(1) Novel Interval karya Diasya Kurnia menceritakan perjuangan Kinanti, seorang penari jathil yang berusaha menemukan orang tuanya sambil melestarikan seni budaya daerahnya. Novel ini mengangkat tema lokalitas dan kehidupan remaja.
1. TEKS ULASAN BUKU
Oleh : Kenti Sugiyati (1810302004)
Universitas Tidar
INTERVAL
Judul Buku : Interval
Penulis : Diasya Kurnia
Penerbit : PING
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2016
Bahasa : Bahasa Indonesia
Warna sampul : Abu-abu
Tebal Novel : 176 halaman
ISBN : 978-602-391-059-5
(1) Interval merupakan novel remaja karya Diasya Kurnia yang mengangkat tema lokalitas,
tema yang membuatnya berbeda dan lebih istimewa dari novel remaja yang pada
umumnya menggunakan tema romance. Novel ini merupakan karya perdana penulis.
Diasya Kurnia adalah seorang perempuan tangguh dan pantang menyerah, meskipun ia
seorang piatu. Kecintaannya terhadap seni tari tradisional mengantarnya untuk menulis
buku berjudul Interval ini. Melalui novel ini, penulis juga ingin membangkitkan kembali
2. rasa cinta anak muda terhadap kekayaan budaya negeri, terutama dari Kota Ponorogo.
Interval menceritakan perjuangan seorang Kinanti, gadis sekolah menengah atas yang
memiliki mimpi untuk menjadi penari jathil profesional dan dapat mengenalkannya di
kancah dunia. Selain itu, novel ini juga menceritakan lika-liku kehidupan Kinanti , serta
perjuangan untuk menemukan kedua orangtuanya yang meninggalkannya ketika ia kecil.
Menurut saya novel ini layak untuk dibaca karena alur dan setting yang disajikan penulis
sangat menarik.
(2) Kinanti, gadis SMA berusia 16 tahun yang tinggal bersama sang kakek. Kedua
orangtuanya pergi entah kemana, tidak ada petunjuk apapun yang menjelaskan kepergian
mereka. Bukan hanya sebagai pelajar, Kinanti pun memiliki profesi untuk membantu
kakeknya memenuhi kebutuhan hidup, yaitu sebagai penari jathil keliling. Ia bersama
Rey sahabatnya bergabung dalam grup Reog Singo Taruno Joyo. Dalam usia yang masih
muda, Kinanti tak jarang mengalami perlakuan diskriminatif baik di sekolah maupun
lingkungan rumahnya sebagai risiko dari profesinya. Status perempuan penggoda seperti
lekat di dirinya, apalagi karena ia dituntut berdandan sedikit menor. Perlahan hidup
Kinanti berubah, semenjak kedatangan Carl, pria asing dari Amerika yang menjadi
volunteer untuk mengajar di sekolah Kinanti. Rey memilih untuk menjaga jarak dengan
Kinanti, meninggalkan gadis berwarna rambut tak biasa itu dalam tanda tanya. Kinanti
beranjak menjadi wanita muda yang tangguh. Ia kuliah dan berhasil mendapatkan posisi
yang lumayan penting pada sebuah perusahaan. Rey yang dulu berjarak darinya, kini
mulai kembali normal, bahkan, ialah yang membantu Kinanti untuk menemukan kedua
orangtuanya di Negeri Paman Sam, Amerika. Jika umumnya novel remaja bertema
romance. Maka, novel berjudul Interval ini memberikan sentuhan berbeda yaitu
mengangkat budaya seni tari tradisional yaitu jathil sebagai temanya. Disamping itu,
penulis juga menghadirkan kisah cinta seorang remaja yang menghiasi perjalanan Kinanti
bersama tari jathil.
(3) Buku ini memiliki kedalaman isi yang baik, terbukti dengan penjelasan alur yang runtut
oleh penulis dengan setting yang cocok sehingga mudah dipahami. Pengadaan tokoh
yang tidak terlalu banyak menajadikan fokus baca tidak terlalu melebar. Gaya bahasa
yang disampaikan penulis dalam buku dapat dipahami, meski ada istilah bahasa Jawa
namun penulis menyediakan catatan kaki sebagai penjelas untuk setiap istilah Jawa yang
dipakai.
(4) Menurut saya nama tokoh “Kinanti” yang diusung penulis merupakan nama yang sangat
cocok dengan kultur budaya yang menjadi setting cerita yaitu kota Ponorogo. Perpaduan
antara seni reog dan teka-teki orangtua Kinanti dihubungkan dengan cara yang pas. Poin
plus lain dari novel ini adalah banyaknya pesan moral yang berusaha disampaikan oleh
sang penulis. Sang penulis mengingatkan bahwa kita harus melestarikan budaya-budaya
yang ada di Indonesia, setidaknya budaya yang ada di lingkup daerah tempat tinggal para
pembaca dulu saja. Novel ini juga memberi pesan untuk tidak memandang rendah suatu
profesi, apapun itu. Karena kita sebenarnya tidak akan pernah mengetahui apa yang
mereka lakukan, sebelum kita benar-benar pada posisi mereka. Dalam segi cover, dalam
buku ini menarik, tekstur remasan kertas sebagai background untuk menggambarkan
kusutnya kehidupan Kinanti, yang sedikit demi sedikit diuraikan oleh penulis dengan
3. halus. Kemudian, untuk tata letak, menurut saya sudah rapi, baik kover maupun halaman
dalam.
(5) Disisi lain, pemilihan jenis huruf untuk sub-judulnya menurut saya kurang tepat.
Sepertinya akan lebih bagus jika jenis hurufnya dibuat sama dengan yang digunakan pada
judul utama.. Untuk bagian alur yang disuguhkan runut, namun ada beberapa alur yang
saya rasa sedikit aneh yaitu ketika Rey akhirnya memutuskan untuk pergi. Baiklah, ia
telah jujur pada Kinanti. Mereka juga telah bersahabat demikian lama. Lalu, ada adegan
melompat pada sebuah informasi bahwa Rey sudah tak ada lagi. Alasannya menurut saya
kurang kuat atau kurang dalam. Atau: kurang dibahas. Bagaimanapun, keputusan seperti
itu butuh penjelasan yang tak bisa ditawar (menurut si pelaku). Dan itu yang terasa
hilang. Jadinya, saya sedikit kurang menyadari ketika adegan itu terjadi.
(6) Novel ini sangat menarik untuk dibaca karena menyuguhkan cerita-cerita yang unik dan
inspirasional. Novel yang cocok untuk dibaca oleh anak muda agar dapat terus
melestarikan budaya yang diwariskannya. Kekurangan dalam novel ini saya rasa dapat
ditutupi dengan alur setting cerita yang menajubkan serta banyaknya pesan moral yang
ingin disampaikan penulis dalam kisah perjalanan hidup Kinanti sebagai seorang penari
jathil..