1. Teks Ulasan Buku Non-Akademik
Nama : Karina Alya Rohmadi
NPM : 1810302042
BULAN
Identitas Buku
1. Judul : BULAN
2. Nama penulis : Tere Liye
3. Nama penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun penerbitan : 2016 (cetakan ke-9)
5. Hak cipta : Tere Liye
6. Jumlah halaman : 400 halaman
7. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
8. Warna sampul buku : biru
9. Harga buku :
10. Nomor ISBN : 978-602-03-3294-9
11. Lingkup penerbitan : nasional
BULAN merupkan seri kedua dari Serial BUMI karya Tere Liye yang terdiri dari 7 judul
yaitu : BUMI, BULAN, MATAHARI, BINTANG, CEROZ dan BARTOZAR, KOMET, dan
KOMET MINOR. Dalam serial ini, Tere Liye masih mengusung genre science-fastasy
dimana setiap keajaiban dalam novel ada penjelasan ilmiahnya. Serial ini menceritakan
tentang petualangan Raib, Seli dan Ali ke dunia paralel: Klan Bumi, Klan Bulan, Klan
Matahari, dan Klan Bintang. Jika novel BUMI bercerita tentang petualangan Raib, Seli, dan
2. Ali dalam menjelajahi dunia paralel di Klan Bulan, maka novel BULAN merupakan lanjutan
kisah petualangan mereka beriga ke Klan Matahari untuk mencari bunga matahari pertama
bersama Ily seorang pemuda dari akademi Klan Bulan.
Tere Liye lahir di pedalaman Sumatera Selatan pada tanggal 21 Mei 1979. Seorang lulusan
Fakultas Ekonomi di Universitas Ekonomi. Meski memiliki banyak karyanya yang telah
menjadi best seller, Tere Liye mengatakan bahwa menulis merupakan hobi baginya. Hingga
saat ini penulis berprofesi sebagai pekerja kantoran dibidang akuntan.
Novel BULAN ini mengisahkan petualangan Raib, Seli, Ali dan Ily menjelajah dunia paralel
di Klan Matahari untuk menemukan bunga matahari pertama di seluruh pelosok Klan
Matahari. Awal kedatangan mereka hanya bertujuan mencari sekutu dalam menjaga
perdamaian antar dunia paralel, namun kedatangan mereka dimanfaatkan sang pemimpin
Klan untuk ikut berpartisipasi dalam Festifal Bunga Matahari. Pada halaman 69, disebutkan,
Festifal Bunga Matahari adalah perlombaan paling penting di Klan Matahari. Peserta lomba
ada anak-anak muda terlatih, tangguh, dan menguasai kemampuan bertahan hidup terbaik
karena banyak rintangan untuk menemukan bunga tersebut.
Di halaman 143 dijelaskan jika tujuan kompetisi itu mulai berubah, menjadi simbol kekuatan.
Poilitik, dan kerakusan akan kekuasaan, merusak semangat kompetisi tersebut. Tahun demi
tahun berlalu, kompetisi didesain semakin sulit dan berbahaya. Ada sembilan fraksi yang
bertarung demi kekuasaan, mengirim empat anak muda paling kuat, paling berani. Festival
Bunga Matahari ini sekilas memiliki makna semiotika, ada sindiran halus di dalamnya.
Kompetisi yang diibaratkan seperti pemilihan umum yang masing-masing ingin mendapat
jatah kursi dengan menghalalkan segala cara.
Seperti buku-buku Tere Liye kebanyakan, tiap kisahnya selalu memiliki bagian yang bisa
dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi. Meski tidak disampaikan secara eksplisit, kita
masih dapat menangkap sindiran yang Tere Liye sisipkan dalam novel BULAN.
Dalam membaca novel ini, nuansa Harry Potter bisa dirasakan ketika tiap-tiap tokoh dalam
novel menggunakan segala bentuk ‘keajaiban’ di klan-klan dunia paralel. Bedanya, dalam
novel BULAN, disajikan bahwa tiap-tiap keajaiban tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah
karena merupakan hasil perkembangan teknologi. Sedangkan pada bagian petualangan
mencari bunga akan mengingatkan pada novel Hunger Game dimana tokoh utama novel ini
berjuang keras untuk bertahan hidup dan menjaga satu sama lain. Sama dengan novel-novel
bertema petualangan, dalam novel BULAN juga disuguhkan interaksi persahabatan dan
kedekatan pada tiap tokohnya meski ada perpisahan di akhir novel.
Novel ini memiliki kelebihan pada ide cerita serta tata bahasa yang digunakan. Dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Tere Liye mampu membawa pembaca novel
untuk berpetualang dengan imajinasinya. Setting yang kuat dan cerdas pada alurnya untuk
menggambarkan dunia paralel yang serba canggih. Cara pendeskripsian setting , alur, serta
karakter tiap-tiap tokohnya juga berhasil menghidupkan kisah dalam novel BULAN. Namun
penulis terlalu sering menggunakan kata-kata yang sama sehingga dapat menimbulkan
kejenuhan.
3. Meski masih memiliki beberapa kekurangan, novel BULAN karya Tere Liye ini patut
dijadikan refrensi bacaan untuk semua umur, terutama mereka yang menyukai bacaan fantasi
atau petualangan. Selain penggunaan bahasa yang sederhana yang mudah dipahamai, novel
ini juga mengajarkan untuk menghargai persahabatan dan tetap fokus dalam mengatasi tiap
masalah.