan
sekaligus rahasia kelangsungan kelompoknya.
23. Front Pembela Islam (FPI)
- Merupakan pressure group bagi para pengelola Negara agar
berinisiatif menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial
dan bernegara.
- Posisi FPI lebih bersifat sebagai anggota masyarakat yang
membantu para penegak hukum secara aktif dan pro-aktif
melalui informasi, dukungan langsung, tekanan-tekanan
(pressure) politis dan tuntutan melalui jalur hukum.
- Semakin baik kualitas hukum dan komitmen penegakan
hukum dilakukan di Indonesia, maka semakin berkurang
beban FPI dalam memperjuangkan visi-misinya, dan semakin
kurang pula keterlibatan FPI dalam mengawasi berbagai
pelanggaran hukum.