Ceramah membahas pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai prestasi bangsa. Diperlukan upaya bersama untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak serta meningkatkan sumber daya manusia berwawasan kebangsaan."
2. BERKAH KEMERDEKAAN
• Kita perlu menyadari bahwa bangsa Indonesia
memperoleh kemerdekaan dengan perjuangan dan
pengorbanan pahlawan bangsa, baik harta, darah, air
mata dan nyawa.
• Para pahlawan bangsa selain mewariskan Indonesia
merdeka, juga telah mewariskan keteladanan dan nilai-
nilai kepahlawanan yang wajib kita jaga dan pelihara.
• Para Pendiri Bangsa juga mewariskan pedoman
(guidance) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, yaitu yang kita kenal dengan Empat
Konsensus Dasar Bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan Bhinneka Tunggal Ika).
• Kemerdekaan Indonesia telah menjadi jembatan emas
untuk mencapai kemajuan.
J. Latuharhary WR Supratman
Kasman
Singodimedjo
Bung Karno
Bung Hatta
Jend. Sudirman
3. PROSES KEHIDUPAN BERBANGSA
Diproklamasikan Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Terbentuknya bangsa dan
Negara Indonesia yang merdeka dan
berdaulat (bebas dari Penjajahan)
Muncul kesadaran politik di lingkungan kaum
muda terdidik, mendorong kaum pemuda
untuk mengadakan perkumpulan dan
pertemuan-pertemuan pemuda yang
melahirkan “Sumpah Pemuda pada tahun
1928”
Lahirnya organisasi perintis
perjuangan Indonesia yang diawali
dengan pendirian perkumpulan
“Boedi Oetomo” pada tahun 1908
TAHUN 1908 TAHUN 1928 TAHUN 1945
SADAR BERBANGSA SEMANGAT BERSATU TEKAD MEMBENTUK NKRI
Pendiri bangsa (founding fathers) telah mewariskan sebuah ideologi PANCASILA
sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara
KESIMPULAN : TANPA BERSATU TIDAK MUNGKIN MENGUSIR PENJAJAH
TANPA BERSATU TIDAK AKAN MERDEKA
TANPA BERSATU TIDAK MUNGKIN MEMBANGUN BANGSA 3
4. ”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
MERDEKA
BERSATU
ADIL DAN
MAKMUR
BERDAULAT
TEXT
SUMBER KEKUATAN BANGSA
UKURAN EKSISTENSI
SEBAGAI BANGSA YANG
MEMBANGUN
TUJUAN NASIONAL
TERBEBAS DARI
PENJAJAHAN SYARAT
MENDIRIKAN NEGARA
PEMBUKAAN UUD 1945: CITA-CITA NEGARA (Alinea ke 2)
• KEMERDEKAAN DAPAT TERWUJUD KARENA KITA BERSATU SEBAGAI BANGSA
• PERSATUAN ADALAH BASIS UTAMA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA
KEMERDEKAAN
5. TANTANGAN DAN ANCAMAN
2
4
6
8
10
1
3
5
7
9
Ancaman radikalisme dan
terorisme (lokal dan internasional)
Serangan Siber dan Spionase
Kejahatan lintas batas negara
Separatisme
Kurangnya rasa memiliki dan
mencintai negeri ini
Korupsi dan kejahatan
korporasi
Politik dan keamanan regional
Perilaku intoleransi
Narkoba, Pornografi, Pergaulan
bebas
Provokasi, agitasi, dan
propaganda (Sosmed)
PELEMAHAN ASPEK MODAL MANUSIA YANG TUJUAN AKHIRNYA MEMPERLEMAH KEMANDIRIAN BANGSA INDONESIA
MENGHAMBAT PEMBANGUNAN
KITA PERLU MEMBANGUN KEMBALI NASIONALISME DAN PATRIOTISME, BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA
6. KEPEMIMPINAN PANCASILA
Kepemimpinan Pancasila berarti kepemimpinan
yang mengacu kepada sila-sila Pancasila.
Seorang pemimpin di berbagai level dan bidang
harus mengacu kepada sila-sila Pancasila.
Seorang pemimpin yang berjiwa Pancasila
selalu berupaya menerapkan fungsi
kepemimpinannya dengan berlandaskan pada
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang
diterapkan oleh seorang pemimpin, pada
nantinya akan diinternalisasi kepada segenap
bawahannya.
INTEGRITAS
7. PANCASILA
7
7
NILAI DASAR:
• Nilai yang bersifat tetap
• Tidak berubah
• Merupakan rumusan 5 Sila Pancasila
NILAI INSTRUMENTAL:
• Merupakan penjabaran dari nilai dasar
• Berupa kebijakan, strategi, dan upaya dalam bentuk peraturan
perundang undangan yang dapat disesuaikan jaman
NILAI PRAKSIS:
• Merupakan penjabaran dari Nilai Dasar dan Instrumental;
• Terlihat dari praktek hidup sehari hari, contoh: gotong royong,
musyawarah mufakat, toleransi, religius, dll atau dapat disebut
implementasi sifat-sifat karakter Bangsa (Pemerintah telah
menerbitkan Perpres No. 87 Th. 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter pada tanggal 6 September 2017)
9. Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi Mental?
Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara
dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak
bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya. Dengan kata
lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas.
Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena kita
kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri,
kreatifitas dan semangat inovatif.
Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang mempunyai semangat Gotong royong, saling bekerja-sama demi
Kemajuan bangsa meluntur. Kita harus mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke
watak luhurnya, yaitu Gotong Royong
10. TIGA ISU STRATEGIS BANGSA
KRISIS INTEGRITAS
Krisis integritas dan pandemik
korupsi. Akibatnya kejujuran dan
integritas menjadi barang mahal dalam
kehidupan para penyelenggara negara
dan masyarakat. Kepercayaan antar
penyelenggaran Negara rendah, aturan
dibuat untuk tidak untuk ditaati,
perilaku tak amanah pada berbagai
lapis kepemimpinan
11. TIGA ISU STRATEGIS BANGSA
Rendahnya Etos Kerja
Lemahnya etos kerja, daya saing dan
kreativitas. Indonesia makin tertinggal dari
negeri lain, akibat orientasi materialisme
namun berbudaya instan untuk meraih
tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas
impor makin tinggi pada berbagai produk
barang dan jasa, padahal sumberdaya alam
dan manusia melimpah. Akibat etos kerja,
produktivitas, kreativitas dan daya saing
relatif rendah.
12. TIGA ISU STRATEGIS BANGSA
LUNTURNYA BUDAYA GOTONG ROYONG
Krisis identitas yang melunturkan
kepribadian gotong royong.
Individu yang baik terbatas di ruang
privat, namun tidak termanifes dalam
praktek kewargaan dan semangat
kebangsaan. Padahal, Republik didirikan
dengan semangat kegotong-royongan.
Kewargaan sebagai modal sosial
berbangsa
13. SALAH SATU ANCAMAN NIR-MILITER
BIDANG IDEOLOGI PANCASILA
ANCAMAN NIR-MILITER
ANCAMAN FAKTUAL
Penyebaran Ideologi yang
bertentangan dengan
Pancasila (Terorisme,
Radikalisme, Separatisme
dan Komunisme)
ANCAMAN POTENSIAL
Pergeseran Nilai dan Norma
oleh Masyarakat yang tidak
sesuai dengan Ideologi
Pancasila (Individualisme,
Materialisme, Hedonisme
dan Apatisme)
Sumber: Inpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang RAN
Bela Negara tahun 2018-2019
14. TANTANGAN TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA
SELAMA KURUN WAKTU 74 TAHUN,
SEJAK DILAHIRKAN, PENGAMALAN
NILAI-NILAI PANCASILA MENGALAMI
PASANG SURUT SESUAI SITUASI
BANGSA. NAMUN UPAYA UNTUK
MEMPERTAHANKAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA TERUS
DILAKUKAN. DI TENGAH DERASNYA
ARUS PERUBAHAN DUNIA DAN
DINAMIKA BANGSA, PANCASILA
DIHARAPKAN LEBIH HADIR MENGISI
RELUNG NALAR ANAK BANGSA
Sumber: Jajak Pendapat Kompas, 4 Juni 2018
Berkembangnya
ajaran radikal
18,5%
Kurangnya
keteladanan dari
tokoh atau pejabat
20% Berkurangnya
Pendidikan tentang
Pancasila di
Sekolah dan
Perguruan Tinggi
21,2%
Pengaruh budaya
luar yang berbeda
dengan nilai-nilai
Pancasila
28,8%
Tidak tahu/
tidak jawab
6,7%
Lain-lain
4,8%
16. Kebutuhan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
menjadi sesuatu yang amat penting dilakukan pada saat ini
Merupakan pekerjaan besar bagi kita bersama untuk
menjabarkan rumusan-rumusan pokok tentang
implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
berpikir, bersikap, dan bertingkah laku
Presiden RI Bapak Jokowi memiliki komitmen yang kuat untuk
membumikan nilai-nilai Pancasila. Presiden telah mengarahkan
bahwa, implementasi nilai-nilai Pancasila harus dapat tercermin
pada setiap kebijakan Kementerian/Lembaga, baik berupa produk
hukum, maupun program dan kegiatan. (Nilai Instrumental)
PRESIDENTIAL LECTURE: Internalisasi dan Pembumian Pancasila
17. IMPLEMENTASI PANCASILA
Saat ini kebutuhan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara menjadi sesuatu yang amat penting dilakukan.
Pancasila adalah pedoman kita untuk saling menghormati, menghargai, dan
menguatkan hubungan antar sesama anak bangsa.
Merupakan pekerjaan besar bagi kita bersama untuk menjabarkan rumusan-
rumusan pokok tentang implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.
Diperlukan upaya yang lebih sungguh-sungguh untuk menstimulus, memberi
edukasi dan mengingatkan kembali warga bangsa, bahwa Pancasila merupakan
satu-satunya acuan dasar dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat di Indonesia.
18. 1
2
Untuk meraih prestasi
Bangsa, maka Bangsa
Indonesia Harus Bersatu
dan Bekerja Bersama
mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila
BANGSA INDONESIA HARUS :
Meningkatkan Kapasitas
Sumber Daya Manusia & IPTEK
Mengelola Sumber Kekayaan
Alam sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan rakyat
JADIKAN PANCASILA SEBAGAI LANDASAN KITA UNTUK MERAIH PRESTASI BANGSA
19. PEMBANGUNAN SDM BERINTIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN KARAKTER BANGSA
DALAM VISI INDONESIA (2019-2024) SALAH SATU ISU UTAMA ADALAH PEMBANGUNAN SDM
• Karakter dan kualitas SDM merupakan 2 isu
utama agar mampu menghasilkan SDM yang
berkualitas dan berwawasan kebangsaan
• Untuk mewujudkan hal tersebut, maka harus
berdasarkan pada pembangunan wawasan
kebangsaan ke-Indonesia-an yg kuat &
dilandasi sikap gotong royong & semangat
bela negara (kepahlawanan)
• Pembangunan karakter bangsa (nation and character building) yg disampaikan
BUNG KARNO masih sangat relevan dilaksanakan secara konsisten & berkelanjutan,
agar ada perubahan yg lebih baik (Revolusi Mental)
20. PEMBANGUNAN SDM BERINTIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN KARAKTER BANGSA
Disadari pembangunan IPTEK merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan & daya saing bangsa. Namun tdk
cukup hanya dgn hal tersebut, tetapi harus juga dibekali keseimbangan antara peningkatan kecerdasan:
SDM yang berwawasan kebangsaan dan berkarakter bangsa selalu menjunjung tinggi kejujuran, moral
dan etika kebangsaan, dan kompetensi
Tanpa keseimbangan kecerdasan tersebut dan karakter kebangsaan yang kuat, maka tidak akan
kita mendapatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Justru yang dihasilkan adalah perilaku
yang merugikan bangsa dan negara.
Intellegence Quotient (IQ/Kecerdasan Intelektual)
Kemampuan berfikir dan bertindak secara logis, terarah dan mengelola serta menguasai lingkungan secara efektif
Emotional Quotient (EQ/Kecerdasan Emosional)
Kemampuan mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi dengan
baik (bersumber nilai agama, budaya, dan kearifan lokal
Spiritual Quotient (SQ/ Kecerdasan Spiritual)
Kecerdasan jiwa yang membantu seseorang mengembangkan dirinya secara utuh
Creativity Quotient (CQ/Kecerdasan Kreatifitas)
Kemampuan untuk berfikir out of the box, memunculkan penemuan baru untuk kepentingan orang banyak
22. PRINSIP-PRINSIP MEMIMPIN
SADAR Bahwa jabatan adalah anugerah dari Allah dan amanah
rakyat yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat
MAU & MAMPU Melakukan aksi dan eksekusi tanpa ragu-ragu
JUJUR Kepada Allah, diri sendiri dan organisasi
TAHU Apa yang harus dilakukan, tahu pokok masalah dan tahu cara
mengatasinya
M
J
S
T
23. LANGKAH AWAL UNTUK BERSATU DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
MELALUI GERAKAN :
Saling senyum ketika bertemu
1
Saling salam/sapa dengan santun
2
Saling mengenal satu sama lain
3
Saling menghormati/menghargai (toleransi)
4
Saling bekerjasama (gotong royong)
5
24. PESAN PRESIDEN RI
“
”
Kita butuh SDM unggul yang
berhati Indonesia,
berideologi Pancasila. Kita
butuh SDM unggul yang
toleran yang berakhlak
mulia. Kita butuh SDM unggul
yang terus belajar bekerja
keras, berdedikasi,..
Presiden Joko Widodo
Sidang Bersama DPD dan DPR RI Tahun 2019