Makalah ini membahas tentang pengertian akhlak, moral, dan etika menurut Islam. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik etika Islam, dalil-dalil Alquran dan hadits tentang akhlak yang baik, serta tujuan dari akhlak, moral, dan etika yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
AKHLAK DAN MORAL
1. AKHLAK, MORAL DAN ETIKA
Penulis :
1. Ardi Nata Nugroho 037117023
Kelas 2 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
2. i
KATA PENGANTAR
Pendidikan Islam pada intinya adalah sebagai wahana pembentukan manusia yang
bermoralitas tinggi. Di dalam ajaran Islam moral atau akhlak tidak dapat dipisahkan dari
keimanan. Keimanan merupakan pengakuan hati. Akhlak adalah pantulan iman yang berupa
perilaku, ucapan, dan sikap atau dengan kata lain akhlak adalah amal saleh. Iman adalah
maknawi (abstrak) sedangkan akhlak adalah bukti keimanan dalam bentuk perbuatan yang
dilakukan dengan kesadaran dan karena Allah semata.
Berkaitan dengan pernyataan di atas bahwa akhlak tidak akan terpisah dari keimanan,
dalam al-Qur'an juga sering dijelaskan bahwa setelah ada pernyataan “orang-orang yang
beriman,” maka langsung diikuti oleh “beramal saleh.” Dengan kata lain amal saleh sebagai
manifestasi dari akhlak merupakan perwujudan dari keimanan seseorang.
Satu masalah sosial/kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan
perlu ditanggulangi dewasa ini ialah tentang kemerosotan akhlak atau dekadensi moral.
Di samping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat pula arus
kemorosotan akhlak yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita. Hal
tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak, Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan
terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk
terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kemerosotan akhlak dan moral dikalangan
remaja.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para generasi
penerus tidak memiliki akhlak, moral dan etika. Oleh karena itu penulis menyusun makalah
ini agar menjadi acuan dalam perbaikan akhlak, moral dan etika masyarakat.
3. ii
DAFTAR ISI
BAB 1 : RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................... 1
1. Pengertian Akhlak, Moral dan Etika ....................................................................... 1
2. Karakteristik Etika Islam......................................................................................... 3
3. Dalil-dalil yang berhubungan dengan aAkhlak, Moral dan Etika........................... 4
4. Tujuan Akhlak, Moral dan Etika............................................................................. 6
5. Aktualisasi akhlak dalam kehidupam bermasyarakat.............................................. 7
BAB III : KESIMPULAN................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13
4. 1
BAB I : RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari akhlak, moral, dan etika ?
2. Bagaimanakah karakteristik etika dalam islam?
3. Dalil apa saja yang menyangkut tentang akhlak, moral, dan etika?
4. Apa tujuan akhlak, moral, dan etika ?
5. Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat ?
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak, Moral dan Etika
1.1. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk
jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti ,
tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan
moral dan etika. Menurut istilah yang dijelaskan oleh Ibnu Maskawih
“akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan”. (Saputra, 2004: 30).
Menurut Abdul hamid yusuf akhlak adalah ilmu yang memberikan
keterangan tentang perbuatan yang mulia dan memberikan cara-cara untuk
melakukannya. (Mahjuddin, 2004: 9), sedangkan menurut Ja’ad maulana
“akhlak adalah ilmu yang menyelidiki gerak jiwa manusia, apa yang
dibiasakan mereka dari perbuatan dan perkatan dan menyingkap hakikat-
hakikat baik dan buruk”. (Zahruddin, 2000: 6). Akhlak menurut Ahmad
amin adalah kehendak yang biasa dilakukan. Artinya segala sesuatu yang
kehendak yang terbiasa dilakukan, disebut akhlak. (Amin, 1995: 62).
1.2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
5. 2
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
prosessosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit
karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan disekolah-
sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara
utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima
serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari
budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-
beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak
lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik
dan buruk.
1.3. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari
kata "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
6. 3
2. Karakteristik Etika Islam
2.1. Definisi Karakter
Karakter (khuluk) merupakan suatu keadaan jiwa dimana jiwa
bertindak tanpa di pikir atau di pertimbangkan secara mendalam. Karakter
ini ada 2 jenis, yaitu karakter alamiah, dan karakter yang tercipta melalui
kebiasaan dan latihan.
2.2. Karakteristik Etika Islam
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata
nilai suatu masyarakat tertentu. Moral secara etimologis berarti adat
kebiasaan dan susila. Jadi moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-
ukuran tindakan yang oleh umum di terima, meliputi kesatuan sosial /
lingkungan tertentu. Sedangkan akhlak adalah ilmu yang menentukan batas
antara baik dan buruk tentang perkataan / perbuatan manusia lahir dan batin.
Didalam islam, etika yang diajarkan dalam islam berbeda dengan
etika filsafat. Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:1
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku
yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik
dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-
Hadits yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan
dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun
mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak
yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia.
1 Didalam islam, etika yang diajarkan dalam islam berbeda dengan etika filsafat. Etika Islam memiliki
karakteristik
7. 4
3. Dalil-Dalil Yang Berhubungan Dengan Akhlak, Moral dan Etika
Firman Allah swt:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (QS.
Ali Imran: 190)2
“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan mereka, kecuali pembicaraan
rahasia dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat
ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-nisa: 114)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.” (QS. Al Anfal:2)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.” (QS. Al Anfal:2)
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mumin, diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan
Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
2
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal” (QS. Ali Imran: 190)2
8. 5
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At
Taubah: 111)
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi
kamu” (QS. Yasin: 60)
“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan
kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada
negeri akhirat.” (QS. Sad: 46)
Sabda Rasulullah:
‘Sesungguhnya aku Muhammad s.a.w. tidak diutus melainkan untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak.’
‘Ketahuilah kamu di dalam badan manusia terdapat segumpal darah. Apabila
baik maka baiklah keseluruhan segala perbuatannya dan apabila buruk maka
buruklah keseluruhan tingkah lakunya. Ketahuilah segumpal darah itu adalah
hati’
‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa paras kamu dan tidak kepada
tubuh badan kamu, dan sesungguhnya Allah tetap melihat kepada hati kamu dan
segala amalan kamu yang berlandaskan keikhlasan hati.’
‘Seseorang itu tidak beriman sehinggalah dia mengasihi terhadap saudaranya
seperti mana dia kasih terhadap dirinya sendiri’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)
‘Sesunggubnya amalan yang sangat dicintai Allah selepas melakukan ibadat
fardhu oleh hambanya ialah mengembirakan hati saudaranya sesama Islam’
(Riwayat Baihaqi).
9. 6
4. Tujuan Akhlak, Moral dan Etika.
Tujuan akhlak moral dan etika dalam Islam adalah untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat, ini termasuk prinsip ke empat dari prinsip-
prinsip yang menjadi dasar falsafah akhlak dalam Islam. Berikut penjelasan
mengenai prinsip ke empat ini, yaitu:
Percaya bahwa tujuan tertinggi agama dan akhlak ialah menciptakan
kebahagiaan dua kampung (dunia dan akhirat), kesempurnaan jiwa bagi
individu, dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan, dan keteguhan
bagi masyarakat.
Agama Islam atau akhlak islam tidak terbatas tujuannya untuk
mencapai kebahagiaan akhirat yang tergambar dalam mendapat keridhaan,
rahmat, dan pahalanya, dan juga mendapat kenikmatan akhirat yang telah
dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang baik dan orang-orang yang
bertakwa yang telah ditunjukkan oleh banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-
hadits Nabi. Diantaranya sabda Rasulullah SAW: “Di dalam surga ada sesuatu
yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga,
dan belum pernah tergores dalam hati manusia.”
Bahkan dilampaui oleh tujuan itu kebahagiaan akhirat semata-mata
kepada mencapai kebahagiaan dunia yang dihalalkan yang membawa kepada
kebahagiaan akhirat. Termasuk kebahagiaan dunia, berhubungan dengan
perseorangan, kelebihan-kelebihan jasmaniah yang bermacam-macam seperti
kesehatan, kekuatan, kecantikan, panjang umur dan lain-lain lagi.
Di antara termasuk kebahagiaan dunia berkenaan dengan masyarakat
adalah kuatnya masyarakat, kukuhnya, kemajuannya yang terus-menerus,
perpaduannya, kesetabilannya, sifat tolong-menolong antara angota-angotanya,
solidaritas antara angota-anggotanya, keihklasan bekerjanya, rasa tanggung
jawab terhadap masyarakat, sifat lurusnya, kesadaran mereka terhadap masalah
masyarakat mereka, dan lain-lain gejala-gejala kebahagiaan masyarakat.
10. 7
5. Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Bermasyarakat
5.1. Akhlak terhadap Allah SWT
1. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan ke-
Esaan Allah dan beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak
disembah, tidak ada sekutu bagiNya.
2. Banyak Berzdikir pada Allah
Dzikir artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan
memuji nama Allah. Dzikir adalah satu kewajiban. Dengan berdzikir hati
menjadi tenteram.
2. Berdo’a kepada Allah SWT
Berdo’a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau
berdo’a adalah orang-orang yang sombong karena tidak mau mengakui
kelemahan dirinya di hadapan Allah SWT.
3. Bertawakal Hanya pada Allah
Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar
dan kerja keras yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaanya yang di
harapkan gagal dari harapan semestinya, sehingga ia akan mampu
menerima dengan lapang dada tanpa ada penyesalan.
4. Berhusnudzhon kepada Allah
Yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sesungguhnya apa
saja yang di berikan Allah merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-
Nya.
5.2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW
1. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah
menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan/ tradisi yang dilaksanakan
11. 8
oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam islam,
setelah Al-Quran.
2. Bersholawat Kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W .
Sesungguhnya Tuhan beserta para malaikatnya semua memberikan
Sholawat kepada Nabi (dari Allah berarti memberi rakhmat, dan dari
malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai orang-orang yang beriman,
ucapkanlah Sholawat kepadanya (QS. Al Ahzab : 56).
4.3. Akhlak Terhadap diri sendiri
1. Sikap Sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya
bersifat negatif. Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi segala
cobaan.
2. Sikap Syukur
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk
ber-Syukur, atau men-Syukuri segala nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita. Ada 3 (tiga) cara yang mudah untuk men-Syukuri nikmat
Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan
yang dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan
bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan nikmat
dan rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya.
3. Sikap Tawadlhu’
Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari
akhlak mulia, jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap
tawadhu, karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib
dimiliki oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber
dari Allah SWT.
12. 9
4. Bertaubat
Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak
mengulanginya lagi. Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu
banyak berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa dari
rahmat ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan
kesempatan pada kita untuk bertobat.
5.4 Akhlak Terhadap Sesama Manusia
1. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan
Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh
semua agama, termasuk agama islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kalau
semua elemen membangun ukhuwah dalam komunitasnya. Apabila ada
kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan
memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan
kembali komitmen keagamaannya.
2. Ta’awun atau saling tolong menolong
Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah
semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup
yang sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun
yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan
dari yang lain.
3. Suka memaafkan kesalahan orang lain
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang
berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap
kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat
pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan kepada Allah.
4. Menepati Janji
5.5 Akhlak Terhadap sesama Makhluk
13. 10
1. Tafakur (Berfikir)
Salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain,
bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah
manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan.
2. Memanfaatkan Alam
Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang
sewenang-wenang, tetapi sebagai khalifah yang mengemban amanat
Allah. Karena itu, segala pemanfaatan manusia atas bumi ini harus dengan
penuh tanggung jawab dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memiliki akhlakul
karimah dan berupaya dapat menjauhi akhlak jelek (akhlak sayiah). Jika kita
ingin memiliki Negara yang baldatun thoyibatun warobun ghofur (Negara yang,
baik, makmur, dan senantiasa dalam ampunan-Nya) kuncinya adalah
masyarakat, bangsa tersebut harus berakhlak baik. Jika tidak, kehancuran dan
kehinaan akan meliputi masyarakat, bangsa tersebut.
BAB III : KESIMPULAN
1. Pengertian Akhlak, Moral dan Etika
- akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk tentang
perkataan / perbuatan manusia lahir dan batin.
- moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang
oleh umum di terima, meliputi kesatuan sosial / lingkungan tertentu
- Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai
suatu masyarakat tertentu
2. Karakteristik Etika Islam
Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku
yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
14. 11
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik
dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-
Hadits yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan
dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun
mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak
yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia.
3. Dalil-Dalil Yang Berhubungan Dengan Akhlak, Moral dan Etika
- Firman Alloh SWT :
“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan
kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia)
kepada negeri akhirat.” (QS. Sad: 46)
- Sabda Nabi Muhammad SAW :
‘Sesungguhnya aku Muhammad s.a.w. tidak diutus melainkan untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak.’
4. Tujuan Akhlak, Moral dan Etika.
Tujuan akhlak moral dan etika dalam Islam adalah untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat
5. Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Bermasyarakat.
1. Akhlak terhadap Allah SWT
2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW
3. Akhlak Terhadap diri sendiri
4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
5. Akhlak Terhadap sesama Makhluk
15. 12
Perbedaan akhlak, moral dan etika
Indikator Akhlak Moral Etika
Sumber Dari wahyu Kebiasaan Akal
Lingkup Universal Lokal Universal
Sifat Keimanan Duniawi Duniawi