3. MODUL AJAR
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
A. INFORMASI UMUM
Nama penyusun Mega Krisdayani, S.Pd
Nama sekolah SMA Negeri 1 Selayar
Mata pelajaran Ekonomi
Tahun pelajaran 2023/2024
Kelas/Semester X/Ganjil
Alokasi waktu dan
jumlah pertemuan
12 X 40 Menit (3 Pertemuan)
Kompetensi awal Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok
bahasan ini yaitu peserta didik telah mengetahui pengertian
ekonomi menurut asal katanya, kelangkaan, kebutuhan, produksi,
distribusi, dan konsumsi.
Profil pelajar
pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam
memproses informasi dan menganalisis konsep dasar ilmu
ekonomi.
3. Kreatif (menghasilkan gagasan yang orisinil)
4. Bergotong royong (kerjasama dalam berdiskusi kelompok
maupun penyelesaian kegiatan belajar)
5. Demokratis (dalam mengemukakan pendapat)
Sarana dan
prasarana
1. Komputer/Laptop
2. Smartphone
3. Jaringan internet
4. LCD/proyektor
5. Papan Tulis
Media Pembelajaran 1. Power point materi
2. Quizizz
3. Liveworksheets
Sumber Belajar 1. Buku paket Ekonomi Alam S. & Aristanti W. Kurikulum
Merdeka
2. Buku paket IPS Hermawan dkk. Kurikulum Merdeka
3. Internet (YouTube)
4. Sumber lainnya yang relavan
Kompetensi Sosial
Emosional
1. Self awareness (Kesadaran diri)
2. Self management (Manajemen diri)
3. Responsible desicion making (Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab)
4. Social awareness (Kesadaran diri)
Relationsip skills (Keterampilan sosial)
Target peserta didik Peserta didik reguler/tipikal (36 Peserta didik)
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Model pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning
4. Pendekatan Teaching at The Righ Level (TaRl) & Culturally Responsive
Teaching (CRT)
Motode
pembelajaran
Tutor Sebaya, Diskusi Kelompok, Presentasi, Tanya Jawab
Fase capaian Fase E
Deskripsi cp Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan
kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs)
dan keinginan (wants). Peserta didik mampu menyusun skala
prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan kebutuhan tersier. Peserta didik memahami bahwa
kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik
memahami uang sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan
dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan
kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan yang
berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan
perbankan maupun non-perbankan.
Fase F Berdasarkan
Elemen
Pemahaman Konsep:
Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Peserta didik memahami
skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai
kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami pola
hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik
memahami sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai
kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar
serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva.
Peserta didik memahami konsep sistem pembayaran dan
memahami konsep uang sebagai alat pembayaran. Peserta didik
memahami berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai yang
berlaku di Indonesia serta memahami penggunaannya. Peserta
didik memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
Keterampilan Proses:
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan
penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau metode
yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan,
dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai
fenomena ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta
didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan
secara kolaboratif. Peserta didik mencari dan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank.
Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan dasar
sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mengolah dan menyimpulkan berdasarkan data hasil pengamatan
atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar.
5. Peserta didik menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran
dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola hubungan
antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta
menyimpulkan tentang lembaga jasa keuangan dalam
perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana
investasi pribadi.
B. KOMPETENSI INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning &
Problem Based Learning (PBL), peserta didik dapat:
Aspek Kognitif:
a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep ilmu ekonomi dengan
menggunakan Bahasa sendiri (C1)
b. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan sejarah ilmu ekonomi dengan
menggunakan Bahasa sendiri (C1)
c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kebutuhan manusia dan kelangkaan
sumber daya dalam kehidupan sehari-hari (C4)
d. Peserta didik diharapkan mampu menentukan biaya peluang sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan (C3)
e. Peserta didik diharapkan mampu menyusun skala perioritas berdasarkan kebutuhan
masing-masing (C3)
f. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis literasi keuangan berdasarkan kondisi
keseharian masing-masing (C4)
g. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis pembagian ekonomi berdasarkan
tinjauan kepustaakaan dalam kaitannya kehidupan sehari-hari (C4)
h. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan sistem ekonomi yang ada di dunia
dengan tepat (C1)
i. Peserta didik diharapkan mampu membandingkan sistem ekonomi di dunia
berdasarkan hasil tinjauan kepustakaan (C2)
Aspek Keterampilan:
Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan
teknik atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi.
Kata Kunci
Ilmu Ekonomi, kebutuhan manusia, kelangkaan, biaya
peluang, skala prioritas, literasi keuangan dan sistem ekonomi.
2. Asesmen
a. Asesmen Diagnostik:
1) Asesmen diagnostik non kognitif di luar jam pelajaran:
(https://forms.gle/Gn4aVkaRV9yJYBW38)
2) Asesmen diagnostik non kognitif pada pendahuluan pembelajaran:
(https://www.menti.com/alaqafymfuxt)
3) Asesmen diagnostik kognitif (https://forms.gle/W1azyzjCF7cvNmXq9)
b. Asesmen Formatif:
1) Assessment for learning (Kuis, Presentasi, tugas)
2) Assessment as learning (Penilaian diri dan penilaian oleh teman sejawat)
c. Asesmen Sumatif: Assessment of learning (Ulangan Harian: Materi konsep dasar ilmu
ekonomi)
3. Pemahaman bermakna:
6. a. Pemenuhan kebutuhan adalah sebuah hal yang manusiawi sebagai insan Tuhan dan
insan sosial
b. Manusia berusaha memenuhi kebutuhan secara mandiri atau
bekerjasama/berkolaborasi dalam memahami dan memecahka permasalahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok akan menciptakan kekayaan
pemikiran untuk mencapai pemecahan permasalahan dalam rangka pencapaian tujuan
bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk menguatkan perasaan dan kemauan
agar tergerak jasmani untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut.
4. Pertanyaan Pemantik
a. Mengapa kita harus mengatahui ilmu ekonomi serta hubungannya dengan kelangkaan
dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan?
b. Bagaimana kelangkaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita dan keputusan
ekonomi yang kita buat?
c. Apa perbedaan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants), dan mengapa penting
untuk memahami perbedaan ini dalam konteks ekonomi?
d. Bagaimana kita dapat menyusun skala prioritas kebutuhan kita mulai dari kebutuhan
primer hingga kebutuhan tersier, dan mengapa penting untuk melakukannya?
e. Bagaimana kegiatan ekonomi berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan mereka, dan bagaimana siklus ini berlangsung?
f. Mengapa penting untuk memanfaatkan dan mengelola uang dengan bijaksana dalam
rangka memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang?
5. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan bahan ajar terkait (Buku dan/atau bahan ajar lainnya)
b. Mempersiapkan LCD/Proyektor untuk menampilkan slide atau media ajar
pembelajaran yang terkait
c. Mempersiapkan lembar penilaian/asesmen
d. Mempersiapkan materi pengayaan atau remedial
e. Mempersiapkan perangkat asesmen
6. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1 (3 X 40 MENIT)
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Pendekatan: Teaching at The Right Level (TaRL)
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep ilmu ekonomi dengan
menggunakan Bahasa sendiri (C1)
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan sejarah ilmu ekonomi dengan
menggunakan Bahasa sendiri (C1)
PENDAHULUAN (20 MENIT)
Orientasi
Peserta didik disiapkan secara psikis dan fisik oleh Guru untuk mengikuti pembelajaran
Peserta didik dan Guru menyapa dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME
Salah satu peserta didik diminta Guru untuk memimpin doa (PPP-Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia) KSE Self awareness (Kesadaran diri),
melalui kegiatan berdoa maka dapat membuat peserta didik memahami nilai-nilai
keagamaan dan keyakinan agamnya dan pengaruhnya terhadap rasa syukur peserta
didik.
7. Untuk suasana kelas yang lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; guru
memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh Guru. KSE Relationship skills
(Keterampilan sosial), ketika memeriksa kehadiran, maka peserta didik akan lebih
memperhatikan kehadiran temantemannya apakah ada yang tidak hadir. Jika
disebabkan karena sakit, maka guru dapat mengarahkan peserta didik untuk
menjenguk teman tersebut.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
KSE Self awareness (Kesadaran diri), dengan menanyakan kesiapaan serta perasaan
peserta didik maka dapat meningkatkan pemahaman sosial emosional dalam kesiapan
diri sendiri untuk mengikuti pembelajaran.
Peserta didik juga diminta untuk menyiapkan buku pelajaran ekonomi beserta alat
tulis.
Asesmen diagnostik
1. Guru menanyakan perasaan peserta didik untuk mengetahui suasana hati peserta didik
melalui media mentimeter dengan link: https://www.menti.com/alaqafymfuxt KSE Self
awareness (Kesadaran diri). Sedangkan mengenai karakteristik peserta didik telah
dilakukan di luar jam pelajaran, yaitu sebelum melaksanakan proses pembelajaran,
melalui google form sebagai berikut: https://forms.gle/Gn4aVkaRV9yJYBW38
(Asesmen diagnostik non-kognitif)
2. Guru melakukan diagnostik awal dengan memberi pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan awal mengenai materi yang akan dipelajari. Melalui google form sebagai
berikut: https://forms.gle/W1azyzjCF7cvNmXq9 (Asesmen diagnostik kognitif).
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang manfaat mempelajari materi hari
ini dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan pertanyaan:
Jika kalian diberi uang sebanyak Rp.10.000.000 apa yang akan kalian beli? Apakah beli
emas, tas baru atau membeli HP keluaran baru? Namun, saat uang yang kita miliki terbatas,
kita perlu mempertimbangkan dengan bijak bagaimana mengambil keputusan yang tepat.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa dalam hidup, kebutuhan kita sangatlah beragam.
Kadang-kadang kita cenderung membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita
butuhkan, dan kemudian menyesalinya di kemudian hari. Oleh karena itu, mempelajari ilmu
ekonomi adalah langkah awal yang tepat untuk membantu kita mengambil keputusan yang
lebih cerdas dan tidak merugikan diri sendiri. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita dapat
mengembangkan kemampuan analisis dan keterampilan pengambilan keputusan yang kuat.
Ini memungkinkan kita untuk melihat gambaran yang lebih luas, mempertimbangkan
berbagai faktor, dan memperkirakan konsekuensi dari keputusan yang kita ambil. Dengan
cara ini, kita dapat meminimalkan risiko membuat keputusan yang tidak menguntungkan dan
meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok berdasarkan profil peserta
didik dengan ketentuan kemampuan awal, motivasi belajar heterogen, sedangkan gaya
belajar homogen (Diferensiasi Proses). Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil
yang beranggotakan 5-6 orang, dengan menjadikan peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi sebagai ketua tim yang bertugas sebagai tutor untuk teman
kelompoknya (TaRL). KSE Social Awareness (Kesadaran Sosial), melalui pembelajaran
8. berkelompok, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan keterampilan sosial
emosionalnya dalam berdiskusi dan memecahkan masalah dalam e-LKPD yang
dibagikan oleh guru
3. Guru memberikan ice breaking agar membangkitkan semangat belajar
4. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
5. Guru membagikan e-LKPD berbantuan liveworksheets dan membimbing peserta didik
untuk membukanya (PPP: Mandiri).
Link : https://www.liveworksheets.com/yi3487449tr
KEGIATAN INTI (90 MENIT)
Stimulation (Pemberian rangsangan)
Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru.
Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi masalah)
1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik bertanya dengan menggunakan kata
tanya “apa”; “mengapa”; dan “di mana”. KSE Self awareness (Kesadaran diri), melalui
kegiatan bernalar kritis, peserta didik diharapkan dapat memahami apa yang belum
diketahui dan ingin dipelajari lebih lanjut.
2. Guru mempersilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan di e-LKPD yang telah diberikan.
3. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh setiap peserta didik dalam LKPD,
guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan paling penting
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengarahkan bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan dicari jawabannya sendiri
oleh kelompoknya.
a. Data Collection (Pengumpulan data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
1. Membaca dengan seksama materi konsep dasar ilmu ekonomi pada buku paket dan bahan
ajar yang diberikan oleh guru. KSE Self management (Manajemen diri)
Link Power Point:
https://drive.google.com/file/d/1fO2PceG7BPn7rIU3TTh5DAJGyVZBrrd-
/view?usp=sharing
Link bahan ajar untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Visual:
https://heyzine.com/flip-book/c82432089b.html (Diferensiasi Konten) (TaRL)
Link Video pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Audio-
Visual dan Kinestetik: https://youtu.be/yuheZ_vmHn4 (Diferensiasi Konten) (TaRL)
2. Peserta didik mencatat semua informasi penting yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Critical dan Creative Thingking: PP Mandiri-Berani). (self awareness dan self
management)
9. b. Data Processing (Pengolahan data)
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan jawaban e-LKPD yang telah
diperoleh dari kajian literatur yang dilakukan (Diferensiasi Konten)
2. Tiap kelompok mendapatkan perlakuan bimbingan yang berbeda sesuai dengan tingkat
kemampuan kognitifnya. Guru lebih sering membantu/Mendampingi peserta didik atau
kelompok yang berkemampuan sedang dan rendah) dan sesekali memastikan pengerjaan
tugas kelompok yang berkemampuan tinggi. (Diferensiasi Proses) (self-management)
(TaRL)
3. Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dicatat dalam LKPD, kemudian
dikemukakan oleh peserta didik di kelas.
4. Guru mempersilahkan peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan, persetujuan,
ketidaksetujuan, dan atau pertanyaan.
5. Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-temannya tersebut.
c.
d. Generalization (Menarik kesimpulan)
Guru menyampaikan kembali kesimpulan dengan lebih sempurna dan lengkap mengenai
materi hari ini (responsible decision making)
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang dibacakan oleh peserta didik.
2. Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran mengenai perasaan peserta didik selama
proses pembelajaran dan saran untuk pembelajaran selanjutnya menggunakan media
mentimeter, dengan link: https://www.menti.com/ale6z3q8jqeb?source=qr-page KSE
Self awareness (Kesadaran diri) diharapkan peserta didikk mampu memahami emosi,
pemikiran, dan perasaan yang dirasakan setelah melaksanakan proses pembelajaran.
3. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan tanya jawab langsung (Critical
Thinking)
4. Guru menyampaikan submateri yang akan dipelajari minggu depan.
5. Guru menutup pelajaran dengan membimbing berdoa, mengucapkan syukur serta
mengucapkan salam (PPP:Beriman dan berakhlak mulia-religius) KSE Self
Management (Pengelolaan diri)
PERTEMUAN KE-2 (3 X 40 MENIT)
Model Pembelajaran: Problem Based Learning
Pendekatan: Teaching at The Right Level (TaRL)
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kebutuhan manusia dan kelangkaan
sumber daya dalam kehidupan sehari-hari (C4)
2. Peserta didik diharapkan mampu menentukan biaya peluang sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan (C3)
PENDAHULUAN (15 MENIT)
Orientasi
Peserta didik disiapkan secara psikis dan fisik oleh Guru untuk mengikuti pembelajaran
Peserta didik dan Guru menyapa dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME
Salah satu peserta didik diminta Guru untuk memimpin doa (PPP-Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia)
Untuk suasana kelas yang lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; guru
memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
10. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh Guru
Guru memberikan ice breaking agar membangkitkan semangat belajar
Peserta didik juga diminta untuk menyiapkan buku pelajaran ekonomi beserta alat
tulis.
Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
“Masih ingatkah kalian tentang materi konsep ilmu ekonomi?” (PPP: Mandiri) (CRT-
Facilitating knowledge construction)
Pertanyaan Pemantik
Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut:
1. Bagaimana kelangkaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita dan keputusan
ekonomi yang kita buat?
2. Apa perbedaan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants), dan mengapa penting
untuk memahami perbedaan ini dalam konteks ekonomi?
Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan pertanyaan: “Pernahkah kalian ke pasar
baik pasar tradisional, modern maupun online? Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual beli produk atau jasa. Jika kalian ke pasar terdapat
banyak produk dan jasa yang ditawarkan maka akan memberikan banyak pilihan sehingga
sulit untuk menentukan antara keinginan tidak berbatas namun alat pemuas terbatas?”
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok berdasarkan profil peserta
didik dengan ketentuan kemampuan awal, motivasi belajar heterogen, sedangkan gaya
belajar homogen (Diferensiasi Proses). Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil
yang beranggotakan 5-6 orang, dengan menjadikan peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi sebagai ketua tim yang bertugas sebagai tutor untuk teman
kelompoknya (Pendekatan TaRL).
3. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
4. Guru membagikan e-LKPD berbantuan liveworksheets dan membimbing peserta didik
untuk membukanya (PPP: Mandiri).
Link : https://www.liveworksheets.com/sl3474472tr
KEGIATAN INTI (90 MENIT)
Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru memaparkan materi kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya dalam
bentuk power point, link sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1hVZM51G2UZqpAY_3AQrcgk7VuTBLt0Qe/view
?usp=sharing
2. Guru menayangkan video yang relevan dengan link sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1X7ZTeobHnEZHnDxB7BpFKEdUAJ4_XpPu/vie
w?usp=sharing
11. 3. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi masalah terkait video yang telah
ditayangkan.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:
Guru mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi masalah (Critical dan Creative
Thingking; PPP: Mandiri-Berani).
Bagaimana deskripsi atau gambaran masalah tentang informasi yang tersaji dalam
video tersebut?
Apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut?
Berdasarkan indentifikasi masalah tersebut, apa yang dimaksud dengan
kelangkaan menurut peserta didik?
Bagaimana hubungan antara kelangkaan, kebutuhan, dan sumber daya?
Fase 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Dengan bimbingan Guru, peserta didik secara kelompok mengumpulkan informasi
yang terkandung pada LKPD dan memperhatikan pertanyaan yang muncul (PPP-
Mandiri)
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian literatur dari buku paket
maupun bahan ajar lainnya berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat (Critical
dan Creative Thingking; PPP: Mandiri-Berani)
• Link bahan ajar untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Visual
(Diferensiasi Konten): https://heyzine.com/flip-book/c82432089b.html
• Link Video pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Audio-
Visual dan Kinestetik (Diferensiasi Konten): (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=_nSMaxgvDPk)
3. Peserta didik setelah mendapat cukup informasi, menganalisa cara menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam LKPD. (PPP-Berpikir Kritis)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan jawaban LKPD yang telah
diperoleh dari kajian literatur yang dilakukan (Diferensiasi Konten) dan memantau
peserta didik selama kegiatan (Diferensiasi Proses).
2. Guru membimbing peserta didik untuk menuliskan hasil diskusinya secara
berkelompok pada LKPD (PPP: Mandiri; gotong royong-kerjasama).
12. 3. Guru meminta peserta didik yang berpengetahuan rendah dari masing-masing
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil yang diperoleh (Diferensiasi
Proses). (Pendekatan TaRL).
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Guru dan peserta didik diberi kesempatan bertanya atau menambahkan jawaban yang
masih kurang (PPP : Mandiri)
2. Guru meminta peserta didik menyampaikan kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari. (Diferensiasi Proses). Setiap kategori gaya belajar peserta didik harus
mempunyai perwakilan untuk menyampaikan kesimpulan.
3. Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan e-LKPD berbantuan
liveworksheets yang telah dikerjakan.
4. Guru menyampaikan kembali kesimpulan dengan lebih sempurna dan lengkap
mengenai materi hari ini. (CRT-Facilitating knowledge construction)
5. Guru memberikan penghargaan pada setiap kelompok karena telah menyelesaikan e-
LKPD. (CRT-social justice)
KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
1. Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang dibacakan oleh peserta didik.
2. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan memberikan soal evaluasi
menggunakan Platform quizizz dengan link:
https://quizizz.com/admin/quiz/64d18b34c7652500071ee60c?source=quiz_share
(Critical Thinking)
3. Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran mengenai perasaan pesrta didik selama
proses pembelajaran dan saran untuk pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menyampaikan submateri yang akan dipelajari minggu depan.
5. Guru menutup pelajaran dengan membimbing berdoa, mengucapkan syukur serta
mengucapkan salam (PPP: Beriman dan berakhlak mulia-religius)
PERTEMUAN KE-3 (3 X 40 MENIT)
Model Pembelajaran: Problem Based Learning
Pendekatan: Teaching at The Right Level (TaRL)
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik diharapkan mampu menyusun skala perioritas berdasarkan kebutuhan
masing-masing (C3)
2. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis literasi keuangan berdasarkan kondisi
keseharian masing-masing (C4)
PENDAHULUAN (15 MENIT)
Orientasi
Peserta didik disiapkan secara psikis dan fisik oleh Guru untuk mengikuti pembelajaran
1. Peserta didik dan Guru menyapa dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME
2. Salah satu peserta didik diminta Guru untuk memimpin doa (PPP-Beriman,
Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia)
3. Untuk suasana kelas yang lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; guru
memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
4. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh Guru
5. Guru memberikan ice breaking agar membangkitkan semangat belajar
13. 6. Peserta didik juga diminta untuk menyiapkan buku pelajaran ekonomi beserta alat
tulis.
Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
“Masih ingatkah kalian tentang materi kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya?”
(PPP: Mandiri) (CRT-Facilitating knowledge construction)
Pertanyaan Pemantik
Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut:
1. Bagaimana kita dapat menyusun skala prioritas kebutuhan kita mulai dari kebutuhan
primer hingga kebutuhan tersier, dan mengapa penting untuk melakukannya?
2. Mengapa penting untuk memanfaatkan dan mengelola uang dengan bijaksana dalam
rangka memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang?
Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, materi yang akan kita pelajari akan memberikan landasan yang
kuat untuk memahami bagaimana sumber daya yang terbatas harus dikelola dengan bijak.
Konsep skala prioritas akan membantu kita memahami bagaimana mengalokasikan waktu,
uang, dan energi kita pada berbagai pilihan yang ada. Sedangkan literasi ekonomi akan
memberi kita kemampuan untuk membaca dan memahami informasi ekonomi, serta
membuat keputusan yang cerdas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang penuh
tantangan ini, pemahaman tentang skala prioritas dan literasi ekonomi akan menjadi senjata
penting kita. Ini akan membekali kita dengan kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis
situasi, dan mengambil keputusan yang mendukung tujuan-tujuan finansial dan pribadi kita.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
KEGIATAN INTI (90 MENIT)
Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru memaparkan materi skala prioritas dan literasi keuangan dalam bentuk Power
Point, link sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1g1FVJT7XhG99bXbCfSOqB6lzTVcYGTFK/view?
usp=sharing
2. Guru meminta peserta didik untuk mencari artikel mengenai berbagai kebutuhan yang
harus dipenuhi saat terjadi pandemi Covid-19. Peserta didik dapat diajak untuk
melihat salah satu artikel yang dimuat pada situs:
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20588
3. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi masalah terkait artikel yang telah
dibagikan.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:
1. Guru mengajukan pertanyaan eksploratif (Critical dan Creative Thingking; PPP:
Mandiri-Berani).
Apakah terjadi pergeseran kebutuhan dari sebelum dan saat pandemi? Jika iya,
mengapa hal tersebut dapat terjadi?
14. Apakah kebutuhan manusia dipengaruhi oleh situasi?
Bagaimana upaya manusia dalam menyusun kebutuhan di masa pandemi?
2. Guru mengajak masing-masing peserta didik untuk menuliskan daftar kebutuhannya di
masa pandemi mulai dari kebutuhan prioritas tertinggi hingga yang terendah.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individual
1. Dengan bimbingan Guru, peserta didik mengumpulkan informasi yang terkandung pada
LKPD dan memperhatikan pertanyaan yang muncul (PPP-Mandiri)
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian literatur dari buku paket
maupun bahan ajar lainnya berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat (Critical dan
Creative Thingking; PPP: Mandiri-Berani)
• Link bahan ajar untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Visual (Diferensiasi
Konten): https://heyzine.com/flip-book/c82432089b.html
• Link Video pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Audio-Visual
dan Kinestetik (Diferensiasi Konten): (Sumber: https://youtu.be/BUEmlNYOhrs)
3. Peserta didik setelah mendapat cukup informasi, menganalisa cara menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam LKPD. (PPP-Berpikir Kritis)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan jawaban LKPD yang telah
diperoleh dari kajian literatur yang dilakukan (Diferensiasi Konten) dan memantau
peserta didik selama kegiatan (Diferensiasi Proses).
2. Guru membimbing peserta didik untuk menuliskan hasil analisisnya pada buku latihan
(PPP: Mandiri; gotong royong-kerjasama).
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban dan pendapatnya dengan memanggil
secara acak dua atau tiga orang peserta didik.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Guru meminta peserta didik lain menganalisis persamaan dan perbedaan antara jawaban
yang sudah disampaikan. (PPP : Mandiri)
2. Guru meminta peserta didik menyampaikan kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
(Diferensiasi Proses). Setiap kategori gaya belajar peserta didik harus mempunyai
perwakilan untuk menyampaikan kesimpulan
3. Guru memberikan penghargaan pada peserta didik karena telah menyelesaikan LKPD.
(CRT-social justice)
KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
1. Guru memberikan kesimpulan mengenai hubungan antara masalah kelangkaan dengan
penyusunan skala prioritas. (CRT-Facilitating knowledge construction)
2. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan tanya jawab langsung (Critical
Thinking)
3. Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran mengenai perasaan pesrta didik selama
proses pembelajaran dan saran untuk pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menyampaikan submateri yang akan dipelajari minggu depan.
5. Guru menutup pelajaran dengan membimbing berdoa, mengucapkan syukur serta
mengucapkan salam (PPP: Beriman dan berakhlak mulia-religius)
15. PERTEMUAN KE-4 (3 X 40 MENIT)
Model Pembelajaran: Problem Based Learning
Pendekatan: Culturally responsive teaching
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan sistem ekonomi yang ada di dunia dengan
tepat (C1)
2. Peserta didik diharapkan mampu membandingkan sistem ekonomi di dunia berdasarkan
hasil tinjauan kepustakaan (C2)
PENDAHULUAN (20 MENIT)
Orientasi
Peserta didik disiapkan secara psikis dan fisik oleh Guru untuk mengikuti pembelajaran
1. Peserta didik dan Guru menyapa dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME
2. Salah satu peserta didik diminta Guru untuk memimpin doa (PPP-Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia) KSE Self awareness (Kesadaran diri),
melalui kegiatan berdoa maka dapat membuat peserta didik memahami nilai-nilai
keagamaan dan keyakinan agamnya dan pengaruhnya terhadap rasa syukur peserta
didik.
3. Untuk suasana kelas yang lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; guru
memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
4. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh Guru. KSE Relationship skills (Keterampilan
sosial), ketika memeriksa kehadiran, maka peserta didik akan lebih memperhatikan
kehadiran temantemannya apakah ada yang tidak hadir. Jika disebabkan karena sakit,
maka guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menjenguk teman tersebut.
5. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. KSE
Self awareness (Kesadaran diri), dengan menanyakan kesiapaan serta perasaan peserta
didik maka dapat meningkatkan pemahaman sosial emosional dalam kesiapan diri
sendiri untuk mengikuti pembelajaran.
6. Peserta didik juga diminta untuk menyiapkan buku pelajaran ekonomi beserta alat tulis.
Asesmen diagnostik
1. Guru menanyakan perasaan peserta didik untuk mengetahui suasana hati peserta didik
melalui media mentimeter dengan link: https://www.menti.com/alaqafymfuxt KSE Self
awareness (Kesadaran diri). Sedangkan mengenai karakteristik peserta didik telah
dilakukan di luar jam pelajaran, yaitu sebelum melaksanakan proses pembelajaran,
melalui google form sebagai berikut: https://forms.gle/Gn4aVkaRV9yJYBW38
(Asesmen diagnostik non-kognitif)
2. Guru melakukan diagnostik awal dengan memberi pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan awal mengenai pengetahuan budaya peserta didik. (Asesmen diagnostik
kognitif). (Culturally Responsive Teaching)
Apakah anda memahami budaya yang ada di kota anda?
Menurut anda apakah budaya merupakan unsur penting dalam hidup
bermasyarakat?
Perlukah unsur budaya dikaitkan dengan mata pelajaran yang ada di sekolah ?
Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
“Masih ingatkah kalian tentang materi skala prioritas dan literasi keuangan?” (PPP:
Mandiri) (CRT-Facilitating knowledge construction)
16. Pertanyaan Pemantik
Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut:
1. Apa yang kalian ketahui tentang sistem ekonomi?
2. Bagaimana sistem ekonomi negara lain dan sistem ekonomi yang ada di Indonesia?
Motivasi
Memberikan motivasi bahwa mengetahui sistem ekonomi di dunia terutama di Indonesia dan
lingkungan sekitar itu sangat penting.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang disajikan melalui power
point
2. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok berdasarkan profil peserta didik
dengan ketentuan kemampuan awal, motivasi belajar heterogen, sedangkan gaya belajar
homogen (Diferensiasi Proses) KSE Social Awareness (Kesadaran Sosial), melalui
pembelajaran berkelompok, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan keterampilan
sosial emosionalnya dalam berdiskusi dan memecahkan masalah dalam e-LKPD yang
dibagikan oleh guru
3. Guru memberikan ice breaking agar membangkitkan semangat belajar
4. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
5. Guru membagikan e-LKPD berbantuan liveworksheets dan membimbing peserta didik untuk
membukanya (PPP: Mandiri).
Link : https://www.liveworksheets.com/w/id/sma-negeri-1-selayar/7140734
KEGIATAN INTI (90 MENIT)
Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
1. Culturally Understanding: Guru mengintegrasikan ekonomi dengan budaya dengan
memberikan artikel etno (tentang Anjala Ombong) (Culturally Responsive
Teaching)
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=2666
2. Peserta didik diminta untuk menganalisis unsur budaya serta mengaitkannya dengan
materi sistem ekonomi terkait artikel etno yang telah dibagikan
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi masalah (Critical dan Creative
Thingking; PPP: Mandiri-Berani).
Bagaimana deskripsi atau gambaran unsur budaya tentang informasi yang tersaji
dalam artikel etno tersebut?
Analisislah kaitan artikel etno tersebut dengan materi sistem ekonomi!
Fase 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Dengan bimbingan Guru, peserta didik secara kelompok mengumpulkan informasi
yang terkandung pada LKPD dan memperhatikan pertanyaan yang muncul (PPP-
Mandiri)
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian literatur dari buku paket
maupun bahan ajar lainnya berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat (Critical
dan Creative Thingking; PPP: Mandiri-Berani)
17. Link bahan ajar untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Visual
(Diferensiasi Konten): https://heyzine.com/flip-book/de5ea814a2.html
Link Video pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Audio-
Visual dan Kinestetik (Diferensiasi Konten)
(Sumber: https://youtu.be/s2R544Jofzs)
3. Peserta didik setelah mendapat cukup informasi, menganalisa cara menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam LKPD. (PPP-Berpikir Kritis)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan jawaban LKPD yang telah
diperoleh dari kajian literatur yang dilakukan (Diferensiasi Konten) dan memantau
peserta didik selama kegiatan (Diferensiasi Proses).
2. Guru membimbing peserta didik untuk menuliskan hasil diskusinya secara
berkelompok pada LKPD (PPP: Mandiri; gotong royong-kerjasama).
3. Peserta didik melakukan refleksi kritis mengenai masalah yang diberikan melalui
diskusi bersama kelompoknya. peserta didik menghubungkan materi dengan
kehidupan sehari-hari serta manfaatnya dalam masyarakat kemudian
mempresentasikan hasilnya. (Critical Reflections)
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Guru dan peserta didik diberi kesempatan bertanya atau menambahkan jawaban yang
masih kurang (PPP : Mandiri)
2. Guru meminta peserta didik menyampaikan kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari. (Diferensiasi Proses). Setiap kategori gaya belajar peserta didik harus
mempunyai perwakilan untuk menyampaikan kesimpulan.
3. Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan e-LKPD berbantuan
liveworksheets yang telah dikerjakan.
4. Guru menyampaikan kembali kesimpulan dengan lebih sempurna dan lengkap
mengenai materi hari ini. (CRT-Facilitating knowledge construction)
5. Guru memberikan penghargaan pada setiap kelompok karena telah menyelesaikan e-
LKPD. (CRT-social justice)
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang dibacakan oleh peserta didik.
2. Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran mengenai perasaan peserta didik selama
proses pembelajaran dan saran untuk pembelajaran selanjutnya. KSE Self awareness
(Kesadaran diri) diharapkan peserta didikk mampu memahami emosi, pemikiran, dan
perasaan yang dirasakan setelah melaksanakan proses pembelajaran.
3. Peserta didik menuliskan jurnal reflektif mengenai proses transformasi/perubahan yang
dialami baik dalam pemahaman konsep ekonomi maupun identitas budayanya.
(Transformative Construction)
4. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan memberikan soal evaluasi. (Critical
Thinking)
5. Guru menyampaikan submateri yang akan dipelajari minggu depan.
6. Guru menutup pelajaran dengan membimbing berdoa, mengucapkan syukur serta mengucapkan
salam (PPP:Beriman dan berakhlak mulia-religius) KSE Self Management (Pengelolaan diri)
18. ARTIKEL ETNO
Anjala Ombong, Tradisi Tahunan Masyarakat di Kepulauan Selayar
KOMPAS.com - Masyarakat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan memiliki sebuah kearifan
lokal yang sangat menarik yaitu tradisi Anjala Ombong. Anjala Ombong adalah tradisi
masyarakat di pesisir barat Kepulauan Selayar untuk berkumpul dan menikmati hasil laut
dengan melakukan penangkapan ikan secara massal.
Tradisi Anjala Ombong dilakukan oleh masyarakat di sekitar Pantai Sangkulukulu di
Kecamatan Bontosikuyu. Karena keunikannya, tradisi Anjala Ombong juga telah terdaftar
sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi
Selatan.
Ketika tradisi ini berlangsung, sejak pagi masyarakat akan berkumpul dengan membawa
makanan, alat memasak, serta berbagai alat penangkap ikan tradisional seperti jaring, kail, jala
dan lain-lain. Warga masyarakat akan sangat antusias dan berbondong-bondong menuju di
muara Sungai Sangkulu-kulu.
Tradisi ini dipimpin oleh pawang buaya yang oleh masyarakat setempat disebut dengan sakti.
Hal ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat bahwa ada buaya yang menetap di muara
Sangkulu-kulu sampai sekarang. Seorang sakti tak hanya akan memimpin dimulainya upacara,
namun sebagai orang yang dianggap memiliki ilmu sihir maka ia juga bertugas untuk mencegah
terjadinya bencana (tolak bala) yang dapat terjadi pada hari Anjala Ombong.
Keunikan lainnya yaitu pada tradisi Anjala Ombong, masyarakat dapat menangkap ikan lompa
yang sulit ditemukan kecuali di muara sungai. Namun pada hari Anjala Ombong dilaksanakan,
di sepanjang sisi muara akan penuh dengan ikan lompa. Prosesi Anjala Ombong yang dipandu
oleh sakti akan dimulai pada saat air mulai surut dan berakhir jika air laut sudah mulai pasang.
Masyarakat terutama laki-laki, baik orang tua dan muda akan berhamburan melompat ke dalam
sungai dan mulai menangkap ikan. Ikan hasil tangkapan akan dibawa ke perapian yang telah
disiapkan untuk segera dimasak agar dapat dinikmati bersama-sama. Sebagian hasil tangkapan
juga dibagikan kepada warga lain, serta pendatang yang hadir untuk menyaksikan tradisi ini.
Acara yang digelar setiap tahun ini adalah salah satu bentuk rasa syukur atas hasil laut yang
telah diberikan Tuhan, sekaligus sarana untuk merawat kebersamaan dalam masyarakat. Tak
hanya itu, tradisi Anjala Ombong juga menjadi salah satu simbol atau penanda identitas bagi
budaya maritim masyarakat di Kepulauan Selayar.
Sumber:
pariwisata.kepulauanselayarkab.go.id
kepulauanselayarkab.go.id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anjala Ombong, Tradisi Tahunan
Masyarakat di Kepulauan Selayar", Klik untuk baca:
https://makassar.kompas.com/read/2022/10/16/185552478/anjala-ombong-tradisi-tahunan-
masyarakat-di-kepulauan-selayar.
Editor : Puspasari Setyaningrum
19. Anjala Ombong
Anjala Ombong adalah salah satu upacara tradisional yang telah dilakukan sejak lama
khususnya di kecamatan Bontosikuyu, Anjala Ombong dilakukan sekali dalam setahun sekitar
bulan Agustus. Dihadiri oleh berbagai masyarakat dari desa dan perkampungan/perkebunan
termasuk pemerintah dan pegawainya. Pelaksanaan ritual Anjala ombong memiliki makna
tersendiri bagi masyarakat Selayar, terutama bagi masyarakat yang berada di Desa Harapan,
Kecamatan Bontosikuyu.
Pelaksanaan kegiatan ritual yang satu ini menjadi semacam proses penguatan kembali rasa
solidaritas sesama anggota masyarakat. Rasa solidaritas tersebut tentunya dapat dibangun lewat
cara saling tolong-menolong, kerja sama dan saling pemahaman antara anggota masyarakat
selama mengikuti ritual Anjala ombong. Anjala ombong sendiri menjadi semacam perekat atau
penguat hubungan komunal dalam hidup bermasyarakat, yang sebelumnya mengalami
keretakan akibat pengaruh Modernitas dan Industrialisasi yang ditandai dengan meningkatnya
sikap hidup individualisme dan acuh tak acuh diantara sesama anggota masyarakat. Dengan
hadirnya ritual semacam ini (Anjala ombong), memungkinkan sekat-sekat yang selama ini
membelenggu masyarakat seperti misalnya sekat individualisme, sekat egoisme dan sekat
statisisme dapat secara perlahan dikikis melalui perasaan komunalistik yang hadir selama
proses ritual ini berlangsung. Oleh sebab itu, setiap kali ritual ini dilaksanakan, warga
masyarakat akan sangat antusias dan berbondong-bondong untuk mengikutinya. Semua
berdatangan untuk menikmati hasil laut dan beberapa dari mereka datang untuk tujuan hiburan
saja.
Mengenai awal mula lahirnya ritual Anjala ombong belum diketahui secara pasti mengenai
kapan tahun tepatnya ritual ini dilakukan. Namun setiap ritual yang dilakukan secara turun
temurun, dari satu generasi kegenasi berikutnya tentu memiliki akar yang telah menancap
secara kuat di dalam hidup masyarakatnya. Demikian juga halnya dengan ritual Anjala ombong
yang dilaksanakan tiap tahunnya oleh masyarakat di Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu
yang sudah tentu memiliki akar yang cukup kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Secara
formal dapat diperkirakan ritual Anjala ombong telah dilaksanakan semenjak abad kedua
puluh, yang ditandai dengan status pawang Buaya yang ada sekarang (Sakti) merupakan
generasi ketiga. Perlu untuk diketahui bahwa pawang Buaya yang biasa dijuluki sebagai Sakti
memiliki peranan penting dalam proses ritual Anjala ombong. Sehingga untuk mengukur atau
memprediksi awal mula ritual yang satu ini terformalisasi dalam suatu bentuk kegiatan yang
terorganisir yaitu dapat dilihat dari berapa lapis generasi dari keluarga si pawang buaya. Namun
kemungkinan pola aktifitas penangkapan ikan secara massal di muara sungai Sangkulu-kulu
telah berlangsung jauh sebelumnya. Sebab tidak mungkin ritual Anjala ombong bisa hadir
sebagai suatu ritual yang relatif lebih terorganisir jika tidak didahului oleh suatu kebiasaan
(Pola hidup) yang telah berlangsung jauh hari sebelumnya. Yang kemudian kebiasaan-
kebiasaan tersebut terkristalisasi / terobjektifikasi menjadi seperangkat ritual yang lebih
kompleks.
Anjala Ombong biasanya bertepatan dengan masa panen jagung yang kedua oleh petani.
Anjala Ombong bertempat di muara sungai yang disebut dengan Binanga Sangkulu-kulu,
merupakan bagian antara 2 (Dua) wilayah yang bernama Pariangan dan Tile-tile. Lebar muara
sungai tersebut sekitar 20 meter dan kedalaman 4 meter. Tapi Anjala Ombong dilaksanakan
20. pada saat aliran air muara deras. Mungkin Sangkulu-kulu terkenal dengan kemistikannya.
Penduduk lokal mempercayai bahwa di dasar muara terdapat Buaya yang lahir dari manusia
dan akan dijaga di Sungai Balang Angkajeng oleh pawang yang disebut dengan sakti. Tapi
tidak lama setelah itu terjadi banjir dan buaya hanyut ke muara. Maka dari itu buaya menetap
di muara Sangkulu-kulu sebagai penghuni muara sampai sekarang. Pada Upacara tradisional,
ada seorang pawang yang disebut sakti. Sakti adalah orang yang memiliki ilmu (sihir) untuk
mengundurkan beberapa bencana (Tolak Bala) yang terjadi pada hari Anjala Ombong. Sebagai
seorang pria yang memiliki ilmu mistik, dia juga mampu menundukkan buaya. Ilmu yang
dimiliki akan memberkati keluarganya dari generasi ke generasi. Sekarang sudah merupakan
generasi sakti ketiga.
Sakti memiliki peran kekuatan karena tanpa petunjuknya, tak ada seorang pun mandi di
muara dan juga hanya beliau yang bisa berkomunikasi dengan buaya. Maka dari itu ikan akan
masuk ke muara mengikuti buaya. Jenis ikan pada upacara tradisional ini disebut ikan Lompa,
Sebenarnya sulit menemukan ikan ini kecuali di muara sungai dan hanya akan ditemukan pada
waktu yang pasti.Uniknya pada hari Anjala Ombong disepanjang sisi muara penuh dengan ikan
Lompa. Kemudian air sungai berubah menjadi gelap karena ikan. Sampai saat ini tak ada
seorang pun yang tahu mengenai asal kedatangan ikan. Beberapa orang berkata bahwa ikan
Lompa berasal dari muntahan buaya. Oleh sebab itu pada hari Anjala Ombong, hal utama yang
dilakukan oleh Sakti adalah membaca mantra dan memberi beberapa jenis makanan yang
disebut dengan Sesajian kepada buaya, Sebagai berikut: (1). 7 Kue Cucur (2). 7 lembar Daun
Sirih (3). 7 Ketupat Dupa (4). 7 Batang Rokok (5). 4 butir Telur (6). Nasi Kuning. (7). 7 Buah
Pisang (8). Songkolo Hitam dan Putih Ke semua Sesajian (Pengorbanan) dipersiapkan untuk
menundukkan buaya, maka dari itu orang akan memancing ikan dengan aman. Selama
seharian, Sakti memiliki peranan penting yang akan mengontrol upacara tradisional sejak
dimulai sampai berakhir.
Proses Anjala Ombong, 3 (tiga) bulan sebelum panen petani, juli sampai agustus setiap
tahunnya. Ikan Lompa akan datang ke muara sungai. Adapun tahapan/fase Prosesi Anjala
Ombong sebagai berikut :
1. Tahapan laporan mange ri Opu A Gau ri Balla Bulo Na Parentana Opu A Gau ( Tahap
Pelaporan Kepada Pemerintah setempat ) Tiga bulan sebelum Pesta Panen jagung di bulan
agustus). Ketika masyarakat di sekitar muara telah melihat ikan Lompa Datang ke muara
Sangkulu-kulu, mereka melaporkan ke pemerintah, pemangku adat dan opu. Kemudian
Pemangku adat akan meminta Opu untuk memberikan instruksi kepada kalangan berwenang
agar mengsterilkan muara Sangkulu-kulu dari segala macam masalah dan meminta
Sakti/Pawang memberikan Kanre Didi (nasi kuning) sebagai Sesajian (persembahan)
kepada buaya setiap saat. Terdapat Nilai Kerjasama dalam tahapan ini dimana antara
masyarakat dan pemerintah terjalin kerjasama, melaksanakan hak dan kewajiban masing-
masing unsur.
2. Tahap Appasadia Anjala Ombong (Tahap Persiapan Anjala Ombong) Pada bulan agustus,
setelah ikan Lompa tumbuh dewasa, Opu mengumumkan kepada seluruh masyarakat
Selayar untuk memancing di muara Sangkulu-kulu. Ini berarti bahwa hari Anjala Ombong
akan dirayakan. Biasanya dirayakan pada sabtu atau minggu saat waktu luang masyarakat.
Masyarakat mulai membuat jaring di mulut muara dengan menggunakan daun kelapa muda
"Uhara". yang di sebut Ombong. Pengombongan dilakukan dua atau tiga hari sebelum hari
21. Anjala Ombong. Area muara sangkulu-kulu disterilkan dari aktivitas memancing. Jika ada
orang yang mengambil ikan tanpa izin dari Sakti, pemerintah akan memberikan
hukuman/sanksi. Terkandung Nilai Hukum: masyarakat sadar hukum, Tunduk dan Patuh
terhadap hukum yang berlaku, dimana masyarakat akan diberikan sanksi atas pelanggaran
yang dilakukan.
3. Tahap Ammasa (Tahap Pelaksanaan Ritual Anjala Ombong) Prosesi Ritual dilakukan
beberapa saat sebelum penangkapan ikan (Anjala Ombong) dengan prosesi sebagai berikut:
Sebelum mulai, Sakti dan pemangku adat membaca mantra dan Salawat, Sedangkan Opu
dan masyarakat mempersiapkan Sesajian (pengorbanan). Yang terdiri dari : (1). 7 kue
Cucuru, (2). 7 potong sirih pinat, (3). 7 ketupat dupa, (4). 7 batang rokok, (5). 2 butir telur.
(6). Nasi Kuning (7). 7 Buah Pisang (8). Songkolo Hitam dan Putih. Setelah membaca
mantra dan Salawat, Sakti memberikan Sesajian (persembahan) kepada buaya dan
berkomunikasi dengan buaya (meminta buaya meninggalkan muara karena akan ada banyak
orang yang menangkap dan memancing ikan. Sakti berjalan di sekitar muara sambil
menunggu waktu yang lebih baik/tepat untuk menangkap ikan dan menyimpulkan bahwa
muara dinyatakan aman. Terkandung Nilai Agama dalam fase ritual bahwa di kecamatan
Bontosikuyu telah terdaftar sebagai muslim, tetapi dalam kehidupan sosial mereka masih
percaya pada hal mistik, seperti penggunaan Sesajian (pengorbanan).
4. Tahap Anjala Ombong (Tahap pelaksanaan Pesta Rakyat Anjala Ombong ) Tahapan anjala
juku/menangkap ikan dilakukan setelah prosesi ritual digelar. Opu memberikan pidato
pembuka dan kegiatan menangkap ikan dimulai dengan ditandai ledakan pistol oleh petugas
keamanan sebagai aba-aba/komando. Kemudian masyarakat melemparkan jaring dan
melompat ke muara untuk mengambil jaring mereka yang sudah penuh. Terkandung Nilai
Ekonomis pada fase ini: Penangkapan ikan sebagai sumber hasil laut.
5. Tahap Pangnganre -nganreang (Tahap Makan Bersama Hasil Tangkapan Anjala Ombong)
Sakti akan memberikan instruksi terakhir menghentikan ikan dan aktivitas memancing pun
dihentikan. Masyarakat meninggalkan muara Sangkulu-kulu dengan membawa ikan Lompa
kembali untuk berkumpul dan menikmati ikan lompa bersama dengan orang-orang yang
tidak mengikuti upacara tradisional anjala ombong, hal ini juga merupakan hiburan dan
rekreasi. Terkandung Nilai sosial budaya adalah, Salah satu nilai budaya yang ditunjukkan
dalam ritual tradisional adalah bersikap dan bertingkah laku terangkum dalam jala Ombong,
berusaha bagaimana berkomunikasi yang baik dengan sesama peserta, mereka akan bertemu
satu sama lain dan membangun hubungan bermasyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Selain
masyarakat selayar percaya bahwa "Lompa" yang kecil adalah lambang persaudaraan untuk
menjadi persatuan, hubungan yang erat, dan jalinan sillaturahmi di antara setiap masyarakat
Selayar. Mereka berkumpul dalam satu situasi sebagai masyarakat lengkap, yang memiliki
jenis budaya, tapi masih dalam keteraturan dan perlindungan, menyukai prinsip masyarakat
Selayar yang mengatakan "Mateki, surangki mate; sollengki, surangki solleng; Manna
rianja anda tongki sisalai". Yang artinya bahwa "jika kau mati, kami akan mati bersama-
sama; Jika anda rusak, kita akan rusak bersama-sama; Meskipun di akhirat, jangan terpisah".
Hal ini mengandung kesetiaan, kepedulian terhadap lingkungan, kejujuran, kebersamaan
dan nilai-nilai kerja sama. seperti peribahasa "Maeki A 'munte sibatu, A 'bulo Sipappak"itu
berarti bahwa "Senasib sepenanggungan".
22. Ritual Anjala ombong memiliki beberapa fungsi yang sifatnya mendasar (Fundamental)
bagi masyarakat Selayar. Diantara fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi penguat ikatan komunal
Ritual Anjala ombong berfungsi sebagai penguat ikatan komunal pada masyarakat Selayar.
Setiap masyarakat tentunya dibangun dari suatu ikatan yang bersifat koperatif atau gotong
royong sesama anggota masyarakatnya, demikian juga dengan masyarakat Selayar. Melalui
pelaksanaan ritual Anjala ombong, masyarakat Selayar dapat mengembangkan pola
hubungan sosial yang jauh lebih bersifat kooperatif. Aktifitas menangkap ikan tentunya
tidak mudah, tentunya diperlukan kerja sama diantara anggota masyarakat. Melalui kerja
sama segala bentuk pekerjaan dapat diselesaikan secara mudah. Termasuk dalam hal ini
dalam aktifitas penangkapan ikan, akan terasa lebih mudah untuk dikerjakan melalui kerja
sama. Proses kerja sama yang dilakukan oleh warga masyarakat selama ritual Anjala
ombong berlangsung turut mendorong bagi lahirnya rasa solidaritas sesama anggota
masyarakat. Solidaritas adalah cikal bakal bagi lahirnya pola hidup bermasyarakat yang
komunalistik.
2. Fungsi pemenuhan Ekonomi Rumah Tangga
Ritual Anjala ombong selain memiliki fungsi sosial untuk memperkuat ikatan komunal
dalam masyarakat, juga dapat berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan Ekonomi
Rumah Tangga selama 2 atau 3 hari. Hasil tangkapan yang diperoleh oleh anggota
masyarakat yang mengikuti kegiatan ritual ini, memiliki Nilai Guna untuk dikonsumsi oleh
anngota keluarganya. Dapat dipahami bahwa pelaksanaan ritual Anjala ombong
memungkinkan terjaminnya kebutuhan rumah tangga dalam beberapa hari. Sehingga setiap
anggota keluarga yang terlibat dalam kegiatan ini, tidak perlu lagi khawatir terhadap urusan
konsumsi rumah tangganya dalam beberapa hari, karena aktifitas yang dilakukan selama
ritual ini berlangsung tak lain dan tak bukan adalah proses pemenuhan kebutuhan hidup itu
sendiri yang dalam hal ini aktifitas penangkapan ikan.
3. Fungsi Ekspresi dan Identitas Budaya
Ritual Anjala ombong berfungsi sebagai salah satu bentuk pengekspresian budaya bagi
masyarakat Selayar. Kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa (Ijtihad) manusia/
masyarakat merupakan bentuk ekspresi yang dihasilkan oleh masyarakat guna mangatasi
sekaligus memaknai lingkungan dimana mereka tinggal. Ritual Anjala ombong dalam hal
ini menjadi bentuk pengekspresian jiwa masyarakat Selayar dalam menjawab tantangan
alam (Challenge and Response). Hasil tangkapan yang berupa ikan menjadi simbol atau
penanda bagi identitas budaya Maritim masyarakat Selayar. Wilayah Selayar yang
didominasi lautan, mendorong masyarakatnya untuk mengembangkan kebudayaan Maritim
sebagai bentuk adaptasi mereka terhadap lingkungan dimana mereka tinggal. Dengan
demikian, ritual Anjala ombong selain sebagai bentuk ekspresi budaya juga sekaligus
menjadi simbol/identitas budaya bagi masyarakat Selayar yang membedakannya dengan
masyarakat lainnya.
Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=2666
23. ASESMEN
1. Asesmen Diagnostik
Jenis Bentuk
Non Kognitif Profiling Peserta Didik (Melalui Media Google Form)
https://forms.gle/Gn4aVkaRV9yJYBW38
Menayakan Suasana Hati Peserta Didik (Melalui Media
Mentimeter https://www.menti.com/alaqafymfuxt
Kognitif Kemampuan Awal (Melalui Media Google Form)
https://forms.gle/W1azyzjCF7cvNmXq9
Kemampuan Awal (Melalui Media Quiziz)
2. Asesmen Formatif
a. Assessment For Learning
Penilaian Sikap
“PEDOMAN PENILAIAN KARAKTER”
Penilaian Karakter Profil Pelajar Pancasila
No Aspek yang
Diamati
Indikator
1 Beriman,
Bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa dan
Berakhlak Mulia
1. Mengucapkan salam ketika memasuki ruang kelas
2. Membaca doa sebelum dan sesuda melaksanakan
pembelajaran
3. Rasa syukur kepada Tuhan YME atas pengetahuan yang telah
diberikan dengan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2 Berkebhinekaan
Global
1. Menerima pendapat orang lain
2. Berkolaborasi tanpa memandang ras, suku maupun golongan.
3. Menjaga keutuhan dan kedamaian dalam kelas (tidak
membuat kelas gaduh)
3 Gotong Royong 1. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang
mengalami kesulitan
4 Kreatif 1. Berani tampil di depan kelas
2. Berani mengemukakan pendapat
3. Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di papan
tulis
5 Bernalar kritis 1. Mengajukan berbagai pertanyaan
2. Suka mengamati
3. Berani menanggapi jawaban orang lain
6 Mandiri 1. Tepat waktu mengikuti pembelajaran
2. Patuh pada tata tertib pembelajaran
3. Tepat waktu dalam mengumpulkan laporan hasil diskusi
maupun tugas individu
24. Rubrik Penilaian
Poin Kriteria
4 Aktif jika memenuhi 3 indikator
3 Cukup Aktif jika memenuhi 2 indikator
2 Kurang Aktif jika memenuhi 1 indikator
1 Tidak Aktif jika tidak memenuhi 3 indikator
“LEMBAR PENILAIAN KARAKTER”
Satuan Pendidikan : SMAN 1 SELAYAR
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X (Fase-E)/Ganjil
Materi Pokok : Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap peserta didik. Berilah penilaian/skor
pada kolom skor sesuai sikap aktif yang ditampilkan oleh peserta didik
No Nama
Profil Pelajar Pancasila Tindak
Lanjut
1 2 3 4 5 6
1
2
Dst.
Pengetahuan
Bentuk Asesmen : Tertulis
Teknik Asesmen : Penugasan
Instrumen Penilaian : Multiple choice/multiple response/matching/essay – semuanya
mengandung penguatan literasi dan numerasi)
Teknik Asesmen : Penugasan, observasi
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
× 100%
25. Penilaian Keterampilan
RUBRIK PENILAIAN KINERJA KELOMPOK DALAM MENYELESAIKAN
LEMBAR KEGIATANDAN PRESENTASI KELOMPOK
Aspek yang dinilai
Skor
1 2 3 4
Menjelaskan materi diskusi
Belum mampu
menjelaskan
Sebagian
penjelasan
kurang relevan
Ada bagian
kecil dari
penjelasan
yang kurang
relevan
Mampu
menjelaskan
secara
relevan
Bernalar kritis Hanya
menerima
pemikiran dari
rekan
kelompok
Menyebutkan
satu pemikiran
kepada rekan
kelompok
Menyebutka
beberapa
pemikiran
kepada rekan
kelompok
Menjelaska
pemikiran
secara detail
Bergotong royong
Ada pembagian tugas
Saling berkomunikasi
Membantu rekan kelompok
yang belum paham
Menyelaraskan jawaban
sendiri dengan jawaban rekan
Kelompok
1 aspek
terpenuhi
2 aspek
terpenuhi
3 aspek
terpenuhi
4 aspek
terpenuhi
Menyajikan hasil diskusi
Tulisan rapi dan jelas
Runut dan sistematis
Mencantumkan data yang
diketahui
Mencantumkan langkah-
langkah penyelesaian
1 aspek
terpenuhi
2 aspek
terpenuhi
3 aspek
terpenuhi
4 aspek
terpenuhi
Saat presentasi
Penyampaian runut dan
sistematis
Suara jelas terdengar
Menggunakan Bahasa yang
baik dan benar
1 aspek
terpenuhi
2 aspek
terpenuhi
3 aspek
terpenuhi
4 aspek
terpenuhi
Skor Minimal = 3
Skor Maksimal = 12
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
× 100%
Lembar Penilaian Keterampilan
No Nama
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
5
Tindak
Lanjut
1
2
26. b. Assessment as Learning
Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
Penilaian diri (Self Assessment)
Tabel Kisi-kisi Kompetensi Sikap Spiritual (Self Assessment)
Kompetensi Sikap Indikator Penilaian Afektif Level Afektif
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
Peserta didik mampu menyetujui perintah
dan larangan dari agama yang dianutnya
A2
(Menanggapi)
Peserta didik meyakini bahwa Tuhan
sangat berperan dalam kehidupan semua
makhluk hidup
A3
(Menilai)
Peserta didik dapat meyakinkan dirinya
untuk selalu percaya dan bertaqwa kepada
Tuhan
A3
(Menilai)
Peserta didik dapat dengan senantiasa
membangun rasa syukur atas nikmat yang
telah diberikan
A4
(Mengelola)
Tabel Instrumen Penilaian Sikap (Self Assessment)
No Pernyataan
Taraf Keyakinan
Sangat
Yakin
(4)
Yakin
(3)
Kurang
Yakin
(2)
Tidak
Yakin
(1)
1 Berdoa ketika memulai pelajaran
2 Saya menyadari bahwa sumber daya
seperti uang, waktu, dan energi kita
terbatas.
3 Mengatur prioritas dalam penggunaan
sumber daya adalah penting.
4 Menggunakan sumber daya dengan
bijaksana membantu mencapai tujuan
yang diinginkan.
5 Memahami bahwa setiap keputusan
memiliki konsekuensi dan pilihan lain
yang harus dikesampingkan.
6 Berpikir ke depan dan
mempertimbangkan dampak jangka
panjang sebelum mengambil keputusan
ekonomi.
Kategori Nilai
A (Sangat Baik) 3,01 – 4,00
B (Baik) 2,01 – 3,00
C (Cukup) 1,01 – 2,00
D (Kurang) <1,00
27. Penilaian Antar Teman (Peer Assessment)
Tabel Kisi-kisi Kompetensi Sikap Spiritual (Peer Assessment)
Kompetensi
Sikap
Indikator Penilaian Afektif Level Afektif Nomor
Item
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang
dianutnya
Peserta didik mampu menyetujui
perintah dan larangan dari agama
yang dianutnya
A2
(Menanggapi)
1
Peserta didik meyakini bahwa
Tuhan sangat berperan dalam
kehidupan semua makhluk hidup
A3
(Menilai)
2,3,4
Peserta didik dapat meyakinkan
dirinya untuk selalu percaya dan
bertaqwa kepada Tuhan
A3
(Menilai)
5,6
Instrumen Penilaian Sikap (Peer Assessmen)
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas
2 Teman saya tidak mengganggu teman yang beragama lain
berdoa sesuai agamanya
3 Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
4 Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
5 Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa
Adanya
6 Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya
1 2 3 4 5 6
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100)
Kode nilai/predikat:
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25, 00 = Kurang (K)
28. Penilaian Pengetahuan
Lembar Penilaian Diri
Peserta didik yang berbahagia, untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah
dipelajari, lakukanlah penilaian diri sendiri dengan menjawab secara jujur. Berilah tanda
centang untuk penilaian yang sesuai dengan keadaan Anda.
No Pernyataan
Hasil Penilaian Diri
Keterangan
Kurang Cukup Baik
1
2
3
4
5
6
7
3. Asesmen Sumatif
Bentuk Asesmen : Pilihan Ganda
29. TINDAK LANJUT ASESMEN
1. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
Pembelajaran Remedial dapat dilakukan diluar jam belajar efektif sampai batas akhir
semester.
2. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
(SKM) pada pertemuan tertentu, diberi kegiatan pembelajaran pengayaan secara
berkelompok dan pembelajaran mandiri
REFLEKSI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Refleksi Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang
disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah 100% peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%)
yang belum tercapai ?
Refleksi Peserta Didik
1. Bagian mana yang menurut Anda pelajaran yang sulit untuk hari ini?
2. Apa yang Anda lakukan untuk dapat mengerti pelajaran yang telah disampaikan guru?
3. Kepada siapa Anda akan bertanya dan meminta bantuan untuk memahami pelajaran hari
ini?
4. Jika Anda diminta untuk memberikan skor dari 1-5, berapa skor yang Anda berikan untuk
proses pembelajaran kita hari ini?
5. Jika Anda diminta untuk memberikan skor dari 1-5, berapa skor yang Anda berikan untuk
diri anda pada usaha yang telah anda lakukan pada pembelajaran ini?
Mengetahui,
Guru Pamong
Idhamhalik Hafid, SE
NIP. 197902012014071002
Selayar, Juni 2023
Mahasiswa PPG
Mega Krisdayani, S.Pd
NPM: 229029485022
30. LAMPIRAN
1. Asesmen Formatif (LKPD, Kuis & Penilaian Diri)
2. Asesmen Sumatif (Ulangan Harian)
3. Bahan Ajar (Konsep Dasar Ilmu Ekonomi)
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN KE-3
Tugas Individu
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20588
1) Apakah terjadi pergeseran kebutuhan dari sebelum dan saat pandemi? Jika iya, mengapa
hal tersebut dapat terjadi?
2) Apakah kebutuhan manusia dipengaruhi oleh situasi?
3) Bagaimana upaya manusia dalam menyusun kebutuhan di masa pandemi?
Buatlah daftar kebutuhanmu di masapandemi mulai dari prioritas tertinggi hingga prioritas
terendah. Gunakan rubrik berikut ini untuk membantu kamu dalam menentukan skala prioritas.
PENTING dan MENDESAK
1. ………………………
PENTING tapi TIDAK MENDESAK
1. ………………………………….
2. ………………………
3. ………………………
4. …………………………
5. …………………………
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ……………………………………
5. …………………………………….
TIDAK PENTING dan MENDESAK
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. …………………………
TIDAK PENTING dan TIDAK
MENDESAK
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. …………………………
42.
43.
44.
45.
46.
47. Reflektif jurnal
Akhir Pembelajaran
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pembelajaran yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari lebih mudah untuk
dipahami ? mengapa demikian ?
2. Apakah pembelajaran yang dikaitkan dengan
unsur budaya peserta didik lebih menarik untuk
dipelajari ? mengapa demikian ?
3. Dapatkah peserta didik memberi contoh
penerapan lain dari sistem ekonomi?
4. Bagaimana tanggapan peserta didik mengenai
pembelajaran hari ini?
5. Apakah metode diskusi secara berkelompok
memudahkan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran? mengapa
demikian ?
6. Kesulitan apa yang kalian hadapi saat
melaksanakan proses pembelajaran ?
7. Usaha apa yang kalian lakukan untuk
memahami materi pembelajaran secara lebih
dalam ?
8. Apakah kalian tertarik untuk belajar lebih luas
mengenai ilmu ekonomi ?
48. PENILAIAN DIRI
Isilah penilaian mandiri mengenai tujuan pembelajaran di tema ini dengan memberikan tanda
centang () pada tabel berikut.
Tujuan Pembelajaran Ya
Belum
Yakin
Tidak
Saya mengetahui konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia
dan adanya kelangkaan sumber daya.
Saya mampu menjelaskan keterkaitan konsep ilmu ekonomi,
kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya dengan
perspektif yang holistik.
Saya mampu menganalis berbagai fenomena ekonomi pada
kehidupan sehari-hari.
Saya mampu menyimpulkan berbagai kegiatan ekonomi yang
terjadi di lingkungan sekitar.
Saya mampu menyusun laporan penelitian sederhana dari
materi yang telah dipelajari.
49. Soal Evaluasi (Pertemuan 2)
1. Jumlah manusia di bumi terus mengalami peningkatan, diperkirakan jumlah manusia pada
tahun 2021 sekitar 8 miliyar orang, terjadi peningkatan sekitar 200 juta orang
dibandingkan tahun 2020. sementara, sarana pemenuhan cenderung tetap, pertanyaan
tersebut menunjukan salah satu penyebab kelangkaan di bumi, yaitu ......
A. menurunnya tingkat pertumbuhan manusia
B. kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
C. keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam
D. keterbatasan kemampuan manusia mengelola sumber daya ekonomi yang ada
E. peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan penyediaan sarana pemenuhan
kebutuhan
2. Kita harus melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Pilihan tersebut harus di
lakukan karena .....
A. ketersediaan barang dan jasa melebihi kebutuhan
B. sumber daya yang tersedia kurang dari jumlah yang dibutuhkan
C. barang dan jasa yang sama memiliki kegunaan yang berbeda-beda
D. barang dan jasa yang tersedia ada barang ekonomi dan barang non ekonomi
E. diantara barang dan jasa yang tersedia banyak yang tidak bermutu sehingga harus
dipilih
3. Perhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelangkaan berikut.
(1) peningkatan pendapatan
(2) keberhasilan panen
(3) bencana alam
(4) keterbatasan sumber daya manusia
(5) keterbatasan sumber daya produksi
Pernyataan yang termasuk faktor-faktor penyebab kelangkaan ditunjukan oleh nomor .....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 3, 4 dan 5
4. Kebutuhan dasar yang paling penting disebut...
A. kebutuhan primer
B. kebutuhan tertier
C. kebutuhan masa lalu
D. kebutuhan masa depan
E. kebutuhan sekunder
5. Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat dengan
membangun perumahan rakyat. Berdasarkan tingkat kepentingannya, perumahan
merupakan kebutuhan....
A. masa lalu
B. rohani
C. primer
D. individu
E. masyarakat
50. 6. Terdapat inti masalah ekonomi yang mendorong manusia untuk mengarahkan
kemampuannya agar dapat mencukupi kebutuhan. inti masalah ekonomi tersebut
adalah.....
A. Penghasilan meningkat, namun harga kebutuhan juga meningkat dan masih
terjangkau
B. Kebutuhan terus bertambah sedangkan penghasilan tetap
C. Terjadi ketidakseimbangan barang dan jasa dengan yang dibutuhkan
D. Manusia bekerja keras tetapi kehidupan sama saja
E. Barang pedagang menumpuk di gudang karena daya beli masyarakat menurun
7. Yang bukan penyebab dari perbedaan kebutuhan manusia adalah...
A. Adat Istiadat
B. Harga Barang
C. Keadaan Alam
D. Peradaban
E. Agama
8. Barang yang fungsinya saling melengkapi disebut....
A. barang produksi
B. barang sutitusi
C. barang ekonomis
D. barang konsumsi
E. barang komplementer
9. Perhatikan data di bawah ini!
(1) Papan kayu
(2) Mesin
(3) Makanan
(4) Tepung terigu
(5) Kain
(6) Roti
Dari data di atas yang termasuk barang setengah jadi adalah...
A. 3,4 dan 5
B. 1,4 dan 5
C. 1,3 dan 6
D. 2, 3 dan 4
E. 2,4 dan 6
51. 10. Perhatikan wacana “Biaya peluang Tuti!
Biaya Peluang Tuti
Tuti baru saja lulus SMA la mendapat tawaran bekerja sebagai SPG suatu
perusahaan kosmetik. Tuti bekerja hampir setiap hari. Ia harus menawarkan barang
kosmetik terhadap pengunjung dan membuat pengunjung tertarik membeli. Tuti
mendapatkan upah Rp4.000.000,00 setiap bulan.
Tuti memutuskan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) yang akan ditempuh
selama empat tahun atau delapan semester. Biaya yang harus dikeluarkan untuk kuliah
di perguruan tinggi adalah sebagai berikut.
Biaya masuk (hanya 1x) Rp5.000.000,00
Uang semester 8 x Rp3.000.000,00 Rp24.000.000,00
Pembelian buku Rp10.000.000,00
Uang asrama 48 bulan Rp48.000.000,00
Biaya eksplisit Rp87.000.000,00
Jika Tuti tidak kuliah, ia dapat bekerja dengan gaji sebesar Rp4.000.000,00 sebulan.
Namun, selama ia kuliah, ia tidak mendapatkan gaji. Gaji tersebut merupakan biaya
implisit.
Berdasarkan wacana "Biaya Peluang Tuti", biaya implisit Tuti selama ia kuliah adalah
sebesar....
A. Rp192.000.000,00
B. Rp231.000.000,00
C. Rp87.000.000,00
D. Rp4.000.000,00
E. Rp105.000.000,00
Kunci Jawaban:
No. Jawaban
1 E
2 B
3 E
4 A
5 C
6 B
7 B
8 E
9 B
10 A
52. Asesmen Sumatif (UH)
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Perhatikan penjelasan berikut!
Ilmu ekonomi terkait dengan sumber daya yang tersedia di suatu negara. Sumber daya
bersifat terbatas sehingga ilmu ekonomi fokus bagaimana mengalokasikan sumber daya
yang terbatas itu untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Sumber daya yang
dimaksud, meliputi alam (hutan, tanah, air), SDM, dan modal. Selain itu, teknologi dan
kemampuan entrepreneurship/kewirausahaan juga merupakan sumber daya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kegunaan mempelajari ilmu ekonomi adalah....
A. memahami masyarakat untuk bekerja sebagai wirausaha dengan baik
B. memahami persoalan global dengan memasukkan ide-ide dari pihak luar
C. membawa kemajuan ekonomi bagi seluruh pihak khususnya bagi kepentingan politik
D. membangun menjadi agen perubahan dengan peran mampu mengubah sistem ekonomi
E. mengajarkan cara berpikir yang dapat kita gunakan setiap hari ketika kita perlu
mengambil keputusan
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
(1) Sumber daya produksi yang langka.
(2) Mempunyai alternatif penggunaan.
(3) Kebutuhan yang tidak terbatas.
(4) Dapat diwariskan pada generasi penerus.
(5) Harga komoditas meningkat dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, penjelasan terkait pengertian ilmu ekonomi
ditunjukkan pada nomor....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (2), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
3. Perhatikan pemenuhan kebutuhan berikut!
(1) Keluarga Pak X makan dengan lauk tahu dan tempe setiap hari karena masih hidup
sederhana. Sebenarnya mereka ingin lauk ikan dan daging, tetapi mereka tidak mampu
membelinya.
(2) Orang-orang di desa itu sudah meningkat taraf hidupnya. Mereka rata-rata telah
memiliki buku tabungan dan tiap sore mereka menikmati udara segar di taman desa.
(3) Pak Sukamdani makin meningkat taraf hidupnya. Dahulu ia hanya memiliki sepeda.
Belakangan ini ia sudah mempunyai sepeda motor dan bahkan telah membeli mobil.
(4) Keluarga Sutomo tidak dapat dibilang keluarga prasejahtera karena ketika makan,
mereka mampu menikmati berbagai lauk yang lezat dan pada malam hari dapat
menonton televisi dengan parabola.
(5) Keluarga Budiman termasuk keluarga sejahtera. Tiap pagi dan sore mereka berolahraga
bersama. Mereka juga rajin mengikuti ceramah-ceramah keagamaan.
Pernyataan yang menggambarkan pemenuhan kehidupan berdasarkan tingkat intensitas
ditunjukkan oleh nomor.
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
53. 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
No Pernyataan
1 Banyak penduduk di Desa Suramadu dengan susah payah mengambil asuransi
pendidikan sebagai persiapan jika anak melanjutkan pendidikan.
2 Desa Sembada termasuk desa beruntung. Rata-rata warganya mempunyai rumah
layak huni. Juga, tersedia taman-taman dan rumah sakit dengan biaya murah di
sana.
3 Keluarga Sumadikun termasuk keluarga petani yang beruntung. Mereka memiliki
traktor dan pupuk untuk pengolahan tanah. Selain itu, tempat pengolahan dan
penjualan padi juga dekat rumah mereka.
4 Yunita termasuk orang yang beruntung. Orang tuanya dapat menyediakan buku-
buku, laptop, dan alat sekolah lainnya untuk Yunita. Selain itu, transportasi ke
sekolah juga tersedia angkutan umum harga murah.
5 Iskandar termasuk orang beruntung karena dia sekarang dapat naik mobil ke
tempat kerja. Sebelumnya ia naik sepeda motor ke kantor.
Pernyataan yang menggambarkan pemenuhan kebutuhan atas dasar subjek ditunjukkan oleh
nomor . . . .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
5. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
No. Pernyataan
1 Ali membayar uang kuliah anaknya yang diterima di universitas negeri.
2 Keluarga Mukhtar bertamasya ke kebun binatang dengan biaya makan
Rp400.000,00 dan transportasi Rp200.000,00. Jika Mukhtar tidak ke kebun
binatang, Mukhtar dan istrinya bekerja dengan gaji Rp500.000,00.
3 Setelah tamat sarjana dari universitas negeri, Sulaiman dapat bekerja di kantor
industri dengan gaji Rp5.000.000,00 per bulan, di PT ABC dengan gaji
Rp4.500.000,00 per bulan, atau sebagai manajer di kantor distributor barang-barang
pertanian dengan gaji Rp6.000.000,00. Tetapi ia tidak tertarik dengan pekerjaan-
pekerjaan itu. la memilih bekerja sebagai tenaga pemasaran sebuah merek sepatu
terkenal dengan gaji Rp7.000.000,00 per bulan.
4 Mirna melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pilihannya. Biaya- biaya yang
harus Mirna keluarkan selama 4 tahun kuliah adalah sebagai berikut.
a. Uang sumbangan pembangunan Rp5.000.000,00
b. Uang kuliah 8 x Rp2.500.000,00 = Rp20.000.000,00
c. Uang perpustakaan Rp3.000.000,00
d. Konsumsi Rp4.800.000,00
Jika Mirna tidak kuliah, ia dapat bekerja dengan gaji Rp2.500.000,00 per bulan.
5 Sudarjo membayar uang cicilan rumah Rp24.000.000,00 yang telah jatuh tempo
untuk 4 bulan. Harga rumah Rp450.000.000,00.
Pernyataan yang menggambarkan transaksi biaya peluang ditunjukkan oleh nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
54. 6. Syamsuri dan istrinya pergi ke kebun binatang. Biaya transportasi ke kebun binatang
Rp1.500.000,00. Biaya makan dan jajan Rp1.000.000,00. Jika Syamsuri dan istrinya tidak
tamasya ke kebun binatang, masing-masing dapat bekerja dengan upah Rp600.000,00 per
orang. Berdasarkan penyataan tersebut, biaya peluang per orang adalah ....
A. Rp600.000,00
B. Rp1.000.000,00
C. Rp1.200.000,00
D. Rp1.500.000,00
E. Rp2.100.000,00
7. Perhatikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah ekonomi.
(1) Keberhasilan panen
(2) Sumber daya alam jumlahnya terbatas
(3) Pertambahan jumlah penduduk
(4) Keterbatasan manusia dalam mengelola sumber daya alam
(5) Penemuan teknologi produksi yang makin canggih
Pernyataan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan ditunjukkan oleh nomor ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (2), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
8. Desa Rimbun Sari merupakan desa penghasil batu mulia. Pengambilan batu mulia dilakukan
secara terus-menerus dan sembarangan sehingga banyak tanah yang rusak dan terkikis. Di
desa tersebut pun sering terjadi longsor. Langkah yang harus ditempuh agar desa tersebut
tidak mengalami longsor kembali adalah......
A. Mencari sumber galian batu mulia dengan melakukan pengeboran tanah.
B. Menanam kembali tanah galian dengan pohon-pohon yang produktif.
C. Pemerintah setempat menutup area galian batu mulia di desa Rimbun Sari.
D. Pemerintah membuat peraturan cara galian batu mulia dan pembenahannya.
E. Pemerintah menghukum oknum ilegal galian batu mulia seberat-beratnya.
9. Biaya peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu
diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi didapat karena tidak memilih alternatif itu
dibandingkan dengan komoditas yang didapat sebagai gantinya karena memilih suatu
alternatif. Pengertian ini dikemukakan oleh . . . .
A. R. Mankiw
B. Adam Smith
C. P. Samuelson
D. Alfred Marshall
E. R. B. Ekelund dan R. D. Tollison
10. Dewasa ini kelangkaan sumber daya alam makin terasa, salah satunya kelangkaan minyak
tanah. Akibatnya, pemerintah melakukan konversi ke tabung gas subsidi. Dampak kebijakan
ini adalah....
A. pembengkakan subsidi BBM
B. pengurangan subsidi pemerintah pada BBM
C. penerimaan sumber baru bagi pemerintah
D. pengurangan subsidi pemerintah terhadap gas
E. pengurangan anggaran pemerintah di seluruh sektor
55. 11. Seorang pelaku ekonomi memilih menggunakan uang yang ia miliki untuk memperluas
usahanya dibandingkan menabung di bank. Biaya yang terjadi karena keputusan disebut
biaya....
A. Total
B. Tetap
C. Langsung
D. Variabel
E. Peluang
12. Jika Pak Supomo menanam jagung, ia memperoleh keuntungan Rp200.000,00. Jika
menanam padi, ia memperoleh keuntungan Rp600.000,00. Akan tetapi, lahannya
digunakan untuk memelihara ikan dan keuntungan yang diperoleh Rp800.000,00.
Berdasarkan data tersebut, biaya peluang Pak Supomo dalam memelihara ikan adalah
sebesar.
A. Rp200.000,00
B. Rp400.000,00
C. Rp700.000,00
D. Rp800.000.00
E. Rp600.000.00
13. Indikator utama suatu barang makin langka adalah....
A. harganya makin mahal
B. pajak barang tersebut makin mahal
C. pemerintah menjatah kuota penjualan
D. pemerintah menjatah kuota pembelian
E. klasifikasinya berubah dari barang primer menjadi barang mewah
14. Negara X menerapkan sistem ekonomi sesuai ciri-ciri berikut.
(1) Pemerintah dan swasta bersama-sama melakukan kegiatan perekonomian.
(2) Kegiatan ekonomi merupakan hasil mekanisme pasar, tetapi masih terdapat campur
tangan pemerintah.
(3) Biasanya terjadi persaingan dalam perekonomian, tetapi pemerintah tetap dapat
melakukan pengawasan.
Berdasarkan ciri-ciri sistem ekonomi tersebut, sistem ekonomi yang diterapkan di Negara
X adalah sistem ekonomi . . .
A. Pasar
B. Campuran
C. Komando
D. Pancasila
E. Tradisional
15. Indonesia merupakan negara yang tidak menggunakan sistem ekonomi pasar atau
komando dalam melakukan kegiatan ekonominya. Indonesia menggunakan sistem
ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Berikut ini merupakan
ciri-ciri positif yang harus dikembangkan dalam sistem perekonomian Indonesia, yaitu....
A. Perekonomian disusun dengan motif mencari keuntungan.
B. Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara.
C. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat, sehingga akan memicu inisiatif
masyarakat.
D. Menghidupkan persaingan sebanyak-banyaknya di masyarakat guna meningkatkan
kualitas produk.
E. Menghindari munculnya monopoli oleh golongan karena semua sumber produksi
dikuasai oleh pemerintah.
58. Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan filsuf yang mengemukakan pemikiran-
pemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut tidak
dikemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu ekonomi
ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the Wealth of Nations
atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya Adam Smith ini merupakan
buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan holistik. Adam Smith
menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal
lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Berkat gagasan-gagasannya,
Adam Smith kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith
yang paling penting dan terkenal adalah teori Invisible Hand.
Dalam sejarah perkembangan peradaban, awalnya manusia memenuhi kebutuhannya
dengan cara berburu dan meramu. Dalam perkembangan selanjutnya, manusia menetap di
suatu tempat dengan bercocok tanam dan beternak. Pada periode ini terciptalah sistem barter,
barang ditukar barang, untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam. Pernahkan kalian
melakukan sistem barter? Ketika melakuan barter, adakah kekurangannya?
Sistem barter memudahkan manusia untuk mendapatkan suatu barang tanpa harus
bersusah payah berburu atau mengandalkan hasil cocok tanam dan ternaknya sendiri. Namun,
manusia kemudian menyadari bahwa sistem barter memiliki kekurangan. Pada sistem barter
tidak terdapat satuan ukur yang jelas antara satu barang atau jasa terhadap barang dan jasa
lainnya. Tidak adanya satuan ukur yang jelas ini menimbulkan ketidakadilan pada pihak yang
melakukan barter. Sebagai contoh, pada sistem ini, satu karung padi dapat ditukarkan dengan
10 butir telur ayam, atau pertukaran-pertukaran lain yang dianggap tidak adil. Namun, barter
terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan pada salah satu pihak. Di samping itu, kekurangan
dari sistem ini adalah kesulitan dalam mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan
dalam waktu bersamaan. Sistem barter sangat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing
individu. Seseorang tidak dapat begitu saja menukarkan barang atau jasa miliknya dengan
sesuatu yang dia butuhkan karena bisa jadi orang lain tidak membutuhkan barang atau jasa
yang ia miliki. Oleh karena itu, sistem barter ini kemudian dianggap tidak efektif untuk
memenuhi kebutuhan.
Seiring berkembangnya peradaban, manusia kemudian menemukan satuan alat hitung
dalam sistem perdagangan yang sekarang kita kenal dengan sebutan uang. Dengan kejelasan
satuan alat hitung, maka manusia semakin mudah dalam mendapatkan barang atau jasa yang
mereka butuhkan. Mereka bisa menukar uang yang dimiliki untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diinginkan. Di samping itu, mereka juga tidak perlu mencari orang yang hendak
menukarkan barangnya.
Berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya itulah
yang menjadi inti dari ilmu ekonomi. Secara sederhana, ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas (Sugiharsono & Wahyuni, 2018; Sukirno, 2019). Kelahiran ilmu
ekonomi didorong oleh adanya kelangkaan. Masalah kelangkaan merupakan suatu tantangan
Sejarah Ilmu Ekonomi
59. bagi manusia untuk terus memenuhi kebutuhannya. Kelangkaan menimbulkan pilihan-pilihan
yang harus diputuskan oleh manusia di tengah keterbatasam sumber daya.
Menurut Anda apa yang akan dipelajari dari ilmu ekonomi? Secara etimologis, ekonomi
berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia. Oikonomia berasal dari dua kata yaitu “Oikos”
yang berarti “rumah tangga”, dan “Nomos” yang berarti “peraturan”. Sederhananya,
ekonomi adalah ilmu yang memelajari cara manusia memenuhi kebutuhan dengan sumber daya
yang tersedia.
Ilmu ekonomi juga dapat dipahami sebagai usaha dalam membuat suatu alternatif
barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan hidup manusia yang tak terbatas.
Terkait dengan upaya tersebut, ilmu ekonomi sangat bermanfaat bagi manusia karena:
1. Menentukan cara yang tepat dalam memanfaatkan sumber daya yang langka menjadi alat
pemuas kebutuhan yang memberikan kepuasan maksimal
2. Menggunakan alat pemuas kebutuhan yang terbatas dalam kombinasi dan pilihan yang
paling memuaskan, serta
3. Memilih dan menetapkan urutan kebutuhan dari yang paling penting (diprioritaskan)
sampai yang kurang penting
Terdapat beberapa rumusan tentang pengertian ekonomi yang disampaikan para ekonom.
Rumusan-rumusan yang mereka sampaikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Richard G. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak
terbatas.
2. N. Gregory Mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara
masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka.
3. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang
tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi
keinginan mereka.
4. Paul A. Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara
orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang,
dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau di masa datang, kepada
berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat.
5. Adam Smith berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan
sebab adanya kekayaan negara
6. J. S. Mill berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran
dan penagihan
7. Alfred Marshall berpendapat bahwa ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha individu
dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari dan membahas kehidupan
Pengertian Ilmu Ekonomi
60. manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana
pula ia mempergunakan pendapatan itu.
Bagaimana menurut Anda pengertian ilmu ekonomi? Nah, berdasarkan pengertian yang
dikemukakan para ahli tersebut, jelaslah bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya
yang terbatas atau langka.
A. Kebutuhan Manusia
Manusia memiliki banyak keterbatasan. Tidak semua kebutuhan dapat selalu terpenuhi.
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia yang tidak terpenuhi dapat
mempegaruhi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus berani dalam menetukan
pilihannya. Keputusan dalam menetukan pilihan bukanlah pekerjaan yang mudah karena harus
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan menurut tingkat kepentingan adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer.
Kebutuhan ini muncul karena faktor lingkungan.
c. Kebutuhan tersier yaitu kebutuhan terhadap barang-barang mewah. Kebutuhan ini
muncul karena prestise.
2. Kebutuhan dilihat dari waktunya adalah sebagai berikut
a. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi
b. Kebutuhan yang akan datang, yaitu kebutuhan yang dilakukan sekarang, tetapi
digunakan untuk masa yang akan datang.
3. Kebutuhan menurut sifatnya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang muncul karena tuntunan tubuh/fisik.
b. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang muncul karena tuntunan jiwa/psikis.
4. Kebutuhan menurut golongan atau subjeknya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kepentingan
perseorangan.
b. Kebutuhan masyarakat, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kepentingan
sekelompok orang/masyarakat.
Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk
bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya. Sementara, keinginan dapat diartikan
sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut
sebenarnya ia masih dapat hidup layak.
Setiap kebutuhan yang kalian penuhi tentu akan menimbulkan pilihan-pilihan tertentu. Hal
itu merupakan akibat dari adanya masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat
Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya
61. mengambil keputusan yang tepat untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Meskipun masalah kelangkaan akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari
solusi dari kelangkaan tersebut.
B. Kelangkaan Sumber Daya
Keterbatasan manusia menyebabkan banyak hal terasa langka. Kelangkaan mencakup
kauntitas, kualitas serta tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah kuantitas
yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik serta tersedia dimana saja (di setiap
tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan. Makin maju kehidupan suatu masyarakat, makin
beraneka ragam kebutuhan hidup muncul. Manusia juga mempunyai sifat tidak pernah merasa
puas sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada batasnya. Kelangkaan sumber
daya dan barang/jasa disebabkan oleh beberapa hal, seperti bencana alam, perang, keterbatasan
kemampuan manusia, banyaknya sumber daya yang rusak karena tingkah manusia, kebutuhan
tidak terbatas dan jumlah alat pemuas kebutuhan yang disediakan alam terbatas.
Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
1. Sumber daya alam
Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas, sementara manusia
masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas
sehari-hari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun konsumsi.
2. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk memproduksi barang atau jasa.
Namun terkadang, kurangnya tenaga kerja membuat jumlah produksi barang atau jasa
tidak optimal dan tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
3. Ilmu pengetahuan
Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan pengoptimalan dari
manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun sumber daya mansia.
A. Skala Prioritas
Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Ilmu
ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan tersebut.
Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat
meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (benefit). Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan daripada
yang lain.
Ketika menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
1. Kemampuan finansial (tingkat pendapatan)
Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan
dengan kemampuan, yaitu jumlah pendapatan.
Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi
Keuangan
62. 2. Status sosial (kedudukan secara sosial)
Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan
profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang fotografer dan si B
seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan
prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang
direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan.
3. Lingkungan
Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan fisik (alam) yang dapat
memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas. Sebagai contoh, mereka
yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang
tinggal di tempat berhawa panas.
Setiap hari kita selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan yang kita
terima dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seluruh pendapatan yang
diperolehakan dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan, baik untuk konsumsi dan produksi
maupun ditabung. Karena jumlah kebutuhan konsumen tidak terbatas, maka sebaiknya
disusun skala prioritas kebutuhan atau daftar urutan kebutuhan, agar pendapatan yang dimiliki
dapat digunakan sesuai dengan urutan kepentingannya. Adapun hubungan antara pendapatan
dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana
ekonomi Jerman bernama Engel yang terkenal dengan Hukum Engel, berbunyi “Semakin
besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan
sebaliknya”.
Berdasarkan Hukum Engel, maka kamu perlu berperilaku hidup hemat dengan cara
menyusun anggaran dan skala prioritas,sehingga antara besarnya penerimaan dan pengeluaran
selalu seimbang. Bagaimanakah cara menyusun skala prioritas kebutuhan? Agar lebih mudah
memahami, sebaiknya kamu perhatikan contoh berikut.
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebulan sebesar Rp5.000.000,00
dan telah berkeluarga serta memiliki anak sebanyak 3 anak. Agar dengan gaji tersebut dapat
terpenuhi segala kebutuhannya, maka disusun skala prioritas kebutuhan sebagai berikut.
Kebutuhan Primer
Makan dan Minum Rp 1.200.000,00
Listrik, air, telepon (hp) dan internet Rp 500.000,00
Keperluan sekolah anak Rp 600.000,00
BBM Rp 300.000,00
Kebutuhan Sekunder
Keperluan mandi dan cuci Rp 500.000,00
Rekreasi dan jajan Rp 750.000,00
Sosial dan keamanan Rp 250.000,00
Kebutuhan Tersier
Tabungan untuk beli motor Rp 400.000,00
Tabungan untuk masa depan Rp 500.000,00
Jumlah Rp 5.000.000,00
Membuat skala prioritas kebutuhan berarti membuat urutan kebutuhan dari yang
terpenting sampai dengan yang kurang penting. Berikut ini tiga pedoman dalam
membuat skala prioritas kebutuhan.
a. Dalam membuat skala prioritas kebutuhan jangan berpedoman pada dorongan nafsu
sesaat, melainkan berpedoman pada kepentingan jangka panjang. Misalnya, Ibu Santi
dengan penghasilan terbatas memiliki empat macam kebutuhan.
1. Membayar SPP 3 anak
63. 2. Membeli baju untuk menghadiri pernikahan
3. Membayar tunggakan listrik 2 bulan
4. Membeli gelang emas
Jangan karena ingin mendapat pujian saat menghadiri pernikahan, maka Ibu Santi
menyusun skala prioritas kebutuhan sebagai berikut.
1. Membeli baju untuk menghadiri pernikahan
2. Membeli gelang emas
3. Membayar tunggakan listrik 2 bulan
4. Membayar SPP 3 anak
Jika skala prioritas ini benar-benar dipergunakan Ibu Santi maka ada kemungkinan
listrik akan dicabut dan SPP anak bisa tidak terbayar.
b. Skala prioritas kebutuhan setiap orang atau setiap keluarga umumnya berbeda, karena
masing-masing memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu,
buatlah skala prioritas berdasarkan kebutuhan dan kepentingan sendiri, jangan
menyontek skala prioritas orang lain.
c. Bila skala prioritas kebutuhan telah dibuat, mulailah menggunakan pendapatan atau
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang terpenting menuju
ke yang kurang penting.
B. Literasi Keuangan
Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dan melakukan tindakan ekonomi, terutama
tindakan rasional, terdapat beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berbagai
pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam hal ini, literasi
keuangan berupaya untuk mengatasi berbagai masalah terkait aktivitas ekonomi yang berisiko
dan tidak jelas.
Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan
kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait penggunaan dan
pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan melakukan
aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan mencakup cara
mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan pengetahuan agar kita
mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan. Dengan kata lain, literasi
keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang baik. Sebagai bagian dari
pelaku ekonomi, kalian diharapkan mengetahui dan memahami dengan baik berbagai hal
mengenai pelaku dan aktivitas ekonomi.
Biaya oportunitas adalah suatu keputusan didasarkan pada apa yang harus
dikesampingkan (alternatif terbaik berikutnya) sebagai hasil keputusan. Keputusan apapun
yang melibatkan pilihan antara dua atau lebih memiliki biaya oportunitas. Biaya peluang/biaya
kesempatan/ongkos alternative (opportunity cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan
yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi
ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar
sejumlah barang X dapat diproduksi. Sebagai contoh suatu ruangan toko disewakan dengan
pendapatan sewa Rp150.000,00 per bulan. Pemilik memberi harga pertimbangkan untuk
menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan
Rp175.000,00 per bulan. Jadi biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp150.000,00 dan
Biaya peluang
64. keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini sebesar Rp25.000,00 yang diperoleh dari
Rp175.000,00 dikurangi Rp150.000,00
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak
sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal
tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
Misalnya, Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli
pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar
Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi
dosen di suatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan
kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer.
Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman
komputer merupakan biaya oportunitas. Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan
untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja
sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan
biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya
berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah
adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan
melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya
kuliah).
Secara garis besar, pembagian ilmu ekonomi dapat dilihat sebagai berikut:
Ilmu ekonomi itu sangat berperan penting dalam masyarakat dan memberikan dampak yang
besar bagi kehidupan masyarakat. Pemisahan ilmu ekonomi menjadi ilmu ekonomi positif
dan normatif sendiri dimulai pada Abad ke-19 oleh sejumlah tokoh-tokoh ekonomi seperti
John Stuart Mill dan John Neville Keynes (ayah dari John Maynard Keynes, pencetus paham
ekonomi Keynesianisme.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan menurut Rhona C. Free dalam bukunya yang
berjudul 21”Century Economics tentang ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif.
a. Ilmu ekonomi positif adalah ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan tanpa memasukkan aspek nonekonomi seperti agama, pandangan hidup,
etika, hukum, filsafat, dan politik. Ilmu ekonomi positif berpandangan murni
menitikberatkan pada untung dan rugi dari setiap kegiatannya dan hanya menjelaskan
Pembagian Ilmu Ekonomi