SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MODUL 7
“PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA DAN TUNALARAS “
KELOMPOK 1
1. IKE AMALIA RUSDYDIANA (855877704)
2. MHD SULAIMAN P ( 855879682)
3. SHOLIHATIN (855879715)
4. VIVIN NOVITA PUTRI (858702883)
KB 1 : Definisi, Penyebab, Klasifikasi, dan Dampak Tunadaksa
A. Pengertian dan Definisi Anak Tunadaksa
Anak tunadaksa sering disebut dengan istilah anak cacat tubuh, cacat fisik, dan cacat ortopedi.
Istilah tunadaksa berasal dari kata “tuna berarti rugi atau kurang dan daksa yang berarti tubuh”.
Tunadaksa adalah anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna, sedangkan istilah cacat
tubuh dan cacat fisik dimaksudkan untuk menyebut anak cacat pada anggota tubuhnya, bukan
cacat indra.
B. Penyebab Ketunadaksaan
◦ Penyebab terjadinya ketunadaksaan dapat dikelompokkan menurut saat terjadinya, yaitu:
◦ Sebab-sebab sebelum kelahiran (fase prenatal)
◦ Sebab-sebab pada saat kelahiran (fase natal)
◦ Sebab-sebab setelah proses kelahiran (fase postnatal)
C. Klasifikasi Anak Tunadaksa
Penggolongan anak tunadaksa bermacam-macam salah satu diantaranya dilihat dari sistem kelainannya
yang terdiri dari:
◦ Kelainan pada sistem cerebral (cerebral system)
◦ Kelainan pada sistem otot dan rangka (musculus skeletal system)
Penyandang kelainan pada sistem cerebral, kelainannya terletak pada sistem saraf pusat, seperti cerebral
palsy (CP) atau kelumpuhan otak. Menurut derajat kecacatannya, cerebral palsy diklasifikasikan menjadi
ringan, sedang dan berat. Sedangkan menurut letak kelainan diotak dan fungsi geraknya cerebral palsy
dibedakan atas: spastik, dyskenisia, ataxia dan jenis campuran
Penggolongan anak tunadaksa dalam kelompok kelainan sistem otot dan rangka tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Poliomylitis
2. Muscle Dystrophy
3. Spina Bifida
D. Dampak Tunadaksa
1. Dampak aspek akademik
2. Dampak sosial/emosional
3. Dampak Fisik/Kesehatan
KB 2 : Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan
Anak Tunadaksa
A. Kebutuhan Khusus Anak Tunadaksa
Kelainan fisik dan gangguan kesehatan begitu luas, sehingga mereka
membutuhkan hal-hal sebagai berikut.
◦ Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri
◦ Kebutuhan komunikasi
◦ Kebutuhan ketrampilan memelihara diri
◦ Kebutuhan Psikososial
B. Profil Pendidikan Anak Tunadaksa
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan anak tunadaksa mengacu Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1991
agar peserta didik mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal
balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengemabngkan
kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan
Dalam pendidikan anak tunadaksa perlu dikembangkan tujuh aspek yang diadaptasikan
sebagai berikut.
◦ Pengembangan intelektual dan akademik
◦ Membantu perkembangan fisik
◦ Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak
◦ Mematangkan aspek sosial
◦ Meningkatkan ekspresi diri
◦ Mempersiapkan masa depan anak
2. Sistem Pendidikan
Sesuai dengan pengorganisasian tempat pendidikan maka sistem pendidikan anak tunadaksa
dapat dikemukakan sebagai berikut:
◦ Pendidikan Integrasi (terpadu)
◦ Pendidikan segregasi (terpisah)
◦ Sistem Inklusif
3. Pelaksanaan pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan
keterlaksanaannya, seperti berikut.
◦ Perencanaan kegiatan belajar-mengajar
◦ Prinsip pembelajaran
4. Penataan Lingkungan belajar dan Sarana khusus
Beberapa kondisi khusus mengenai gedung sekolah adalah sebagai berikut.
◦ Macam-macam ruangan khusus
◦ Jalan masuk menuju sekolah sebaiknya dibaut keras dan rata yang memungkinkan anak
tunadaksa yang memakai alat bantu dapat bergerak dengan aman.
◦ Tangga sebaiknya disediakan jalur lantai yang dibuat miring dan landau
◦ Lantai bangunan baik didalam dan diluar gedung sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak
licin
◦ Pintu-pintu ruangan sebaiknya lebih lebar dari pintu biasa
◦ Untuk menghubungkan kelas sebaiknya disediakan lorong yang lebar dan ada pegangan
ditembok
◦ Pada beberapa dinding lorong dapat dipasang cermin besar
◦ Kamar mandi sebaiknya dekat dengan kelas
◦ Dipasang WC duduk agar anak tidal perlu berongkok
5. Personel
Personel yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan anak tuna daksa adalah sebagai berikut:
◦ Guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa, khususnya pendidikan anak tuna daksa
◦ Guru yang memiliki keahlian khusus, misalnya keterampilan dan kesenian
◦ Guru sekolah biasa
◦ Dokter umum
◦ Dokter ahli ortopedi
◦ Neurolog
◦ Ahli terapi lainnya, seperti ahli terapi bicara, phisiotherapist dan bimbingan konseling, serta
orthorist prorthetist
6. Evaluasi
◦ Evaluasi belajar dilakukan sesuai dengan berat dan ringannya kelainan. Seperti:
◦ anak yang kelainannya ringan yang dapat mengikuti pembelajaran secara reguler dan hanya
membutuhkan program khusus, maka evaluasinya akan mengikuti evaluasi yang berlaku secara reguler
dan bagi program khususnya harus dievaluasi secara khusus.
◦ Anak yang kelainannya berat tentu saja harus dievaluasi sesuai dengan kebutuhan dan program yang
diperuntukkan kepadanya, serta berlangsung secara terus menerus dengan memakai sistem penilaian
yang khusus pula.
KB 3 : Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Dampak
Ketunalarasan
A. Pengertian dan Definisi Anak Tunalaras
Istilah tunalaras berasal dari kata “tuna” yang berarti kurang dan “laras” berarti sesuai. Jadi, anak tunalaras berarti
anak yang bertingkah laku kurang sesuai dengan lingkungan. perilakunya sering bertentangan dengan norma-
norma yang terdapat di dalam masyarakat tempat ia berada.
B. Klasifikasi Anak Tunalaras
Pengklasifikasian anak tunalaras diantaranya sebagai berikut :
1. Rosembera dkk. (1929) Anak tunalaras dikelompokkan atas tingkah laku yang berisiko tinggi dan rendah
2. Quay (1979) dalam Samuel A. Kirk and James J. Gallagher (1986)
a. Anak yang mengalami gangguan perilaku yang kacau
b. Anak yang cemas-menarik diri (anxious-whitedraw)
c. Dimensi ketidakmatangan (immaturity)
d. Anak agresi sosialisasi (socialized-aggressive)
C. Penyebab Ketunalarasan
Faktor penyebab ketunalarasan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Faktor Keturunan
2. Faktor Kerusakan Fisik
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor Lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan.
D. Dampak Anak Tunalaras
1. Dampak Akademik
2. Dampak Sosial/Emosional, dibagi menjadi : Aspek sosial dan b. Aspek emosional
E. Personel
Personel yang dibutuhkan dalam penyeleneggaraan pendidikan anak tunadaksa adalah sebagai berikut:
a. Guru yang berlatarbelakang pendidikan luar biasa
b. Guru yang memiliki keahlian khusus
c. Guru sekolah biasa
d. Dokter umum
e. Dokter ahli ortopedi
f. Neurolog
g. Ahli terapi lain
F. Evaluasi
Evaluasi belajar dilakukan sesuai dengan berat ringannya kelainan.
KB 4 : Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak
Tunalaras
Anak tunalaras sebagaimana anak luar biasa lainnya berhak memperoleh pendidikan agar ia
berkembang optimal dan mencapai kehidupan yang layak.
A. Kebutuhan Khusus Anak Tunalaras
Untuk membahas kebutuhan khusus bagi anak tunalaras maka perlu dilakukan hal-hal berikut :
◦ Kebutuhan akan penyesuaian lingkungan belajar maupun proses pembelajaran yang sesuai
dengan kondidi anak tunalaras
◦ Kebutuhan untuk mengembanhkan kemampuan fisik sebaik-baiknya, mengembangkan bakat dan
kemampuan intelektualnya
◦ Kebutuhan akan penguasaan keterampilan khusus untuk bekal hidupnya
◦ Kebutuhan akan adanya kesempatan sebaik-baiknya agar anak dapat menyesuaiakan diri dengan
baik terhadap lingkungan serta norma-norma yang berlaku
◦ Kebutuhan akan adanya rasa aman, agar mereka memiliki rasa percaya diri dan tidak merasa
tersia-siakan oleh lingkungan sekitar
◦ Kebutuhan akan adanya suasana yang tidak menambah rasa rendah diri, rasa bersalah bagi anak
tunalaras.
B. Profil Pendidikan Anak Tunalaras
1.Tujuan Layanan
Mengurangi atau menghilangkan kondisi yang tidak menguntungkan yang menimbulkan atau
menambah adanya gangguan perilaku, seperti berikut :
◦ Lingkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan
◦ Disiplin sekolah yang kaku dan kurang konsisten
◦ Guru yang tidak simpatik
◦ Kurikulum yang digunakan tidak berdasarkan anak
◦ Metode dan teknik mengajar yang kurang mengaktifkan anak.
2. Model / Strategi Pembelajaran
Model layanan ; dibagi menjadi dalam beberapa jenis model pendekatan sebagai berikut :
◦ Model Biogenetik
◦ Model behavioral (tingkah laku)
◦ Model psikodinamika
◦ Model ekologis
Teknik Pendekatan ; yang digunakan dalam mengatasi masalah perilaku adalah sebagai berikut
◦ Perawatan dengan obat
◦ Modifikasi perilaku
◦ Strategi psikodinamika
◦ Strategi ekologi
3. Tempat Layanan
◦ Berikut macam-macam tempat pendidikan anak tunalaras :
◦ Tempat khusus
◦ Disekolah inklusi
4. Sarana
◦ Sarana pendidikan pada dasarnya tidak berbeda dengan pendidikan biasa (sekolah regular)
5. Personil
◦ Di lembaga pendidikan anak tunalaras dibutuhkan bebrapa tenaga professional seperti guru
yang berpengalaman dan matang kepribadiannya, tenaga ahli di bidang keilmuan lain yakni
psikolog, konselor, psikiater, neurology dan pekerja social.
◦ 6. Evaluasi
◦ Evaluasi yang dapat digunakan dalam pendidikan anak tunalaras adalah evaluasi yang berkaitan
dengan prestasi belajar.

More Related Content

What's hot

soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docxsoal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
citowarsito
 
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdfRubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
midiaty1
 
Latihan soal ekosistem
Latihan soal ekosistemLatihan soal ekosistem
Latihan soal ekosistem
Iseu Pranyoto
 
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
Suaidin -Dompu
 
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.PdSoal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
Poslen Simbolon Peabank
 
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
Nk Yulizar
 

What's hot (20)

Soal dan Pembahasan OSK Kebumian 2014
Soal dan Pembahasan OSK Kebumian 2014Soal dan Pembahasan OSK Kebumian 2014
Soal dan Pembahasan OSK Kebumian 2014
 
media pembelajaran kelas 4
media pembelajaran kelas 4media pembelajaran kelas 4
media pembelajaran kelas 4
 
soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docxsoal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
soal ipa kelas 7 sem 2 bab 1 tentang klasifikasi makhluk hidup.docx
 
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdfRubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
Rubrikasi Ruang Kolaborasi 1_Merancang Pembelajaran 1.pdf
 
Soal osn biologi smp 2010 kabupaten
Soal osn biologi smp 2010 kabupatenSoal osn biologi smp 2010 kabupaten
Soal osn biologi smp 2010 kabupaten
 
Latihan soal ekosistem
Latihan soal ekosistemLatihan soal ekosistem
Latihan soal ekosistem
 
CONTOH SOAL UAS SEMESTER 2 IPS KELAS 6
CONTOH SOAL UAS SEMESTER 2 IPS KELAS 6CONTOH SOAL UAS SEMESTER 2 IPS KELAS 6
CONTOH SOAL UAS SEMESTER 2 IPS KELAS 6
 
SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 IPA SMP KELAS 8 TAHUN PELAJARAN 2014-2014
SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 IPA SMP KELAS 8 TAHUN PELAJARAN 2014-2014SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 IPA SMP KELAS 8 TAHUN PELAJARAN 2014-2014
SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 IPA SMP KELAS 8 TAHUN PELAJARAN 2014-2014
 
100 soal pedagogik pppk
100 soal pedagogik pppk 100 soal pedagogik pppk
100 soal pedagogik pppk
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
 
Bunga sempurna
Bunga sempurnaBunga sempurna
Bunga sempurna
 
250739295 soal-kunci-determinasi
250739295 soal-kunci-determinasi250739295 soal-kunci-determinasi
250739295 soal-kunci-determinasi
 
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
 
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.PdSoal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
Soal Fungi 2012-2013 by Poslen Simbolon,S.Pd
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajar
 
SOAL PENGAYAAN MATEMATIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN  MATEMATIKA UN 2016SOAL PENGAYAAN  MATEMATIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN MATEMATIKA UN 2016
 
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 7 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 7 Semester GenapSoal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 7 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 7 Semester Genap
 
Latihan soal virus 3
Latihan soal virus 3Latihan soal virus 3
Latihan soal virus 3
 
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
Soal interaksi makhluk hidup kelas 7
 
Ulangan Harian Ciri Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk HIdup SMP Ibrahimy ...
Ulangan Harian Ciri Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk HIdup SMP Ibrahimy ...Ulangan Harian Ciri Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk HIdup SMP Ibrahimy ...
Ulangan Harian Ciri Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk HIdup SMP Ibrahimy ...
 

Similar to PPT KELOMPOK 1 ABK MODUL 7.pptx

Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Tjoetnyak Izzatie
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Tjoetnyak Izzatie
 

Similar to PPT KELOMPOK 1 ABK MODUL 7.pptx (20)

powerpoint-abk.pptx
powerpoint-abk.pptxpowerpoint-abk.pptx
powerpoint-abk.pptx
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
 
TT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdfTT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdf
 
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docxTugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
 
TT3 ABK.docx
TT3 ABK.docxTT3 ABK.docx
TT3 ABK.docx
 
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptxModul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
 
buku ajar ABK .pdf
buku ajar ABK .pdfbuku ajar ABK .pdf
buku ajar ABK .pdf
 
TT1 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT1 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT1 ABK.docx
TT1 ABK.docxTT1 ABK.docx
TT1 ABK.docx
 
ppt aktivitas 1.pptx
ppt aktivitas 1.pptxppt aktivitas 1.pptx
ppt aktivitas 1.pptx
 
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakKb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
 
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

PPT KELOMPOK 1 ABK MODUL 7.pptx

  • 1. PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MODUL 7 “PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA DAN TUNALARAS “ KELOMPOK 1 1. IKE AMALIA RUSDYDIANA (855877704) 2. MHD SULAIMAN P ( 855879682) 3. SHOLIHATIN (855879715) 4. VIVIN NOVITA PUTRI (858702883)
  • 2. KB 1 : Definisi, Penyebab, Klasifikasi, dan Dampak Tunadaksa A. Pengertian dan Definisi Anak Tunadaksa Anak tunadaksa sering disebut dengan istilah anak cacat tubuh, cacat fisik, dan cacat ortopedi. Istilah tunadaksa berasal dari kata “tuna berarti rugi atau kurang dan daksa yang berarti tubuh”. Tunadaksa adalah anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna, sedangkan istilah cacat tubuh dan cacat fisik dimaksudkan untuk menyebut anak cacat pada anggota tubuhnya, bukan cacat indra. B. Penyebab Ketunadaksaan ◦ Penyebab terjadinya ketunadaksaan dapat dikelompokkan menurut saat terjadinya, yaitu: ◦ Sebab-sebab sebelum kelahiran (fase prenatal) ◦ Sebab-sebab pada saat kelahiran (fase natal) ◦ Sebab-sebab setelah proses kelahiran (fase postnatal)
  • 3. C. Klasifikasi Anak Tunadaksa Penggolongan anak tunadaksa bermacam-macam salah satu diantaranya dilihat dari sistem kelainannya yang terdiri dari: ◦ Kelainan pada sistem cerebral (cerebral system) ◦ Kelainan pada sistem otot dan rangka (musculus skeletal system) Penyandang kelainan pada sistem cerebral, kelainannya terletak pada sistem saraf pusat, seperti cerebral palsy (CP) atau kelumpuhan otak. Menurut derajat kecacatannya, cerebral palsy diklasifikasikan menjadi ringan, sedang dan berat. Sedangkan menurut letak kelainan diotak dan fungsi geraknya cerebral palsy dibedakan atas: spastik, dyskenisia, ataxia dan jenis campuran Penggolongan anak tunadaksa dalam kelompok kelainan sistem otot dan rangka tersebut adalah sebagai berikut: 1. Poliomylitis 2. Muscle Dystrophy 3. Spina Bifida
  • 4. D. Dampak Tunadaksa 1. Dampak aspek akademik 2. Dampak sosial/emosional 3. Dampak Fisik/Kesehatan
  • 5. KB 2 : Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunadaksa A. Kebutuhan Khusus Anak Tunadaksa Kelainan fisik dan gangguan kesehatan begitu luas, sehingga mereka membutuhkan hal-hal sebagai berikut. ◦ Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri ◦ Kebutuhan komunikasi ◦ Kebutuhan ketrampilan memelihara diri ◦ Kebutuhan Psikososial
  • 6. B. Profil Pendidikan Anak Tunadaksa 1. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan anak tunadaksa mengacu Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1991 agar peserta didik mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengemabngkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan Dalam pendidikan anak tunadaksa perlu dikembangkan tujuh aspek yang diadaptasikan sebagai berikut. ◦ Pengembangan intelektual dan akademik ◦ Membantu perkembangan fisik ◦ Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak ◦ Mematangkan aspek sosial ◦ Meningkatkan ekspresi diri ◦ Mempersiapkan masa depan anak
  • 7. 2. Sistem Pendidikan Sesuai dengan pengorganisasian tempat pendidikan maka sistem pendidikan anak tunadaksa dapat dikemukakan sebagai berikut: ◦ Pendidikan Integrasi (terpadu) ◦ Pendidikan segregasi (terpisah) ◦ Sistem Inklusif 3. Pelaksanaan pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlaksanaannya, seperti berikut. ◦ Perencanaan kegiatan belajar-mengajar ◦ Prinsip pembelajaran
  • 8. 4. Penataan Lingkungan belajar dan Sarana khusus Beberapa kondisi khusus mengenai gedung sekolah adalah sebagai berikut. ◦ Macam-macam ruangan khusus ◦ Jalan masuk menuju sekolah sebaiknya dibaut keras dan rata yang memungkinkan anak tunadaksa yang memakai alat bantu dapat bergerak dengan aman. ◦ Tangga sebaiknya disediakan jalur lantai yang dibuat miring dan landau ◦ Lantai bangunan baik didalam dan diluar gedung sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak licin ◦ Pintu-pintu ruangan sebaiknya lebih lebar dari pintu biasa ◦ Untuk menghubungkan kelas sebaiknya disediakan lorong yang lebar dan ada pegangan ditembok ◦ Pada beberapa dinding lorong dapat dipasang cermin besar ◦ Kamar mandi sebaiknya dekat dengan kelas ◦ Dipasang WC duduk agar anak tidal perlu berongkok
  • 9. 5. Personel Personel yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan anak tuna daksa adalah sebagai berikut: ◦ Guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa, khususnya pendidikan anak tuna daksa ◦ Guru yang memiliki keahlian khusus, misalnya keterampilan dan kesenian ◦ Guru sekolah biasa ◦ Dokter umum ◦ Dokter ahli ortopedi ◦ Neurolog ◦ Ahli terapi lainnya, seperti ahli terapi bicara, phisiotherapist dan bimbingan konseling, serta orthorist prorthetist 6. Evaluasi ◦ Evaluasi belajar dilakukan sesuai dengan berat dan ringannya kelainan. Seperti: ◦ anak yang kelainannya ringan yang dapat mengikuti pembelajaran secara reguler dan hanya membutuhkan program khusus, maka evaluasinya akan mengikuti evaluasi yang berlaku secara reguler dan bagi program khususnya harus dievaluasi secara khusus. ◦ Anak yang kelainannya berat tentu saja harus dievaluasi sesuai dengan kebutuhan dan program yang diperuntukkan kepadanya, serta berlangsung secara terus menerus dengan memakai sistem penilaian yang khusus pula.
  • 10. KB 3 : Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Dampak Ketunalarasan A. Pengertian dan Definisi Anak Tunalaras Istilah tunalaras berasal dari kata “tuna” yang berarti kurang dan “laras” berarti sesuai. Jadi, anak tunalaras berarti anak yang bertingkah laku kurang sesuai dengan lingkungan. perilakunya sering bertentangan dengan norma- norma yang terdapat di dalam masyarakat tempat ia berada. B. Klasifikasi Anak Tunalaras Pengklasifikasian anak tunalaras diantaranya sebagai berikut : 1. Rosembera dkk. (1929) Anak tunalaras dikelompokkan atas tingkah laku yang berisiko tinggi dan rendah 2. Quay (1979) dalam Samuel A. Kirk and James J. Gallagher (1986) a. Anak yang mengalami gangguan perilaku yang kacau b. Anak yang cemas-menarik diri (anxious-whitedraw) c. Dimensi ketidakmatangan (immaturity) d. Anak agresi sosialisasi (socialized-aggressive)
  • 11. C. Penyebab Ketunalarasan Faktor penyebab ketunalarasan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Faktor Keturunan 2. Faktor Kerusakan Fisik 3. Faktor Lingkungan 4. Faktor Lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan. D. Dampak Anak Tunalaras 1. Dampak Akademik 2. Dampak Sosial/Emosional, dibagi menjadi : Aspek sosial dan b. Aspek emosional
  • 12. E. Personel Personel yang dibutuhkan dalam penyeleneggaraan pendidikan anak tunadaksa adalah sebagai berikut: a. Guru yang berlatarbelakang pendidikan luar biasa b. Guru yang memiliki keahlian khusus c. Guru sekolah biasa d. Dokter umum e. Dokter ahli ortopedi f. Neurolog g. Ahli terapi lain F. Evaluasi Evaluasi belajar dilakukan sesuai dengan berat ringannya kelainan.
  • 13. KB 4 : Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunalaras Anak tunalaras sebagaimana anak luar biasa lainnya berhak memperoleh pendidikan agar ia berkembang optimal dan mencapai kehidupan yang layak. A. Kebutuhan Khusus Anak Tunalaras Untuk membahas kebutuhan khusus bagi anak tunalaras maka perlu dilakukan hal-hal berikut : ◦ Kebutuhan akan penyesuaian lingkungan belajar maupun proses pembelajaran yang sesuai dengan kondidi anak tunalaras ◦ Kebutuhan untuk mengembanhkan kemampuan fisik sebaik-baiknya, mengembangkan bakat dan kemampuan intelektualnya ◦ Kebutuhan akan penguasaan keterampilan khusus untuk bekal hidupnya ◦ Kebutuhan akan adanya kesempatan sebaik-baiknya agar anak dapat menyesuaiakan diri dengan baik terhadap lingkungan serta norma-norma yang berlaku ◦ Kebutuhan akan adanya rasa aman, agar mereka memiliki rasa percaya diri dan tidak merasa tersia-siakan oleh lingkungan sekitar ◦ Kebutuhan akan adanya suasana yang tidak menambah rasa rendah diri, rasa bersalah bagi anak tunalaras.
  • 14. B. Profil Pendidikan Anak Tunalaras 1.Tujuan Layanan Mengurangi atau menghilangkan kondisi yang tidak menguntungkan yang menimbulkan atau menambah adanya gangguan perilaku, seperti berikut : ◦ Lingkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan ◦ Disiplin sekolah yang kaku dan kurang konsisten ◦ Guru yang tidak simpatik ◦ Kurikulum yang digunakan tidak berdasarkan anak ◦ Metode dan teknik mengajar yang kurang mengaktifkan anak. 2. Model / Strategi Pembelajaran Model layanan ; dibagi menjadi dalam beberapa jenis model pendekatan sebagai berikut : ◦ Model Biogenetik ◦ Model behavioral (tingkah laku) ◦ Model psikodinamika ◦ Model ekologis
  • 15. Teknik Pendekatan ; yang digunakan dalam mengatasi masalah perilaku adalah sebagai berikut ◦ Perawatan dengan obat ◦ Modifikasi perilaku ◦ Strategi psikodinamika ◦ Strategi ekologi 3. Tempat Layanan ◦ Berikut macam-macam tempat pendidikan anak tunalaras : ◦ Tempat khusus ◦ Disekolah inklusi
  • 16. 4. Sarana ◦ Sarana pendidikan pada dasarnya tidak berbeda dengan pendidikan biasa (sekolah regular) 5. Personil ◦ Di lembaga pendidikan anak tunalaras dibutuhkan bebrapa tenaga professional seperti guru yang berpengalaman dan matang kepribadiannya, tenaga ahli di bidang keilmuan lain yakni psikolog, konselor, psikiater, neurology dan pekerja social. ◦ 6. Evaluasi ◦ Evaluasi yang dapat digunakan dalam pendidikan anak tunalaras adalah evaluasi yang berkaitan dengan prestasi belajar.