SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
I. Judul : Denaturasi Protein
II. Tujuan : Untuk mempelajari beberapa uji terhadap larutan protein
III. Dasar Teori
Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi
terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener
dari protein. Pada struktur tersier protein misalnya, terdapat empat jenis interaksi pada rantai
samping seperti ikatan hidrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, interaksi non polar pada
bagian non hidrofobik. Adapun penyebab dari denaturasi protein bisa berbagai macam, antara
lain panas, alkohol, asam-basa, maupun logam berat.
Ciri-ciri suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari berbagai hal. Salah
satunya adalah dari perubahan struktur fisiknya, protein yang terdenaturasi biasanya
mengalami pembukaan lipatan pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, protein yang
terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Lapisan molekul yang bagian hidrofobik akan
mengalami perubahan posisi dari dalam ke luar, begitupun sebaliknya. Hal ini akan membuat
perubahan kelarutan. Selain itu, masing-masing penyebab denaturasi protein juga
mengakibatkan ciri denaturasi yang spesifik. Panas, misalnya. Panas dapat mengacaukan
ikatan hidrogen dari protein namun tidak akan mengganggu ikatan kovalennya. Hal ini
dikarenakan dengan meningkatnya suhu akan membuat energi kinetik molekul bertambah.
Bertambahnya energi kinetik molekul akan mengacaukan ikatan-ikatan hidrogen. Dengan
naiknya suhu, akan membuat perubahan entalpi sistem naik. Selain itu bentuk protein yang
terdenaturasi dan tidak teratur juga sebagai tanda bahwa entropi bertambah. Entropi sendiri
merupakan derajat ketidakteraturan, semakin tidak teratur maka entropi akan bertambah.
Pemanasan juga dapat mengakibatkan kemampuan protein untuk mengikat air menurun dan
menyebabkan terjadinya koagulasi.
Selain oleh panas, asam dan basa juga dapat membuat protein terdenaturasi. Seperti telah
diketahui bahwa protein dapat membentuk struktur zwitter ion. Protein juga memiliki titik
isoelektrik dimana jumlah muatan positif dan muatan negatif pada protein adalah sama. Pada
saat itulah, protein dapat terdenaturasi yang ditandai dengan membentuk gumpalan dan
larutannya menjadi keruh. Pada saat ini entalpi pelarutannya akan menjadi tinggi, karena
jumlah kalor yang dibutuhkan untuk melarutkan sejumlah protein akan bertambah.
Mekanismenya adalah penambahan asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam yang
terdapat pada protein. Ion positif dan negatif pada garam dapat berganti pasangan dengan ion
positif dan negatif dari asam ataupun basa sehingga jembatan garam pada protein yang
merupakan salah satu jenis interaksi pada protein, menjadi kacau dan protein dapat dikatakan
terdenaturasi. Bentuk protein terdenaturasi yang mengendap ini juga dapat diakibatkan oleh
pengaruh logam-logam berat. Dengan adanya logam-logam berat itu akan terbentuk
kompleks garam protein-logam. Kompleks inilah yang membuat protein akan sulit untuk
larut. Dan sama dengan ketika protein terdenaturasi akibat asam dan basa, entalpi
pelarutannya akan naik. Protein bermuatan negatif atau protein dengan pH larutan di atas titik
isoelektrik akan diendapkan oleh ion positif atau logam lebih mudah. Sebaliknya, protein
bermuatan positif dengan pH larutan di bawah titik isoelektrik membutuhkan ion-ion negatif.
Contoh ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein misalnya Ag+
, Ca2+
, Zn2+
, Hg2+
,
Fe2+
, Cu2+
, dan Pb2+
. Dan contoh ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein misalnya
ion salisilat, trikloroasetat, piktrat, tanat, dan sulfosalisilat. Namun selain membentuk
kompleks garam protein-logam yang sukar larut, logam berat dapat menarik sulfur pada
protein sehingga mengganggu ikatan disulfida dalam protein dan menyebabkan protein
terdenaturasi pula.
Gangguan pada ikatan disulfida selain disebabkan oleh logam berat juga dapat
disebabkan oleh agen-agen pereduksi. Agen pereduksi ini bisa menyebabkan ikatan disulfida
putus dan dapat membentuk gugus tiol (-SH) dengan penambahan atom hidrogen. Selain
ikatan disulfida, ikatan lain yang apabila terganggu dapat menyebabkan denaturasi protein
adalah ikatan hidrogen. Dengan adanya alkohol dapat merusak ikatan hidrogen antar rantai
samping dalam struktur tersier suatu protein. Selain itu, alkohol juga dapat mendenaturasi
protein. Alkohol seperti kita ketahui umumnya terdapat kadar 70% dan 95%. Alkohol 70%
bisa masuk ke dinding sel dan dapat mendenaturasi protein di dalam sel. Sedangkan alkohol
95% mengkoagulasikan protein di luar dinding sel dan mencegah alkohol lain masuk ke
dalam sel melalui dinding sel. Sehingga yang digunakan sebagai disinfektan adalah alkohol
70%. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen intramolekul pada
rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai
samping protein tersebut.Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun
atas satuan asam-asam amino sebagai monomer-nya. Asam-asam amino terikat satu sama
lain melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil (-COOH) asam amino yang
satu dengan gugus amino (-NH2) dari asam amino yang lain dengan melepaskan satu
molekul air, peptida yang terbentuk atas dua asam amino disebut dipeptida. Sebaliknya,
peptide yang terdiri atas tiga, empat, atau lebih asam amino masing-masing disebut
tripeptida, tetra peptide, dan seterusnya. (Amstrong, 199)
Denaturasi protein terjadi bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul
protein berubah. Sebagian besar protein globuer mudah mengalami denaturasi. Jika ikatan-
ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak, molekul akan mengembang.
Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki dalam pengolahan makanan, tetapi
sering pula dianggap merugikan sehingga perlu dicegah. Ada dua macam denaturasi,
pengembangan polipeptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa
disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada
keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, sedangkan yang kedua terjadi
pada bagian-bagian molekul yang tergabung dalam ikatan sekunder. Ikatan-ikatan yang
dipengaruhi oleh proses denaturasi ini adalah : (a) ikatan hidrogen, (b) ikatan hidrofobik
misalnya pada leusin, valin, fenilalanin, triptofan yang saling berdekatan membentuk suatu
micelle dan tidak larut dalam air, (c) ikatan ionik antara gugus bermuatan (+) dan (-), (d)
ikatan intramolukuler seperti yang tedapat pada gugus disulfida dalam sistin.
Untuk laporan praktikum lebih lengkapnya kunjungi
www.mychemistry21.ga/2018/06/prosedur-denaturasi-protein.html
by : JFF Channel

More Related Content

What's hot

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
10 11. materi genetik pendahuluan
10   11. materi genetik pendahuluan10   11. materi genetik pendahuluan
10 11. materi genetik pendahuluanMuhammad Luthfan
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionAlfian Nopara Saifudin
 

What's hot (20)

Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
10 11. materi genetik pendahuluan
10   11. materi genetik pendahuluan10   11. materi genetik pendahuluan
10 11. materi genetik pendahuluan
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 

Similar to Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)

Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia proteinAfan's BenWadd
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfEmmyKwon
 
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinModul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinNurulPerbriani
 
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulwafiqasfari
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiSinta Sry
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01sanoptri
 
VI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptVI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptWan Na
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekulhepni_89
 
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptxAinurRofiah13
 
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...Rudita Yasa-Karuya
 
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorbektiprasetyaningsih
 
Biosintesis metabolit primer dan sekunder
Biosintesis metabolit primer dan sekunderBiosintesis metabolit primer dan sekunder
Biosintesis metabolit primer dan sekunderNugrah Angraini
 
6108825 metabolisme
6108825 metabolisme6108825 metabolisme
6108825 metabolismeJuliar Bio
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein Andrew Hutabarat
 

Similar to Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia) (20)

Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdf
 
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinModul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
 
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekul
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab7 biomolekul
Bab7 biomolekulBab7 biomolekul
Bab7 biomolekul
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
 
VI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptVI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.ppt
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
Protein ppt
Protein pptProtein ppt
Protein ppt
 
Enzim fistum liston
Enzim fistum listonEnzim fistum liston
Enzim fistum liston
 
makalah bio moleku
makalah bio molekumakalah bio moleku
makalah bio moleku
 
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
 
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
 
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
 
Biosintesis metabolit primer dan sekunder
Biosintesis metabolit primer dan sekunderBiosintesis metabolit primer dan sekunder
Biosintesis metabolit primer dan sekunder
 
6108825 metabolisme
6108825 metabolisme6108825 metabolisme
6108825 metabolisme
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
PPT_Metabolisme.pptx
PPT_Metabolisme.pptxPPT_Metabolisme.pptx
PPT_Metabolisme.pptx
 

More from JFF Channel

Kromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAKromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAJFF Channel
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2JFF Channel
 
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraian
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraianEvaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraian
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraianJFF Channel
 
Makalah hibridisasi
Makalah hibridisasiMakalah hibridisasi
Makalah hibridisasiJFF Channel
 
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal BebasReaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal BebasJFF Channel
 
Makalah tokoferol
Makalah tokoferolMakalah tokoferol
Makalah tokoferolJFF Channel
 
Soal kimia anorganik
Soal kimia anorganikSoal kimia anorganik
Soal kimia anorganikJFF Channel
 
Soal kimia anorganik
Soal kimia anorganikSoal kimia anorganik
Soal kimia anorganikJFF Channel
 
Kimia anorganik 2 soal
Kimia anorganik 2 soalKimia anorganik 2 soal
Kimia anorganik 2 soalJFF Channel
 
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)Tugas kimdas 2 (hukum raoult)
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)JFF Channel
 
RPP Larutan Penyangga
RPP Larutan PenyanggaRPP Larutan Penyangga
RPP Larutan PenyanggaJFF Channel
 
Persentasi larutan penyangga
Persentasi larutan penyanggaPersentasi larutan penyangga
Persentasi larutan penyanggaJFF Channel
 

More from JFF Channel (12)

Kromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAKromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPA
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
 
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraian
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraianEvaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraian
Evaluasi pendidikan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda dan tes uraian
 
Makalah hibridisasi
Makalah hibridisasiMakalah hibridisasi
Makalah hibridisasi
 
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal BebasReaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
 
Makalah tokoferol
Makalah tokoferolMakalah tokoferol
Makalah tokoferol
 
Soal kimia anorganik
Soal kimia anorganikSoal kimia anorganik
Soal kimia anorganik
 
Soal kimia anorganik
Soal kimia anorganikSoal kimia anorganik
Soal kimia anorganik
 
Kimia anorganik 2 soal
Kimia anorganik 2 soalKimia anorganik 2 soal
Kimia anorganik 2 soal
 
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)Tugas kimdas 2 (hukum raoult)
Tugas kimdas 2 (hukum raoult)
 
RPP Larutan Penyangga
RPP Larutan PenyanggaRPP Larutan Penyangga
RPP Larutan Penyangga
 
Persentasi larutan penyangga
Persentasi larutan penyanggaPersentasi larutan penyangga
Persentasi larutan penyangga
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)

  • 1. I. Judul : Denaturasi Protein II. Tujuan : Untuk mempelajari beberapa uji terhadap larutan protein III. Dasar Teori Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener dari protein. Pada struktur tersier protein misalnya, terdapat empat jenis interaksi pada rantai samping seperti ikatan hidrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, interaksi non polar pada bagian non hidrofobik. Adapun penyebab dari denaturasi protein bisa berbagai macam, antara lain panas, alkohol, asam-basa, maupun logam berat. Ciri-ciri suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari berbagai hal. Salah satunya adalah dari perubahan struktur fisiknya, protein yang terdenaturasi biasanya mengalami pembukaan lipatan pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Lapisan molekul yang bagian hidrofobik akan mengalami perubahan posisi dari dalam ke luar, begitupun sebaliknya. Hal ini akan membuat perubahan kelarutan. Selain itu, masing-masing penyebab denaturasi protein juga mengakibatkan ciri denaturasi yang spesifik. Panas, misalnya. Panas dapat mengacaukan ikatan hidrogen dari protein namun tidak akan mengganggu ikatan kovalennya. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya suhu akan membuat energi kinetik molekul bertambah. Bertambahnya energi kinetik molekul akan mengacaukan ikatan-ikatan hidrogen. Dengan naiknya suhu, akan membuat perubahan entalpi sistem naik. Selain itu bentuk protein yang terdenaturasi dan tidak teratur juga sebagai tanda bahwa entropi bertambah. Entropi sendiri merupakan derajat ketidakteraturan, semakin tidak teratur maka entropi akan bertambah. Pemanasan juga dapat mengakibatkan kemampuan protein untuk mengikat air menurun dan menyebabkan terjadinya koagulasi. Selain oleh panas, asam dan basa juga dapat membuat protein terdenaturasi. Seperti telah diketahui bahwa protein dapat membentuk struktur zwitter ion. Protein juga memiliki titik isoelektrik dimana jumlah muatan positif dan muatan negatif pada protein adalah sama. Pada saat itulah, protein dapat terdenaturasi yang ditandai dengan membentuk gumpalan dan larutannya menjadi keruh. Pada saat ini entalpi pelarutannya akan menjadi tinggi, karena jumlah kalor yang dibutuhkan untuk melarutkan sejumlah protein akan bertambah. Mekanismenya adalah penambahan asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam yang terdapat pada protein. Ion positif dan negatif pada garam dapat berganti pasangan dengan ion
  • 2. positif dan negatif dari asam ataupun basa sehingga jembatan garam pada protein yang merupakan salah satu jenis interaksi pada protein, menjadi kacau dan protein dapat dikatakan terdenaturasi. Bentuk protein terdenaturasi yang mengendap ini juga dapat diakibatkan oleh pengaruh logam-logam berat. Dengan adanya logam-logam berat itu akan terbentuk kompleks garam protein-logam. Kompleks inilah yang membuat protein akan sulit untuk larut. Dan sama dengan ketika protein terdenaturasi akibat asam dan basa, entalpi pelarutannya akan naik. Protein bermuatan negatif atau protein dengan pH larutan di atas titik isoelektrik akan diendapkan oleh ion positif atau logam lebih mudah. Sebaliknya, protein bermuatan positif dengan pH larutan di bawah titik isoelektrik membutuhkan ion-ion negatif. Contoh ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein misalnya Ag+ , Ca2+ , Zn2+ , Hg2+ , Fe2+ , Cu2+ , dan Pb2+ . Dan contoh ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein misalnya ion salisilat, trikloroasetat, piktrat, tanat, dan sulfosalisilat. Namun selain membentuk kompleks garam protein-logam yang sukar larut, logam berat dapat menarik sulfur pada protein sehingga mengganggu ikatan disulfida dalam protein dan menyebabkan protein terdenaturasi pula. Gangguan pada ikatan disulfida selain disebabkan oleh logam berat juga dapat disebabkan oleh agen-agen pereduksi. Agen pereduksi ini bisa menyebabkan ikatan disulfida putus dan dapat membentuk gugus tiol (-SH) dengan penambahan atom hidrogen. Selain ikatan disulfida, ikatan lain yang apabila terganggu dapat menyebabkan denaturasi protein adalah ikatan hidrogen. Dengan adanya alkohol dapat merusak ikatan hidrogen antar rantai samping dalam struktur tersier suatu protein. Selain itu, alkohol juga dapat mendenaturasi protein. Alkohol seperti kita ketahui umumnya terdapat kadar 70% dan 95%. Alkohol 70% bisa masuk ke dinding sel dan dapat mendenaturasi protein di dalam sel. Sedangkan alkohol 95% mengkoagulasikan protein di luar dinding sel dan mencegah alkohol lain masuk ke dalam sel melalui dinding sel. Sehingga yang digunakan sebagai disinfektan adalah alkohol 70%. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen intramolekul pada rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai samping protein tersebut.Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomer-nya. Asam-asam amino terikat satu sama lain melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil (-COOH) asam amino yang satu dengan gugus amino (-NH2) dari asam amino yang lain dengan melepaskan satu molekul air, peptida yang terbentuk atas dua asam amino disebut dipeptida. Sebaliknya,
  • 3. peptide yang terdiri atas tiga, empat, atau lebih asam amino masing-masing disebut tripeptida, tetra peptide, dan seterusnya. (Amstrong, 199) Denaturasi protein terjadi bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah. Sebagian besar protein globuer mudah mengalami denaturasi. Jika ikatan- ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak, molekul akan mengembang. Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki dalam pengolahan makanan, tetapi sering pula dianggap merugikan sehingga perlu dicegah. Ada dua macam denaturasi, pengembangan polipeptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, sedangkan yang kedua terjadi pada bagian-bagian molekul yang tergabung dalam ikatan sekunder. Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi ini adalah : (a) ikatan hidrogen, (b) ikatan hidrofobik misalnya pada leusin, valin, fenilalanin, triptofan yang saling berdekatan membentuk suatu micelle dan tidak larut dalam air, (c) ikatan ionik antara gugus bermuatan (+) dan (-), (d) ikatan intramolukuler seperti yang tedapat pada gugus disulfida dalam sistin. Untuk laporan praktikum lebih lengkapnya kunjungi www.mychemistry21.ga/2018/06/prosedur-denaturasi-protein.html by : JFF Channel