3. Pengertian Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala
dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap
objek, daerah, atau gejala yang dikaji. Dalam bahasa asing istilah yang sering digunakan untuk pengindraan jauh
adalah remote sensing (Inggris), teledetection (Prancis), dan fernerkundung (Jerman).
Alat yang digunakan pada umumnya adalah pengindra atau sensor Pada umumnya, sensor dipasang pada
wahana (platform) yang berupa pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang-alik. Objek yang diindra atau yang
ingin diketahui berupa objek di permukaan bumi, dirgantara atau antariksa. Pengindaran dilakukan dari jarak jauh
sehingga disebut pengindraan jauh.
5. Gambar 2.a adalah foto sebuah
permukiman. Permukiman
tersebut dipotret (difoto) dari
arah horizontal. Gambar 2.b
adalah permukiman yang difoto
dari atas atau udara.
Hasil foto secara horizontal
tampak sangat berbeda
dibandingkan dengan hasil
pemotretan dari atas atau udara.
Hasil foto horizontal terlihat
lebih jelas dan detail.
Sedangkan, rumah yang dipotret
dari udara yang tampak atau
terekam pada hasil foto hanya
bentuk atapnya.
6. Merc Venus
Bentuk bumi bulat. Oleh karena itu, makin tinggi tempat pemotretan dengan sudut
pemotretan yang tetap, daerah yang tergambar atau terekam dalam foto makin
luas. Di samping itu, makin tinggi tempat pemotretan, benda atau objek yang
tergambar makin kecil. Pemotretan dari udara dapat dilakukan dengan
menggunakan balon udara, pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang-alik yang
mencapai ketinggian ratusan kilometer dari permukaan bumi. Alat yang digunakan
untuk memotret dari udara, pada mulanya berupa kamera biasa seperti yang terlihat
pada tukang foto. Akan tetapi, kamera seperti itu memiliki kemampuan terbatas.
Kemudian, ditemukan alat lebih canggih yang dapat digunakan untuk memotret
benda atau objek di permukaan bumi dari satelit yang sangat tinggi antara lain
scanner dan radar. Dalam pengindraan jauh, kamen scanner, dan radar disebut
sensor. Gambar atau rekaman dihasilkan kamera disebut foto udara atau citra foto.
Scanner termal menghasilkan citra termal, sedangkan radar menghasilkan citra
radar
8. Kegunaan Citra Pengindraan Jauh
Foto udara atau citra satelit dapat digunakan, antara lain
untuk mengetahui tempat-tempat yang rawan
kemacetan lalu lintas daerah yang rusak akibat gempa
bumi, titik-titik api pusat kebakaran hutan, daerah laut
yang kaya ikan, dan suhu permukaan air laut. Dengan
demikian, foto udara ataupun citra dapat digunakan
untuk mengetahui semua yang ada di permukaan bumi
yang terekam pada gambar foto atau citra dengan
menggunakan kaca pembesar (loupe). stereoskop, atau
layar komputer di ruang laboratorium. Itulah sebabnya,
banyak orang mendefinisikan pengindraan jauh
(remotesensing) sebagai ilmu dan teknologi untuk
memperoleh informasi (data) di permukaan bumi tanpa
kontak langsung dengan objek atau gejala yang
dipelajari.
9. Pada dasarnya, lembar-lembar foto udara dan citra merupakan hasil pemotretan. Dalam
proses pemotretan, diperlukan alat pemotret, benda yang dipotret, energi (sinar), dan ruang
antara. Dalam sistem pengindraan jauh, alat pemotret atau perekam disebut sensor. Sensor
tersebut diletakkan pada balon udara, pesawat terbang, atau satelit, tergantung
kebutuhan. Sensor yang berwujud kamera memiliki dua komponen penting, yaitu lensa dan
film. Film dalam kamera berfungsi untuk merekam energi (sinar) yang dipantulkan oleh
benda atau objek yang dipotret. Tanpa energi (sinar) pantulan dari objek yang dipotret, film
tidak dapat merekam objek tersebut. Prosesnya adalah benda atau objek di muka bumi
yang dipotret mendapat energi (sinar) matahari sehingga terjadi interaksi antara energi dan
objek. Setelah berinteraksi, energi (sinar) tersebut dipantulkan kembali. Energi (sinar)
pantulan itu masuk ke dalam kamera melalui lensa, diteruskan ke film yang ada di dalam
kamera, kemudian direkam oleh film. Apabila film tersebut dicetak. jadilah lembar-lembar
foto. Berdasar proses pemotretan tersebut, salah satu komponen penting yang harus
dipenuhi adalah energi matahari sebagai sumber tenaga. Pengindraan jauh yang
menggunakan energi matahari sebagai sumber tenaga disebut sistem pasif. Komponen dan
interaksi antarkomponen dalam sistem pengindraan jauh dapat dilukiskan sebagai berikut.
:
Sistem Pengindraan Jauh
10. a. Sumber Tenaga
Pengindraan jauh harus memiliki sumber tenaga, baik secara alami maupun
buatan. Tenaga itu mengenai objek di permukaan bumi, kemudian dipantulkan
ke sensor. Sumber tenaga dapat berupa tenaga dari objek yang dipancarkan
ke sensor Jumlah tenaga matahari yang mencapai bumi dipengaruhi oleh
waktu (jam dan musim), lokasi, dan kondisi cuaca Jumlah tenaga yang diterima
pada siang hari lebih banyak jika dibandingkan dengan pagi atau sore hari.
Kedudukan matahari terhadap tempat di bumi berubah sesuai dengan
perubahan musim. Pada saat matahari berada tegak lurus di atas suatu
tempat, jumlah tenaga yang diterima lebih besar jika dibandingkan pada saat
matahari kedudukannya condong terhadap tempat itu. Di samping itu, jumlah
tenaga yang diterima juga dipengaruhi oleh letak suatu tempat di permukaan
bumi Tempat-tempat di ekuator menerima tenaga lebih banyak jika
dibandingkan terhadap tempat-tempat di lintang tinggi. Untuk waktu dan
letak yang sama, jumlah sinar yang mencapai bumi dapat berbeda apabila
kondisi cuaca berbeda. Makin banyak penutupan oleh kabut, asap, dan awan,
makin sedikit tenaga yang dapat mencapai bumi.
11. b. Atmosfer
Atmosfer membatasi bagian spektrum elektromagnetik yang dapat
digunakan dalam pengindraan jauh. Pengaruh atmosfer merupakan fungsi
panjang gelombang. Pengaruhnya bersifat selektif terhadap panjang
gelombang. Karena pengaruh yang selektif itulah, timbul istilah jendela
atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai
bumi. Dalam jendela atmosfer, ada hambatan atmosfer, yaitu kendala yang
disebabkan oleh hamburan pada spektrum tampak dan serapan yang
terjadi pada spektrum inframerah termal.
12. c. Interaksi antara Tenaga dan Objek
Tiap objek mempunyai karakteristik tertentu dalam me mancarkan atau memantulkan
tenaga ke sensor. Pada dasarnya, pengenalan objek dilakukan dengan menyidik (tracing)
karak teristik spektral objek yang tergambar pada citra. Objek banyak memantulkan atau
memancarkan tenaga tampak cerah dalam citra, sedangkan objek pantulan atau
pancarannya sedikit tampak gelap. Namun, dalam kenyataannya tidak sesederhana itu.
Ada objek yang berlainan, tetapi mempunyai karakteristik spektral sama atau serupa
sehingga menyulitkan pembedaan dan pengenalannya pada citra. Hal itu dapat diatasi
dengan menyidik karakteristik lain, seperti bentuk, ukuran, dan pola.
13. d. Sensor
Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh
sensor. Tiap sensor mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap bagian spektrum
elektromagnetik. Di samping itu, sensor juga memiliki kepekaan berbeda dalam
merekam objek terkecil yang masih dapat dikenali dan dapat dibedakan dengan
objek lain atau terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan sensor untuk menyajikan
gambaran objek terkecil disebut resolusi spasial. Resolusi spasial merupakan
petunjuk bagi kualitas sensor. Makin kecil objek yang dapat terekam. makin baik
kualitas sensornya.
14. e. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara
manual dan numerik. Cara manual adalah cara memperoleh data
dengan interpretasi secara visual. Cara numerik atau digital adalah
cara memperoleh data dengan menggunakan komputer. Pada
umumnya, foto udara diinterpretasi secara manual, sedangkan
data hasil pengindraan secara elektronik dapat diinterpretasi
secara manual ataupun numerik.
15. f. Pengguna Data
Keberhasilan aplikasi pengindraan jauh adalah diterima
atau tidaknya hasil pengindraan jauh oleh para pengguna
data (orang, badan, atau pemerintah). Jadi, pengguna data
merupakan komponen yang penting dalam sistem
pengindraan jauh. Kerincian, keandalan, dan kesesuaian
hasil pengindraan jauh terhadap kebutuhan pengguna
sangat menentukan diterima atau tidaknya data
pengindraan jauh oleh para pengguna.
17. #2
Semua alat pengindraan jauh (sensor) membutuhkan energ untuk
merekam objek yang dipotret (diindra). Sumber energi yang umumnya
digunakan adalah energi matahari. Namun, penggunaan nya hanya
dapat dilakukan pada waktu siang hari. Energi matahari bergerak dalam
bentuk gelombang yang harmonis dengan kecepatan tetap, yaitu
300.000 km/detik. Semua energi yang bergerak dengan kecepatan tetap
dan dalam pola yang harmonis disebut spektrum elektromagnetik.
Panjang griobang atau spektrum elektromagnetik dapat di kur dari titik
puncak yang satu ke titik puncak yang lain atau dari titik lembah yang
satu ke titik lembah yang lain. Satuan ukuran yang biasa digunakan
adalah mikrometer (um) atau seperseribu milimeter