Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
RPP BANK
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi : Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,
OJK, dan Bank Sentral
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 x pertemuan)
A Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
2. dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
1.1; Mensyukuri ilmu ekonomi sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan
kebutuhan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan
analitis dalam mengatasi masalah ekonomi
2.2; Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
3.5; Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, OJK, dan bank sentral
Indikator
3.5.1; Menjelaskan pengertian bank
3.5.2; Menjelaskan fungsi bank
3.5.3; Menjelaskan pengertian lembaga keuangan bukan bank
3.5.4; Menjelaskan Pengertian bank sentral
3.5.5; Menjelaskan fungsi bank sentral
3.5.6; Menjelaskan pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kompetensi Dasar
4.5 Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), dan bank sentral
Indikator
4.5.1 Menyebutkan jenis-jenis bank
4.5.2 Menyebutkan produk perbankan
4.5.3 Menjelaskan fungsi lembaga keuangan bukan bank
4.5.4 Menyebutkan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank
4.5.5 Menyebutkan produk lembaga keuangan bukan bank
4.5.6 Menyebutkan tugas & wewenang bank sentral
4.5.7 Menjelaskan tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4.5.8 Menyebutkan tugas & wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. C Tujuan Pembelajaran
1 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode creative problem
solving, Siswa dapat menjelaskan pengertian bank dengan tepat.
2 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode creative problem
solving, siswa dapat menjelaskan fungsi bank dengan tepat.
3 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode peta konsep (mind
mapping), siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bank dengan tepat.
4 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode peta konsep (mind
mapping), siswa dapat menyebutkan produk perbankan dengan tepat.
5 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode group discussion,
siswa dapat menjelaskan pengertian lembaga keuangan bukan bank dengan tepat.
6 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode group discussion,
siswa dapat menjelaskan fungsi lembaga keuangan bukan bank dengan tepat.
7 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode Numbered Head
Together, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank
dengan tepat.
8 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode Numbered Head
Together, siswa dapat menyebutkan produk lembaga keuangan bukan bank dengan
tepat.
9 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode cooperative script,
siswa dapat menjelaskan pengertian bank sentral dengan tepat.
10 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode cooperative script,
siswa dapat menjelaskan fungsi bank sentral dengan tepat.
11 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode cooperative script, siswa
dapat menyebutkan tugas & wewenang bank sentral dengan tepat.
12 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode Make A Match,
siswa dapat menjelaskan pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tepat.
13 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode Make A Match,
siswa dapat menjelaskan tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tepat.
14 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode Make A Match,
siswa dapat menyebutkan tugas & wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dengan tepat.
D Materi Pembelajaran (uraian terlampir)
1 Pengertian bank
2 Fungsi bank
3 Jenis-jenis bank
4 Produk perbankan
5 Pengertian lembaga keuangan bukan bank
6 Fungsi lembaga keuangan bukan bank
7 Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank
4. 8 Produk lembaga keuangan bukan bank
9 Pengertian bank sentral
10 Fungsi bank sentral
11 Tugas & wewenang bank sentral
12 Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
13 Tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
14 Tugas & wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
E Alat dan Media Pembelajaran
1 Media : slide power point, video/gambar penunjang materi
2 Alat : papan tulis, spidol, laptop, LCD proyektor, speaker
3 Sumber pembelajaran :
a Supriyanto dkk. 2009. Ekonomi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (hal. 236 – 241)
b Sa’diyah, Chumidatus. 2009. Ekonomi 1 untuk Kelas X IPS SMA dan MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (hal. 369 –
382)
c Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
d Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan
e Undang-Undang No. 06 tahun 2009 tentang Bank Indonesia
f www.ojk.go.id
g www.idx.co.id
h www.bi.go.id
i www.wikipedia.org
F Strategi pembelajaran
1 Pendekatan : Scientific
2 Metode : Ceramah bervariasi, tanya jawab, observasi/ pengamatan,
penugasan, post test
3 Teknik : Creative Problem Solving, Mind-Mapping, Group
Discussion, Numbered Head Together,Cooperative Script,Make A Match
G Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan kesatu : 3 x 45 menit
5. Indikator: 3.5.1 Menjelaskan pengertian bank
3.5.2 Menjelaskan fungsi bank
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Memberi ulasan singkat tentang beberapa nama bank
b; Guru mengaitkan materi bank yang akan dipelajari dengan keberadaan
bank di Indonesia
20 menit
b Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru meminta siswa mengamati penjelasan materi mengenai bank dan
fungsi bank bagi perekonomian suatu negara
Menanya
6 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya selama
menampilkan presentasi materi, siswa yang hendak bertanya diharuskan
mengangkat tangan terlebih dahulu
Mengeksplorasi
7 Guru mengeksplorasi pemahaman siswa setelah materi disampaikan dengan
memberi contoh studi kasus fungsi bank kepada siswa secara langsung,
guru meminta siswa untuk mencari bahan yang diperlukan dari buku
pelajaran, siswa boleh berdiskusi dengan teman sebangku
Mengasosiasi
8 Guru meminta siswa menganalisis dan mengaitkan materi fungsi bank yang
telah dipelajari dengan studi kasus yang diberikan guru
Mengomunikasi
9 Sebagai hasil analisa, guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian
untuk menyampaikan hasil studi kasusnya di depan kelas, siswa lain
100
menit
6. dipersilahkan menanggapi dengan tertib
c Penutup
10 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
11 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
pada pertemuan berikutnya
12 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
rumah dan memberi tugas mempelajari materi berikutnya
13 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan kedua : 3 x 45 menit
Indikator: 4.5.1 Menyebutkan jenis-jenis bank
4.5.2 Menyebutkan produk bank
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Melakukan apersepsi materi pelajaran bank pada pertemuan
sebelumnya dan menanyakan apa yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
b; Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan
kali ini
20 menit
b. Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis bank yang ada di Indonesia
dan produk bank apa saja yang ada
Menanya
6 Guru memberi contoh macam-macam produk perbankan yang ada seperti
kartu kredit, deposito, ceck tunai, dll.
7. Mengeksplorasi
7 Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok besar, kemudian guru
meminta siswa untuk membuat mind mapping (peta konsep) dari materi
bank sesuai kreatifitas kelompok masing-masing. Guru menyampaikan
peraturan dalam membuat peta konsep
Mengasosiasi
8 Guru meminta siswa menukarkan hasil peta konsep kelompoknya dengan
hasil kelompok lain. Kelompok tersebut kemudian menilai dan
membandingkan dengan peta konsep yang telah dibuat kelompoknya dan
membuat kesimpulan, kemudian mengembalikan lagi peta konsep kepada
kelompok masing-masing
Mengomunikasi
9 Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil peta
konsep beserta hasil analisa kepada kelompok lain. Setelah masing-masing
kelompok selesai, guru membuat kesimpulan bersama dari kegiatan kerja
kelompok, kemudian guru mengumumkan hasil peta konsep terbaik dari
masing kelompok dan memberi reward
100
menit
c Penutup
10 Guru bersama siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
11 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
pada pertemuan berikutnya
12 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
rumah dan memberi tugas mempelajari materi berikutnya
13 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan ketiga : 3 x 45 menit
Indikator: 3.5.3 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan bukan bank
4.5.3 Menjelaskan fungsi lembaga keuangan bukan bank
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
8. 2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Menampilkan contoh lembaga keuangan bukan bank yang ada di
sekitar dan menanyakan apa yang siswa ketahui tentang lembaga
tersebut (contoh : pegadaian, Adira)
b; Guru menjelaskan kaitan nama lembaga keuangan bukan bank tersebut
dengan materi yang akan dipelajari pertemuan kali ini
20 menit
b. Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru meminta siswa mengamati penjelasan materi lembaga keuangan
bukan bank (LKBB) dan fungsi LKBB itu sendiri
Menanya
6 Guru membentuk kelompok diskusi siswa secara heterogen. Siswa
diharuskan saling berinteraksi satu sama lain. Guru memberikan studi kasus
faktual tentang fungsi LKBB.
Mengeksplorasi
7 Guru mengeksplorasi pemahaman siswa dengan menyuruh siswa untuk
memecahkan studi kasus yang diberikan memakai berbagai sumber buku
dan media yang disediakan
Mengasosiasi
8 Guru meminta siswa membuat hasil analisis dan mengaitkan dengan bahan
yang sudah siswa peroleh selama diskusi
Mengomunikasi
9 Sebagai hasil diskusi, guru meminta siswa menjelaskan hasil analisis studi
kasus secara kelompok
100
menit
c Penutup
10 Guru bersama siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
11 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
pada pertemuan berikutnya
9. 12 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
rumah dan memberi tugas mempelajari materi berikutnya
13 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan keempat : 3 x 45 menit
Indikator: 4.5.4 Menyebutkan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank
4.5.5 Menyebutkan produk lembaga keuangan bukan bank
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang materi
LKBB yang dipelajari pertemuan sebelumnya
b; Guru memberikan sedikit ulasan salah satu produk LKBB yang
sekarang sudah menjamur di masyarakat
20 menit
b. Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru melanjutkan penjelasan materi LKBB dengan menjelaskan jenis-jenis
LKBB dan produk LKBB. Setelah itu guru membentuk kelompok diskusi
dan memberi nomor pada masing-masing siswa
Menanya
6 Guru membagikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
Mengeksplorasi
7 Guru mengeksplorasi pemahaman siswa dengan menyuruh siswa untuk
menjawab soal, siswa dapat mengerjakannya dengan berdiskusi dengan
anggota kelompok
10. Mengasosiasi
8 Guru meminta siswa membuat hasil diskusi pada selembaran kertas
Mengomunikasi
9 Guru menunjuk salah satu siswa dengan menyebutkan salah satu nomor,
siswa yang memegang nomor yang disebut diminta mewakili kelompoknya
untuk menjawab pertanyaan dari guru
10 Setelah itu guru meminta lembar hasil diskusi untuk dikumpulkan
dan guru memberi nilai hasil diskusi
100
menit
c Penutup
11 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
12 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
13 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
rumah dan memberi tugas mempelajari materi berikutnya
14 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan kelima : 3 x 45 menit
Indikator: 3.5.4 Menjelaskan pengertian bank sentral
3.5.5 Menjelaskan fungsi bank sentral
4.5.6 Menyebutkan tugas & wewenang bank sentral
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Menampilkan nama-nama bank sentral dari beberapa negara termasuk
Indonesia
20 menit
11. b; Guru bertanya kepada beberapa siswa tentang apa yang diketahui siswa
tentang bank sentral
b. Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru menyampaikan materi pokok yaitu Bank Sentral, fungsi, serta tugas
dan wewenang bank sentral di Indonesia
Menanya
6 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan yang
ditulis pada selembar kertas
Mengeksplorasi
7 Guru membagi siswa secara berpasangan. Kemudian guru membagikan
wacana/materi tiap siswa untuk dibaca. Guru dan siswa menetapkan siapa
yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
Mengasosiasi
8 Guru meminta siswa saling memberikan lembar pertanyaan kepada siswa
lain.
9 Guru mempersilahkan kepada siswa pembicara untuk membacakan
ringkasannya sedetail mungkin dengan memasukkan ide pokok dalam
ringkasannya, sementara siswa pendengar menyimak dan mencari jawaban
pertanyaan dari ringkasan yang dibacakan. Setelah selesai kemudian
masing-masing pasangan bertukar peran (pembicara menjadi pendengar,
pendengar menjadi pembicara)
Mengomunikasi
10 Guru menunjuk beberapa pasangan siswa untuk menampilkan hasil
pertanyaan dan jawabannya di depan siswa lain dan siswa lain diberi
kesempatan untuk bertanya ataupun memberikan koreksi
100
menit
c Penutup
11 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
12 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
13 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
12. buku tugas sebagai tugas rumah.
14 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan keenam : 3 x 45 menit
Indikator: 3.5.6 Menjelaskan pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4.5.7 Menjelaskan tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4.5.8 Menyebutkan tugas & wewenang Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
a Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam, membimbing doa, menanyakan kabar, dan
melakukan presensi kehadiran siswa
2 Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan kali ini
4 Apersepsi :
a; Melakukan apersepsi dengan memberi gambaran kegiatan di pasar
modal
b; Guru memberi penjelasan bahwa peran Bapepam dalam pasar modal
sudah digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
20 menit
b. Kegiatan inti
Mengamati
5 Guru menyampaikan materi pokok yaitu OJK, tujuan, serta tugas dan
wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6 Selesai menyampaikan materi guru menyiapkan sejumlah kartu (satu
bagian kartu soal, satu bagian kartu jawaban) dan membagikannya kepada
siswa secara menyeluruh
Menanya
7 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan yang
ditulis pada selembar kertas
8 Guru meminta siswa yang mendapat kartu soal untuk mencari kartu berisi
jawaban yang sesuai
13. Mengeksplorasi
9 Guru memperbolehkan siswa untuk mencari dari buku pelajaran yang
relevan tentang jawaban dari soal tersebut untuk mempermudah tugas siswa
Mengasosiasi
10 Guru memberi batas waktu mencari kartu jawaban, bagi siswa yang
sudah menemukan jawaban yang sesuai diminta untuk maju ke depan.
Mengomunikasi
11 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kartu soal dan kartu
jawaban di depan kelas dan menyimpulkan hasilnya
12 Selesai materi, guru memberikan siswa post test materi Bank,
Lembaga Keuangan Bukan Bank, Bank Sentral, dan Otoritas Jasa
Keuangan
100
menit
c Penutup
13 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
14 Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif dalam kegiatan
belajar di kelas dan memberi semangat supaya lebih meningkatkan lagi
15 Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk dikerjakan di
buku tugas sebagai tugas rumah.
16 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
15 menit
14.
15. H Penilaian
1 Sikap Spiritual
a; Teknik Penilaian : Observasi
b; Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c; Kisi-kisi :
No. Sikap/Nilai Butir Instrumen
1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran 1
2. Memberi salam pada saat awal dan akhir pelajaran 2
3. Menjaga ketertiban suasana kelas 3
2 Bentuk/ Teknik Evaluasi
Tes : guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi
yang telah disampaikan berupa tes tulis.
Non tes : guru menilai keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan sikap Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Penilaian Kinerja Lembar penilaian kinerja dan rubric
Tes tulis Uraian dan rubriknya
3 Instrumen Evaluasi
1 Aspek afektif
a Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangn
1. Mensyukuri sumberdaya sbg karunia Tuhan YME
dalam pemenuhan kebutuhan.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
2 Aspek psikomotor
a Penilaian projek : Menilai tugas diskusi kelompok
b Penilaian produk: Menilai laporan hasil diskusi dan presentasi
Tabel penilaian psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
16. a Lembar Penilaian Diskusi
N
o
Nama
siswa
Aspek pengamatan
Jumlah
skor
Nila
i
Ket
Kerja
sama
Mengkomunikasi
kan pendapat
Toleran
si
Keaktifan Menghargai
pendapat
teman
Presenta
si
Keterangan Skor:
3 : Baik sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Nilai = x 100 Kriteria Nilai:
A = 80-100 : Baik Sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
3 Aspek kognitif
1 Tes Tertulis : Menilai kemampuan kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan
soal objektif maupun uraian
2 Kerja kelompok:
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Ketepatan
jawaban
Kemampuan
presentasi
Kerjasama tim
70-100 70-85 70-85 270
17. Nilai = x 100 Nilai tertinggi = x 100 =
Nilai terendah = x 100 =
Malang, 2014
Kepala SMA Negeri Malang, Guru Mata Pelajaran,
Rochman Hadi Mustofa, S. Pd
18. Lampiran 1
Materi
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
Bank Indonesia (BI)
A Bank
1 Pengertian
Bank berasal dari bahasa Yunani, Banco, yang artinya “meja”(meja yang
dimaksud disini adalah tempat untuk melakukan tukar-menukar uang). Sesuai yang
tercantum dalam Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 menerangkan bahwa bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bantuk lain
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Selain menghimpun atau menyalurkan dana dari atau ke masyarakat, bank disini
juga memberikan jasa pelayanan dalam bidang keuangan lainnya kepada masyarakat,
seperti jasa penagihan dan pemindahan uang. Dewasa ini kegiatan perbankan memegang
peranan penting dalam perekonomian modern, khususnya usaha-usaha menarik dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
2 Fungsi Bank
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a; Sebagai penghimpun dana dari masyarakat, antara lain dalam bentuk:
; Tabungan biasa yang bisa diambil setiap saat;
; Deposito (tabungan berjangka) yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu
tertentu;
; Giro atau rekening koran, yaitu simpanan yang bisa diambil hanya dengan
menggunakan cek atau bilyet giro
b; Sebagai penyalur dana kepada masyarakat dalam bentuk
; Kredit produktif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan produksi, seperti
membuka usaha bengkel dan mendirikan perusahaan;
; Kredit konsumtif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan konsumsi
c; Sebagai perantara lalu lintas moneter
3 Jenis-Jenis Bank
Secara umum jenis-jenis bank dibagi menjadi:
1; Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang bertanggungjawab menjaga kestabilan nilai rupiah dan
mengatur serta mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan. Sesuai dengan
19. namanya maka hanya ada satu bank sentral di suatu negara. Di Indonesia kedudukan
bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia.
Menurut UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan
lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam bentuk undang-undang
tersebut.
Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa dapat diukur dengan atau tercermin pada perkembangan laju inflasi. Dengan kata
lain Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menetapkan sasaran moneter
dengan memperhatikan sasaran laju inflasi dan untuk melakukan pengendalian
moneter dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter.
2; Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari
masyarakat, memberikan pinjaman kepada masyarakat, serta memberikan jasa
pelayanan di bidang keuangan. Bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling
berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Usaha-usaha yang bisa dilakukan bank umum
meliputi:
a Menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan, deposito, dan lain-lain;
b Memberikan pinjaman kepada masyarakat;
c Melakukan jasa pengiriman uang;
d Melakukan inkaso antarbank
e Melakukan jual-beli surat berharga seperti wesel dan kertas perbendaharaan
negara;
f Menerima titipan barang berharga;
g Melakukan kegiatan perbankan lainnya sesuai dengan undang-undang dan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
3; Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan menerima simpanan dari masyarakat
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya serta
memberikan pinjaman kepada masyarakat. Usaha yang dilakukan BPR lebih sedikit
atau lebih sempit dibandingkan bank umum. BPR dilarang melakukan usaha-usaha
berikut:
2 Menerima simpanan berupa giro;
3 Ikut serta dalam lalu lintas pembayaran seperti transfer dan kliring;
4 Melakukan kegiatan usaha valuta asing;
5 Melakukan penyertaan modal;
6 Melakukan usaha asuransi.
20. 4; Bank Syariah
Bank syariah atau bank bagi hasil adalah bank yang dalam aktivitasnya tidak menarik
bunga dari jasa usahanya, tetapi diperhitungkan mendapat bagian jasa berupa bagi
hasil. Karena terdapat perbedaan dalam cara operasinya, pengaturan dan pengawasan
terhadap bank syariah juga berbeda. Dalam bank syariah kedudukan bank adalah
sebagai pemodal (investor), sedangkan nasabahnya bertindak sebagai mitra pemakai
modal.
Dalam pelaksanaannya, bank syariah memiliki tiga prinsip yaitu:
a Prinsip Mudhorobah. Berdasarkan prinsip ini, bank berperan memberikan modal,
sedangkan nasabah memberikan keahliannya. Kemudian laba diperoleh dibagi
menurut rasio nisbah yang disetujui.
b Prinsip Murobahah. Pada prinsip ini, nasabah membeli komoditi dengan rincian
tertentu dan bank mengirimkannya kepada nasabah berdasarkan imbalan harga
tertentu sesuai kesepakatan awal kedua pihak.
c Prinsip Musharokah. Pada prinsip ini, bank dan nasabah sama-sama menyumbang
modal dengan tingkat tertentu kemudian laba dibagi dengan rasio tertentu sesuai
kesepakatan.
4 Produk Perbankan
Dalam melakukan kegiatannya, bank menghasilkan produk-produk sebagai
berikut:
a Kredit Pasif
Kredit pasif merupakan kegiatan bank menghimpun dana dari masyarakat, dalam
bentuk:
a Tabungan, adalah simpanan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan
setiap saat. Dan untuk mempermudah nasabah, bank kini menyediakan ATM
(Automatic Teller Machine) yang melayani penarikan (pengambilan) uang selama
24 jam nonstop.
b Tabungan berjangka (deposito berjangka), adalah simpanan yang penarikannya
hanya bisa dilakukan setelah jangka waktu tertentu, misalnya setelah satu bulan,
tiga bulan, enam bulan atau dua belas bulan.
c Sertifikat deposito, adalah salah satu bentuk deposito berjangka yang surat
buktinya dapat diperjualbelikan.
d Giro, adalah simpanan yang penarikannya bisa dilakukan setiap saat, dengan
catatan hanya bisa diambil dengan menggunakan cek atau giro bilyet.
21. e Deposit on Call, adalah simpanan yang tetap berada di bank, dan bisa diambil
setelah ada pemberitahuan terlebih dulu dari nasabah.
f Loan Deposit, adalah pinjaman dari bank yang kemudian dititipkan lagi di bank
untuk diambil sewaktu-waktu
g Deposit Automatic Roll Over, adalah jenis deposito yang jika saat jatuh tempo
uangnya tidak diambil, secara otomatis deposito tersebut langsung diperpanjang
disertai dengan penghitungan bunganya.
b Kredit Aktif
Kredit aktif merupakan kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk:
1 Kredit rekening koran, adalah kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah
sesuai kebutuhannya. Jaminan dari kredit rekening koran bias berupa surat-surat
berharga, barang-barang yang ada di gudang peminjam, barang-barang
bergerak (seperti mobil) dan barang-barang tidak bergerak (seperti tanah,
bangunan).
2 Kredit aksep, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara bank
menandatangani aksep yang ditarik oleh nasabah. Sesudah aksep
ditandatangani, aksep dapat diperjualbelikan oleh nasabah.
3 Kredit dokumenter, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan
jaminan dokumen milik nasabah. Contoh dokumen yang bisa diberi kredit
adalah surat pengiriman barang dan sejenisnya.
4 Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah
dalam rangka membantu pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar
negeri. Bank bersedia memberikan pinjaman setelah melihat bukti-bukti
pengiriman barang (bukti-bukti impor). Setelah memiliki dana maka nasabah
akan membayar kepada bank seperti perjanjian semula
5 Kredit surat berharga, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk
membantu pembelian surat berharga. Dlaam pembelian tersebut, semua atau
sebagian harga pembelian dibayar oleh bank dan sebagai jaminan, untuk
sementara surat-surat berharga tersebut dipegang oleh bank.
c Jasa Pelayanan di Bidang Keuangan Lainnya (Jasa Lalu Lintas Moneter).
1 Transfer (pengiriman uang). Transfer adalah pengiriman uang oleh bank untuk
membantu nasabah dan masyarakat dalam mengirim uang dari satu tempat ke
22. tempat lain, dalam bentuk rupiah atau mata uang asing di wilayah dalam negeri
atau luar negeri.
2 Melakukan diskonto. Bank memberikan jasa pembelian dan penjualan surat
berharga yang dijamin sendiri oleh bank yang bersangkutan.
3 Melakukan inkaso. Bank memberikan jasa menagih piutang yang dimiliki
nasabah kepada nasabah yang lain. Sebagai balas jasa, bank memperoleh imbalan
tertentu sesuai perjanjian dalam nota inkaso.
4 Menyediakan cek perjalanan. Cek perjalanan disediakan bank agar nasabah tidak
perlu membawa uang tunai berjumlah besar ketika bepergian. Jika diperlukan,
cek dapat diuangkan di bank terdekat selama di perjalanan.
5 Melakukan bankers orders. Bankers ord e r s adalah pemberian kuasa dari
seseorang atau badan hukum kepada bank untuk melakukan pembayaran
sejumlah uang secara berkala, seperti pembayaran listrik, telepon, dan gaji
pegawai.
6 Mengeluarkan kartu kredit (credit card ). Kartu kredit adalah kartu yang dibuat
oleh bank dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai
atau cek. Kartu ini dapat digunakan sebagai alat bayar di berbagai tempat yang
menyediakan fasilitas pelayanan kartu kredit, seperti supermarket, hotel,
restoran, bandara dan tempat-tempat hiburan
7 Melakukan jual-beli valuta asing. Bank ikut serta melakukan jual beli valuta
asing dengan kurs (nilai tukar) yang berlaku.
8 Menyediakan Save Deposit Box (SDB). Bank menyediakan jasa penitipan benda-
benda berharga, seperti ijazah, sertifikat serta emas dan berlian yang ditempatkan
dalam box (kotak atau lemari) yang tahan api dan aman dari pencurian.
9 Memberikan jaminan bank (bank garansi). Bank memberikan jaminan kepada
nasabah yang sedang membuat perjanjian dengan pihak lain. Apabila suatu
saat nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya maka banklah yang
menjamin dan bersedia memenuhi kewajiban tersebut.
B Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
1 Pengertian
23. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah suatu bentuk badan usaha yang
bergerak di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun
dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kepada masyarakat. Tujuan
diadakannya BLKBB antara lain untuk memacu perkembangan pasar uang dan pasar
modal serta membantu penyediaan dana untuk membuka usaha baru dan mengembangkan
usaha yang telah ada.
2 Fungsi LKBB
Lembaga keuangan bukan bank menyediakan jasa perantara antara pemilik modal
dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini
beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari
lembaga penyimpanan dana untuk menghasilkan pendapatan. Secara umum fungsi
lembaga keuangan bukan bank sebagai berikut:
i Membina perekonomian rakyat kecil
ii Membina dan mengerahkan pola perkreditan rakyat agar terarah pda kegiatan
produktif dan bermanfaat bagi masyarakat
iii Membantu masyarakat membebaskan diri dari rentenir, lintah darat, riba, ijon, dan
lain sebagainya.
3 Jenis-Jenis LKBB
Lembaga Keuangan Bukan Bank dapat digolongkan menjadi:
b LKBB Pembiayaan Pembangunan, seperti PT Bahana dan PT Uppind
c LKBB Pembiayaan Investasi, seperti PT Ficorinvest, PT Merchant Investment
Corporation, PT Indonesia Investment International
d LKBB Pembiayaan Perumahan, seperti PT Papan Sejahtera
e Lembaga keuangan lainnya, yang tidak termasuk bank dan tidak termasuk LKBB,
diantaranya meliputi:
i Perusahaan asuransi atau perasuransian, yaitu perusahaan jasa keuangan yang
dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi
24. memberikan pelrindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi
terhadap timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau
terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. Contoh PT Asuransi Jiwasraya dan
PT Asuransi Jasa Raharja
ii Perusahaan Leasing (Sewa Guna Usaha), yaitu perusahaan yang menyewakan
barang-barang modal (seperti mesin-mesin) untuk digunakan oleh perusahaan
yang memerlukannya selama jangka waktu tertentu dengan sistem pembayaran
secara berkala. Setelah jangka waktu tertentu barang modal tersebut dapat dibeli
oleh perusahaan penyewa sesuai kesepakatan.
iii Perusahaan Pegadaian, yaitu perusahaan yang memberikan pinjaman kepada
nasabah dengan jaminan berupa barang-barang bergerak (bisa dipindahkan)
seperti kendaraan, kulkas, dan TV.
iv Pasar Modal (Bursa Efek), yaitu pasar yang memperjualbelikan surat-surat
berharga jangka panjang. Bagi yang memerlukan modal maka bisa mendaftarkan
diri sebagai emiten (peminjam modal). Emiten meminjam modal dengan cara
menjual surat berharga
v Futures Market (Pasar Berjangka), yaitu pasar yang memperjualbelikan
komoditas (berbagai barang) dengan penyerahan di masa mendatang.
4 Produk LKBB
Seperti halnya bank, lembaga keuangan bukan bank juga memiliki produk dalam
menjalankan kegiatannya, diantaranya sebagai berikut:
a; Sewa-guna (leasing), yaitu kegiatan menyewakan barang-barang modal (seperti
mesin-mesin) untuk digunakan oleh perusahaan yang memerlukannya selama jangka
waktu tertentu dengan sistem pembayaran secara berkala. Setelah jangka waktu
tertentu barang modal tersebut dapat dibeli oleh perusahaan penyewa sesuai
kesepakatan
b; Anjak piutang. Yang dimaksud anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan
sewaktu suatu perusahaan menjual piutang (misalnya menjual tagihan) dengan
memberikan suatu diskon. Contoh PT IFI Capital Indonesia
c; Perusahaan pegadaian, yaitu perusahaan yang memberikan pinjaman kepada nasabah
dengan jaminan berupa barang-barang bergerak (bisa dipindahkan) seperti kendaraan,
kulkas, dan TV
25. d; Usaha kartu kredit, yaitu kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan atau jasa
menggunakan kartu kredit
e; Perusahaan asuransi, yaitu perusahaan jasa keuangan yang dengan menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi memberikan pelrindungan kepada
anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap timbulnya kerugian karena suatu
peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. Contoh
PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Jasa Raharja
f; Perusahaan penyelenggaraan dana pensiun, yaitu badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun terdiri dari
Dana Pensiun Pemberi Kerja, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Dana Pensiun
Berdasarkan Keuntungan.
C Bank Sentral
1 Pengertian
Bank sentral adalah bank yang bertanggungjawab menjaga kestabilan nilai rupiah
dan mengatur serta mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan. Sesuai dengan
namanya maka hanya ada satu bank sentral di suatu negara. Di Indonesia kedudukan bank
sentral dipegang oleh Bank Indonesia.
Menurut UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia
merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau
pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam bentuk undang-
undang tersebut.
Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Kestabilan yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa dapat diukur dengan atau tercermin pada perkembangan laju inflasi. Dengan kata lain
Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menetapkan sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi dan untuk melakukan pengendalian moneter dengan
menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter
2 Fungsi & Peran Bank Sentral
Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia memiliki peranan dalam
memelihara sistem keuangan. Bank Indonesia memiliki 5 peran utama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan yang mencakup:
1; Menjaga stabilitas moneter, antara lain melalaui instrumen suku bunga dalam operasi
pasar terbuka.Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter
26. secara tepat dan berimbang. Penerapan suku bunga yang terlalu ketat akan cenderung
bersifat mematikan kegiatan ekonomi, begitu pula sebaliknya.
2; Memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di
negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem
keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan
keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan
tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah
ditegakkan.
3; Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure
to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul
risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk)
sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia
mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem
pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan
sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS
(Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan
sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia
memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem
pembayaran.
4; Riset dan pemantauan, BI dapat mengakses informasi yang dinilai mengancam
stabilitas keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen
dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil
riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas
terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam
sektor keuangan.
5; Sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui lender of the last resort (LoLR).
Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam
mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi
sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.
Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan
berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal,
fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas
temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya
27. moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang
ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.
3 Tugas & Wewenang Bank Sentral
Pengaturan dan pengawasan bank oleh BI meliputi wewenang sebagai berikut:
1; Kewenangan memberikan izin (right to license), yaitu kewenangan untuk
menetapkan tatacara perizinan dan pendirian suatu bank. Cakupan pemberian izin
oleh BI meliputi pemberian izin dan pencabutan izin usaha bank, pemberian izin
pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, pemberian persetujuan atas
kepemilikan dan kepengurusan bank, pemberian izin kepada bank untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan usaha tertentu
2; Kewenangan untuk mengatur (right to regulate), yaitu kewenangan untuk
menetapkan ketentuan yang menyangkut aspek usaha dan kegiatan perbankan dalam
rangka menciptakan perbankan sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang
diinginkan masyarakat
3; Kewenangan untuk mengawasi (right to control), yaitu kewenangan melakukan
pengawasan bank melalui pengawasan langsung (on-site supervision) dan
pengawasan tidak langsung (off-site supervision). Pengawasan langsung dapat berupa
pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus,yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang keadaan keuangan bank dan untuk memantau tingkat kepatuhan
bank terhadap peraturan yang berlaku serta untuk mengetahui apakah terdapat
praktik-praktik yang tidak sehat yang membahayakan kelangsungan usaha bank.
Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan melalui alat pemantauan seperti
laporan berkala yang disampaikan bank,laporan hasil pemeriksaan dan informasi
lainnya. Dalam pelaksanaannya, apabila diperlukan BI dapat melakukan pemeriksaan
terhadap bank termasuk pihak lain yang meliputi perusahaan induk, perusahaan anak,
pihak terkait, pihak terafiliasi dan debitur bank. BI dapat menugasi pihak lain untuk
dan atas nama BI melaksanakan tugas pemeriksaan
4; Kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to impose sanction), yaitu
kewenangan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
terhadap bank apabila suatu bank kurang atau tidak memenuhi ketentuan. Tindakan
ini mengandung unsur pembinaan agar bank beroperasi sesuai dengan asas perbankan
yang sehat
D Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1 Pengertian
28. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK didirikan untuk menggantikan peranan
bapepam berdasarkan UU No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
OJK dipimpin oleh Dewan komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial. Kepala
eksekutif adalah anggota dewan komisioner yang bertugas memimpin pelaksanaan
pengawasan kegitana jasa keuangan dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada dewan
komisioner
2 Tujuan OJK
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan:
a Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
b Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
dan.
c Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
3 Tugas & Wewenang OJK
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1 Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan
2 Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal
3 Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dan apensiun, lembaga pembiayaan,
dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
a Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang
b Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
c Menetapkan peraturan dan keputusan OJK
d Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan
e Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK
f Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu
g Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan
h Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban
i Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
29. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
a Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan
b Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif
c Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan
d Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu
e Melakukan penunjukan pengelola statute
f Menetapkan penggunaan pengelola statute
g Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
h Memberikan dan/atau mencabut: izin usaha; izin orang perseorangan; efektifnya
pernytaan pendaftaran; surat tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha;
pengesahan; persetujuan atau penetapan pembubaran; penetapan lain sebagaiman
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
30. Lampiran 2
Rubrik Penilaian Diskusi
Materi : Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Bank Sentral, Otoritas Jasa
Keuangan
Kelas/Sems : X/Ganjil
Kelompok :
No.
Uru
t
Kategori
Skor
Baik
sekali
Baik
Sedan
g
Kuran
g
A. KUALITAS
1. Persiapan baik
2. Organisasi jelas
3. Memberikan informasi yang didukung oleh fakta /
buku
4. Informasi disampaikan dengan jelas
5. Argumentasi
5. Pernyataan (statement) bersifat persuasive
B. ETIKA
1. Menghormati argumentasi teman dan tidak
emosional
2. Saling mendengarkan dan merespon
3. Tidak menghina (menyela pembicaraan)
4. Tidak mendominasi pembicaraan
5. Secara aktif ikut terlibat
C. LAIN-LAIN
1. Cara mengevaluasi atau mengkritik teman
2. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti
yang disampaikan kedua pihak
Jumlah Keseluruhan
Keterangan:
Skor 4: Baik Sekali; Skor 3: Baik; Skor 2: Cukup; Skor 1: Kurang.
Kriteria:
>45 = A (Baik Sekali & Berkualitas)
30 – 44 = B (Baik)
15 – 29 = C (Cukup)
<14 = D (Kurang memenuhi syarat)
31. Aspek Penilaian Kognitif
Soal Pilihan Ganda!
Pilihlah salah satu pilihan jawaban berikut yang paling tepat!
1 Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah tugas pokok dari ...
a Bank umum c. Bank syariah
b Bank Indonesia d. BPR e. Bank Central Asia
2 Cara bank dalam menghimpun dana, antara lain ...
a Kredit aksep c. Kredit dengan jaminan surat berharga
b Tabungan deposito d. Letter of credit e. Membeli surat berharga
3 Bank Indonesia ditetapkan sebagai pemegang kas pemerintah. Hal ini didasarkan pada
kegiatan ...
a Tujuan BI c. Tugas BI
b Operasional d. Menjaga nilai rupiah e. Stabilitas moneter
4 Yang termasuk kedalam bank umum adalah sebagai berikut, kecuali ...
a Bank Central Asia c. Bank Perkreditan Rakyat
b Bank Rakyat Indonesia d. Bank Mandiri e. Bank Century
5 Badan yang ditunjuk menggantikan fungsi dan tugas Bapepam di pasar modal adalah ....
a Otoritas Jasa Keuangan c. Bank syariah
b Bank Indonesia d. Asuransi e. Pegadaian
6 Tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diatur dalam ...
a UU No 11 tahun 2011 c. UU No 21 tahun 2011
b UU No 01 tahun 2011 d. UU No 10 tahun 2011 e. UU No 21 tahun
2001
7 Berikut ini lembaga keuangan bukan bank yang memiliki usaha memberikan jaminan
terhadap resiko kecelakaan atau kejadian yang tidak terduga adalah ...
32. a Asuransi c. Dana pensiun
b Leasing d. Anjak piutang e. Pegadaian
8 Berikut ini yang mampu disetujui untuk menjadi jaminan dalam pegadaian adalah ...
a Tanah c. Perkebunan
b Kendaraan bermotor d. Hutan pribadi e. Hasil perikanan
9 Bank Indonesia sebagai penyedia bantuan likuiditas bagi bank umum yang mengalami
krisis. Fungsi Bank Indonesia ini merupakan Bank Indonesia sebagai ...
a Riset dan pemantauan c. Lender of the last resort
b Stabilisasi moneter d. Regulator e. Legalisasi bank umum
10 Pimpinan tertinggi dalam Otoritas Jasa Keuangan adalah ...
a Rapat Anggota c. RUPS
b Gubernur BI d. Pemilik saham e. Dewan Komisioner
Soal Isian.
Isilah soal berikut dengan jawaban yang tepat!
1 Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf
hidup adalah pengertian bank menurut ...........
2 Tujuan Bank Indonesia menurut UU No 23 tahun 1999 adalah .......dan ......
3 Pada Bank Syariah dikenal prinsip bank dan nasabah sama-sama menyumbang modal
dengan tingkat tertentu kemudian laba dibagi dengan rasio tertentu sesuai kesepakatan.
Prinsip ini disebut ....
4 Salah satu bentuk deposito berjangka yang surat buktinya dapat diperjualbelikan
adalah ......
5 Kredit aksep, kredit dokumenter, dan kredit rekening koran adalah cara pemerintah
menyalurkan dana kepada masyarakat yang dikenal sebagai .....
6 Selain melalui kredit aktif dan kredit pasif, bank juga melakukan jasa lalu lintas moneter
lainnya. Sebutkan salah satunya!
7 Salah satu LKBB yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan berupa
barang-barang bergerak (bisa dipindahkan) seperti kendaraan, kulkas, dan TV adalah ....
33. 8 Kebijakan Bank Indonesia dalam menjalankan Operasi pasar terbuka merupakan salah
satu upaya Bank Indonesia dalam ....
9 Kewenangan Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk menetapkan ketentuan yang
menyangkut aspek usaha dan kegiatan perbankan dalam rangka menciptakan perbankan
sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang diinginkan masyarakat disebut ....
10 Sesuai dengan UU No 21 tahun 2011, lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan adalah ....
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. B 6. C
2. B 7. A
3. C 8. B
4. C 9. C
5. A 10. E
Soal Isian
1. Undang-Undang No 10 tahun 1998
2. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
3. Prinsip Musharokah
4. Sertifikat deposito
5. Kredit aktif
6. Transfer, inkaso, diskonto, menyediakan cek perjalanan, melakukan bankers orders,
melakukan jual beli valas, menyediakan Save Deposit Box, memberikan jaminan bank,
mengeluarkan kartu kredit.
7. Pegadaian
8. Menjaga stabilitas moneter
9. Kewenangan untuk mengatur (right to regulate)
10. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Teknik Penskoran
- Rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotor
Nilai = skor yang diperoleh siswa x 100
Skor maks. (12)
- Pedoman penskoran untuk aspek kognitif
Pilihan Ganda
Jawaban Benar x 5 = Nilai A
Soal Isian
34. Jawaban Benar x 5 = Nilai B
Nilai Total = Nilai A + Nilai B
Lampiran 3
Media Pembelajaran
Pertemuan 1
Studi Kasus 1
PONTIANAK--Pembiayaan kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mutlak
diperlukan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di Kalimantan Barat. Kepala Bank
Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Hilman Tisnawan mengatakan, perbankan di Kalbar
sendiri tergolong aktif dalam memberikan pinjaman kepada para pelaku UMKM.
“Memang bukan yang paling tinggi di Indonesia. Tetapi rasio kredit UMKM di Kalbar sendiri
cukup baik. Lebih dari 30 persen. Bahkan rata-rata rasio kredit UMKM kita memang di angka
tersebut setiap tahun,” ujarnya.Dia berharap, kepada perbankan di Kalbar untuk terus
meningkatkan kredit pembiayaan modal kepada para pelaku UMKM. Pasalnya penyaluran
pembuayaan bank-bank kerap berfokus pada kredit konsumtif. “Penyaluran kredit masih
terlalu konsumtif. Kita harap penyaluran kredit lebih kepada sektor produktif, khususnya
UMKM. Tapi bukan berarti tidak boleh masuk ke sektor konsumtif,” ungkapnya.
Menurutnya Bank Perkreditan Rakyat menjadi ujung tombak dalam pembiayaan sektor
35. UMKM. Hilman menyebut BPR tidak boleh bersaing dengan bank umum utamanya dalam
memberikan kredit. Selama ini, kata dia, ada beberapa BPR yang memberikan pinjaman
modal maupun konsumtif dalam jumlah besar untuk segmen nasabah menengah ke atas.
“BPR harus kembali ke khitahnya dengan tidak bersaing dengan bank umum. Carilah pasar
sendiri, terutama pedagang mikro, kecil dan menengah. Kami berharap BPR masuk ke pasar-
pasar tradisional dan memberikan akses pembiayaan. Jangan masuk ke yang biaya dan
risikonya besar, seperti pembiayaan ruko atau hotel,” paparnya.
Selain itu, pedagang kecil juga harus mendapat bimbingan, terutama dalam mengatur modal
dan memperbesar omzetnya. Dia mengatakan banyak pengusaha UMKM yang kesulitan
menjadi besar karena kekurangan modal. Meskipun banyak pula yang gagal membuat
usahanya besar, karena ambisi dan manajemen yang kurang baik. Dia mencontohkan
pedagang bakso yang dikenalnya sejak tahun 1970-an. “Ada pedagang bakso yang berjualan
sejak tahun 1970an dan hanya memiliki satu gerobak saja. Tapi sampai sekarang dia tetap
memiliki satu gerobak. Artinya dia berjualan hanya sekadar untuk makan dan membayar SPP
anak,” pungkasnya. (ars)
Dari berita diatas, bank menjalankan fungsi sebagai penyedia kredit
konsumtif atau kredit produktif? Jelaskan!
Studi Kasus 2
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Penyaluran kredit perbankan di wilayah eks Karesidenan
Banyumas, hingga April 2013, masih didominasi kredit konsumtif.
Berdasarkkan data di kantor Bank Indonesia (BI) Purwokerto, kredit konsumtif yang disalurkan
perbankan di wilayah tersebut mencapai Rp 16,471 triliun. "Dari penyaluran kredit sebesar itu,
lebih dari 40 persen memang masuk kategori kredit konsumtif," jelas Kepala BI Perwakilan
Purwokerto, Dudi Herawadi, Jumat (3/5).
Lainnya, masuk kategori kredit investasi dan modal kerja.Secara rinci, penyaluran kredit terbesar
ada di Kabupaten Banyumas. Yakni, mencapai Rp 9,977 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 37
persen masuk kategori kredit konsumsi.
Kemudian Kabupaten Cilacap, dari total kredit yang disalurkan Rp 3,33 triliun, yang masuk
kategori kredit konsumtif sebesar 47 persen. Kabupaten Banjarnegara, dari total kredit Rp 1,885
triliun yang masuk kategori kredit konsumtif mencapai 44 persen.
Sedangkan Kabupaten Purbalingga, dari total kredit Rp 1,545 triliun yang masuk kredit konsumtif
sebesar 54 persen. Berdasarkan data itu, Dudi mengakui, penyaluran kredit perbankan di eks
Karesidenan Banyumas memang cukup agresif dengan pertumbuhan di atas 20 persen per
tahun.
"Meski demikian, aspek kehati-hatian masih menjadi perhatian pelaku perbankan. Hal ini ditandai
dengan tingkat NPL (Non Performing Loan) yang masih cukup rendah, yang hingga Maret 2013
ini hanya sekitar 2,81 persen," jelasnya.
36. Dari berita diatas, menurut kelompok anda, efektifkah kredit konsumtif yang
diberikan oleh pemerintah? Jelaskan!
Pertemuan 2
Produk Perbankan
37. Pertemuan 3
Studi Kasus 1
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan lembaga keuangan bukan bank akan terus
berkembang kedepannya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kondisi ini bisa terlihat
dari jumlah lembaga keuangan bukan bank mencapai 608 perusahaan di akhir 2012.
Ketua OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, total aset industri lembaga keuangan bukan bank
saat ini mencapai Rp 1,069 triliun. Aset tersebut terdiri dari perusahaan pembiayaan Rp 341
triliun, dana pensiun Rp 155 triliun dan asuransi Rp 573 triliun.
"Data akhir tahun lalu terdapat 608 perusahaan industri keuangan non bank yang terdiri dari 200
perusahaan pembiayaan, 100 perusahaan asuransi dan reasuransi dan 308 dana pensiun," kata
Muliaman di Jakarta, Jumat (26/7/2013). Mengacu pada data tersebut, menurut dia, menunjukkan
pertumbuhan lembaga keuangan non bank masih akan terus meningkat seiring dengan
peningkatan pendapatan masyarakat.
"Permintaan asuransi jiwa akan meningkat, cover asuransi kerugian juga akan meningkat.
Lembaga keuangan non bank ini akan terus mengalami peningkatan. Nilai aset juga akan terus
meningkat," ungkap dia. Karena itu untuk lebih mengembangkan industri jasa keuangan,
Muliaman meminta lembaga keuangan bukan bank, agar mengelola perusahaan dengan baik,
berprinsip pengelolaan good corporate governance (GCG).
"Sebab kita ingin bangun industri keuangan yang tidak hanya sehat tapi juga dikelola deng baik
krn diterapkan GCG," pungkasnya. (Pew/Nur) - See more at:
http://m.liputan6.com/bisnis/read/650115/lembaga-keuangan-non-bank-kian-tumbuh-berkat-
jumlah-penduduk#sthash.R084z9wk.dpuf
Menurut kelompok anda, apakah dengan meningkatnya jumlah lembaga keuangan
bukan bank dapat memberi manfaat bagi perekonomian masyarakat? Berikan alasan
beserta contohnya!
Pertemuan 4
Soal Kelompok
38. Hubungkan gambar berikut sesuai dengan jawaban yang tepat!
Pembiayaan perumahan
Pegadaian
Asuransi
Dana Pensiun
Leasing
Kartu kredit
39. Pertemuan 6
Kartu Soal
QUESTION
Undang-Undang yang mengatur tentang tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
QUESTION
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
40. QUESTION
Otoritas Jasa Keuangan memberi maupun menangguhkan izin pendirian cabang baru suatu
bank
QUESTION
Pimpinan tertinggi dalam otoritas jasa keuangan
QUESTION
Otoritas Jasa Keuangan siap memecat pegawai nakal yang melanggar kode etik seperti suap
dan pembocoran dokumen rahasia
QUESTION
OJK melarang perencana keuangan bertindak sebagai manajer investasi, dan wajib memberi
informasi mengenai produk layanan yang direkomendasi
41. QUESTION
Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan untuk merekrut sumber daya manusia
berkualitas terutama di bidang teknologi informasi.
QUESTION
OJK akhirnya menebitkan aturan yang khusus mengatur perlindungan konsumen sektor jasa
keuangan
42. Kartu Jawaban
ANSWER
Undang-Undnag No 21 tahun 2011
ANSWER
Dewan Komisioner
ANSWER
Tugas pengawasan OJK dalam memberikan dan /atau mencabut izin usaha di sektor jasa
keuangan
ANSWER
Tugas pengawasan menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
ANSWER
Tugas pengaturan menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,
memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban
ANSWER
Tugas pengawasan pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain
terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
ANSWER
PENGERTIAN OTORITAS JASA KEUANGAN
ANSWER
Tugas pengawasan menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan