1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBN
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
2. B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBN dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan pengertian APBN
3.4.2 Memaparkan tujuan APBN terhadap pembangunan
3.4.3 Mengemukakan 6 fungsi APBN terhadap pembangunan
3.4.4 Menjelaskan tahap-tahap penyusunan APBN
4.4 Mengevaluasi peran APBN dan APBD dalam pembangunan
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian APBN dalam pembangunan dengan
benar.
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa dapat
memaparkan tujuan APBN dalam pembangunan dalam pembangunan dengan
tepat.
3. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model modifikasi kartu arisan
dan modifikasi tebak kata siswa dapat memaparkan 6 fungsi APBN dalam
pembangunan dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian APBN
2. Tujuan APBN terhadap pembangunan
3. Fungsi APBN terhadap pembangunan
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
3. 3. Model : Modifikasi Kartu Arisan dan Modifikasi Tebak Kata
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Slide powerpoint
2. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
3. Sumber Pembelajaran :
a. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
b. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
c. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
d. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
e. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kesatu: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menjelaskan Pengertian APBN
3.4.2 Memaparkan Tujuan APBN dalam pembangunan
3.4.3 Mengemukakan 6 Fungsi APBN dalam pembangunan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a. Pendahuluan
1. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
2. Apersepsi:
• Guru melakukan apersepsi melalui pre-test, dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan APBN
• Guru mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya yang
berkaitan dengan materi APBN
3. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
b. Kegiatan inti
Mengamati
4. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta
penjelasan dari guru tentang materi APBN
Menanya
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi terkait
APBN serta bagaimana tujuan dan fungsi dari APBN sebagai pedoman
pembangunan. Berdasarkan pertanyaan peserta didik menentukan sejumlah
pertanyaan pokok sebagai landasan untuk merumuskan jawaban sementara.
4. Pada saat itu guru memberikan arahan mengenai APBN
Mengeksplorasi
6. Peserta didik memperhatikan data atau informasi tentang APBN serta
bagaimana tujuan dan fungsi APBN sebagai pedoman
7. Peserta didik membaca buku teks pelajaran ekonomi dan buku sumber lain
yang relevan mengenai APBN
Mengasosiasi
8. Peserta didik membuat kelompok atau pasangan yang terdiri dari dua
orang, kemudian guru membagikan kartu arisan pada tiap kelompok
mendapat 1 kartu arisan yang berisi nomor untuk memilih pertanyaan yang
sudah disiapkan oleh guru
9. Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok melalui
sumber-sumber yang telah ada untuk membahas apa fungsi APBN yang
akan dijadikan pertanyaan dalam kartu arisan
10. Satu persatu kelompok maju dengan pasangannya, kelompok tersebut
diberikan satu kartu jawaban, salah satu siswa memegang kartu jawaban
dengan membacakan di depan kelas dan satu siswa lain mendengarkan
sekaligus mencari kartu soal dari jawaban tersebut, guru sudah
menyiapkan beberapa kartu soal yang ditaruh diatas meja. Kemudian
siswa mencari pasangan kartu jawaban tersebut dengan tepat. Jika Siswa
yang salah menjawab diberi coretan bedak pada pipi siswa
Mengomunikasi
11. peserta didik melakukan analisis pada kartu arisan kemudian
menyampaikan pendapat berdasarkan pertanyaan kartu
12. Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai tujuan dan fungsi APBN
dalam pembangunan
60 menit
c. Penutup
13. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
14. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
15. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
16. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
17. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
15 menit
5. pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Ekonomi
----------------------------- Rochman Hadi M., S.Pd
6. LAMPIRAN 1
Materi Pembelajaran
APBN
1. Pengertian APBN
Anggaran adalah suatu perencanaan mengenai pengeluaran dan penerimaan pada
masa yang akan datang, umumnya disusun untuk satu tahun. Berdasarkan Undang-
Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN merupakan wujud pengelolaan
keuangan negara yang ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang. APBN terdiri
atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan.
2. Tujuan APBN
Pada dasarnya tujuan dari penyusunan APBN ialah sebagai pedoman dalam
mengelola keuangan negara terdiri atas penerimaan dan pengeluaran negara dalam
melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi kesempatan
kerja, dan menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran masyarakat.
APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan.
Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah.
Belanja negara digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintah pusat dan
pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja negara
dapat diperinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Dalam Undang-Undang
No.17 Tahun 2003 pasal 11 ayat 5 menyatakan, belanja negara dirinci menurut
organisasi, fungsi, dan jenis belanja sehingga belanja negara tidak dibedakan lagi
menjadi belanja rutin dan pembangunan.
3. Fungsi
Fungsi APBN menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi alokasi
APBN memuat rincian penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pendapatan
yang dihimpun pemerintah selanjutnya digunakan untuk membiayai berbagai
pengeluaran pemerintah di segala bidang sesuai dengan kebutuhan. Fungsi Alokasi
artinya APBN berfungsi untuk mengalokasikan faltor-faktor produksi yang tersedia
di dalam masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat akan public goods atau
kebutuhan umum akan terpenuhi. Tanpa prakarsa pemerintah, kecil
kemungkinannya masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka akan
terselenggaranya keamanan, keadilan, pendidikan, jalan-jalan, jembatan, taman, dan
sarana lainnya
b. Fungsi distribusi
APBN yang diperoleh dari berbagai sumber penerimaan oleh pemerintah,
kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat, berupa subsidi, premi, dan
7. dana pensiun. Fungsi distribusi artinya APBN berfungsi untuk pembagian
pendapatan nasional yang adil atau pembagian dana ke berbagai sektor.
c. Fungsi stabilitas
Memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara
dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Pelaksanakan APBN
yang sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan (tertib anggaran) akan dapat
menjaga kestabilan arus uang dan arus barang sehingga dapat mencegah fluktuasi
dalam perekonomian nasional. Dengan kata lain, menciptakan kestabilan
perekonomian nasional.
d. Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi
dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan
kepada rakyat
e. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan. APBN merupakan daftar anggaran negara yang dijadikan acuan bagi
negara dalam membuat rencana kegiatan pada tahun tersebut. Rencana kegiatan
akan membutuhkan anggaran pembelanjaan yang telah direncanakan sebelumnya
f. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyeleng garaan pemerintahan
negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Proses Penyusunan APBN
Sejak disahkannya UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU
No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, pengelolaan APBN mengalami perubahan
dalam proses penganggaran, dari perencanaan hingga pelaksanaan anggaran. Berikut
tahapan proses penyusunan APBN.
a. Tahap pendahuluan
1. Tahap awal mempersiapkan rancangan APBN oleh pemerintah meliputi penentuan
asumsi dasar APBN, perkiraan penerimaan dan pengeluaran, skala prioritas, dan
penyusunan budget exercise. Asumsi dasar APBN meliputi:
a. pertumbuhan ekonomi,
b. tingkat inflasi,
c. nilai tukar rupiah,
d. suku bunga SBI tiga bulan,
e. harga minyak internasional, dan
f. lifting.
2. Mengadakan rapat komisi antarkomisi masing-masing dengan mitra kerjanya
(departemen/lembaga teknis).
8. 3. Melakukan proses finalisasi penyusunan RAPBN oleh pemerintah.
b. Tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan APBN
1. Tahapan ini dimulai dengan pidato presiden sebagai pengantar RUU APBN dan
Nota Keuangan.
2. Selanjutnya, membahas baik antara menteri keuangan dan panitia anggaran DPR
maupun antara komisi-komisi dan departemen/lembaga teknis terkait.
3. Hasil dari pembahasan berupa UU APBN memuat satuan anggaran sebagai bagian
tidak terpisahkan dari UU tersebut. Satuan anggaran adalah dokumen anggaran
yang menetapkan alokasi dana per departemen/lembaga, sektor, subsektor,
program, dan proyek/kegiatan.
4. Untuk membiayai tugas umum pemerintah dan pembangunan, departemen/lembaga
mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL)
kepada Departemen Keuangan dan Bappenas untuk kemudian dibahas menjadi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan diverifikasi sebelum proses
pembayaran. Proses ini harus diselesaikan dari Oktober hingga Desember.
5. Dalam pelaksanaan APBN dibuat petunjuk berupa Keputusan Presiden (Kepres)
sebagai Pedoman Pelaksanaan APBN. Dalam melaksanakan pembayaran, kepala
kantor/pimpinan proyek di masing-masing kementerian dan lembaga mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran kepada Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara
(KPPN).
9. LAMPIRAN 2
INSTRUMENT EVALUASI
1. Jelaskan tentang pengertian APBN !
2. Sebutkan 6 fungsi APBN !
3. Jelaskan fungsi APBN terkait fungsi alokasi dan fungsi stabilisasi !
4. Jelaskan tujuan APBN !
Jawaban
1. Daftar rincian sistematis terkait penerimaan dan belanja negara dalam waktu satu
tahun yang disetujui oleh DPR.
2. Fungsi otorisasi, fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi alokasi, fungsi
stabilisasi dan fungsi distribusi.
3. Fungsi alokasi adalah dimana APBN sebagai pedoman untuk pengalokasian
anggaran untuk pembelanjaan negara yang harus dilakukan.
Fungsi stabilisasi APBN disusun sebagai pedoman dalam penerimaan dan
pengeluaran keuangan negara. Pemerintah berharap dapat menjaga tingkat inflasi
maupun deflasi yang menguntungkan perekonomian nasional dan tidak
mengakibatkan kelesuan
4. Pada dasarnya tujuan dari penyusunan APBN ialah sebagai pedoman dalam
mengelola keuangan negara terdiri atas penerimaan dan pengeluaran negara dalam
melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi
kesempatan kerja, dan menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai
kemakmuran masyarakat.
10. LAMPIRAN 3
TEKNIK PENSKORAN
1. Aspek Afektif
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
b. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2. Aspek Psikomotor
11. a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
3. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan Pengertian APBN
Memaparkan Tujuan APBN dalam pembangunan
Mengemukakan 6 Fungsi APBN dalam pembangunan
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJARAN
Nilai = x 100
12. ARISAN – TEBAK KATA
1. Fungsi Alokasi
Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka akan terselenggaranya keamanan,
keadilan, pendidikan, jalan-jalan, jembatan, taman, tempat ibadah, dan sarana yang
lainnya dari perolehan pajak.
2. Fungsi distribusi
Pemerintah sebagai penarik pajak dari rakyat untuk disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pemberian tunjangan pegawai, tunjangan pensiun, kenaikan gaji
pegawai, bantuan langsung dan lain sebagainya
3. Fungsi Stabilisasi
APBN disusun sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan
negara. Pemerintah berharap dapat menjaga tingkat inflasi maupun deflasi yang
menguntungkan perekonomian nasional dan tidak mengakibatkan kelesuan.
4. Fungsi Otorisasi
Berdasar pada anggaran negara, pajak dijadikan penerimaan yang terbesar dalam
anggaran negara yang menentukan fasilitas untuk masyarakat
5. Fungsi Perencanaan
Pemerintah telah menganggarkan untuk proyek pembangunan jalan dengan
anggarannya dalam APBN tahun ini. Maka, pemerintah akan mengambil langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk mempersiapkan proyek tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
6. Fungsi Pengawasan
Pedoman untuk menilai sebuah kegiatan yang akan diselenggarakan pemerintah
dan lembaga negara, hal tersebut menjadi tolak ukur bagi rakyat dalam melihat
tindakan pemerintah terhadap penggunaan uang negara
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
13. Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBN
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 2 (dua)
F. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
G. Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
14. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBN dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menyebutkan sumber-sumber pendapatan negara
3.4.2 Menjelaskan sumber-sumber pendapatan negara
3.4.3 Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran Negara
4.4 Mengevaluasi peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
H. Tujuan Pembelajaran
4. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, peserta didik dapat menyebutkan sumber-sumber pendapatan Negara
dengan baik.
5. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, peserta didik
dapat menjelaskan sumber-sumber pendapatan Negara dengan benar.
6. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model student facilitator and
explaining peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pengeluaran Negara
dengan benar.
I. Materi Pembelajaran
1. Sumber-sumber pendapatan negara
2. Pembelanjaan Negara
J. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Scientific
5. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
6. Model : Student Team Achievement Devision (STAD)
K. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : Slide powerpoint
5. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
15. 6. Sumber Pembelajaran :
f. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
g. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
h. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
i. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
j. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
k. S, Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menyebutkan sumber-sumber penerimaan negara
6.4.2 Menjelaskan sumber-sumber penerimaan negara
6.4.3 Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran negara
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
d. Pendahuluan
4. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
5. Memberikan apersepsi berupa video yang berkaitan dengan materi
penerimaaan dan pengeluaran negara serta pemberian motivasi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi penerimaaan dan pengeluaran
negara.
6. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
e. Kegiatan inti
Mengamati
18. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta
penjelasan dari guru tentang materi sumber-sumber penerimaan APBN dan
Pembelanjaan Negara.
Menanya
19. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas pada materi penerimaan dan
pengeluaran negara dilakukan dengan menyusun rumusan masalah.
Mengeksplorasi
20. Peserta didik memperhatikan data atau informasi tentang sumber-
sumber penerimaan APBN dan Pembelanjaan Negara.
21. Peserta didik membaca buku teks pelajaran ekonomi dan buku sumber
lain yang relevan mengenai materi.
60 menit
16. Mengasosiasi
22. Peserta didik membuat kelompok atau pasangan yang terdiri 5 orang,
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok melalui
sumber-sumber yang telah ada untuk membahas sumber-sumber
penerimaan APBN dan Pembelanjaan Negara.Satu persatu kelompok
maju untuk menjelaskan materi tentang sumber-sumber penerimaan
APBN dan Pembelanjaan Negara secara bergantian dan kelompok
lainnya memberi tanggapan.demikian seterusnya.
Mengomunikasi
23. Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai sumber-sumber
penerimaan APBN dan Pembelanjaan Negara.
f. Penutup
24. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
25. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
26. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
27. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
28. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
15 menit
Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
----------------------------- Anis Khumaidi, S.Pd
LAMPIRAN 1
Materi Pembelajaran
17. Sumber-sumber penerimaan negara:
Negara memerlukan dana yang cukup untuk membiayai pengeluarannya, baik yang
sifatnya rutin maupun proyek. Adapun sumber-sumber penerimaan Negara terdiri dari:
a. Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak.
b. Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam
negeri dan sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar negeri.
1. Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak
dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.
a. Jenis pajak dalam Negeri meliputi:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
6. Cukai
7. Pajak Lainnya
b. Jenis Pajak Perdagangan Internasional meliputi:
1. Bea Masuk
2. Pungutan Ekspor
2. Penerimaan negara bukan pajak adalah semua penerimaan yang diterima negara
dalam bentuk selain pajak, yaitu meliputi:
a. Penerimaan dari sumber daya alam:
1. migas (minyak bumi dan gas alam);
2. nonmigas (pertambangan, perkebunan, pertanian,kehutanan, perikanan
b. Bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara (BUMN);
c. Penerimaan negara bukan pajak lainnya.
Jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat:
a. Belanja pemerintah pusat,
b. Belanja daerah.
Belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga hal.
a. Menurut jenisnya, belanja pemerintah pusat terdiri dari:
1. belanja pegawai:
a. gaji dan tunjangan,
b. honorarium, vakasi, dan
c. kontribusi sosial;
2. belanja barang:
a. belanja barang,
b. belanja jasa,
c. belanja pemeliharaan, dan
d. belanja perjalanan;
3. belanja modal;
18. 4. pembayaran bunga utang:
a. utang dalam negeri,
b. utang luar negeri;
5. subsidi:
a. BBM
c. Non BBM
6. belanja hibah;
7. bantuan sosial:
8. belanja lain-lain;
b. menurut fungsinya, belanja pemerintah pusat terdiri dari:
1. pelayanan umum; 2. pertahanan; 3. ketertiban dan keamanan; 4.ekonomi; 5.
lingkungan hidup;6. perumahan dan fasilitas umum; 7. kesehatan; 8. pariwisata dan
budaya;
9. agama; 10. pendidikan; 11. perlindungan sosial.
Belanja daerah terdiri dari:
1. Dana perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
1. Perpajakan (pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan serta bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan).
2. Sumber daya alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan,
dan perikanan).
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
2. Dana otonomi khusus dan penyesuaian
LAMPIRAN 2
INSTRUMENT PENILAIAN
19. 1. Coba sebutkan sumber sumber penerimaan APBN ?
2. Jelaskan mengenai pajak sebagai penerimaan negara !
3. Sebutkan jenis pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional !
4. Sebutkan jenis jenis pengeluaran pemerintah pusat!
5. Belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal. Sebutkan dan
jelaskan!
Jawaban
1. sumber-sumber penerimaan Negara terdiri dari:
a. Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang
berasal dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak.
b. Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan
swasta dalam negeri dan sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar
negeri.
2. Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak
dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.
3. a. Jenis pajak dalam Negeri meliputi:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
6. Cukai
7. Pajak Lainnya
b. Jenis Pajak Perdagangan Internasional meliputi:
1. Bea Masuk
2. Pungutan Ekspor
4. Jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat:
a. Belanja pemerintah pusat,
b. Belanja daerah.
5. Belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga hal.
a. Menurut jenisnya, belanja pemerintah pusat terdiri dari:
1. belanja pegawai:
a. gaji dan tunjangan,
b. honorarium, vakasi, dan
c. kontribusi sosial;
2. belanja barang:
a. belanja barang,
b. belanja jasa,
belanja pemeliharaan, dan
d. belanja perjalanan;
3. belanja modal;
20. 4. pembayaran bunga utang:
a. utang dalam negeri,
b. utang luar negeri;
5. subsidi:
a. BBM
c. Non BBM
6. belanja hibah;
7. bantuan sosial:
8. belanja lain-lain;
LAMPIRAN 3
TEKNIK PENSKORAN
4. Aspek Afektif
21. c. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
d. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
5. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
22. b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
6. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menyebutkan sumber-sumber penerimaan negara
Menjelaskan sumber-sumber penerimaan Negara
Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran negara
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJAN
Slide power point
Nilai = x 100
24. Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBN
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
L. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
M. Kompetensi Dasar dan Indikator
3. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
25. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBN dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBN
3.4.2 Menjelaskan pengaruh APBN terhadapa perekonomian
4.4 Mengevaluasi peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
Indikator:
4.4.1 Menganalisis peran APBN terhadap pembangunan
4.4.2 Menilai peran APBN terhadap pembangunan
N. Tujuan Pembelajaran
7. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, peserta didik dapat Menjelaskan mekanisme penyusunan APBN
8. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, peserta didik
dapat menjelaskan pengaruh APBN terhadap perekonomian.
9. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model STAD peserta didik
dapat menganalisis peran APBN terhadap pembangunan.
10. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model STAD peserta didik
dapat menilai peran APBN terhadap pembangunan
O. Materi Pembelajaran
1. Mekanisme penyusunan APBN
2. Pengaruh APBN terhadap perkonomian
P. Metode Pembelajaran
7. Pendekatan : Scientific
8. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
9. Model : Student Team Achievment Devision (STAD)
Q. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
7. Media : Slide powerpoint
8. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
26. 9. Sumber Pembelajaran :
l. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
m. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
n. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
o. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
p. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
q. S, Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ketiga: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBN
3.4.2 Menjelaskan pengaruh APBN terhadap perekonomian
4.4.1 Menganalisis peran APBN terhadap pembangunan
4.4.2 Menilai peran APBN terhadap pembangunan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
g. Pendahuluan
7. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
8. Memberikan apersepsi berupa video yang berkaitan dengan materi
penerimaaan dan pengeluaran negara serta pemberian motivasi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi penerimaaan dan pengeluaran
negara.
9. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
h. Kegiatan inti
Mengamati
Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta penjelasan
dari guru tentang materi mekanisme penyusunan APBN dan pengaruh APBN
terhadap perekonomian
Menanya
Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait mekanisme penyusunan
APBN dan pengaruh APBN terhadap perekonomian dilakukan dengan menyusun
rumusan masalah.
Mengeksplorasi
Peserta didik mencari informasi tentang mekanisme penyusunan APBN dan
pengaruh APBN terhadap perekonomian Peserta didik membaca buku teks 60 menit
27. pelajaran ekonomi dan buku sumber lain yang relevan mengenai materi.
Mengasosiasi
Peserta didik membuat kelompok yang tberanggotakan 5 orang masing
masing kelompok , Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara
berkelompok melalui sumber-sumber yang telah ada untuk membahas
mekanisme penyusunan APBN dan pengaruh APBN terhadap perekonomian
Satu persatu kelompok maju untuk menjelaskan materi mekanisme penyusunan
APBN dan pengaruh APBN terhadap perekonomian
Negara secara bergantian dan kelompok lainnya memberi tanggapan.demikian
seterusnya.
Mengomunikasi
Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai mekanisme penyusunan APBN
dan pengaruh APBN terhadap perekonomian
29.
i. Penutup
30. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
31. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
32. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
33. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
34. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
15 menit
Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
----------------------------- Anis Khumaidi, S.Pd
LAMPIRAN 1
MATERI PELAJARAN
28. Cara Penyusunan APBN
Proses penyusunan APBN RI, setiap tahun diawali dengan pidato presiden pada sidang
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rangka menyampaikan nota Keuangan dan
Rancangan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran yang akan datang.
Rancangan ini dipakai oleh DPR sebagai pedoman dalam menetapkan APBN tahun
anggaran berikut yang penetapannya diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat (1).
Secara umum tahapan dalam penyusunan APBN dapat dibagi menjadi 5 tahap.
Tahap I : Perencanaan dan penyusunan anggaran
Tahap II : Pengesahan Anggaran
Tahap III : Pelaksanaan Anggaran
Tahap IV : Kontrol/pengawasan
Tahap V : Pertanggung jawaban Anggaran
Dari lima tahap tersebut, tahap I dan III yang memegang peranan adalah pemerintah dan
tahap II dan V yang memegang peranan adalah DPR dan tahap IV yang memegang
peranan adalah BPK (Badan Pengawasan Keuangan)
APBN di Indoensia masa tahun anggaran dimulai 1 April dan berakhir 31 Maret tahun
berikutnya. Akan tetapi mulai tahun 2000, masa tahun anggaran dimulai 1 Januari dan
berakhir 31 Desember di tahun yang sama. Sistem ini dinamakan sistem tahun kalender
Mekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan dan penetapan APBN
(1) Pemerintah Pusat dalam hal ini presiden bersama kementerian keungan,
kementeriaan pemberdayaan aparatur negara, dan bappenas mengajukan Rancangan
Undang-undang tentang APBN, disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen
pendukungnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan Agustus tahun
sebelumnya.
(2) Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN dilakukan sesuai dengan
undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat,
digodok di DPR.
(3) Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan
jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan Undang-undang tentang
APBN.Perubahan Rancangan Undang-undang tentang APBN dapat diusulkan oleh DPR
sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
(4) Pengambilan keputusan oleh Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Rancangan
Undangundang tentang APBN dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.
(5) APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis belanja.
29. (6) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Undang-undang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran
setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
PENGARUH APBN dan APBD terhadap perekonomian
APBN dan APBD merupakan program pembangunan nasional jangka pendek
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga dapat mengendalikan perekonomian
nasional melalui program-program yang telah digariskan.
Dampak APBN dan APBD terhadap perekonomian adalah:
a. Terjadi pembangunan di berbagai sektor
APBN merupakan pedoman bagi perekonomian yang bertujuan untuk menstabilkan
perekonomian negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan.
b. Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta
Asumsi yang digunakan dalam APBN merupakan salah satu pertimbangan bagi investor
dalam menanamkan modalnya.
c. Berpengaruh dalam perdagangan internasional
Kebijakan pengaturan tarif pajak ekspor dilakukan untuk melindungi kepentingan
produsen dalam negeri, serta mengamankan neraca perdagangan internasional.
d. Sebagai alat politik fiskal
Pemerintah dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan guna
mencapai kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan yang
dilakukan oleh pemerintah disebut dengan kebijakan fiskal.
Menurut Richard Musgrave dampak APBN dan APBD akan mempengaruhi aspek
sosial ekonomis keuangan negara dan perekonomian bangsa, berupa:
a. Retribusi pendapatan
Retribusi pendapatan dilakukan melalui penarikan pajak. Selanjutnya pajak tersebut
digunakan untuk keperluan peningkatan pendapatan masyarakat dalam bentuk
pengeluaran negara yang diberikan ke daerah-daerah .
b. Pengalihan sumber sumber
Pengenaan tarif pajak yang tinggi terhadap barang-barang tertentu menyebabkan terjadi
proses pengalihan sumber-sumber masyarakat. Produsen akan berpindah meningkatkan
produksi yang menghasilkan barang-barang dengan tarif pajak yang rendah. Pengenaan
tarif pajak yang tinggi terhadap barang–barang tertentu karena barang tersebut tidak
dikehendaki peredarannya dipasar oleh pemerintah.
c. Kestabilan terhadap kegiatan ekonomi
Efek ekonomis terhadap keuangan negara dapat dilihat dari usaha pemerintah untuk
menstabilkan keadaan ekonomi.Sebagai contoh pada saat terjadi inflasi, pemerintah
harus mempengaruhi ekonomi nasional melalui APBN/APBD agar terjadi
keseimbangan kembali antara arus uang dengan arus barang yang beredar.
LAMPIRAN 2
INSTRUMENT EVALUASI
30. 1. Sebutkan pengertian APBN !
2. Sebutkan tujuan penyusunan APBN !
3. Jelaskan fungsi dari APBN !
4. Bagaimanakah cara penyusunan APBN?
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah suatu daftar
atau penjelasan yang terinci mengenai penerimaan dan pengeluaran Negara
untuk jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Periode APBN Indonesia
adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Sedangkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah adalah perkiraan besarnya Rencana
Pendapatan dan Belanja Daerah dalam suatu jangka waktu tertentu di masa
yang akan datang, yang disusun secara sistematis dengan prosedur dan bentuk
tertentu.
2. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan
dan pengeluaran negara atau daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis,
demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja,
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun tujuan akhirnya adalah
mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Fungsi APBNdanAPBD
o Fungsi Otorisasi. Mengandung arti bahwa anggaran Negara atau daerah
menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
yang bersangkutan.
o Fungsi Perencanaan. Mengandung arti bahwa anggaran Negara dapat
menjadi pedoman bagi Negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun
tersebut.
o Fungsi Pengawasan. Fungsi pengawasan berarti anggaran Negara harus
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan Negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
o Fungsi Alokasi. Berarti bahwa anggaran Negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
o Fungsi Distribusi. Berarti bahwa kebijakan anggaran Negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
o Fungsi Stabilisasi. Memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi
alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
4. APBN disusun oleh pemerintah dalam bentuk rencana. Rencana
tersebut diajukan kepada DPR, selanjutnya DPR membahas RAPBN dalam masa
31. sidang. Sesudah RAPBN disetujui oleh DPR, RAPBN kemudian ditetapkan menjadi
APBN melalui undang-undang. Apabila RAPBN tidak disetujui, pemerintah
menggunakan APBN tahun sebelumnya. Agar pelaksanaan APBN sesuai dengan
rencana, maka dikeluarkan Keputusan Presiden tentang pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja Negara.
LAMPIRAN 3
TEKNIK PENSKORAN
32. 7. Aspek Afektif
e. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
f. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
8. Aspek Psikomotor
33. a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
9. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaska mekanisme penyusunan APBN.
Menjelaskan pengaruh APBN dalam perekonomian.
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJARAN
Nilai = x 100
35. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBD
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 4 (empat)
R. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
36. S. Kompetensi Dasar dan Indikator
4. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBN dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan pengertian APBD
3.4.2 Memaparkan tujuan APBD terhadap pembangunan
3.4.3 Mengemukakan 6 fungsi APBD terhadap pembangunan
4.4 Mengevaluasi peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
T. Tujuan Pembelajaran
11. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian APBD dalam pembangunan dengan
benar.
12. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa dapat
memaparkan tujuan APBD dalam pembangunan dalam pembangunan dengan
tepat.
13. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model modifikasi kartu arisan
dan modifikasi tebak kata siswa dapat memaparkan 6 fungsi APBD dalam
pembangunan dengan benar
U. Materi Pembelajaran
1. Pengertian APBD
2. Tujuan APBD terhadap pembangunan
3. Fungsi APBD terhadap pembangunan
V. Metode Pembelajaran
10. Pendekatan : Scientific
11. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
12. Model : Modifikasi Kartu Arisan dan Modifikasi Tebak Kata
37. W. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
10. Media : Slide powerpoint
11. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
12. Sumber Pembelajaran :
r. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
s. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
t. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
u. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
v. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
J. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan keempat: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menjelaskan Pengertian APBD
13.4.2 Memaparkan Tujuan APBD terhadap pembangunan
13.4.3 Mengemukakan 6 Fungsi APBD terhadap pembangunan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
j. Pendahuluan
10. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
11. Apersepsi:
• Guru melakukan apersepsi melalui pre-test, dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan APBD
• Guru mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya yang
berkaitan dengan materi APBD
12. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
k. Kegiatan inti
Mengamati
35. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta
penjelasan dari guru tentang materi APBD
Menanya
36. Siswa termotivasi untuk mempertanyakan apakah yang dimaksud APBD
serta bagaimana tujuan dan fungsi dari APBD sebagai pedoman
pembangunan. Berdasarkan pertanyaan peserta didik menentukan sejumlah
pertanyaan pokok sebagai landasan untuk merumuskan jawaban sementara.
Pada saat itu guru memberikan arahan mengenai APBD
Mengeksplorasi
37. Peserta didik memperhatikan data atau informasi tentang APBD serta
38. bagaimana tujuan dan fungsi APBD sebagai pedoman
38. Peserta didik membaca buku teks pelajaran ekonomi dan buku sumber lain
yang relevan mengenai APBD
Mengasosiasi
39. Peserta didik membuat kelompok atau pasangan yang terdiri dari dua
orang, kemudian guru membagikan kartu arisan pada tiap kelompok
mendapat 1 kartu arisan yang berisi nomor untuk memilih pertanyaan yang
sudah disiapkan oleh guru
40. Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok melalui
sumber-sumber yang telah ada untuk membahas apa fungsi APBD yang
akan dijadikan pertanyaan dalam kartu arisan
41. Satu persatu kelompok maju dengan pasangannya, kelompok tersebut
diberikan satu kartu jawaban, salah satu siswa memegang kartu jawaban
dengan membacakan di depan kelas dan satu siswa lain mendengarkan
sekaligus mencari kartu soal dari jawaban tersebut, guru sudah
menyiapkan beberapa kartu soal yang ditaruh diatas meja. Kemudian
siswa mencari pasangan kartu jawaban tersebut dengan tepat. Jika Siswa
yang salah menjawab diberi coretan bedak pada pipi siswa
Mengomunikasi
42. peserta didik melakukan analisis pada kartu arisan kemudian
menyampaikan pendapat berdasarkan pertanyaan kartu
43. Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai tujuan dan fungsi APBD
dalam pembangunan
60 menit
l. Penutup
44. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
45. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
46. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
47. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
48. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
15 menit
39. Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
----------------------------- Anis Khumaidi, S.Pd
40. LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Materi pengertian, fungsi dan tujuan APBD
Pengertian dari APBD
.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
2. Fungsi APBD
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah :
APBD merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas
perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi.
.
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah :
• Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi
pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD
sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
• Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman
untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
• Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.
• Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran
daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
• Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
3. Tujuan dari APBD
sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam melaksanakan tugas
kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi kesempatan kerja, dan
menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran masyarakat.
APBD memang dirancang oleh pemerintah, namun harus mendapat persetujuan DPRD.
Proses penyusunan APBD terjadi di tingkat eksekutif dan legislatif, sbb :
1. Proses yang terjadi di Eksekutif
Proses penyusunan APBD secara keseluruhan berada di tangan Sekretaris Daerah yang
bertanggungjawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyusunan APBD, sedangkan
proses penyusunan belanja rutin disusun oleh bagian keuangan Pemda. Proses
penyusunan penerimaan dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan proses
41. penyusunan belanja pembangunan disusun oleh Bappeda (bagian penyusunan program
dan bagian keuangan).
2. Proses di legislative
Proses penyusunan APBD di tingkat legislatif dilakukan berdasarkan Tatib DPRD yang
bersangkutan.
42. LAMPIRAN 2
INSTRUMENT EVALUASI
1. Jelaskan pengertian dari APBD !
2. Jelaskan tujuan dari APBD !
3. Sebutkan 6 fungsi APBD dalam pembangunan !
4. Jelaskan fungsi stabilitas sabagai salah satu fungsi APBD !
5. Jelaskan fungsi APBD terkait fungsi pengawasan dan otorisasi !
Jawaban
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
2. sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam melaksanakan
tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi kesempatan kerja, dan
menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran masyarakat
3. fungsi otorisasi, fungsi perencanaan, fungsi pengawasan , fungsi stabilisasi,
fungsi distribusi.
4. Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
daerah
5. Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk
merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa
dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk
dilaksanakan.
Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan
43. LAMPIRAN 3
TEKNIK PENSKORAN
10. Aspek Afektif
g. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
h. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
11. Aspek Psikomotor
44. a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
12. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan Pengertian APBD
Memaparkan Tujuan APBD terhadap pembangunan
Mengemukakan 6 Fungsi APBD terhadap pembangunan
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJARAN
ARISAN – TEBAK KATA
Nilai = x 100
45. 7. Fungsi Alokasi
Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka akan terselenggaranya keamanan,
keadilan, pendidikan, jalan-jalan, jembatan, taman, tempat ibadah, dan sarana yang
lainnya dari perolehan pajak.
8. Fungsi distribusi
Pemerintah sebagai penarik pajak dari rakyat untuk disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pemberian tunjangan pegawai, tunjangan pensiun, kenaikan gaji
pegawai, bantuan langsung dan lain sebagainya
9. Fungsi Stabilisasi
APBN disusun sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan
negara. Pemerintah berharap dapat menjaga tingkat inflasi maupun deflasi yang
menguntungkan perekonomian nasional dan tidak mengakibatkan kelesuan.
10. Fungsi Otorisasi
Berdasar pada anggaran negara, pajak dijadikan penerimaan yang terbesar dalam
anggaran negara yang menentukan fasilitas untuk masyarakat
11. Fungsi Perencanaan
Pemerintah telah menganggarkan untuk proyek pembangunan jalan dengan
anggarannya dalam APBN tahun ini. Maka, pemerintah akan mengambil langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk mempersiapkan proyek tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
12. Fungsi Pengawasan
Pedoman untuk menilai sebuah kegiatan yang akan diselenggarakan pemerintah
dan lembaga negara, hal tersebut menjadi tolak ukur bagi rakyat dalam melihat
tindakan pemerintah terhadap penggunaan uang negara
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
46. Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBD
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 5 (lima)
X. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kedaerahan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Y. Kompetensi Dasar dan Indikator
5. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
47. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBN dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menyebutkan sumber-sumber penerimaan daerah
3.4.2 Menjelaskan sumber-sumber penerimaan daerah
3.4.3 Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran Daerah
4.4 Mengevaluasi peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
Indikator:
Z. Tujuan Pembelajaran
14. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, peserta didik dapat menyebutkan sumber-sumber pendapatan Daerah
dengan baik.
15. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, peserta didik
dapat menjelaskan sumber-sumber pendapatan Daerah dengan benar
16. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model STAD peserta didik dapat
menjelaskanjenis-jenis pengeluaran Daerah dengan benar.
AA. Materi Pembelajaran
1. Sumber-sumber pendapatan daerah
2. Jenis-jenis pengeluaran Daerah
BB. Metode Pembelajaran
13. Pendekatan : Scientific
14. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
15. Model : Student team achievement devision (STAD)
CC. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
13. Media : Slide powerpoint
14. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
48. 15. Sumber Pembelajaran :
w. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
x. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
y. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
z. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
aa. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
bb. S, Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
K. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kesatu: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menyebutkan sumber-sumber penerimaan daerah
16.4.2 Menjelaskan sumber-sumber penerimaan daerah
16.4.3 Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran daerah
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
m. Pendahuluan
13. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
14. Memberikan apersepsi berupa video yang berkaitan dengan materi
penerimaaan dan pengeluaran daerah serta pemberian motivasi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi penerimaaan dan pengeluaran
daerah.
15. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
n. Kegiatan inti
Mengamati
49. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta
penjelasan dari guru tentang materi sumber-sumber penerimaan daerah dan
jenis-jenis pengeluaran Daerah.
Menanya
50. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas pada materi penerimaan dan
pengeluaran daerah dilakukan dengan menyusun rumusan masalah.
Mengeksplorasi
51. Peserta didik memperhatikan data atau informasi tentang sumber-
sumber penerimaan APBD dan Pembelanjaan Daerah.
52. Peserta didik membaca buku teks pelajaran ekonomi dan buku sumber
lain yang relevan mengenai materi.
Mengasosiasi
60 menit
49. 53. Peserta didik membuat kelompok atau pasangan yang terdiri 5 orang,
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok melalui
sumber-sumber yang telah ada untuk membahas sumber-sumber
penerimaan APBD dan Pembelanjaan Daerah.Satu persatu kelompok
maju untuk menjelaskan materi tentang sumber-sumber penerimaan
APBD dan Pembelanjaan Daerah secara bergantian dan kelompok
lainnya memberi tanggapan.demikian seterusnya.
Mengomunikasi
54. Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai sumber-sumber
penerimaan daerah dan jenis-jenis pengeluaran Daerah.
o. Penutup
55. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
56. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
57. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
58. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
59. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
15 menit
Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
----------------------------- Anis Khumaidi, S.P
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
1. SUMBER-SUMBER PENERIMAAN DAERAH
50. Sumber-sumber penerimaan pemerintah daerah juga cukup beragam. Secara garis besar
sumber penerimaan pemerintah daerah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pendapatan
daerah dan pembiayaan.
a. Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.
b. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya.
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mendanai
pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan
desentralisasi. Sumber-sumber PAD adalah sebagai berikut.
a. Pajak daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaran pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.
Sistem pemungutan pajak yang sekarang ini digunakan ada tiga, yaitu
1. dibayar sendiri oleh wajib pajak;
2. ditetapkan oleh kepala daerah;
3. dipungut oleh pemungut pajak.
Jenis pajak daerah ada dua.
1. Pajak daerah yang dipungut oleh provinsi, meliputi:
a. pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air,
b. bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air,
c. pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan
d. pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.
2. Pajak daerah yang dipungut oleh Kabupaten/Kota meliputi:
a. pajak hotel,
b. pajak restoran,
c. pajak hiburan,
d. pajak reklame,
e. pajak penerangan jalan,
f. pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan
g. pajak parkir.
b. Retribusi daerah
Retribusi daerah adalah pungutan pemerintah daerah kepada orang atau badan
berdasarkan norma-norma yang ditetapkan retribusi berhubungan dengan jasa
timbal (kontraprestasi) yang diberikan secara langsung atas permohonan dan
untuk kepentingan orang atau badan yang memerlukan, baik prestasi yang
berhubungan dengan kepentingan umum maupun yang diberikan oleh pemerintah.
Retribusi daerah dapat digolongkan menjadi tiga.
1. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah
daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan, misalnya:
a. retribusi pelayanan kesehatan;
51. b. retribusi pelayanan persampahan/kebersihan;
c. retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil;
d. retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat;
e. retribusi parkir di tepi jalan umum;
f. retribusi pelayanan pasar;
g. retribusi pengujian kendaraan bermotor;
h. retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran;
i. retribusi penggantian biaya cetak peta;
j. retribusi pengujian kapal perikanan.
2. Retribusi jasa usaha, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah
daerah dengan menganut prinsip komersil karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sector swasta, misalnya:
a. retribusi pemakaian kekayaan daerah;
b. retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan;
c. retribusi tempat pelelangan;
d. retribusi terminal;
e. retribusi tempat khusus parkir;
f. retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/vila;
g. retribusi penyedotan kakus;
h. retribusi rumah potong hewan;
i. retribusi pelayanan pelabuhan kapal;
j. retribusi tempat rekreasi dan olahraga;
k. retribusi penyeberangan di atas air;
l. retribusi pengolahan limbah cair;
m. retribusi penjualan produksi usaha daerah.
3. Retribusi perizinan tertentu, adalah retribusi atas kegiatan pemerintah dalam
rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan
untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan,
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana,
atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan, misalnya:
a. retribusi izin mendirikan bangunan (IMB);
b. retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol;
c. retribusi izin gangguan;
d. retribusi izin trayek.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. Lain-lain PAD yang sah meliputi:
1. hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
2. jasa giro;
3. pendapatan bunga;
4. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
5. komisi, potongan, ataupun bentuk lain akibat dari penjualan/ pengadaan
barang/jasa oleh daerah.
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan antarpemerintah daerah.
52. Dana perimbangan terdiri atas:
a. dana bagi hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi;
b. dana alokasi umum, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi;
c. dana alokasi khusus, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
3. Lain-Lain Pendapatan
Lain-lain pendapatan bertujuan memberi peluang kepada daerah untuk memperoleh
pendapatan selain pendapatan dari PAD, dana perimbangan, dan pinjaman daerah. Lain-
lain pendapatan terdiri dari hibah dan dana darurat.
a. Hibah adalah penerimaan daerah yang berasal dari pemerintah negara asing,
badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, pemerintah, badan/lembaga
dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun
barang/jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.
b. Dana darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada
daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan atau krisis
solvabilitas.
2. JENIS-JENIS BELANJA DAERAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, kelompok Belanja Tidak Langsung terdiri
dari:
• Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan
tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
• Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang
dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding) berdasarkan
perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
• Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi
kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. Belanja subsidi
dianggarkan sesuai dengan keperluanperusahaan/lembaga penerima subsidi
dalam peraturan daerah tentang APBD yang peraturanpelaksanaannya lebih
lanjut dituangkan dalam peraturan kepala daerah.
• Belanja hibah bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus
dan harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah
perjanjian hibah daerah.
• Bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam
bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bantuan sosial diberikan tidak secara
terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif dan memiliki
kejelasan peruntukan penggunaannya.
53. • Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau pendapatan
kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah
tertentu kepada pemerintah daerah Iainnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
• Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah
desa, dan kepada pemerintah daerah Iainnya atau dari pemerintah
kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah Iainnya dalam
rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. Bantuan
keuangan yang bersifat umum peruntukan dan penggunaannya diserahkan
sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan.
Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan dan pengelolaannya
diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan.
• Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas
kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
BELANJA LANGSUNG
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, mengenai belanja langsung yang terdapat
dalam Pasal 50, Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan dibagi menurut jenis
belanja yang terdiri dari:
• Belanja pegawai, untuk pengeluaran Honorarium atau upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.
• Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau
pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan
daerah. Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa mencakup
belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi,
perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa
rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa
perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan
atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan
dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai.
• Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai
nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Nilai
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang dianggarkan
dalam belanja modal hanya sebesar harga beli/bangun aset. Belanja honorarium
panitia pengadaan dan administrasi pembelian/pembangunan untuk memperoleh
setiap aset yang dianggarkan pada belanja modal dianggarkan pada belanja
pegawai dan/atau belanja barang dan jasa.
54. 2. PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
• Sisa lebih perhitungan anggaran TA sebelumnya (silpa) Sisa lebih
perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA) mencakup
pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan,
pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan
penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga
sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
• Pencairan Dana Cadangan Pencairan dana digunakan untuk menganggarkan
pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum
daerah dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan yaitu sesuai
dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang
pembentukan dana cadangan berkenaan.
• Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan digunakan antara lain untuk menganggarkan
hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan aset milik
pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil
divestasi penyertaan modal pemerintah daerah.
• Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan pinjaman daerah digunakan untuk
menganggarkan penerimaan pinjaman daerah termasuk penerimaan atas
penerbitan obligasi daerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaran
berkenaan.
• Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan kembali pemberian
digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan kembali pinjaman yang
diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.
• Penerimaan Piutang Daerah Penerimaan piutang digunakan untuk
menganggarkan penerimaan yang bersumber dari pelunasan piutang fihak
ketiga, seperti berupa penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah,
pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan
bukan bank dan penerimaan piutang lainnya.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengeluaran pembiayaan mencakup:
Pembentukan dana cadangan, penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah,
pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah.
• Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran. Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna mendanai
kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya
dibebankan dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan ditetapkan
dengan peraturan daerah. Peraturan daerah mencakup penetapan tujuan
pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari
dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan,
dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.Investasi adalah penggunaan
aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, dividen, royalti,
55. manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
• Investasi pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan kekayaan
pemerintah daerah yang diinvestasikan balk dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan beresiko
rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (duabelas) bulan. Investasi jangka
panjang antara lain surat berharga yang dibeli pemerintah daerah dalam rangka
mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk
menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha, surat berharga
yang dibeli pemerintah daerah untuk tujuan menjaga hubungan balk dalam dan
luar negeri, surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
• Pembayaran pokok utang didasarkan pada jumlah yang harus dibayarkan
sesuai dengan perjanjian pinjaman dan pelaksanaannya merupakan prioritas
utama dari seluruh kewajiban pemerintah daerah yang harus diselesaikan dalam
tahun anggaran yang berkenaan. Pembayaran pokok utang digunakan untuk
menganggarkan pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung
berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.
• Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah
menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak
lain sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Pemberian
pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang diberikan kepada
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya. Penerimaan kembali
pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah
daerah lainnya.
LAMPIRAN 2
INSTRUMENT EVALUASI
1. Sebutkan sumber-sumber penerimaan daerah !
56. 2. jelaskan tentang pendapatan asli daerah beserta sumber sumber dari pendapatan asli
daerah (PAD)?
3. Jelaskan mengenai dana perimbangan!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis belanja daerah!
Jawaban
1. Pendapatan asli daerah, dana perimbangan, lain lain pendapatan.
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Yang ternasuk PAD adalah Pajak daerah dan Retribusi daerah
3. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan bertujuan mengurangi
kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan
antarpemerintah daerah.
4. a. Belanja tidak langsung
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, kelompok Belanja Tidak Langsung terdiri
dari:
• Belanja.
• Belanja bunga
• Belanja subsidi
• Belanja hibah.
• Bantuan sosial.
• Belanja bagi hasil
• Bantuan keuangan.
• Belanja tidak terduga
b. Belanja langsung
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, mengenai belanja langsung yang terdapat
dalam Pasal 50, Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan dibagi menurut jenis
belanja yang terdiri dari:
• Belanja pegawai, Belanja barang dan jasa.
• Belanja modal
LAMPIRAN 3
TEKNIK PENSKORAN
13. Aspek Afektif
57. i. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
j. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
14. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
58. b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
15. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menyebutkan sumber-sumber penerimaan daerah
Menjelaskan sumber-sumber penerimaan daerah
Menjelaskan jenis-jenis pengeluaran daerah
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJARAN
SLIIDE POWER POINT
Nilai = x 100
59. SUMBER LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Sumber lain pendapatan daerah yang sah, di antaranya
dari:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah
b. Penerimaan pinjaman daerah
c. Dana cadangan daerah
d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 5 Malang
60. Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : APBD
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 6 (ENAM)
DD. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
EE. Kompetensi Dasar dan Indikator
6. Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
61. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.4 Mendeskripsikan APBD dan APBD dalam pembangunan
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBD
3.4.2 Menjelaskan pengaruh APBD terhadapa perekonomian
4.4 Mengevaluasi peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
Indikator:
4.4.1 Menganalisis peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
4.4.2 Menilai peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
FF.Tujuan Pembelajaran
17. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, peserta didik dapat Menjelaskan mekanisme penyusunan APBD
18. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, peserta didik
dapat menjelaskan pengaruh APBD terhadap perekonomian
19. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model STAD, peserta didik
dapat menganalisis pengaruh APBD terhadap perekonomian
20. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model STAD, peserta didik
dapat menilai pengaruh APBD terhadap perekonomian
GG. Materi Pembelajaran
1. Mekanisme penyusunan APBD
2. Pengaruh APBD terhadap perkonomian
HH. Metode Pembelajaran
16. Pendekatan : Scientific
17. Metode : Kooperatif, Tanya jawab, Ceramah
18. Model : Student team achievement devision (STAD)
II. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
16. Media : Slide powerpoint
17. Alat dan Bahan : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
62. 18. Sumber Pembelajaran :
cc. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani, Sri
Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
dd. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
ee. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
ff. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
gg. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi. Jakarta:
BSE Depdiknas
hh. S, Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
L. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ketiga: 2 X 45 menit
Indikator: 3.4.1 Menjelaskan mekanisme penyusunan APBD
3.4.3 Menjelaskan pengaruh APBD terhadap perekonomian
4.4.1 Menganalisis peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
4.4.2 Menilai peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
p. Pendahuluan
16. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
17. Memberikan apersepsi berupa video yang berkaitan dengan materi
penerimaaan dan pengeluaran negara serta pemberian motivasi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi penerimaaan dan pengeluaran
negara.
18. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus
dicapai siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
15 menit
q. Kegiatan inti
Mengamati
Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran serta penjelasan
dari guru tentang materi mekanisme penyusunan APBD dan pengaruh APBD
terhadap perekonomian
Menanya
Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait mekanisme penyusunan
APBD dan pengaruh APBD terhadap perekonomian dilakukan dengan menyusun
rumusan masalah.
Mengeksplorasi
Peserta didik mencari informasi tentang mekanisme penyusunan APBD dan
pengaruh APBD terhadap perekonomian Peserta didik membaca buku teks 60 menit
63. pelajaran ekonomi dan buku sumber lain yang relevan mengenai materi.
Mengasosiasi
Peserta didik membuat kelompok yang tberanggotakan 5 orang masing
masing kelompok , Peserta didik melakukan kegiatan diskusi secara
berkelompok melalui sumber-sumber yang telah ada untuk membahas
mekanisme penyusunan APBD dan pengaruh APBD terhadap perekonomian
Satu persatu kelompok maju untuk menjelaskan materi mekanisme penyusunan
APBD dan pengaruh APBD terhadap perekonomian
Negara secara bergantian dan kelompok lainnya memberi tanggapan.demikian
seterusnya.
Mengomunikasi
Peserta didik menyajikan hasil simpulan secara lisan, kemudian guru
memberikan garis besar dan arahan mengenai mekanisme penyusunan APBD
dan pengaruh APBD terhadap perekonomian
60.
r. Penutup
61. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada tiap kelompok
62. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
63. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada hari ini.
64. Guru memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan secara mandiri
melalui tugas
65. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan mengakhiri
pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
15 menit
64. Mengetahui, Malang, Mei 2014
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
----------------------------- Anis Khumaidi, S.Pd
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
65. APBD memang dirancang oleh pemerintah, namun harus mendapat persetujuan DPRD.
Proses penyusunan APBD terjadi di tingkat eksekutif dan legislatif, sbb :
1. Proses yang terjadi di Eksekutif
Proses penyusunan APBD secara keseluruhan berada di tangan Sekretaris Daerah yang
bertanggungjawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyusunan APBD, sedangkan
proses penyusunan belanja rutin disusun oleh bagian keuangan Pemda. Proses
penyusunan penerimaan dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan proses
penyusunan belanja pembangunan disusun oleh Bappeda (bagian penyusunan program
dan bagian keuangan).
2. Proses di legislative
Proses penyusunan APBD di tingkat legislatif dilakukan berdasarkan Tatib DPRD yang
bersangkutan
Dampak APBN dan APBD terhadap perekonomian
APBN dan APBD merupakan program pembangunan nasional jangka pendek
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga dapat mengendalikan perekonomian
nasional melalui program-program yang telah digariskan.
Dampak APBN dan APBD terhadap perekonomian adalah:
d. Terjadi pembangunan di berbagai sektor
APBN merupakan pedoman bagi perekonomian yang bertujuan untuk menstabilkan
perekonomian negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan.
b. Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta
Asumsi yang digunakan dalam APBN merupakan salah satu pertimbangan bagi investor
dalam menanamkan modalnya.
c. Berpengaruh dalam perdagangan internasional
Kebijakan pengaturan tarif pajak ekspor dilakukan untuk melindungi kepentingan
produsen dalam negeri, serta mengamankan neraca perdagangan internasional.
d. Sebagai alat politik fiskal
Pemerintah dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan guna
mencapai kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan yang
dilakukan oleh pemerintah disebut dengan kebijakan fiskal.
Menurut Richard Musgrave dampak APBN dan APBD akan mempengaruhi aspek
sosial ekonomis keuangan negara dan perekonomian bangsa, berupa:
a. Retribusi pendapatan
Retribusi pendapatan dilakukan melalui penarikan pajak. Selanjutnya pajak tersebut
digunakan untuk keperluan peningkatan pendapatan masyarakat dalam bentuk
pengeluaran negara yang diberikan ke daerah-daerah .
e. Pengalihan sumber sumber
Pengenaan tarif pajak yang tinggi terhadap barang-barang tertentu menyebabkan terjadi
proses pengalihan sumber-sumber masyarakat. Produsen akan berpindah meningkatkan
produksi yang menghasilkan barang-barang dengan tarif pajak yang rendah. Pengenaan
tarif pajak yang tinggi terhadap barang–barang tertentu karena barang tersebut tidak
dikehendaki peredarannya dipasar oleh pemerintah.
f. Kestabilan terhadap kegiatan ekonomi
66. Efek ekonomis terhadap keuangan negara dapat dilihat dari usaha pemerintah untuk
menstabilkan keadaan ekonomi.Sebagai contoh pada saat terjadi inflasi, pemerintah
harus mempengaruhi ekonomi nasional melalui APBN/APBD agar terjadi
keseimbangan kembali antara arus uang dengan arus barang yang beredar.
LAMPIRAN 2
INSTRUMENT EVALUASI
67. 1. Jelaskan bagaimana mekanisme penyusunan APBD!
2. Jelaskan dampak APBN dan APBD terhadap perekonomian!
Jawaban
1. Proses penyusunan APBD terjadi di tingkat eksekutif dan legislatif, sbb :
1. Proses yang terjadi di Eksekutif
Proses penyusunan APBD secara keseluruhan berada di tangan Sekretaris
Daerah yang bertanggungjawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan
penyusunan APBD, sedangkan proses penyusunan belanja rutin disusun oleh
bagian keuangan Pemda. Proses penyusunan penerimaan dilakukan oleh Dinas
Pendapatan Daerah dan proses penyusunan belanja pembangunan disusun oleh
Bappeda (bagian penyusunan program dan bagian keuangan).
2. Proses di legislative
Proses penyusunan APBD di tingkat legislatif dilakukan berdasarkan Tatib
DPRD yang bersangkutan
2. DampakAPBD terhadap perekonomian adalah:
a. Terjadi pembangunan di
berbagai sektor
APBN merupakan pedoman bagi perekonomian yang bertujuan untuk menstabilkan
perekonomian negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan.
b. Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta
Asumsi yang digunakan dalam APBN merupakan salah satu pertimbangan bagi investor
dalam menanamkan modalnya.
c. Berpengaruh dalam perdagangan internasional
Kebijakan pengaturan tarif pajak ekspor dilakukan untuk melindungi kepentingan
produsen dalam negeri, serta mengamankan neraca perdagangan internasional.
d. Sebagai alat politik fiskal
Pemerintah dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan guna
mencapai kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan yang
dilakukan oleh pemerintah disebut dengan kebijakan fiskal.
Menurut Richard Musgrave dampak APBN dan APBD akan mempengaruhi aspek
sosial ekonomis keuangan negara dan perekonomian bangsa, berupa:
a. Retribusi pendapatan
Retribusi pendapatan dilakukan melalui penarikan pajak. Selanjutnya pajak tersebut
digunakan untuk keperluan peningkatan pendapatan masyarakat dalam bentuk
pengeluaran negara yang diberikan ke daerah-daerah .
g. Pengalihan sumber sumber
Pengenaan tarif pajak yang tinggi terhadap barang-barang tertentu menyebabkan terjadi
proses pengalihan sumber-sumber masyarakat. Produsen akan berpindah meningkatkan
produksi yang menghasilkan barang-barang dengan tarif pajak yang rendah. Pengenaan
tarif pajak yang tinggi terhadap barang–barang tertentu karena barang tersebut tidak
dikehendaki peredarannya dipasar oleh pemerintah.
h. Kestabilan terhadap kegiatan ekonomi
68. Efek ekonomis terhadap keuangan negara dapat dilihat dari usaha pemerintah untuk
menstabilkan keadaan ekonomi.Sebagai contoh pada saat terjadi inflasi, pemerintah
harus mempengaruhi ekonomi nasional melalui APBN/APBD agar terjadi
keseimbangan kembali antara arus uang dengan arus barang yang beredar.
TEKNIK PENSKORAN
16. Aspek Afektif
69. k. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
l. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nilai
Karakter
Nama Siswa
Religius
Gemarmembaca
Rasaingintahu
Kerjakeras
Komunikatif
Kreatif
Tanggungjawab
Disiplin
Kerjasama
Toleransi
Jujur
Jumlahnilai
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
17. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
70. b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajakdalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
18. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan mekanisme penyusunan APBD
Menjelaskan pengaruh APBD terhadap perekonomian
Menganalisis peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
Menilai peran APBD dan APBD terhadap pembangunan
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
70-100 70-85 185
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
LAMPIRAN 4
MEDIA PEMBELAJARAN
SLIDE POWER POINT
Nilai = x 100
71. APBD disusun oleh pemerintah daerah
dalam bentuk rencana. Rencana tersebut
diajukan kepada DPRD, selanjutnya
DPRD membahas RAPBD dalam masa
sidang. Sesudah RAPBD disetujui oleh
DPRD, RAPBD kemudian ditetapkan
menjadi APBDmelalui undang-undang.
LAMPIRAN 5
Nama_______________________ Kelas: _________ Tgl: _______________
SOAL ULANGAN HARIAN
PILIHAN GANDA
72. 1. Salah satu komponen penerimaan dalam negeri nonpajak, yaitu ….
a. bantuan program
b. pajak ekspor
c. laba BUMN
d. bea masuk
e. subsidi daerah otonom (SDO)
2. Sejalan dengan era otonomi daerah, struktur APBN mengalami perubahan mendasar,
yaitu dengan adanya komponen ….
a. penerimaan dalam negeri
b. pengeluaran rutin
c. pembiayaan daerah
d. dana perimbangan
e. bantuan proyek
3. Yang termasuk sumber-sumber penerimaan Negara adalah……
a. migas
b. bantuan proyek
c. PAD
d. Bantuan program
4. Yang termasuk sumber-sumber penerimaan daerah adalah…..
a. PAD, pinjaman daerah, sisa dana tahun lalu
b. PAD, pinjaman daerah, migas
c. PAD, migas. Non migas
d. PAD, bantuan program, non migas
e. PAD, bantuan proyek, non migas
5. Landasan hukum penyusunan APBN, yaitu ….
a. Pasal 33 UUD 1945
b. Pasal 32 UUD 1945
c. Pasal 23 UUD 1945
d. Pasal 29 UUD 1945
e. Pasal 28 UUD 1945
6. Landasan hukum penyusunan APBD terdapat di dalam ….
a. Undang-Undang No. 22 Tahun 2004
73. b. Undang-Undang No. 23 Tahun 2004
c. Undang-Undang No. 24 Tahun 2004
d. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
e. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004
7. Berikut tidak termasuk komponen utama APBN, yaitu ….
a. penerimaan rutin
b. penerimaan dalam negeri
c. penerimaan pembangunan
d. pengeluaran rutin
e. pengeluaran pembangunan
8. Anggaran suatu negara dikatakan mengalami defisit, jika ….
a. jumlah penerimaan negara lebih besar daripada pengeluaran Negara
b. jumlah penerimaan negara sama dengan pengeluaran Negara
c. jumlah penerimaan negara lebih kecil daripada pengeluaran Negara
d. jumlah penerimaan pembangunan lebih kecil daripada pengeluaran
pembangunan
e. jumlah penerimaan negara lebih besar daripada pengeluaran pembangunan
9. Unsur APBD yang menjadi andalan utama penerimaan daerah, yaitu ….
a. dana perimbangan keuangan
b. pendapatan asli daerah (PAD)
c. bagi hasil pajak/bukan pajak
d. sumbangan dan bantuan pemerintah pusat
e. penerimaan pembangunan
10. Sejalan dengan era otonomi daerah, struktur APBN mengalami perubahan
mendasar, yaitu dengan adanya komponen ….
a. penerimaan dalam negeri
b. pengeluaran rutin
c. pembiayaan daerah
d. dana perimbangan
e. bantuan proyek
ESSAY
1. Sebutkan pengertian APBN dan APBD.
74. 2. Sebutkan tujuan penyusunan APBN dan APBD.
3. Sebutkan sumber-sumber pendapatan Negara dalam APBN.
4. Sebutkan sumber-sumber pendapatan daerah menurut Undang-Undang No. 22
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 32 tahun
2004.
5. Apakah yang dimaksud DAK dan berikan contoh.
6. Apa sajakah yang termasuk sumber-sumber pendapatan daerah yang sah?
7. Apakah yang dimaksud dengan dana perimbangan?
8. Bagaimanakah peran PAD dalam menyumbang APBD?
9. Deskripsikan antara perbedaan pendapatan daerah yang sudah otonomi dan
belum.
10. Bersumber dari manakah penerimaan APBD yang terbesar?
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. c
2. d
3. a
4. e
5. b
6. a
7. c
8. e
9. a
10. b
Essay
1. APBN adalah daftar sistematis yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun yang dinyatakan dalam rupiah.
75. APBD adalah suatu gambaran tentang perencanaan keuangan daerah yang terdiri
atas proyeksi penerimaan dan pengeluaran suatu pemerintahan daerah dalam suatu
periode tertentu.
2. Fungsi APBN dan APBD: Fungsi alokasi, stabilisasi, dan distribusi.
3. Sumber-sumber penerimaan APBN adalah:
a. Penerimaan dalam negeri. Penerimaan ini terdiri atas penerimaan minyak
dan gas bumi (migas) dan penerimaan di luar migas.
b. Penerimaan pembangunan. Penerimaan ini terdiri atas, bantuan program dan
bantuan proyek.
4. Sumber-sumber penerimaan pemerintah daerah adalah:
a. Pendapatan asli daerah (PAD)
b. Dana perimbangan
c. Sumber lain pendapatan yang sah
5. Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu bantuan khusus yang digunakan untuk
kegiatan pembangunan yang sasarannya telah ditetapkan oleh pemerintah pusat
yang bertujuan mengurangi ketimpangan vertikal antara pusat dan daerah.
Contohnya pembangunan di daerah yang berbatasan dengan negara lain.
6. Yang termasuk sumber-sumber dari pendapatan lain yang sah adalah:
a. sisa lebih perhitungan anggaran daerah
b. penerimaan pinjaman daerah
c. dana cadangan daerah
d. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
7. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk
membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
8. Peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih relatif kecil dalam struktur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
9. Daerah-daerah yang tidak diberikan otonomi khusus, selain mendapatkan
sumber pendapatan dari potensi sumber daya alam yang dimiliki, juga dana yang
diberikan oleh pemerintah pusat. Namun, untuk daerah yang diberi kewenangan
melalui otonomi, daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam
pembagian dana antara pusat dan daerah.
76. 10. Peranan penerimaan yang berasal dari pemerintah pusat dalam bentuk bagi hasil
pajak dan bukan pajak, sumbangan dan bantuan masih mendominasi struktur
APBD.