SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tugas makalah
Model model Penanaman Nilai-nilai Pancasila
Nama : MOH ARRIZANUL AKBAR
NIM : 160604848071
Kelas : B Ikor 2016
MODEL MODEL PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Walaupun negara Indonesia memiliki
budaya, hukum, kebiasaan, bahasa, adat istiadat yang beraneka ragam namun Pancasila
tetap dijadikan pedoman bangsa ini dalam melangkah. Namun semua itu kini hanya
digunakan sebagai label saja. Seluruh rakyat Indonesia yang mengakui Pancasila sebagai
dasar negara hendaklah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dapat dilihat dalam sifat, sikap dan tindakan mereka. Pancasila tidak hanya dijadikan
retorika dalam kehidupan.
Tiap isi dari butir-butir dan nilai di dalam Pancasila mengandung suatu sikap dan
perintah yang sangat nyata untuk kita patuhi dan kita laksanakan. Dalam setiap
perkembangan zaman, dasar Pancasila pasti menempati nilai dalam tataran filsafat
kemudian diturunkan ke dalam hal-hal yang bersifat implementatif.
Penanaman Pancasila tidaklah mudah kita praktekkan dalam kehidupan, bahkan
nilai Pancasila kini semakin menjauh dari keseharian kita. Pencerminan nilai-nilai dalam
Pancasila sangat penting untuk dipegang, untuk mewujudkan suatu kehidupan manusia
yang sejati di dunia. Nilai Pancasila mharus bisa ditempatkan sebagaimana mestinya agar
Indonesia dapat berideologikan Pancasila.
Dalam penanaman nilai Pancasila pasti menemukan suatu problem dan kita harus
mencari solusinya agar negara Indonesia bisa menjadi negara yang berideologikan
Pancasila sejati.
B.Perumusan Masalah
Dalam pemaparan ini ditemukan suatu permasalahan yang akan yang harus dicari
penyelesaiannya. Permasalahan itu antara lain :
1. Bagaimanakah perjalanan Pancasila sesungguhnya ?
2. Apakah itu Pancasila ?
3. Kandungan nilai apa saja yang ada di dalam Pancasila ?
4. Bagaimana mengimplementasikan Pancasila dari keseharian kita ?
5. Langkah atau solusi apa yang diambil apabila ditemukan suatu permasalahan ?
C. Tujuan
Dalam pemaparan ini diharapkan para pembaca mampu mengetahui nilai Pancasila
dan menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemaparan ini juga
bertujuan untuk menggali informasi yang mendukung untuk menciptakan negara
Indonesia menjadi negara yang berideologikan Pancasila sejati serta kepada para pembaca
agar lebih mengetahui khasanah Pancasila yang berkembang pada masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Liku – Liku Sejarah Perjalanan Pancasila
Di masa kekuasaan Orde Baru Pancasila selalu dijadikan label pada kegiatan dan
kebijakannya. Nama Pancasila dicatut untuk menutupi kekuasaan fasis otoriter yang anti
rakyat, anti nasional, dan anti demokrasi. Demikianlah dengan pembubuhan kata
Pancasila pada “Demokrasi” muncullah apa yang dinamakan “Demokrasi Pancasila”,
dengan mana rezim Orde Baru selama 32 tahun telah melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar Pancasila itu sendiri, UUD 45, HAM dan keadilan.
Di samping itu Orde Baru tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai lanel belaka,
tapi juga memperalat sedemikian rupa sehingga dengan mudah penguasa bisa mencap
seseorang yang berbeda politiknya, melanggar atau mengkhianati Pancasila. Dan
bersamaan dengan itu penguasa menyebarkan “momok komunis / komunisme” untuk
menakut-nakuti rakyat.
B.Pengertian Pancasila
Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa
Sansekerta Pancasila memiliki arti yaitu :
Panca artinya lima.
Syila artinya batu sendi, alas / dasar
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 tanggal 15
Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.
C. Nilai – Nilai Pancasila dan UUD 1945
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah :
 Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Makna sila ini adalah :
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia
 Mengembangkan sikap tenggang rasa
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah :
 Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Rela berkorban demi bangsa dan negara
 Cinta akan tanah air
 Berbangga sebagai bagian dari Indonesia
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Makna sila ini adalah :
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
 Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai consensus atau kata mufakat
diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
Makna sila ini adalah :
 Bersikap adil terhadap sesama
 Menghormati hak-hak orang lain
 Menolong sesama
 Menghargai orang lain
 Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama
D.Pancasila Pasca Runtuhnya Soekarno
Indonesia ialah sebuah negara yang majemuk dan multicultural sebab Indonesia di
bentuk dari berbagai macam bangsa, yang memiliki budaya, hukum, kebiasaan, bahasa
dan adat istiadat yang beraneka ragam.
Pada masa pemerintahan Presiden Kenndy, negara yang paling ditakuti Amerika
Serikat ialah Indonesia. Sebab konon katanya Indonesia memiliki ghirah nasionalisme
yang sangat kuat, sebagai akibat dari penjelmaan bangunan teoritik konsepsi Pancasila.
Menurut Kennedy, Pancasila merupakan sebuah ideology besar yang mampu
mengorbankan semangat ultra nasionalis, sangat toleran, anti korupsi, saling menghargai
dan menjunjung tinggi perbedaan.
Namun apa yang terjadi sekarang, pasca runtuhnya Soekarno Pancasila hanya
menjadi sekedar slogan yang nilai-nilainya dijelentrehkan melalui butir-butir pengamalan,
sebagai upaya penguasa untuk lebih mempermudah mengatur dan mengendalikan
kekuasaan.
Rakyat dianggap tidak Pancasilais jikalau tidak hafal butir-butir pedoman
penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Nuansa represifitas dan pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila dalam kadar
kelisanan tanpa mementingkan penanaman secara hakiki dalam menanamkan nilai-nilai
Pancasila dan nasionalisme pada umumnya.
Setelah Orde Baru gagal menempatkan Pancasila sebagai mana mestinya dan hanya
menjadikannya slogan kekuasaan.
E. Problem Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pancasila
Selama ini pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila memiliki struktural dan
kultural. Pada tingkat struktural negara belum memiliki instrument yang memadai untuk
mengenalkan Pancasila pada level implementatif sejak dini. Pancasila didesain sebagai
kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi tidak mempunyai kekuatan
implementatif. Karenanya kurikulum Pancasila seharusnya tidak didesain dengan sekedar
tatap muka di dalam kelas, dengan sedikit dialog, melainkan harus lebih implementatif
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penanaman nilai-nilai Pancasila akan lebih
mengena dan tepat sasaran, bagaimana mengajarkan secara praktis dan memberi contoh
untuk menghargai perbedaan, toleransi, tidak korup, tidak sekedar mahfum secara lisan.
Pada level kultur, strategi kebudayaan Indonesia, seharusnya mengarahkan Pancasila
sebagai budaya atau tradisi ke-Indonesia-an, sehingga dengan sadar maupun tidak sadar
masyarakat secara luas akan menjalankan nilai-nilai Pancasila, tanpa harus menghafal
butir per butir. Tanpa harus meninggalkan tradisi-tradisi lokal yang memang sudah
terakomodir nilainya melalui Pancasila. Pelembagaan Pancasila sebagai budaya, sekaligus
pula untuk mengikis peninggalan tradisi-tradisi lokal yang memberi akses tidak baik bagi
perkembangan Indonesia sekarang, semisal watak patrimoniaslitik yang mengakar kuat di
Jawa. Jika jamak pendekatan digunakan untuk menggali dan memasifkan kembali
penanaman nilai-nilai Pancasila, dengan tidak mengulangi kesalahan rezim yang lampau,
ke depan tentunya Pancasila akan kembali menjadi Ideologi besar yang nilai-nilainya
tertanam kuat dalam jiwa segenap massa rakyat Indonesia.
F. Implementasi Pancasila
Secara formalitas hampir semua rakyat Indonesia mengakui bahwa dasar negara kita
adalah Pancasila. Pertanyaan mendasar sekarang adalah apakah seluruh rakyat Indonesia,
baik yang menjadi penguasa maupun rakyat biasa sudah menerima sepenuhnya Pancasila
dan berusaha mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari ? kalau
memperhatikan kondisi bangsa yang saat ini masih terpuruk dengan berbagai krisis yang
belum kunjung selesai, rasanya kita sebagai bangsa harus berani mengakui bahwa nilai-
nilai Pancasila belum sepenuhnya kita amalkan. Pancasila masih sebatas retorika dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai ketuhanan belum sepenuhnya diimplementasikan karena kerukunan hidup
beragama masih belum sepenuhnya tercipta. Kasus Ambon dan Poso bisa menjadi suatu
bukti. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab masih belum terwujud sepenuhnya,
karena masih banyak kekerasan kita saksikan. Nilai persatuan Indonesia belum menjadi
pilihan sikap seluruh bangsa Indonesia, karena masih ada saudara kita yang ingin
memisahkan diri dari NKRI. Nilai permusyawaratan perwakilan masih jauh dari harapan,
karena masih banyak saudara kita yang menyelesaikan suatu persoalan dengan cara-cara
kekerasan (Anarkis). Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga masih
belum sepenuhnya terlaksana, karena angka kemiskinan dan pengangguran masih cukup
tinggi.
G. Kembali ke Pancasila
Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan di atas adalah
dengan kembali ke nilai-nilai Pancasila. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kembali
ke Pancasila ? Pertama, membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Membumikan Pancasila berarti menjadikan nilai-nilai Pancasila
menjadi nilai-nilai yang hidup dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu Pancasila yang sesungguhnya berada dalam tataran filsafat harus diturunkan ke
dalam hal-hal yang sifatnya implentatif. Sebagai ilustrasi nilai sila kedua Pancasila harus
diimplementasikan melalui penegakan hukum yang adil dan tegas. Contoh, aparat
penegak hokum (polisi, jaksa dan hakim) harus tegas dan tanpa kompromi menindak para
pelaku kejahatan, termasuk koruptor. Jadi membumikan Pancasila salah satunya adalah
dengan penegakan hukum secara tegas. Tanpa penegakkan hukum yang tegas, maka
Pancasila hanya rangkaian kata-kata tanpa makna dan nilai serta tidak mempunyai
kekuatan apa-apa.
Kedua, internalisasi nilai-nilai Pancasila, baik melalui pendidikan formal maupun
non formal (masyarakat). Pada tataran pendidikan formal perlu revitalisasi mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (dulu Pendidikan Moral Pancasila) di sekolah.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selam ini dianggap oleh banyak kalangan
“gagal” sebagai media penanaman nilai-nilai Pancasila.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hanya sekedar menyampaikan sejumlah
pengetahuan (ranah kognitif) sedangkan ranah afektif dan psikomotorik masih kurang
diperhatikan. Ini berakibat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan cenderung
menjenuhkan siswa. Hal ini diperparah dengan adanya anomaly anatara nilai positif di
kelas tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam realitas sehari-hari. Sungguh dua realitas
yang sangat kontras dan kontradiktif. Oleh karena itu, pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan harus dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi alat
penanaman nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda.
Pada tataran masyarakat, internalisasi Pancasila gagal menjadikan masyarakat
Pancasilais. Pola penataran P4 yang dipakai sebagai pendekatan rezim Orde baru juga
gagal mengantarkan masyarakat Pancasilais. Hal ini disebabkan Pancasila justru
dipolitisasi untuk kepentingan kekuasaan. Ketika reformasi seperti saat ini, Pancasila
justru semakin jauh dari perbincangan, baik oleh masyarakat maupun para elit politik.
Pancasila seakan semakin menjauh dari keseharian kita. Sungguh ironis sebagai bangsa
pejuang yang dengan susah payah para pendiri negara (founding father) menggali nilai-
nilai Pancasila dari budaya bangsa, kini semakin pudar dan tersisih oleh hiruk pikuk
reformasi yang belum mampu menyelesaikan krisis multidimensional yang dialami
bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu perlu dicari suatu model (pendekatan)
internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat yang tepat dan dapat diterima,
seperti melalui pendekatan agama dan budaya.
Ketiga, ketauladanan dari para pemimpin, baik pemimpin formal (pejabat negara)
maupun informal (tokoh masyarakat). Dengan ketauladanan yang dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikutinya. Hal ini disebabkan masyarakat
kita masih kental dengan budaya paternalistic yang cenderung mengikuti perilaku
pemimpinnya. Sudah semestinya kita bangga kepada bangsa dan negara Indonesia yang
berideologikan Pancasila. Mari kita kembali ke jati diri bangsa (Pancasila) dalam
menyelesaikan setiap masalah kebangsaan yang kita hadapi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemerintah pada masa Orde Baru hanya menjadikan Pancasila sebagai label pada
kegiatan dan kebijakannya. Hal tersebut dimanfaatkan untuk menindas rakyat yang
berbeda dengan politiknya. Namun pada kenyataannya merekalah yang melanggar
nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.
2. Pancasila mengandung nilai-nilai penting yang harus diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat bangsa dan bernegara.
3. Menurut Kenndy Pancasila merupakan sebuah ideology besar, yang mampu
mengorbankan semangat ultra nasionalis, sangat toleran, anti korupsi, saling
menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan.
4. Pasca runtuhnya Soekarno, Pancasila hanya menjadi sekedar slogan yang nilai-nilainya
disimpangkan melalui butir-butir pengalaman sebagai upaya penguasa untuk lebih
mempermudah mengatur dan mengendalikan kekuasaan.
5. Penanaman nilai-nilai Pancasila memiliki problem struktural dan kultural.
6. Secara formalitas dasar negara Indonesia adalah Pancasila akan tetapi jika kita
perhatikan Pancasila makin sebatas retorika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
7. Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan di atas adalah dengan
kembali ke nilai-nilai Pancasila.
B. Saran
1. Bangsa Indonesia harus lebih meningkatkan kesadaran diri dalam penanaman nilai-
nilai Pancasila agar dapat memperbaiki keadaan negara Indonesia yang semakin
terpuruk.
2. Penanaman nilai Pancasila harus silakukan secara implementatif dalam kehidupan
sehari-hari dan tidak hanya dijadikan sebagai slogan.
3. Penanaman nilai-nilai Pancasila dilakukan tanpa harus meninggalkan tradisi-tradisi
lokal, karena hal tersebut memang sudah terakomodir nilainya melalui Pancasila.

More Related Content

What's hot

Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)natal kristiono
 
IMPLEMENTASI NILAI KBS PANCASILA,
IMPLEMENTASI  NILAI KBS PANCASILA, IMPLEMENTASI  NILAI KBS PANCASILA,
IMPLEMENTASI NILAI KBS PANCASILA, Yani Antariksa
 
ideologi pancasila
ideologi pancasilaideologi pancasila
ideologi pancasilaLtfltf
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamiftah_rahmat
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasilaMandiri Sekuritas
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaeigydarmadi
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAdayurikaperdana19
 
Hubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan AgamaHubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan AgamaAnisya Nesya
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaAyuu Ayuu
 
Ppt tobi (pancasila)
Ppt tobi (pancasila)Ppt tobi (pancasila)
Ppt tobi (pancasila)Tobi Dwi
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 

What's hot (19)

Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
 
IMPLEMENTASI NILAI KBS PANCASILA,
IMPLEMENTASI  NILAI KBS PANCASILA, IMPLEMENTASI  NILAI KBS PANCASILA,
IMPLEMENTASI NILAI KBS PANCASILA,
 
Pengatar Pancasila
Pengatar PancasilaPengatar Pancasila
Pengatar Pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
ideologi pancasila
ideologi pancasilaideologi pancasila
ideologi pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
 
Makalah nilai nilai pancasila 2014
Makalah nilai nilai pancasila 2014Makalah nilai nilai pancasila 2014
Makalah nilai nilai pancasila 2014
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasila
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasila
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 
makalah pancasila
makalah pancasilamakalah pancasila
makalah pancasila
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Hubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan AgamaHubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan Agama
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasila
 
Ppt tobi (pancasila)
Ppt tobi (pancasila)Ppt tobi (pancasila)
Ppt tobi (pancasila)
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 

Similar to Model model penanaman nilai

2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
2017 d muhammad naufal khalissyarif
2017 d muhammad naufal khalissyarif2017 d muhammad naufal khalissyarif
2017 d muhammad naufal khalissyariffazabih kurniansyah
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaRokhma Wahyuni
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxVellaSufa
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negaraprima1999
 
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptx
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptx
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3RezaWahyuni6
 
revitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptrevitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptbajingan2
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdf
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdfKewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdf
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdfZukét Printing
 
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docx
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docxKewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docx
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docxZukét Printing
 
Artikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newArtikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newnila ZULFIANI
 
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxMellyAnita
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiAnggit Diaz
 

Similar to Model model penanaman nilai (20)

2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
2017 d muhammad naufal khalissyarif
2017 d muhammad naufal khalissyarif2017 d muhammad naufal khalissyarif
2017 d muhammad naufal khalissyarif
 
Makalah pancasila retna
Makalah pancasila retnaMakalah pancasila retna
Makalah pancasila retna
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesia
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptx
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptx
Materi Pertemuan 3.pptxMateri Pertemuan 3.pptx
 
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3
Materi Pertemuan 3.pptx Materi Pertemuan 3
 
Toni pancasila
Toni pancasilaToni pancasila
Toni pancasila
 
revitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptrevitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.ppt
 
Tugas Pancasila part 1
Tugas Pancasila part 1Tugas Pancasila part 1
Tugas Pancasila part 1
 
Artikel pancasila
Artikel pancasilaArtikel pancasila
Artikel pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdf
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdfKewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdf
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.pdf
 
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docx
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docxKewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docx
Kewarganegaraan Rasionalitas Alam Pemikiran Pancasila.docx
 
Artikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newArtikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani new
 
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Model model penanaman nilai

  • 1. Tugas makalah Model model Penanaman Nilai-nilai Pancasila Nama : MOH ARRIZANUL AKBAR NIM : 160604848071 Kelas : B Ikor 2016
  • 2. MODEL MODEL PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Walaupun negara Indonesia memiliki budaya, hukum, kebiasaan, bahasa, adat istiadat yang beraneka ragam namun Pancasila tetap dijadikan pedoman bangsa ini dalam melangkah. Namun semua itu kini hanya digunakan sebagai label saja. Seluruh rakyat Indonesia yang mengakui Pancasila sebagai dasar negara hendaklah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dalam sifat, sikap dan tindakan mereka. Pancasila tidak hanya dijadikan retorika dalam kehidupan. Tiap isi dari butir-butir dan nilai di dalam Pancasila mengandung suatu sikap dan perintah yang sangat nyata untuk kita patuhi dan kita laksanakan. Dalam setiap perkembangan zaman, dasar Pancasila pasti menempati nilai dalam tataran filsafat kemudian diturunkan ke dalam hal-hal yang bersifat implementatif. Penanaman Pancasila tidaklah mudah kita praktekkan dalam kehidupan, bahkan nilai Pancasila kini semakin menjauh dari keseharian kita. Pencerminan nilai-nilai dalam Pancasila sangat penting untuk dipegang, untuk mewujudkan suatu kehidupan manusia yang sejati di dunia. Nilai Pancasila mharus bisa ditempatkan sebagaimana mestinya agar Indonesia dapat berideologikan Pancasila. Dalam penanaman nilai Pancasila pasti menemukan suatu problem dan kita harus mencari solusinya agar negara Indonesia bisa menjadi negara yang berideologikan Pancasila sejati. B.Perumusan Masalah Dalam pemaparan ini ditemukan suatu permasalahan yang akan yang harus dicari penyelesaiannya. Permasalahan itu antara lain : 1. Bagaimanakah perjalanan Pancasila sesungguhnya ? 2. Apakah itu Pancasila ? 3. Kandungan nilai apa saja yang ada di dalam Pancasila ? 4. Bagaimana mengimplementasikan Pancasila dari keseharian kita ?
  • 3. 5. Langkah atau solusi apa yang diambil apabila ditemukan suatu permasalahan ? C. Tujuan Dalam pemaparan ini diharapkan para pembaca mampu mengetahui nilai Pancasila dan menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemaparan ini juga bertujuan untuk menggali informasi yang mendukung untuk menciptakan negara Indonesia menjadi negara yang berideologikan Pancasila sejati serta kepada para pembaca agar lebih mengetahui khasanah Pancasila yang berkembang pada masyarakat. BAB II PEMBAHASAN A. Liku – Liku Sejarah Perjalanan Pancasila Di masa kekuasaan Orde Baru Pancasila selalu dijadikan label pada kegiatan dan kebijakannya. Nama Pancasila dicatut untuk menutupi kekuasaan fasis otoriter yang anti rakyat, anti nasional, dan anti demokrasi. Demikianlah dengan pembubuhan kata Pancasila pada “Demokrasi” muncullah apa yang dinamakan “Demokrasi Pancasila”, dengan mana rezim Orde Baru selama 32 tahun telah melakukan tindakan-tindakan yang melanggar Pancasila itu sendiri, UUD 45, HAM dan keadilan. Di samping itu Orde Baru tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai lanel belaka, tapi juga memperalat sedemikian rupa sehingga dengan mudah penguasa bisa mencap seseorang yang berbeda politiknya, melanggar atau mengkhianati Pancasila. Dan bersamaan dengan itu penguasa menyebarkan “momok komunis / komunisme” untuk menakut-nakuti rakyat. B.Pengertian Pancasila Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa Sansekerta Pancasila memiliki arti yaitu : Panca artinya lima. Syila artinya batu sendi, alas / dasar Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.
  • 4. C. Nilai – Nilai Pancasila dan UUD 1945 Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Makna sila ini adalah :  Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.  Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.  Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.  Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Makna sila ini adalah :  Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.  Saling mencintai sesama manusia  Mengembangkan sikap tenggang rasa  Tidak semena-mena terhadap orang lain  Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan  Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan  Berani membela kebenaran dan keadilan  Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia Makna sila ini adalah :  Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia  Rela berkorban demi bangsa dan negara  Cinta akan tanah air  Berbangga sebagai bagian dari Indonesia  Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber- Bhinneka Tunggal Ika.
  • 5. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Makna sila ini adalah :  Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat  Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain  Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.  Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai consensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia Makna sila ini adalah :  Bersikap adil terhadap sesama  Menghormati hak-hak orang lain  Menolong sesama  Menghargai orang lain  Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama D.Pancasila Pasca Runtuhnya Soekarno Indonesia ialah sebuah negara yang majemuk dan multicultural sebab Indonesia di bentuk dari berbagai macam bangsa, yang memiliki budaya, hukum, kebiasaan, bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam. Pada masa pemerintahan Presiden Kenndy, negara yang paling ditakuti Amerika Serikat ialah Indonesia. Sebab konon katanya Indonesia memiliki ghirah nasionalisme yang sangat kuat, sebagai akibat dari penjelmaan bangunan teoritik konsepsi Pancasila. Menurut Kennedy, Pancasila merupakan sebuah ideology besar yang mampu mengorbankan semangat ultra nasionalis, sangat toleran, anti korupsi, saling menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan. Namun apa yang terjadi sekarang, pasca runtuhnya Soekarno Pancasila hanya menjadi sekedar slogan yang nilai-nilainya dijelentrehkan melalui butir-butir pengamalan, sebagai upaya penguasa untuk lebih mempermudah mengatur dan mengendalikan kekuasaan. Rakyat dianggap tidak Pancasilais jikalau tidak hafal butir-butir pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila.
  • 6. Nuansa represifitas dan pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila dalam kadar kelisanan tanpa mementingkan penanaman secara hakiki dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme pada umumnya. Setelah Orde Baru gagal menempatkan Pancasila sebagai mana mestinya dan hanya menjadikannya slogan kekuasaan. E. Problem Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Selama ini pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila memiliki struktural dan kultural. Pada tingkat struktural negara belum memiliki instrument yang memadai untuk mengenalkan Pancasila pada level implementatif sejak dini. Pancasila didesain sebagai kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi tidak mempunyai kekuatan implementatif. Karenanya kurikulum Pancasila seharusnya tidak didesain dengan sekedar tatap muka di dalam kelas, dengan sedikit dialog, melainkan harus lebih implementatif dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penanaman nilai-nilai Pancasila akan lebih mengena dan tepat sasaran, bagaimana mengajarkan secara praktis dan memberi contoh untuk menghargai perbedaan, toleransi, tidak korup, tidak sekedar mahfum secara lisan. Pada level kultur, strategi kebudayaan Indonesia, seharusnya mengarahkan Pancasila sebagai budaya atau tradisi ke-Indonesia-an, sehingga dengan sadar maupun tidak sadar masyarakat secara luas akan menjalankan nilai-nilai Pancasila, tanpa harus menghafal butir per butir. Tanpa harus meninggalkan tradisi-tradisi lokal yang memang sudah terakomodir nilainya melalui Pancasila. Pelembagaan Pancasila sebagai budaya, sekaligus pula untuk mengikis peninggalan tradisi-tradisi lokal yang memberi akses tidak baik bagi perkembangan Indonesia sekarang, semisal watak patrimoniaslitik yang mengakar kuat di Jawa. Jika jamak pendekatan digunakan untuk menggali dan memasifkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila, dengan tidak mengulangi kesalahan rezim yang lampau, ke depan tentunya Pancasila akan kembali menjadi Ideologi besar yang nilai-nilainya tertanam kuat dalam jiwa segenap massa rakyat Indonesia. F. Implementasi Pancasila Secara formalitas hampir semua rakyat Indonesia mengakui bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Pertanyaan mendasar sekarang adalah apakah seluruh rakyat Indonesia, baik yang menjadi penguasa maupun rakyat biasa sudah menerima sepenuhnya Pancasila dan berusaha mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari ? kalau memperhatikan kondisi bangsa yang saat ini masih terpuruk dengan berbagai krisis yang belum kunjung selesai, rasanya kita sebagai bangsa harus berani mengakui bahwa nilai- nilai Pancasila belum sepenuhnya kita amalkan. Pancasila masih sebatas retorika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • 7. Nilai ketuhanan belum sepenuhnya diimplementasikan karena kerukunan hidup beragama masih belum sepenuhnya tercipta. Kasus Ambon dan Poso bisa menjadi suatu bukti. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab masih belum terwujud sepenuhnya, karena masih banyak kekerasan kita saksikan. Nilai persatuan Indonesia belum menjadi pilihan sikap seluruh bangsa Indonesia, karena masih ada saudara kita yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Nilai permusyawaratan perwakilan masih jauh dari harapan, karena masih banyak saudara kita yang menyelesaikan suatu persoalan dengan cara-cara kekerasan (Anarkis). Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga masih belum sepenuhnya terlaksana, karena angka kemiskinan dan pengangguran masih cukup tinggi. G. Kembali ke Pancasila Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan di atas adalah dengan kembali ke nilai-nilai Pancasila. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kembali ke Pancasila ? Pertama, membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Membumikan Pancasila berarti menjadikan nilai-nilai Pancasila menjadi nilai-nilai yang hidup dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu Pancasila yang sesungguhnya berada dalam tataran filsafat harus diturunkan ke dalam hal-hal yang sifatnya implentatif. Sebagai ilustrasi nilai sila kedua Pancasila harus diimplementasikan melalui penegakan hukum yang adil dan tegas. Contoh, aparat penegak hokum (polisi, jaksa dan hakim) harus tegas dan tanpa kompromi menindak para pelaku kejahatan, termasuk koruptor. Jadi membumikan Pancasila salah satunya adalah dengan penegakan hukum secara tegas. Tanpa penegakkan hukum yang tegas, maka Pancasila hanya rangkaian kata-kata tanpa makna dan nilai serta tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Kedua, internalisasi nilai-nilai Pancasila, baik melalui pendidikan formal maupun non formal (masyarakat). Pada tataran pendidikan formal perlu revitalisasi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (dulu Pendidikan Moral Pancasila) di sekolah. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selam ini dianggap oleh banyak kalangan “gagal” sebagai media penanaman nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hanya sekedar menyampaikan sejumlah pengetahuan (ranah kognitif) sedangkan ranah afektif dan psikomotorik masih kurang diperhatikan. Ini berakibat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan cenderung menjenuhkan siswa. Hal ini diperparah dengan adanya anomaly anatara nilai positif di kelas tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam realitas sehari-hari. Sungguh dua realitas yang sangat kontras dan kontradiktif. Oleh karena itu, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi alat penanaman nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda.
  • 8. Pada tataran masyarakat, internalisasi Pancasila gagal menjadikan masyarakat Pancasilais. Pola penataran P4 yang dipakai sebagai pendekatan rezim Orde baru juga gagal mengantarkan masyarakat Pancasilais. Hal ini disebabkan Pancasila justru dipolitisasi untuk kepentingan kekuasaan. Ketika reformasi seperti saat ini, Pancasila justru semakin jauh dari perbincangan, baik oleh masyarakat maupun para elit politik. Pancasila seakan semakin menjauh dari keseharian kita. Sungguh ironis sebagai bangsa pejuang yang dengan susah payah para pendiri negara (founding father) menggali nilai- nilai Pancasila dari budaya bangsa, kini semakin pudar dan tersisih oleh hiruk pikuk reformasi yang belum mampu menyelesaikan krisis multidimensional yang dialami bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu perlu dicari suatu model (pendekatan) internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat yang tepat dan dapat diterima, seperti melalui pendekatan agama dan budaya. Ketiga, ketauladanan dari para pemimpin, baik pemimpin formal (pejabat negara) maupun informal (tokoh masyarakat). Dengan ketauladanan yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikutinya. Hal ini disebabkan masyarakat kita masih kental dengan budaya paternalistic yang cenderung mengikuti perilaku pemimpinnya. Sudah semestinya kita bangga kepada bangsa dan negara Indonesia yang berideologikan Pancasila. Mari kita kembali ke jati diri bangsa (Pancasila) dalam menyelesaikan setiap masalah kebangsaan yang kita hadapi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pemerintah pada masa Orde Baru hanya menjadikan Pancasila sebagai label pada kegiatan dan kebijakannya. Hal tersebut dimanfaatkan untuk menindas rakyat yang berbeda dengan politiknya. Namun pada kenyataannya merekalah yang melanggar nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. 2. Pancasila mengandung nilai-nilai penting yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat bangsa dan bernegara. 3. Menurut Kenndy Pancasila merupakan sebuah ideology besar, yang mampu mengorbankan semangat ultra nasionalis, sangat toleran, anti korupsi, saling menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan. 4. Pasca runtuhnya Soekarno, Pancasila hanya menjadi sekedar slogan yang nilai-nilainya disimpangkan melalui butir-butir pengalaman sebagai upaya penguasa untuk lebih mempermudah mengatur dan mengendalikan kekuasaan. 5. Penanaman nilai-nilai Pancasila memiliki problem struktural dan kultural.
  • 9. 6. Secara formalitas dasar negara Indonesia adalah Pancasila akan tetapi jika kita perhatikan Pancasila makin sebatas retorika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 7. Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan di atas adalah dengan kembali ke nilai-nilai Pancasila. B. Saran 1. Bangsa Indonesia harus lebih meningkatkan kesadaran diri dalam penanaman nilai- nilai Pancasila agar dapat memperbaiki keadaan negara Indonesia yang semakin terpuruk. 2. Penanaman nilai Pancasila harus silakukan secara implementatif dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya dijadikan sebagai slogan. 3. Penanaman nilai-nilai Pancasila dilakukan tanpa harus meninggalkan tradisi-tradisi lokal, karena hal tersebut memang sudah terakomodir nilainya melalui Pancasila.