Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan akhlak Islam, termasuk pengertian, tujuan, dan ukuran akhlak baik dan buruk menurut pandangan Islam.
2) Beberapa aliran seperti hedonisme dan idealisme juga dibahas mengenai pandangan mereka tentang baik dan buruk.
3) Pendidikan akhlak Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian muslim yang memiliki akhlak mulia berdas
1. PENDAHULUAN
1
LATAR BELAKANG
Kehadiran adanya agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang
diyakini bisa menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di
dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana semestinya manusia itu menyikapi
hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.
Kesempurnaan akhlak manusia bisa dicapai melalui 2 jalan.antara lain : pertama,
melalui karunia tuhan yang menciptakan manusia dengan fitrahnya yang sempurna,akhlak
yang baik,nafsu syahwat yang tunduk kepada akal dan agama. Manusia tersebut dapat
memperoleh ilmu tanpa belajar dan terdidik tanpa melalui proses pendidikan.
Kedua, akhlak melalui cara berjuang secara bersungguh-sungguh (mujahadah
)danlatihan (riyadhah) ialah membiasakan diri melakukan akhlak-akhlak mulia. Ini dapat
dilakukan oleh manusia biasa dengan belajar dan latihan. Akhlak mulia juga dapat dipupuk
melalui proses melawan hawa nafsu. Menundukkan hawa nafsu bukan bermakna
membunuhnya tetapi hanya mengawal dan mendidiknya agar mengikuti panduan akal dan
agama. Sebab hawa nafsu ini sendiri merupakan sebagian dari diri sendiri dan keberadaannya
tetap diperlukan. Di sinilah letak kesukaran menunduknya.Rosulullah menyifatkan hawa
nafsu sebagai musuh yang paling besar.1
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendidikan akhlak islami ?
2. Bagaimana akhlakbaik dan burukny apendidikan akhlak islami?
3. Apa saja Ukuran akhlak baik dan buruk?
4. Apasajakah aliran tentang baik dan buruknya pendidikan akhlah islami?
1 M. yatiminAbdullah,studiakhlakdalamperspektif al -qur’an,Jakarta:amzah,2007,hal 19&21.
2. PEMBAHASAN
2
1. Pendidikan akhlak islami
Pendidikan berasal dari kata didik,yang artinya memelihara dan memberi latihan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan akhlak dapat juga diartikan:
Perbuatan atau cara mendidik
Pemeliharaan atau latihan badan,batin dan jasmani
Ilmu,ilmu didik atau ilmu mendidik pengetahuan tentang pendidikan.
Pendidikan bisa diartikan sebagai proses membimbing manusia dari
kebodohan,kegelapan dan pencerahan pengetahuan. Sedangkan secara arti luas yaitu
pendidikan baik formal maupun informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan
manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia tempat mereka hidup.2
Menurut caranya pendidikan terbagi 3 macam. Antara lain :
Pressure,yaitu pendidikan berdasarkan paksaan (secara paksa)
Pendidikan dimaksudkan untuk membentuk hati nurani yang baik
Latihan untuk membentuk kebiasaan.
Tanggapan hidup dengan hakikat dan tujuan pendidikan sangat erat
hubungannya,demikian juga cara-cara melaksanakan pendidikan dalam praktik. Pendidikan
dapat diwujudkan dalam berbagai cara baik positif maupun negative.
Pendidikan akhlak islam dpat diartikan sebagai latihan mental dan fisik yang
menghaasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melakukan tugas kewajiban dan tanggung
jawab dalam masyarakat selaku hamba allah. Pendidikan akhlak islami berarti juga.
menumbuhkan personalitas atau kepribadian dan menanamkan tanggung jawab. Sebagai
landasan firman Allah : 3
2M. yatiminAbdullah,studiakhlakdalamperspektif al -qur’an,Jakarta:amzah,2007,hal 21
3Q.S Ali-imron ayat 19
3. “Sesungguhnya agama yang diridhai disisi allah hanyalah islam. Tiada berselisah
orang-orang yang telah diberi al-kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka,karena kkedengkian (yang ada) diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat ayat allah maka sesungguhnya allah sangat cepat hisab-Nya.”
Jadi,pendidikan akhlak islami merupakan suatu proses yang mendidik,membentuk
,memelihara dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berpikir baik yang
bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada ajaran-ajaran islam. Pada sistem
pendidikan islam ini khusus memberikan pendidikan tentang akhlaqul karimah agar dapat
mencerminkan kepribadian seorang muslim. Sedangkan Menurut Muhammad ‘Athijah
Al-Abrasy Menurut beliau jiwa pendidikan adalah budi pekerti, pendidikan budi pekerti
adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa Akhlak dan
budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam.
Mencapai suatu Akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan.
Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran
bukanlah hanya memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum
mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik Akhlak dan jiwa mereka, menanamkan
rasa Fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi,
mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya Ikhlas dan Jujur.
Maka tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti
dan pendidikan jiwa. Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran Akhlak
keagamaan, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan Akhlak
yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam4
2. Akhlak baik dan buruknya pendidikan akhlak islami
Di dalam kamus dan ensiklopedi dapat diperoleh pengertian baik dan buruknya
3
adalah:
a. Baik ( bahasa inggris:good, bahasa arab:khoir ),yaitu :
4 http://portalpbj.blogspot.com/2013/08/tujuan-pendidikan-islam-menurut-para.html diakses pada
tanggal 24-3-2014 pukul 13.00 wib
4. Sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan
Sesuatu yang memiliki nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan,yang
4
memberikan kepuasaan.
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau sesuatu yang menimbulkan rasa
keharuan dalam kepuasaan, kesenangan.
b. Buruk (bahasa inggris: bad, bahasa arab: syarr), yaitu:
Segala yang tercela,lawan baik,lawan pantas dan lawan bagus.
Perbuatan yang buruk berarti bertentangan dengan norma-norma masyarakat
yang berlaku
Jahat tidak menyenangkan,keji,tidak bermoral,tidak dapat disetujui dan tidak
dapat diterima.5
Dari pengertian diatas,dikatakan baik apabila ia memberikan kesenangan yang dinilai
positif oleh orang yang menginginkannya. Dikatakan buruk apa yang dinilai sebaliknya.
Disini nyata sekali betapa relatifnya pengertian itu, karena tergantung pada penghargaan
manusia masing-masing. Jadi,nilai buruk ataupun baik menurut pengertian diatas bersifat
subjektif, karena tergantung pada individu yang menilainya.
Sedangkan menurut Ethic pengertian baik yaitu sesuatu yang berharga untuk sesuatu
tujuan,bernilai buruk apabila merugikan,menyebabkan tidak tercapainya tujuan. Baik bagi
seseorang belum tentu baik bagi orang lain. Sesuatu itu baik bagi seseorang apabila sesuai
dan berguna untuk tujuannya. Masing masing orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda,
ada yang bertentangan,sehingga yang berharga untuk seseorang berbeda dengan yang
berharga untuk orang atau golong lainnya.
Secara objektif,walaupun tujuan orang dan golongan didunia ini berbeda-beda.
Sesungguhnya pada akhirnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, sebagai tujuan akhir
tiap-tiap sesuatu,bukan saja manusia bahkan binatang pun mempunyai tujuan mempunyai
tujuan. Tujuan dari semuanya itu sama, yaitu ingin baik dan ingin bahagia. Tidak ada seorang
pun yang tidak ingin baik dan bahagia,karena ini fitrah manusia.6
3. Ukuran akhlak baik dan buruk
5 M. yatiminAbdullah,ibid hal 23
6M. yatiminAbdullah,ibid hal 23-24
5. Ukuran yaitu standar perhitungan dalam bentuk panjang-lebar,tinggi-rendah,besar-kecil
dan isi-berat. Dan dalam suatu benda pasti ada ukurannya.manusia pun juga begitu.
Berapa besarnya?berapa beratnya?berapa tingginya?dan sebagainya. Sebagai salah satu
pertanyaan yang mengandung hakikat, bahwa sesuatu benda ada ukurannya.
Dalam membahas persoalan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka ukuran
karakternya selalu dinamisdan sulit dipecahkan. Namun, karakter baik dan buruk perbuatan
manusia dapat diukur menurut fitrah manusia. Kenyataan yang ada didalam kehidupan,
bahwa ada beda pendapat dalam melihat baik dan buruk. Sekarang seseorang melihat baik
dan buruk,tetapi pada suatu saat dia melihatnya itu baik dan sebaliknya.
Didalam melihat ukuran akhlak baik atau buruk dapat dilihat dari beberapa sudut
5
pandang,antara lain :
Pengaruh adat kebiasaan
Adat istiadat dianggap baik apabila diikuti dan ditanamkan dalam hati bahwa itu
membawa kesucian. Ada beberapa alasan mengapa adat istiadat dilakukan dan
larangan disingkirkan:
Pendapat umumnya, orang-orang menganggap baik bagi pengikutnya dan
menganggap buruk bagi yang menyalahinya.
Diriwayatkan secara turun-temurun dari hikayat dan khurafat yang
menyatakan bahwa setan dan jin membalas dendam kepada orang-orang
yanng menyalahi adat isitiadat dan malaikat memberi kebaikan bagi yang
mengikutinya.
Beberapa upacara atau pertemuan yang mendorong orang-orang untuk
mengikuti maksud dari acara tersebut.
Kebahagian (hedonism)
Kebanyakan filsuf berpendapat bahwa tujuan akhir dari hidup dan kehidupan manusia
yaitu untuk mencapai kebahagiaan. Perbuatan manusia dapat dikatakan baik bila ia
mendatangkan kebahagiaan, kenikmatan. Para pengikut aliran ini membagi
kebahagiaan menjadi dua antara lain :
Kebahagian diri (Egoistic Hedonism)
Kebahagian bersama (Universalistic Hedonism)
Intuisi (intituation)
6. Merupakan kekuatan batin yang dapat mengenal sesuatu yang baik atau yang buruk
tanpa melihat akibat yang akan terjadi nanti. Paham ini berpendapat bahwa tiap
manusia itu mempunyai kekuatan batin sebagai suatu instrumen yang dapat
membedakan baik dan buruk. Kekuatan ini akan berbeda pada setiap manusia
bergantung pada masannya.
6
Evolusi (evolution)
Segala sesuatu di alam ini yang berkembang dari apa adanya menuju pada
kesempurnaannya. Pendapat ini tidak hanya berlaku untuk benda-benda yang tampak
tetapi juga untnuk benda yang tidak dapat dilihat oleh pancaindra.7
4. Berbagai aliran tentang baik dan buruk
a) Aliran Hedonisme
Aliran hedonisme berpendapat bahwa norma baik dan buruk adalah suatu
perbuatan yang dapat mendatangkan kebahagiaan maaka perbuatan itu baik dan
apabila perbuatan itu buruk makaa akan mendatangkan penderitaan. Menurut
aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan, karena kebahagiaan
merupakan tujuan akhir dari hidup manusia. Maka dari itu kebahagiaan dipandang
sebagai keutamaan (berbuat baik/mulia).
Perbuatan baik adalah perbuatan yang dapat menghasilkan kenikmatan.
Kenikmatan ialah ketrentaman jiwa yang berarti keseimbangan badan. Aliran ini
mengajarkan manusia untuk mencari kenikmatan, karena pada dasarnya setiap
perbuatan ini tidak sunyi tetapi justru mencari kenikmatan sebesar-besarnya.
Pada aliran hedonisme ini mengajarkan pada manusia agar mencari
kebahagiaan, karena pada dasarnya tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi dari
kebahagiaan maupun kelezatan tetapi aliran ini justru menyatakan kehendak
manusia mencari sebesar-besarnya kebahagiaan. Apabila ia disuruh memilih
diantara beberapa perbuatan wajib ia memilih yang paling besar kebahagiaannya.
Paham ini mengisyaratakan manusia mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya
bagi dirinya. Setiap perbuatan harus diarahkan kepada kebahagiaan. Maka apabila
terjadi keraguan dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan
7M. yatiminAbdullah,ibidhal 26-29
7. banyak sedikitnya kebahagiaan dan kepedihannya. Sesuatu itu baik apabila diri
seseorang yang melakukan perbuatan mengarah kepada tujuan.8
7
b) Aliran Idealisme
Aliran idealisme dipelopori oleh Imanuel Kant (1724-1804). Pokok-pokok
aliran idealisme adalah sebagai berikut:
Wujud yang paling nyata adalah kerohanian. Seseorang berbuat baik
pada prinsipnya bukan karena dianjurkan oleh orang lain melainkan
atas dasar kemauan sendiri dan rasa kewajiban.
Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia adalah kemauan
yang melahirkan tindakan yang konkret dan pokok adalah kemauan
baik.
Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan seuatu hal yang
menyempurnakannya, yaitu rasa kewajiban.
Kemauan yang baik menjadi dasar pokok ideaisme. Menurut kant, untuk
dapat merealisasikankeamuan yang baik, harus disertai dengan perasaan
kewajiban melakukan sesuatu yang baik.
c) Aliran Naturalisme
Manusia dapat berbahagia apabila melakukan sesuatu yang baik dari dalam
dirinya sendiri. Ukuran baik buruknya perbuatan manusia menurut aliran
naturalisme adalah perbuatan yang sesuai dengan fitrah manusia, baik fitrah lahir
maupun batin. Aliran ini berpendirian bahwa segala sesuatu dalam dunia ini
menuju kepada tujuan yang satu.
d) Aliran Teologi
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya
perbuatan manusia diukur berdasatkan atas ajaran Tuhan. Segala sesuatu yang
diperintahkan oleh Tuhan adalah perbuatan yang baik dan yang dilarang adalah
perbuatan yang buruk.
e) Aliran Vitalisme
8Ibid hal 33
8. Perbuatan baik menurut aliran ini adalah orang yang kuat, dapat memaksakan
kehendaknya agar ditaati oleh orang-orang yang lemah. Manusia hendaknya
memiliki daya hidup (vitalita) yang dapatmenguasai dunia dan keselamatan
manusia bergantung pada daya hidupnya.
8
f) Aliran Utilitarisme
Aliran ini berpendapat manusia dapat mencari kebahagiaan sebesar-besaarnya
untuk sesama manusia atau makhluk yang memiliki perasaan.
9. PENUTUP
9
KESIMPULAN
Pendidikan akhlak islami merupakan proses mendidik, memelihara, membentuk,
memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berpikir baik yang bersifat formal
maupun informal yang didasarkan pada ajaran islam. Sedangkan pendidikan hampir sama
dengan pendidikan akhlak islami yaitu mendidik,melatih,memelihara dan membimbing.
Pendidikan merupakan latihan fisik dan mental yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi
untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat. Pendidikan
berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) dan menanamkan tanggung jawab.
Dan Sistem pendidikan islam ini khusus memberikan pendidikan tentang akhlak yang
seharusnya dimiliki oleh seorang muslim agar dapat mencermnkan kepribadian seorang
muslim.Dikatakan akhlak baik apabila memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan,
sesuai dengan yang diharapkan. Dikatakan buruk apabila dinilai tidak menyenangkan dan
tidak memberikan kepuasan karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga dinilai
negatif oleh orang lalin.
SARAN
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar dapat memenuhi tugas mata kuliah
Akhlak Tasawuf dengan baik. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui
perkembangan pendidikan akhlak islami.
Agar tidak terjadi kesalahan disarankan agar pembaca sapat mencari tahu lebih lanjut dari
sumber-sumber yang ada. Demikianlah makalah ini kami buat semoga bermanfaat dan
apabila ada kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf.
10. Daftar Pustaka
Abdullah,M yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-qur’an, 2007, Jakarta:Amzah
http://portalpbj.blogspot.com/2013/08/tujuan-pendidikan-islam-menurut-para.html
10