Dokumen tersebut membahas tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam industri pariwisata khususnya untuk wisata paralayang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) persyaratan karyawan atau pemandu wisata harus memiliki lisensi dan keahlian terkait, (2) penyediaan asuransi bagi seluruh peserta, dan (3) instruksi yang jelas harus diberikan kepada wisatawan tent
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
BERKOMUNIKASI
1. 01
Etty Sulstyawati, S.Pd.MM.
Bekerjasama Secara Efektif dengan Pelanggan dan Kolega
Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Di Tempat Kerja
Converse in English at a Basic Operational Level
Melakukan tugas perlindungan anak yang relevan dengan industri pariwisata
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN SMK
BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA [MODA DARING] TAHUN 2022 BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata | 2022
Bekerjasama Secara Efektif dengan Pelanggan dan Kolega
01
3. BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata | 2022
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN SMK
BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA [MODA DARING] TAHUN 2022
Berkomunikasi Secara Efektif
No
Teknik komunikasi yang tepat terkait dengan:
• Mendengarkan secara aktif
• Penggunaan pertanyaan terbuka dan tertutup
• Berbicara dengan jelas dan ringkas
• Menggunakan bahasa dan nada suara yang tepat
• Menjadi perhatian
• Menjaga kontak mata dalam interaksi tatap muka
• Penggunaan komunikasi non-verbal yang tepat dalam berinteraksi,
Contoh : bahasa tubuh
4. BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata | 2022
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN SMK
BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA [MODA DARING] TAHUN 2022
No
Bahasa dan nada terkait dengan:
• Menggunakan bahasa yang sederhana dan ringkas yang mudah dipahami
• Menggunakan nada yang tepat,
Contoh : tidak menggurui, tidak terlalu keras, tidak terlalu lembut, tidak berteriak, tidak
marah, dll.
5. BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata | 2022
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN SMK
BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA [MODA DARING] TAHUN 2022
Membangun kerjasama dalam tim yang solid dan efektif memang merupakan
sebuah tantangan tersendiri. Tapi hal itu bisa terwujud dengan beberapa
langkah dibawah ini :
1. Membangun kepercayaan dan saling menghormati
2. Sebagai Leader Anda harus memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
3. Menanamkan sikap saling memiliki / Sense of belonging
4. Pengkajian performa tim dan umpan balik
6. Suatu kegiatan wisata yang dibangun oleh pihak swasta ataupun pemerintah harus
menerapkan prosedur standarisasi kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah
diakui
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam kegiatan
apapun, termasuk dunia pariwisata
Wisatawan harus teliti dalam menentukan jenis kegiatan wisata seperti
apa yang aman
7. 7
Mangkunegara, 2003
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di
tempat kerja.
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (K3)
8. 8
The Workers Compensation Board (WCB) of British Columbia
Keselamatan dan kesehatan adalah semua kegiatan yang meliputi pengembangan
proses perencanaan manajemen resiko mencakup enam hal
1. Perencanaan manajemen resiko, dengan identifikasi hingga memberlakukan proses
manajemen resiko
2. Perencanaan pariwisata dengan memberlakukan prosedur yang akan menjamin
keselamatan
3. Perencanaan respon tanggap darurat
4. Aturan dan prosedur dalam menghadapi kecelakaan
5. Perencanaam media yang ada untuk meminimalisir kejadian dan memunculkan kesan
yang positif
6. Perencanaan setelah kejadian dengan berbagai upaya yang membutuhkan
pengembalian seperti sedia kala dari tempat wisata sebelum ada kejadian merugikan
9. Risiko Keselamatan Kerja
Merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
beberapa hal
Kebakaran Ketakutan Aliran Listrik Luka Memar
9
Terpotong Patah Tulang Kerugian alat
tubuh
1 2 3 4
5 6 7
10. 10
UU No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan
pasal 20 dan pasal 21
Hak-hak yang dimiliki wisatawan:
1. Informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata
2. Pelayanan kepariwisataan sesuai dengan standar
3. Perlindungan hukum dan keamanan
4. Pelayanan kesehatan
5. Perlindungan hak pribadi
6. Perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwsiata yang berisiko
tinggi
11. UU No.10 Tahun 2009 Pasal 26
11
Kewajiban bagi pengusaha pariwisata:
Memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan, dan
keselamatan wisatawan, serta memberikan perlindungan asuransi
pada usaha pariwisata dengan kegiatan yang berisiko tinggi
•
12. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
kecelakaan
2
1
1. Usia
2. Faktor Penyakit
3. Tidak memeriksa perlengkapan peralatan
terkait
4. Tidak menggunakan peralatan safety wajib
5. Tidak mendengarkan arahan instruktur
Kondisi Alam
12
Internal Eksternal
13. Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan
• Mempelajari lingkungan sekitar atau lokasi tempat wisata
• Instrukstur/pemandu wisata harus yang punya lisensi terkait
wisata yang ditawarkan
• Instruktur harus memberi instruksi yang benar
• Wisatawan tidak boleh melakukan hal diluar instruksi
• Wisatan yang tidak sedang fit dianjurkan tidak melakukan
kegiatan
13
Pencegahan
14. Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan
Jaminan asuransi dalam setiap aktivitas yang memiliki risiko,
penyediaan kotak p3k, transportasi untuk korban kecelakaan,
menyediakan tenaga medis ahli
14
Penanggulangan
17. • Pihak pengelola wisata paralayang memastikan semua yang
terlibat langsung dengan aktivitas wisata ini harus memiliki
kondisi fisik yang sehat jasmani dan rohani.
• Instruktur atau pemandu wisata pada aktivitas wisata paralayang
harus memiliki keahlian pada olahraga atau aktivitas paralayang
dan yang terpenting setiap instruktur atau pemandu harus
memiliki lisensi yang dikeluarkan langsung oleh FASI dan minimal
berada pada tingkatan T2 komersil.
Penerapan K3 Pada Karyawan atau Pemandu Wisata
18. • Sebelum mendapatkan lisensi T2 komersil, setiap instruktur
ataupun pemandu wisata harus melewati banyak tahapan
agar bisa membawa wisatawan terbang,
• Pihak pengelola wisata paralayang memberikan asuransi
bagi setiap orang yang terlibat pada aktivitas wisata
paralayang baik itu pengelola itu sendiri maupun instruktur
atau pemandu wisata.
• Setiap instruktur atau pemandu wisata yang akan melakukan
kegiatan tandem pada aktivitas wisata paralayang harus
menggunakan peralatan pengaman (safety) yang sudah
ditentukan sesuai dengan standar operasional prosedur
Penerapan K3 Pada Karyawan atau Pemandu Wisata
19. Syarat
• Usia yang diperbolehkan untuk melakukan aktivitas wisata
paralayang tidak dibatasi selama wisatawan yang ingin melakukan
aktivitas wisata paralayang merasa siap dan sanggup.
• Wisatawan yang melakukan aktivitas wisata paralayang tidak
memiliki penyakit atau dalam kondisi fisik yang sehat dan siap
untuk melakukan aktivitas wisata paralayang.
• Wisatawan yang ingin melakukan aktivitas wisata paralayang tidak
boleh memiliki berat badan maximal yang sudah ditentukan oleh
pihak pengelola yaitu 90kg.
Penerapan K3 Di Wisatawan Paralayang
20. • Wisatawan yang ingin melakukan aktivitas wisata paralayang tidak
boleh memiliki penyakit jantung.
• Wisatawan yang ingin melakukan aktivitas wisata paralayang tidak
boleh memiliki phobia pada ketinggian.
• Wisatawan dilarang melakukan sesuatu diluar dari instruksi yang
telah diinstruksikan oleh instruktur atau pemandu wisata selama
melakukan aktivitas wisata paralayang.
• Wisatawan wajib menggunakan peralatan pengaman diri, seperti
helm, sepatu, dan harness (tempat duduk) untuk keselamatan
selama melakukan aktivitas wisata paralayang.
Penerapan K3 pada Wisatawan Paralayang
21. Instruksi (arahan)
Beberapa arahan atau instruksi yang diberikan oleh instruktur atau pemandu wisata
paralayang antara lain:
• Mengkonfirmasi kembali apakah wisatawan siap untuk melakukan kegiatan wisata
paralayang.
• Memberi arahan untuk menggunakan peralatan keselamatan diri selama aktivitas
wisata paralayang dilakukan.
• Memberikan arahan pada saat akan terbang, saat terbang, dan saat landing atau
mendarat.
• Memberi arahan dan menginstruksikan kepada wisatawan saat ingin melakukan
take off.
• Pada saat melakukan aktivitas wisata paralayang terutama saat sedang terbang,
wisatawan harus tetap tenang dan tidak panik.
• Memberi arahan pada saat akan melakukan pendaratan atau landing.
Penerapan K3 Di Wisatawan Paralayang