Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian ini membahas hubungan antara manajemen bakat, niat turnover karyawan, dan efisiensi organisasi pada sektor telekomunikasi di Pakistan. Hasilnya menunjukkan bahwa manajemen bakat berkorelasi negatif dengan efisiensi organisasi karena dapat meningkatkan niat turnover karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola bakat dengan lebih baik agar
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
TLM-ETI-EO
1. REVIEW JURNAL
“IMPACT OF TALENT MANAGEMENT AND EMPLOYEE
TURNOVER INTENTION ON ORGANIZATIONAL EFFICIENCY-
A CASE OF TELECOMMUNICATION SECTOR OF PAKISTAN”
Oleh :
Lysa Setyaningrum ( 55116120026)
Dosen :
DR. Singmin Johanes LO, BS.Ch.E, MSOD.
Program Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana Jakarta 2017
2. (1) Nama Jurnal, Tahun, Volume,
Nomor, Halaman
(2) Judul Penelitian (3) Nama Peneliti
ISSN 1013-5316; CODEN: SINTE 8
Sci.Int(Lahore),25(3),637-642,2013
Impact of Talent Management and
Employee Turnover Intention on
Organizational Efficiency – A Case of
Telecommunication Sector of
Pakistan
Aiza Hussain Rana dan Abdus Sattar
Abbasi
(4) Jenis Penelitian (5) Variabel yang Diteliti (6) Alat & Analisis
Jenis penelitian yaitu asosiatif.
Teknik random sampling
berdasarkan kuesioner
Korelasi manajemen bakat
dengan efisiensi organisasi
Menggunakan SPSS untuk
menganalisis : korelasi antara
manajemen bakat, turn over
karyawan dan efisiensi organisasi
(7) Hasil Penelitian
• Hasil menunjukan bahwa dengan mengurangi keinginan karyawan untuk turnover dapat
meningkatkan efisiensi organisasi
• Dimensi yang menarik dari manajemen bakat yang mencerminkan hubungan negatif dengan
efisiensi organisasi dalam Sektor Telekominikasi Pakistan
• Manajemen bakat kadang-kadang mengangkat keinginan karyawan untuk turnover dan mengurangi
efisiensi organisasi. Sektor Telekominikasi Pakistan perlu mengurangi tingkat turnover karyawan
dengan mengelola bakat dengan benar untuk mengangkat efisiensi organisasi.
3. Abstrak
Organisasi yang mampu mengelola karyawan secara
efektif dan efisien lah yang mampu bertahan daripada pesaing
nya. Pengaruh manajemen bakat dengan efisiensi organisasi
pada Sektor Telekominikasi Pakistan diteliti dengan
menggunakan teknik random sampling berdasarkan kuesioner
yang ada. Hasil menunjukan bahwa dengan mengurangi
keinginan karyawan untuk turnover dapat meningkatkan
efisiensi organisasi. Selain itu dimensi yang menarik dari
manajemen bakat yang mencerminkan hubungan negatif
dengan efisiensi organisasi dalam Sektor Telekominikasi
Pakistan. Maka dari itu Sektor Telekominikasi Pakistan perlu
mengurangi tingkat turnover karyawan dengan mengelola
bakat dengan benar untuk mengangkat efisiensi organisasi.
4. Latar Belakang
Sektor Telekomunikasi Pakistan memiliki
kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi
negaranya yang dilaporkan sebagai lebih dari 54% dari
total investasi asing langsung pada tahun 2007. Sektor
Telekomunikasi Pakistan disediakan sekitar 1.366.698
pekerjaan langsung & tidak langsung pada tahun 2007
[2] termasuk pekerjaan hilir, industri penjual dan sub-
kontraktor. Menurut perkiraan 58.000 pekerjaan
langsung dan tidak langsung akan dibuat dalam
beberapa tahun mendatang oleh sektor ini. Maka dari
itu perlu adanya efisiensi organisasi guna mendukung
kerberhasilan suatu organisasi.
5. Pendahuluan
Manajemen
Bakat
• perekrutan, manajemen kinerja, manajemen
kompetensi, suksesi manajemen,
pengembangan karir, belajar, dan
kompensasi.
Efisiensi
Organisasi
• Pemimpin harus melayani tim dan
membimbing anggota tim dengan cara
yang meningkatkan efisiensi organisasi
dan membantu organisasi untuk
mempertahankan bakat dan mengurangi
tingkat turnover.
Keberhasilan
organisasi
• Dapat terus
berkompetisi
6. Kehilangan Motivasi
Tingkat Turnover Karyawan
Tinggi
Memperngaruhi efektifitas dan mengganggu
efisiensi organisasi
kerugian besar bagi organisasi karena mahalnya proses dari awal dan
memakan waktu untuk mempekerjakan dan melatih karyawan baru.
7. Kajian Pustaka
Manajemen Bakat
Komponen penting dari strategi perusahaan untuk
meningkatkan proses perekrutan, seleksi, retensi, dan
pengembangan karyawan dalam rangka memenuhi tantangan
saat ini yang dihadapi oleh organisasi dan meningkatkan kinerja
organisasi dengan memenuhi kebutuhan organisasi.
Edward Lawler menyatakan bahwa kuncinya hanya
mempekerjakan bakat yang tepat dalam organisasi merupakan
langkah untuk melengkapi tujuan organisasi mencapai
keunggulan kompetitif. Seiring menempatkan bakat yang tepat
bahwa bakat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat adalah
wajib bagi organisasi untuk memenangkan persaingan bakat.
8. Turnover
Karyawan
Maria Osteraker menyarankan bahwa keberhasilan
organisasi berdiri di atas dua pilar dasar yang karyawan
"kepuasan dan retensi”.
Sahin mengungkapkan bahwa hubungan negatif ada antara
kepuasan kerja dan keinginan karyawan untuk pindah.
Osteraker menyimpulkan organisasi yang sukses memiliki
dimensi sosial (lingkungan kerja) & dimensi jiwa/fisik
(menjaga untuk tetap termotivasi
Hong Kong Institute of Manajemen Sumber Daya menyimpulkan
pergantian karyawan secara langsung berhubungan dengan
kepuasan kerja dan kepuasan kerja secara langsung berkaitan
dengan pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Namun kualitas
pelatihan yang diberikan kepada karyawan memiliki hubungan
tidak langsung dengan niat karyawan untuk tetap atau keluar dari
organisasi
9. Efisiensi
Organisasi
Anastasia Katou mengukur efisiensi organisasi dengan
mempelajari bagaimana pengelolaan sumber daya manusia
membantu dalam meningkatkan efisiensi organisasi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa kebijakan manajemen sumber
daya manusia yang melibatkan manajemen bakat, analisis
jabatan, desain pekerjaan, deskripsi pekerjaan, kompensasi,
penghargaan, insentif, pelatihan dan pengembangan bantuan
meningkatkan efisiensi organisasi.
Tzu-Shian Han dan Chung-Hua Shen menunjukkan bahwa
ada hubungan positif antara sistem penghargaan, bonus,
manfaat moneter lain dan efisiensi organisasi.
Frederick Russ dan Kevin McNeilly berkomentar bahwa jika
karyawan unggul mereka dihargai cukup tinggi mereka tidak
akan berpikir untuk berhenti dan investasi pada karyawan
tersebut akan tetap aman.
10. Mengelola karyawan berbakat dengan benar
meningkatkan efisiensi organisasi. Pelatihan dan
pengembangan sesi, insentif, penghargaan dan
pengakuan, sistem produksi berbasis tim sangat
membantu bagi organisasi untuk meningkatkan
efisiensi mereka. Selain itu beberapa kelompok
peneliti membenarkan bahwa ada hubungan positif
antara manajemen sumber daya manusia dan efisiensi
organisasi. Hipotesis tersebut adalah :
• H1: Manajemen bakat yang efektif memiliki potensi
untuk mengurangi niat pergantian karyawan.
• H2: Manajemen bakat dapat meningkatkan efisiensi
organisasi sektor telekomunikasi Pakistan.
• H3: Niat karyawan untuk pindah dan efisiensi
organisasi secara langsung berkorelasi satu sama
lain.
12. Metode Penelitian
Teknik Random Sampling yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Ukuran sampel untuk penelitian
adalah semua lima organisasi yang menyediakan
layanan seluler di Pakistan yaitu Mobilink, Ufone,
Telenor, Warid dan Zong. Sampel dipilih secara acak,
setelah mengembangkan daftar semua pusat bisnis,
kantor wilayah, cabang dan waralaba di Lahore.
Kuesioner dibagikan kepada 100% karyawan cabang
yang dipilih, pusat bisnis, kantor wilayah dan
waralaba. 350 kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Responden penelitian ini adalah para
eksekutif, asisten manajer, manajer, manajer senior
dan manajer umum.
13. Analisis dan Pembahasan
• Manajemen bakat tidak signifikan berkorelasi
dengan efisiensi organisasi.
• Output korelasi juga menunjukkan bahwa efisiensi
organisasi berkorelasi negatif dengan niat
perputaran karyawan di sektor telekomunikasi
Pakistan
• Keinginan perputaran karyawan mempengaruhi
efisiensi organisasi yaitu 12,7%.
• Managemen bakat dan niat turnover karyawan
secara signifikan berkorelasi dengan variabel
dependen yaitu efisiensi organisasi.
14. Dalam sebuah tim jika hanya satu orang fokus untuk
mensukseskan perencanaan dan pemimpin berfokus pada
memoles keterampilan orang tertentu dalam tim.
Akibatnya, anggota tim lainnya merasa diabaikan.
Manajemen bakat ini mengurangi efisiensi organisasi dan
meningkatkan niat perputaran karyawan.
Ketika pemimpin memberikan bawahan otoritas
mereka untuk mengelola karir mereka sendiri, kadang-
kadang akan menghasilkan manajemen karir yang baik
tapi sebagian besar karyawan mengelola diri mereka
sendiri dalam beberapa organisasi lainnya. Organisasi
gagal dalam menjalankan bakat-bakat jika karyawan
berbakat tidak menyadari bahwa para pemimpin sedang
mengembangkan rencana sukses bagi mereka,
kesalahpahaman ini mengakibatkan penurunan dalam
efisiensi organisasi.
15. Manajemen bakat mengurangi efisiensi organisasi
dan meningkatkan niat perputaran karyawan di sektor
telekomunikasi Pakistan. Namun hasilnya tak terduga tapi
mengungkapkan dimensi yang menarik dari manajemen
bakat. Beberapa studi membenarkan hubungan ini dan sisi
gelap dari manajemen bakat.
Hasil penelitian ini menolak H1 dan H2. Hipotesis 1
ditolak karena di sektor telekomunikasi Pakistan
manajemen bakat malah membuat tinggi pergantian niat
karyawan. Hipotesis 2 ditolak karena mengkomunikasikan
bahwa efisiensi organisasi dapat ditingkatkan dengan
mengelola bakat. Tapi output menunjukkan bahwa di
sektor telekomunikasi Pakistan manajemen bakat
menunjukkan hubungan negatif dengan efisiensi
organisasi. Meskipun ini merupakan hasil penelitian tak
terduga, namun, temuan ini tidak biasa karena ada
beberapa penelitian yang melaporkan dimensi yang lebih
gelap dari manajemen bakat
16. Kesimpulan
Tingkat turnover karyawan yang tinggi dapat
membuat kekhawatiran tentang citra organisasi. Hasil
penelitian menunjukkan rendahnya tingkat pergantian
karyawan maka lebih tinggi efisiensi organisasi. Menurut
hasil pengelolaan penelitian bakat ini memiliki dampak
langsung yang berarti pada niat perputaran karyawan dan
efisiensi organisas. Oleh karena itu perusahaan dari
Pakistan pada umumnya dan di sektor telekomunikasi
yang membutuhkan khususnya untuk lebih waspada dan
sadar sambil mensukseskan dan rencana pengembangan
karir untuk karyawan untuk meningkatkan efisiensi
organisasi dan untuk mempertahankan karyawan
berbakat dan produktif.
17. Simpulan, Saran & Rekomendasi
Kesimpulan
Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai sektor telekomunikasi di Pakistan yang
ingin bertahan hidup dan tumbuh, dan menyalip pesaing yang ada perlu meningkatkan nilai
tambah karyawan bertalenta dalam menumbuhkan kompetisi. Untuk menerapkan keunggulan
kompetitifnya, bisnis dan organisasi harus menarik, mengembangkan dan mempertahankan
karyawan bertalenta tersebut. Maka dari itu perlu adanya efisiensi organisasi guna
mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan
(onboarding). Kedua, memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan.
Ketiga, menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter
bekerja pada perusahaan. Sehingga dengan mengefisiensikan organisasi maka bakat akan dapat
dikelola dengan benar sehingga tingkat turnover karyawan rendah.
Key Point
• Key Point yang bermanfaat yaitu :
Organisasi yang mampu mengelola karyawan secara efektif dan efisien lah yang
mampu bertahan daripada pesaing nya.
Manajemen bakat yang efektif memiliki potensi untuk mengurangi niat pergantian
karyawan sehingga meningkatkan efisiensi organisasi.
18. Saran dan Rekomendasi
Saran untuk penelitian ini adalah sampel yang diambil relative
kecil dibandingkan dengan jumlah penerapan penelitian mengenai
manajemen talenta yang mendunia dan luas. Selain itu, dalam
penelitian ini juga belum dibahas lebih lanjut mengenai hubungan
sebab-akibat, dan hanya dibahas mengenai hubungan manajemen
talenta dengan efisiensi organisasi.
Setiap perusahaan harus memiliki konsistensi yang sangat besar
ditengah tim-tim fungsional perusahaan yang membutuhkan keahlian
maupun kompetensi khusus dan berbeda-beda. Perlu juga
dikomunikasikan antara manajemen dan karyawan mengenai dampak
dari manajemen talenta dengan pertumbuhan perusahaan. Demikian
juga bahwa perusahaan harus mulai memetakan pencapaian para
karyawannya untuk membuat strategi untuk meningkatkan lama
karyawan bekerja di perusahaan dan kepuasan mereka. Perusahaan
juga diharapkan dapat mengenali keahlian dan karakter yang
dibutuhkan perusahaan sehingga dapat dikembangkan dan ditularkan
ke semua karyawan dan meminimalisir biaya training dengan hanya
fokus pada area pengembangan penting saja. Perusahaan juga dapat
memberikan pelatihan yang dibutuhkan serta sertifikasinya selain
gelar yang karyawan miliki.