adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
SEJARAH KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARA
1. PRAMUWISATA DAN TOUR PLANNING
Dosen Pengampu :
Dra. Flores Tanjung, M.A
Pulung Sumantri, M.Si
DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :
MAIMUNAH HUTAGALUNG (3211121001)
MUHAMMAD FAJAR SYABAN LUBIS (3213121014)
NADILLA ANDRINA (3213121002)
YOSEPHINE E.E SITORUS (3213121048)
2. 1. PRAMUWISATA
A. PENGERTIAN PRAMUWISATA
Pramuwisata adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan
bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya. Pramuwisata
adalah orang yang mengarahkan sebuah tour. Ia kunci utama yang akan membawa wisatawan
mendapatkan pengalaman-pengalaman selama menjalani wisata. Pramuwisata adalah seseorang
yang memimpin wisatawan dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang memiliki daya
tarik bagi wisatawan.
3. 03
PEMBAGIAN PRAMUWISATA BERDASARKAN TUGASNYA MASING-MASING :
PRAMUWISATA TETAP PRAMUWISATA LEPAS
PRAMUWISATA LOKAL
ATAU PRAMUWISATA
KHUSUS
PRAMUWISATA
PERORANGAN
PRAMUWISATA TOUR
PRAMUWISATA
ROMBONGAN/KELOMPOK
01 02
04 05 06
5. B. TUGAS DAN FUNGSI GUIDE
Fungsi Guide/Pramuwisata :
1. Memeberikan penerangan (information) dan penjelasan (explation) kepada mereka yang
memberikan guiding.
2. Sebagai kawan dalam perjalanan.
3. Sebagai pelindung dan memberikan jaminan keamanan bagi mereka yang memberikan
guiding.
4. Sebagai seorang yang menyediakan jasa-jasa (services) travel agensts atau tour operator
lainnya.
6. Tugas Guide :
1. Memberikan penjelasan apa yang tidak diketahui dan harus diketahui oleh orang yang diberikan
guiding, serta menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang segala sesuatu
yang menarik perhatiannya.
2. Memberikan pertolongan jika diminta dan untuk seorang guide hendaklah berusaha membantu
atau memberikan jalan sehingga yang minta bantuan merasa tertolong dan puas.
3. Seorang guide hendaklah dapat mencegah segala yang mungkin menyebabkan orang yang
diberikan guiding olehnya terhindari dari cidera, kehilangan dan segala macam yang
menimbulkan kerugian bagi orang yang bersangkutan.
4. Melaksanakan apa yang telah digariskan oleh Travel agent atau tour operator lainnya sedang
suatu tindakan yang dilakukan di luar wewenang yang diberikan kepadanya, maka ia harus
mempertanggung jawabkannya.
7. C. Jenis dan Macam Guide
1. Pramuwisata umum
(general guide)
2. Pramuwisata special
(general guide)
4. Pramuwisata Pengemudi
(guide driver)
3. Tour Conductor
8. D. Transfer In
1.Persiapan
Seorang guide perlu
mengetahui langkah-
langkah dalam persiapan
Transfer in dan Transfer out.
Transfer In ialah penjemputan untuk rombongan wisatawan/perorangan. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau
penjemputan tamu dari
bandara menuju ke hotel.
3. Sistem Keamanan
dan pengamanan
wisatawan
Dalam tugas pemanduan,
pramuwisata dapat berfungsi
sebagai alat bantu aparat
keamanan fungsional.
9. E. Departure Transfer (Transfer Out)
Pelaksanaan
Persiapan
Setelah sampai
di airport
Sikap dan Tingkah
Laku dalam
Pemanduan
01°
04°
02°
03°
10. F. KUNCI KEBERHASILAN TUGAS PRAMUWISATA
Pramuwisata harus mampu bersikap :
a. Selalu senyum dengan penuh semangat dan kegembiraan.
b. Menghargai pribadi orang lain serta mengetahui akan diri pribadi yang sebenarnya.
c. Bekerja dengan penuh tanggung jawab serta ikhlas.
d. Mampu berprestasi secara konsisten
e. Berpijak atas segala sesuatu berdasarkan kenyataan yang ada
f. Mempunyai semangat dan keberanian menghadapi tugas yang diberikan.
g. Dapat melakukan keseimbangan antara keberhasilan dan kekurangan.
h. Mampu menyesuaikan terhadap segala situasi dan kondisi dari pekerjaan.
i. Selalu bersikap murah hati terhadap rekan sejawat/sekerja.
11. G. PANDANGAN YANG BAIK TERHADAP WISATAWAN DARI PRAMUWISATA :
a. Wisatawan merupakan orang yang paling penting dalam usaha ini.
b. Wisatawan tidak tergantung kepada pramuwisata.
c. Wisatawan merupakan pengganggu akan pekerjaan pramuwisata tetapi merupakan tujuan
dari pekerjaan pramuwisata.
d. Wisatawan bukan orang luar dari usaha pramuwisata tetapi merupakan bagian dari usaha ini.
e. Wisatawan tidak akan memberikan kemurahan hati memiliki pelayanan pramuwisata harus
dengan murah hati memberikan pelayanan kepadanya.
f. Wisatawan bukan seseorang yang tidak berpikir tentang pelayanan.
g. Wisatawan datang dengan keinginan.
h. Wisatawan bukan angka statistik yang mati tetapi manusia yang hidup dengan perasaan,
emosi, dan berprasangka seperti layaknya kita.
12. H. TEKNIK PRESENTASI
1. WILAYAH
Lokasi letak geografi,
ketinggian diatas
permukaan laut, posisi
dalam wilayah yang lebih
luas.
2. OBYEK WISATA
Segala sesuatu yang dilihat
dan dinikmati oleh
wisatawan.
3. ATRAKSI WISATA
Yang termasuk dalam atraksi
wisata adalah : Tari drama,
opera, wayang dan upacara
adat keagamaan.
14. A. PENTINGNYA PERENCANAAN PARIWISATA
Perencanaan pariwisata perlu dilakukan karena adanya banyak perubahan dalam
industri pariwisata saat ini. Pariwisata mencakup banyak hal yang melibatkan banyak pihak, maka
dibutuhkan strategi tertentu dalam perencanaan kegiatan pariwisata sehingga dapat berlangsung
dengan baik.
Merencanakan sesuatu bila dilakukan dengan baik tentu akan memberikan manfaat
dan dapat pula memperkecil semua efek yang tidak menguntungkan. Karena itu pentingnya
perencanaan dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu industri agar perkembangan
industri pariwisata sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran
yang dikehendaki, baik itu ditinjau dari segi ekonomi, sosial budaya, dan lingkugan hidup.
15. B. KOMPONEN-KOMPONEN PERENCANAAN PARIWISATA
1. Atraksi dan kegiatan wisata baik itu alam, budaya, maupun fitur khusus lainnya yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
2. Akomodasi, sebagai tempat untuk menginap berupa hotel atau bentuk lainnya dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan
kepada tamu (wisatawan) selama mereka berada di daerah tujuan wisata.
3. Fasilitas wisata dan pelayanan lainnya, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tour operator, restoran, rumah makan, toko
handicraft, cenderamata, bank, tempat penukaran uang, pusat informasi pariwisata, tempat potong rambut dan kecantikan,
fasilitas dan pelayanan kesehatan, fasilitas keamanan publik dan pelayanan polisi, pemadam kebakaran dan imigrasi.
4. Transportasi, sebagai akses ke ODTW (transportasi internasional) dan alat transportasi lokal atau internal yang
menghubungkan antara negara asal wisatawan dengan negara tujuan wisata, daerah atau objek wisata satu dengan objek
wisata atau daerah tujuan wisata lainnya.
5. Infrastruktur lainnya, yaitu bentuk pelayanan publik lain yang dapat mendukung pengembangan pariwisata seperti, sarana
jalan, bandar udara, pelabuhan laut, terminal bus, stasiun kereta api, suplai air bersih, sarana penerangan, tempat
penampungan sampah, telepon, drainase yang baik, dan sebagainya.
6. Elemen-elemen institusi, elemen ini juga memegang peranan penting dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata yaitu
program perencanaan, pendidikan dan pelatihan, strategi pemasaran dan program promosi, organisasi pariwisata baik
pemerintah maupun swasta, peraturan yang menyangkut pariwisata, kebijakan investasi sektor pemerintah maupun swasta,
program kontrol terhadap dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya.
16. C. PERANAN PERENCANAAN PARIWISATA
1. Pentingnya perencanaan dalam sebuah wisata dikarenakan perencanaan digunakan sebagai
pedoman penyelenggara wisata.
2. Sebagai sarana untuk memprediksikan kemungkinan timbulnya hal-hal di luar dugaan
sekaligus alternatif untuk memecahkannya.
3. Sebagai sarana untuk mengarahkan penyelenggaraan wisata sehingga dapat mencapai
tujuannya, yaitu mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan sebagai alat ukur tingkat
keberhasilan wisata sebagai upaya pengawasan atau evaluasi dalam rangka memberikan
umpan balik bagi penyelenggara wisata selanjutnya.
17. D. FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG DAPAT MENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN
PARIWISATA
1. Marketing research. Untuk membuat perencanaan pengembangan pariwisata haruslah dibuat
secara terperinci.
2. Situasional analysis. Tempat wisata tersebut harus baik.
3. Marketing target yang tepat.
4. Tourism Promotion yang baik.
5. Pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam promosi dan marketing.
18. KESIMPULAN
Pada perkembangannya, pariwisata terus-menerus semakin kompleks tidak hanya berkaitan
masalah destinasi wisata dan wisatawan saja, tetapi sudah berkaitan dengan komponen-komponen lain
seperti transportasi, infrastruktur pendukung, kelembagaan, pelayanan dan jasa wisatawan, akomodasi,
aktivitas, daya tarik wisata dan lingkungan fisik dan sosial sebagai sumber daya pariwisata. Dalam
perkembangan awal pariwisata tidak terpikir mengenai dampak positif dan negatif dari kegiatan pariwisata
yang dilakukan. Serta adanya kompetisi dan promosi antara destinasi pariwisata yang ada. Beberapa hal
tersebut menjadi dasar perlunya pramuwisata dan perencanaan dalam pariwisata. Pramuwisata dan
Perencanaan sendiri adalah aktivitas yang berupaya bekerja dalam satu kesatuan yang mencakup faktor-
faktor sosial, ekonomi, politik, psikologi, antropologiaan teknologi dengan mempertimbangkan kondisi masa
lalu, sekarang, dan yang akan datang (Rose, 1984). Jadi, pramuwisata dan perencanaan pariwisata
merupakan perencanaan yang mempertimbangkan semua sumber daya pariwisata, organisasi, pasar, dan
program di suatu daerah.