SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Istilah pengindraan jauh (remote sensing) pertama kali diperkenalkan oleh
parker di AMERIKA SERIKAT pada akhir tahun 1950an dari instansi kelautan
amerika serikat. Pada awal tahun 1970an, istilah serupa juga digunakan di Prancis
dengan sebutan “Teledetection”,
Pengindraan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan
menggunakan sensor,baik alamih maupun buatan. sensor alamiah berupa mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit. sensor buatan antara lain kamera ,sonar,
magnetometer, radiometer dan scanner. Alat untuk mengindra disebut sensor.
Sensor juga merupakan alat yang di gunakan untuk melacak, mendeteksi, dan
merekam suatu objek di permukaan bumi.
Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh
informasi terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi
tanpa menyentuh objek secara langsung. ahli mendefinisikan pengindraan jauh
sebagai berikut :
·

Menurut Lindgren (1985)
Pengindraan jauh adalah sebagai teknik yang di kembangkan untuk memperoleh
dan menganalisis tentang bumi.

·

Menurut Welson dan Belfon
Pengindraan jauh di definisikan sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk
memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak
langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.

·

Menurut Lillesand Kiefer
Pengindraan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan
infonmasi.tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data- data

1
yang diperoleh dengen suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek,
wilayah atau gejala yang sedang di kaji.

1.2 Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pengindraan jauh ?
2. Apa saja komponen pengindraan jauh ?
3. Apa Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan ?

1.3 Batasan masalah
1. Bagaimana pengertian pengindraan jauh ?
2. Apa saja komponen pengindraan jauh ?

1.4

Tujuan dan manfaat
1. Agar Mahasiswa dapat menjelaskan arti dari pengindraan jauh
2. Agar Mahasiswa dapat memahami komponen pengindraan jauh
3. Dapat menambah wawasan tentang pengindraan jauh
4. Dapat memanfaatkan pengindraan jauh dengan baik dan benar

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Komponen Pengindraan Jauh
Komponen pengindraan jauh yang membentuk suatu system dan
menghasilkan data pengndraan jauh sebagai berikut:
Sumber Tenaga
Tenaga yang di gunakan dalam pengindraan jauh adalah tenaga elektromagnetik
yang berasal dari cahaya matahari dan cahaya buatan. Berdasarkan sumber tenaga
yang di gunakan, sistem pengindraan jauh di bedakan sebagai berikut :
·

Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sumber tenaga dari sinar
matahari

·

Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang
mikro dan lampu blitz kamera
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a) Waktu penyinaran
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari)
lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang
diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.
b)

Bentuk permukaan bumi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada
permukaannya lebih

banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan

permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah
bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
c)

Keadaan cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga
dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut
menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat

3
Atmosfer
Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen,
hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer
tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
Di dalam indera jauh terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum
elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi
penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi
cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai
permukaan bumi.Proses hambatan di atmosfer dapat berbentuk serapan, pantulan,
dan hamburan. Hamburan adalah pantulan ke arah serba beda yang di sebabkan
oleh benda yang permukaannya kasar dan bentuknya tak menentu. Hamburan
terdiri atas :
Hamburan Releigh
Yaitu hamburan yang terjadi pada atmosfer releigh. Ciri-ciri dari hamburan ini
adalah butir atmosfer diameternya kurang dari atau sama dengan 0,1 panjang
gelombang, terjadi pada ketinggian 4500-9000 meter dan terjadi gelombang
pendek serta cuaca cerah.
Hamburan Mie
Ciri-ciri hamburan mie adalah butir atmosfer memiliki diameter antara 0,1-25
panjang gelombang, hamburan ini terjadi pada ketinggian kurang dari 45000
meter, terjadi gelombang panjang dan cuaca berwarna.
Hamburan Nonselektif
Penyebab hamburan ini adalah butir-butir alam atmosfer yang diameternya jauh
lebih besar dari panjang gelombang spektrum tampak. Ciri-cirinya adalah tidak
tergantung pada panjang gelombang, tidak terjadi pada spektrum tampak dan
spektrum inframerah

4
Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto
udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan
atau memancarkan tenaga ke sensor.
·

Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra,
sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.
Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya
pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang
tertutup oleh lahar dingin.
Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memasukkan atau memancarkan
tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga
akan tampak lebih cerah sedangkan objek yang pantulan dan pancarannya sedikit
akan tampak gelap. Interaksi antara tenaga dengan objek di bagi menjadi 3 variasi,
yaitu :

a)

Variasi spektral, mendasarknan pada pengenalan pertama pada suatu objek,
misal cerah dan gelap.

b)

Variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti
bentuk, ukuran, tinggi dan panjang.

c)

Variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur
objek.

Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
1.

Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini
menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto
(foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto
satelit). Keuntungan sensor fotografik adalah caranya sederhana, biaya murah,
resolusi spasial baik, integritas geometrik baik.

5
2.

Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini
direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data
visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal
dengan sebutan citra. Keuntungannya adalah kepekaan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan karakteristik objek yang di
amati jelas, dan analis serta interpretasi lebih cepat.

Citra (keluaran)
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang tergambar pada citra dapat
dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu ciri spasial, temporal dan
spektral.

·

Ciri Spasial : Berkaitan dengan ruang. Meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola,
tekstur, situs dan asosiasi.

·

Ciri Temporal : Ciri

yang terkait

dengan umur benda

atau

waktu

saat

perekaman.
·

Ciri Spektral : Ciri yang dihasilkan oleh tenaga electromagnetik dengan benda
yang dinyatakan dengan rona dan warna.

Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkanpengindraan jauh. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat
pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
1.

Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara
1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi

2.

Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 meter di atas permukaan bumi

3.

Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer
bumi.

6
Perolehan Data
Data yang diperoleh dari pengindraan jauh ada 2 jenis :
·

Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan
interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop.
Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.

·

Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus
penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Pengguna Data
Pengguna data adalah perorangan atau instansi yang berkepentingan
memanfaatkan citra pengindraan jauh. Pengguna data umumnya menggunakan
citra pengindraan jauh sebagai alat bantu analisis keruangan dan pengambilan
keputusan. Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh di
tentukan oleh pengguna data, kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil
pengindraan jauh juga di pengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang
disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem
pengindraan jauh.
Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:

·

Bidang militer

·

Bidang kependudukan

·

Bidang pemetaan

·

Bidang meteorologi dan klimatologi

7
2.2 Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan
Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber
daya alam dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena
berbagai macam alasan sebagai berikut :
1.

Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh
melalui daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan.

2.

Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak
objek mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah
yang luas dan sifat gambar yang permanen

3.

Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan
karena menyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas,
memungkinkan pengukuran beda tinggi,

pengukuran lereng dan

pengukuran volume.
4.

Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga
dimungkinkan pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya
kebocoran pipa bawah tanah.

5.

Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.

Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang geologi adalah
a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang
dan menggunakan aplikasi GIS.
b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung
berapi, aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi,
macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·

Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tantang
objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek atau gejala yang dikaji

·

Komponen pengindraan jauh meliputi hal-hal berikut:
o Sumber tenaga
o Atmosfer
o Interaksi antara tenaga dan objek
o Sensor
o Citra ( keluaran )
o Wahana
o Perolehan data
o Penggunaan data
3.2 Saran

·

Belajarlah serajin mungkin. Tiada istilah terlambat untuk belajar. Jika kita mau
pasti kita bisa. Ingat jangan pernah menyia-nyiakan waktu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Tri. 2006. Pista Geografi Kelas XIIA / SMA /MA / K. Cemani. Seti-Aji
Yuniari, Niken. 2012. TUNTAS GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta
Selatan. Graha Pustaka
Yulista Fina, 2012 Detik Detik UN GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta.
Intan Pariwara
http://raymoon760.wordpress.com/2013/06/16/komponen-penginderaan-jauh/

10
KATA PENGATAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“PERAN PENGINDERAAN JAUH DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Raha,

November 2013

Penulis

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PENDAHULUAN......................................................................................3
2.1 pengertian penginderaan jauh............................................................................3
2.2 peran penginderaan jauh dalam pembangunan..................................................8

BAB III
PENUTUP..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

12
PERAN PENGINDERAAN JAUH
DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :
NAMA

: SAMSIA

NIM

: 21215112

SEMESTER

: III

UNIVERSITAS TERBUKA
2013 / 2014
13

More Related Content

What's hot

Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangAlya Titania Annisaa
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauhKeunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauhAlya Titania Annisaa
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauhjasa16
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XPutri Alfisyahrini
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)January YunGky
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaOperator Warnet Vast Raha
 
1066 2029-1-sp
1066 2029-1-sp1066 2029-1-sp
1066 2029-1-spfujiwara5
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)Amos Pangkatana
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRetno Pratiwi
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4hedi0001
 
Citra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaanCitra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaanDea Nuril
 

What's hot (19)

Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
 
Penginderaan jauh erna
Penginderaan jauh ernaPenginderaan jauh erna
Penginderaan jauh erna
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauhKeunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Pengindraan Jauh
Pengindraan JauhPengindraan Jauh
Pengindraan Jauh
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
 
1066 2029-1-sp
1066 2029-1-sp1066 2029-1-sp
1066 2029-1-sp
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
118 343-3-pb
118 343-3-pb118 343-3-pb
118 343-3-pb
 
1 2 principles_of_remote_sensing
1 2 principles_of_remote_sensing1 2 principles_of_remote_sensing
1 2 principles_of_remote_sensing
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4
 
laporan penginderaan jauh tahap 3
laporan penginderaan jauh tahap 3laporan penginderaan jauh tahap 3
laporan penginderaan jauh tahap 3
 
Citra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaanCitra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaan
 

Viewers also liked (6)

Laporan praktikum penginderaan jauh acara vi
Laporan praktikum penginderaan jauh acara viLaporan praktikum penginderaan jauh acara vi
Laporan praktikum penginderaan jauh acara vi
 
Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.
 
Makalah sistem indera
Makalah sistem inderaMakalah sistem indera
Makalah sistem indera
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4
 

Similar to Makalah penginderaan jauh samsia

Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaWarnet Raha
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxMelisaRonaFitri
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxSyamsulAmrie1
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxrioprayogo2
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Luhur Moekti Prayogo
 
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxAplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxDitasariNabila1
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.pptbaya13
 
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptxDoniSiahaan1
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
PPT KELOMPOK ADE.pptx
PPT KELOMPOK ADE.pptxPPT KELOMPOK ADE.pptx
PPT KELOMPOK ADE.pptxAdeAlfian5
 

Similar to Makalah penginderaan jauh samsia (20)

Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Pengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptxPengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptx
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
 
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptxAplikasi dan satelit penginderaan...pptx
Aplikasi dan satelit penginderaan...pptx
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.ppt
 
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh.ppt
Penginderaan Jauh.pptPenginderaan Jauh.ppt
Penginderaan Jauh.ppt
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Inderaja
InderajaInderaja
Inderaja
 
Penginderaan Jauh 1-2.ppt
Penginderaan Jauh 1-2.pptPenginderaan Jauh 1-2.ppt
Penginderaan Jauh 1-2.ppt
 
geometeri
geometerigeometeri
geometeri
 
PPT KELOMPOK ADE.pptx
PPT KELOMPOK ADE.pptxPPT KELOMPOK ADE.pptx
PPT KELOMPOK ADE.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah penginderaan jauh samsia

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pengindraan jauh (remote sensing) pertama kali diperkenalkan oleh parker di AMERIKA SERIKAT pada akhir tahun 1950an dari instansi kelautan amerika serikat. Pada awal tahun 1970an, istilah serupa juga digunakan di Prancis dengan sebutan “Teledetection”, Pengindraan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan sensor,baik alamih maupun buatan. sensor alamiah berupa mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. sensor buatan antara lain kamera ,sonar, magnetometer, radiometer dan scanner. Alat untuk mengindra disebut sensor. Sensor juga merupakan alat yang di gunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek di permukaan bumi. Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa menyentuh objek secara langsung. ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut : · Menurut Lindgren (1985) Pengindraan jauh adalah sebagai teknik yang di kembangkan untuk memperoleh dan menganalisis tentang bumi. · Menurut Welson dan Belfon Pengindraan jauh di definisikan sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut. · Menurut Lillesand Kiefer Pengindraan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan infonmasi.tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data- data 1
  • 2. yang diperoleh dengen suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek, wilayah atau gejala yang sedang di kaji. 1.2 Rumusan masalah 1. Apakah pengertian pengindraan jauh ? 2. Apa saja komponen pengindraan jauh ? 3. Apa Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan ? 1.3 Batasan masalah 1. Bagaimana pengertian pengindraan jauh ? 2. Apa saja komponen pengindraan jauh ? 1.4 Tujuan dan manfaat 1. Agar Mahasiswa dapat menjelaskan arti dari pengindraan jauh 2. Agar Mahasiswa dapat memahami komponen pengindraan jauh 3. Dapat menambah wawasan tentang pengindraan jauh 4. Dapat memanfaatkan pengindraan jauh dengan baik dan benar 2
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komponen Pengindraan Jauh Komponen pengindraan jauh yang membentuk suatu system dan menghasilkan data pengndraan jauh sebagai berikut: Sumber Tenaga Tenaga yang di gunakan dalam pengindraan jauh adalah tenaga elektromagnetik yang berasal dari cahaya matahari dan cahaya buatan. Berdasarkan sumber tenaga yang di gunakan, sistem pengindraan jauh di bedakan sebagai berikut : · Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sumber tenaga dari sinar matahari · Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro dan lampu blitz kamera Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a) Waktu penyinaran Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut. b) Bentuk permukaan bumi Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas. c) Keadaan cuaca Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat 3
  • 4. Atmosfer Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam indera jauh terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.Proses hambatan di atmosfer dapat berbentuk serapan, pantulan, dan hamburan. Hamburan adalah pantulan ke arah serba beda yang di sebabkan oleh benda yang permukaannya kasar dan bentuknya tak menentu. Hamburan terdiri atas : Hamburan Releigh Yaitu hamburan yang terjadi pada atmosfer releigh. Ciri-ciri dari hamburan ini adalah butir atmosfer diameternya kurang dari atau sama dengan 0,1 panjang gelombang, terjadi pada ketinggian 4500-9000 meter dan terjadi gelombang pendek serta cuaca cerah. Hamburan Mie Ciri-ciri hamburan mie adalah butir atmosfer memiliki diameter antara 0,1-25 panjang gelombang, hamburan ini terjadi pada ketinggian kurang dari 45000 meter, terjadi gelombang panjang dan cuaca berwarna. Hamburan Nonselektif Penyebab hamburan ini adalah butir-butir alam atmosfer yang diameternya jauh lebih besar dari panjang gelombang spektrum tampak. Ciri-cirinya adalah tidak tergantung pada panjang gelombang, tidak terjadi pada spektrum tampak dan spektrum inframerah 4
  • 5. Interaksi antara tenaga dan objek Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. · Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin. Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memasukkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah sedangkan objek yang pantulan dan pancarannya sedikit akan tampak gelap. Interaksi antara tenaga dengan objek di bagi menjadi 3 variasi, yaitu : a) Variasi spektral, mendasarknan pada pengenalan pertama pada suatu objek, misal cerah dan gelap. b) Variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti bentuk, ukuran, tinggi dan panjang. c) Variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek. Sensor Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua : 1. Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit). Keuntungan sensor fotografik adalah caranya sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik, integritas geometrik baik. 5
  • 6. 2. Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra. Keuntungannya adalah kepekaan terhadap spektrum gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan karakteristik objek yang di amati jelas, dan analis serta interpretasi lebih cepat. Citra (keluaran) Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu ciri spasial, temporal dan spektral. · Ciri Spasial : Berkaitan dengan ruang. Meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs dan asosiasi. · Ciri Temporal : Ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman. · Ciri Spektral : Ciri yang dihasilkan oleh tenaga electromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Wahana Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkanpengindraan jauh. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok: 1. Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi 2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi 3. Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi. 6
  • 7. Perolehan Data Data yang diperoleh dari pengindraan jauh ada 2 jenis : · Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. · Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer. Pengguna Data Pengguna data adalah perorangan atau instansi yang berkepentingan memanfaatkan citra pengindraan jauh. Pengguna data umumnya menggunakan citra pengindraan jauh sebagai alat bantu analisis keruangan dan pengambilan keputusan. Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh di tentukan oleh pengguna data, kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindraan jauh juga di pengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah: · Bidang militer · Bidang kependudukan · Bidang pemetaan · Bidang meteorologi dan klimatologi 7
  • 8. 2.2 Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam alasan sebagai berikut : 1. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan. 2. Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen 3. Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume. 4. Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah. 5. Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana. Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang geologi adalah a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan menggunakan aplikasi GIS. b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan. c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi, aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik. d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang 8
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan · Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tantang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek atau gejala yang dikaji · Komponen pengindraan jauh meliputi hal-hal berikut: o Sumber tenaga o Atmosfer o Interaksi antara tenaga dan objek o Sensor o Citra ( keluaran ) o Wahana o Perolehan data o Penggunaan data 3.2 Saran · Belajarlah serajin mungkin. Tiada istilah terlambat untuk belajar. Jika kita mau pasti kita bisa. Ingat jangan pernah menyia-nyiakan waktu. 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Wahyuni, Tri. 2006. Pista Geografi Kelas XIIA / SMA /MA / K. Cemani. Seti-Aji Yuniari, Niken. 2012. TUNTAS GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta Selatan. Graha Pustaka Yulista Fina, 2012 Detik Detik UN GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta. Intan Pariwara http://raymoon760.wordpress.com/2013/06/16/komponen-penginderaan-jauh/ 10
  • 11. KATA PENGATAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “PERAN PENGINDERAAN JAUH DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 Penulis 11
  • 12. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan masalah.............................................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah................................................................................................ 2 1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2 BAB II PENDAHULUAN......................................................................................3 2.1 pengertian penginderaan jauh............................................................................3 2.2 peran penginderaan jauh dalam pembangunan..................................................8 BAB III PENUTUP..............................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10 12
  • 13. PERAN PENGINDERAAN JAUH DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISUSUN OLEH : NAMA : SAMSIA NIM : 21215112 SEMESTER : III UNIVERSITAS TERBUKA 2013 / 2014 13