Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan tentang analisis materi dan pengelolaan pembelajaran Ekonomi MA.
2. Materi pelatihan tersebut membahas tentang SKL, elemen mata pelajaran Ekonomi MA, CP mata pelajaran Ekonomi MA, dan proses perancangan pembelajaran serta asesmen.
3. Dokumen tersebut juga membahas tentang tujuan pembelajaran Ekonomi MA, elemen-elemen
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Analisis SKL, KI, KD.pptx
1. PELATIHAN EKONOMI MA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PROVINSI ACEH
BANDA ACEH, 9 MEI 2023
Kamarullah
Widiyaiswara BDK Aceh
085260182976
2. Kompetensi: Menganalisis materi dan pengelolaan
pembelajaran Ekonomi MA
Indikator mata Pelatihan:
1. Menganalisis SKL Jenjang pendidikan menengah
2. Menganalisis elemen mata pelajaran Ekonomi MA
3. Menganalisis CP mata pelajaran Ekonomi MA
4. Menyusun Tujuan Pembelajaran mata pelajaran Ekonomi MA
5. Meyusun Alur Tujuan Pembelajaran mata pelajaran Ekonomi MA
6. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran mata
pelajaran Ekonomi MA
3. Curah Pendapat
1. Duduk dalam kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3 orang.
2. Tentukan salah satu anggota kelompok sebagai pemandu sekaligus
yang mencatat pandangan anggota lain.
3. Dua anggota kelompok lain, secara bergiliran menyampaikan
pendapat untuk setiap pertanyaan.
4. Setelah selesai pandangan untuk semua soal, ambil kesimpulan
kelompok.
4. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta
Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang
Pendidikan menengah umum difokuskan pada:
a. Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia;
b. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. Pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar
dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022
5. SKL Madrasah Aliyah
a. Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta sebagai wujud cinta kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan
yang dianut, memahami sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan
penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran, pembelaan pada kebenaran,
pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban
dan hak sebagai warga negara;
b. mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya, menghargai dan menempatkan
keragaman masyarakat dan budaya nasional dan global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi
antar budaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara Kesatuan
republik Indonesia;
c. menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas
kalangan di lingkungan terdekat, lingkungan sekitar, dan masyarakat luas;
d. menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk
pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih
tujuan;
6. SKL Madrasah Aliyah
e. menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal, membuat
tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa mencari alternatif
solusi masalah di lingkungannya;
f. menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang kompleks,
menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang mendukung pemikirannya
berdasarkan data yang akurat;
g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mengevaluasi dan
merefleksikan teks untuk menghasilkan inferensi kompleks, menyampaikan tanggapan
atas informasi, serta menulis ekspositori maupun naratif dengan berbagai sudut
pandang; dan
h. menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur,
fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri,
lingkungan terdekat, masyarakat sekitar, dan masyarakat global.
7. “Ekonomi” dalam Kurikulum Merdeka
1. Alokasi waktu disampaikan
pertahun, dalam
pelaksanaanya madrasah
dapat mengalokasikan
permingguan, dua mingguan,
tiga mingguan, bulanan, atau
blok materi
2. JP untuk Pancasila, B. Inggris,
Senbud 54 JP pertahun.
3. Pada Fase F, MA wajib
menyediakan paling sedikit 3
(tiga) mata pelajaran pilihan
dalam kelompok mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
Pada fase E tergabung dalam mata pelajaran Wajib IPS
Pada fase F Sebagai mata pelajaran pilihan
8. Capaian Pembelajaran (CP)
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya
(fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan
cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai,
kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.
Konsep Capaian Pembelajaran
9. Dibuat dalam bentuk matriks.
Setiap elemen dipetakan
menurut perkembangan
peserta didik
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada
setiap fase. Dibuat dalam bentuk
pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
Kemampuan yang perlu
dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran
tersebut
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● Keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau
lebih) Profil Pelajar Pancasila
Komponen Capaian Pembelajaran
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
Capaian dalam Setiap Fase
Secara Keseluruhan
Capaian dalam Setiap Fase
menurut Elemen
● Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
● Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya
10. Tujuan Pelajaran Ekonomi
1. mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan sumber daya yang
tersedia melalui sikap pemanfaatan sumber daya secara efisien dan
berkelanjutan.
2. mampu memahami masalah ekonomi secara umum dan dapat menyelesaikan
masalah ekonominya secara efisien dan bertanggung jawab.
3. mampu memahami aktivitas ekonomi yang sifatnya selalu dinamis serta
memahami dampak dari dinamika perekonomian tersebut.
4. mampu membuat perencanaan masa depan berkaitan dengan kegiatan
ekonomi yang dilakukan dan mengambil keputusan terkait isu atau masalah-
masalah keuangan.
5. mampu memahami lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan
termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa
keuangan, serta memiliki keterampilan dalam memilih produk dan jasa
keuangan sesuai dengan kebutuhannya.
6. bersikap kritis dalam menyikapi kebijakan-kebijakan ekonomi di tingkat lokal,
nasional, dan internasional serta mampu memetakan dampak suatu kebijakan
ekonomi bagi para pihak/pemangku kepentingan.
11. Setiap CP suatu mata pelajaran
memiliki beberapa elemen atau
kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada
mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki
capaian per fasenya sendiri yang saling
menunjang untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja
sama atau berbeda dengan mata pelajaran
lainnya, hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik pada masing-masing mata
pelajaran. Perlu
diketahui
Arti “Elemen” dalam CP
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan Analisis
Data dan Peluang
● Dalam CP Ekonomi terdapat
elemen: Pemahaman konsep dan
Keterampilan Proses
● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
12. Elemen Ekonomi
1. Pemahaman Konsep
Pembelajaran ekonomi diawali dengan pemahaman terhadap materi,
meliputi definisi dan konsep yang dikaitkan dengan masalah atau
peristiwa ekonomi yang terjadi. Pemahaman konsep akan difokuskan
pada fokus dari materi yang akan digunakan untuk menjawab
pertanyaan kunci yang juga dikaitkan dengan materi lain yang relevan
sehingga perlu direkomendasikan materi ajar yang relevan. Elemen
pemahaman konsep adalah elemen dimana peserta didik mampu
untuk mendefinisikan, menafsirkan dan merumuskan konsep atau teori
dengan Bahasa mereka sendiri. Pada elemen ini, peserta didik tidak
hanya hafal secara verbal tetapi juga mampu memahami konsep dari
masalah atau fakta yang ditanyakan
13. Elemen Ekonomi
2. Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan peserta didik secara aktif
dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Elemen keterampilan proses
memuat sub elemen:
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
4. Mengorganisasikan informasi
5. Menarik kesimpulan
6. Mengomunikasikan
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara Kolaboratif
14. CP Mata Pelajaran Ekonomi Fase E
Elemen CP
Pemahaman
Konsep
Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu
ekonomi. Peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai
kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami pola hubungan antara kelangkaan dan biaya
peluang. Peserta didik memahami sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan
ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Peserta didik memahami konsep
keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva. Peserta didik
memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsep uang sebagai alat pembayaran. Peserta
didik memahami berbagai bentuk alat pembayaran nontunai yang berlaku di Indonesia serta
memahami penggunaannya. Peserta didik memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan
menggunakan teknik atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai
berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu
merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik mencari dan
menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi . . . .
15. CP Mata Pelajaran Ekonomi Fase F
Elemen CP
PehamanKonsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan menjelaskan berbagai konsep
dasar ekonomi. Peserta didik memahami peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam
pengambilan keputusan keuangan dan ekonomi. Peserta didik mengidentifikasi berbagai
permasalahan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar serta mampu menjelaskan
dampak dari permasalahan ekonomi yang sedang terjadi berdasarkan konsep yang sudah
dipelajari. Konsep-konsep yang diharapkan dipahami peserta didik pada fase ini yaitu Badan
Usaha dalam konteks perekonomian di Indonesia (BUMN, BUMS, BUMD, Koperasi, dan
Manajemen Badan Usaha), Akuntansi Keuangan Dasar dalam konteks penerapannya pada
salah satu bentuk badan usaha di Indonesia (Transaksi Bisnis Perusahaan, Persamaan Dasar
Akuntansi, dan Siklus Akuntansi), Pendapatan Nasional dalam konteks mengidentifikasi
masalah kesenjangan ekonomi serta solusi untuk mengatasinya, . . . .
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan
menggunakan teknik atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi.
Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif
17. Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan
konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan
pengalaman nyata dan kontekstual.
Menurut teori belajar
konstruktivisme (constructivist
learning theory), pengetahuan
bukanlah kumpulan atau
seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam
CP dalam konstruktivisme
adalah proses membangun
pengetahuan melalui
pengalaman nyata.
Pemahaman tidak bersifat
statis, tetapi berevolusi dan
berubah secara konstan
sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-
pengalaman baru yang
memodifikasi pemahaman
sebelumnya.
Bentuk “Pemahaman” dalam CP
Apabila merujuk pada Taksonomi Bloom,
pemahaman dianggap sebagai proses
berpikir tahap yang rendah (C2). Namun
demikian, konteks Taksonomi Bloom
sebenarnya digunakan untuk
perancangan pembelajaran dan
asesmen kelas yang lebih operasional,
bukan untuk CP yang lebih abstrak dan
umum. Taksonomi Bloom lebih sesuai
digunakan untuk
menurunkan/menerjemahkan CP ke
tujuan pembelajaran yang lebih konkret.
18. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk
merumuskan tujuan pembelajaran,
diantaranya:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Pendidik diharapkan untuk
tidak fokus pada satu teori
saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau
pendekatan lain dalam
merancang tujuan
pembelajaran, selama teori
tersebut dinilai relevan
dengan karakteristik mata
pelajaran serta
konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
19. mengingat kembali
informasi yang
telah dipelajari,
termasuk definisi,
fakta-fakta, daftar
urutan, atau
menyebutkan
kembali suatu
materi yang pernah
diajarkan
kepadanya.
menjelaskan ide
atau konsep seperti
menjelaskan suatu
konsep
menggunakan
kalimat sendiri,
menginterpretasika
n suatu informasi,
menyimpulkan,
atau membuat
parafrasa dari suatu
bacaan.
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
informasi yang
telah dipelajarinya
pada situasi
berbeda dan
relevan
kemampuan untuk
membuat
keputusan,
penilaian,
mengajukan kritik
dan rekomendasi
yang sistematis
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu
hal baru yang utuh,
melalui proses
pencarian ide, evaluasi
terhadap hal/ide/benda
yang ada sehingga
kreasi yang diciptakan
menjadi salah satu
solusi terhadap masalah
yang ada. termasuk
memberikan nilai
tambah terhadap suatu
produk yang sudah ada.
Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan
urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3) Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
mengeksplorasi
hubungan/korelasi
atau
membandingkan
antara dua hal atau
lebih, menentukan
keterkaitan antar
konsep, atau
mengorganisasikan
beberapa ide
dan/atau konsep.
20. 6 Aspek/Facet Pemahaman
ini merupakan modal untuk
menentukan Tujuan
Pembelajaran (TP),
menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP),
menentukan asesmen, dan
instruksi yang tepat.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara
untuk mengkonfirmasi pemahaman peserta didik
atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika peserta didik melakukan salah satu dari
keenam Aspek/Facet Pemahaman (mampu
menjelaskan, menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki
sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan
diri), berarti mereka telah mendemonstrasikan
sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman Tighe dan Wiggins
(2005)
21. 6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis.
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot,
dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah
situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
22. Tingkat 5:
metakognisi
Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan
yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-
system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:
mengingat kembali
(retrieval) informasi
dalam batas
mengidentifikasi
sebuah informasi
secara
umum.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1: mengenali
dan mengingat
kembali (retrieval)
Pemahaman yang
dimaksud melibatkan
dua proses
yang saling berkaitan
yaitu integrasikan dan
simbolisasi.
Tingkat 2:
pemahaman
Cakupan analisis disini
berupa kemampuan
menggenerasi informasi
baru yang belum
diproses oleh seseorang.
Ada lima proses analisis:
(1) mencocokan,
(2) mengklasifikasikan,
(3) menganalisis
kesalahan,
(4) menyamaratakan (5)
menspesifikasikan.
Tingkat 3:
analisis
Pemanfaatan pengetahuan
digunakan saat seseorang
ingin
menyelesaikan tugas
tertentu.
Ada empat kategori umum
pemanfaatan
pengetahuan:
(1) pengambilan
keputusan,
(2) penyelesaian masalah,
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
Tingkat 4:
pemanfaatan
pengetahuan
Sistem metakognisi
berfungsi untuk memantau,
mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari
semua jenis
pemikiran lainnya.
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) menetapkan tujuan, (2)
memantau proses,
(3) memantau kejelasan,
(4) memantau ketepatan.
Tingkat 6:
sistem diri
Menentukan apakah
seseorang akan
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu
tugas.
Ada empat jenis dari sistem
diri:
(1) memeriksa
kepentingan,
(2) memeriksa kemanjuran,
(3) memeriksa respon
emosional,
(4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
23. Teknik Perumusan Tujuan Pembelajaran
1
Merumuskan Tujuan Pembelajaran secara
langsung melalui Capaian Pembelajaran
2
Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan
menganalisis “kompetensi” dan “lingkup
materi”pada Capaian Pembelajaran
3
Merumuskan Tujuan Pembelajaran lintas
elemen
24. Contoh Merumuskan TP Langsung dari CP
Elemen CP TP
Pemahaman
Konsep
Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami
kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi.
Peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi. Peserta didik memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik memahami
sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai
kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat. Peserta didik memahami konsep
keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya
dalam bentuk tabel dan kurva. Peserta didik memahami
konsep sistem pembayaran dan memahami konsep uang
sebagai alat pembayaran. Peserta didik memahami
berbagai bentuk alat pembayaran nontunai yang berlaku
di Indonesia serta memahami penggunaannya. Peserta
didik memahami konsep bank dan industri keuangan
non-bank dan memahami berbagai produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan
literasi keuangan.
1. Memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah
ilmu ekonomi
2. Memahami skala prioritas
sebagai acuan dalam
menentukan berbagai
kebutuhan yang harus
dipenuhi.
3. Memahami pola
hubungan antara
kelangkaan dan biaya
peluang
4. Dst
25. Contoh Merumuskan TP Langsung dari CP
Elemen CP TP
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
melakukan kegiatan penelitian sederhana
dengan menggunakan teknik atau metode
yang sesuai untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengorgani-
sasikan informasi, menarik kesimpulan,
dan mengomunikasikan hasil penelitian
mengenai berbagai fenomena ekonomi
berdasarkan konsep-konsep ekonomi.
Peserta didik mampu merefleksikan dan
merencanakan projek lanjutan secara
kolaboratif. Peserta didik mencari dan
menggunakan berbagai sumber belajar
yang relevan terkait konten ilmu ekonomi
. . . .
1. melakukan kegiatan penelitian
sederhana dengan menggunakan
teknik atau metode yang sesuai
untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengorgani-sasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil
penelitian mengenai berbagai
fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi
2. merefleksikan dan merencanakan
projek lanjutan secara kolaboratif
3. Dst
26. Contoh TP gabungan Pemahan konsep dan
keterampilan Proses
1. Menyimpulkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang
terbentuknya keseimbangan pasar
2. Melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan
teknik atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengorgani-sasikan informasi, menarik
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai
Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi
28. Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari
yang Konkret ke
yang Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari
Mudah ke yang lebih
Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam
kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Pengurutan
Prosedural
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian,
ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa
asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu.
Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
29. Contoh Cuplikan ATP
Elemen CP TP Kelas Smt AW
Pemaham
an Konsep
Pada akhir fase ini peserta didik
mampu memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah ilmu
ekonomi. Peserta didik memahami
skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai
kebutuhan yang harus dipenuhi.
Peserta didik memahami pola
hubungan antara kelangkaan dan
biaya peluang. Peserta didik
memahami sistem ekonomi
sebagai cara dalam mengatur
berbagai kegiatan ekonomi guna
memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat. Peserta didik
memahami . . . .
1. Memahami kelangkaan sebagai inti dari
masalah ilmu ekonomi
2. Memahami skala perioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan
yang harus dipenuhi
3. Memahami pola hubungan antara
kelangkaan dengan biaya peluang
4. Menyusun skala perioritas kebutuhan dasar
sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya
. . . . . . . . .
Cuplikan ATP di atas hanya sebagai upaya memberikan contoh kongkrit, Guru bebas
menentukan format dan urutan ATP yang dikehendaki.
30. LK 1: Perumusan Tujuan Pembelajaran dan
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
• Secara berkelompok, lakukan analisis Capaian Pembelajaran
(CP) Ekonomi Fase E!
• Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dari Capaian
Pembelajaran (CP) tersebut dengan teknik yang sesuai dengan
karakeristik Capaian Pembelajaran (CP) dan peserta didik!
• Susunlah Alur Tujuan Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran
yang telah tersusun sebelumnya untuk masing-masing kelas
pada Fase E!
31. Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil
pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta
didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik perlu
menetapkan kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini dikembangkan saat
pendidik merencanakan asesmen,
yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk
rencana pelaksanaan pembelajaran
ataupun modul ajar.
Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran,
ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan
interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Kriteria yang digunakan
untuk menentukan apakah
peserta didik telah
mencapai tujuan
pembelajaran dapat
dikembangkan
menggunakan beberapa
pendekatan,
1. Menggunakan deskripsi
kriteria
2. Menggunakan rubrik
3. Menggunakan interval
nilai
32. Tujuan Pembelajaran:
Memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah
ilmu ekonomi
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan konsep ilmu ekonomi,
kebutuhan manusia dan adanya
kelangkaan sumber daya.
2. Menjelaskan keterkaitan konsep ilmu
ekonomi, kebutuhan manusia dan
kelangkaan seumber daya dengan
perspektif holistic.
3. Menjelaskan berbagai fenomena ekonomi
pada kehidupan sehari-hari.
4. Menyebeutkan berbagai kegiatan ekonomi
yang terjadi di lingkungan sekitar
5. Melaporkan hasil penelitian sederhana
terkait kelangkaan
Contoh KKTP
33. LK 2: Penyusunan KKTP
• Secara berkelompok, lakukan analisis Tujuan Pembelajaran
(TP)!
• Rumuskan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (TP)