1. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
PENDEKATAN DIAGNOSIS,
PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA
STUNTING PADAANAK
Ilham Bondan P
Acknowledge slide :
Neti Nurani
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
WORKSHOP KOLABORATIF
Winaya Waidya Anarawata (WWA) XIII | Yogyakarta, 15 Juli 2022
“Peran Dokter Spesialis Anak dalam Menurunkan Angka Kematian Bayi dan Anak”
WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
2. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Tujuan pelatihan :
Peserta workshop diharapkan mampu:
• Memahami definisi, penyebab dan dampak stunting
• Mendiagnosis stunting dengan tepat
• Memahami bagaimana strategi pencegahan stunting
• Melakukan tatalaksana nutrisi (Asuhan Nutrisi Pediatrik) pada anak
stunting
3. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Definisi Stunting
Common pitfalls asesmen stunting menunggu ada gangguan
perkembangan TIDAK PERLU menunggu gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang
diakibatkan oleh asupan nutrisi
yang buruk, infeksi berulang dan
stimulasi psikososial yang tidak
adekuat.
Pendek atau sangat pendek
berdasarkan panjang/tinggi badan
menurut usia yang kurang dari -2
standar deviasi (SD) pada kurva
pertumbuhan WHO.
Kondisi irreversibel akibat
asupan nutrisi yang tidak adekuat
dan/atau infeksi berulang/kronis
yang terjadi dalam 1000 HPK
4. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
PATOMEKANISME STUNTING
Faktor potensial penyebab weight
faltering pada bayi dan balita
• asupan kalori yang tidak adekuat
• gangguan absorpsi
• meningkatnya metabolisme tubuh
akibat penyakit tertentu
Kenaikan berat
badan yang tidak
adekuat (weight
faltering)
• Bila tidak di tata laksana
optimal akan memperlambat
laju pertumbuhan linear
Perlambatan
pertumbuhan
linier
• Diakibatkan karena
tubuh berusaha untuk
mempertahankan status
gizi
Stunting
(malnutrisi
kronik)
5. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATO LOGI
source: Mark A. Sperling,MD
STUNTING
Tidak semua balita pendek itu STUNTING, sehingga perlu dibedakan oleh
DOKTER ANAK
6. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Penyebab perawakan pendek berdasarkan
growth velocity dan bone age
9. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Bagaimana cara mencegah stunting?
Mencegah terjadinya weight faltering Memantau dan
Deteksi dini bila ada gangguan pertumbuhan
Memastikan balita mendapat asupan nutrisi yang adekuat
dan optimal
Memperhatikan kondisi Kesehatan balita dengan cermat
Identifikasi red flag
10. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
3. IDENTIFIKASI RED FLAG
(tanda dan gejala penyakit)
Penyakit jantung bawaan (bising jantung, menetek terputus-putus)
Keterlambatan perkembangan
Gambaran dismorfik wajah (contoh: sindrom Down)
Gagal tumbuh meskipun intake kalori adekuat
Organomegali atau limfadenopati
Infeksi berulang pada system pernapasan, mukokutaneus atau saluran kencing
Muntah, diare atau dehidrasi berulang
11. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Kapan waktu yang tepat untuk mencegah stunting?
Dewey & Huffman (2009)
pertambahan panjang anak Malawi
(Afrika Selatan) dari median kurva
pertumbuhan standar WHO sampai
usia 3 tahun adalah 10 cm, dimana
penambahan terjadi pada masa:
• 20% saat awal lahir (terjadi pre-natal)
• 20% 6 bulan pertama
• 50% usia 6-24 bulan
• 10% tahun ke-3 kehidupan
12. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Penyebab weight faltering
•Gastroesofageal refluks
•Pasokan ASI tidak adekuat atau
perlekatan tidak efektif
•Penyiapan susu formula salah
•Gangguan mekanik dalam menyusu
(misal celah bibir/ langit-langit)
•Penelantaran atau kekerasan anak
•Kebiasaan makan yang buruk
•Gangguan koordinasi neuromotor
oral
•Gangguan gastrointestinal yang
diinduksi toksin (misal peningkatan
kadar timbal menyebabkan
anoreksia, konstipasi, atau nyeri
perut)
•Anemia, defisiensi besi
•Atresia bilier
•Penyakit celiac
•Gangguan gastrointestinal kronis
(misal irritable bowel syndrome),
•Infeksi
•Kistik fibrosis
•Kelainan metabolisme bawaan
•Alergi susu sapi
•Kolestasis
•Penyakit hati
• Infeksi kronik (HIV-AIDS,
tuberkulosis)
•Kelainan jantung bawaan
•Penyakit paru kronik (pada bayi
dengan riwayat prematur)
•Keganasan
•Gagal ginjal
•Hipertiorid
•Kondisi infalamasi (misal asma,
inflammatory bowel disease)
Asupan tidak adekuat Absorpsi yang tidak adekuat Peningkatan metabolism
13. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
• Gagal tumbuh terjadi paling banyak dari usia 3 hingga 18-24 bulan.
• Perlu meningkatkan intervensi dalam 1000 HPK, dengan mencegah BBLR dan melakukan praktek
pemberian makan yang benar : ASI + MP ASI
• Defisiensi protein menyebabkan hambatan pertumbuhan, dari beberapa studi di negara berkembang
telah menunjukkan bahwa protein hewani mempunyai growth-promoting effect pada anak-anak
14. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Bagaimana mendeteksi dini faltering growth?
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik Identifikasi red flag
• Pemeriksaan Antropometri (evaluasi kenaikan BB)
15. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
1. ANAMNESIS
• Riwayat makan
• Pola makan keluarga
• Lingkungan
• Penyiapan makanan
• Riwayat sosial
• Pengasuh utama
• Interaksi orang tua – anak
• Lingkungan
• Riwayat medis pasien
• Kondisi medis
• Prematuritas, Riwayat kehamilan
dan kelahiran
• Riwayat medis keluarga
• Nutrisi keluarga, TB orang tua
• Usia pubertas orang tua
16. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
2. PEMERIKSAAN FISIK DAN ANTROPOMETRI
Lakukan assessment: status
pertumbuhan dan status
nutrisi dengan benar
Pengukuran antropometri
BB, PB, LK kemudian di
plotkan pada kurva
pertumbuhan yang sesuai.
17. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
KRITERIA FALTERING GROWTH
Usia 0-2 tahun: Kenaikan BB dan PB <P5 grafik WHO weight dan
length increment
Usia 2-5 tahun : Garis yang menghubungkan dua titik berat badan
memotong 2 garis persentil mayor (P75, P50, P25, P10, P5 dan P3) grafik
CDC-NCHS 2000 berat badan menurut usia (weight for age)
PNPK Weight Faltering UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. 2020
18. WO
NPM – ENDOKRINOLOGI - GAST
RKSHOP
ROHEPATOLOGI
Status Pertumbuhan pasien pada KMS
STATUS PERTUMBUHAN
19. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Identifikasi weight faltering ditandai bila kenaikan BB
dibawah Persentil-5 (P-5) untuk usia 0-2 tahun
19
20. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Melakukan Plotting Grafik
Pertumbuhan dan Interpretasi
status nutrisi sesuai Permenkes
no 2 tahun 2020
STUNTING:
Usia berat < usia tinggi < usia
kronologis
21. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Menghitung Tinggi Potensi Genetik
Prediksi rentang TB dewasa yang akan dicapai seorang anak berdasarkan TB kedua orang tua
Bila tinggi anak konsisten dengan potensi tinggi genetik perawakan pendek familial
Bila tinggi anak kurang dari potensi genetik constitutional delay of growth and puberty (CDGP).
Untuk membedakan perawakan pendek familial dan constitutional delay of growth and puberty
(CDGP) adalah pemeriksaan usia tulang (bone age)
Laki-laki
Perempuan
(TBAyah+ T B I b u + 1 3 ) : 2 ± 8.5cm
(TBAyah+ T B I b u - 1 3 ) : 2 ± 8.5cm
24. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Pendekatan Penyebab weight faltering untuk
mencegah berlanjut menjadi stunting
Weight Faltering
Asupan nutrisi tidak adekuat
Ketidak tersediaan pangan
Ketidaktahuan gizi lengkap dan
seimbang, dll
Penyuluhan praktek pemberian
makan yang benar
Perbaikan ekonomi
Ketidakmampuan mengonsumsi
makanan yang ada misal alergi
makanan, kelainan metabolisme
bawaan, prematuritas, dll
Food for special medically
purposes PKMK
Kebutuhan nutrisi meningkat
Penyakit infeksi
Misal diare berulang, ISPA,
ISK, dll
Imunisasi, perbaikan
sanitasi, dll
25. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Tatalaksana gagal tumbuh pada bayi usia 0-6 bulan
Evaluasi komprehensif
Manajemen laktasi & atasi masalah medis
Kenaikkan berat cukup Kenaikkan berat tidak cukup
TeruskanASI
eksklusif
Bayi siap makan
(≥ 4 bulan)
Mulai MPASI
Bayi belum
siap makan
Suplementasi
ASI donor yang
memenuhi
syarat kemanan
Suplementasi
susu formula
sesuai Codex
Ditentukan
oleh dokter
Red flags ?
26. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
TATALAKSANA NUTRISI PADASTUNTING
• Asuhan Nutrisi Pediatrik, meliputi : menilai diagnosis masalah nutrisi,
menghitung kebutuhan zat gizi, menentukan rute pemberian makan,
menentukan jenis makanan yang sesuai, serta evaluasi toleransi,
akseptabilitas serta kenaikan BB dan PB
• Edukasi praktek pemberian makan yang benar dengan mengutamakan
protein hewani yang memenuhi rasio protein energi (PER) 10-15%.
• Pemberian pangan untuk keperluan medis khusus (PKMK) sesuai
indikasi
• Pemantauan dilakukan hingga tercapai kecepatan pertumbuhan optimal
dan panjang/tinggi badan anak sama atau lebih dari -2 SD
27. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
• Edukasi kepada orang tua/pengasuh:
• Anjuran cara pemberian makan sesuai usia dan
kondisi anak dan penerapan aturan makan (feeding
rules)
• Jenis terapi nutrisi yang diberikan
• Mengajarkan cara pembuatannya menurut kaidah
keamanan pangan
29. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
REKOMENDASI PEMBERIAN MAKAN UNTUK MENCEGAH STUNTING
1) Inisiasi Menyusu Dini (<1 Jam Lahir)
2) ASI Eksklusif selama 6 bulan
3) Makanan pendamping ASI diberikan di
usia 6 bulan sambil melanjutkan
pemberian ASI
4) Berikan MPASI
• Tepat waktu
• Kandungan nutrisi cukup &
seimbang
• Aman
• Diberikan dengan cara yang benar
Kualitas Komposisi MP ASI harus adekuat memenuhi Protein 10-15%
30. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
● Secara tegas mempromosikan konsumsi pangan
sumber hewani yang tersedia setempat serta
terjangkau
• Konsumsi telur sebutir sehari selama 6 bulan
dalam periode MPASI 6-9 bulan terbukti
menurunkan prevalensi stunting 47% dan
underweight 74% (Pediatrics 140:1:2017)
• Konsumsi lebih dari 1 macam pangan sumber
hewani berhubungan dengan penurunan risiko
stunting usia 18-23 bulan secara signifikan
(Amer.J.Agr.Econ. 10C (5), 20 Juli 2017)
Berdasarkan bukti ilmiah terkini, dirumuskan strategi pencegahan
stunting sebelum usia 2 tahun (Sjarif 2021)
● Untuk deteksi dini dan tatalaksana segera
weight faltering dan growth deceleration
○ Pencegahan weight faltering dapat
mencegah stunting hingga 34% pada
usia 12 bulan dan 24% pada usia 24
bulan
(J Nutr. 2015 Dec; 145)
Penerapan panduan pemberian makan
bayi dan baduta
Pemantauan pertumbuhan yang reguler
31. NPM – ENDOKRINOLOGI - GA
WORKSHOP
STROHEPATOLOGI
Cross sectional study in Central and East Jakarta using a questionnaire consisting of 5 questions:
Sjarif, D. R., Yuliarti, K., & Iskandar, W.J. (2019). Daily consumption of growing-up milk is associated with less stunting
among Indonesian toddlers, 28(1), 70–76.
A daily consumption of 300 ml of GUM prevents stunting in toddlers.
33. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
Alternatif sumber protein untuk batita
Source : nutrient data for this listing was provided by USDA SR -21
Jumlah (g) Kuantitas Protein Kualitas Protein (AAS) Keterangan
Dagung Ayam (dada) 28 g 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas
tinggi
Telur Ayam 50 g 7,5 gram 132 (>100) lengkap, kualitas
tinggi
Daging sapi cincang 28 g 7 gram 136 (>100) lengkap, kualitas
tinggi
Ikan kembung
(mackarel) kalengan
28 g 7 gram 148 (>100) lengkap, kualitas
tinggi
Susu sapi cair UHT 250 g 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas
tinggi
Tempe 28 g 5 gram 79 (limiting amino acids
methionine + cystine)
(< 100), tidak lengkap,
memerlukan makanan
pelengkap
35. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
TAKE HOME MESSAGES
Deteksi dini dan tatalaksana segera weight faltering dan growth deceleration
sangat penting sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting
Penting melakukan edukasi praktek pemberian makan yang benar dengan mengutamakan
protein hewani yang memenuhi rasio protein energi (PER) 10-15%.
Perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan dan status nutrisi secara rutin pada anak
terutama yang sudah mengalami weight faltering
37. WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPAT OLOGI
Kenaikan PB 3 bulan terakhir: 66,0-64,0 = 2,0 cm dibawah persentil 5
Identifikasi Length Deceleration ditandai bila kenaikan PB < Persentil-5
untuk usia 0-2 tahun