Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengevaluasi literatur primer uji klinik. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah komponen-komponen yang perlu dievaluasi seperti desain studi, ukuran sampel, randomisasi, dan pengukuran respon. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menilai kualitas bukti dari studi tersebut secara kritis dan objektif.
2. Tujuan Instruksional
Setelah kuliah dan diskusi, mahasiswa diharapkan:
• Mengetahui dan mampu menjelaskan tentang
literatur primer.
• Mengetahui dan memaham komponen-
komponen yang tercakup dalam evaluasi literatur
primer uji klinik.
• Menpunyai kemampuaan menelaah secara kritis
suatu literatur primer uji klinik.
• Mempunyai kemampuan menilai kemanfaatan
dan keamanan obat secara objektif.
3. Literatur primer
Artikel penelitian terpublikasi dalam jurnal
terakreditasi
Contoh publikasi penelitian uji klinik
4.
5. 13 Pertanyaan
1. Latar belakang dan tujuan uji klinik?
2. Desain?
3. Kriteria seleksi pasien?
4. Perlakuan dan Kontrol
5. Besar/ukuran sampel?
6. Randomisasi?
7. Teknik Blinding?
8. Kepatuhan terhadap protokol?
9. Pengukuran respon?
10. Analisis?
11. Interpretasi Klinik?
12. Etik?
13. Kesimpulan?
6. Latar belakang dan tujuan?
Alasan melakukan studi/penelitian?
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
7. Desain?
Tujuan studi uji klinik fase III:
untuk membandingkan >2 obat atau pengobatan
Desain Random, kontrol, buta ganda dan paralel
(Randomized controlled double-blind parallel design)
Desain random, kontrol,buta ganda, cross over
(Randomized controlled double-blind cross-over design
R
B
A B
A
Parallel Cross-over
8. Kriteria Seleksi Pasien?
Hanya pasien yang sesuai dengan indikasi yang diseleksi
untuk penelitian
Kriteria inklusi:
Kriteria diagnostik (klinik & laboratoriun)
Tingkat keparahan penyakit
Pool of patients (hospital or community based)
Umur, jenis kelamin
Kriteria eksklusi:
Kehamilan
Komplikasi
Resiko dan farktor penyakit lain
dll
9. Perlakuan dan Kontrol ?
Kontrol:
Positif (obat yang dipilih untuk pengobatan yang dimaksud,
drug/treatment of choice)
Negatif (plasebo)
Definisi dan deskripsi obat yang digunakan dalam penelitian:
Nama generik dan formulasi
Regimen pengobatan (dosis, frekuensi, durasi pengobatan)
Concomitant medication:
Pengobatan lain yang tidak diperbolehkan selama studi:
Mempengaruhi/menutupi efek obat yang diteliti?
Kontraindikasi?
10. Ukuran Sampel
Faktor-faktor yang mendeterminasi ukuran sampel:
Sensitivitas penelitian : Bagaimana perbedaan efikasi dari tiap
pengobatan.?
Variasi antar individu?
Kekuatan statistik
P1 x (100-P1) + P2 x (100-P2)
N (pergroup) = ----------------------------------- x f (,)
(P1-P2)2
P1 success rate of treatment 1 (e.g., 95%)
P2 success rate of treatment 2 (e.g., 90%)
f(,) see table ( is type I error, is type II error)
12. Randomisasi?
Randomisasi harus dilakukan
Tujuan: untuk menghidari bias dalam seleksi
pasien dan mementukan pengobatan bagi sebagian
pasien
Jika randomisasi dilaksanakan dengan baik,
karakteristik pasien akan terdistribusi dengan baik
pada tiap kelompok pengobatan.
13. Penyamaran/Pembutaan (Blinding)
Tujuan: untuk menghindari “bias” (pracondong) pada
penilaian respon obat yang diujikan.
Single blind:
Jika identitas obat tidak diberitahukan kepada pasien
Double blind:
Jika baik pasien maupun dokter pemeriksa tidak
diberitahu obat yang duji maupun pembandingnya
Triple blind:
Jika pasien, dokter pemeriksa maupun individu yang
melakukan analisis tidak diberitahu identitas obat yang
diuji dan pembandingnya.
15. Pengukuran Respon
Kritera valid dan relevan
Parameter primer
Parameter sekunder
Parameter tambahan
Titik waktu pengukuran (timepoint)
Bagaimana meminimalisasi variasi dari para
peneliti dalam mengukur respon
Blinding
16. DATA DALAM UJI KLINIK
Data demografik: umur, sex, berat badan, tinggi, pekerjaan,
pendidikan, sosial-ekonomi, dsb.
Data ko-morbid: penyakit yang diderita bersamaan
Data pre-/ko-terapi: pengobatan sebelumnya atau yang akan
diberikan selama uji klinik, di luar obat uji.
Data klinis/paraklinis: data tentang gejala/tanda penyakit yang
diteliti:
- Keluhan subjektif
- Penilaian klinis subjektif
- Pengukuran klinis
- Pengukuran laboratoris
- Dll.
17. SIFAT DATA
Data faktual: informasi atas fakta dan peristiwa (umur, tanggal
lahir, kematian, penyakit sebelumnya, pengobatan sebelumnya),
dll.
Data pengukuran objektif: pengukuran klinis
(tekanan darah), pengukuran laboratoris (faal hati, tensi, kadar gula
darah), dll.
Data penilaian subjektif: derajat kecemasan, gejala psikiatrik,
penyembuhan, dll.
Kesan/pendapat pasien: intensitas nyeri, pengurangan nyeri,
kesan hasil pengobatan, dll.
cara mengukur data subjektif?
18. DATA SUBJEKTIF?
Scoring: untuk derajat penyakit dan gejala
penyakit.
Kategorisasi: untuk keberhasilan terapi.
0 = sama sekali tak terasa
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = sangat berat tak tertahan
sangat bagus/sempurna
bagus
sedang/lumaya
sedikit membaik
sama sekali tidak ada perubahan
19. PENILAIAN & PENGUKURAN
Relevan: perjalanan penyakit, efek terapi.
Handal (reliable): konsisten dan replicable.
Sensitif: mendeteksi perbedaan kecil
Spesifik: - false positif ?
- false negatif ?
Stabil: perubahan nilai hanya terjadi karena
perubahan status penyakit.
20. WAKTU PENILAIAN RESPONS
Sebelum dan sesudah terapi
Beberapa kali dalam interval waktu tertentu
Kurun waktu tertentu
(frekuensi kejadian, frekuensi kumatan, dll)
Penilaian dasar
Penilaian lanjutan
21. PENILAI RESPONS
Siapa yang menilai?
Keragaman antar penilai?
Minimisasi variasi/kontrol kualitas
penilaian?
Penyamaran untuk penilai?
22. RESPONS?
Respons utama:
Yang langsung mencerminkan hasil terapi.
Respons tambahan:
Efek terapi tetapi tidak langsung mencerminkan
hasil terapi.
Efek samping
Ketaatan pasien
Dll.
24. Interpretasi Klinik?
Signifikan secara statistik vs Signifikan secara klinik
Contoh: penurunan tekanan darah sistolik sebesar 7
mmHg, secara statistik kemungkinan bermakna
tetapi secara klinik tidak bermakna/signifikan.
25. Pioglitazone Hydrocloride in combination with Metformin in The
Treatment of type 2 Diabetes Mellitus: A Randomized, Placebo-Controlled
Study. (published: Clinical Therapeutics; vol 22, no 12, 2000).
26. Leuprorelin acetate every 3-month depot vesus cyclophospamide,
methothrexate, and fluorourasil as adjuvant treatment in premenopausal
women with node-positive breast cancer. J. Clin Oncol (2007), 25:2509-2515
27.
28. Isu Etika?
Alasan yang dapat diterima untuk
melaksanakan penelitian
Informed consent
Ethical clearance
29. Kesimpulan?
Kesimpulan harus didasarkan pada fakta
penemuan penelitian
Bukan berupa asumsi, teoritik atau penjelasan
dari efikasi