Dokumen tersebut membahas tentang etika, moral, dan akhlak dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian ketiganya serta karakteristik akhlak mulia dan tercela menurut ajaran Islam. Dokumen ini juga menyinggung tentang tasawuf sebagai upaya membentuk akhlak yang luhur sesuai ajaran agama.
2. TIK:
Mahasiswa smt I dan II dapat menjelaskan dan
membedakan antara etika, moral dan akhlak
serta keterkaitan tasawuf dalam pembentukan
akhlak yang mulia, setelah mendapatkan
materi ini.
3. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan
suatu sistem tata nilai tertentu. Adapun standar baik
dan buruk dalam etika adalah AKAL.
Moral berasal dari bahasa latin “mores”, bentuk jamak
dari kata “mos” yang berarti; adat, kebiasaan dan
susila.
Pengertian Moral adalah tindakan manusia yang
sesuai dengan ide-ide umum, yang diterima oleh
masyarakat, mana yang baik dan yang buruk.
Tolok ukur baik dan buruk dalam moral adalah ADAT
SUATU MASYARAKAT.
4. Akhlak merupakan jamak dari kata “khuluq” (bhs.
Arab) yang berarti; budi pekerti, perangai, tingkah laku
dan tabiat.
Secara terminologi berarti: ilmu yang menentukan
batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan
tercela, tentang perkataan atas perbuatan manusia
lahir dan batin.
Standar baik dan buruk dalam akhlak adalah AL-
QUR’AN dan SUNNAH.
5. Definisi Akhlak menurut Ulama:
Ahmad Amin: Akhlak merupakan ilmu yang
menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada
yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus dicapai
oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat.
Ibrahim Anis: Akhlak itu merupakan sifat-sifat yang
tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah,
tanpa memerlukan pemikiran dan pertibangan.
6. Karakteristik Etika Islam
1. Mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah
laku yang baik dan menjauhkan dari yang buruk.
2. Sumber moral dan ukuran baik dan buruk dalam etika
Islam didasarkan pada ajaran Allah.
3. Bersifat Komprehensif dan Universal.
4. Mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke
jenjang akhlak yang luhur.
7. Akhlak-akhlak Mulia (Karimah):
Berbakti terhadap orang tua (QS. Luqman: 14
–15)
Tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18 –19)
Hormat terhadap yang lebih tua dan sayang
kepada yang muda.
Jujur
Amanah.
Dll.
9. Pengertian Tasawwuf:
Secara Etimologi: berasal dari kata
a. Ahlushuffah
b. Shafa (bersih/suci)
c. Shaff (barisan dalam shalat)
Secara Terminologi:
- Mengambil akan hakekat dan tidak mengharapkan
apa yang di tangan manusia.
- Awalnya ilmu, tengahnya amal dan akhirnya adalah
irfan.
10. Sebagian Istilah dalam Dunia
Tasawwuf.
Maqam : aktualisasi tata cara agama dalam diri hamba
yang menentukan kedudukannya di hadapan Tuhan
melalui upaya-upaya sadar dan terencana dengan
ibadah, mujahadah, riyadlah dan putusnya dengan
selain Allah.
Tingkatan Maqamat:
a. Taubat b. Zuhud
c. Faqr d. Wara’
e. Sabar f. Ridha
g. Tawakkal
11. Ahwal: makna atau kesan yang menyentuh hati begitu
saja tanpa dibuat-buat, tanpa penyebab dan tanpa
diusahakan.
Macam-macam Ahwal:
a. Khauf dan Raja’ (rasa takut dan penuh harap)
b. Syauq (rindu)
c. Uns/ Fana’ (intim/melebur)
12. Relevansi Tasawwuf dan Akhlak:
Tasawwuf merupakan jalan untuk menggapai jiwa
yang bersih dan terbebas dari keinginan-keinginan
duniawi, yang diharapkan hanya ridha Allah semata.
Seorang sufi dalam menggapai ridha Allah sudah tentu
akan menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang
mulia.
Bisa dikatakan tasawwuf merupakan salah satu upaya
dalam membentuk akhlak karimah.
13. TUJUAN TASAWWUF HAMKA
Berusaha memperoleh kebahagiaan.
Menjaga kesehatan jiwa dan badan.
Merasa cukup dengan sesuatu yang
dikaruniakan (qana'ah)
Berpasrah diri sepenuhnya kepada Allah SWT
(tawakkal).
14. TASAWWUF MODERN NABI SAW:
Kerjalah kamu untuk kehidupan duniamu
seakan-akan kamu akan hidup seribu tahun
lagi. Dan kerjalah kamu untuk bekal akhiratmu
seakan-akan kamu akan mati besok hari. (al-
Hadis)