3. Rasa ketergantungan (sense of
depend:
Teori ini dikemukakan oleh WH Thomas
Teorinya disebut dengan teori Four wishes.
Manusia dilahirkan ke dunia ini memiliki empat
keinginan, yaitu : keinginan untuk perlindungan,
keinginan untuk pengalaman baru, keinginan
mendapat tanggapan, dan keinginan untuk
dikenal.
Relasi diantara 4 kebutuhan tersebut
menimbulkan rasa ketergantungan , dan
terbentuklah rasa keagamaan pada anak.
4. Instink keagamaan:
Tokohnya Woodworth.
Bayi yang dilahirkan sudah memiliki
beberapa insting antara lain insting
keagamaan.
5. Perkembangan agama pada
anak-anak:
Ernest harm membagi perkembangan
anak menjadi tiga tahap: The fairly tale
stage (tingkat dongeng), the realistic
stage (Tingkat kenyataan), the individual
stage (tingkat individu).
6. The fairly tale stage (tingkat
dongeng):
Dimulai pada anak berusia 3-6 tahun.
Konsep mengenai Tuhan lebih banyak
dipengaruhi oleh fantasi dan emosi.
Sehingga anak dalam menanggapi
agama juga menggunakan konsep
fantastis yang diliputi oleh dongeng-
dongeng yang kurang masuk akal.
7. The realistic stage:
Dimulai sejak anak masuk sekolah dasar
hingga ke usia adolesense.
Ide ke Tuhanan anak sudah
mencerminkan konsep-konsep yang
berdasarkan kepada kenyataan.
Timbul melalui lembaga-lembaga
keagamaan dan pengajaran agama dari
orang dewasa lainnya.
8. Lanjut….
Ide keagamaan anak didasarkan atas
dorongan emosional, hingga dapat
melahirkan konsep keagamaan yang
formalis.
Anak-anak lebih senang pada lembaga
keagamaan .
9. The individual stage:
Konsep ketuhanan yang konvensional dan
konservatif dengan dipengaruhi sebagian kecil
fantasi.
Konsep ketuhanan yang lebih murni yang
dinyatakan dalam pandangan yang bersifat
personal (perorangan).
Konsep ketuhanan yang bersifat humanistik.
Agama telah menjadi etos humanis pada diri
individu dalam menghayati ajaran agama.
10. Sifat keagamaan pada anak:
Mengikuti ideas concept on authority.
Ide keagamaan pada anak hampir
sepenuhnya autoritarius, artinya
dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya.
12. Unreflektif (tidak mendalam)
Penelitian Machion tentang sejumlah
konsep ketuhanan pada diri anak,
menunjukkan 73% mereka menganggap
Tuhan itu bersifat seperti manusia.
Ajaran agama cenderung diterima begitu
saja tanpa kritik.
Kebenaran tidak begitu mendalam.
Contoh : ketika berdoa tidak dikabulkan,
mengapa?
13. Egosentris
Memahami dan memandang agama dari
sudut kepentingan pribadinya.
14. Anthromorphis:
Konsep ketuhanan digambarkan sebagai
aspek-aspek kemanusiaan.
Contoh: Pekerjaan Tuhan adalah
mencari dan menghukum orang-orang
yang berbuat jahat.
15. Vebalis dan ritualis.
Kehidupan agama pada anak-anak
sebagian besar tumbuh mula-mula
secara verbal dan ritualis.
Contoh: menghafal kalimat-kalimat
keagamaan dan mempraktikkan ajaran
agama. Hal ini bepengaruh pada masa
dewasa.
16. Imitatif:
Tindak keagamaan pada anak pada
dasarnya diperoleh dari meniru.
17. Rasa heran:
Rasa heran dan kagum merupakan
tanda dari sifat keagamaan terakhir pada
anak, namun rasa heran dan kagum itu
berbeda dengan orang dewasa.
Rasa heran dan kagum merupakan
konskuensi dari kebutuhan anak akan hal
yang baru.