Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang disebutkan adalah kondisi organisasi seperti sistem penggajian, promosi, lingkungan kerja; kondisi pribadi seperti demografi, kepribadian, intelegensi; serta iklim organisasi yang mendukung seperti dukungan rekan kerja dan sistem kompensasi yang memengaruhi kepuasan dan komitmen pegawai.
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Faktor Penentu Kepuasan Kerja
1. P r e s e n t e d B y :
A B I R E V A N D O A L V A A K B A R
2. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda
organisasi yang dikeloa dengan baik dan pada
dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang
efektif.
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Ada
perbedaan yang penting antara perasaan ini dengan dua
unsur lainnya dari sikap pegawai. Kepuasan kerja adalah
bagian dari kepuasan hidup.
kepuasan kerja merefleksikan good treatment yang
diberikan organisasi kepada individu, sedangkan dari
perspektif utilitarian kepuasan kerja dapat mengarahkan
pada perilaku kerja positif yang mempengaruhi fungsi
organisasi
3. Kerja yang secara mental menantang akan membuat
karyawan lebih menyukai pekerjaan yang dapat
memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan
keterampilan dan kemampuan mereka serta
menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan
balik
Kondisi kerja yang mendukung mempunyai arti
karyawan yang peduli dengan lingkungan
kerja, baik untuk kenyamanan pribadi maupun
untuk memudahkan dalam melakukan
pekerjaan yang baik.
Ganjaran yang pantas dalam hal ini yang
dimaksud adalah karyawan menginginkan
sistem upah dan kebijakan promosi yang
mereka persepsikan sebagai adil dan sesuai
dengan harapan mereka.
Rekan kerja yang mendukung
apabila karyawan mendapatkan
lebih daripada sekedar uang atau
prestasi dalam pekerjaannya.
Bagi kebanyakan karyawan,
kerja juga mengisi kebutuhan
akan interaksi sosial.
4. Mengukur Kepuasan Kerja
Seberapa Puas Individu dengan Pekerjaan Mereka?
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mengaami
banyak perubahan, bergantung segi kepuasan kerja yang
dibicaraan.
Apakah yang Menyebabkan Kepuasan Kerja?
Kemungkinannya adalah pekerja menyukai pekerjaan
yang dikerjakan. Pada kenyataannya, dari segi
kepuasan kerja (kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan
jabatan, pengawasan, dan rekan kerja), menikmati
kerja itu sendiri hampir selalu merupakan segi yang
paling berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja
yang tinggi secara keseluruhan.
Kepuasan kerja dan Kinerja
Pekerja yang bahagia cenderung kebih produktif,
meskipun sulit untuk mengatakan kearah mana arah
hubungan sebab akibat tersebut. Organisasi yang
mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih
efektif bila dibandingkan organisasi yang mempunyai
karyawan yang kurang puas.
5. Teori Pertentangan (Discrepancy Theory)
Menurut Locke seorang individu akan
merasa puas atau tidak puas merupakan
sesuatu yang pribadi, tergantung bagaimana
ia mempersepsikan adanya kesesuaian atau
pertentangan antara keinginan-keingiannnya
dan hasil-keluarannya
Model dari Kepuasan Kerja Bidang/Bagian (Facet Satisfaction)
Menurut model Lawler orang akan merasa puas dengan bidang
tertentu dari pekerjaan mereka (misalnya dengan rekan kerja,
atasan, gaji) jika jumlah dari bidang mereka persepsikan harus
mereka terima untuk melaksanakan kerja mereka sama dengan
jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara actual mereka
terima.
Teori Proses Bertentangan (Opponent-Process Theory)
Teori ini menekankan bahwa orang ingin memperahankan
suatu keseimbangan emosional (emotional eqibrillium). Teori
proses bertentangan mengasumsikan bahwa kondisi
emosional yang ekstrem tidak memberikan kemaslahatan.
6. Krieter & Kinicki (2004) menyatakan bahwa
faktor yang menyebabkan kepuasan dan
ketidakpuasan adalah pemenuhan kebutuhan,
pencapaian tujuan, deviasi dari yang seharusnya
diterima dengan yang didapatkan, dan keadilan
Menurut Teori Herzberg, terdapat dua faktor yang menyebabkan
kepuasan dan ketidakpuasan. Pertama, faktor Motivator
merupakan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan kepuasan
pekerjaan, yaitu sejumlah kebutuhan yang apabila dipenuhi akan
menimbulkan
kepuasan tetapi jika tidak dipenuhi akan mengurangi kepuasan.
Kedua, faktor Hygiene merupakan karakteristik pekerjaan berkaitan
dengan ketidakpuasan pekerjaan, yaitu sejumlah kebutuhan yang
apabila dipenuhi tidak akan meningkatkan motivasi, tetapi jika tidak
dipenuhi akan menimbulkan kepuasan.
7. 1. Kondisi Organisasional
- Unsur unsur dalam pekerjaan
- Sistem Penggajian
- Promosi
- Pengakuan Verbal
- Kondisi Lingkungan Kerja
2. Kondisi Personal
- Keadaan Demografis
- Variabel Kepribadian
- Tingkat Intelegensi
- Pengalaman Kerja
- Penggunaan Keterampilan
8. Iklim organisasi sebagai pendukung juga ikut menentukan komitmen
organisasi melalui kepuasan kerja dengan indikasi kenyamanan kerja
dengan dukungan rekanrekan kerja, sistem kompensasi yang baik,
kesesuaian pekerjaan, kualitas supervise dan kesempatan promosi.
Kepuasan kerja didefinisikan Smith, et. al. (2000) sebagai serangkaian
perasaan senang atau tidak senang dan emosi seorang pegawai yang
berkenaan dengan pekerjaannya sehingga merupakan penilaian pegawai
terhadap perasaan menyenangkan atau tidak terhadap pekerjaan.
Iklim organisasi yang kondusif akan membuat orang dapat
bekerja dengan lebih baik dan nantinya akan mengoptimalkan
kinerja dari pegawai organisasi tersebut. Iklim organisasi seperti
ini akan membuat pegawai lebih betah dalam bekerja dan
membuat mereka merasa puas dalam melakukan pekerjaannya.
Iklim organisasi digambarkan memiliki peran besar dalam
keberhasilan yang dicapai oleh organisasi organisasi ataupun
institusi besar.