SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Pembimbing :
Dr. dr. Sri Priyantini, Sp. A
CASE BASED DISCUSSION
Disusun oleh :
Laslananda Rizkinata
Nama pasien : By. Ny. S
Tanggal Lahir : 1 Oktober 2021
Umur : 6 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Tambirejo, Rt 003 Rw 005,
Toroh, Grobogan
Masuk RS : 1 Oktober 2021, Jam 10.05 WIB
Ruang : Peristi
Status Pasien : JKN – non PBI
Nama Ayah : Tn. A
Usia : 26 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : TNI
Nama Ibu : Ny.S
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Bidan
Identitas
Pasien
ANAMNESIS
1
Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan
pada tanggal 6 Oktober 2021 dengan Ibu
pasien di ruang Peristi dan didukung dengan
catatan medis.
Keluhan Utama :
Bayi tampak
kuning
Riwayat Penyakit Sekarang
• Seorang bayi perempuan lahir dari ibu G1P1A0 usia kehamilan 40 minggu 1
hari lahir secara Sectio Caesarea pada tanggal 1 Oktober 2020 jam 10.05 WIB
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Bayi tampak normal. Saturasi oksigen
100%,dengan APGAR Score 10-10-10 berat badan lahir 2900 gram, panjang
badan 48 cm, lingkar kepala 31 cm, dan lingkar dada 30 cm Ibu mengatakan
tidak ada Riwayat tekanan darah tinggi, diabetes melitus, Riwayat jantung,
penyakit infeksi selama kehamilan maupun trauma selama kehamilan disangkal.
Ketuban pecah dini (-), ketuban berwarna jernih dan jumlah ketuban banyak
• 3 hari pasca kelahiran bayi tampak kuning, kuning terlihat di bagian wajah,
dada dan perut bayi yang tidak menghilang setelah 24 jam
• Ibu pasien tidak bisa memberikan cukup ASI kepada bayi dikarenakan
keterbatasan ASI yang di produksi
• Tidak ada keluhan lain seperti : BAB dempul (-), BAK berwarna seperti teh (-),
muntah berwarna hijau (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan
penyakit sekarang.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah anak kedua, hidup bersama kedua orangtuanya . Ayah
bekerja sebagai TNI dan ibu sebagai bidan. Biaya pengobatan
menggunakan JKN – Non PBI
Kesan : Sosial baik, Ekonomi cukup
Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya tiap 1 bulan sekali. Riwayat
antenatal care teratur di dokter kandungan. Nafsu makan ibu cukup
baik dengan nasi, lauk dan pauk yang cukup. Selama hamil, ibu
mengaku tidak mual disertai muntah, ibu tidak mengalami gangguan
kesehatan seperti tensi tinggi (-), dan demam tinggi (-). Riwayat trauma
selama kehamilan disangkal.Riwayat minum obat atau jamu
disangkal. Riwayat perdarahan dan penyakit kehamilan lainnya
disangkal.
Kesan: riwayat kehamilan dan pemeliharaan prenatal baik
Riwayat Persalinan dan Kehamilan :
Pada tanggal 1 oktober 2021 ibu P1A0 hamil 40 minggu 1 hari,
melahirkan bayinya dengan section secaria di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi dengan indikasi letak bayi melintang, jenis
kelamin laki- laki, ketuban berwarna jernih berat badan 2900 gram,
panjang badan : 48 cm, lingkar kepala : 31 cm, dan lingkar dada 30 cm
LILA 12 cm. Saat lahir, bayi menangis kuat, tonus otot baik,
pernafasan teratur, HR 140, dengan warna merah jambu. APGAR
Score 10-10-10 retraksi dada (-), bising (-) dan nafas cuping hidung (-),
meconium (-), sianosis (-). GDS setelah lahir 53mg/dL
Kesan : Bayi Aterm
Riwayat Pemelihara Post-Natal
Pemelihara postnatal dilakukan di ruang Peristi RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo
Kesan: Riwayat Pemeliharaan postnatal baik
Riwayat Makan dan Minum
ASI: Sejak lahir, namun produksi ASI dari ibu kurang
Kesan: kualitas dan kuantitas makanan kurang
Riwayat Imunisasi Dasar
Kesan: Imunisasi dasar lengkap belum diberikan
No Jenis Imunisasi Jumlah Dasar
1. BCG 0x -
2. Polio 0x -
3. Hepatitis B 0x -
4. DPT 0x -
5. Campak 0x -
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
• Berat badan lahir : 2900 gram
• Berat badan saat ini : 2880 gram
• Panjang badan : 48 cm
• Lingkar kepala : 31 cm
• Lingkar dada : 30 cm
• Lingkar lengan : 12 cm
Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :
Diketahui : Anak perempuan, umur 0 tahun
BB = 2880 gram
TB = 48 cm
Kesan : Gizi baik
WAZ
WAZ = BB – Median = 2.8 – 3,2 = -0.8 SD (Normal)
SD 0,5
HAZ
HAZ = PB – Median = 48 – 49.1 = -0.61 SD (Normal)
SD 1.8
WHZ
WHZ = BB – Median PB = 2.8- 3.0= -0,66 SD (Normal)
SD 0,3
Skor Ballard Dubowitz
Total Skor Ballard Dubowitz: 36
Riwayat KB Orang Tua
Ibu pasien sedang tidak memakai alat kontrasepsi.
PEMERIKSAAN
FISIK
2
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : gerak aktif, menangis, bayi terlihat kuning di wajah,
dada dan perut
Tanda Vital
• Tekanan darah : -
• HR : 138 x/menit, irama regular, tegangan kuat
• Suhu : 36,70C
• RR : 48 x/menit
• Saturasi : 98%
Refleks primitive
• Refleks rooting : (+)
• Refleks sucking : (+)
• Refleks moro : (+)
• Refleks palmar grasp : (+)
• Refleks plantar grasp : (+)
Kepala : Microcephal, ukuran lingkar kepala 31 cm, ubun-ubun besar
tidak menonjol dan tidak tegang, caput suksadenum (-),
hematoma (-), fontanela tidak lebar dan datar, sutura datar,.
Wajah : simetris, tampak kuning (+), penampakan sindrom down (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), Refleks cahaya
(+/+), isokor (± 2mm), strabismus (-/-), katarak kongenital (-/-),
koloboma (-/-), secret (-/-)
Telinga : jumlah 2 buah, bentuk normal, discharge (-/-), aurikel (-/-), tulang
rawan bentuk normal
Hidung : bentuk normal, secret (-), napas cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), trismus (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong (-)
Pemeriksaan Thorax
• Paru-paru
Inspeksi : Tampak kuning (+), Hemithorax dextra dan sinistra
simetris inspirasi dan ekspirasi, retraksi suprasternal,
intercostal dan subcostal (-)
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Thorax
• Jantung :
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V, 2cm medial linea mid clavicula
sinistra, tidak melebar, tidak kuat angkat
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
• Abdomen
Inspeksi : Tampak kuning (+), permukaan datar, nafas perut (+), tali
pusat normal, hernia (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani di seluruh abdomen
Palpasi : Supel, turgor kembali cepat, massa (-) hepar dan lien tidak
teraba
VERTEBRA
Spina bifida (-), meningokel (-)
GENITALIA
Jenis kelamin perempuan
ANOREKTAL
Anus (+) dalam batas normal
Ekstremitas
Superior Inferior
Jari lengkap +/+ +/+
Kelainan kongenital -/- -/-
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”
KULIT
Lanugo (-), sianotik (-), pucat (-),
ikterik (+) pada wajah, dada dan
perut, sklerema (-)
Kesan : Ikterus Kramer III
Pemeriksaan
Penunjang
3
Pemeriksaan laboratorium Klinik
Pemeriksaan laboratorium Klinik
ASSESSMENT
4
- Hiperbilirubinemia (Kramer III)
- Neonatus cukup bulan
Assessment
INITIAL PLAN
5
Assessment : HIPERBILIRUBINEMIA
DD :
Infeksi
Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:
Masa hidup eritrosit yang lebih singkat
Peningkatan eritropoiesis inefektif
Gangguan uptake dan konjugasi oleh hepar
Ip..Dx :
S : -
O : Kadar bilirubin serum, Darah lengkap, Coombs test
Ip.Tx :
Diit ASI, 8x5-8 mL
Fototerapi 2 x 24 jam
Ip. Mx :
Keadaan umum
Tanda-tanda vital (nadi, HR, suhu)
Reflek hisap
Tonus otot
Observasi Ikterik
Cek kadar bilirubin serial 2 hari sekali
Tanda bahaya BBL
Ip. Ex :
• Setelah pulang, setiap pagi bayi dijemur
secara rutin kurang lebih 30 menit untuk
mencegah bayi kuning
• Mengikuti imunisasi sesuai jadwal
• Pemantauan tumbuh kembang
• Menjelaskan pentingnya ASI eksklusif dan
cara pemberian asi untuk bayi dengan
ikterus
• Meminta ibu pasien untuk cuci tangan
seblum memegang dan menyusui bayi
• Memberi informasi tentang kondisi bayi
kuning kepada ibu dan keluarga
Assessment : Neonatus Cukup Bulan
DD : - Kurang bulan
- Lebih bulan
Ip. Dx :
S: -
O: The new ballard score
Ip. Tx : -
Ip. Mx :
Observasi TTV (evaluasi suhu, RR)
Evaluasi BB bayi
Ip. Ex :
Pemantauan tumbuh kembang
Menjaga bayi tetap hangat
Menjelaskan pentingnya ASI eksklusif
Menjelaskan pemberian ASI yang benar dan cara menyusui yang benar
Follow up
Follow up
Follow up
TINJNAUAN
PUSTAKA
6
HIPERBILIRUBINEMIA
Definisi
• ikterus neonatarum adalah keadaan klinis pada bayi yang
ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih yang
ditandai dengan warna kuning pada kulit, konjungtiva, dan
mukosa akibat penumpukan bilirubin tak terkonjugasi pada
jaringan.
• Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar bilirubin serum
total ≥5 mg/dL (86 μmol/L).
Derajat ikterus
Derajat
Ikterus
Derajat Ikterus Perkiran
kadar
bilirubin
I Kepala dan Leher 5 mg/dL
II Sampai badan atas (diatas umbilikus) 9 mg/dL
III Di bawah umbilikus dan diatas lutut 11,4 mg/dL
IV Sampai pada lengan dan tungkai
bawah lutut
12,4 mg/dL
V Sampai telapak tangan dan kaki 16 mg/dL
Metabolisme bilirubin
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
1. Ikterus fisiologis
disebabkan oleh kombinasi peningkatan ketersediaan bilirubin dan
penurunan clearance bilirubin. Peningkatan ketersediaan bilirubin
merupakan hasil dari produksi bilirubin dan early bilirubin yang lebih
besar serta penurunan usia sel darah merah
2. Ikterus patlogis
• Breastfeeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan
asupan ASI. Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu
produksi ASI belum banyak
• Breast-milk jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu
(ASI).
Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk
jaundice belum diketahui, tetapi diduga timbul akibat terhambatnya uridine
diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase (UDGPA) oleh hasil
metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol yang ada di
dalam ASI sebagian ibu Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan
breast-milk jaundice belum diketahui, tetapi diduga timbul akibat
terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase
(UDGPA) oleh hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-
beta-diol yang ada di dalam ASI sebagian ibu
Tatalaksana
Breastfeeding jaundice.
Tata laksana meliputi:
• Pantau jumlah ASI yang diberikan, apakah sudah mencukupi atau
belum.
• Pemberian ASI sejak lahir minimal 8 kali sehari.
• Pemberian air putih, air gula, dan formula pengganti tidak diperlukan.
• Pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi buang air kecil dan
buang air besar.
• Jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu dilakukan penambahan
volume cairan dan stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan
payudara.
• Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila hiperbilirubinemia menetap
>6 hari, kadar bilirubin >20 mg/dL, atau riwayat terjadi breastfeeding
jaundice pada anak sebelumnya
Tatalaksana
Breastmilk jaundice.
Terdapat dua pendapat mengenai tata laksana breastmilk jaundice :
• American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penghentian ASI
dan merekomendasikan agar ASI terus diberikan.
• Gartner dan Aurbach menyarankan penghentian ASI sementara untuk
memberi kesempatan hati mengkonjugasi bilirubin indirek yang
berlebihan. Apabila kadar bilirubin tidak turun maka penghentian ASI
dilanjutkan sampai 24 jam dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin tiap
6 jam. Bila kadar bilirubin tetap meningkat setelah penghentian ASI
selama 24 jam, maka jelas penyebabnya bukan karena ASI
Terapi sinar
 Terapi sinar untuk bayi prematur
Berat Indikasi terapi sinar
Bilirubin serum total (mg/dL)
Indikasi transfusi tukar
Bilirubin serum total (mg/ dL)
<1000 g Dimulai dalam 24 jam
pertama
10-12
1000-1500 g 7-9 12-15
1500-2000 g 10-12 15-18
2000-2500 g 13-15 18-20
Sumber: dimodifikasi dari Cloherty JP, et al. Manual of neonatal care. Edisi ke-6. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins; 2008.
Terapi sinar
 bayi dengan usia gestasi ≥35 minggu
Preventif
PENCEGAHAN PRIMER
• menganjurkan ibu menyusui paling sedikit 8-12 kali perhari untuk
beberapa hari pertama
• tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dektrose atau air pada
bayi yang mendapat ASI dan tidak dehidrasi
PENCEGAHAN SEKUNDER
• melakukan penilaian sistematis terhadap resiko kemungkinan terjadinya
hiperbilirubinemia berat selama periode neonatal.
• Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus
serta penyaringan serum untuk antibodi isoimun yang tidak biasa
• Monitor timbulnya ikterus saat memeriksa tanda vital bayi tidak kurang
dari 8-12jam (Purba et al., 2020)
asasdwadw

More Related Content

Similar to asasdwadw (20)

Anc hasriani
Anc  hasrianiAnc  hasriani
Anc hasriani
 
Anc hasriani
Anc  hasrianiAnc  hasriani
Anc hasriani
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
 
Askeb anc poli
Askeb anc poliAskeb anc poli
Askeb anc poli
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
MR (29 Jan '21) hari ini.pptx
MR (29 Jan '21) hari ini.pptxMR (29 Jan '21) hari ini.pptx
MR (29 Jan '21) hari ini.pptx
 
Anc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tonaAnc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tona
 
Anc linda charli
Anc  linda charliAnc  linda charli
Anc linda charli
 
Anc linda hikmat
Anc linda hikmatAnc linda hikmat
Anc linda hikmat
 
Inc hikmat 2
Inc hikmat 2Inc hikmat 2
Inc hikmat 2
 
Anc linda charlie
Anc linda charlieAnc linda charlie
Anc linda charlie
 
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normalAsuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
Asuhan kesehatan pada bayi baru lahir normal
 
Anc linda charlie
Anc linda charlieAnc linda charlie
Anc linda charlie
 
laporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptxlaporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptx
 
Laporan Kasus Stunting-Kiki Fricila.pdf
Laporan Kasus Stunting-Kiki Fricila.pdfLaporan Kasus Stunting-Kiki Fricila.pdf
Laporan Kasus Stunting-Kiki Fricila.pdf
 
BST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptxBST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptx
 
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
 
HIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptxHIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptx
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapurajualobat34
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandungjualobat34
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxiskandar764994
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesiajualobat34
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 

Recently uploaded (20)

Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandunganFarmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Indonesia
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 

asasdwadw

  • 1. Pembimbing : Dr. dr. Sri Priyantini, Sp. A CASE BASED DISCUSSION Disusun oleh : Laslananda Rizkinata
  • 2. Nama pasien : By. Ny. S Tanggal Lahir : 1 Oktober 2021 Umur : 6 hari Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Desa Tambirejo, Rt 003 Rw 005, Toroh, Grobogan Masuk RS : 1 Oktober 2021, Jam 10.05 WIB Ruang : Peristi Status Pasien : JKN – non PBI Nama Ayah : Tn. A Usia : 26 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : TNI Nama Ibu : Ny.S Usia : 25 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : Bidan Identitas Pasien
  • 4. Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2021 dengan Ibu pasien di ruang Peristi dan didukung dengan catatan medis. Keluhan Utama : Bayi tampak kuning
  • 5. Riwayat Penyakit Sekarang • Seorang bayi perempuan lahir dari ibu G1P1A0 usia kehamilan 40 minggu 1 hari lahir secara Sectio Caesarea pada tanggal 1 Oktober 2020 jam 10.05 WIB di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Bayi tampak normal. Saturasi oksigen 100%,dengan APGAR Score 10-10-10 berat badan lahir 2900 gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 31 cm, dan lingkar dada 30 cm Ibu mengatakan tidak ada Riwayat tekanan darah tinggi, diabetes melitus, Riwayat jantung, penyakit infeksi selama kehamilan maupun trauma selama kehamilan disangkal. Ketuban pecah dini (-), ketuban berwarna jernih dan jumlah ketuban banyak • 3 hari pasca kelahiran bayi tampak kuning, kuning terlihat di bagian wajah, dada dan perut bayi yang tidak menghilang setelah 24 jam • Ibu pasien tidak bisa memberikan cukup ASI kepada bayi dikarenakan keterbatasan ASI yang di produksi • Tidak ada keluhan lain seperti : BAB dempul (-), BAK berwarna seperti teh (-), muntah berwarna hijau (-)
  • 6. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit sekarang. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah anak kedua, hidup bersama kedua orangtuanya . Ayah bekerja sebagai TNI dan ibu sebagai bidan. Biaya pengobatan menggunakan JKN – Non PBI Kesan : Sosial baik, Ekonomi cukup
  • 7. Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal Ibu rutin memeriksakan kehamilannya tiap 1 bulan sekali. Riwayat antenatal care teratur di dokter kandungan. Nafsu makan ibu cukup baik dengan nasi, lauk dan pauk yang cukup. Selama hamil, ibu mengaku tidak mual disertai muntah, ibu tidak mengalami gangguan kesehatan seperti tensi tinggi (-), dan demam tinggi (-). Riwayat trauma selama kehamilan disangkal.Riwayat minum obat atau jamu disangkal. Riwayat perdarahan dan penyakit kehamilan lainnya disangkal. Kesan: riwayat kehamilan dan pemeliharaan prenatal baik
  • 8. Riwayat Persalinan dan Kehamilan : Pada tanggal 1 oktober 2021 ibu P1A0 hamil 40 minggu 1 hari, melahirkan bayinya dengan section secaria di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi dengan indikasi letak bayi melintang, jenis kelamin laki- laki, ketuban berwarna jernih berat badan 2900 gram, panjang badan : 48 cm, lingkar kepala : 31 cm, dan lingkar dada 30 cm LILA 12 cm. Saat lahir, bayi menangis kuat, tonus otot baik, pernafasan teratur, HR 140, dengan warna merah jambu. APGAR Score 10-10-10 retraksi dada (-), bising (-) dan nafas cuping hidung (-), meconium (-), sianosis (-). GDS setelah lahir 53mg/dL Kesan : Bayi Aterm
  • 9. Riwayat Pemelihara Post-Natal Pemelihara postnatal dilakukan di ruang Peristi RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Kesan: Riwayat Pemeliharaan postnatal baik Riwayat Makan dan Minum ASI: Sejak lahir, namun produksi ASI dari ibu kurang Kesan: kualitas dan kuantitas makanan kurang
  • 10. Riwayat Imunisasi Dasar Kesan: Imunisasi dasar lengkap belum diberikan No Jenis Imunisasi Jumlah Dasar 1. BCG 0x - 2. Polio 0x - 3. Hepatitis B 0x - 4. DPT 0x - 5. Campak 0x -
  • 11. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak • Berat badan lahir : 2900 gram • Berat badan saat ini : 2880 gram • Panjang badan : 48 cm • Lingkar kepala : 31 cm • Lingkar dada : 30 cm • Lingkar lengan : 12 cm Pemeriksaan status gizi ( Z score ) : Diketahui : Anak perempuan, umur 0 tahun BB = 2880 gram TB = 48 cm Kesan : Gizi baik
  • 12. WAZ WAZ = BB – Median = 2.8 – 3,2 = -0.8 SD (Normal) SD 0,5
  • 13. HAZ HAZ = PB – Median = 48 – 49.1 = -0.61 SD (Normal) SD 1.8
  • 14. WHZ WHZ = BB – Median PB = 2.8- 3.0= -0,66 SD (Normal) SD 0,3
  • 16. Total Skor Ballard Dubowitz: 36
  • 17. Riwayat KB Orang Tua Ibu pasien sedang tidak memakai alat kontrasepsi.
  • 19. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : gerak aktif, menangis, bayi terlihat kuning di wajah, dada dan perut Tanda Vital • Tekanan darah : - • HR : 138 x/menit, irama regular, tegangan kuat • Suhu : 36,70C • RR : 48 x/menit • Saturasi : 98% Refleks primitive • Refleks rooting : (+) • Refleks sucking : (+) • Refleks moro : (+) • Refleks palmar grasp : (+) • Refleks plantar grasp : (+)
  • 20. Kepala : Microcephal, ukuran lingkar kepala 31 cm, ubun-ubun besar tidak menonjol dan tidak tegang, caput suksadenum (-), hematoma (-), fontanela tidak lebar dan datar, sutura datar,. Wajah : simetris, tampak kuning (+), penampakan sindrom down (-) Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), Refleks cahaya (+/+), isokor (± 2mm), strabismus (-/-), katarak kongenital (-/-), koloboma (-/-), secret (-/-) Telinga : jumlah 2 buah, bentuk normal, discharge (-/-), aurikel (-/-), tulang rawan bentuk normal Hidung : bentuk normal, secret (-), napas cuping hidung (-) Mulut : Sianosis (-), trismus (-), labioschizis (-), palatoschizis (-) Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong (-)
  • 21. Pemeriksaan Thorax • Paru-paru Inspeksi : Tampak kuning (+), Hemithorax dextra dan sinistra simetris inspirasi dan ekspirasi, retraksi suprasternal, intercostal dan subcostal (-) Palpasi : Tidak dilakukan Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
  • 22. Pemeriksaan Thorax • Jantung : Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tampak Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V, 2cm medial linea mid clavicula sinistra, tidak melebar, tidak kuat angkat Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
  • 23. Pemeriksaan Abdomen • Abdomen Inspeksi : Tampak kuning (+), permukaan datar, nafas perut (+), tali pusat normal, hernia (-) Auskultasi : Bising usus (+) normal Perkusi : Timpani di seluruh abdomen Palpasi : Supel, turgor kembali cepat, massa (-) hepar dan lien tidak teraba
  • 24. VERTEBRA Spina bifida (-), meningokel (-) GENITALIA Jenis kelamin perempuan ANOREKTAL Anus (+) dalam batas normal Ekstremitas Superior Inferior Jari lengkap +/+ +/+ Kelainan kongenital -/- -/- Edema -/- -/- Akral dingin -/- -/- Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”
  • 25. KULIT Lanugo (-), sianotik (-), pucat (-), ikterik (+) pada wajah, dada dan perut, sklerema (-) Kesan : Ikterus Kramer III
  • 30. - Hiperbilirubinemia (Kramer III) - Neonatus cukup bulan Assessment
  • 32. Assessment : HIPERBILIRUBINEMIA DD : Infeksi Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh: Masa hidup eritrosit yang lebih singkat Peningkatan eritropoiesis inefektif Gangguan uptake dan konjugasi oleh hepar Ip..Dx : S : - O : Kadar bilirubin serum, Darah lengkap, Coombs test Ip.Tx : Diit ASI, 8x5-8 mL Fototerapi 2 x 24 jam Ip. Mx : Keadaan umum Tanda-tanda vital (nadi, HR, suhu) Reflek hisap Tonus otot Observasi Ikterik Cek kadar bilirubin serial 2 hari sekali Tanda bahaya BBL Ip. Ex : • Setelah pulang, setiap pagi bayi dijemur secara rutin kurang lebih 30 menit untuk mencegah bayi kuning • Mengikuti imunisasi sesuai jadwal • Pemantauan tumbuh kembang • Menjelaskan pentingnya ASI eksklusif dan cara pemberian asi untuk bayi dengan ikterus • Meminta ibu pasien untuk cuci tangan seblum memegang dan menyusui bayi • Memberi informasi tentang kondisi bayi kuning kepada ibu dan keluarga
  • 33. Assessment : Neonatus Cukup Bulan DD : - Kurang bulan - Lebih bulan Ip. Dx : S: - O: The new ballard score Ip. Tx : - Ip. Mx : Observasi TTV (evaluasi suhu, RR) Evaluasi BB bayi Ip. Ex : Pemantauan tumbuh kembang Menjaga bayi tetap hangat Menjelaskan pentingnya ASI eksklusif Menjelaskan pemberian ASI yang benar dan cara menyusui yang benar
  • 39. Definisi • ikterus neonatarum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih yang ditandai dengan warna kuning pada kulit, konjungtiva, dan mukosa akibat penumpukan bilirubin tak terkonjugasi pada jaringan. • Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar bilirubin serum total ≥5 mg/dL (86 μmol/L).
  • 40. Derajat ikterus Derajat Ikterus Derajat Ikterus Perkiran kadar bilirubin I Kepala dan Leher 5 mg/dL II Sampai badan atas (diatas umbilikus) 9 mg/dL III Di bawah umbilikus dan diatas lutut 11,4 mg/dL IV Sampai pada lengan dan tungkai bawah lutut 12,4 mg/dL V Sampai telapak tangan dan kaki 16 mg/dL
  • 42.
  • 44. KLASIFIKASI 1. Ikterus fisiologis disebabkan oleh kombinasi peningkatan ketersediaan bilirubin dan penurunan clearance bilirubin. Peningkatan ketersediaan bilirubin merupakan hasil dari produksi bilirubin dan early bilirubin yang lebih besar serta penurunan usia sel darah merah
  • 45. 2. Ikterus patlogis • Breastfeeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan ASI. Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi ASI belum banyak
  • 46. • Breast-milk jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu (ASI). Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum diketahui, tetapi diduga timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase (UDGPA) oleh hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol yang ada di dalam ASI sebagian ibu Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum diketahui, tetapi diduga timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase (UDGPA) oleh hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2- beta-diol yang ada di dalam ASI sebagian ibu
  • 47.
  • 48. Tatalaksana Breastfeeding jaundice. Tata laksana meliputi: • Pantau jumlah ASI yang diberikan, apakah sudah mencukupi atau belum. • Pemberian ASI sejak lahir minimal 8 kali sehari. • Pemberian air putih, air gula, dan formula pengganti tidak diperlukan. • Pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi buang air kecil dan buang air besar. • Jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu dilakukan penambahan volume cairan dan stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan payudara. • Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila hiperbilirubinemia menetap >6 hari, kadar bilirubin >20 mg/dL, atau riwayat terjadi breastfeeding jaundice pada anak sebelumnya
  • 49.
  • 50. Tatalaksana Breastmilk jaundice. Terdapat dua pendapat mengenai tata laksana breastmilk jaundice : • American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penghentian ASI dan merekomendasikan agar ASI terus diberikan. • Gartner dan Aurbach menyarankan penghentian ASI sementara untuk memberi kesempatan hati mengkonjugasi bilirubin indirek yang berlebihan. Apabila kadar bilirubin tidak turun maka penghentian ASI dilanjutkan sampai 24 jam dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin tiap 6 jam. Bila kadar bilirubin tetap meningkat setelah penghentian ASI selama 24 jam, maka jelas penyebabnya bukan karena ASI
  • 51. Terapi sinar  Terapi sinar untuk bayi prematur Berat Indikasi terapi sinar Bilirubin serum total (mg/dL) Indikasi transfusi tukar Bilirubin serum total (mg/ dL) <1000 g Dimulai dalam 24 jam pertama 10-12 1000-1500 g 7-9 12-15 1500-2000 g 10-12 15-18 2000-2500 g 13-15 18-20 Sumber: dimodifikasi dari Cloherty JP, et al. Manual of neonatal care. Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins; 2008.
  • 52. Terapi sinar  bayi dengan usia gestasi ≥35 minggu
  • 53.
  • 54. Preventif PENCEGAHAN PRIMER • menganjurkan ibu menyusui paling sedikit 8-12 kali perhari untuk beberapa hari pertama • tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dektrose atau air pada bayi yang mendapat ASI dan tidak dehidrasi PENCEGAHAN SEKUNDER • melakukan penilaian sistematis terhadap resiko kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia berat selama periode neonatal. • Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus serta penyaringan serum untuk antibodi isoimun yang tidak biasa • Monitor timbulnya ikterus saat memeriksa tanda vital bayi tidak kurang dari 8-12jam (Purba et al., 2020)

Editor's Notes

  1. Bilirubin yang digunakan adalah bilirubin serum total. Jangan menggunakan nilai bilirubin tak terkonjugasi ataupun bilirubin terkonjugasi. Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi, instabilitas suhu, sepsis, asidosis, atau albumin <3 g/dL Untuk bayi dengan usia gestasi 35-37 6/7 minggu, digunakan kurva risiko medium (medium risk). Untuk bayi dengan usia gestasi mendekati 35 minggu, dapat dipertimbangkan untuk mengintervensi pada kadar bilirubin serum total yang lebih rendah dari cut-off point, sedangkan untuk bayi dengan usia gestasi mendekati 37 6/7 minggu dapat dipertimbangkan untuk mengintervensi pada kadar bilirubin serum total yang lebih tinggi dari cut-off point. Pada kadar bilirubin serum total lebih rendah 2-3 mg/dL dari cut-off point, dapat dipertimbangkan terapi sinar konvensional di rumah. Namun, terapi sinar di rumah tidak boleh dilakukan pada bayi yang memiliki faktor risiko
  2. Transfusi tukar segera direkomendasikan untuk bayi yang menunjukkan tanda ensefalopati bilirubin akut (hipertoni, arching, retrocollis, opistotonus, demam, high pitched cry) atau bila bilirubin serum total ≥5 mg/dL di atas garis yang ditentukan. Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi, instabilitas suhu, sepsis, asidosis Periksa albumin serum dan hitung rasio bilirubin/albumin. Bilirubin yang digunakan adalah bilirubin serum total.