SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Definisi
• Protozoologi merupakan cabang biologi (dan
mikrobiologi) yang mengkhususkan diri dalam
mempelajari kehidupan dan klasifikasi protozoa. Secara
klasik, objek pengkajiannya adalah empat kelompok
besar protozoa: Amoeboidea, Ciliata, Flagellata, dan
Sporozoa.
• Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub
kingdom) dari anggotaprotistaeukariotik.Protozoa
berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan.Jadi, protozoa adalah hewan
pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang
hanya bersel satu.
Ciri-ciri
protozologi
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
4. Pada umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof).
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
6. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup.
7. Alat geraknya berupa pseudopodia, silia atau flagela.
Cara protozologi
beReproduksi
• Aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali
dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma,
kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi
pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium
membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih
dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara
membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa
(Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses
sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang
dihasilkan disebut sporozoid.
• Seksual (Generatif) dengan cara:
1.Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme
yang belum jelas alat kelaminnya. Pada
Paramaecium mikronukleus yang sudah
dipertukarkan akan melebur dengan
makronukleus, proses ini disebut singami.
2.Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah
dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet
betina. Peleburan gamet ini berlangsung di
dalam tubuh nyamuk.
Klasifikasi
protozologi
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair,
baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga
uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah
lembab, contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar
adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompok
Foraminifera, antara lain Globigerina.
• Struktur tubuh Rhizopoda yang bercangkang
• Struktur tubuh Rhizopoda yang telanjang (Amoeba sp)
2. Flagellata (Mastigophora) 3. Ciliata (Ciliophora)
Flagellata berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan biner
membujur, misalnya pada Trypanosoma.
Flagellata ada yang hidup bebas di
lingkungan berair, baik air tawar maupun
laut, hidup bersimbiosis, atau parasit
dalam tubuh hewan. Flagellata yang
hidup bersimbiosis, misalnya
Trichonymphacampanula hidup pada
usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini
membantu rayap atau kecoa mencerna
kayu yang dimakan serangga tersebut.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik
air tawar maupun air laut. Ciliata juga hidup di
dalam tubuh hewan lain secara simbiosis
maupun parasit. Ciliata yang hidup bebas di
alam contohnya Paramecium caudatum,
Didinium, Stentor, Balantidium, dan Vorticella.
Jenis lainnya hidup bersimbiosis dengan perut
hewan pemakan rumput dan berfungsi
membantu hewan tersebut mencerna selulosa
yang terdapat dalam rumput. Ciliata ini hidup
pada usus besar ternak atau manusia dan
dapat menyebabkan diare (balantidiosis)
Pergerakannya dilakukan dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau lonjong. Pada
umumnya bersifat farasit dan dapat
menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan
dengan cara difusi. Makanan diperoleh dengan
cara menyerap zat makanan dari hospesnya.
Reproduksi dapat secara vegetative dan
generative. Beberapa contoh spesies dari
Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum,
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan
Toxoplasma gondii.
4. Sporozoa
Cara penularan
protozologi
• Parasit berpindah dari hospes ke hospes secara langsung atau melalui makanan dan air
setelah parasit berada di luar tubuh hospes. Pada umumnya kista yang memang lebih
tesisten terhadap segala penagruh buruk lingkungan mempunyai peranan yang besar
dalam penyebaran parasit, karena kista merupakan bentuk infektif dari semua protozoa
patogen yang memiliki stadium kista, seperti ; Entamoeba histolytica, Balantidium coli,
Giardia lamblia. Kecuali protozoa yang tidak memiliki stadium kista, bentuk infektifnya
adalah stadium trofozoitnya itu sendiri, seperti contoh ; Trichomonas vaginasli. Pada
parasit darah dan jaringan seperti Plasmodium sp, penularan terjadi dari satu hospes ke
hospes yang lain melalui vektor. Makhluk hidup yang berperan sebagai vektor biasanya
serangga, jadi Plasmodium sp hidup di dua hospes secara bergantian yaitu tubuh
nyamuk sebagai vektor sampai terbentuk stadium infektif yang siap berpindah ke dalam
tubuh manusia sebagai hospes definitifnya melalui gigitan nyamuk yang mengandung
sporozoit (bentuk infektif dari Plasmodium sp).
• Protozoa patogen merugikan hospesnya karena proses reproduksi, penyerangannya,
pengrusakan sel dan jaringan, karena adanya toksin dan enzim yang dikeluarkan
protozoa. Infeksi terjadi melalui stadium pertama yang akut dan mematikan atau
berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang – kadang diselingi
dengan kambuhnya gejala – gejala sebelum akhirnya dapat disembuhkan.
Morfologi
• Umumnya protozoa mempunyai dua stadium yaitu stadium trozofit/stadium dan
stadium kista.
• Pada stadium trofozoit, protozoa dapat bergerak bebas dan aktif mencari makan,
berkembang biak dengan cara belah pasang, akan tetapi pada umumnya tidak
resisten terhadap perubahan lingkungan sehingga untuk dapat masuk ke dalam
hospes baru perlu berubah menjadi bentuk kista yang lebih resisten. Perubahan
dari bentuk trofozoit menjadi bentuk kista disebut Enskistasi
• Pada stadium kista, protozoa menjadi lebih resisten terhadap perubahan
lingkungan, merupakan bentuk infektif, memiliki dinding yang tebal sebagai hasil
ekskresi dari ektoplasma, kista berfungsi untuk mempertahankan diri jika keadaan
lingkungan buruk, selain itu pada beberapa spesies protozoa kista berfungsi untuk
reproduksi. Perubahan dari bentuk kista menjadi bentuk tropozoit disebut
Ekskistasis.
• Protozoa termasuk organisme uniseluler sehingga semua kegiatan fisiologinya
dilakukan oleh sel tersebut. Ukurannya kecil sekali hanya beberapa mikron sampai
40 mikron, kecuali B. Coli memiliki ukuran paling besar yaitu 70 mikron.
Siklus hidup protozologi
Protozoa umumnya mendapatkan makanan
dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis
maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di
lingkungan air, maka oksigen dan air maupun
molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel. Senyawa makromolekul yang
tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat
masuk ke sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada
membran sel, saat saluran penuh kemudian
masuk ke dalam membrane yang berikatan
denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk,
kemudian dibawa ke bagian dalam sel,
selanjutnya molekul dalam vakuola
dipindahkan ke sitoplasma.
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola
makanan tersebut untuk mencernakan
makanan, kemudian vakuola membesar
kembali. Hasil pencernaan makanan
didispersikan ke dalam sitoplasma secara
pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna
dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan
protozoa untuk memangsa bakteri.
Gejala yang di
timbulkan
Secara umum gejala infeksi parasit meliputi:
• Ruam atau benjolan di kulit
• Berat badan menurun, nafsu makan meningkat, atau keduanya
• Sakit perut
• Muntah
• Diare
• Gangguan tidur
• Anemia
• Nyeri atau pegal-pegal
• Alergi
• Rasa lemas dan tidak enak badan (malaise)
• Demam
• Infeksi parasit tidak menimbulkan gejala atau gejalanya baru
muncul dalam waktu lama setelah infeksi terjadi. Tetapi penderita
tetap bisa menularkan parasit tersebut pada orang lain. Lalu
orang yang tertular bisa saja mengalami gejala infeksi parasit.
Terapi atau
pencegahan
Mencuci tangan
Jangan sering menyentuh mulut, mata, dan
hidung
Beristirahat di rumah ketika sakit
Menjaga kebersihan dapur
Menerapkan seks sehat
Jangan saling meminjamkan barang-barang
pribadi
Menerapkan tips aman saat bepergian.
Menjaga kebersihaan saat hamil.
Memasak makanan sampai matang
sempurna.
Mengonsumsi air dalam kemasan.
Berhati-hati jangan sampai tertelan air dari
sungai, kolam, atau danau.
Pengobatan:
Dokter akan meresepkan obat-obatan
antiparasit untuk mengatasi infeksi parasit.
Berikut contohnya:
• Obat antibiotik untuk menangani
trikomoniasis
• Obat antiparasit, misalnya untuk
mengatasi giardiasis
• Obat antimalaria seperti kina guna
menyembuhkan penyakit malaria
• Obat antihelmint untuk mengatasi
infeksi cacing, seperti albendazole
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Kelompok 1 parasitologi OKE.pptx

Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Edzy Aoi Sora
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
firanitaputry
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
Imawaty Yulia
 

Similar to Kelompok 1 parasitologi OKE.pptx (20)

Protista mirip hewan
Protista mirip hewanProtista mirip hewan
Protista mirip hewan
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
 
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
 
Ppt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptxPpt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptx
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Pyhlum protozoa
Pyhlum protozoaPyhlum protozoa
Pyhlum protozoa
 
Protista .pptx
Protista .pptxProtista .pptx
Protista .pptx
 
Zoologi Avertebrata "Protozoa"
Zoologi Avertebrata "Protozoa"Zoologi Avertebrata "Protozoa"
Zoologi Avertebrata "Protozoa"
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 

Recently uploaded

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 

Kelompok 1 parasitologi OKE.pptx

  • 1. Definisi • Protozoologi merupakan cabang biologi (dan mikrobiologi) yang mengkhususkan diri dalam mempelajari kehidupan dan klasifikasi protozoa. Secara klasik, objek pengkajiannya adalah empat kelompok besar protozoa: Amoeboidea, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa. • Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggotaprotistaeukariotik.Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu.
  • 2. Ciri-ciri protozologi 1. Organisme uniseluler (bersel tunggal). 2. Eukariotik (memiliki membran nukleus). 3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok). 4. Pada umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). 5. Hidup bebas, saprofit atau parasit. 6. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup. 7. Alat geraknya berupa pseudopodia, silia atau flagela.
  • 3. Cara protozologi beReproduksi • Aseksual (vegetatif) dengan cara : 1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal). 2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
  • 4. • Seksual (Generatif) dengan cara: 1.Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami. 2.Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
  • 5. Klasifikasi protozologi 1. Rhizopoda (Sarcodina) Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembab, contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina. • Struktur tubuh Rhizopoda yang bercangkang • Struktur tubuh Rhizopoda yang telanjang (Amoeba sp)
  • 6. 2. Flagellata (Mastigophora) 3. Ciliata (Ciliophora) Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya pada Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut, hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis, misalnya Trichonymphacampanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut. Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut. Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliata yang hidup bebas di alam contohnya Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan Vorticella. Jenis lainnya hidup bersimbiosis dengan perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang terdapat dalam rumput. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis)
  • 7. Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Reproduksi dapat secara vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Toxoplasma gondii. 4. Sporozoa
  • 8. Cara penularan protozologi • Parasit berpindah dari hospes ke hospes secara langsung atau melalui makanan dan air setelah parasit berada di luar tubuh hospes. Pada umumnya kista yang memang lebih tesisten terhadap segala penagruh buruk lingkungan mempunyai peranan yang besar dalam penyebaran parasit, karena kista merupakan bentuk infektif dari semua protozoa patogen yang memiliki stadium kista, seperti ; Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Giardia lamblia. Kecuali protozoa yang tidak memiliki stadium kista, bentuk infektifnya adalah stadium trofozoitnya itu sendiri, seperti contoh ; Trichomonas vaginasli. Pada parasit darah dan jaringan seperti Plasmodium sp, penularan terjadi dari satu hospes ke hospes yang lain melalui vektor. Makhluk hidup yang berperan sebagai vektor biasanya serangga, jadi Plasmodium sp hidup di dua hospes secara bergantian yaitu tubuh nyamuk sebagai vektor sampai terbentuk stadium infektif yang siap berpindah ke dalam tubuh manusia sebagai hospes definitifnya melalui gigitan nyamuk yang mengandung sporozoit (bentuk infektif dari Plasmodium sp). • Protozoa patogen merugikan hospesnya karena proses reproduksi, penyerangannya, pengrusakan sel dan jaringan, karena adanya toksin dan enzim yang dikeluarkan protozoa. Infeksi terjadi melalui stadium pertama yang akut dan mematikan atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang – kadang diselingi dengan kambuhnya gejala – gejala sebelum akhirnya dapat disembuhkan.
  • 9. Morfologi • Umumnya protozoa mempunyai dua stadium yaitu stadium trozofit/stadium dan stadium kista. • Pada stadium trofozoit, protozoa dapat bergerak bebas dan aktif mencari makan, berkembang biak dengan cara belah pasang, akan tetapi pada umumnya tidak resisten terhadap perubahan lingkungan sehingga untuk dapat masuk ke dalam hospes baru perlu berubah menjadi bentuk kista yang lebih resisten. Perubahan dari bentuk trofozoit menjadi bentuk kista disebut Enskistasi • Pada stadium kista, protozoa menjadi lebih resisten terhadap perubahan lingkungan, merupakan bentuk infektif, memiliki dinding yang tebal sebagai hasil ekskresi dari ektoplasma, kista berfungsi untuk mempertahankan diri jika keadaan lingkungan buruk, selain itu pada beberapa spesies protozoa kista berfungsi untuk reproduksi. Perubahan dari bentuk kista menjadi bentuk tropozoit disebut Ekskistasis. • Protozoa termasuk organisme uniseluler sehingga semua kegiatan fisiologinya dilakukan oleh sel tersebut. Ukurannya kecil sekali hanya beberapa mikron sampai 40 mikron, kecuali B. Coli memiliki ukuran paling besar yaitu 70 mikron.
  • 10. Siklus hidup protozologi Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk ke sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri.
  • 11. Gejala yang di timbulkan Secara umum gejala infeksi parasit meliputi: • Ruam atau benjolan di kulit • Berat badan menurun, nafsu makan meningkat, atau keduanya • Sakit perut • Muntah • Diare • Gangguan tidur • Anemia • Nyeri atau pegal-pegal • Alergi • Rasa lemas dan tidak enak badan (malaise) • Demam • Infeksi parasit tidak menimbulkan gejala atau gejalanya baru muncul dalam waktu lama setelah infeksi terjadi. Tetapi penderita tetap bisa menularkan parasit tersebut pada orang lain. Lalu orang yang tertular bisa saja mengalami gejala infeksi parasit.
  • 12. Terapi atau pencegahan Mencuci tangan Jangan sering menyentuh mulut, mata, dan hidung Beristirahat di rumah ketika sakit Menjaga kebersihan dapur Menerapkan seks sehat Jangan saling meminjamkan barang-barang pribadi Menerapkan tips aman saat bepergian. Menjaga kebersihaan saat hamil. Memasak makanan sampai matang sempurna. Mengonsumsi air dalam kemasan. Berhati-hati jangan sampai tertelan air dari sungai, kolam, atau danau. Pengobatan: Dokter akan meresepkan obat-obatan antiparasit untuk mengatasi infeksi parasit. Berikut contohnya: • Obat antibiotik untuk menangani trikomoniasis • Obat antiparasit, misalnya untuk mengatasi giardiasis • Obat antimalaria seperti kina guna menyembuhkan penyakit malaria • Obat antihelmint untuk mengatasi infeksi cacing, seperti albendazole