4. Pengertian Pengideraan Jauh
Pengideraan jauh ( remote sensing) adalah ilmu dan
seni untuk memperoleh informasi tentang suatu
objek, daerah atau fenomena dengan jalan
analisis data yang diperoleh melalui alat perekam
(sensor) yang menggunakan gelombang
elektromagnetik
sebagai media perantaranya tanpa menyentuh
objek tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979)
Penginderaan jauh merupakan teknik yang
dikembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis informasi tentang bumi. Informasi
itu berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan
bumi (Lindgren, 1985).
Penginderaan Jauh merupakan upaya untuk
memperoleh, menemutunjukkan
(mengidentifikasi) dan menganalisis objek
dengan sensor pada posisi pengamatan daerah
kajian (Avery, 1985).
maka dapat kita simpulkan bahwa Penginderaan
jauh adalah suatu teknik dan seni untuk
memperoleh informasi objek dari jarak jauh
tanpa kontak langsung dengan objek, gejala atau
daerah yang akan dikaji dengan menggunakan
sensor.
5. Komponen Pengideraan Jauh
1. Sumber Tenaga
Tenaga Aktif (Dengan Flash /
cahaya buatan)
Yang dimaksud dengan sumber
tenaga aktif adalah sumber
tenaga yang berasal dari radar
yang aktif
pada saat pengambilan objek.
Biasanya wujud dari cahaya ini
adalah berbentuk kilatan yang cepat
dan berbentuk gelombang
elektromaknetik
Tenaga Pasif (Matahari)
Tenaga pasif ini bersumber dari
sinar matahari yang masuk
kepermukaan bumi. Jumlah tenaga
matahari yang mencapai bumi
dipengarui oleh waktu, lokasi dan
kondisi cuaca. Jumlah tenaga
yang
diterima siang hari lebih banyak
dibandingkan
dengan pagi atau sore hari.
6.
7. Komponen Pengideraan Jauh
2. Atmosfer
Energi yang masuk ke permukaan bumi tidak seluruhnya sampai,tapi hanya
sebagian kecil masuk ke permukaan bumi. Energi tersebut dihambat oleh atmosfer
melalui serapan, dipantulkan dan diteruskan. Masih ingatkah kamu apa itu
atmosfer? Ya.. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Tidak semua spektrumgelombang elektromagnetik dapat sampai di permukaan
bumi, karena dalam atmosferada proses pembauran dan penyerapan. Penyerapan
dilakukan oleh molekul atmosfer,sedangkan spektrum gelombang
elektromagnetik
yang dapat mencapai bumi disebutdengan jendela atmosfer.
8. Komponen Pengideraan Jauh
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Dalam perekaman objek diperlukan wahana, tenaga alami, ataubuatan, objek
yang direkam, alat sensor, dan deteksi (detector). Tenagayang memancar ke
permukaan bumi (objek) akan memantul dandirekam oleh alat (sensor).Pada
sensor terdapat alat untuk mendeteksi (detector), di manadetector yang ada
pada alat dipasang pada wahana (seperti balon udara, pesawat, dan
satelit).Tiap objek mempunyai karakteristik tertentu dalam memancarkan atau
memantulkan tenaga ke sensor. Pada dasarnya, pengenalan objek dilakukan
dengan menyidik
karakter spektral objek yang tergambar pada citra.
9. Komponen Pengideraan Jauh
4. Wahana dan Sensor
Wahana
Adalah kendaraan yang berfungsi untuk
meletakkan sensor saat dilakukan proses
perekaman. Merekam objek permukaan bumi
bisa dilakukandi angkasa maupun di luar
angkasa. Wahana yang digunakandi
penginderaan jauh di antaranya balon udara,
pesawatterbang, pesawat ulang-alik, dan
satelit. Setiap jenis kendaraanmemiliki
kerincian objek yang berbeda.
Sensor
a. Fotografik bedakan berdasarkan wahana yang
digunakan (terestrial, foto udara, antariksa, satelit, )
Sensor yang digunakan sistem fotografik adalah
kamera
b. Non fotografik ----Radar
Sensor elektromaknetik / elektronik ini digunakan
pada sistem penginderaan jauh nonfotografik
karena proses perekaman objek tidak berdasarkan
pembakaran, tetapi berdasarkan sinyal elektronik
yang dipantulkan atau dipancarkan dan direkam
oleh detektor
10. Komponen Pengideraan Jauh
5. Perolehan Data
Perolehan data manual
Data manual, didapatkan melalui
kegiatan interpretasi citra. Guna
melakukan interpretasi citra secara
manual diperlukan alat bantu
bernama Stereoskop. Stereoskop
dapat digunakan untuk melihat objek
dalam bentuk tiga dimensi
Perolehan data digital atau numerik
Data numerik (digital), diperoleh
melalui penggunaan software khusus
penginderaan jauh yang diterapkan
pada Foto udara biasanya
diinterpretasi secara manual.
11. Komponen Pengideraan Jauh
6. Penggunaan Data
Pengguna data adalah orang atau
lembaga yang memakai
datapenginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat
dimanfaatkan dalamberbagai
bidang. Data penginderaan jauh
yang memiliki kerincian dan
keandalan sangat dibutuhkan
oleh pengguna data.
13. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
1. Rona
Rona adalah tingkat
kecerahan/kegelapan suatu
obyek yang terdapat pada citra.
Rona pada foto udara
pankromatik merupakan atribut
bagi obyek yang berinteraksi
dengan seluruh spektrum
tampak yang sering disebut
dengan sinar putih.
14. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
2. Warna
Wujud tampak mata dengan
menggunakan spektrum sempit,
lebih sempit dari spektrum
tampak. Berbeda dengan rona
yang hanya menyajikan tingkat
kegelapan dalam wujud hitam
putih, warna menunjukkan
tingkat kegelapan yang lebih
beraneka.
15. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
3. Bentuk
Merupakan variabel kualitatif
yang
memberikan konfigurasi atau
kerangka suatu obyek. Kita bisa
adanya objek stadion sepakbola
pada suatu foto udara dari
adanya bentuk persegi panjang.
demikian
pula kita bisa mengenali gunung api
dari bentuknya yang cembung.
Sekolahan berbentuk I, L, U, atau
kotak.
16. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
4. Ukuran
Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain
berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume.
Ukuran objek pada citra berupa skala,
karena
itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai
interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya..
Contoh: Lapangan olah raga sepakbola
dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran
yang tetap, yakni sekitar (80 m – 100 m).
Ukuran adalah atribut obyek yang meliputi
jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan
kemiringan lereng.
17. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
5. Tekstur
Tekstur adalah frekwensi perubahan rona
pada citra. Tekstur dinyatakan dengan:
kasar, halus, dan sedang.Misalnya: Hutan
bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang
dan semak bertekstur halus. Tekstur adalah
frekwensi perubahan rona pada citra, atau
pengulangan rona kelompok obyek yang
terlalu kecil untuk dapat dibedakan secara
individual.
18. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
6. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan
ciri yang menandai bagi banyak objek
bentukan manusia dan bagi beberapa
objek alamiah. Contoh: Pola aliran sungai
menandai struktur geologis. Pola aliran
trelis menandai struktur lipatan.
Permukiman transmigrasi dikenali dengan
pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan
jaraknya seragam, dan selalu menghadap
ke jalan.
19. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
7. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan
detail atau objek yang berada di daerah
gelap. Meskipun demikian, bayangan
juga dapat merupakan kunci pengenalan
yang penting bagi beberapa objek yang
justru dengan adanya bayangan menjadi
lebih jelas. Contoh: Lereng terjal
tampak
lebih jelas dengan adanya bayangan,
begitu juga cerobong asap dan menara,
tampak lebih jelas dengan adanya
bayangan.
20. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
8. Situs
Situs adalah letak suatu objek
terhadap objek lain di sekitarnya.
Misalnya permukiman pada umumnya
memanjang pada pinggir beting
pantai, tanggul alam atau sepanjang
tepi jalan. Juga persawahan, banyak
terdapat di daerah dataran rendah,
dan sebagainya
21. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
9. Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara
objek yang satu dengan objek yang
lainnya. Contoh: Stasiun kereta api
berasosiasi dengan jalan kereta api
yang jumlahnya lebih dari satu
(bercabang), bandara berasosiasi
dengan bandara. Asosiasi diartikan
sebagai keterkaitan antara obyek satu
dengan obyek lain.
22.
23. 1. Alat Pengamat
Stereoskopik
Non Stereoskopik
2. Alat Pengukur Objek
Alat Pengukur Arah
(busur derajad.)
Alat Pengukur Jarak
pengukur jarak sederhana
(penggaris) dan alat
pengukur teliti (metal
microruler)
3. Alat Pemindah Data
Hasil Interpretasi Citra
Alat Pemindah Data
Planimetrik
Alat pemindah data
stereoskopik
4. Alat Analisi
Digital
Ketersediaan data
Teknologi
komputer
Alat Interpretasi
Citra Foto Udara
Alat Pengukur Luas (Planimeter,
millimeter yang tembus cahaya, Electronic
Digizer)
Alat Pengukur Tinggi (Mistar, paralaks Tangga,
Paralaks Batang)
Alat pengukur lereng (Paralaks, dan alat buatan ITC)
Algoritma
Metodologi atau
strategi untuk analisis
24. Langkah-langkah Interpretasi Citra
Penginderaan Jauh secara viual
1. Pengenalan objek
melalui proses
deteksi
6. Idealisasi
2. Identifikasi
5. Klasifikasi
3. Penilaian atas fungsi
objek dan kaitan
antarobjek dengan cara
menginterpretasi dan
menganalisis citra
4. Deduksi.
27. 1. Bidang
Penggunaan Lahan
Manfaat Penginderaan Jauh
2. Bidang Kehutanan 3. Bidang Hidrologi
4. Bidang Pembuatan
Peta
5. Bidang Meteorologi
6. Bidang
Oseanografi
7. Bidang Geofisika
Bumi
28. Keunggulan Penginderaan Jauh
1. Melalui penggunaan citra
diperoleh gambaran objek
permukaan bumi dengan
wujud dan posisi yang mirip
kenyataannya
4. citra menggambarkan
objek dengan cepat,
bahkan diwilayah yang
sulit dijangkau
2. dengan adanya
teknologi, objek foto
udara berupa tiga
dimensi
5. citra dapat memetakan
daerah bencana alam
dalam waktu relatif
cepat
3. melalui citra, dapat
deketahui gejala atau
kenampakan di
permukaan bumi
6. melalui penginderaan
jauh, data atau informasi
dapat diperoleh dengan
cepat, tepat dan akurat
29. Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Tata
Guna Lahan
Pemetaan
Pengguna
an Lahan.
Penentuan
Arahan
Lahan.
Menentuk
an arah
pengemba
ngan
suatu
wilayah
Menentuk
an lokasi
pembangu
nan
Menentuk
an model
pengemba
ngan
suatu
wilayah.
Menentuk
an titik-
titik
wilayah
untuk
perencana
an
kawasan
ruang
terbuka
hijau.
30. 1. Transportasi Darat
Menentukan lokasi
terminal
Menentukan jalur alternatif
Pembangunan Jembatan
Pemantauan Kondisii Jalan
2. Transportasi Laut
Penentuan Jalur Pelayaran
Pemantauan Cuaca
Pemantauan Ombak
3. Transportasi Udara
Penetuan Jalur Penerbangan
Pemantauan Cuaca
Penentuan lokasi Bandara
Penentuan jalur evakuasi
Penginderaan Jauh untuk
pengembangan sistem transportasi
31. Manfaat Penginderaan Jauh
Dalam Bidang Transportasi
1. Untuk mengetahui jumlah dan persebaran penduduk di suatu wilayah
• 2. Mengetahui luas dan persebaran lahan serta kemungkinan pola
drainasenya
3. Untuk mengetahui pola persebaran permukiman penduduk
• 4. Untuk pendataan dan pengembangan jaringaan transportasi
berkelanjutan
5. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan di
wilayah-wilayah strategis
• 6. Mempermudah untuk pengklasifikasian jenis lahan yang sesuai untuk pengembangan
transportasi.
32. Keuntungan citra PJ untuk pengembangan jaringan transportasi
Citra dapat dibuat
secara cepat walaupun
untuk daerah yang sulit
dijelajahi.
Menggambarkan secara
tiga dimensi.
Ketelitian citra dapat
diandalkan, khususnya
untuk daerah teritorial
atau daratan
Daerah jangkauan citra
sangat luas.
Pemakaian citra dapat
menghemat waktu,
tenaga, dan biaya
33.
34. Pemanfaatan SIG dalam Bidang
Kesehatan Masyarakat
Menurut WHO, SIG (Sistem Informasi
Geografis) dalam kesehatan masyaraka
Menentukan derah
sebaran penyakit
Analisis trend Spasial
dan Temporal
Pemetaan Populasi
Berisiko
Stratifikasi Faktor
risiko
Penilaian Distribusi
Sumberdaya
Perencanaan dan
Penentuan
Intervensi/Kebijakan
Monitoring Penyakit.
35. Pemanfaatan SIG dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Fungsi pertama yaitu memonitor
status kesehatan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan
yang ada di masyarakat
Fungsi yang keempat yaitu
membangun dan menggerakkan
hubungan kerjasama dengan
masyarakat untuk mengidentifikasi
dan memecahkan masalah kesehatan.
Fungsi yang ketujuh yaitu
menghubungkan individu yang
membutuhkan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan menjamin
ketersediaan pelayanan kesehatan
Fungsi yang kedua yaitu mendiagnosa
dan menginvestigasi masalah serta
risiko kesehatan di masyarakat.
Fungsi yang kelima yaitu membangun
kebijakan dan rencana yang
mendukung usaha individu maupun
masyarakat dalam menyelesaikan
masalah kesehatan.
Fungsi kedelapan yaitu menjamin
ketersediaan tenaga kesehatan dan
ahli kesehatan masyarakat yang
berkompeten
Fungsi yang ketiga yaitu
menginformasikan, mendidik dan
memberdayakan masyarakat
mengenai isu – isu kesehatan.
Fungsi yang keenam yaitu
membangun perangkat hukum dan
peraturan yang melindungi kesehatan
dan menjamin keselamatan
masyarakat
Fungsi kesembilan yaitu
mengevaluasi efektifitas, kemudahan
akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di masyarakat
36.
37. Pemanfaatan Peta dan SIG untuk Inventarisasi Sumber Daya Alam
1. Inventarisasi
sumber daya air,
terutama jumlah
distribusi dan
kualitas air, baik air
permukaan maupun
air tanah
2. Inventarisasi
sumber daya lahan
yang terdapat di
suatu daerah
terutama mengenai
ketersediaan,
kesesuaian, dan
kemampuan lahan
dalam mendukung
proses
pembangunan.
3. Inventarisasi
sumber daya
mineral, yaitu
informasi tentang
jenis, kualitas,
cadangan, dan
persebaran mineral
sebagai salah satu
factor penting
dalam proses
pembangunan.
4. Inventarisasi
sumber daya hutan,
yaitu informasi yang
meliputi luas, jenis,
perkembangan,
pemanfaatan, dan
kerusakan hutan.
38. Pemanfaatan Peta dan SIG untuk mitigasi bencana
1. Analisis daerah rawan bencana
2. Memantau luas wilayah bencana alam
3. Mencegah dan meminimalisasi resiko terjadinya bencana
alam pada masa mendatang
4. Menyusun kembali rencana-rencana
pembangunan di daerah bencana
5. Menentukan zona
evakuasi bencana.