Buku ini menceritakan kisah seorang wanita bernama Fira Anggraheni yang mengalami berbagai cobaan hidup seperti suaminya yang menjualnya dan memfitnah dirinya, namun akhirnya menemukan cinta sejatinya bersama Taufik. Novel ini memberikan banyak pelajaran hidup sekaligus menghibur pembaca dengan alur cerita yang jelas meski juga memiliki beberapa kelemahan.
1. Teks Ulasan Buku Non Akademik
Nama: Shafantya Fais Sundara
NPM: 1810302097
KUINGIN JADI SAJADAHMU
Identitas buku:
1. Judul buku : Kuingin Jadi Sajadahmu
2. Nama penulis : Fahri F. Fathoni
3. Nama penerbit : Safirah
4. Tahun penerbitan : 2013
5. Cetakan : Pertama
6. Jumlah halaman : 211
7. Bahasa : Indonesia
8. Warna sampul : Putih, Coklat
9. Harga buku : Rp. 30,000
10. Nomor ISBN : 9786027723269
11. Lingkup penerbitan : Nasional
Orientasi:
Buku ini merupakan karya tulis berjenis novel yang ditujukan bagi kalangan dewasa.
Buku ini bersudut pada aspek religi dan romansa. Penulis menceritakan kisah seorang wanita
muslimah yang mengalami cobaan hidup yang begitu berat. Sebelum menceritakan kejadian-
kejadian buruk dalam hidup wanita itu, penulis menjelaskan terlebih dahulu menjelaskan latar
belakang wanita tersebut dengan sangat jelas dan menarik.
Buku ini ditulis oleh seorang novelis berbakat dari Klaten yaitu Fahri F. Fathoni. Beliau
lahir di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 17 Januari 1994. Beliau menyelesaikan
2. pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 3 Kelapu, Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
Delanggu, dan Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Klaten. Beliau pernah menjuarai
lomba menulis cerpen tingkat kabupaten oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah Klaten. Novel-
novel yang beliau tulis merupakan hiburan semata. Tak heran jika novelnya populer karena
ceritanya yang sangat menarik sebagai pengisi waktu luang.
Buku ini sangat berguna untuk dibaca bagi kalangan dewasa karena dapat mengambil
banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Meskipun bercerita tentang kisah cinta, namun
novel ini mengandung banyak sekali unsur religius yaang dapat dijadikan pelajaran bagi
pembaca. Buku ini menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Seorang wanita bernama Fira Anggraheni, si penjual nasi uduk asal Klaten, hanya
hidup berdua dengan adiknya, Farid. Perjalanan hidup membawanya mengikuti kompetisi
masak yang diselenggarakan oleh Pluto TV Jakarta. Sampai akhirnya ia menikah dengan
Robert Brady. Namun sayang, kebahagiaan yang sempat ia rasakan tidak bertahan lama. Sang
suami tega menjual Fira kepada temannya kemudian pergi meninggalkan Fira begitu saja.
Tidak hanya itu, seseorang telah memfitnah dirinya membunuh Robert Brady. Akhirnya Fira
menemukan pujaan hati yang sesungguhnya, yaitu seorang pemuda yang pernah menolong ia
saat jatuh dari sepeda. Pemuda tersebut bernama Taufik.
Keunggulan dari buku ini adalah kita lebih mudah menangkap dan memahami isi cerita
karena bahasa yang digunakan sangatlah sederhana namun tetap menarik. Isi ceritanya tidak
berbelit-belit. Alurnya sangat jelas dan banyak kejadian yang tidak terduga dan membuat
pembaca penasaran untuk terus melanjutkan membaca. Ceritanya ringan namun sangat
mengandung hikmah yang dapat dipetik baik dalam aspek romansa maupun religi.
Akan tetapi, buku ini juga bukan tanpa kelemahan. Pertama ada pada judul buku. Judul
buku ini tidak memuat semua isi cerita pada novel ini, namun hanya bagian terakhir. Buku ini
bergenre romansa namun lebih kepada kisah perjuangan hidup seseorang, kisah jatuh bangun
seseorang dalam menjalani kehidupannya. Adapula kata yang digunakan berulang-ulang,
sehingga membuat bahasanya menjadi kurang efektif. Kertas yang kurang bagus kualitasnya
juga menjadi kelemahan karena dapat membuat minat pembaca menjadi menurun.
Meskipun memiliki kelemahan pada buku ini, kelebihan-kelebihan lain dapat menutupi
kekurangan yang ada pada buku ini. Keunggulan pada buku ini jauh lebih banyak daripada
kekurangannya. Dengan demikian, buku ini sangat dianjurkan bagi seseorang yang suka
meluangkan waktunya untuk membaca hal menarik dan tentunya ada pelajaran yang dapat
diambil. Buku ini dapat memotivasi pembaca dalam menjalani kehidupan yang tidak selalu
baik. Khususnya bagi orang yang sedang mengalami atau hampir putus asa dalam menjalani
kehidupannya.